ABSTRAK
Kinerja supplier perlu dimonitor secara kontinyu. PT. Multimas Nabati Asahan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak goreng dengan kapasitas olah TBS sebesar 1500 ton/hari. Saat ini pasokan TBS yang masuk dari supplier kontrak adalah sebanyak 60%-70% TBS dari kebutuhan total tiap periode sehingga terjadi ketidakpastian dalam pemenuhan kebutuhan TBS. Perusahaan perlu menambah jumlah supplier kontrak untuk menjamin keberlangsungan produksi pabrik dimana supplier kontrak yang akan dipilih haruslah diambil dari beberapa
supplier tambahan yang ada pada periode sebelumnya. Metode AHP digunakan untuk membobotkan enam elemen subkriteria yaitu kesesuaian dengan standar mutu TBS yang ditetapkan perusahaan (0,2816), konsistensi mutu (0,1343), ketepatan waktu pengiriman (0,2199), kesesuaian jumlah pengiriman (0,0713), besaran ongkos kirim (0,1181), dan kecepatan konfirmasi ketersediaan pesanan (0,1749) yang selanjutnya akan digunakan sebagai input pada analisis PROMETHEE. Metode PROMETHEE digunakan untuk memilih alternatif
supplier berdasarkan nilai net flow yang didapatkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penambahan 6 supplier tambahan yang direkomendasikan untuk menjadi supplier kontrak yaitu CV.Sinar Agung dengan nilai netflow 0,7312, Agus Ilyas dengan nilai netflow 0,7132, Tiga Saudara dengan nilai netflow 0,6458, Amos Hasibuan dengan nilai netflow 0,4156, Jaya Tarigan dengan nilai netflow 0,3887, dan CV.Makmur Jaya dengan nilai netflow 0,3003. Dengan perencanaan penambahan ini maka tingkat kekurangan TBS yang paling tinggi adalah sebesar 8,85% (pada periode April 2016).
Kata Kunci: Kinerja Supplier, AHP, PROMETHEE