• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

P U T U S A N

Nomor 1941 K/Pdt/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara:

1. ERMIN DALI, bertempat tinggal di Kompleks Perumahan

Kunciran Mas Permai, Jalan Lodan D.III/156 KMP, RT 004/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten;

2. AMINULLAH, bertempat tinggal di Kompleks Perumahan

Kunciran Mas Permai, Jalan Manggis Raya Blok C. III/50 KMP, RT 004/005, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten;

3. MARIYO, bertempat tinggal di Kompleks Perumahan Kunciran

Mas Permai, Jalan Arwana Nomor 24, RT 002/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten;

4. MUJIYANTO, bertempat tinggal di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Manggis Raya Nomor 59, RT 001/011, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten;

5. ISMAYAWATI, bertempat tinggal di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Arwana Blok E 1/2, RT 002/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dalam hal ini semuanya memberi kuasa kepada: Dadi Waluyo, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Aria Jaya Sentika Nomor 38, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Februari 2017; Para Pemohon Kasasi dahulu Para Pemohon Keberatan;

L a w a n:

1. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA TANGERANG,

yang bertindak sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Kunciran–Serpong, berkedudukan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan dan Kota Tangerang,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Banten;

2. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, bertindak sebagai instansi

yang memerlukan pembebasan tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong, berkedudukan di Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta;

Para Termohon Kasasi dahulu Para Termohon Keberatan; Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Para Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan Penetapan Ganti Kerugian Tanah terhadap sekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Termohon Keberatan di muka persidangan Pengadilan Negeri Tangerang pada pokoknya atas dalil-dalil: 1. Bahwa Pemohon I adalah Warga Negara Indonesia sebagaimana terbukti

dengan Kartu Tanda Penduduk N.I.K 3671112910560001 atas nama Ermin Dali (bukti P.I-1);

Bahwa Pemohon I adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Lodan, D.III/ 156 KMP, RT 004/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten seluas 181 m² (seratus delapan puluh satu meter persegi) sebagaimana terbukti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 561/ Kunciran, atas nama Pemohon I (bukti P.I-2) sejak Tahun 1986;

Bahwa seluruh tanah dan bangunan milik Pemohon I tersebut terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong dan oleh Termohon telah ditetapkan besarnya ganti kerugian untuk tanah seluas 181 m² (seratus delapan puluh satu meter persegi) tersebut sebesar Rp809.100.000,00 (delapan ratus sembilan juta seratus ribu rupiah) atau ± sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi sesuai dengan Surat Rekapitulasi Uang Ganti Kerugian Nomor 17 (bukti P.I-3) ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2016 sesuai dengan Surat Undangan dari Termohon I tanggal 20 Desember 2016 (bukti P.I-4A dan bukti P.I-4B) tanpa dilakukan musyawarah mengenai besaran nilai ganti kerugian, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang menentukan hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon I tersebut;

2. Bahwa Pemohon II adalah Warga Negara Indonesia sebagaimana terbukti dengan Kartu Tanda Penduduk N.I.K 3671112306360001 atas nama Aminullah (bukti P.II-1);

Bahwa Pemohon II adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Manggis Raya, Blok C. III/ 50 KMP, RT 004/005, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten seluas 168 m² (seratus enam puluh delapan meter persegi) sebagaimana terbukti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 484/Kunciran, atas nama Pemohon II (bukti P.II-2) sejak Tahun 1986;

Bahwa seluruh tanah dan bangunan milik Pemohon II tersebut terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong dan oleh Termohon telah ditetapkan besarnya ganti kerugian untuk tanah seluas 168 m² (seratus enam puluh delapan meter persegi) tersebut sebesar Rp751.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh satu juta rupiah) atau ± sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi sesuai dengan surat rekapitulasi uang ganti kerugian Nomor60 (bukti P.II-3) ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2016 sesuai dengan Surat Undangan dari Termohon I tanggal 20 Desember 2016 (bukti P.II-4A dan bukti P.II-4B) tanpa dilakukan musyawarah mengenai besaran nilai ganti kerugian, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 34 ayat (3) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang menentukan hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon I tersebut;

3. Bahwa Pemohon III adalah Warga Negara Indonesia sebagaimana terbukti dengan Kartu Tanda Penduduk N.I.K 3671112107580002 atas nama Mariyo (bukti P.III-1);

Bahwa Pemohon III adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Arwana, Nomor 24, RT 002/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, seluas 129 m² (seratus dua puluh sembilan meter persegi) sebagaimana terbukti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 23/ Kunciran Indah, atas nama Pemohon III (bukti P.III-2) sejak Tahun 2000; Bahwa seluruh tanah dan bangunan milik Pemohon III tersebut terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong dan oleh Termohon telah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

ditetapkan besarnya ganti kerugian untuk tanah seluas 129 m² (seratus dua puluh sembilan meter persegi) tersebut sebesar Rp576.600.000,00 (lima ratus tujuh puluh enam juta enam ratus ribu rupiah) atau ± sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi sesuai dengan Surat Rekapitulasi Uang Ganti Kerugian Nomor 6 (bukti P.III-3) ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2016 sesuai dengan Surat Undangan dari Termohon I tanggal 20 Desember 2016 (bukti P.III-4A dan bukti P.III-4B) tanpa dilakukan musyawarah mengenai besaran nilai ganti kerugian, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang menentukan hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon I tersebut;

