• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Bimtek Pendampingan Sekolah Model_okt_2017_okeee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Bimtek Pendampingan Sekolah Model_okt_2017_okeee"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar belakang, A. Latar belakang,

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan keterampilan serta tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan keterampilan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Sebagaimanamanusia Indonesia. Sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib tahun 2005, setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).

(SNP).

Pemenuhan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung Pemenuhan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung  jawab

 jawab dari dari setiap setiap komponen komponen di di satuan satuan pendidikan. pendidikan. Penjaminan Penjaminan mutumutu pendidikan pada satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa pendidikan pada satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Oleh karena adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Oleh karena itu, pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan itu, pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan dilakukan dengan pendekatan pelibatan seluruh komponen satuan pendidikan dilakukan dengan pendekatan pelibatan seluruh komponen satuan pendidikan (whole school approach) agar seluruh komponen satuan pendidikan (whole school approach) agar seluruh komponen satuan pendidikan bersama-sama memiliki budaya mutu. Budaya mutu adalah kesadaran kolektif seluruh sama memiliki budaya mutu. Budaya mutu adalah kesadaran kolektif seluruh ekosistem satuan pendidikan untuk mendorong terjadinya proses pencapaian ekosistem satuan pendidikan untuk mendorong terjadinya proses pencapaian dan peningkatan mutu yang tiada henti, terus

dan peningkatan mutu yang tiada henti, terus-menerus, dan berkelanjutan yang-menerus, dan berkelanjutan yang diwujudkan melalui penjaminan mutu secara mandiri sesuai standar mutu diwujudkan melalui penjaminan mutu secara mandiri sesuai standar mutu pendidikan.

pendidikan.

Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dikembangkan Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dikembangkan agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pengelolaan pendidikan dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri dari dua komponen yaitu Sistem pendidikan dasar dan menengah terdiri dari dua komponen yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPME adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh (SPME). SPME adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh

(2)
(3)

pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi

pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga standardisasidan lembaga standardisasi pendidikan. SPMI adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam pendidikan. SPMI adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan.

pendidikan.

SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai

disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikangambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

pendidikan di Indonesia.

Pengembangan sekolah model dan pengimbasannya dimaksudkan untuk Pengembangan sekolah model dan pengimbasannya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah model diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui model diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara secara mandiri pada tahun 2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap pemerintah telah menjalankan program dan kegiatan pengembangan bertahap pemerintah telah menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah model melalui penyiapan fasilitator pengembangan sekolah model, sekolah model melalui penyiapan fasilitator pengembangan sekolah model, workshop/pelatihan sistem penjaminan mutu internal untuk sekolah model, workshop/pelatihan sistem penjaminan mutu internal untuk sekolah model, pendampingan sekolah model dan pengimbasan serta monitoring dan evaluasi pendampingan sekolah model dan pengimbasan serta monitoring dan evaluasi sekolah model.

sekolah model.

Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina

Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolahsekolah model agar sekolah model dapat mengimplementasikan SPMI, melakukan model agar sekolah model dapat mengimplementasikan SPMI, melakukan pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas serta untuk membantu mengatasi pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas serta untuk membantu mengatasi

(4)
(5)

berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah model. berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah model. Pendamping sekolah model merupakan fasilitator daerah yang sebelumnya Pendamping sekolah model merupakan fasilitator daerah yang sebelumnya telah dibekali oleh LPMP.

telah dibekali oleh LPMP.

B. Dasar Hukum, B. Dasar Hukum,

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, TambahanNomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3.

3. Undang - UndaUndang - Undang Nomor ng Nomor 23 Tahun 23 Tahun 2014 tentang 2014 tentang Pemerintahan DPemerintahan Daerahaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, TambahanNomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4.

4. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Nomor 19 Tahun 20Tahun 2005 tentang 05 tentang Standar NasionaStandar Nasionall Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan PeraturanStandar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 5.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Tahun 2008 tentang Wajib BelajarWajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 7.

7. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 74 TaNomor 74 Tahun 2008 thun 2008 tentang Guru (Lentang Guru (Lembaranembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

(6)
(7)

8.

8. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 66 TahuNomor 66 Tahun 2010 n 2010 Tentang PerubahaTentang Perubahan Atasn Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Penyelenggaraan Pendidikan;

Penyelenggaraan Pendidikan; 9.

