• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOVARIAN PERSAMAAN MAXWELL MELALUI TRANSFORMASI LORENTZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOVARIAN PERSAMAAN MAXWELL MELALUI TRANSFORMASI LORENTZ"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)

Volume 3 Nomor 1 2013 ISSN : 2089-6158

27

KOVARIAN PERSAMAAN MAXWELL MELALUI TRANSFORMASI

LORENTZ

DwiTeguhRahardjo

PendidikanFisika FKIP UNS [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitianini adalah merumuskan persamaan transformasi Lorentz secara umum dan merumuskan persamaan Maxwell setelah melalui transformasi Lorentz. Sebagai hukum fisika, persamaan Maxwell juga berlaku di semua kerangka acuan inersial sehinggabentuk persamaan Maxwell harus kovaian terhadap transformasi Lorentz. Persamaan Maxwell dapat ditulis ulang sebagai persamaan tensor dalam ruang Minkowski. Metodologi penelitian berupa kajian pustaka yang diambil dari berbagai sumber referensi buku-buku fisika modern. Dari kajian pustaka diperoleh hasil yaitu transformasi Lorentz secara umum berupa v

v vA a A   4 1 '   . Bentuk persamaan Maxwell setelah melalui transformasi Lorentz adalah kovarian dengan persamaan sebagai berikut :

0 f J x         atau 0 f f f x x x          

Kata kunci :Transformasi Lorentz, kovarian persamaan Maxwell, Minkowski

Pendahuluan

Menurut postulat teori relativistic khusus yang pertama, semua hukum-hukum Fisika, baik elektromagnetik maupun mekanika, harus kovarian di dalam semua kerangka acuan yang bergerak linier dengan kecepatan v tetap relative terhadap kerangka acuan yang lain (di dalam semua kerangka inersial), maka rumusan persamaan kelistrikan dan kemagnetan yang memperlakukan koordinat ruang dan waktu mempunyai bentuk dasar yang sama.

Persamaan Maxwell menyajikan pernyataan matematik dalam listrik magnet antara lain, persamaan Maxwell pertama merupakan ringkasan hukum Coloumb terutama dari gaya antara muatan titikdengan imbas listrik dari materi, persamaan Maxwell kedua menggambarkan hukum Faraday tentang induksi, persamaan Maxwell yang ketiga adalah akibat dari hukum Ampere dari gaya antara aliran arus dan juga menyatakan bahwa muatan magnetic bebas tidak diketahui keberadaanya dan persamaan Maxwell yang keempat meliputi hukum Ampere tentang gaya antara aliran arus listrik dengan imbas magnetik dari materi ditambah konservasi dari muatan bebas.

H. A Lorentz telah menurunkan persamaan transformasi dengan menganggap bahwa kecepatan cahaya tetap sama di semua kerangka acuan inersial dan koordinat waktu (t) juga tidak sama di kerangka acuan inersial yang berbeda. Sebagai hukum fisika, persamaan Maxwell juga berlaku di semua kerangka acuan inersial sehingga bentuk persamaan Maxwell harus kovarian terhadap transformasi Lorentz. Persamaan Maxwell dapat ditulis ulang sebagai persamaan tensor dalam ruang Minkowski.

PEMBAHASAN

1. Transformasi Lorentz Umum

Persamaan gelombang menurut transformasi Lorentz 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ' ' ' ' y z c t x t c z y x S        

…..………. (1)

notasi bentuk umum yang berupa ruang Minkowski ict x z x y x x x1234

……..………...(2)

(Arfken, G.B., 2001, hal. 283)

Persamaan (1) dapat ditulis

(2)

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)

Volume 3 Nomor 1 2013 ISSN : 2089-6158

28

 

4 1 2 4 1 2 2

'

   

x

x

S

………..……(3)

Persamaan transformasi yang menghubungkan dua koordinat sebagai empat persamaan linier umum

4 1 ' v v ( 1, 2, 3, 4) v xa x

 

..………(4)

subtitusikan persamaan (4) ke (3) didapat

2 ' v v v v v v x a x  a x a a  x x                

 

 

...………...(5)

Karena persamaan (5) juga harus sama

  2 x

, maka harus memiliki

v v

a

a

  

………(6)

Koefisiendarixxv harus sama dengan 1 jika

v dan 0 jika

v

Dapat

ditulis

persamaan

transformasi dalam bentuk sama

4 1 ' ( 1, 2, 3, 4) v v x b x  v  

..………(7)

dimanabvadalah sekumpulan koefisien dan

subtitusikan persamaan (7) dalam (4) didapat

'

v v

'

'

v v

'

v v

x

a

b x

x

a b

x

              



..…………(8)

   

v v v

b

a

………...(9)

