• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI POLITIK DAN AGAMA DALAM PEMBA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONTRIBUSI POLITIK DAN AGAMA DALAM PEMBA (1)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI POLITIK DAN AGAMA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Oleh : Lia Kian 13300108010020

email:lian.sps.uinjkt@gmail.com

ABSTRAK

Kesimpulan besar dari tulisan ini adalah membuktikan adanya sinergitas antara agama dan politik dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Semakin terpolarisasi sistem keyakinan agama dan politik yang beretika maka semakin membantu pembangunan ekonomi suatu Negara.

Berdasarkan kontruk teori yang diperoleh dari diskursus terhadap agama dan politik dalam tulisan ini penulis searah dengan pendapat Beng-Lan Goh (2006), Wilson Erin K (2014), dan Melleuish Gregory (2014) yang menjelaskan ideologi negara sebagai logika alternatif membentuk simbolisme agama dari eksploitasi kapitalis atau komoditisasi, perlu nya membangun tatanan politik sipil yang terbaik yang bisa melayani kesejahteraan rakyat dengan menolak dikotomi ketatnya moralitas dan sistem bunga, serta pemahaman agama dan politik membatasi kapasitas ulama dan aktor keagamaan dalam pengaruhnya yang signifikan akan tindakan dan ritual keagamaan dalam ranah politik dan politik sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Penulis menentang pendapat dari Bin Hassan (2007), San Juan (2011), Martinelli (2013) dan Faux Jeff (2004 menjelaskan bahwa Efek dari kebangkitan Islam di seluruh dunia dalam persaingan kekuasaan politik yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi terhadap perkembangan Islam dalam politik, Kepentingan geopolitik Amerika Serikat dan transnasional sebagai bagian konsekuensi dari kontradiksi antara impuls nasionalis yang muncul dan konservatif, Kongres Amerika Serikat yang berhasil mempengaruhi keputusan kunci mengenai kebijakan regulasi, sejauh ini telah melemahkan sistem yang ada serta politik ekonomi Amerika berkembang melintasi batas negara, proses yang sama yang terjadi dalam perekonomian yang mengglobal saat ini.

(2)

Kata Kunci: Politik, Agama dan Pertumbuhan Ekonomi Negara.

A. Pendahuluan

Agama dan Negara merupakan dua variabel penting yang memiliki hubungan dengan pembangunan politik dan ekonomi suatu Negara. Agama dan dan Negara mengatur semua sisi kehidupan masyakat. Agama merupakan bingkai kepercayaan terhadap Tuhan yang maha esa dalam membangun karakter dan kepribadian manusia, Negara merupakan tempat tinggal manusia hidup dimuka bumi. Negara lahir sebagai syarat lahirnya suatu pemerintahan, melalui kedaulatan politik maka Negara dan pemerintahan dapat diakui dan sejalan dengan sinergistas dengan pengakuan Agama sebagai kepercayaan ketuhanan masyarakat yang diakui oleh negara.1 Islam adalah sebuah agama yang universal, islam seringkali dipandang sekedar kepercayaan yang mengkedepankan hubungan antara manusia dan Allah, Emile Durkheim mengatakan “ide tentang agama adalah roh masyarakat.2 Beberapa kalangan berpendapat, Islam merupakan satu kesatuan yang mempunyai kesatuan sosial politik yang tidak dapat dipisahkan, pendapat ini dipertegas dengan adanya doktrin “sesungguhnya islam itu adalah agama dan negara (

Inna al-islaam

Din Wa Daula)

”.3

Menurut Azyumardi Azra islam bersifat ilahiah berasal dari wahyu sakral dan suci sedangkan politik berkenaan dengan kehidupan profan yang terkadang melibatkan trik-trik manupulatif.4 Bahtiar Efendy juga menjelaskan bahwa islam politik telah menemukan format baru yang mencakup landasan teologis,

1 Penulis memandang agama dan Negara merupakan dua variable yang memiliki hubungan sinergistas dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan.

2Durkheim menyatakan bahwa fakta sosial lebih fundamental daripada fakta individual, kepentingan individu yang diutamakan akan berdampak pada keburukan sistem sosial. Daniel L. Pals, Dekontruksi kebenaran; Kritik Tujuh Teori Agama, ( Yogyakarta: IRCiSoD, 2001), 137. 3Abd Salam Sarif, “Politik Islam Antara Aqidah dan Kekuasaan” Dalam A.Maftuh Abegriel, dkk, Negara Tuhan: The Thematic Echlopedia, (Yogyakarta;SR-Ins Publishing, 2004), 6.

(3)

di Indonesia prakteknya secara sintetis dapat dikembangkan antara pemikiran politik islam dan negara.5 Besarnya negara yang ada dalam islam, Nabi meninggalkan Madinah yang kemudian kepimpinannya diteruskan oleh Umar Bin Khatab, dimasa Umar Bin Khatab, Islam adalah bagian imperium dunia dari pantai timur atlantik hingga sampai pada Asia Tenggara, Menurut Abdrurahman Wahid ketidakjelasan konsep, yang menjadi konseptual negara islam berukuran mendunia atau sebuah bangsa saja, dan juga tidak jelas negara bangsa (

nation state

) ataukah negara kota (

city

state

).6

Konsep negara kota dalam pemikiran kenegaraan dari al-farabi yang dituangkan dalam karyanya