9. Peraturan Menteri PePeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudndidikan dan Kebudayaan Nomor 1ayaan Nomor 11 Tahun 2011 Tahun 20155 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Kebudayaan;

10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme 10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga

Lembaga

C. Tujuan C. Tujuan

Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah model antara lain: Tujuan pelaksanaan pendampingan sekolah model antara lain:

• Meningkatkan pMeningkatkan pemahaman SPMemahaman SPMI kepada pI kepada pengawas, kepalengawas, kepala sekolah, ga sekolah, guru,uru,

tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.

kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.

• Meningkatkan Meningkatkan keterampilan keterampilan sekolah sekolah dalam dalam pel akpel aksanaan sanaan SPMI.SPMI. •

• Menguatkan pelaksMenguatkan pelaksanaan SPMI kepaanaan SPMI kepada pengawas, kda pengawas, kepala sekolah, guru,epala sekolah, guru,

tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.

kepentingan di dalam maupun luar sekolah model.

D. Sasaran, D. Sasaran,

Sasaran pendampingan sekolah model antara lain: Sasaran pendampingan sekolah model antara lain:

 Pengawas Pengawas Sekolah Sekolah Model,Model, 

 Kepala Kepala Sekolah Sekolah Model,Model, 

 Seluruh Seluruh Guru Guru Sekolah Sekolah Model,Model, 

 Seluruh Seluruh Tenaga Tenaga Kependidikan Kependidikan Model,Model, 

 Perwakilan Perwakilan Sekolah Sekolah ImbasImbas

Sekolah model yang didampingi pada Bimbingan teknis sebanyak 4 sekolah Sekolah model yang didampingi pada Bimbingan teknis sebanyak 4 sekolah model, dimana setiap sekolah model diikuti oleh guru-guru dari sekolahnya, model, dimana setiap sekolah model diikuti oleh guru-guru dari sekolahnya, ditambah dengan kepala sekolah imbasnya. Sekolah model dan imbasnya ditambah dengan kepala sekolah imbasnya. Sekolah model dan imbasnya adalah:

adalah: 1.

1. SMKN 1 Putussibau SMKN 1 Putussibau dengan sekoladengan sekolah imbasnya: SMKN h imbasnya: SMKN 2 Putussibau;2 Putussibau; SMKN 1 Hulu Gurung; SMK Prisma Silat Hilir; dan SMKN

(8)
(9)

2. SMAN 2 Putussibau, dengan sekolah imbasnya: SMA Karya Budi 2. SMAN 2 Putussibau, dengan sekolah imbasnya: SMA Karya Budi Putussibau; SMA Muhammadiyah Putussibau; SMA Kristen Setia Putussibau; SMA Muhammadiyah Putussibau; SMA Kristen Setia Putussibau; SMAN 1 Bika; dan SMAN 1 Kalis.

Putussibau; SMAN 1 Bika; dan SMAN 1 Kalis. 3.

3. SMAN 1 Bunut SMAN 1 Bunut Hulu dengaHulu dengan sekolah n sekolah imbasnya: SMimbasnya: SMAN 2 Bunut AN 2 Bunut Hulu;Hulu; SMAN 1 Boyang Tanjung; SMA Boyan Tanjung Permai; SMAN 1 SMAN 1 Boyang Tanjung; SMA Boyan Tanjung Permai; SMAN 1 Pengkadan; dan SMAN 1 Mentebah.

Pengkadan; dan SMAN 1 Mentebah. 4.

4. SMAN 1 Hulu GurunSMAN 1 Hulu Gurung dengan sekg dengan sekolah imbasnya: SMolah imbasnya: SMAN 1 SelimbauAN 1 Selimbau;; SMAN 2 Selimbau; SMAN 1 Jongkong; SMAN 2 Jongkong; dan SMAN 1 SMAN 2 Selimbau; SMAN 1 Jongkong; SMAN 2 Jongkong; dan SMAN 1 Seberuang.

(10)
(11)

BAB II

BAB II

PELAKSANAA

PELAKSANAAN

N KEGIATAN

KEGIATAN

A.

A. Waku PelaWaku Pelaksanaan ksanaan PendampinganPendampingan

Pelaksanaan pendampingan bimbingan teknis SPMI ke sekolah model Pelaksanaan pendampingan bimbingan teknis SPMI ke sekolah model dilaksanakan selama 2 hari di setiap sekolah model pukul 08.00

dilaksanakan selama 2 hari di setiap sekolah model pukul 08.00  – –  16.15 pada  16.15 pada

hari pertama dan pukul 07.00

hari pertama dan pukul 07.00  – –  15.00 pada hari kedua bertempat di setiap  15.00 pada hari kedua bertempat di setiap

sekolah model. sekolah model.

