• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2014 tentang Klinik, klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan medis dasar dan/ atau spesialistik untuk pelayanan kesehatan perorangan. Jenis pelayanan klinik dibagi menjadi klinik pratama dan klinik utama. Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis dasar baik umum maupun khusus. Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis spesialistik atau pelayanan medis dasar dan spesialistik. Kedua jenis pelayanan klinik tersebut dapat mengkhususkan pelayanan pada suatu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu atau sistem organ. Klinik dapat dimiliki baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat. Penyelengaraan pelayanan kesehatan pada klinik mencakup pelayanan kepada perorangan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care), dan home care.

Menurut pasal 5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis yang harus segera dibuat secara lengkap setelah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2014 tentang Klinik pasal 35 menyatakan bahwa klinik mempunyai beberapa kewajiban salah satunya yaitu menyelenggarakan rekam medis.

Menurut pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2014 tentang Klinik menyatakan bahwa bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan dan keselamatan kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan lanjut usia.

Rekam medis baik manual maupun otomatik adalah tempat penyimpanan informasi medis yang memuat segala aspek yang berhubungan dengan pasien (Huffman, 1994). Rekam medis merupakan sarana yang

(2)

digunakan untuk mendokumentasikan data atau informasi utama pada sarana pelayanan kesehatan. Kedua format baik manual maupun elektronik juga merupakan alat komunikasi dan penyimpanan informasi kesehatan (Hatta,2013). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis menyatakan bahwa dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan yang lain memiliki tanggung jawab atas catatan yang dibuat pada rekam medis.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2016, Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta merupakan klinik pratama yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan terdiri dari pelayanan medis umum, kesehatan ibu dan anak, dan pemberdayaan kesehatan lansia yang dikelompokkan menjadi dua poliklinik yaitu poliklinik umum dan poliklinik KIA. Pelayanan rawat inap terdiri dari pelayanan bersalin gratis.

Berkas rekam medis di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta terdiri dari formulir rawat jalan, formulir rawat inap dan map rekam medis. Formulir rawat jalan hanya terdiri dari satu lembar formulir. Formulir tersebut merupakan formulir dasar rekam medis yang bisa diterima oleh semua staf medis yang ada di masing-masing poliklinik dan digunakan untuk lembar pemeriksaan baik pasien umum, lansia maupun ibu hamil. Data identifikasi pasien dan pemeriksaan pasien menggunakan satu lembar formulir tersebut. Bagi poliklinik umum, data pada formulir tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan pencatatan pelayanan medis umum, namun data identifikasi pasien belum lengkap. Pencatatan hasil pemeriksaan lansia juga belum spesifik jika hanya menggunakan formulir dasar tersebut. Bagi poliklinik KIA formulir tersebut belum memenuhi dalam pengumpulan data kesehatan ibu hamil. Selama ini pencatatan pemeriksaan kesehatan ibu hamil belum terstruktur dan tidak konsisten. Hasil pemeriksaan kesehatan ibu hamil menjadi satu dengan pencatatan pelayanan medis umum sehingga petugas merasa kesulitan saat ingin melihat riwayat pasien sebelumnya.

Map rekam medis terbuat dari kertas manila berwarna biru muda. Map tersebut sudah dapat melindungi formulir yang ada di dalamnya, namun masih banyak ditemukan map yang robek akibat seringnya digunakan. Petugas juga

(3)

merasa kesulitan saat pengambilan berkas rekam medis karena nomor rekam medis sulit terlihat saat berada dalam rak penyimpanan.

Berdasarkan hal tersebut, maka perancang tertarik untuk merancang map dan formulir rawat jalan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. Formulir tersebut terdiri dari lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, dan formulir khusus lansia. Rancangan berkas rekam medis dirancang berdasarkan tiga aspek desain yaitu aspek fisik, aspek isi dan aspek anatomi dengan menekankan kebutuhan pengguna.

B. Rumusan Ide Rancangan

Berdasarkan latar belakang di atas maka perancang mendapat ide untuk merancang berkas rekam medis yang meliputi lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, formulir khusus lansia, dan map rekam medis. Perancangan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek desain, pertimbangan khusus kontruksi formulir kertas dan kebutuhan yang sesuai keadaan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta.