Ara Alh Madinah

al-Fadhilah

merupakan konsep ini secara subtansial di ilhami atau di inspirasi atas karya plato dalam buku

Republic,

sehingga konsep

al-Madinah al-Fadhilah,

al- farabi berpendapat bahwa manusia adalah makluk sosial yang memiliki kebutuhan dalam hidup bermasyarakat atau bernegara yang juga membutuhkan dalam memenuhi tujuan hidup kebahagian dunia dan akhirat. al-Farabi memberi warna islam islam dalam pada pandangan plato dan aristoteles adalah tujuan masyarakat ukhrawi dari pembentukan negara.7

Idealisasi negara al-Farabi memandang tidak memandang realitas politik saat itu, dimana pemerintah islam berbentuk negara nasional, bagi al-Farabi sistem yang terbaik terdapat pada negara kota.8 Dimana Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peradaban dan harkat martabat kemanusiaan yang memadukan antara aspek material dan spiritual, keduniawian dan keukhrowian. Islam bertujuan menciptakan sebuah sistem dimana prinsip keadilan berada di atas keuntungan segelintir atau sekelompok orang.9

5Bahtiar Efendy, Teologi Baru Politik Islam: Pertautan Agama, Negara dan Demokrasi, (Yogyakarta:Galang Press, 2001), 121.

6Abdurahman Wahid, Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi (Jakarta:Wahid Institut, 2006), 83.

7Plato berpendapat tujuan negara untuk mencapai kebahagiaan, tanpa menyebut ukhrawi, Aristoteles berpendapat tujuan negara itu untuk kepentingan warganya agar hidup baik dan bahagia, Lihat Soehina. Ilmu Negara, ( Yogyakarta: Liberti, 1996), 24.

8Negara kota yang dimaksud adalah dibagi menjadi negara utama yaitu disebut (al-Madinah al-Fadilah) sedangkan selanjutnya disebut negara bodoh, sesat, rusak dan merosot (al-Madinah al-Jahilah al-Fasiqah al-Dallah dan al-Mubadilah). Richard Walzer, al-farabi on The Perfect State: Abu Nasr al-Farabi’s Mabadi Ara Ahl al-Madinah al-Fadilah, ( Newyork: Oxford University, Press, 1985), 228.

(4)

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peradaban dan harkat martabat kemanusiaan. Islam selalu menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kemaslahatan. Islam merupakan bagian integral pemikiran gerak dalam pembangunan dalam diri manusia. Islam peradaban menentang sistem modernitas yang lebih cenderung kapitalis dan mengekploitasi sumberdaya dengan mengabaikan prinsip kemaslahatan bangsa dan negara. Masyarakat muslim di negara islam hendaknya menjalakan syariat dan tabiat islam. Tabiat dan risalah Islam, menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang yang universial dan syari’at yang komprehensif, dimana syari’at Islam tabiatnya harus memasuki seluruh aspek kehidupan, sehinggga tidak terbayangkan urusan negara diabaikan dan diserahkan kepada kaum liberalis dan atheis.10

B. Diskursus Agama dan Politik

Hubungan antara agama / religiusitas dan nilai-nilai demokrasi merupakan topik panas dalam ilmu politik. Di satu sisi, 'sekuler' memandang agama sebagai inheren yang bertentangan dengan sikap demokratis (karena dogmatisme dan tertutup pikiran) dan berpendapat bahwa religiusitas intens dapat menimbulkan hambatan bagi difusi nilai-nilai demokrasi. Di sisi lain, beberapa sarjana telah menantang keyakinan dan telah secara empiris menunjukkan bahwa agama tidak berarti dukungan yang lebih rendah untuk demokrasi. Menurut Filetti Pengaruh religiusitas terhadap sikap politik menunjukkan bahwa agama dapat memainkan beragam peran dalam konteks yang berbeda tergantung pada bagaimana orang melihat itu dalam konseptualisasi yang lebih luas dari modernitas.11 Seperti yang terjadi di Georgia dan Azerbaijan. Menurut Laustsen studi tentang politik dan agama saat ini terfragmentasi ke tingkat yang hampir tidak dapat menyebutnya sebagai salah satu bidang akademik. Ada empat pendekatan yang berbeda secara fundamental untuk studi politik dan agama yang terdiri agama politik, politik agama, agama sipil dan teologi politik, empat pendekatan tersebutu

Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia, (Bandung:Alfabeta. 2007). 10Yusuf, Qardhawi, Menuju Pemahaman Islam Yang Kaffah: Analisis Komprehensif Tentang Pilar, Karakteristik, Tujuan dan Sumber-Sumber Acuan Islam. (Jakarta: Insan Cemerlang, 2003), 392.

(5)

memilik hubungan antara politik dan agama dengan segala kompleksitasnya.12

Di Indonesia hubungan agama dan politik telah didominasi menjadi salah satu birokratisasi-peraturan isu agama oleh Departemen Agama. kebijakan terhadap agama dari institusi pelaksana (yaitu, pengadilan atau birokrasi) dari modus delegasi (vertikal dibandingkan horizontal) yang membentuk hubungan

antara pembuat kebijakan dan lembaga

mengimplementasikannya. Heterogenitas agama memiliki dampak besar pada prospek pembangunan bangsa dan demokratisasi politik, dan pentingnya kebijakan terhadap agama, dalam proses demokrasi politik dalam suatu negara.13Menurut Vlas Natalia14 semakin pentingnya agama untuk politik, hubungan seperti itu penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang prospek konsolidasi demokrasi sekarang dan masa depan, prasangka yang ada sesuai dengan yang Islam mengarah ke sikap otoriter berbeda dengan gereja yang memiliki peran penting yang dimainkan oleh kepuasan dengan demokrasi dan keyakinan dalam membentuk sikap demokratis lintas agama.