Waktu kegiatan tersebut adalah: Waktu kegiatan tersebut adalah: 1.

1. SMKN 1 SMKN 1 Putussibau Putussibau dilaksanakan dilaksanakan hari seninhari senin – – selasa, 9 selasa, 9 – – 10 oktober 2017 10 oktober 2017

2.

2. SMAN 2 SMAN 2 Putussibau Putussibau dilaksanakan dilaksanakan hari rabuhari rabu – – kamis, 11 kamis, 11 – – 12 oktober 2017 12 oktober 2017

3.

3. SMAN 1 SMAN 1 Bunut Hulu Bunut Hulu dilaksanakan dilaksanakan hari seninhari senin – – selasa, 16 selasa, 16  – – 17 oktober 2017 17 oktober 2017

4.

4. SMAN 1 Hulu Gurung dSMAN 1 Hulu Gurung dilaksanakan hari rabuilaksanakan hari rabu  – –  kamis, 18  kamis, 18  – –  19 oktober  19 oktober

2017 2017

B.

B. Materi PendMateri Pendampingan ampingan Sekolah MoSekolah Modeldel 1.

1. Komitmen Sekolah Model dalam PenerapKomitmen Sekolah Model dalam Penerapan SPMI dan Penjaringan danan SPMI dan Penjaringan dan pelibatan stakeholder

pelibatan stakeholder 2.

2. Tim Penjaminan Mutu PenTim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah: Orgdidikan Sekolah: Organisasi, Uraian Tugas danisasi, Uraian Tugas danan Mekanisme Kerja

Mekanisme Kerja

3. Evaluasi Diri Sekolah: Indikator, Instrumen dan Pelaksanaannya serta 3. Evaluasi Diri Sekolah: Indikator, Instrumen dan Pelaksanaannya serta

 Analisis Lingkungan  Analisis Lingkungan

4. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja dan 4. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja dan

 Anggaran Sekolah (RK  Anggaran Sekolah (RKAS)AS) 5.

5. Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Evaluasi Evaluasi Pelaksanaan Program Pelaksanaan Program Kerja Kerja Sekolah:Sekolah: Pengorganisasian Pelaksanaan Program Kerja Sekolah

Pengorganisasian Pelaksanaan Program Kerja Sekolah 6.

6. Evaluasi Evaluasi Pelaksanaan Pelaksanaan PendampinganPendampingan

C.

C. Hasil PelaHasil Pelaksanaan ksanaan Pendampingan.Pendampingan. Gambaran Umum Hasil Pendampingan Gambaran Umum Hasil Pendampingan

1.

1. Sekolah dapaSekolah dapat menerapkan t menerapkan penjaminan penjaminan mutu pendidikan mutu pendidikan secara mandiri;secara mandiri; 2.

(12)
(13)

3.

3. Sekolah Sekolah memiliki memiliki budaya budaya mutu;mutu;

Sekolah model nantinya diharapkan dapat dijadikan percontohan sekolah Sekolah model nantinya diharapkan dapat dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan dan melakukan pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.

mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pendampingan sekolah model Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pendampingan sekolah model adalah:

adalah: a.

a. Hasil Hasil Pendampingan Pendampingan Sekolah Sekolah II

Pendampingan di sekolah model yang pertama dilaksanakan di SMKN 1 Pendampingan di sekolah model yang pertama dilaksanakan di SMKN 1 Putussibau, pada hari senin dan selasa, tanggal 9

Putussibau, pada hari senin dan selasa, tanggal 9  – – 10 oktober 2017 yang 10 oktober 2017 yang

diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru dari sekolah model ditambah dengan diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru dari sekolah model ditambah dengan kepala sekolah imbas.

kepala sekolah imbas.

Hasil pendampingannya meliputi: Hasil pendampingannya meliputi:

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Bimtek Bimtek SPMISPMI

 Pembentukan Pembentukan TPMPSTPMPS

 Pelaksanaan Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi SPMI SPMI oleh oleh SekolahSekolah

 Pelaksanaan Pelaksanaan Pemetaan Pemetaan (EDS) (EDS) dan dan Analisis Analisis SWOTSWOT

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Hasil Hasil Pemetaan Pemetaan dalam dalam pemenuhan pemenuhan mutu mutu (Ketersediaan(Ketersediaan RKS dan RKAS)

RKS dan RKAS)

 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Kegiatan Kegiatan Sesuai Sesuai dengan dengan rencanarencana

Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh peserta.

(14)
(15)

b.

b. Hasil Hasil Pendampingan Pendampingan Sekolah Sekolah IIII

Pendampingan di sekolah model yang kedua dilaksanakan di SMAN 2 Pendampingan di sekolah model yang kedua dilaksanakan di SMAN 2 Putussibau Putussibau, pada hari rabu dan kamis, tanggal 11

Putussibau Putussibau, pada hari rabu dan kamis, tanggal 11  – – 1212

oktober 2017. oktober 2017.

Hasil pendampingannya meliputi: Hasil pendampingannya meliputi:

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Bimtek Bimtek SPMISPMI

 Pembentukan Pembentukan TPMPSTPMPS

 Pelaksanaan Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi SPMI SPMI oleh oleh SekolahSekolah

 Pelaksanaan Pelaksanaan Pemetaan Pemetaan (EDS) (EDS) dan dan Analisis Analisis SWOTSWOT

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Hasil Hasil Pemetaan Pemetaan dalam dalam pemenuhan pemenuhan mutu mutu (Ketersediaan(Ketersediaan RKS dan RKAS)

RKS dan RKAS)

 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Kegiatan Kegiatan Sesuai Sesuai dengan dengan rencanarencana

Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh peserta.

peserta.

c.

c. Hasil Hasil Pendampingan Pendampingan Sekolah Sekolah IIIIII

Pendampingan di sekolah model yang ketiga dilaksanakan di SMAN 1 Pendampingan di sekolah model yang ketiga dilaksanakan di SMAN 1 Bunut Hulu, pada hari senin dan

Bunut Hulu, pada hari senin dan selasa, tanggal 16selasa, tanggal 16 – – 17 oktober 2017. 17 oktober 2017.

Kegiatan diikuti oleh semua guru di SMAN

Kegiatan diikuti oleh semua guru di SMAN 1 Bunut Hulu ditambah1 Bunut Hulu ditambah

dengan perwakilan dari sekolah imbas. Hasil pendampingannya meliputi: dengan perwakilan dari sekolah imbas. Hasil pendampingannya meliputi:

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Bimtek Bimtek SPMISPMI

 Pembentukan Pembentukan TPMPSTPMPS

 Pelaksanaan Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi SPMI SPMI oleh oleh SekolahSekolah

(16)
(17)

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Hasil Hasil Pemetaan Pemetaan dalam dalam pemenuhan pemenuhan mutu mutu (Ketersediaan(Ketersediaan RKS dan RKAS)

RKS dan RKAS)

 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Kegiatan Kegiatan Sesuai Sesuai dengan dengan rencanarencana

Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh peserta.

peserta.

d.

d. Hasil Hasil Pendampingan Pendampingan Sekolah Sekolah IVIV

Pendampingan di sekolah model yang keempat dilaksanakan di SMAN 1 Pendampingan di sekolah model yang keempat dilaksanakan di SMAN 1 Hulu Gurung, pada hari rabu dan

Hulu Gurung, pada hari rabu dan kamis, tanggal 18kamis, tanggal 18 – – 19 oktober 2017. 19 oktober 2017.

Kegiatan diikuti oleh semua guru di

Kegiatan diikuti oleh semua guru di SMAN 1 Hulu Gurung ditambahSMAN 1 Hulu Gurung ditambah dengan Kepala Sekolah dan perwakilan dari sekolah imbas Hasil dengan Kepala Sekolah dan perwakilan dari sekolah imbas Hasil pendampinganny

pendampingannya a meliputi:meliputi:

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Bimtek Bimtek SPMISPMI

 Pembentukan Pembentukan TPMPSTPMPS

 Pelaksanaan Pelaksanaan Sosialisasi Sosialisasi SPMI SPMI oleh oleh SekolahSekolah

 Pelaksanaan Pelaksanaan Pemetaan Pemetaan (EDS) (EDS) dan dan Analisis Analisis SWOTSWOT

 Tindak Tindak Lanjut Lanjut Hasil Hasil Pemetaan Pemetaan dalam dalam pemenuhan pemenuhan mutu mutu (Ketersediaan(Ketersediaan RKS dan RKAS)

RKS dan RKAS)

 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Kegiatan Kegiatan Sesuai Sesuai dengan dengan rencanarencana

Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, Semua kegiatan sebagaimana jadwal telah dilaksanakan semua, pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa pelaksanaan lancar dan kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi penyusunan analisis mutu, rencana pemenuhan mutu, implementasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu dan penyusunan analisis dan instrumen evaluasi pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Selain itu juga sudah disusunnya RKS dan RKAS pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh pemenuhan mutu. Semua hasil kegiatan di atas akan dilaporkan oleh sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat sekolah model ke LPMP Provinsi Kalimantan Barat. Semua kegiatan dapat terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh terselenggara dengan keseriusan disertai antusias yang baik dari seluruh

(18)
(19)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan A. Kesimpulan 1.

1. Peserta memperoleh Peserta memperoleh pengembangan lebih pengembangan lebih banyak terkait dengbanyak terkait dengan kegiatanan kegiatan penjaminan mutu sekolah, baik di bidang manajemen maupun di bidang penjaminan mutu sekolah, baik di bidang manajemen maupun di bidang akademik.

akademik. 2. Pes

2. Peserta erta merasa merasa lebih lebih termotivasi termotivasi dan dan ikut ikut bertanggungjawbertanggungjawab ab dengandengan adanya kegiatan penjaminan mutu ini, karena banyak kegiatan yang terkait adanya kegiatan penjaminan mutu ini, karena banyak kegiatan yang terkait langsung dengan tugas pokok dan kompetensinya sebagai pendidik.

langsung dengan tugas pokok dan kompetensinya sebagai pendidik. 3.

3. Sekolah melibatkaSekolah melibatkan seluruh guru un seluruh guru untuk mengikuti kentuk mengikuti kegiatan ini, melebihi dagiatan ini, melebihi dariri yang ditentukan dalam RAB bimbingan teknis sebelumnya.

yang ditentukan dalam RAB bimbingan teknis sebelumnya. 4.

4. Kegiatan menghaKegiatan menghasilkan serangkaiasilkan serangkaian dokumen n dokumen pemenuhan mupemenuhan mutu pendidikantu pendidikan di sekolah, mulai ndari analisis sampai dengan penyusunan instrumen di sekolah, mulai ndari analisis sampai dengan penyusunan instrumen evaluasi pemenuhan mutu.

evaluasi pemenuhan mutu.

B. Saran B. Saran

1.

1. Agar pihak sAgar pihak sekolah besekolah beserta seluruh kerta seluruh komponennyomponennya segera melaka segera melaksanakansanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan di berbagai kegiatan berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan di sekolahnya masing-masing sebagaimana materi bimtek yang telah sekolahnya masing-masing sebagaimana materi bimtek yang telah dilaksanakan, dalam rangka untuk pemenuhan 8 Standar Nasional dilaksanakan, dalam rangka untuk pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.

Pendidikan. 2.

2. Agar sekolah lebih aktif dalam upaya memperoleh dukAgar sekolah lebih aktif dalam upaya memperoleh dukungan pihakungan pihak eksternal dalam kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu di sekolah dalam eksternal dalam kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu di sekolah dalam rangka pemenuhan 8 SNP.

(20)
(21)

Lampiran Lampiran:

Lampiran Lampiran:

Dokumen Hasil Kegiatan Dokumen Hasil Kegiatan LK Pendampingan

LK Pendampingan

Dokumentasi Kegiatan (2-3 foto per sekolah) Dokumentasi Kegiatan (2-3 foto per sekolah)

(22)
(23)

LK Pendampingan yang sudah terisi, mohon dikirim Via Email Ke: LK Pendampingan yang sudah terisi, mohon dikirim Via Email Ke: biskerlimbong@ymail.com

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa rata-rata morfologi spermatozoa wistar jantan ( Rattus norvegicus ) setelah diberi perlakuan dengan

Hasil karakterisasi bahan baku menunjukkan bagian yang produktif untuk diproduksi menjadi minyak ikan adalah kulit, namun untuk memaksimalkan potensi dari by-product ikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk menambah ilmu mengenai kualitas jasa,

(Yang membangun rumah sebenarnya adalah nyonya muda. Ia yang mengatur dan menawar harganya. Seorang China menerima pemborongan pekerjaannya per bagian, sedangkan dia dan para

Seluruh Staf Pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, khususnya staf pengajar Program Studi Bahasa Arab yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis

Tile Castello dan Unpolished Salsa bisa menjadi pilihan material untuk lantai dan dinding pada interior Urban Style.. Tekstur

Bentuk partisipasi suami dalam keluarga berencana dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, antara lain: partisipasi secara langsung adalah sebagai peserta KB

Pariwisata adalah perjalanan sementara waktu untuk melakukan rekreasi atau liburan dan terdapat persiapaan dalam kegiatan ini. Pariwisata merupakan sektor