• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan ataupun organisasi pasti menginginkan tujuannya tercapai secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa sekarang ini, perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan pesaingnya agar dapat bertahan. Perusahaan yang berdiri juga harus memberikan informasi dan laporan akan seluruh kegiatan operasi perusahaan yang dilakukannya dalam satu periode tertentu baik itu mengenai kinerja maupun keuangannya kepada pihak-pihak yang memerlukannya.

Akuntansi merupakan media bagi perusahaan untuk memberikan informasi yang dapat membantu berbagai pihak dalam memahami dan mengetahui seluruh hasil operasi perusahaan. Informasi akuntansi sebagaimana tersaji di dalam laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan perusahaan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Untuk dapat mengetahui gambaran tentang keadaan keuangan perusahaan, maka perlu diadakan analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang

(2)

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan memiliki banyak manfaat, baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Bagi pihak internal, pimpinan perusahaan dan manajemen dapat mengetahui hasil-hasil keuangan yang telah dicapai pada waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan dan dapat mengetahui apakah pelaksanaan suatu kegiatan berada pada jalur yang telah ditetapkan sehingga dapat mengambil kebijakan untuk periode mendatang. Bagi pihak eksternal, kreditur akan dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang telah atau akan menjadi debiturnya, sehingga kreditur dapat menentukan mana perusahaan yang layak diberikan kredit dan mana perusahaan yang tidak layak untuk diberikan kredit. Selain kreditur, investor pun perlu mengetahui keadaan keuangan perusahaan di dalam rangka menentukan kebijaksanaan penanaman modalnya.

Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan bukan hal yang mudah, mengingat terdapat banyak sekali alat ukur penilaian kinerja keuangan perusahaan yang dapat digunakan. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan perusahaan.

Analisis rasio keuangan menghubungkan unsur-unsur neraca dan laporan laba rugi sehingga dapat diperoleh gambaran tentang posisi keuangan perusahaan serta dapat menilai seberapa jauh tingkat efektifitas dan efisiensi yang telah dilakukan perusahaan untuk tujuan tertentu. Analisis rasio juga dapat menjelaskan hubungan

(3)

antara variabel-variabel yang bersangkutan dan dipakai sebagai dasar untuk menilai kondisi tertentu.

Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang paling sering digunakan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Dengan mengetahui kinerjanya, perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat guna mencapai tujuannya. Analisis rasio keuangan akan menyederhanakan informasi yang dilaporkan yaitu informasi yang berasal dari laporan neraca dan laporan usahanya.

Analisis rasio meliputi pengevaluasian aspek-aspek keuangan meliputi tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi mengindikasikan kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung tinggi. Semakin likuid perusahaan, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan kreditur dalam memberikan dananya.

Solvabilitas menelaah mengenai stuktur modal perusahaan termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio ini, akan mengakibatkan resiko finansial perusahaan semakin tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi harga dan volume saham suatu perusahaan.

(4)

dapat mempengaruhi laba dan arus kas perusahaan, dan pada akhirnya akan menambah nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan melakukan ekspansi usaha sehingga membuka kesempatan investasi yang baru.

Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada dan untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut dipakaikan. Bagi manajemen analisis keuangan digunakan untuk menilai kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan.

Objek penelitian ini adalah PT. ARTCRAFT Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari McGuire Furniture Company, San Fransisco yang berafiliasi dengan Kohler Company di USA. Kegiatan operasinya adalah menghasilkan mebel rotan bermutu tinggi dan mendistribusikannya ke perusahaan induk di USA yang kemudian dijual kembali di negara perusahaan induknya berdiri. Dengan statusnya ini, maka PT. ARTCRAFT Indonesia haruslah mempunyai kinerja yang baik agar dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Terpenting lagi terhadap pemerintah Indonesia agar tetap memberikan izin berdirinya perusahaan ini di Indonesia melalui laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahun dan analisisnya yang menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.