Agama dan politik memiliki hubungan yang erat dalam enam puluh tahun terakhir. Hal Ini dimulai dengan membangun peran agama dalam arena politik yang lebih luas. beberapa refleksi tentang masa depan agama dalam politik dalam pemilihan presiden, sebuah isu yang akan terus menjadi faktor yang signifikan dalam penentuan dukungan pemilih.15 Agama dianggap sebagai variabel diabaikan baik dalam konflik kekerasan dan

12Laustsen, Carsten Bagge. "Studying Politics and Religion: How to Distinguish Religious Politics, Civil Religion, Political Religion, and Political Theology." Journal Of Religion In Europe 6, no. 4 (December 2013): 428-463. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

13Sezgin, Yüksel1, and Mirjam2 Künkler. "Regulation of “Religion” and the “Religious”: The Politics of Judicialization and Bureaucratization in India and Indonesia." Comparative Studies In Society & History 56, no. 2 (April 2014): 448-478. Humanities Full Text (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

14Kekuatan sikap demokratis di Eropa yang lebih luas dan kecenderungan individu terhadap agama dan politik. Vlas, Natalia, and Sergiu Gherghina. "Where does religion meet democracy? A comparative analysis of attitudes in Europe." International Political Science Review 33, no. 3 (June 2012): 336-351. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

(6)

politik. Agama sebagai dalih ideologis penyebab konflik dari ekonomi atau politik. Persepsi top-down tidak berlaku dalam banyak kasus 'politisasi agama' contoh-contoh empiris yang diambil dari Sri Lanka, Myanmar, dan Thailand. Menurut Helbardt16 Alih-alih agama yang digunakan untuk mewujudkan tujuan politik, politik menjadi instrumen pelaksanaan praktik keagamaan. Ini adalah proses yang tidak eksklusif, mereka saling mempengaruhi dan menciptakan dinamika mereka sendiri, yang mengarah yang mengarah pada konflik kekerasan.

Menurut Manglos, Nicolette tokoh agama yang aktif secara positif membentuk kepentingan politik di hampir semua negara. identitas agama dan status agama minoritas sering pada kepentingan politik. Efek agama dalam politik saling ketergantungan yang menunjukkan dalam potensi inklusif dan memecah belah.17 seperti Politik agama di Elizabethan Inggris

dengan ketidakmampuan negara untuk menegakkan ketatnya keseragaman agama, politik dan agama yang terpisah baik dalam pembenaran ditawarkan untuk penganiayaan terhadap Katolik. 18

Agama, rakyat, sektarianisme, dan gerakan sinkretis merupakan peran gerakan-gerakan melahirkan agama baru dan bentuk lain dari religiusitas alternatif dalam masyarakat Cina. Peraturan pemerintah China terhadap kehidupan beragama dan asal-usul historis dari banyak tradisi yang tidak disetujui oleh pemerintah.19 Dalam perspektif ini bukanlah melanggar dari hak azasi manusia, gerakan pembentukan agama baru yang tidak diakui oleh pemerintah.

Tradisi keagamaan termasuk penyiksaan dapat diartikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Sama halnya dalam hal

16Helbardt, SaschaHellmann-Rajanayagam, DagmarKorff, Rüdiger. "Religionisation of Politics in Sri Lanka, Thailand and Myanmar." Politics, Religion & Ideology 14, no. 1 (March 2013): 36-58. Religion and Philosophy Collection, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

17Sejak 1980-an, sub-Sahara Afrika (SSA) telah mengalami gelombang besar demokratisasi, dan ekspansi bersamaan Kristen independen dan Reformis Islam. Manglos, Nicolette D., and Alexander A. Weinreb. "Religion and Interest in Politics in Sub-Saharan Africa." Social Forces 92, no. 1 (September 2013): 195-219. Education Research Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

18Collinson, Patrick. "The politics of religion and the religion of politics in Elizabethan England."Historical Research 82, no. 215 (February 2009): 74-92. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

(7)

penyiksaan oleh masyarakat religius cenderung menjadi produk orientasi interpretatif. Berkaitan dengan agama, moral hak asasi manusia telah membuatnya menjadi sulit untuk mengakui bahwa agama bisa mentolerir tindakan kekerasan.20 "moralitas

kepentingan" pikiran filosofis Mencius dan Xunzi. berusaha keras untuk (kembali) membangun tatanan politik sipil yang terbaik bisa melayani kesejahteraan rakyat dengan menolak dikotomi ketatnya moralitas dan sistem bunga dalam berusaha yang dartikan ren (kebajikan) dan yi (kebenaran) dan dimanfaatkan oleh li (ritual Konghucu).21 Begitu juga Agama sipil Amerika (ACR) dimulai pada tahun 1967, dan telah secara berkala dihidupkan kembali sebagai sumber wawasan analitik dan harapan normatif sejak saat itu. ACR tidak hanya universalis, keyakinan kenabian, juga merupakan ekspresi identitas kesukuan yang ascribes karakter tertentu dan tujuan kepada rakyat Amerika. ACR, atau politik yang melibatkan imigrasi dan presiden Barack Obama yang dapat dipahami sepenuhnya tanpa mempertimbangkan perhubungan identitas agama-ras nasional.22