4. Bahwa Pemohon IV adalah Warga Negara Indonesia sebagaimana terbukti dengan Kartu Tanda Penduduk N.I.K 3671112310100009 atas nama Mujiyanto (bukti P.IV-1);

Bahwa Pemohon IV adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Manggis Raya, Nomor 59, RT001/011, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, seluas 60 m² (enam puluh meter persegi) sebagaimana terbukti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1379/Kunciran Indah, atas nama Pemohon IV (bukti P.IV-2) sejak Tahun 2000;

Bahwa seluruh tanah dan bangunan milik Pemohon IV tersebut terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong dan oleh Termohon telah ditetapkan besarnya ganti kerugian untuk tanah seluas 60 m² (enam puluh meter persegi) tersebut sebesar Rp268.200.000,00 (dua ratus enam puluh delapan juta dua ratus ribu rupiah) atau ± sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi sesuai dengan Surat Rekapitulasi Uang Ganti Kerugian Nomor 56 (bukti P.IV-3) ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2016 sesuai dengan Surat Undangan dari Termohon I tanggal 20 Desember 2016 (bukti 4A dan bukti P.IV-4B) tanpa dilakukan musyawarah mengenai besaran nilai ganti kerugian, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang menentukan hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon I tersebut;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

5. Bahwa Pemohon V adalah Warga Negara Indonesia sebagaimana terbukti dengan Kartu Tanda Penduduk N.I.K 3671116486000001 atas nama Ismayawati (bukti P.V-1);

Bahwa Pemohon V adalah pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang terletak di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai, Jalan Arwana, Blok E 1/2, RT 002/006, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, seluas 132 m² (seratus tiga puluh dua meter persegi) sebagaimana terbukti dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1436/ Kunciran Indah, atas nama Pemohon V (bukti P.V-2) sejak Tahun 2000; Bahwa seluruh tanah dan bangunan milik Pemohon V tersebut terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong dan oleh Termohon I telah ditetapkan besarnya ganti kerugian untuk tanah seluas 132 m² (seratus tiga puluh dua meter persegi) tersebut sebesar Rp590.000.000,00 (lima ratus sembilan puluh juta rupiah) atau ± sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi sesuai dengan surat rekapitulasi uang ganti kerugian Nomor 5 (bukti P.V-3) ditetapkan pada tanggal 22 Desember 2016 sesuai dengan Surat Undangan dari Termohon I tanggal 20 Desember 2016 (bukti P.V-4A dan bukti P.V-4B) tanpa dilakukan musyawarah mengenai besaran nilai ganti kerugian, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang menentukan hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon I tersebut;

6. Bahwa untuk kemudahan beracara dan oleh karena kepentingan Para Pemohon saling berkaitan dan sangat erat maka penggabungan permohonan yang dilakukan oleh Para Pemohon baik subjeknya maupun objeknya dalam perkara a quo adalah dapat dibenarkan secara hukum; 7. Bahwa Pemohon menarik Kepala Kantor Pertanahan Kota Tangerang, yang

bertindak sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong, sebagai Termohon I dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, yang bertindak sebagai instansi yang memerlukan pembebasan tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong sebagai Termohon II dalam perkara a quo adalah sesuai dengan yang ditentukan dalam Pasal 1 angka 7, Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Penitipan Ganti Kerugian ke Pengadilan Negeri Dalam

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Dengan demikian pihak dalam perkara permohonan ini sudah lengkap dan tepat;

8. Bahwa Para Pemohon adalah Warga Negara Indonesia yang beralamat dan bertempat tinggal di Kompleks Perumahan Kunciran Mas Permai sejak lama bahkan ada yang sudah lebih dari 30 (tiga puluh) tahun. Bahwa lingkungan kompleks tersebut sudah mapan, dengan akses dan fasilitas perumahan yang lengkap dan memadai sehingga membuat hidup Para Pemohon menjadi mudah dan nyaman. Namun tanah dan bangunan milik Para Pemohon tersebut ditetapkan sebagai lokasi yang terkena proyek Pembangunan Jalan Tol Kunciran – Serpong yang diperlukan oleh Termohon II dan dilaksanakan oleh Termohon I;

Bahwa dengan alasan untuk kepentingan umum maka Para Pemohon sebagai warga negara yang baik harus menerima penetapan lokasi tersebut. Karena dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia, sehingga Para Pemohon berharap tetap menjadi bagian masyarakat dan bangsa yang menikmati kesejahteraan dari hasil pembangunan jalan tol tersebut dengan mendapatkan nilai ganti kerugian yang cukup untuk dapat membeli kembali tanah dan membangun tempat tinggal di sekitar lingkungan kompleks Para Pemohon tersebut, sehingga dapat mewujudkan asas keadilan dan asas kesejahteraan bagi Para Pemohon dalam hal pengadaan tanah untuk kepentingan umum tersebut;

