• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Komunitas Maag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Komunitas Maag"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KOMUNITAS

AGREGAT REMAJA DENGAN PENYAKIT MAAG (GASTRITIS)

AGREGAT REMAJA DENGAN PENYAKIT MAAG (GASTRITIS)

Di kelurahan Jajartunggal Dsn. Gemol kecamatan Wiyung kami melakukan

Di kelurahan Jajartunggal Dsn. Gemol kecamatan Wiyung kami melakukan

 pengkajian dengan

 pengkajian dengan cara

cara data

data sekunder

sekunder yang kita

yang kita dapat

dapat dari

dari Kader

Kader Dsn.

Dsn. Gemol.

Gemol. Pada

Pada remaja

remaja

yang terkena penyakit Maag(Gastritis). Jumlah penduduknya adalah 400 orang, pada usia

yang terkena penyakit Maag(Gastritis). Jumlah penduduknya adalah 400 orang, pada usia

remaja jumlah keseluruhannya adalah 100 remaja, tetapi yang terkena 25 remaja yang terdiri

remaja jumlah keseluruhannya adalah 100 remaja, tetapi yang terkena 25 remaja yang terdiri

dari 7 perempuan dan 18 laki-laki.

dari 7 perempuan dan 18 laki-laki.

1.1

1.1 Pengkajian

Pengkajian

1.

1. Pengkajian Inti

Pengkajian Inti

1)

1) Geografis

Geografis

a)

a) Wilayah

Wilayah

:

: gemol

gemol 1

1

 b)

 b) Luas

Luas

:

: 1234

1234 km²

km²

c)

c) Jumlah

Jumlah RW

RW

:

: 1

1

d)

d) Batas

Batas wilayah

wilayah

:

: bogor,

bogor, gemol

gemol kali

kali

2)

2) Demografi

Demografi

a)

a)

Jumlah

Jumlah Rumah

Rumah Tangga

Tangga

:68KK

:68KK

 b)

(2)

Variabel

Variabel

Kategori

Kategori

Frekuensi

Frekuensi

Persentase

Persentase

Total

Total

Jenis

Jenis kelamin

kelamin Laki-laki

Laki-laki

18

18

48 %

48 %

100 %

100 %

Perempuan

7

Perempuan

7

52 %

52 %

Suku

Suku

Betawi

Betawi

0

0

0

0 %

%

100 %

100 %

Sunda

Sunda

0

0

0

0 %

%

Jawa

Jawa

22

22

88

88 %

%

Lainnya

Lainnya

3

3

12

12 %

%

Agama

Agama

Islam

Islam

25

25

100

100 %

%

100

100

4)

4) Statistik vital

Statistik vital

Tabel 3. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag. Berdasarkan statistik

Tabel 3. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag. Berdasarkan statistik

vital di Kelurahan A Kecamatan B Kota D September 2017

vital di Kelurahan A Kecamatan B Kota D September 2017

Variabel

Variabel

Kategori

Kategori

Frekuensi

Frekuensi

Persentase

Persentase

Total

Total

Keluhan

Keluhan

utama

utama

--

 Nyeri perut

 Nyeri perut

--

Rasa perih / panas

Rasa perih / panas

 pada perut

 pada perut

15

15

10

10

60%

60%

40%

40%

100%

100%

Perasaan

Perasaan

responden

responden

Biasa

Biasa saja

saja

2

2

8%

8%

80%

80%

Sedih

Sedih

18

18

72%

72%

Cemas

Cemas

5

5

20%

20%

20%

20%

Kecewa

Kecewa

0

0

0

0

Status

Status

Ya

Ya

2

2

8%

8%

8%

8%

(3)

c. Sistem pencahayaan rumah pada siang hari

 No

Pencahayaan

Frekuensi

Persentase

1.

Terang

68

100%

2.

Remang-remang

0

0%

3.

Gelap

0%

Jumlah

100%

d. Jarak rumah dengan tetangga

 No

Jarak rumah

Frekuensi

Persentase

1.

Bersatu

0

0%

2.

Dekat

68

100%

3.

Terpisah

0

0%

Jumlah

100%

e. Pemanfaatan pekarangan rumah

 No

Pemanfaatan pekarangan

Frekuensi

Persentase

1.

Kebun

2

3%

2.

Kolam

0

0%

3.

Kandang

0

0%

4.

Tidak dimanfaatkan

66

97%

(4)

d. Tempat penampungan air sementara

 No

Penampungan

Frekuensi

Persentase

1.

Bak

35

51%

2.

Ember

20

30%

3.

Gentong

13

19%

4.

Lain-lain

0

0%

Jumlah

100%

e. Kondisi tempat penampungan air

 No

Kondisi tempat

Frekuensi

Persentase

1.