Pemahaman agama dan politik membatasi kapasitas ulama dan aktor keagamaan sama-sama untuk merasakan pengaruh yang signifikan akan tindakan dan ritual keagamaan dalam ranah politik. kegiatan didominasi agama, seperti shalat, zakat dan perhotelan untuk orang asing, dapat memiliki implikasi politik yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang hal demikian sebagai tindakan keagamaan mengambil makna politik.23 Hubungan antara agama sekuler di Australia sangat kompleks dan tidak ada transisi sederhana dari masyarakat agama yang sekuler. munculnya perintah moral dari perdebatan ekonomi dimulai pada paruh kedua abad kesembilan belas, di Australia di mana perdagangan bebas didasarkan pada teologi

20An-Na῾im, Abdullahi Ahmed. "Critical Reflections on Torture, Religion and Politics." Muslim World 103, no. 2 (April 2013): 259-266. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

21Sungmoon, Kim. "Politics And Interest In Early Confucianism." Philosophy East & West 64, no. 2 (April 2014): 425-448. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

22Williams, Rhys H. "Civil Religion and the Cultural Politics of National Identity in Obama's America."Journal For The Scientific Study Of Religion 52, no. 2 (June 2013): 239-257. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

(8)

natural optimis berjuang dengan keyakinan yang memiliki akar kuat dalam bentuk sekuler Calvinisme.24

Pemikir Muslim, dimulai dengan al-Mawardi (974-1058), berusaha untuk mengembalikan

subsumption

politik dalam agama, terutama selama revolusi Syiah abad keenam belas di Iran. Sementara hari ini, Barat memandang agama dan politik sebagai kategori yang terpisah, Muslim melihat ini akibat dari kegalan barat yang memisahkan agama dan politik. pemikiran politik Islam terutama didasarkan pada wahyu (ditafsirkan dalam berbagai cara), sementara pemikiran politik Barat didasarkan pada filosofi.25 Schall melihat pikiran dan keyakinan sekitarnya politik

agama dari filsafat Aristoteles. filsafat dan agama posisinya yang lebih tinggi daripada politik.26

Pengaruh agama dan politik dan sebaliknya tidak lagi menjadi sumber kontroversi akademis. Namun, kebanyakan ilmuwan politik dan sosiolog mengeksplorasi hubungan ini dengan berfokus pada suatu negara, di seluruh dunia dan di seluruh waktu untuk menjelajahi sifat dari hubungan antara agama dan politik..27 Seperti komentar Haynes: "Gagasan sekularisasi dapat dipahami untuk menjadi baik anti-agama atau netral ke arah itu" istilah "sekularisme" membutuhkan definisi yang lebih luas. Untuk masyarakat multi-budaya dan multi-agama, sekularisme bukan merupakan pilihan ideologis tapi strategi politik.28

Teori politik Perancis Benjamin Constant (1767-1830), kekuasaan pemerintah atau kepemimpinannya dari pihak liberal yang muncul dalam Restorasi era politik Perancis, Rosenblatt menegaskan bahwa sejarah liberalisme Constant juga harus menekankan ide agamanya Protestan dan tanggapan untuk debat

24Melleuish, Gregory. "A Secular Australia? Ideas, Politics and the Search for Moral Order in Nineteenth and Early Twentieth Century Australia." Journal Of Religious History 38, no. 3 (September 2014): 398-412. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

25Black, Antony. "Religion and Politics in Western and Islamic Political Thought: A Clash of Epistemologies?." Political Quarterly 81, no. 1 (March 2010): 116-122. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

26 Schall, James V. "Aristotle: Religion, Politics, and Philosophy." Perspectives on Political Science 27, no. 1(Winter, 1998): 5-12.

http://search.proquest.com/docview/194693743?accountid=25704. 27 Wilcox, Clyde. "Politics & Religion." Political Science Quarterly

119, no. 2 (Summer, 2004): 357-8,

http://search.proquest.com/docview/208280623?accountid=25704.

28 Kumaraswamy, P. R. "Religion in Third World Politics." Domes 5,

(9)

agama Eropa antara tahun 1780-an dan 1820-an.29 agama di dunia dan memiliki pengaruh politik dan kehidupan publik hal ini menunjukan pentinnya keterlibatan agama dalam politik dunia.30 perlunya dibangun bagi kebebasan sipil dan kebebasan beragama.31

Ensiklopedia di Amerika Politik Landscape Series direktori organisasi yang terlibat dalam agama dan politik, dan batas waktu dimulai dengan 1787 ratifikasi Konstitusi AS dan berakhir pada tahun 1998. John Barat yang memberikan gambaran yang sangat baik dari pengaruh agama dalam politik Amerika, meskipun ia melompat atas isu-isu agama diangkat oleh Perang Dunia II.32 Hal ini seirng dengan buku Sharkansky yang menganalisis pola-pola konflik peran agama dalam politik Israel. kontroversi agama dan negara di Israel memiliki sifat ritual. Ini adalah konflik yang sedang berlangsung di mana pihak yang terlibat berusaha untuk menghindari keputusan yang jelas, dan tak satu pun dari mereka mencapainya.33

Ambruknya komunisme di seluruh Eropa tengah dan timur yang disertai gejolak politik akhir 1980-an. Tetapi jika ulama terkejut dengan perubahan sosial terjadi pada negara-negara bekas blok Timur dalam beberapa tahun terakhir, demikian juga adalah obyek pengawasan mereka, gereja-gereja. Di Hungaria, menurut salah satu pengamat, "gereja tidak siap untuk runtuhnya komunisme", sedangkan di Jerman, yang lain bersikeras, lembaga

29 Kramer, Lloyd. "Liberal Values: Benjamin Constant and the Politics of Religion." French Politics, Culture & Society 29, no. 1 (Spring, 2011): 130-4.

http://search.proquest.com/docview/871493298? accountid=25704.

