• Tidak ada hasil yang ditemukan

JOB 6 Praktek Sistem Kendali Politeknik Negeri Sriwijaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JOB 6 Praktek Sistem Kendali Politeknik Negeri Sriwijaya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1.1

TUJUAN

1.1.1 Tujuan Khusus

- Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi,

menjelaskan karakteristik dan menjalankan program atau Ladder Diagram untuk fungsi-fungsi logika AND, OR, NOR, NAND, NOT, dan XOR. - Mahasiswa mampu mengembangkan Ladder diagram khususnya

menggunakan PLC TWIDO yang melibatkan penggunaan gerbang-gerbang logika dasar.

- Mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi tambahan pada PLC seperti Counter.

1.1.2 Tujuan Umum

- Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC TWIDO. - Mampu memasukkan dan menjalankan program dasar PLC TWIDO - Mampu membuat program atau Ladder Diagram (LD) dari suatu masalah

sederhana

- Mampu menggunakan Fungsi Counter dan Timer dalam 1 aplikasi. - Mampu menganalisa dan menyimpulkan program dasar di PLC

- Mampu mempelajari PLC TWIDO dengan mengetahui pebedaan kode input antara PLC TWIDO dengan PLC lainya

1.2

TEORI DASAR

1.2.1 Pengerian Counter

Counter merupakan rangkaian logika pencacah (penghitung), karena counter membutuhkan karakteristik memori, dan pewaktu memegang peranan yang penting. Counter disusun dengan nilai konstanta untuk mengkonfigurasi instruksi dari device. Nilai konstanta tersebut merupakan berapa kali counter harus di triger agar counter tersebut aktif. Atau dengan kata lain counter

menghitung beberapa sinyal masukan untuk bekerja. Device masukan yang biasa terhubung ke counter tersebut biasanya menggunakan device switch atau saklar yang hanya dikenal dengan 2 kondisi yaitu On dan Off. Atau dalam logika dikenal

(2)

dengan bilangan biner 1 dan 0 atau bisa juga disebut dengan pulsa. Jumlah pulsa inilah yang nantinya akan dihitung oleh counter itu sendiri.

Counter dalam konteks digital terbagi menjadi 2 macam yaitu, Counter Up dan Counter Down. Counter Up itu sendiri adalah Counter yang fungsinya

mencacah atau menghitung secara maju mulai dari batas konstanta minimum sampai kontanta batas maksimum suatu device. Sedangkan Counter Down adalah sebaliknya, yakni Counter Down akan menghitung mundur mulai dari batas maksimum sampai ke batas minimum yang telah ditentukan.

1.2.2. Counter pada PLC

Counter pada pemrograman PLC digunakan untuk melakukan

penghitungan sinyal masukan dengan setting nilai yang ada pada counter yang dilakukan oleh pemrogram. Jika hitungan sinyal masukan sama dengan nilai setting maka Counter akan merubah posisi NO menjadi NC dan sebaliknya NC akan menjadi NO. Sinyal masukan akan dihitung satu selama posisi sinyal masukan OFF menjadi ON. Panjang dan pendeknya sinyal OFF atau ON tidak berpengaruh pada perhitungan counter. Untuk masing-masing counter, kita dapat menggunakan beberapa kontak NO dan NC yang dimiliki oleh counter dengan perubahan kondisi kontak secara bersamaan.

(3)

I1

I2

C1

O1

1

2

3 4

0

Ladder diagram

Timing diagram

I2

C1

O1

2 1

0 9999 3

Ladder diagram

Timing diagram

Gambar 1.1 Timing Diagram Counter Up b. Couter Down

Gambar 1.2 Timing Diagram Counter Down

Aplikasi-aplikasi yang menggunakan counter secara umum bekerja sebagai berikut :

- Menghitung hingga ke suatu nilai preset, setelah tercapai akan menghasilkan suatu event.

(4)

- Membuat suatu event tetap terjadi, sampai counter mencapai nilai

reset baru berhenti.

1.2.3 Counter pada PLC TWIDO

Counter pada PLC TWIDO tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan merk PLC-PLC lainnya. Hanya mungkin berbeda dalam cara penulisan kode saja dan bentuk blok fungsi Ladder Diagram Counter itu sendiri. Ladder Diagram Counter pada PLC Twido dapat ditunjukan pada gambar berikut :

Gambar 1.3 Ladder Diagram Counter pada PLC Twido Keterangan Ladder Diagram Counter

Parameter Label Value

Counter Number %Ci 0 s/d 127

Current Value %Ci.V Nilai pada alamat ini akan di increment atau decrement tergantung input dari CU atau CD. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tapi tidak dapat ditulis.