Tertutup

58

85%

2.

Terbuka

10

15%

Jumlah

100%

f. Kondisi air

 No

Kondisi air

Frekuensi

Jumlah

1.

Berwarna

15

22%

2.

Berbau

25

37%

3.

Berasa

8

12%

4.

Tidak berasa/tidak berwarna

20

29%

(5)

 b. Tempat penampungan sampah sementara

 No

Penampungan sementara

Frekuensi

Persentase

1.

Ada

68

100%

2.

Tidak ada/sembarang

0

0%

Jumlah

100%

c. Kondisi tempat penampungan sampah dengan rumah

 No

Kondisi penampungan

Frekuensi

Persentase

1.

Terbuka

5

7%

2.

Tertutup

63

93%

Jumlah

100%

d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah

 No

Jarak dengan rumah

Frekuensi

Persentase

1.

Kurang dari 5 meter

15

2.

Lebih dari 5 meter

53

Jumlah

(6)

6. Hewan peliharaan

a. Kepemilikan hewan ternak dirumah

 No

Hewan peliharaan

Frekuensi

Persentase

1.

Dalam rumah

2

2.

Luar rumah

0

Jumlah

 b. Letak kandang

 No

Letak kandang

Frekuensi

Persentase

1.

Dalam rumah

2

2.

Luar rumah

0

Jumlah

c. Kondisi kandang

 No

Kondisi kandang

Frekuensi

Persentase

1.

Terawat

2

2.

Tidak terawat

0

Jumlah

(7)

 No

Kebutuhan keluarga dalam

sebulan

Frekuensi

Persentase

1.

< Rp 2.400.000

25

2.

≥ Rp 2.400.000

43

Jumlah

4) Transportasi

Tabel 7. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag berdasarkan

transportasi yang digunakan ke tempat yankes di Kelurahan A Kecamatan B

Kota C September 2016

 No

Transportasi yang digunakan

ke tempat pelayanan kesehatan

Frekuensi

Persentase

1.

Kendaraan pribadi

58

2.

Angkutan umum

10

Jumlah

5) Politik dan pemerintahan

a. Kegiatan pemerintah

: tidak ada aturan pemerintahan didesa gemol yang

mempersulit warganya

(8)

Tabel 10. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan maag berdasarkan metode

informasi kesehatan yang diperoleh di Kelurahan A Kecamatan B Kota C

September 2017

 No

Metode informasi kesehatan

yang diperoleh

Frekuensi

Persentase

1.

Penyuluhan

2.

Poster / leaflet

3.

Pemutaran video / film

4.

Lainnya

Jumlah

7) Rekreasi

a. Luas tempat rekreasi

: tidak terdapat tempat

rekreasi di daerah gemol

 b. Jarak antara tempat rekreasi dengan tempat tinggal

: 15 km

c. Seberapa sering masyarakat pergi ke tempat rekreasi

: 1-2 bulan sekali

d. Tiket masuk

: 50.000-100.000

(9)

 b. Persepsi Perawat

Berdasarkan pengkajian di atas, kondisi kesehatan di masyarakat cukup bersih,

terdapat sampah dibeberapa rumah dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang kesehatan. Kebanyakan remaja di daerah tersebut adalah pekerja sehingga

 banyak dari mereka yang tidak teratur makan yang menyebabkan sebagian dari

mereka menderita penyakit maag. Masyarakat masih bertahan di lingkungan tersebut

dikarenakan sudah turun temurun.

1.2 Analisa Data

NO.

DATA

MASALAH

1.

DS:

-

 Nyeri perut, perih, panas pada perut

DO:

-

Adanya sampah disekitar rumah

-

Minuman yang tidak dididihkan terlebih

dahulu

Perilaku kesehatan

cenderung berisiko

 pada agregat remaja

dengan

penyakit

maag

di

Dukuh

(10)

10

Domain 1 : Promosi Kesehatan Kategori Kelas 2 Manajemen kesehatan Perilaku kesehatan cenderung beresiko 00188 Kelas 2 Manajemen kesehatan Ketidakefektifan manajemen kesehatan 00078 Kelas 2 Manajemen kesehatan Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 00162 Kelas 2 Manajemen kesehatan Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga 00078 Kelas 2 Manajemen kesehatan Ketidakefektifan  perlindungan 00043 Definisi Hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup/perilaku dalam cara yang memperbaiki status kesehatan

Pola pengaturan dan  pengintegrasian ke dalam kebiasaan terapeutik hidup sehari-hari untuk  pengobatan penyakit dan sekuelannya yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik

Pola pengaturan dan  pengintegrasian ke dalam kehidupan sehari-hari suatu regimen terapeutik untuk  pengobatan penyakit dan sekuelannya yang dapat ditingkatkan