Bahwa nilai ganti kerugian atas tanah dan bangunan tersebut telah ditetapkan oleh Termohon I pada tanggal 22 Desember 2016 tanpa ada musyawarah dengan Para Pemohon namun telah dibuatkan Berita Acaranya (bukti PP-1). Bahwa Para Pemohon hendak mengajukan permohonan keberatan Penetapan Ganti Kerugian oleh Termohon I tersebut ke Pengadilan Negeri Tangerang sesuai dengan yang ditentukan oleh Pasal 38 ayat (1) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sehingga pengajuan permohonan keberatan tersebut masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang karenanya layak dan patut jika permohonan ini dapat diterima;

9. Bahwa Para Pemohon menolak dan keberatan atas ganti kerugian yang ditetapkan oleh Termohon I dan disampaikan kepada Para Pemohon pada tanggal 22 Desember 2016, secara keseluruhan baik dalam bentuk ganti kerugian fisik maupun ganti kerugian non fisik sebagaimana tertuang dalam

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

surat rekapitulasi uang ganti kerugian. Namun demikian Para Pemohon hanya akan mengajukan keberatan terkait penetapan harga ganti kerugian tanah yang ditetapkan oleh Para Termohon sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) permeter persegi. Pembatasan keberatan tersebut dilakukan untuk mempermudah Para Pemohon dalam mempertahankan haknya agar mendapatkan ganti kerugian yang berkeadilan dan mensejahterakan sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 2 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Karena dalam rekapitulasi penetapan ganti kerugian tersebut tidak memberikan perincian yang jelas dan terang mengenai bagaimanakah besaran nilai ganti kerugian tersebut ditetapkan, namun untuk tanah terdapat kesamaan harga diantara Para Pemohon;

Bahwa ganti kerugian tanah yang ditetapkan oleh Termohon I senilai Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) tiap 1 (satu) meter persegi tidak menecerminkan keadilan bagi Para Pemohon dan tidak mensejahterakan Para Pemohon karena dengan nilai ganti kerugian tersebut, Para Pemohon tidak akan dapat membeli tanah di lingkungan sekitar kompleks tempat tinggal Para Pemohon. Oleh karena itu Para Pemohon mengajukan permohonan keberatan ini kepada Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, cq Hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang memeriksa perkara permohonan keberatan ini dengan harapan mendapatkan keadilan dengan merubah atau menaikan besaran nilai ganti kerugian yang telah ditetapkan oleh Termohon I tersebut, ditetapkan menjadi sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) tiap 1 (satu) meter persegi;

Bahwa perubahan nilai yang Para Pemohon ajukan tersebut didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa proyek jalan tol bukanlah semata-mata kepentingan umum non profit, melainkan sebuah proyek yang nantinya akan mendapatkan hasil keuntungan (karena untuk masuk ke jalan tol penggunanya harus membayar biaya/tarif tol);

- Bahwa pembebasan tanah tersebut bukan merupakan proyek transmigrasi untuk memindahkan Para Pemohon dari lokasi saat ini yang padat penduduk ke lokasi yang jauh dan sepi penduduk dengan harga tanah yang jauh lebih murah dari tanah milik Para Pemohon;

- Bahwa yang dibebaskan adalah tanah dan bangunan tempat tinggal Para Pemohon dan keluarganya sehingga Para Pemohon harus membeli tanah dan bangunan lagi sebagai tempat tinggal, di mana untuk

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

pembelian tersebut Para Pemohon akan dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari nilai perolehan objek pajak;

- Bahwa ada pengembang property (Jaya Property) yang sedang melakukan pembangunan kompleks perumahan Graha Raya yang berjarak kurang lebih 300 m (tiga ratus meter) dari kompleks perumahan Para Pemohon dengan akses jalan raya yang sama Jalan K.H. Mas Mansyur dan saat ini sedang memasarkan tanah kavling dengan harga yang terendah saja Rp9.800.000,00 (sembilan juta delapan ratus ribu rupiah) permeter persegi (Kavling Fortune Breeze seluas 86 m²) dan harga rata-ratanya adalah Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) untuk tanah yang luasnya lebih dari 100 m² (seratus meter persegi) sesuai dengan Brosur Formulir Daftar Stock Marketable Tanah Kavling dari Graha Raya (bukti PP-2);

- Bahwa dengan dapat membeli tanah di Kompleks Graha Raya tersebut maka Para Pemohon masih dapat menikmati fasilitas, hasil pembangunan jalan tol sehingga tercapai keadilan dan kesejahteraan bagi Para Pemohon;

- Para Pemohon tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya kemahalan untuk transportasi (untuk bekerja, ke sekolah dan rutinitas keluarga Para Pemohon lainnya yang sudah mapan sebelumnya) karena pindah tidak jauh; - Bahwa Para Pemohon dan keluarga sudah nyaman tinggal di lingkungan

tersebut (Kunciran Indah, Kecamatan Kunciran) untuk menjalankan rutinitas sehingga berharap dapat tetap tinggal di lingkungan tersebut dan lebih sejahtera;

- Bahwa secara lokasi tanah dan bangunan milik Para Pemohon terletak di kompleks perumahan dengan lokasi yang sangat strategis dan baik, berbatasan langsung dengan Kompleks Perumahan Alam Sutera yang harga tanah kavling termurahnya sudah mencapai Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) permeter;

