BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAHRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010.
RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.
A. VISI
Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercanyum pada RPJMD 2011-2015 adalah:
“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN
2015“
Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :
Berkembang mengandung makna:
bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.
Maju mengandung makna:
bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Unggul mengandung makna:
bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global
Nyaman mengandung makna:
bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.
Sejahtera mengandung makna:
bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).
Damai mengandung makna:
bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.
B. MISI
Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing ;
3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkunga dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;
4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur Wilayah ;
5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.
Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:
1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera
Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 11 (sebelas) tujuan dan 15 (lima belas) sasaran termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana stratejik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2011
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target Kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.
Rencana pembangunan tahun 2011 dituangkan dalam RKPD tahun 2011 sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). RKPD tahun 2011 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 046 Tahun 2010, tanggal 25 Nopember 2010 RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2011 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.
Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2011 sebagai berikut:
1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya di proritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu:
1) Peningkatan kualitas kehidupan beragama
2) Mempasilitasi penanganan kemiskinan dan penandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) .
3) Memfasilitasi kegiatan dan olahraga,perempuan dan anak. 4) Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.
2. Pembagunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :
1) Menurunkan angka butahuruf.
2) Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.
3) Mendidik tenaga kerja yang siap pakai didunia kerja.
4) Menaikkan Usia Harapan Hidup,khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.
5) Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan Kesehatan.
6) Meningkatkan & memanfaatkan BLK berstandar internasional,untuk Menumbuh kambangkan wirausaha pekerjaan terampil.
3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :
1) Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2) Meningkatkan penguatan argo industry (struktur ekonomi) 3) Meningkatkan daya beli masyarakat
4) Memantafkan ketahanan pangan 5) Menurunkan dan mengendalikan inflasi
4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :
Mendorong dan Memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :
1) memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel)
2) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur Dasar.
3) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik Lainnya.
6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : 1) Mendorong peningkatan kualitas peningkatan Publik.
2) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Kinerja Pemerintahan Daerah.
3) Mengakomodasi pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Daerah.
Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan maka pada tahun 2011 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2011, sebagai berikut :
Target Kinerja Makro 2011
No Indikator 2011 Target s.d 2015
1 Pertumbuhan ekonomi 5,38 6,0 – 6,9
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.8 Juta 9,2 - 10,6
3 Laju Inflasi 10,90 5,0 – 7,0 4 Indeks GINI 0,24-0,23 0,22 – 0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,70 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,10-5 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 69,4-69,5 70 - 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,90-1,88 1,60 - 1,40
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2011 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1:
Meningkatkan toleransi antar umat beragama
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab
Tingkat Penerapan Nilai dan Norma Agama :
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 Biro Kesra
Harmonisasi Kerukunan keagamaan :
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1
Badan Kesbangpolinmas
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 Badan Kesbangpolinmas Meningkatnya Institusi Keagamaan : 4 peningkatan lembaga sosial keagamaan % 5.5 Biro Kesra 5 peningkatan lembaga pendidikan keagamaan % 5.5 Biro Kesra 6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya
% 1,25 Biro Kesra
Sasaran 2
Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyrakat
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung
Jawab
Penanganan Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) :
1 Menurunnya angka kemiskinan % 4.99 Dinas Sosial 2 Menurunnya Remaja keluarga
Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial
Klrg/% 125/ 0.13
3 Tersedianya Sarana dan
Prasarana pada daerah kantong- kantong kemiskinan
% 12
Pemuda dan Olah raga :
5 Berkembangnya Kelembagaan
Generasi Muda Kelompok 5
Dinas Pariwisata 6 Terwujudnya stadion olahraga yang
bertaraf Internasional Unit 0
0 7 Tertanganinya korban bencana Jam 1x24 Dinas Sosial 8 Meningkatnya Peran Serta
Sasaran 3
Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab
Tradisi dan Budaya daerah : 1 Meningkatnya event budaya daerah % 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan pariwisata 2 Meningkatnya jumlah
keragaman budaya yang ditemukan
Jenis 1 3 Penganugerahan Karya
Cipta dan Seni Orang 10 Jumlah Wistawan dan
lama kunjungan : 4 Meningkatnya kunjungan wisman % 2,3 5 Meningkatnya kunjungan wisnus % 3 6 Lama Kunjungan Wisman Hari 3 7 Lama Kunjungan Wisnus Hari 2 8 Meningkatnya kunjungan ke Museum %/th 12 Sasaran 4
Meningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan
No. Indikator Kinerja Satuan Target 2011 Penanggung
jawab
1
Angka melek huruf % 96 Dinas
Pendidikan 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,10
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99
4 APK SLTP/MTs % 97
Sasaran 5
Meningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2011 Penanggung
jawab
1 Angka Harapan Hidup
Tahun 65,16 Dinas Kesehatan 2 Angka Kematian Bayi Kasus per
1000 Kh 46,2 3 Angka kematian ibu Kasus Per
100.000 96 4 Persentase penduduk miskin
memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan
% 50
Sasaran 6
Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
No. Indikator Kinerja Satuan Target
2011 Penanggung jawab 1 BLK berstandar Internasional % 15 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Penduduk yang bekerja Orang 1.759.122
3 Jumlah/Persentase
Angkatan kerja Orang/Persen 1.738.368 4 Tingkat pengangguran
terbuka Persen 6,7
5 Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja Persen 70,42 Sasaran 7
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
No Indikator Kinerja Satuan Target
2011 Penanggung jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : 1 Pertanian % 2,43 Distanian dan Tanaman Pangan dan Hultikultura 2 Pertambangan % 5,02 Dispertmbangan dan Energi- 3 Industri pengolahan % 2,87 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4 Perdagangan % 5,80
Sasaran 8
Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri
No Indikator Kinerja Satuan Target
2011 Penanggung jawab Kontribusi PDRB Sektor : 1 Pertanian % 20 Distanian dan Tanaman Pangan dan Hultikultura 2 Pertambangan % 10,72 Dispertmbangan dan Energi 3 Industri pengolahan % 10,48 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4 Perdagangan % 11 Sasaran 9
Meningkatkan pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkuangan hidup.
No Indikator Kinerja Satuan Target
2011
Penanggung jawab
1 luas rehabilitasi lahan kritis
ha 500 ha
Distanian dan Tanaman Pangan dan
Hultikultura 2 luas pemeliharaan tanaman
Tahap I ha 450 ha
3 luas pemeliharaan tanaman
Tahap II ha 400 ha
5 Luas kawasan terumbu karang
ha 2 ha Dinas
Perikanan 6 Luas transplantasi terumbu
karang ha 2 ha
7 luas rehabilitasi kawasan
mangrove ha 30 ha
8 Jumlah kasus illegal dalam kawasan hutan (illegal logging, perambahan hutan)
Kasus 13 Kasus
Dinas Kehutanan 9 operasi pengamanan hutan
terpadu dan mandiri Operasi 18 10 Keanekaragaman hayati Spesies 5 11 Panjang trayek batas kawasan
hutan Km 250 Km
12 Jumlah IUU (illegal, unreported,
13 Jumlah lokasi pertanian pangan
berkelanjutan Kab 2 Kab
14 Indeks Kualitas Lingkungan Peringkat Se- Indonesia
Peringkat 22 16 Tingkat Pencemaran air
Kuantitatif Sedang
Badan Lingkungan
Hidup 17 Jumlah kota mendapatkan
penghargaan Adipura Kota 2
18 Jumlah perusahaan
menyusunan AMDAL Perusahaan 8
19 Jumlah laboratorium lingkungan Lab 3 20 Akreditasi laboratorium
lingkungan akreditasi NA
21 Tingkat Kualitas udara Kuantitatif Baik 22 Jumlah perusahaan yang diuji
polusi udara, limbah padat dan limbah cair
Perusahaan 27 23 persentase hasil uji polusi udara
pada sumbernya % 45%
24 persentase hasil uji limbah cair
pada sumbernya % 45%
25 persentase hasil uji limbah
padat pada sumbernya % 25%
26 Jumlah titik/kota diuji polusi
kendaraan bermotor Titik 3
27 Jumlah Titik api (hotspot) Titik 1.835 28 Jumlah luas penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan ha 1.835
Dinas Kehutanan Sasaran 10
Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa
No
Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab
1 Panjang jalan yang
dibangun Km 3 Km Dinas Pekerjaan Umum 2 Panjang Jembatan yang dibangun m 115 m 3 Terbangunnya jalan
layang ded/ukl/upl DED
4 Jalan dalam kondisi
5 Jembatan dalam
kondisi baik % 80%
6 Menurunnya pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas %/ Buah Turunya pelanggaran 16,67% atau 44 Pelanggaran = (264-220) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 7 Lanjutan rencana pembangunan pelabuhan laut alternatif di Tanah Laut % DED dan Amdal 8 Runway bandara Syamsudin Noor % DED dan Amdal 9 Penuntasan terminal regional type A % Kondisi Fisik 80% 10 Cakupan pelayanan telematika % 22% Sasaran 11
Meningkatkan insfratuktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Luas DI/DR yang dikembangkan ha 1500 Dinas PU 2 Luas DI/DR yang dikelola ha 7000
3 Tersedianya data SD Air (WS
Barito dan WS Cengal Batulicin) Buah 1
4 Penanganan tebing Km 2 Km
5 Penanganan pantai Km 5 Km
6 Terpenuhinya penyediaan air baku
13 kab/kota Kab/kota
2 Kab/Kota
Sasaran 12
Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab Meningkatnya cakupan pelayanan
penyehatan lingkungan permukiman
1 a. Persampahan % 12
2 b. Drainase % 10
3 c. Air Limbah % 8
Sasaran 13
Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1
Terbangunnya sarana dan prasarana publik
% 100% Dinas PU
2
Terbangunnya sarana dan prasarana aparatur
% 50%
Sasaran 14.
Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan
No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab
Kualitas pelayanan publik :
1 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 Biro Organisasi 2 Mekanisme dan Prosedur dan
Standar Kerja SKPD
% 24 Biro Organisasi
3 Kinerja pengelolaan keuangan daerah
Nilai WDP Biro Keuangan 4 Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Nilai Meningkat 52 Lebih Biro Organisasi 5 Standar Penilaian Kinerja
SKPD
% 12 Inspektorat
6 Jadwal (Waktu) Pelaksanaan
Perencanaan dan
Penganggaran
Jadwal Tepat Waktu
Bappeda
7 Penegakan hukum atas Produk hukum Daerah
Sasaran 15
Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyrakat.
No Indikator Kinerja Satuan Target Skpd 1 Prosentase Pelayanan Publik yang
mendapat ISO
% 20% Unit
Pelayanan Publik 2 Prosentase Pelayanan Publik yang
mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA
% 20%
3 Respon terhadap pengaduan pelayanan Publik 1x24 Jam terselesaikan
jam 1x24
Jam
BPBD
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP Tahun 2011 merupakan Laporan Kinerja Tahun Pertama dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2011 dan Pengukuran Kinerja 2011.
Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi, target, realisasi tahun sebelumnya, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 98 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran cukup bagus yaitu diatas 80%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.
A. Capaian Atas Kinerja Makro
Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2010 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro, dengan rincian target dan realisasi indikator makro pada tabel 2.
Tabel 2
Capaian Kinerja Makro 2011
No Indikator Target 2011 Realisasi 2011 % Capaian
1 Pertumbuhan ekonomi 5,38 6,12 113,7
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.8 Juta 8.801.291 100
3 Laju Inflasi 10,90 3,98 >100
4 Indeks GINI 0,24-0,23 0,27* >100
5 Tingkat pengangguran terbuka 6,70 5,62 >100
6 Tingkat Kemiskinan 5,10-5 5,29 96,4
7 Indeks Pembangunan Manusia 69,4-69,5 69,30* 99,8 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,90-1,88 1,99 95,4
Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja dari tahun 2010, demikian juga halnya dengan target tahun 2011 menunjukkan capaian kinerja 2011 menunjukkan capaian kinerja antara 96,4% sampai dengan 113,7%. Telah banyak kemajuan diraih oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2011 terutama dibidang pendidikan dan ekonomi serta di bidang kesehatan.
Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3
Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2010-2011
No Indikator 2010 2011 Kinerja
Naik/Turun
1 Pertumbuhan ekonomi 5,58 6,12 Naik
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.352.664 8.801.291 Naik
3 Laju Inflasi 9,06 3,98 Naik
4 Indeks GINI 0,27 0,27* Tetap
5 Tingkat pengangguran terbuka 5,89 5,62 Naik
6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,29 Turun
7 Indeks Pembangunan Manusia 69,30 69,30* Tetap
8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,98 1,99 Naik
*) Data sementara
Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,12 % dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasa-jasa sebesar 8,73 % dan terendah di sektor Industri Pengolahan 2,43%, sedangkan Pertumbuhan Ekonomi tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,28%
Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun.
PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp 8.801.291 sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2010 sebesar Rp 8.352.664,-
Laju Inflasi mengalami penurunan, dari 9,60 di tahun 2010 menjadi 3,98 di tahun 2011, hal tersebut merupakan hal yang positif dalam peningkatan pendapatan nasional, memacu gairah perekonomian penduduk Provinsi Kalimantan Selatan untuk bekerja, menabung serta mengadakan investasi.
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 yaitu 5,29% mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 yaitu 5,21%, namun angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional yang mencapai 12%, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Dari Jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.
Secara keseluruhan PDRB di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan secara
terus menerus, adanya peningkatan dari sektor migas dari Tahun 2011 Rp 68.234.880,54 Juta sebagai kontribusi penyumbang PDRB 2011 terbesar
disektor pertambangan dan galian yaitu Rp 16.659.913.71 Juta, untuk sektor pertanian mengalami peningkatan dalam hal ini dilandasi beberapa faktor terkait meningkatnya Produksi Padi sebesar 28.391 Ton dibanding sasaran, atau naik 159.189 Ton dibanding tahun 2011 sehingga Provinsi Kalimantan Selatan Surplus beras di tahun 2011 sebesar 631.827 Ton.
Capaian atas indikator kinerja Makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.
B. Capaian Sasaran Organisasi
MISI PEMBANGUNAN DAERAH
A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama ; sasaran kedua adalah Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat ; dan sasaran ketiga adalah Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.
1. Sasaran: Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama
Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.
Pemberian bantuan mesjid di Kecamatan Kelua Kabupaten tabalong
Keberhasilan atas Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Terhadap Target 2011
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat Penerapan Nilai dan Norma Agama :
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan
yang ditindaklanjuti % 100 100 100
Harmonisasi Kerukunan keagamaan :
2
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat
Beragama yang aktif (FPK) Buah 1 1 100
3 Sekretariat bersama antar umat
beragama yang aktif Buah 1 1 100
Meningkatnya Institusi Keagamaan :
4 peningkatan lembaga sosial
keagamaan % 5.5 6,4 >100
5 peningkatan lembaga pendidikan
keagamaan % 5.5 4,7 85
6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya % 1,25 4,2 >100
Dari target 9.523 Buah sarana peribadatan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan baik itu yang
berupa tempat peribadatan, Lembaga Sosial Keagamaan, lembaga pendidikan keagaman, telah di fasilitasi baik berupa bantuan materi serta pembinaan, di tahun 2011 Lembaga Sosial Keagaamaan yang di berikan fasilitasi sebanyak 610 Buah, untuk Lembaga Pendidikan Keagaamaan diberikan fasilitasi sebanyak 451 buah, untuk tempat peribadatan sebanyak 406 buah.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Realisasi Kinerja 2010 dan 2011
No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja
Naik/Turun Tingkat Penerapan Nilai dan Norma
Agama :
1
Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan
yang ditindaklanjuti % 100 100 Tetap
Harmonisasi Kerukunan keagamaan :
2
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat
Beragama yang aktif (FPK) Buah 1 1
Tetap
3 Sekretariat bersama antar umat
beragama yang aktif Buah 1 1 Tetap
Meningkatnya Institusi Keagamaan :
4 peningkatan keagamaan lembaga sosial % 5 6,4 Naik
5 peningkatan lembaga pendidikan
keagamaan % 5 4,7 Turun
6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya % 1 4,2 Naik
Untuk Indikator Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti mencapai 100%, dalam hal ini tidak ditemuinya adanya gangguan pelaksanaan kegiatan keagamaan di