Pola pengaturan dan  pengintegrasian ke dalam proses keluarga, suatu  program untuk  pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu. Penurunan kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman internal atau eksternal seperti  penyakit atau cedera

Batasan karakteristik 1. Gagal melakukan tindakan mencegah masalah kesehatan 2. Gagal mencapai  pengendalian optimal 1. Kegagalan melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko 2. Kegagalan memasukkan regimen  pengobatan dalam kehidupan 1. Mengekspresikan

keinginan untuk melaukan  penanganan terhadap

faktor resiko 2. Mengekspresikan

keinginan untuk melaukan  penanganan terhadap

gejala

3. Mengekspresikan

keinginan untuk melaukan

1. Kurang perhatian terhadap penyakit 1. Anoreksia 2. Insomnia 3. Lemah 1. Respon stres maladaptif

(11)

11

sehari-hari penanganan terhadap regimen yang diprogramkan 4. Mengekspresikan keinginan untuk menangani penyakit 5. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan pilihan hidup sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Faktor etiologi 1. Kurang  pemahaman 2. Penggunaan alkohol  berlebihan 3. Status sosio-ekonomi rendah 4. stresor 1. kesulitan ekonomi 2. kurang  pengetahuan tentang program terapeutik 1.Kesulitan ekonomi 1. Agens farmaseutik 2.  Nutrisi tidak adekuat 3. Penyalahgunaan zat Domain 2 : Nutrisi Kategori Kelas 1 Makan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh 00002

Kelas 5 Hidrasi

Risiko kekurangan volume cairan 00028

Kelas 5 Hidrasi

Risiko ketidakseimbangan volume cairan

00025 Definisi Asupan nutrisi tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Kerentanan mengalami penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan / intraseluler, yang

Kerentanan terhadap penurunan, peningkatan, atau pergeseran cepat cairan intravaskular, intersitial, dan / intraseluler lain, yang dapat

(12)

12

dapat mengganggu kesehatan mengganggu kesehatan. Mengacu pada kehilangan penambahan cairan tubuh atau keduanya

Batasan karakteristik

1. Bising usus hiperaktif 2. Cepat kenyang setelah

makan

3. Gangguan sensasi rasa 4. Kram abdomen 5. Kurang informasi 6. Nyeri abdomen Faktor etiologi 1. Faktor biologis 2. Faktor ekonomi 3. Ketidakmampuan

mengabsorbsi nutrien

Faktor risiko 1.Agen farmaseutikal

2.Gangguan mekanisme regulasi 3.Penyimpangan yang

mempengaruhi asupan cairan

1. Asites 2. Berkeringat 3. Obstruksi intestinal

Domain 3 : Eliminasi dan Pertukaran Kategori Kelas 2 Fungsi gastrointestinal Diare 00013 Kelas 2 Fungsi gastrointestinal

Disfungsi motilitas gastrointestinal 00196

Definisi Pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk Peningkatan, penurunan, ketidakefektifan, atau kurang aktivitas peristaltik di dalam sistem gastrointestinal

Batasan karakteristik

1. Bising usus hiperaktif 2. Kram

3.  Nyeri abdomen

1. Akselerasi pengosongan lambung 2. Distensi abdomen

(13)

13

4. Mual 5. Muntah 6.  Nyeri abdomen 7. Perubahan bising usus

8. Residu lambung berwarna empedu Faktor etiologi Fisiologis

1. Inflamasi gastrointestinal 2. Iritasi gastrointestinal 3. Kram 4. Malabsorbsi 5. Parasit Psikologis 1. Ansietas

2. Tingkat stres tinggi Situasional

1. Pemaparan terhadap toksin 2. Penyalahgunaan zat

1. Ansietas 2. Malnutrisi

3. Memakan kontaminan (mis : radioaktif, makanan, air)

Domain 4 : Aktivitas / Istirahat Kategori Kelas 1 Tidur / istirahat Insomnia 00095 Kelas 2 Aktivitas / olahraga Hambatan mobilitas fisik 00085

Definisi Gangguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang menghambat fungsi

Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah

Batasan karakteristik

1. Bangun terlalu dini 2. Gangguan pola tidur 3. Gangguan status kesehatan

4. Gangguan tidur yang berdampak pada keesokan hari

(14)

14

5. Kesulitan tidur nyenyak 6. Tidur tidak memuaskan Faktor etiologi 1. Agens farmaseutikal

2. Ansietas 3. Ketidaknyamanan fisik 4. Konsumsi alkohol 5. Stresor 1. Ansietas 2. Gangguan metabolisme 3. Malnutrisi 4.  Nyeri