10. Bahwa perubahan penetapan nilai ganti kerugian tanah yang Para Pemohon mintakan tersebut adalah sebagai pelipur lara untuk penetapan nilai ganti kerugian bangunan yang sangat rendah dan tidak dapat digunakan untuk membangun bangunan yang setidak-tidaknya, sama dengan bangunan yang saat ini dimiliki oleh Para Pemohon apalagi untuk membangun yang lebih baik. Dengan perubahan nilai ganti kerugian tanah tersebut maka nantinya Para Pemohon setidaknya dapat membuat bangunan yang sama dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

yang dimiliki oleh Para Pemohon saat ini. Terlebih lagi untuk penetapan nilai ganti kerugian non fisik yang sangat rendah dan sangat tidak berdasar dalam penetapannya, hubungan historis dan ikatan emosi antara Para Pemohon dengan tanah dan bangunan yang telah lama dihuninya, lingkungan yang telah dikenalnya dan moralitas lingkungan yang telah akrab hanya dinilai begitu rendah oleh Para Termohon;

11. Bahwa perubahan nilai ganti kerugian yang dimohonkan oleh Para Pemohon adalah sesuai dengan asas kemanusiaan, keadilan, kesejahteraan yang ditentukan dalam Pasal 2 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang dalam penjelasaanya menyatakan:

- Yang dimaksud asas kemanusiaan adalah pengadaan tanah harus memberikan perlindungan serta penghormatan terhadap hak asasi manusia, harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara proporsional;

- Yang dimaksud asas keadilan adalah memberikan jaminan penggantian yang layak kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah sehingga mendapatkan kesempatan untuk dapat melangsungkan kehidupan yang lebih baik;

- Yang dimaksud asas kesejahteraan adalah bahwa pengadaan tanah untuk pembangunan dapat memberikan nilai tambah bagi kelangsungan kehidupan yang berhak dan masyarakat secara luas.

12. Bahwa berdasarkan alasan pada angka 7 s/d 9 tersebut di atas maka perubahan nilai yang Para Pemohon ajukan sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi) tersebut masih dalam batas wajar dan berkeadilan sehingga layak dan patut untuk dikabulkan; 13. Bahwa dengan penetapan harga ganti kerugian tanah tersebut maka Para

Termohon harus dihukum untuk membayar ganti kerugian kepada Para Pemohon sebagai berikut:

- Pemohon I sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) x 181 m² (seratus delapan puluh satu meter persegi) = Rp2.027.200.000,00 (dua miliar dua puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah) ditambah ganti kerugian lainnya yang telah ditetapkan oleh Para Termohon dalam bukti P.I-3, sehingga total seluruhnya sebesar Rp2.566.660.320,00 (dua miliar lima ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh ribu tiga ratus dua puluh rupiah);

- Pemohon II sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

x 168 m² (seratus enam puluh delapan meter persegi) = Rp1.881.600.000 (satu miliar delapan ratus delapan puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) ditambah ganti kerugian lainnya yang telah ditetapkan oleh Para Termohon dalam bukti P.II-3 sehingga total seluruhnya sebesar Rp2.280.904.040,00 (dua miliar dua ratus delapan puluh juta sembilan ratus empat ribu empat puluh rupiah);

- Pemohon III sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) x 129 m² (seratus dua puluh sembilan meter persegi) = Rp1.444.800.000,00 (satu miliar empat ratus empat puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah) ditambah ganti kerugian lainnya yang telah ditetapkan oleh Para Termohon dalam bukti P.III-3 sehingga total seluruhnya sebesar Rp2.055.299.260 (dua miliar lima puluh lima juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus enam puluh rupiah);

- Pemohon IV sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) x 60 m² (enam puluh meter persegi) = Rp672.000.000,00 (enam ratus tujuh puluh dua juta rupiah) ditambah ganti kerugian lainnya yang telah ditetapkan oleh Para Termohon dalam bukti P.IV-3 sehingga total seluruhnya sebesar Rp1.193.200.000,00 (satu miliar seratus sembilan puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah);

- Pemohon V sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) x 132 m² (seratus tiga puluh dua meter persegi) = Rp1.478.400.000,00 (satu miliar empat ratus tujuh puluh delapan juta empat ratus ribu rupiah) ditambah ganti kerugian lainnya yang telah ditetapkan oleh Para Termohon dalam bukti P.V-3 sehingga total seluruhnya sebesar Rp1.556.700.000,00 (satu miliar lima ratus lima puluh enam juta tujuh ratus ribu rupiah);

14. Bahwa oleh karena permohonan Para Pemohon dikabulkan dan Para Termohon dinyatakan sebagai pihak yang kalah maka layak dan patut jika biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Para Termohon;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Tangerang agar memberikan Penetapan sebagai berikut:

1. Mengabulkan permohonan dari Para Pemohon seluruhnya;

2. Menetapkan perubahan besarnya ganti Kerugian untuk tanah Para Pemohon dari harga sebesar Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi) menjadi sebesar Rp11.200.000,00 (sebelas juta dua ratus ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