Persamaan (9) dapa tdiselesaikan untuk mendapatkan b dengan mengalikan kedua sisinya olehadan menggunakan persamaan (6)                     b b a a b a a b a a v v v v v v v v v           

 

…...…….……(10)

dimana b asehingga didapat jika

x

'

a

v

x

v

maka

x

a

v

x

'

..………...……...(11)

Persamaan (9) dapat ditulis seluruh dalam bentuk

a

dari hasil subtitusi dalam a dan menukarkan indeks

dan

v

mendapatkan

v v

a

a

 

………..(12)

Dari persamaan transformasi koordinat Lorentz utama

x

vt

x

'

y y' z z'         2 ' c vx t t

Persamaan koordinat umum

ict x z x y x x x1 2  3 4 c i x t 4

dimana

c v

v

c

Persamaan koordinat umum dimasukkan kepersamaan Lorentz utama

 

4 1 1 4 ' x x x vt x c x i x ic

 

 



        2

'

x

y

3 ' x z

  

1 4 4 1 2

'

vx

x

i

x

x

i

x

t

t

c

ic

ic

ic

ic





 

4 1

'

ict

x

i x

Jadi

(3)

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)

Volume 3 Nomor 1 2013 ISSN : 2089-6158

29

1 1 4 2 2 3 3 4 4 1

'

'

'

'

'

'

'

'

x

x

x

i

x

x

y

x

x

z

x

x

ict

x

i

x





 

1 1 4 2 2 3 3 4 4 1

'

'

'

'

x

x

i

x

x

x

x

x

x

x

i

x





Sehingga 1 2 3 4 ' ' ' ' ' ' ' ' xx yx zx ictx

dapat dilihat koefisien avmenunjukkan

transformasi dapat ditulis dalam matrix

11 12 13 14 21 22 23 24 31 32 33 34 41 42 43 44 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 v a a a a i a a a a a a a a a i a a a a                            

....(13)

Sebagai perluasan dari vektor A, vector empat 

A

dinyatakan sebagai sekumpulan empat kuantitas

A1,A2,A3,A4

yang mempunyai cirri sama seperti transformasi koordinat. Jika transformasi Lorentz dinyatakan oleh persamaan (11) maka komponen A dan

A

'

 dihubungkan oleh 1 1 2 2 3 3 4 4

'

0

0

'

0

1

0

0

'

0

0

1

0

0

0

'

x

i

x

x

x

x

x

i

x

x





 

 

 

 

 

 

 

' 

A

A

sehingga persamaan transformasi Lorentz secara umum didapat

4 1 ' v v v A a A  

2. Kovarian persamaan Maxwell

Rumusan makroskopik elektromagnetik secara lengkap saat ini adalah

f

.

D

……….(14)

t

E

B

………(15)

0 B .   

………(16)

t

f

H

J

D

……….(17)

(Zahn, M. 1978, hal 488 – 489)

Persamaan dasar deferensial iniharuslah dilengkapi oleh persamaan definisi yang mana menghubungkan pasangan vektor medan bersama dengan karakteristik dari materi dalam bentuk dari bersesuaian densitas volum dari momen dipol:

P

E

D

0

………(18)

M

B

H

0

………….………….(19)

Persamaan kontinuitas dapat mengungkapkan secara dasar konservasi muatan dapat menjadi kovarian .J 0 t

     

……….(20)

Karena Jx, Jy, dan Jz bukannya tidak bergantung pada rapat muatan ρ, keempat besaran ini membentuk vector 4 besaran dasar dan jika didefinisikan rapat arus vector empat sebagai J, maka menurut komponennya (J1, J2, J3, dan J4=icρ), dapat dituliskan persamaan kontinuitas dalam bentuk kovarian

0 J x      

yang penjumlahannya berlangsung dari v=1 hingga v=4, atau dapat dituliskan sebagai

(4)

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)

Volume 3 Nomor 1 2013 ISSN : 2089-6158

30

J

0



sehingga potensial vector A dan potensial scalar φ memenuhi persamaan gelombang tak homogen 2 2 0 2 2

1

A

A

J

c

t

 

 

dan

2 2 2 2 0

1

c

t

 

 

.……. (21)

(Reitz, J.R., 1979, hal 268)

Karena J dan ρ adalah komponen suatu vector empat, maka persamaan (21) harus mewakili keempat komponen suatu persamaan vector empat dan φ serta A juga harus bergantung membentuk suatu vector empat. Jika Λ didefinisikan sebagai potensial empat, maka Λ1=A1, Λ2=A2, Λ3=A3, Λ4 = iφ/c, sehingga persamaan (21) dapat ditulis

2 0 2

J

x

   

 