Domain 5 : persepsi / kognisi Kategori Kelas 4 Kognisi Defisiensi pengetahuan 00126 Kelas 4 Kognisi

Kesiapan meningkatkan pengetahuan 00161

Definisi Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang  berkaitan dengan topik tertentu

Suatu pola informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik atau penguasaannya, yang dapat diperkuat Batasan

karakteristik

1. Ketidakakuratan melaukan tes 2. Ketidakakuratan mengikuti perintah 3. Kurang pengetahuan

1. Mengungkapkan minat untuk meningkatkan  pembelajaran

Faktor etiologi 1. Kurang informasi

2. Kurang minat untuk belajar 3. Kurang sumber pengetahuan

Domain 7 : HUBUNGAN PERAN Kategori Kelas 2

Hubungan Keluarga Gangguan proses keluarga 00060

Kelas 3 Performa peran

Ketidakefektifan performa peran 00055

(15)

15

keluarga harapan, norma, dan konteks lingkungan Batasan

Karakteristik

1.Penurunan ketersediaan dukungan emosi 2.Perubahan dalam perilaku meredakan

stres

3.Perubahan dalam persatuan kekuatan 4.Perubahan dalam pola hubungan 5.Perubahan dalam pola komunikasi 6.Perubahan dalam resolusi konflik di

dalam keluarga

1. Ansietas 2. Depresi

3. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan

4. Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran 5. Kurang manajemen diri

6. Kurang motivasistrategi koping yang tidak efektif

Faktor etiologi 1.Gangguan finansial keluarga

2.Pergeseran kekuatan anggota keluarga 3.Pergeseran peran keluarga

4.Perubahan status sosial keluarga

Pengetahuan 1.Kurang edukasi Fisiologis 1.Depresi 2. Nyeri 3.Penyakit fisik 4.Penyalahgunaan zat Sosial

1.Kurang sumber daya (mis : finansial, sosial, pengetahuan) 2.Stresor

DOMAIN 9 : KOPING / TOLERANSI STRES Kategori Kelas 2 Respon koping Ansietas 00146 Kelas 2 Respon koping

Kesiapan meningkatkan koping 00158

Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu) ; perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya

Suatu pola upaya kognitif dan perilaku untuk mengtasi tuntutan / permintaan yang adekuat untuk kesejahteraan dan dapat ditingkatkan

(16)

16

 bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman Batasan karakteristik Perilaku 1. Insomnia Simpatis 1. Anoreksia 2. Lemah 3. Mulut kering Parasimpatis

1. Gangguan pola tidur 2. Letih

3. Mual

4.  Nyeri abdomen

1.Menunjukkan keinginan meningkatkan manajemen stresor

2.Menunjukkan keinginan meningkatkan  pengetahuan tentang strategi manajemen stres  baru

Faktor etiologi 1. Pajanan pada toksin 2. Penyalahgunaan zat 3. Stresor 

Domain 11 : keamanan / perlindungan Kategori Kelas 1 Infeksi Risiko infeksi 00004 Kelas 4 Bahaya lingkungan Kontaminasi 00181 Kelas 4 Bahaya lingkungan Risiko kontaminasi 00180 Kelas 6 Termoregulsi Hipertermia 00007 Definisi Rentan mengalami

invasi dan multiplikasi organisme patogenik yang dapat mengganggu kesehatan

Pemajanan pada kontaminan lingkungan dalam dosis yang cukup menyebabkan efek yang membahayakan kesehatan

Rentan pada pemajanan terhadap kontaminan lingkungan dalam yang dapat mengganggu kesehatan

Suhu inti tubuh di atas kisaran normal diurnal karena kegagalan termoregulasi

(17)

17

Batasan karakteristik

Zat kimia

1. Efek gastrointestinal akibat pemajanan zat kimia

Biologis

1. Efek gastrointestinal akibat pemajanan zat  biologi

1. Kulit terasa hangat

Faktor etiologi 1. Ekonomi rendah

2. Kontaminasi zat kimia dalam makanan

3.  Nutrisi tidak adekuat 4. Pemajanan kontaminan

1. Dehidrasi

2. Peningkatan laju metabolisme

3. Penyakit Faktor risiko 1. Kurang

 pengetahuan untuk menghindari  pemajaman patogen 2. Malnutrisi

1.Ekonomi rendah

2.Kontaminasi zat kimia dalam makanan

3. Nutrisi tidak adekuat 4.Pemajanan kontaminan

Domain 12 : kenyamanan Kategori Kelas 1

Kenyamanan fisik Gangguan rasa nyaman 00214

Kelas 1

Kenyamanan fisik

Kesiapan meningkatkan rasa nyaman 00183 Kelas 1 Kenyamanan fisik  Nyeri akut 00132 Definisi Merasa kurang nyaman, lega, dan

sempurna dalam dimensi fisik,  psikospiritual, lingkungan, budaya,

dan / sosial

Suatu pola kesenangan, kelegaan, dan kesempurnaan dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan / sosial yang dapat ditingkatkan

Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul aibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan (international association for

(18)

18

the study of pain) ; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga  berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi Batasan

karakteristik

1. Ansietas

2. Ketidakmampuan untuk rileks 3. Merasa lapar

4. Merasa tidak nyaman 5. Merintih

1. Menyatakan keinginan meningkatkan perasaan puas 2. Menyatakan keinginan

meningkatkan rasa nyaman 3. Menyatakan keinginan

meningkatkan relaksasi

4. Menyatakan keinginan meningkatkan resolusi terhadap keluhan

1. Ekspresi wajah nyeri (mis ; mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap  pada satu fokus, meringis)

2. Mengekspresikan perilaku (mis ; gelisah, merengek, menangis, waspada)

3. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

4. Sikap melindungi area nyeri

5. Agens cedera biologis (mis ; infeksi, iskemia, neoplasma)

Faktor etiologi 1. Gejala terkait penyakit

2. Kurang pengendalian lingkungan

3. Sumber daya tidak adekuat (mis : finansial, pengetahuan, dan sosial)

(19)

19

Tujuan, Indikator Ukur Pencapaian Tujuan, dan Intervensi Keperawatan RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC 1. Perilaku kesehatan cenderung  berisiko pada agregat remaja dengan penyakit maag di Kelurahan A Kota C 1.Prevensi Primer

a. Domain IV :Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Kelas Q : Perilaku Kesehatan

1602 Perilaku Promosi Kesehatan pada remaja dengan  penyakit maag meningkat dari 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai berikut :

I. Menggunakan perilaku menjauhi risiko II. Memonitor perilaku personal untuk risiko III. Menggunakan teknik pengurangan stres yang

efektif

 b. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan

1902 Kontrol Risiko pada remaja dengan penyakit maag dapat meningkatdari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai berikut :

I. Mencari informasi tentang risiko kesehatan saat ini

II. Mengidentifikasi faktor risiko

III. Memonitor faktor lingkungan yang berisiko IV. Mengembangkan strategi yang efektif

terhadap kontrol risiko

V. Mengikuti strategi kontrol risiko yang dipilih

VI. Modifikasi gaya hidup untuk mengurangi

1.Prevensi Primer

a. Domain VII : Komunitas

Kelas d : Community Risk Management 6610 : Identifikasi Risiko

- Identifikasi sumber yang dapat membantu

untuk menurunkan faktor risiko

- Identifikasi tipe strategi koping

 b. Domain III : Perilaku

Kelas T : Promosi Kenyamanan Psikologi 5820 Pengurangan Kecemasan

- Membantu pasien untuk mengidentifikasi

situasi yang dapat mempercepat kecemasan

- Kontrol stimulus yang tepat yang

dibutuhkan pasien

- Menentukan kemampuan pasien dalam

membuat keputusan

- Instruksikan pasien dalam penggunaan

teknik relaksasi

- Mengatur pengobatan untuk mengurangi

kecemasan yang tepat c. Domain III : Perilaku

Kelas S : Pendidikan Pasien 5510 : Pendidikan Kesehatan

- Mengidentifikasi faktor internal atau

(20)

20

risiko

VII. Memonitor perubahan dalam status kesehatan secara umum

c. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan

1903 Kontrol Risiko : Penggunaan Alkohol pada remaja dengan penyakit maag dapat meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai  berikut :

I. Mencari informasi tentang risiko kesehatan saat ini

II. Mengidentifikasi faktor risiko terhadap  penyalahgunaan alkohol

III. Memonitor lingkungan terhadap faktor  penyalahgunaan alkohol

IV. Menggunakan kontrol strategi yang efektif terhadap penggunaan alkohol

V. Mengatur kontrol strategi penggunaan alkohol

d. Domain IV : Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Kelas T : Kontrol Risiko dan Keamanan

1906 Kontrol Risiko : Penggunaan Tembakau pada remaja dengan penyakit maag dapat meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai  berikut :

I. Mencari informasi tentang risiko kesehatan saat ini

II. Mengidentifikasi faktor risiko terhadap

mengurangi motivasi terhadap perilaku kesehatan

- Menentukan pengetahuan tentang kesehatan

dan perilaku gaya hidup saat ini pada individu, keluarga, atau kelompok target

- Berikan penyuluhan untuk menyampaikan

informasi dalam jumlah yang besar pada saat yang tepat

d. Domain III : Perilaku Kelas O : Terapi Perilaku

4490 : Bantuan Penghentian Merokok

- Melaporkan status merokok saat ini dan

riwayat merokok

- Monitor kesiapan pasien untuk mencoba

(21)