3. Menghukum Para Termohon untuk melaksanakan pemberian ganti kerugian kepada Para Pemohon, masing-masing untuk:

- Pemohon I sebesar Rp2.566.660.320,00 (dua miliar lima ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh ribu tiga ratus dua puluh rupiah); - Pemohon II sebesar Rp2.280.904.040,00 (dua miliar dua ratus delapan

puluh juta sembilan ratus empat ribu empat puluh rupiah);

- Pemohon III sebesar Rp2.055.299.260,00 (dua miliar lima puluh lima juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus enam puluh rupiah); - Pemohon IV sebesar Rp1.193.200.000,00 (satu miliar seratus sembilan

puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah);

- Pemohon V sebesar Rp1.556.700.000,00 (satu miliar lima ratus lima puluh enam juta tujuh ratus ribu rupiah);

4. Menghukum Para Termohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

Atau, jika Hakim berpendapat lain, mohon Penetapan yang seadil-adilnya; Bahwa terhadap keberatan Para Pemohon Keberatan tersebut Pengadilan Negeri Tangerang telah memberikan Putusan Nomor 10/Pdt.P/ 2017/PN Tng. tanggal 6 Februari 2017 dengan amar sebagai berikut:

1. Menolak keberatan Para Pemohon Keberatan;

2. Menghukum Para Pemohon Keberatan untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara permohonan ini sebesar Rp595.000.00 (lima ratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

Bahwa putusan terakhir ini dibacakan dengan dihadiri Para Pemohon didampingi kuasanya dan Kuasa Termohon I dan Kuasa Termohon II pada tanggal 6 Februari 2017, kemudian terhadapnya oleh Para Pemohon Keberatan, dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Februari 2017, diajukan permohonan kasasi pada tanggal 20 Februari 2017 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 10/Pdt.P/2017/PN Tng., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tangerang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 27 Februari 2017;

Bahwa memori kasasi dari Para Pemohon Kasasi/Para Pemohon Keberatan tersebut telah diberitahu kepada:

1. Termohon Keberatan I pada tanggal 31 Maret 2017; 2. Termohon Keberatan II pada tanggal 12 April 2017;

Kemudian Para Termohon Kasasi/Para Termohon keberatan tidak mengajukan tanggapan memori kasasi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya, telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi/Para Pemohon Keberatan dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, khususnya dalam menerapkan hukum pembuktian (alat bukti) sebagaimana diatur dalam Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR dan Pasal 16 Perma Nomor 3 Tahun 2016;

Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku sebagaimana tertuang dalam pertimbangan hukum pada halaman 39-40 yang menyatakan:

Menimbang, bahwa selanjutnya bukti PP-2 sampai dengan PP-7 merupakan bukti pembanding yang tidak dapat dijadikan standar untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam menerapkan ganti kerugian, apalagi menyangkut kenaikan besaran nilai (perubahan) ganti kerugian yang telah ditetapkan, begitu juga dengan keterangan saksi-saksi yang diajukan Para Pemohon juga sebagai bukti pembanding terhadap bidang-bidang tanah yang berada di sekitar lokasi kompeks perumahan Kunciran Mas Permai adalah sesuatu yang amat sulit untuk menentukan besarnya nilai ganti kerugian tanpa adanya suatu pembanding dari Penilai Publik yang dapat dijadikan acuan standar bagi Hakim untuk menghitung besaran nilai ganti rugi sehingga oleh karenanya bukti-bukti tersebut di atas haruslah dikesampingkan;

Pada halaman 41-42 yang menyatakan:

Menimbang, bahwa mengenai keberatan Para Pemohon tentang besaran nilai ganti rugi yang telah ditetapkan tersebut, maka Para Pemohon Keberatan sebagai pihak yang berhak mendapat ganti rugi seharusnya menghadirkan saksi ahli dibidang penilaian untuk didengar pendapatnya di persidangan sebagai pembanding atas penilaian ganti kerugian, hal ini sesuai dengan penjelasan Pasal 38 Ayat (2) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012;

Menimbang, bahwa Para Pemohon sebagai pihak yang berhak mendapat ganti rugi dalam hal mengajukan besaran nilai ganti rugi dalam permohonan keberatan ini tanpa dilandasi adanya suatu bukti keterangan atau pendapat dari Penilai Publik yang ahli di bidang tersebut, sehingga menurut hakim tuntutan Para Pemohon Point 2 dan 3 mengenai perubahan besaran ganti rugi atas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

tanah Para pemohon oleh karena tidak dilandasi alasan yang kuat maka haruslah ditolak;

Bahwa Penjelasan Pasal 38 Ayat (2) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 menyatakan:

“Sebagai pertimbangan dalam memutus putusan atas besaran ganti kerugian pihak yang berkepentingan dapat menghadirkan saksi ahli di bidang penilaian untuk didengar pendapatnya sebagai pembanding atas penilaian ganti kerugian“;

Bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 38 Ayat (2) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tersebut telah dengan jelas dan tegas menyatakan “dapat” bukan “harus” sebagaimana ditafsirkan oleh Judex Facti Pengadilan Negeri Tangerang yang menolak Permohonan Para Pemohon Kasasi karena tidak menghadirkan ahli (Penilai) dalam persidangan;