30 Williams, Rhys. "The Desecularization of the World: Resurgent Religion and World Politics." Sociology of Religion 62, no. 1 (Spring, 2001): 131-2, http://search.proquest.com/docview/216768923? accountid=25704.

31 Niose, David. "The Stillborn God: Religion, Politics, and the Modern West." The Humanist 68, no. 1 (Jan, 2008): 45-6.

http://search.proquest.com/docview/235313465?accountid=25704. 32 Crawford, Gregory A. "Encyclopedia of Religion in American Politics." Reference & User Services Quarterly 38, no. 4 (Summer, 1999): 412-3,

(10)

Protestan "tidak cukup dilengkapi dengan baik untuk kebutuhan baru dari populasinya".34

Marty, editor senior Century Kristen dan profesor emeritus di University of Chicago School of Divinity, meneliti hubungan agama dan politik berpendapat lembaga-lembaga keagamaan tradisional memiliki pengaruh politik yang kuat saat ini.35 Gottlieb, seorang profesor humaniora, mengakui politik sayap kiri sendiri dan perspektif agama saat ia mengambil untuk tugas liberal dan konservatif, religius dan sekuler, dan pemikir sosial dan kebijakan dalam melihat ini menyerap pada penggabungan agama dan politik dalam menangani isu-isu sosial dalam menangani berbagai isu, termasuk hak asasi manusia, lingkungan, globalisasi, dan kemiskinan dunia.36

Dalam perspektif ekonomi Hubungan antara politik negara dan diri dalam tindakan agama, ketidak terpisahan dari sekuler dan sakral dalam konstitusi kehidupan masyarakat Asia Tenggara dan membuat kontribusi penting untuk antropologi simbolik dengan penentuan kontradiksi dalam bangsa ideologi negara sebagai logika alternatif membentuk simbolisme agama dari eksploitasi kapitalis atau komoditisasi.37

Fenomena masyarakat Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah yang modern dilihat dari beberapa fenomena yang saling terkait: pertama, Islam sebagai teologi; Kedua, Islam sebagai sejarah; dan, ketiga, Islam politik. Fenomena tersebut merupkan faktor dalam masyarakat Islam klasik dan modern. Hal ini dibuktikan dengan adanya serangan tragis di Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, yang disebut "terorisme Islam."38 Memperhatikan bahwa Islam politik merupakan fenomena modem, sebuah "penemuan tradisi" karena tidak

34Christiano, Kevin J. "Politics and Religion in Central and Eastern Europe: Traditions and Transitions." Sociology of Religion 57, no. 3 (Fall, 1996): 332-3, http://search.proquest.com/docview/216768189? accountid=25704.

35 Nixon, C. R. "Politics, Religion, and the Common Good." Library Journal

125, no. 7 (Apr 15, 2000): 97,

http://search.proquest.com/docview/196742984?accountid=25704. 36Bush, Vanessa. "Joining Hands: Politics and Religion Together for Social Change." The Booklist 98, no. 21 (07, 2002): 1800,

http://search.proquest.com/docview/235472670?accountid=25704. 37Beng-Lan Goh. "SPIRITED POLITICS: Religion and Public Life in Contemporary Southeast Asia." Pacific Affairs 79, no. 2 (Summer, 2006): 348-9, http://search.proquest.com/docview/217699678? accountid=25704.

(11)

pernah ada negara Islam dan tidak ada dalam konsep seperti dalam Quran, Kerangka intelektual dalamn diri negara-negara Islam" (Arab Saudi dan Iran); negara menghadapi ideologi dan pragmatis Islamisms (Mesir dan Pakistan); Demokrasi Muslim (Turki dan Indonesia); dan gerakan perlawanan nasional Islam (Hamas dan Hizbullah).39

Islam politik adalah fenomena modern, dengan akar dalam kondisi sosial politik dari negara-negara Muslim di abad kesembilan belas dan kedua puluh. Ini adalah produk dari interaksi masyarkat muslim, militer, politik, ekonomi, budaya, dan intelektual - dengan Barat selama dua ratus tahun terakhir, periode ketika kekuasaan Barat telah dalam kekuasaan dan Muslim telah menjadi objek, bukan subyek, dari sejarah.40 Pemimpin politik Muslim telah menegaskan prinsip dan tujuan demokrasi, good governance, kemakmuran ekonomi, keadilan sosial-ekonomi, hak asasi manusia dan pluralisme sebagai tujuan Islam tersebut. Dengan penetapan kebijakan mereka pada tujuan ini mereka juga telah menarik konstituen yang lebih luas yang mencakup Muslim dan non-Muslim, sekuler dan Islamis, dan telah mereda beberapa kekhawatiran pemerintah Barat telah dengan Islam dalam politik Islam.41 Indonesia mengalami kesulitan dalam upaya untuk membangun sebuah sintesis antara pemikiran politik Islam dan gagasan tentang negara sekuler, tidak semua umat Islam Indonesia mendukung politisasi Islam dan bahwa tingkat dan besarnya dukungan bagi Islam ideologis dan simbolis relatif rendah di Indonesia. Dalam rangka untuk mencari jalan tengah untuk pengaturan Indonesia pada periode pasca-Soeharto, 'akomodasi parsial' kekhawatiran Muslim moderat sebagai pilihan yang layak untuk hubungan yang lebih abadi antara Islam dan negara.42 Krisis Islam kontemporer digambarkan dalam buku Muhammad Iqbal, Dominasi Barat dan Islam Politik memberi kita