21

 penggunaan tembakau yang dianjurkan III. Memonitor lingkungan terhadap faktor

 penggunaan tembakau

IV. Menngunakan strategi untuk mencegah  penggunaan tembakau disekitar teman sebaya V. Menggunakan penanganan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan

VI. Menghindari situasi yang dianjurkan terhadap  penggunaan alkohol

2.Prevensi Sekunder

a. Domain IV : Pengetahuan dan Perilau Kesehatan Kelas FF : Manajemen Kesehatan

3100 Manajemen Diri : Penyakit Akut pada remaja dengan penyakit maag dapat meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai berikut : I. Memonitor tanda dan gejala kompilkasi II. Mengikuti pengobatan yang

direkomendasikan

III. Memonitor efek samping pengobatan IV. Memonitor efek samping pengobatan

2. Prevensi Sekunder a. Domain III : Perilaku

Kelas S : Pendidikan Pasien 5602 pengajaran : proses penyakit

- Review pengetahuan pasien tentang

kondisinya

- Jelaskan tentang proses penyakit, sesuai

kebutuhan

- Berikan informasi kepada pasien tentang

kondisinya, sesuai kebutuhan

- Identifikasi perubahan dalam kondisi fisik

 pasien

- Berikan informasi mengenai pemeriksaan

diagnostik yang tersedia, sesuai kebutuhan  b. Domain VII : Komunitas

Kelas d : Community Risk Management 6520 Skreening Kesehatan

- Penyediaan akses yang mudah untuk

 pelayanan screening (contoh : waktu dan tempat)

(22)

22

- Penyediaan kenyamanan selama prosedur

screening 3.Prevensi Tersier

a. Domain IV : Pengetahuan dan Perilau Kesehatan Kelas Q : Perilaku Kesehatan

1623 Perilaku Patuh : Pengobatan Yang Disarankan  pada remaja dengan penyakit maag dapat meningkat dari skala 2 (jarang dilakukan) menjadi 3 (kadang-kadang), dengan indikator sebagai berikut :

I. Membuat daftar semua obat dengan dosis dan frekuensi pemberian

II. Memperoleh obat yang dibutuhkan

III. Menginformasikan kepada profesional kesehatan terhadap semua obat yang sudah di konsumsi

IV. Memonitor efek samping obat

3.Prevensi Tersier

a. Domain III : Perilaku Kelas R : Bantuan Koping 5430 ukungan Kelompok

- Gunakan dukungan kelompok selama masa

transisi untuk membantu pasien  beradaptasi dengan kondisinya

- Pertahankan suasana positif terhadap

 perubahan perilaku

(23)

23

Rencana Kerja (Plan Of Action / POA) Agregat Remaja Dengan Penyakit Maag di Kelurahan A Kecamatan B Kota C Tahun 2017

 No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan tempat

Media Pelaksana Dana 1. Talkshow kesehatan tentang maagdan demonstrasi tentang  penanganan awal pada maag Setelah dilakukan  penyuluhan kesehatan diharapkan pengetahuan masyarakat tentang maag khususnya remaja dapat meningkat dan dapat melakukan penanganan awal apabila terjadi maag secara tiba-tiba - Agregat remaja - Agregat remaja dengan maag - Masyarakat umum September 2017 - Balai Desa - Sekolah - LCD - Laptop - Sound system - Leaflet - Poster Mahasiswa - Mahasiswa - Institusi 2. Skrining pola makan dengan tes uji  pH asam

lambung

Setelah dilaukan skrining  pola makan dengan tes uji  pH asam lambung diharapkan terdeteksi maag  pada remaja - Agregat remaja - Agregat remaja dengan maag September 2017 - Puskesmas - Kertas lakmus - Ph meter - Puskesmas - Mahasiswa - Mahasiswa - Institusi - Swadaya masyarakat 3. Puzzle game tentang  jadwal dan  pola makan Setelah dilakukan manajemen pola makan diharapkan masyarakat khususnya remaja dapat membuat jadwal pola makan secara teratur, dan dapat meningkatkan kebersihan lingkungan ke arah yang lebih sehat

- Agregat remaja - Agregat remaja dengan maag - Masyarakat umum September 2017 - Balai Desa - Sekolah - Buku tulis - Alat tulis - Kertas manila Mahasiswa - Mahasiswa - Institusi

(24)