C. Batasan Perancangan

Rancangan yang dibuat oleh perancang yaitu map dan formulir rawat jalan untuk klinik. Perancang merancang formulir rawat jalan yang meliputi lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, dan formulir khusus lansia.

D. Tujuan Rancangan 1. Tujuan Umum

Merancang map dan formulir dasar di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta agar lebih spesifik sesuai kebutuhan pengguna dengan memperhatikan teori yang ada sehingga memudahkan dalam pengisian, pencarian, penyimpanan, penyediaan berkas rekam medis, dan pengumpulan data yang konsisten.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui desain berkas rekam medis berdasarkan tiga aspek yaitu aspek anatomi, aspek fisik dan aspek isi.

(4)

b. Merancang map dan formulir rekam medis rawat jalan agar lebih spesifik yaitu lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, dan formulir khusus lansia.

c. Mengetahui hasil perancangan terpilih berdasarkan perbaikan dari pengguna.

E. Manfaat Rancangan 1. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi kesehatan

1) Rancangan ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta dalam meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam penggunaan berkas rekam medis untuk pendokumentasian yang berkesinambungan.

2) Membangun hubungan baik antara Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta dengan akademi kampus untuk saling bertukar ilmu. b. Bagi perancang

1) Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi perancang dalam dunia kerja rekam medis.

2) Menerapkan teori yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan ke dalam praktek sesungguhnya.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi institusi pendidikan

1) Menambah referensi pengetahuan, dengan adanya masalah yang dapat dibandingkan dengan teori yang ada.

2) Masukan dan perbandingan bagi perancangan selanjutnya. b. Bagi perancang lain

1) Rancangan ini sebagai dasar, acuan, dan referensi untuk perancangan selanjutnya yang sejenis.

F. Keaslian

Sepengetahuan perancang, Rancangan Berkas Rekam Medis di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta belum pernah dibuat sebelumnya. Namun, terdapat perancangan yang sejenis yang sudah pernah dibuat, antara lain:

(5)

1. Rancangan Cornelia (2015) “ Rancangan Formulir dan Map Rekam Medis di Klinik Yezio Medisa Yogyakarta”.

Tujuan perancang Cornelia (2015) : memperbaiki formulir dasar agar lebih spesifik lagi sesuai dengan kebutuhan tiap klinik dan membuat map rekam medis dengan memperhatikan pertimbangan khusus desain formulir kertas, pertimbangan konstruksi formulir kertas, dan pertimbangan konten isi setiap formulir sehingga memudahkan pengisian, pencarian data, penyimpanan berkas, dan pengambilan berkas kembali.

Perbedaan perancangan Cornelia (2015) dengan perancangan ini adalah rancangan yang dihasilkan Cornelia (2015) meliputi map rekam medis, lembar identifikasi, formulir klinik umum, formulir skincare, dan formulir klinik gigi sedangkan perancangan ini menghasilkan lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, formulir khusus lansia, dan map rekam medis.

Persamaan dengan perancangan Cornelia (2015) adalah sama-sama merancang map dan formulir rekam medis.

2. Rancangan Budiman (2015) “Redesain Formulir Rekam Medis Obstetrik Pelayanan Rawat Inap di Klinik & Rumah Bersalin Harapan Ibu Bogor”. Tujuan perancang Budiman (2015) : merancang ulang formulir obstetrik yang digunakan sebagai sumber informasi yang lengkap dengan menekankan pada aspek isi, fisik serta anatomi sehingga dapat digunakan sebagai media pengumpulan data yang lengkap dan dapat digunakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Perbedaan perancangan Budiman (2015) dengan perancangan ini adalah rancangan yang dihasilkan Budiman (2015) yaitu formulir rekam medis obstetrik sedangkan perancangan ini menghasilkan lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, formulir khusus lansia, dan map rekam medis.

Persamaan dengan perancangan Budiman (2015) adalah sama-sama merancang formulir KIA.

3. Rancangan Arso (2015) “Rancangan Berkas Rekam Medis di Puskesmas Trucuk II”.

Tujuan perancang Arso (2015) : memperbaiki formulir dasar di Puskesmas Trucuk II agar lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan setiap klinik dan

(6)

membuat map rekam medis dengan memperhatikan pertimbangan khusus desain formulir kertas, pertimbangan khusus konstruksi formulir kertas, dan pertimbangan konten isi setiap formulir sehingga memudahkan pengisian, pencarian data, penyimpanan berkas, dan pengambilan berkas kembali. Perbedaan perancangan Arso (2015) dengan perancangan ini adalah rancangan yang dihasilkan Arso (2015) yaitu formulir umum, formulir rekam medis gigi dan map berkas rekam medis sedangkan perancangan ini menghasilkan lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, formulir khusus lansia, dan map rekam medis.