39 Springborg, Robert. "The Many Faces of Political Islam: Religion and Politics in the Muslim World." Middle East Policy 15, no. 1 (Spring, 2008): 166-70, http://search.proquest.com/docview/203673508? accountid=25704.

40 Ayoob, Mohammed. "Political Islam: Image and Reality." World Policy Journal 21, no. 3 (Fall, 2004): 1-14,.

http://search.proquest.com/docview/232587911?accountid=25704.

41Meskipun sebagian besar lebih konservatif, partai politik generasi Islam pertama telah mengalami penurunan kepercayaan pemilih dalam beberapa tahun terakhir, belum ada penurunan yang sepadan untuk mendukung Islam untuk memainkan peran dalam politik negara-negara Muslim. Rane, Halim. "The Impact Of Maqasid Al-Shari'ah On Islamist Political Thought: Implications For Islam-West Relations." Islam and Civilisational Renewal 2, no. 2 (01, 2011): 337,357,432-433.

(12)

gambaran yang kaya sejarah intelektual seluruh periode modern islam modern, Bin Sayeed melihat tantangan Barat tidak murni politik (meskipun tentu memiliki aspek politik).43

Politik Islam di Eropa, Asia Tengah dan terakhir Tengah, sejak tahun 1970-an, telah dilengkapi bukti arti penting etnisitas sebagai prinsip oigainizing untuk aksi politik, dan memaksa sejumlah ulama untuk berpikir ulang model konseptual tentang hubungan antara identitas etnis dan agama dan kewarganegaraan.44 Negara Asia Tengah menghadapi tantangan menanggapi kedua keprihatinan orang percaya, yang merasa tertindas, dan pendukung negara sekuler, yang takut munculnya norma-norma Islam dalam masyarakat etnis dan agama yang beragam. Penguasa komunis era-Nazarbayev dan Karimov mungkin akan meminta tuntutan peran yang lebih besar dalam kehidupan masyarakat Islam di dua negara yang paling padat penduduknya di kawasan itu, terutama di Uzbekistan, di mana sentimen keagamaan paling kuat. Untuk Tajikistan dan Kirgistan, kegagalan negara untuk memberikan keamanan dan layanan dasar bagi warga negara memberikan pembukaan yang jelas untuk kelompok agama subversif, baik asing atau didanai oleh negara, sementara kecenderungan totaliter Turkmenistan untuk mendewakan kepalanya negara tetap menjadi sumber kekhawatiran.45

Kekuatan religio-politik yang siap untuk mengambil kepemilikan kursi kekuasaan di sejumlah negara Arab mayoritas kursi parlemen di Tunisia, Mesir, dan Maroko. Sentris dan modernis dan menerima aturan dan prosedur permainan yang demokratis, dalam membentuk lintasan politik masa depan masyarakat mereka. Sebaliknya, Salafi dan Islam ultrakonservatif pada umumnya, yang percaya bahwa Islam mengontrol semua bidang sosial dan mengatur seluruh kehidupan manusia, kekuatan Islamis untuk masa depan Timur Tengah dan hubungan internasional di

42 Effendy, Bahtiar. "Islam And The State In The Indonesian Experience." Islam and Civilisational Renewal 2, no. 1 (10, 2010): 126,144,225.

http://search.proquest.com/docview/1315154209?accountid=25704. 43 Weiss, Bernard G. "Western Dominance and Political Islam: Challenge and Response." Domes 5, no. 2 (Apr 30, 1996): 15.

http://search.proquest.com/docview/205040280?accountid=25704.

44

Glavanis, Pandeli M. Political Islam within Europe: A contribution to the analytical framework Innovation11.4 (Dec 1998): 391-410.

(13)

kawasan yang akan mempengaruhi transisi dari otoritarianisme ke pluralisme.46 negara adalah suatu bentuk asosiasi politik, dan asosiasi politik itu sendiri hanya salah satu bentuk asosiasi manusia, sementara asosiasi lain berkisar dari perusahaan bisnis untuk gereja. Manusia berhubungan satu sama lain, bagaimanapun, tidak hanya dalam asosiasi tetapi juga dalam pengaturan kolektif lainnya, seperti keluarga, lingkungan, kota, agama, budaya, masyarakat, dan bangsa.47 Islam sebagai sistem kepercayaan ilahi dan negara Islam sebagai sistem politik manusiawi yang berkembang.48 Islam politik akan mengikuti contoh dari Marxisme, yang tersebar dari Barat untuk berbagai nasionalisme lokal dan menciptakan upaya yang manjur untuk menggulingkan rezim.49

Sebagai cara untuk mengacu pada berbagai gerakan dan ide-ide yang telah menjadi semakin penting bagi kehidupan publik dan adegan politik banyak negara di dunia Muslim selama 30 tahun terakhir, istilah "fundamentalisme Islam" menyiratkan bahwa advokasi banyak Muslim dari dasar-dasar iman dari tradisi agama yang besar. Dilihat dari sudut ini, tuntutan fundamentalis Islam serupa dari banyak orang Kristen, Hindu, Sikh dan Yahudi.50

Teori politik merupakan suatu cara yang digunakan untuk memahami ilmu politik, dimana didalamnya terdapat penjelasan ilmu politik dan kaitannya dengan bagian-bagian ilmu politik lainnya.

Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory, teori politik dibedakan dalam dua macam, yaitu:

46 Gerges, Fawaz A. "The Islamist Moment: From Islamic State to Civil Islam?" Political Science Quarterly 128, no. 3 (Fall, 2013): 389-426. http://search.proquest.com/docview/1438010055?accountid=25704.

47 Qadoos, Abdul, Abdul Ghaffar, Neghat Rukhsana, Saqib Shehzad, and Syed Naeem Bad Shah. "State and the Chief of State in Islam." Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business 3,

no. 6 (10, 2011): 816-26,

http://search.proquest.com/docview/907118918?accountid=25704. 48 Lawrence, Bruce. "Between the State and Islam / the Islamic Quest for Democracy, Pluralism, and Human Rights." The Middle East Journal 56, no. 2 (Spring, 2002): 354-7, http://search.proquest.com/docview/218495362?accountid=25704.

49 Mamdani, Mahmood. "Whither Political Islam?; the War for Muslim Minds: Islam and the West." Foreign Affairs 84, no. 1 (Jan, 2005): 148.

http://search.proquest.com/docview/214306133?accountid=25704. 50 Denoeux, Guilain. "The Forgotten Swamp: Navigating Political Islam." Middle East Policy 9, no. 2 (06, 2002): 56-81

(14)

1. Valuational, yang merupakan teori-teori yang mengandung nilai moral dan norma politik, dimana dalam teori ini segala sesuatunya harus mempertimbangkan baik buruk atau konsekuensinya. Yang termasuk teori valuational adalah filsafat politik, politik sistematis dan ideologi politik.

2. Non-Valuational, merupakan teori-teori yang membahas fakta-fakta politik tanpa mempersoalkan nilai moral maupun norma. Teori ini memberikan gambaran dan perbandingan fenomena politik dalam kehidupan nyata.

Di dalam teori politik terdapat konsep penentuan tujuan politik, bagaimana cara untuk mencapai tujuan itu dengan segala konsekuensinya. Teori-teori politik yang mempunyai dasar moral memiliki fungsi utama sebagai pedoman dalam mengatur hubungan-hubungan antara anggota masyarakat agar berjalan stabil dan dinamin.

Ada tiga golongan yang termasuk dalam teori valuational, diantaranya adalah:

1. Filsafat Politik, menjelaskan hubungan antara sifat dari alam semesta dengan sifat dari kehidupan politik, dimana dalam menyelesaikan persoalan politik menggunakan pandangan yang terpusat pada alam. Menurut filsuf Yunani, Plato, keadilan merupakan hakekat dari alam semesta yang sekaligus merupakan pedoman untuk mencapai kehidupan yang baik yang dicita-citakan olehnya.

2. Politik Sistematis, teori ini merealisasikan filsafat politik, menerapkan norma-norma dalam kegiatan politik.

3. Ideologi Politik

Ideologi merupakan suatu keyakinan atau ide yang muncul dalam pikiran seseorang berdasarkan pemikiran-pemikiran yang logis (masuk akal) yang kemudian menjadikan ide ini sebagai pedoman dalam kehidupannya sesuai dengan tujuan pemikirnya. Jadi ideologi politik merupakan suatu pedoman atau cara bertindak dalam pelaksanaan kekuasaan sesuai dengan tujuan awal.

Di bawah ini ada beberapa macam ideologi politik dunia, antara lain:

1. Liberalisme, suatu ideologi yang memberikan kebebasan individu tanpa batasan atau halangan dari pemerintah. Munculnya ideologi ini disebabkan karena ketatnya peraturan sehingga membuat kekuasaan bersifat otoriter, tanpa memberikan kebebasan berpikir kepada rakyatnya. Salah satu yang menganut ideologi liberalisme adalah Amerika.

(15)

setiap individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama, misalnya pemerataan kesempatan kerja, pembagian hasil secara merata, bahan konsumsi secara menyeluruh dan lain sebagainya.

3. Demokrasi, yaitu kekuasaan ditangan rakyat. Pemerintah yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri melalui dewan perwakilan yang kemudian dilaksanakan oleh pemerintah.