Preset Value %Ci.P Nilainya antara 0-9999. Nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis

Data Editor Y/N Y: yes, nilai presetnya dapat diubah dari data editor N: no, niali presetnya tidak dapat diubah dari data editor Reset Input R Jika diberi input 1 maka %Ci.V=0

Set Input S Jika diberi input 1 maka %Ci.v=%CiP

Upcount input CU Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment

(5)

Downcount input CD Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement

Underflow output E Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negative (%Ci.V sudah bernilai 0 lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V=9999)

Preset Output reached D Output akan bernilai 1 jika dan hanya jika %Ci.V=%Ci.P Overflow Output F Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V

sudah bernilai 9999 lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V=0)

1.2.4 Contoh Aplikasi Counter

 Contoh Aplikasi 1

(6)

 Contoh Aplikasi 2

Gambar 1.5 Counter sebagai Penghitung Jumlah Barang pada Conveyer

 Contoh Aplikasi 3

Gambar 1.6 Counter pada tempat Parkir

BAB II

PEMBAHASAN

(7)

1. PC Komputer 1 buah

2. Modul PLC Trainer 1 buah

3. Software PLC Twido Suite 1 buah

4. Perangkat kabel konektor secukupnya

2.2

GAMBAR PERCOBAAN

Gambar 2.1 Ladder Diagram Percobaan

2.3

LANGKAH PERCOBAAN

Rancanglah Ladder Diagaram dengan catatan sebagai berikut :

Tersedia 1 buah push button Normally open (NO) dan 1 buah push button Normally Closed (NC) yang digunakan untuk menyatakan (ON) dan mematikan (OFF) 2 buah motor. Dengan kondisi sebagai berikut :

Push button Normally Open untuk menyalakan motor I terhubung

(8)

Push button Normally Closed untuk mematikan 2 buah motor

terhubung dengan alamat PLC %I0.2

 Motor I terhubung dengan alamat PLC %Q0.0

 Motor II terhubung dengan alamat PLC %Q0.1

Setelah push button Normally Open ditekan, motor I dan motor II akan menyala selama 3 detik secara bergantian.

Setelah motor I dan motor II menyala secara bergantian sebanyak 5x motor I dan motor II akan mati. Setelah motor I dan motor II mati, counter akan di-reset secara otomatis.

Push button Normally Closed digunakan untuk mematikan motor

dan motor II

2.4

HASIL DATA PERCOBAAN

(9)

Gambar 3.2 Ladder Diagram Saat Motor 1 ON 2.4.2 Saat Motor 2 ON

(10)

Gambar 2.3 Ladder Diagram Saat Motor 2 ON

(11)

Gambar 2.4 Ladder Diagram Saat Motor 1 dan Motor 2 OFF

(12)

Dalam melakukan uji coba, didapatkan rangkaian ladder diagram sesuai dengan perintah dari langkah percobaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut Untuk menghasilkan rancangan PLC sesuai dengan langkah percobaan dibutuhkan lima LD dengan fungsi sebagai berikut :

 LD Pertama

Pada LD ini tepasang 3 switch yang diserikan yakni Input tombol ON dengan switch NO (%I0.0), Input tombol OFF dengan switch NO (%I0.2) dan switch NC (%M2) sebagai memori yang diambil dari keluaran counter pada LD keempat yang akan dijelaskan pada penjelasan LD keempat. Sebenernya untuk inputan OFF harus menggunakan switch NC, namun karena pada PLC trainer pada Input %I0.2 telah menggunakan switch NC, maka pada pembuatan program LD di Twido Suite ini langsung menggunakan NO saja. Pada intinya adalah LD ini berfungsi untuk membuat saat tombol switch Input ditekan 1x, membuat tombol akan aktif selalu walaupun tombol dilepas dengan menggunakan memori (%M1) sebagai interlocknya.

 LD Kedua

Pada LD ini terpasang 2 switch yang diserikan yakni switch NO yang diambil dari memori keluaran LD pertama yakni %M1 dan switch NC (%Q0.1) yang diambil dari keluaran motor kedua. Pada LD kedua ini juga dibuat interlock menggunakan keluaran motor 1 yakni %Q0.0 agar motor terus aktif saat tombol ON ditekan.

 LD Ketiga

Pada LD ini terpasang switch NO yang diambil dari keluaran motor 1 (%Q0.0) dan ditambahkan blok timer ON (TON). Fungsi Timer TON adalah jika diberikan input 1, maka keluaran TON tidak langsung bernilai 1, namun akan menunggu selama waktu yang telah ditentukan. Pada percobaan ini waktu yang ditentukan adalah 3 detik, jadi saat motor 1 (%Q0.0) aktif, maka keluaran timer TON tidak akan langsung bernilai 1 melainkan menunggu 3 detik terlebih dahulu baru lah keluaran timer TON akan bernilai 1. Pada keluaran timer TON digunakan memori yang

nantinya akan dijadikan input pacingan pada LD keempat.