24

Rencana Anggaran

 No Komponen kegiatan Jumlah item Harga satuan Total biaya 1. Kegiatan penyuluhan

a. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000  b. Lembaran pre-test post-test 100 Rp. 200 Rp. 20.000

c. Lembar balik 5 Rp. 50.000 Rp. 250.000 d. Leaflet Paket Rp. 200.000 Rp. 200.000 e. ATK 10 Paket Rp. 20.000 Rp. 200.000 f. Leaflet 50 Rp. 1.000 Rp. 1.000 g. Poster 50 Rp. 2.000 Rp. 100.000 Jumlah Rp. 1.172.000 2. Kegiatan skrining

a. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000

 b. Kertas lakmus 5 Rp. 60.000 Rp. 300.000 c. Ph meter 2 Rp. 170.000 Rp. 340.000 d. Transportasi Rp. 500.000 Jumlah Rp. 1.141.000 3. Puzzle game a. Kertas manila 10 Rp. 1.500 Rp. 150.000

 b. Daftar hadir 5 lembar Rp. 200 Rp. 1.000

c. ATK Paket Rp. 100.000 Rp. 100.000 Jumlah Rp. 251.000 4. Konsumsi Snack 100 Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-Air mineral 100 Rp. 500,- Rp. 50.000,-Jumlah Rp. 550.000 5. Lain-lain Rp. 500.000,-Total biaya Rp.

(25)

2.764.000,-25

Rancangan Implementasi

No Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Hasil Media Pelaksana 1. Talkshow kesehatan tentang maag dan demonstrasi tentang  penanganan awal pada maag

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan  pengetahuan masyarakat tentang maag khususnya remaja dapat meningkat dan dapat melakukan penanganan awal apabila terjadi maag secara tiba-tiba - Agregat remaja - Agregat remaja dengan maag - Masyarakat umum - Dihadiri oleh 60 % sasaran - 60 % masyarakat khususnya remaja memahami masalah maag dengan menjawab  pertanyaan tentang maag

- Peningkatan pengetahuan

tentang maag sebesar 20 % - LCD - Leaflet - Poster - Mahasiswa  praktek 2. Skrining pola makan dengan tes pH asam lambung

Setelah dilakukan skrining  pola makan dengan tes pH asam lambung diharapkan terdeteksi maag pada remaja untuk pencegahan sekunder 

- Agregat remaja - Agregat remaja

dengan maag

- Diikuti oleh 60 % sasaran

di Kelurahan A -Kertas lakmus -Ph meter - Mahasiswa  praktek 3. Puzzle game tentang jadwal dan pola makan

Setelah dilakukan manajemen  pola makan diharapkan masyarakat khususnya remaja dapat membuat jadwal pola makan secara teratur, dan dapat meningkatkan kebersihan lingkungan ke arah yang lebih sehat

- Agregat remaja - Agregat remaja

dengan maag

- Pola makan masyarakat

khususnya remaja teratur

- Kebersihan lingkungan meningkat 20 % - Buku tulis - Alat tulis Mahasiswa  praktek

(26)

26

Rancangan Evaluasi 1. Kriteria Keberhasilan Kegiatan

1) Aspek yang dipantau

- Input : Jumlah tenaga pelasana, ketersediaan dana, metode pemantauan yang digunakan dan kesinambungan pelaksanaan. - Proses : - Kehadiran masyarakat khususnya remaja dalam penyuluhan kesehatan.

-Kehadiran masyarakat khususnya remaja dalam skrining pH asam lambung. - Output : - Peningkatan pengetahuan pasien.

-Pravelensi masalah maag.

2) Pelaksanaan pemantauan

Pemantauan dapat dilaukan oleh mahasiswa dan lintas sektor terkait seperti RW. 3) Waktu pemantauan

Waktu pemantauan dapat dilakukan tergantung dari kegiatan yang dilaukan. 4) Evaluasi hasil pemantauan

Hasil pemantauan dibahas oleh tim untuk menetukan langkah-langkah penyempurnaan kegiatan; menentukan apakah ada perubahan status maag pada remaja; menentukan tindak lanjut kegiatan; mendukung upaya penurunan kesakitan.

5) Indikator keberhasilan

Menurunnya angka kejadian maag dan meningkatnya pengetahuan pasien akan penanganan awal pada maag 2. Kriteria Evaluasi

1) Kriteria Evaluasi Struktur

a. Adanya tenaga pelaksana kegiatan implementasi (mahasiswa)

(27)

27

c. Tersedianya undangan untuk masyarakat terkait dengan pelaksanaan kegiatan implementasi d. Keikutsertaan kelompok remaja dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan e. Tersedianya dana untuk pelaksanaan kegiatan implementasi

f. Tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan antara mahasiswa dan masyarakat g. Keadaan lingkungan yang nyaman dan mendukung saat pelaksanaan kegiatan implementasi h. Tersedianya alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan implementasi

i. Tersedianya metode pemantauab atau instrumen evaluasi yang d igunakan saat kegiatan implementasi