Bahwa (alat bukti) sebagaimana diatur dalam Pasal 1866 KUH Perdata, Pasal 164 HIR antara lain:

1. bukti tulisan; 2. bukti saksi; 3. persangkaan; 4. pengakuan; 5. sumpah;

Dan (alat bukti) sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Perma Nomor 3 Tahun 2016 antara lain:

1. surat atau tulisan; 2. saksi atau ahli; 3. persangkaan; 4. pengakuan; 5. sumpah dan/atau;

6. alat bukti lain berupa informasi elektronik atau dokumen elektronik;

Bahwa berdasarkan ketentuan hakum tersebut maka Judex Facti Pengadilan Negeri Tangerang telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku. Oleh karenanya layak dan patut jika Penetapan yang dimohonkan kasasi tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia;

Bahwa dalam persidangan perkara tersebut Para Pemohon Kasasi telah mengajukan bukti surat, saksi dan informasi/dokumen elektronik sebagai data pembanding atas nilai ganti rugi. bukti-bukti tersebut antara lain:

1. Bukti Surat, berupa

a. Bukti PP – 2: Brosur Formulir Daftar Stock Marketable Tanah Kavling dari

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Graha Raya;

Bukti tersebut membuktikan bahwa ada pengembang property (Jaya Property) yang sedang melakukan pembangunan kompleks perumahan Graha Raya yang berjarak kurang lebih 300 m (tiga ratus meter) dari kompleks perumahan Para Pemohon, dengan akses jalan raya yang sama Jalan K.H. Mas Mansyur dan saat ini sedang memasarkan tanah kavling dengan harga yang terendah saja Rp9.800.000,00 (sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah) permeter persegi (Kavling Fortune Breeze seluas 86 m²) dan harga rata-ratanya adalah Rp11.200.000,00 (sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah) untuk tanah yang luasnya lebih dari 100 m² (seratus meter persegi);

b. Bukti PP-3: Rekapitulasi Uang Ganti Kerugian Nomor 64, atas nama Juriah;

c. Bukti PP-4: Undangan dari Termohon I kepada Juriah tanggal 3 Januari 2017;

d. Bukti PP-5: Penyampaian Nilai Ganti Kerugian dari Termohon I kepada Juriah tanggal 3 Januari 2017;

Bahwa bukti PP-3, 4 dan 5 tersebut membuktikan bahwa untuk tanah sawah yang kering, tidak produktif dan tidak ada akses jalannya saja Para Termohon telah menetapkan harga ganti kerugian sebesar Rp3.400.000,00 (tiga juta empat ratus ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi);

Bahwa berdasarkan bukti tersebut maka sudah layak dan patut jika nilai ganti kerugian untuk tanah Para Pemohon dinaikkan. Jika nilai tanah sawah yang tidak produktif dan tidak ada akses jalannya diberikan ganti rugi sebesar Rp3.400.000,00 (tiga juta empat ratus ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi) sedangkan untuk tanah para Pemohon yang merupakan tanah jadi (kompleks perumahan) hanya dinilai Rp4.470.000,00 (empat juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah) tiap 1 m² (satu meter persegi);

Bahwa terbentuknya komplek hunian Para Pemohon memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar, dimana Para Pemohon dahulu membeli tanah dengan harga satu paket untuk fasilitas yang ada dalam komplek termasuk jalannya (fasilitas sosial dan fasilitas umum). Dengan perbandingan harga dalam bukti PP-3, 4 dan 5 maka layak dan patut jika nilai ganti kerugian atas tanah milik Para Pemohon Kasasi dinaikkan atau dirubah;

2. Bukti Saksi, antara lain:

a. Saksi Noldy J.D. Massie, Pada pokoknya menerangkan:

Kompleks perumahan Para Pemohon (Kunciran Mas Permai) sangat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

dekat dengan kompleks perumahan Graha Raya dan Duta Bintaro dengan akses jalan raya yang sama. Para Pemohon sudah sangat nyaman tinggal di perumahan tersebut yang fasilitas dalam perumahan sudah lengkap dan memadai karena sudah lama dan letak perumahan tersebut sangat strategis mudah dijangkau dan mudah untuk menuju kemanapun. Benar Graha Raya sedang memasarkan rumah dengan harga tanah kavlingnya antara Rp9.800.000,00 (sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah) permeter persegi dan Rp 1.200.000,00 (sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah) permeter persegi;

b. Saksi Charel Welem Hallatu, pada pokoknya menerangkan:

Saksi tinggal di Perumahan Duta Bintaro, fasilitas di dalam Perumahan Kunciran Mas Permai lebih lengkap karena lebih dulu ada dari Duta Bintaro. Kompleks Kunciran Mas Permai berada di antara Duta Bintaro dan Graha Raya. Jarak antara Duta Bintaro dengan Kunciran Mas Permai sekitar 300 meter dan antara Kunciran Mas Permai dengan Graha Raya juga sekitar 300 meter. Komplek Duta Bintaro sebagian juga terkena proyek jalan tol tetapi sudah dibayarkan 2 (dua) tahun yang lalu, ada tetangga saksi yang terkena proyek dengan ganti rugi tanahnya sebesar Rp6.600.000,00 (enam juta enam ratus ribu rupiah) tiap 1 meter persegi; c. Saksi Lukman Ahmad;

Saksi mengetahui perihal tanah milik Juriah yang berada di luar Komplek Kunciran Mas Permai yang juga terkena proyek jalan tol. Tanah tersebut berupa tanah sawah yang tidak produktif dan tidak ada akses jalannya (keterangan tersebut dibenarkan oleh Saksi Dany Tri Haryadi (Penilai) yang menunjukkan foto dari laptop saksi dalam persidangan);

3. Bukti informasi/dokumen elektronik, berupa:

a. Bukti PP-6: Putusan Perkara Nomor 475/Pdt.G/2013/PN Jkt. Ut. tanggal 19 Agustus 2114 dalam Perkara Sengketa Jalan Tol Tanjung Priok (di download dari situs Mahkamah Agung/dalam jaringan);

Bukti PP-6 tersebut membuktikan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah mengabulkan gugatan Para Penggugat (Rohaya, dkk) dengan merubah nilai ganti rugi dari yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp12.000.000,00/m² (dua belas juta rupiah tiap meter persegi) menjadi Rp35.000.000,00/m² (tiga puluh lima juta rupiah tiap meter persegi) sesuai tuntutan Para Penggugat (Rohaya, Dkk);

Bahwa dalam perkara tersebut Judex Facti Pengadilan Negeri Jakarta Utara juga tidak menggunakan ahli (penilai) sebagai dasar perubahan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

nilai ganti kerugiannya;

b. Bukti PP-3: Detik News MA Kabulkan Ganti Rugi Tanah Tol Priok Rp35 juta permeter, print out dari berita online (dalam jaringan) (https://news.detik.com/berita/309365/ma-kabulkan-ganti-rugitanah....); Bukti tersebut membuktikan bahwa setelah Pengadilan Negeri Jakarta Utara mengabulkan gugatan sesuai putusan Perkara Nomor 475/Pdt.G/ 2013/PN Jkt. Ut. tanggal 19 Agustus 2114 dalam Perkara Sengketa Jalan Tol Tanjung Priok maka pihak Tergugat (Pemerintah) mengajukan banding dan putusan pengadilan yang dimohonkan banding tersebut dibatalkan, namun kemudian Para Penggugat (Rohaya, Dkk) mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung mengabulkan permohonan Para Penggugat (Rohaya, dkk) dalam putusan tingkat kasasinya;

Bahwa yang dibebaskan adalah tanah dan bangunan milik Para Pemohon yang digunakan untuk tempat tinggal, dan karena pembebasan tersebut maka Para Pemohon harus membangun tempat tinggal baru. Namun demikian dalam nilai ganti kerugian bangunan tersebut malah disusutkan nilainya oleh Para Termohon sedangkan untuk membangun rumah baru Para Pemohon harus membayar biaya material dan biaya lainnya dengan harga baru. Dengan demikian kenaikan harga tanah yang dituntut oleh Para Pemohon adalah termasuk sebagai kompensasi atas penyusutan nilai bangunannya;

Bahwa dalam bukti Termohon II yaitu bukti T.II. (5) jelas terbukti adanya perbedaan harga tanah, meskipun berada dalam satu kompleks (Kunciran Mas Permai) namun demikian ternyata harga tanah dari para Pemohon adalah seragam (sama). Dalam bukti tersebut ada tanah yang harganya di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah), sedangkan saksi, Saksi Dany Tri Haryadi (Penilai) menyatakan harga tanah dalam satu kompleks adalah sama maka harga tanah milik Para Pemohon adalah sama. Dengan adanya perbedaan antara data bukti surat dengan keterangan saksi penilai tersebut maka nilai ganti kerugian yang ditetapkan oleh Para Termohon berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim penilai belum memberikan keadlian yang mensejahterakan bagi Para Pemohon. Karenanya layak dan patut jika harga ganti kerugian tanah yang ditetapkan oleh Para Termohon termohon tersebut dirubah atau dinaikkan;

Bahwa berdasarkan alat-alat bukti dan uraian tersebut di atas telah terbukti permohonan keberatan dari Pemohon tentang perubahan besaran nilai ganti kerugian khusus untuk tanahnya adalah berdasar hukum dan layak untuk

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

dikabulkan;

Bahwa pertimbangan Para Pemohon juga menolak pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 41 yang menyatakan:

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-II.2, berupa surat undangan untuk musyawarah tanggal 5 Januari 2017 di Kantor Kelurahan Kunciran Indah Kecamatan Pinang, Kota Tangerang dan bukti II.6.1 sampai dengan T-II.6.16 masing-masing berupa surat pernyataan persetujuan nilai ganti rugi yang terkena pembangunan jalan tol kunciran serpong tertanggal 25 Januari 2017. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai ganti rugi yang ditentukan oleh Appraisal telah diterima oleh sebagian besar pihak yang menerima ganti rugi; Bahwa pertimbangan tersebut adalah sangat naif dan tidak berdasar hukum karena penerimaan oleh sebagian kelompok, tidak mengakibatkan hilangnya hak kelompok lain (Para Pemohon) untuk menuntut keadilan. Bahwa sebagai informasi tambahan untuk menyangkal dan membuktikan kekeliruan pertimbangan hukum tersebut maka Pemohon Kasasi melampirkan pula dalam memori kasasi ini Surat Permohonan Keberatan Ganti Kerugian yang diajukan oleh kelompok lain terkait keberatan atas nilai ganti kerugian jalan tol Kunciran Serpong dengan register perkara Nomor 66/Pdt.P/2017/PN Tng. tanggal 14 Januari 2017;