(13)

Pada LD ini diberikan switch NO yang diambil dari keluaran dari Timer TON menggunakan memori (%M0) dan digunakan timer TOF. Pada LD ini juga digunakan sebagai keluaran Motor 2. Timer TOF itu sendiri adalah jika diberi input 1 maka keluaran akan bernilai 1, namun saat input diberi logika 0 untuk menghasilkan keluaran logika 0 juga, maka keluaran Timer TOF tidak langsung berlogika 0, namun keluaran masih aktif dan akan mati sampai waktu yang ditentukan. Pada percobaan ini waktu yang ditentukan adalah 3 detik, maka saat timer mendapat inputan logika 1, kemudian mendapatkan inputan logika 0, maka keluaran timer TOF tidak langsung mati, melainkan akan menunggu selama 3 detik baru outputan akan mati.

Disini, keluaran timer TOF yakni motor 2 digunakan untuk memutuskan aliran motor 1 dengan cara saat motor 2 aktif maka switch NC yang dipasang di LD kedua untuk mengkatifkan motor akan terputus akibat dari fungsi switch NC yang dapat membalik logika inputan dalam hal ini 1 menjadi 0. Lalu, jika motor 1 bernilai 0, maka membuat keluaran timer TON pun akan bernilai 0 pula sehingga timer TOF pun akan

menerima nilai inputan 0 yang membuat timer TOF akan bekerja yakni saat timer TOF menerima logika 0 setelah sebelumnya menerima inputan 1, maka keluaran TOF baru akan mati (bernilai 0) setelah waktu yang ditentukan (dalam hal ini 3 detik). Lalu saat motor 2 mati membuat switch NC yang diambil dari keluaran motor 2 yang dipasang pada LD kedua akan berlogika 1 lagi akibat keluaran motor 2 bernilai 0, sehingga motor 1 akan aktif kembali dan proses akan terus berulang yakni motor akan hidup bergantian secara terus menerus. Untuk memenuhi prosedur atau perintah percobaan dalam hal ini setelah 5 kali motor aktif secara bergantian motor akan mati dan mereset counter dengan sendirinya, maka akan dijelaskan pada penjelasan LD kelima.

 LD Kelima

Pada LD barulah ditambahkan fungsi counter untuk menjalankan perintah dimana saat motor 1 dan motor 2 telah aktif secara bergantian sebanyak 5x, maka motor akan mati dan pada saat itu juga akan langsung

(14)

mereset fungsi counter. Untuk menjalankan perintah tersebut maka inputan yang diambil sebagai counterup adalah keluaran dari motor 2, karena jika yang diambil adalah keluaran dari motor 1 maka motor 2 hanya akan aktif 5x, jadi yang paling tepat diambil sebagai inputan CounterUp adalah keluaran dari motor 2. Lalu saat keluaran counter aktif yakni setelah motor 2 aktif 5x maka keluaran akan mereset counter dan menonaktifkan semua motor, karena pada inputan reset counter digunakan switch NO yang inputannya sendiri diambil dari keluaran Counter, dan output counter itu sendiri digunakan pada LD pertama untuk memutus jalur keluaran tombol ON sehingga untuk mengaktifkannya tombol ON harus ditekan kembali.

BAB III

PENUTUP

3.1

KESIMPULAN

Setelah dilakukannya percobaan dan telah dilakukannya penganalisaan didaptkan bahwa :

1. Untuk menambahkan fungsi Penghitung pada pemrograman PLC khususnya pada pemrogram PLC menggunakan PLC Twido, dapat menambahkan blok fungsi Counter dengan beberapa pilihan fungsi Counter.

(15)

2. Fungsi Counter pada PLC TWIDO ini memiliki 3 input diantarannya yang berfungsi sebagai Counter Up (Pencacah Maju), Counter Down (Pencacah Mundur) dan Reset.

3. Untuk mendapatkan 2 keluaran yang dapat aktif secara bergantian dapat digunakan 2 blok fungsi Timer ON (TON) dan Timer OFF (TOF) dengan menambahkan beberapa memori dan satu fungsi interlock untuk mengunci salah satu keluaran agar selalu aktif kecuali keluaran yang kedua akttif.

4. Untuk mengatur jumlah cacahan atau picuan yang diinginkan pada fungsi Counter, dapat mengaturnya dengan cara mengubah presetnya yang pada awalnya bernilai 9999 menjadi nilai yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

- http://kusuma-w-arya.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-plc.html - https://rekayasalistrik.wordpress.com/2015/09/15/cara-setup-konfigurasi-plc-twido/ - https://www.scribd.com/doc/32299675/Panduan-Pelatihan-PLC-Twido-Tingkat-Dasar#scribd

Gambar

Gambar 1.1 Timing Diagram Counter Up b. Couter Down
Gambar 1.3 Ladder Diagram Counter pada PLC Twido
Gambar 1.4 Contoh Up-counter untuk sortir dalam Proses Produksi
Gambar 1.5 Counter sebagai Penghitung Jumlah Barang pada Conveyer
+5

Referensi

Dokumen terkait