2) Kriteria Evaluasi Proses

a. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan  b. Mahasiswa bekerja sama dengan lintas program dalam pelaksanaan kegiatan

c. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan terkait masalah maag dan penanganannya kepada kelompok remaja dan masyarakat

d. Masyarakat dapat menghadiri semua kegiatan yang telah direncanakan e. Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan implementasi keperawatan

f. Kelompok remaja mampu melakukan penanganan maag pada dirinya sendiri dan orang lain g. Penyebaran leaflet dan poster tentang maag merata kepada setiap masyarakat kelurahan A h. Media yang digunakan dalam kegiatan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat i. Instrumen evaluasi yang digunakan mampu menilai keberhasilan kegiatan implementasi  j. Kegiatan terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan tujuan

(28)

28

3) Kriteria Evaluasi Hasil

a. Kegiatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang maag dan demonstrasi kepada masyarakat tentang penanganan awal  pada maag

- Dihadiri oleh 60 % sasaran

- 60 % masyarakat khususnya remaja memahami masalah maag dengan menjawab pertanyaan tentang maag

- 60 % masyarakat khususnya remaja mampu memahami tentang penanganan awal maag dengan melakukan tindakan untuk

menangani maag

- Peningkatan pengetahuan tentang maag sebesar 20 %

 b. Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung

- Diikuti oleh 60 % sasaran di Kelurahan A - Pravelensi penderita baru dengan maag terdeteksi

c. Puzzle game tentang jadwal makan

- Pola makan masyarakat khususnya remaja teratur - Kebersihan lingkungan meningkat 20 %

d. Pravelensi masalah maag pada usia remaja di Kelurahan A Kecamatan B Kota C menjadi berkurang 3. Instrumen Evaluasi

No Alat Ukur / Metode Evaluasi Kegiatan 1. - Daftar hadir

- Panduan pertanyaan pre dan post test

Kegiatan talkshow kesehatan kepada masyarakat tentang maag dan demonstrasi kepada masyarakat tentang  penanganan awal maag

2. - Daftar hadir

- Daftar hasil pemeriksaan asam lambung

Skrining pola makan dengan tes uji pH asam lambung 3. - Daftar pembuatan jadwal makan Puzzle game tentang jadwal dan pola makan

(29)

29

4. Komponen Pemantauan Kegiatan

 No Item Pemantauan Jawab Keterangan

Ya Tidak 1. Input :

a. Keterlibatan dalam pemantauan :

- Puskesmas

 b. Masalah maag yang ada c. Alat pemantauan yang ada :

- Daftar hadir - Kertas lakmus -  pH meter

d. Dana disediakan oleh :

- Swadaya masyarakat - Mahasiswa

- Institusi

2. Proses :

a. Penyuluhan kesehatan tentang maag  b. Skrining pH asam lambung

c. Puzzle game tentang jadwal dan pola makan 3. Output :

a. Terjadi peningkatan pengetahuan pada agregat remaja dalam penanganan awal yang berkaitan dengan m aag  b. Prevelensi maag menurun

Gambar

Tabel 3. Distribusi frekuensi pada agregat remaja dengan Maag. Berdasarkan statistikTabel 3
Tabel  7.  Distribusi  frekuensi  pada  agregat  remaja  dengan  Maag  berdasarkan transportasi  yang  digunakan  ke  tempat  yankes  di  Kelurahan  A  Kecamatan  B Kota C September 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik agregat Sungai Bittuang apakah dapat digunakan sebagai bahan perkerasan beraspal, mengetahui

Zonasi wilayah pesisir dapat dikatakan mempengaruhi akses sumber daya alam nelayan. Perubahan jauhnya jarak serta lamanya waktu tangkap nelayan merupakan salah

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka semua, karena penulis sangat menyadari bahwa dukungan dan keberadaan mereka sangat berarti bagi perjalanan

Beberapa keterampilan yakni konseptual, interpersonal, dan teknikal diperlukan untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif (Glickman et al., 2007). Oleh karena itu,

Sikap di sini adalah sikap peserta didik terhadap sekolah dan mata ajar. Ranah sikap peserta didik penting untuk ditingkatkan. Sikap peserta didik terhadap mata ajar harus

Adapun kesimpulan pada penelitian ini terdapatnya perbedaan bermakna rata-rata KGD sebelum dan setelah relaksasi autogenik baik pada kelompok intervensi maupun

PEGAWAI PENILAI-PENTAULIAHAN PENCAPAIAN TERDAHULU PP-PPT.. ZALEHA

Metode penelitian yang di- gunakan, yaitu dengan melakukan wawancara pada beberapa informan, seperti Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten