• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara In Vitro Dan In Vivo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Koagulan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara In Vitro Dan In Vivo"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

UJI AKTIVITAS KOAGULAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO

ABSTRAK

Hemostatis merupakan proses penghentian perdarahan secara spontan pada pembuluh darah, yang terkait dengan trombosit dan faktor pembekuan darah. Beberapa gangguan hemostatis dapat menyebabkan meningkatnya waktu perdarahan dan pembekuan darah, di antaranya adalah koagulopati, hemofilia dan penyakit Von Willebrand. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mempersingkat waktu perdarahan dan waktu koagulasi darah yang terkait dengan faktor pembekuan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas koagulan ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam.) secara in vitro dengan parameter waktu koagulasi darah dan bentuk sel darah yang membeku, serta in vivo dengan parameter waktu perdarahan.

Percobaan in vitro dilakukan dengan metode Lee-White, terdiri dari 4 kelompok, yaitu kelompok 1 kontrol negatif yaitu darah segar, kelompok 2 darah dan EDTA 15%, kelompok 3 darah dan ekstrak etanol daun kelor konsentrasi 1%

dosis 100μl, dan kelompok 4 darah, EDTA 15% dan ekstrak etanol daun kelor 1%

dosis 100μl. Selanjutnya dilakukan percobaan in vitro dengan metode Eustrek, spesimen darah hasil metode Lee-White diambil dan dibuat sediaan hapusan darah tipis, kemudian diamati di mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan 10x100. Percobaan in vivo dilakukan dengan metode Duke. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok 1 kontrol negatif digunakan CMC-Na 0,5% dosis 1% BB, kelompok 2 kontrol positif digunakan asam traneksamat 10% dosis 94,5 mg/KgBB, kelompok 3, 4, dan 5 merupakan kelompok uji digunakan ekstrak etanol daun kelor dengan dosis 100, 150 dan 200 mg/KgBB diberikan pada tikus jantan yang telah diinduksi dengan heparin 1 jam sebelumnya dengan konsentrasi 100 IU/ml, dosis 450 IU/KgBB. Data hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc, yaitu LSD dan Tukey.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun kelor pada percobaan in vitro mampu membentuk bekuan darah dalam waktu 1.9 ± 1,11 menit dan secara signifikan lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu koagulasi darah normal (p > 0,05), selain itu juga mampu membentuk bekuan darah pada perlakuan darah, EDTA dan ekstrak etanol daun kelor pada menit ke 28,8 ± 5,54 bila dibandingkan dengan perlakuan darah dan EDTA yang tidak membeku selama 120 menit (p < 0,05). Pengamatan sel darah secara in vitro menunjukkan adanya perlekatan antara sel yang satu dengan yang lain. Pada percobaan in vivo, ekstrak etanol daun kelor yang paling baik dalam mempersingkat waktu perdarahan setelah diinduksi dengan heparin adalah dosis 200 mg/KgBB, yang berbeda signifikan dengan dosis 100, 150 mg/KgBB dan kontrol negatif (p < 0,05), dan memiliki efek yang sama dengan asam traneksamat (p > 0,05).

Kata Kunci: daun kelor (Moringa oleifera Lam.), hemostatis, Lee-White, Duke, Eustrek, waktu koagulasi, waktu perdarahan.

(2)

vii

COAGULANT ACTIVITY TEST OF ETHANOLIC EXTRACT OF HORSE RADISH LEAVES (Moringa oleifera Lam.) USING

IN VITRO AND IN VIVO METHODS

ABSTRACT

Haemostatis is a spontaneus stop for bleeding process at blood vessels, related to trombocyte and blood coagulation factors. Some of haemostatis disorders that could prolonged blood coagulation and bleeding time are coagulopathy, haemophilia, and Von Willebrand disease. Medication that could be done is to shortened blood coagulation time and bleeding time that interconnected with blood coagulation factors. The purpose of this research is to find out coagulation activity of ethanolic extract of horse radish tree in in vitro with blood coagulation and morphology of coagulation cells as the parametre, and in vivo with bleeding time as the parametre.

In in vitro using Lee-White methods, the treatments are divided in 4 groups. First group is fresh blood as negative control group, second group is blood and EDTA 15% group, third group is blood and ethanolic extract of horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.) 1% dose 100 μl group, and fourth group is blood,

EDTA 15% and ethanolic extract of horse radish leaves 1% dose 100 μl group.

Next, in vitro using Eustrek methods, blood speciment from Lee-White methods was taken, wipe blood preparation was made and examined under the microscope with 10 x 10 and 10 x 100 zoom times. In in vivo using Duke methods, there are 5 groups. First group is CMC-Sodium 0.5% dose 1% B/W as negative control group, second group is tranexamic acid 10% dose 94.5 mg/KgBB as positive control group, third, fourth and fifth group used ethanolic extract of horse radish leaves in various doses, 100, 150 and 200 mg/KgBB as test group, were given to male rat that were induced with Heparin concentration 100 IU/ml dose 450 IU/KgBB an hour before. Data from both methods are analyzed with one way ANOVA and continued with Post Hoc test, are LSD and Tukey.

Result of this research shows that ethanolic extract of horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.) can shortened blood coagulation time in in vitro in minute 1.9 ± 1.11 and significantly different if it is compared with normal coagulation time (p < 0.05). Besides, it can form blood clot in blood, EDTA and ethanolic extract of horse radish leaves group in minute 28.8 ± 5.54 if it is compared with blood and EDTA that did not form any clot in 120 minutes (p < 0.05). In vitro examination of blood cell shows that there is a presence of adhesion between one cell and another. In in vivo, the best dose that could shortened bleeding time induced by heparin, 2 hours after treatment is 200 mg/KgBB that significantly different with dose 100, 150 mg/kgBB and negative control group (p < 0.05), and has the same effect with tranexamid acid (p > 0.05).

Keyword: horse radish leaves (Moringa oleifera Lam.), haemostatis, Lee-White, Duke, Eustrek, coagulation time, bleeding time.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun maman ungu memiliki aktivitas sitotoksik yang tidak poten terhadap sel HeLa dan sel WiDr dengan nilai IC 50

Hasil uji doubling time dapat dilihat pada Tabel II yang kemudian data tersebut dibuat dalam bentuk grafik dengan memplotkan antara waktu inkubasi vs log jumlah

Bagi ujian antibakteria, hasil kajian yang diperoleh menunjukkan ketiadaan aktiviti antibakteria oleh semua ekstrak dengan tiada zon perencatan diperoleh daripada setiap piring

Tugas Sarjana ini Berjudul “Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pole Carrier pada Operator Pemindahan Tiang Listrik di PT.. Sumbetri

Data pengamatan pertambahan panjang sulur tanaman buah naga, setelah dilakukan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa secara interaksi perlakuan pupuk kandang sapi dan

Hilangnya fungsi dan peranan ninik mamak, menjadi apatisnya masyarakat merupakan permasalahan yang muncul dari diterapkannya sistem pemerintahan desa di Nagari

Hasil refleksi siklus 2 adalah sebagai berikut: (1) Seluruh siswa melaksanakan tugas kelompok dengan aktif, dan kegiatan pembelajaran tidak lagi didominasi oleh