(5)

Penelitian ini hanya berfokus pada laporan kinerja keuangan perusahaan. Dalam mengevaluasi sejauh mana kinerja keuangan perusahaan salah satu indikator yang dipakai oleh perusahaan adalah informasi akuntansi berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dari komponen-komponen laporan keuangan tersebut dapat dinilai prestasi yang telah dicapai perusahaan, efektivitas dan efesiensi kegiatan operasional yang telah dilaksanakan, kelemahan atau kekuatan yang sedang dimiliki perusahaan serta apa yang menyebabkan kinerja perusahaan naik atau turun.

Kinerja keuangan merupakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada satu periode seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti standar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya. Hasil dari analisis rasio kemudian dijadikan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan apakah baik dan dapat bersaing atau buruk.

Pada tahun 2006 hingga tahun 2009, PT. ARTCRAFT Indonesia terus mengalami kerugian dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

(6)

Tabel 1.1

Laba / Rugi Bersih Perusahaan Tahun Laba / Rugi Bersih

2006 Rp (158,408,942.00) 2007 Rp (129,797,439.00) 2008 Rp (366,072,266.00) 2009 Rp (686,656,136.00)

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. ARTCRAFT Indonesia

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis rasio keuangan untuk menilai bagaimana kinerja keuangan PT. ARTCRAFT Indonesia. Terlebih lagi, perusahaan ini sebelumnya belum pernah melakukan penilaian kinerja keuangannya dengan analisis rasio yang membuat peneliti semakin tertarik dan merasa perlu melakukan penelitian ini.

Penelitian ini merupakan pengembangan dan pegujian kembali dari penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Sianturi (2007) yang menganalisis penerapan Economic Value Added (EVA) sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penelitian lain juga dilakukan oleh Gunawan (2005) yang mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan BUMN dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan (studi kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan).

Peneliti mencoba menganalisis rasio keuangan dalam menilai kinerja perusahaan dari segi kinerja keuangan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variebel independen yang akan digunakan. Terlebih

(7)

lagi peneliti ingin menilai bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2008 dimana pada tahun tersebut terjadinya krisis ekonomi secara global. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membahasnya dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : “ Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada PT. ARTCRAFT – Indonesia)”.

B. Batasan Penelitian

Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya:

1. Objek penelitian adalah PT. ARTCRAFT Indonesia.

2. Periode penelitian yang dianalisis adalah tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

3. Penulis membatasi variabel independen yaitu rasio keuangan yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan PT. ARFCRAFT Indonesia adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Quick Ratio, Current Ratio, Inventory Turn Over, Total Asset Turnover (TATO), Debt ratio dan Debt to equity ratio (DER). Kedelapan rasio ini dianggap merupakan rasio keuangan yang paling dominan yang dapat mewakili rasio-rasio keuangan lainnya.

(8)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT. ARTCRAFT Indonesia selama tiga tahun terakhir mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dengan menggunakan analisis rasio keuangan?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT. ARTCRAFT Indonesia selama tiga tahun terakhir mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam mengimplementasikan alat ukur rasio keuangan dalam menguji hubungan antara komponen-komponen dalam laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi perusahaan dan investor, diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dan dapat menjadi bahan pertimbangan

(9)

manajemennya dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam melakukan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Cara lama adalah kita membuat program untuk platform tertentu dalam lingkungan platform tersebut.Misalnya dalam membuat sebuah aplikasi untuk windows harus

Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Kondisi perusahaan pada saat ini adalah

IKU 1: Persentase perumusan rancangan peraturan di bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM, serta SDM dan ketenagakerjaan ekonomi kreatif

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pre eksperimental. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

Orang tua memiliki tanggung jawab kepada anak-anaknya agar dapat membentuk akhlak terpuji sebagaimana cara lukman yang di abadikan dalam Alquran membentuk anaknya

Untuk memberikan bukti empiris apakah ada hubungan antara pengelolaan diri (self management) dalam kecerdasan emosional dengan pengaruh idealis (idealized influence)

Informasi laba dalam laporan keuangan adalah sebuah informasi yang digunakan oleh pihak eksternal perusahaan sebagai gambaran kinerja perusahaan di masa yang akan datang

Selain informasi kinerja keuangan perusahaan, salah satu informasi yang juga dipublikasikan perusahaan adalah pengungkapan tanggung jawab perusahaan (CSRD) di dalam