Persamaan dengan perancangan Arso (2015) adalah sama-sama merancang map dan formulir berkas rekam medis.

4. Rancangan Nastiti (2010) “Rancangan Rekam Medis Lansia pada Praktik Dokter Keluarga Wilayah Kota Yogyakarta”

Tujuan perancang Nastiti (2010): merancang rekam medis lansia pada praktik dokter keluarga untuk mendukung prinsip dasar pelayanan dokter keluarga dan wewenang dokter dengan menekankan pada aspek isi dan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan pasien lanjut usia.

Perbedaan perancangan Nastiti (2010) dengan perancangan ini adalah rancangan yang dihasilkan Nastiti (2010) yaitu formulir rekam medis lansia sedangkan perancangan ini menghasilkan lembar identifikasi, formulir poliklinik umum, formulir rawat jalan poliklinik KIA, formulir khusus lansia, dan map rekam medis.

Persamaan dengan perancngan Nastiti (2010) adalah sama-sama merancang formulir lansia.

G. Gambaran Umum Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta 1. Sejarah Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta

Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat memiliki 7 cabang di seluruh Indonesia. Salah satunya yaitu cabang Yogyakarta yang berdiri sejak tanggal 27 Juli 2007 berlokasi di Jalan Parangtritis KM 0 No. 7 Yogyakarta. Sejak bulan Juli 2013, lokasi rumah bersalin ini berpindah ke Jalan Parangtritis KM 10 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat sudah mempunyai izin gangguan dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dan izin penyelenggaraan Rumah Bersalin dari

(7)

Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta. Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta selain melakukan upaya pelayanan kesehatan, juga membina daerah binaan Rumah Zakat yang meliputi pembinaan dengan pendampingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga binaannya.

2. Visi dan Misi a. Visi

Masyarakat indonesia yang sehat secara paripurna, sehingga mampu untuk produktif dan bermanfaat bagi seluruh dunia.

b. Misi

1) Membentuk paradigma dan gaya hidup sehat

2) Mendukung terciptanya lingkungan yang nyaman untuk hidup sehat 3) Mengakomodasi akses layanan kesehatan yang berkualitas

4) Melakukan perubahan positif yang berkesinambungan 3. Pelayanan

Pelayanan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta yaitu hari Senin sampai Sabtu. Pelayanan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Adapun pelayanan yang dilakukan yaitu pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan terdiri dari pelayanan medis umum dan pelayanan KIA. Pelayanan medis umum meliputi pelayanan untuk anak-anak, dewasa dan lansia. Pelayanan rawat inap hanya dikhususkan untuk pelayanan persalinan. Pelayanan lain yang diberikan oleh Klinik Patama RBG RZ Yogyakarta yaitu pelayanan ambulance gratis dan mobil klinik siaga sehat.

Referensi

Dokumen terkait

Urine terus berkumpul di kandung kemih, meregangkan dindingnya sehingga timbul perasaan tegang, tidak nyaman, nyeri tekan pada simfisis pubis, gelisah, dan terjadi

Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian “Transformasi Hujan-Debit berdasarkan Analisis Tank Model dan GR2M di DAS Dengkeng” ini menggunakan Tank Model dan GR2M untuk

dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran

Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau kepala yang lebih keras tidak dapat memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit

2) Melakukan evaluasi tindakan (action evaluation) yang telah dilakukan. Siklus I pertemuan 2 dilakukan tugas pembuatan RPP tematik oleh masing-masing guru. Setiap

Salah satu upaya meningkatkan kemampuan konsep bilangan yaitu dengan menggunakan permainan kaleng indah di dapat dari hasil pengamatan dan observasi pembelajaran bahwa

Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini, pengujian secara empiris dengan menggunakan penganalisaan Structural Equation Model (SEM) maka

Metode penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian kualitatif (studi kasus). Penentuan informan, peneliti menggunakan teknik purposive dan snowball. Tehnik pengumpul data