Para Pemohon juga keberatan dengan pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan telah terjadi musyawarah. Karena faktanya Para Pemohon diundang untuk datang dalam suatu acara (katanya musyawarah) namun dalam acara tersebut Para Pemohon hanya diberikan amplop yang berisi surat rekapitulasi uang ganti kerugian yang telah ditetapkan. Dalam acara tersebut sama sekali tidak ada pembahasan atau pembicaraan tentang keinginan atau pendapat Para Pemohon. Padahal Pasal 34 ayat (3) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 menyatakan bahwa hasil penilaian dari Tim Penilai hanya dijadikan dasar musyawarah, bukan sebagai hasil kesepakatan sebagaimana ditetapkan secara sepihak oleh Termohon dalam surat rekapitulasi uang ganti kerugian tersebut;

Bahwa sesuai ketentuan hukum ganti kerugian Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 ada banyak bentuknya, tidak hanya ganti rugi uang akan tetapi hal tersebut juga tidak pernah dibicarakan kepada Para Pemohon. Dengan demikian acara yang dilakukan berdasarkan undangan tersebut tidak layak dikategorikan sebagai musyawarah sebagaimana ditentukan oleh hukum; Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka layak dan patut jika penetapan Judex Facti yang dimohonkan kasasi tersebut dibatalkan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti Pengadilan Negeri Tangerang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa dalam perkara a quo penentuan besarnya ganti kerugian dalam pengadaan tanah jalan tol Kunciran-Serpong Tangerang, telah dilakukan oleh penilai publik sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 dan Perpres Nomor 71 Tahun 2012;

Bahwa Para Pemohon Keberatan tidak dapat membuktikan keberatannya mengenai besarnya nilai kerugian dengan menghadirkan saksi ahli di sidang penilaian untuk dijadikan pembanding atas besarnya ganti rugi sesuai Penjelasan Pasal 38 ayat (2) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012, sehingga keberatan Pemohon harus ditolak;

Bahwa lagi pula alasan-alasan kasasi tersebut pada hakikatnya mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata bahwa putusan Judex Facti/Pengadilan Negeri Tangerang dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi ERMIN DALI dan kawan-kawan tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi ditolak dan Para Pemohon Kasasi berada di pihak yang kalah, maka Para Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 19 hal. Put. Nomor 1941 K/Pdt/2017

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. ERMIN DALI, 2.

AMINULLAH, 3. MARIYO, 4. MUJIYANTO, dan 5. ISMAYAWATI tersebut;

2. Menghukum Para Pemohon Kasasi/Para Pemohon Keberatan untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang pada tingkat kasasi sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Selasa, tanggal 18 Juli 2017 dengan Soltoni Mohdally, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Sudrajat Dimyati, S.H., M.H., dan Dr. Ibrahim, S.H., M.H., L.L.M., Hakim-Hakim Agung sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para Hakim Anggota tersebut dan Thomas Tarigan, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Para Pihak.

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis, ttd ttd

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.

ttd Panitera Pengganti, Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M. ttd Thomas Tarigan, S.H., M.H. Biaya-biaya Kasasi: 1. M e t e r a i……….. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i……….. Rp 5.000,00 3. Administrasi kasasi……….. Rp489.000,00 Jumlah ……… Rp500.000,00 Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata

Dr. Prim Haryadi, S.H.,M.H. NIP. 19630325 198803 1 001

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dan yang paling menyedihkan, Kangjoon bukan sahaja tidak menanam perasaan kepada Yunra, malah, Kangjoon selalu bersama yeoja-yeoja yang lain.... Even itu semua berlaku, Yunra

Fasa pembangunan sistem carian hadis menggunakan ciri asas kata kunci dan kategori ini dilakukan berdasarkan analisis perancangan dan keperluan serta reka bentuk sistem yang

Fasa pembangunan sistem carian hadis menggunakan ciri asas kata kunci dan kategori ini dilakukan berdasarkan analisis perancangan dan keperluan serta reka bentuk

Slamet (2008: 57) bahwa meningkatkan minat Membaca merupakan dua aspek kemampuan berbahasa yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Berbagai upaya telah

2 Ibu Nur Anie, ST,MMSI selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi Universitas MercuBuana, dan juga sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia

Pekerjaan pengukuran topografi berguna untuk mendapatkan data pengukuran mengenai letak (posisi), elevasi (ketinggian) dan konfigurasi dari areal tanah, dimana data tersebut

Untuk mengetahui apakah infusa biji semangka kuning (Citrulus vulgaris) memiliki aktivitas antelmintik terhadap Ascaridia galli secara in vitro6. Untuk mengetahui

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Tabel 9 dapat dilihat bahwa dalam tujuan untuk meningkatkan omset penjualan, prioritas utama alternatif strategi yang dapat