 

atau dapat ditulis

sebaga i

2  

0J

…(22)

dengan

2 2 2 2 2

1

c

t

  

sebagai operator

Laplace atau operator d’Alembert, sehingga

persamaan persyaratan Lorentz

0 A t



       menjadi 0 x    

atau

0

 



Persamaan medan listrik dan medan magnet yaitu

B

 

xA

………. (23)

A E t

    

………. (24)

persamaan (23) dapat dituliskan dalam bentuk lain yaitu ˆ ˆ ˆ A ; ; dan ˆ ˆ ˆ A y x y x z z y x y x z z x y z x y z A A A A A A x y z y z z x x y A A A A A A B B B y z z x x y xB yB zB                                                  

dari hasil Bx dituliskan menjadi bentuk umum

v v v

x

A

x

A

f

  

……. (25)

persamaan (24) dapat dituliskan dalam bentuk lain yaitu 3 1 2 ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ E ˆ ˆ ˆ ; ; dan y x z y x z x y z A A A A x y z x y z x y z t x y z t t t A A A x y z x y z t t t A A A E E E x t y t z t                                                                                       

karena A dari φ/c merupakan bentuk vektor empat, maka persamaan (24) dapat ditulis

1 4 4 1 E i c x x      

, dan seterusnya

didapatkan EdanB  

terlihat dalam komponen dari fvsebagai berikut

f x x           

………….. (26)

dan dalam bentuk matrik

1 3 2 2 3 1 3 2 1 3 1 2 0 0 0 0 v iE B B c iE B B c f iE B B c iE iE iE c c c                          

...…..…….……. (27)

(5)

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF)

Volume 3 Nomor 1 2013 ISSN : 2089-6158

31

(Arfken, G.B., 2001, hal. 286)

dengan mengambil divergensi tensor

medan, dan dari persamaan (26) diperoleh

2 2

f

x

x

x

x

         



 

.………….. (28)

Dari persamaan (22) dan (28) diperoleh

0

f

J

x

  

atau

0

f

J



.……….. (29)

Ini merupakan persamaan vector empat

yang menyatakan kovarian dari dua

persamaan Maxwell, yaitu

0 E

 

dan

0 2 1 E xB J c t

    

.

Persamaan (29) dapat ditulis

0 f f f x x x          

.. (30)

(Arfken, G.B., 2001, hal. 286)

SIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasandapatdisimpulkan

1. Perumusan persamaan transformasi koordinat Lorentz secara umum.

4 1 ' v v v A a A  

2. Perumusan kovarian persamaan Maxwell pada transformasi Lorentz

0

f

J

x

  

atau

0 f f f x x x               

Transformasi Lorentz tidak hanya dapat dilakukan pada koordinat, tetapi dapat juga pada momentum – energy dan medan listrik dan medan magnet. Untuk itu disarankan untuk merumuskan transformasi pada momentum – energy dan medan listrik dan medan magnet

DAFTAR PUSTAKA

Arfken,

G.B.,

(2001),

Mathematical

Methods for Physicists

,

5 th edition, Burlington:

Harcourt

Academic

Press.

Reitz, J.R., (1979),

Foundamental of

Electromagnatic

Theory

,

3

rd

edition,

terjemahanolehSuwarno

W, Bandung: Penerbit

ITB Bandung.

Zahn, M., (1979),

Electromagnetic Field

Theory : a problem solving

approach

, Florida: Johm Wiley &

Sons, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang “Solusi Persamaan Schrodinger Nonlinier Kuintik dengan Koefisien Bergantung Variabel Menggu nakan Transformasi

Sebuah roket waktu diam di bumi mempunyai panjang 100 m, roket tersebut bergerak dengan kecepatan 0,8 c (c = kecepatan cahaya dalam vakum)a. Menurut orang di bumi panjang roket

Metode transformasi Laplace dan transformasi Elzaki yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa Langkah, yaitu menentukan bentuk persamaan panas dimensi

Model matematika untuk peristiwa transport dan distribusi amoniak yang terbentuk berupa persamaan diferensial parsial.. Persamaan ini juga dibangun oleh proses

transformasi Backlund yang telah diperoleh dari penerapan invariant Galileo pada. persamaan

Muon adalah kerangka yang bergerak Menurut muon waktu hidupnya adalah 2,2 s, ini artinya selang waktu yang diukur oleh kerangka yang bergerak ( =2,2 s).. Cara ini adalah

Metode transformasi diferensial berdasarkan deret terbatas digunakan untuk menyelesaikan masalah nilai awal singular suatu persamaan diferensial Lane- Emden

Hukum ini mengesampingkan kerangka acuan dipercepat sebagai inersia, karena objek yang benar-benar diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, yang terlihat dari