C. Sinergisitas Agama dan Politik dalam Pembangunan Ekonomi

Berdasarkan kontruk teori yang diperoleh dari diskursus terhadap agama dan politik dalam tulisan ini penulis searah dengan pendapat Beng-Lan Goh (2006), Wilson Erin K (2014), dan Melleuish Gregory (2014) yang menjelaskan ideologi negara sebagai logika alternatif membentuk simbolisme agama dari eksploitasi kapitalis atau komoditisasi, perlu nya membangun tatanan politik sipil yang terbaik yang bisa melayani kesejahteraan rakyat dengan menolak dikotomi ketatnya moralitas dan sistem bunga dalam berusaha serta pemahaman agama dan politik membatasi kapasitas ulama dan aktor keagamaan sama-sama untuk merasakan pengaruh yang signifikan akan tindakan dan ritual keagamaan dalam ranah politik. Seperti kegiatan didominasi agama, seperti shalat dan zakat dan munculnya perintah moral dari perdebatan ekonomi.51

Di dunia Islam, Meneliti sistem politik yang telah disampaikan oleh Ibnu Khaldun tanpa tergantung pada pikiran theoratic mutlak yang lebih dikenal dengan Konsep Negara, Metode administrasi ideal sebagai kebijakan theoratic berbasis Khilafah atau Imamah.52Dalam sejarah politik islam dimana daerah Balkan sebagai salah satu pusat budaya dan seni yang paling penting di Kekaisaran Ottoman. Kekaisaran Ottoman memberikan perhatian khusus dalam pengembangan wilayah ini dan membuat

51Melleuish, Gregory. "A Secular Australia? Ideas, Politics and the Search for Moral Order in Nineteenth and Early Twentieth Century Australia." Journal Of Religious History 38, no. 3 (September 2014): 398-412. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 24, 2014).

(16)

setiap investasi untuk membuatnya menjadi pusat politik dan budaya.53

Efek dari kebangkitan Islam di seluruh dunia dalam persaingan kekuasaan politik yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi terhadap perkembangan Islam dalam politik. Periode awal Islam di daerah Malaysia, yang saat ini dikenal sebagai Malaysia Barat, berbeda dengan di Nusantara. Muslim telah tiba di Nusantara pada abad kelima akibat kegiatan perdagangan.54

Negara Umayyah merupakan negara Islam pertama di Zaman Abbasiyah. Sejak pendiriannya penguasa kebijakan negara memandang secara politik negara telah menjadi faktor yang paling penting. Masyarakat yang dinamis dan sehat dapat menyebabkan hidup dalam memenuhi tugas negara, Ide ini diadopsi sebagai langkah Abbasiyah sebelum Umayyah hilang dari panggung sejarah.55 Kegagalan

judicial review

di negara-negara Muslim dengan tidak adanya pemeriksaan yang efektif pada kekuasaan penguasa oleh peradilan yang juga disebabkan faktor politik dalam suatu negara.56

Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh Politik, dimana politik berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi dan begitu juga sebaliknya bahwa ekonomi berpengaruh

53Özcan, Nurgül. "Şuara Tezkirelerine Göre Selanikli Divan Şairleri. (Turkish)." Journal Of International Social Research 6, no. 26 (Spring2013 2013): 414-427. (accessed September 5, 2014).

Sejarah Turki dibesarkan pada masa pemerintahan Ottoman,Banyak kota-kota seperti Uskup, Prizren, Pristine, Bosnia, Yenişehir Fenar, Salonica host. Di kota yang menjadi tuan rumah mosaik budaya dengan budaya yang berbeda hidup bersama, tokoh politik yang tak terhitung banyaknya, pejabat negara, mistikus agama, intelektual dan penyair.

54Bin Hassan, M 2007, 'Explaining Islam's Special Position and the Politic of Islam in Malaysia', (Muslim World, 97, 2,) 287-316, viewed 5 September 2014.

55Hawting, Gerald R. "Bölüm: VIII Emevî Halifeliğinin Yikilişi. (Turkish)." Dinbilimleri Journal 13, no. 2 (March 2013): 243-258. (accessed September 5, 2014).

56Sambo, Abdulfatai, Kadouf, Hunud Abia.” A judicial review of political questions under Islamic law” Intellectual (University of Ilorin, Nigeria:Discourse. 2014, Vol. 22 Issue 1), 33-52.

(17)

terhadap politik.57 Begitu juga dengan konsep ekonomi politik islam. Konsep ekonomi politik islam telah terdapat beberapa karya-karya yang telah dihasilkan melalui proses pengumpulan karya-karya ekonomi politik islam dengan melalui penelitian. Karya ekonomi politik islam seperti “

Islamic Political Economy in

Capitalist-Globalization”

.58 Menurut Choudhury pengaplikasian ekonomi politik islam berkaitan dengan negara dan sub sistem pasarnya. Menurut Mohd Syakir Mohd Rosidi ekonomi politik islam sebenarnya berasal dari dua bidang yang utama yaitu bidang politik islam dan bidang ekonomi islam.59 Kosugi menyatakan bahwa ekonomi politik islam diantaranya tentang pembiayaan ekonomi, penjagaan alam sekitar, instituisi islam, perspektif global, sosio ekonomi dalam islam dan ekonomi islam.60

Politik sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dikarenakan faktor

pertama

kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai periode dapat memperbesar dan memperkecil pertumbuhan dan faktor

kedua

politik dapat membentuk iklim politik yang dapat mewarnai faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi.61 Menurut Yusuf al-Qaradhawi sistem politik islam ialah semua peraturan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan keputusan dan

57Jan Erik Lane dan Svante Ersson, Ekonomi Politik Komparatif: Demokrasi dan Pertumbuhan Benarkah Kontradiktif, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2002), 222.

58Penyuntingan Karya penelitian tersebut dilakukan oleh Masudul Alam Choudhury, Muhammad Syukri Salleh dan Abdad (1997), Choudhury, M.A.et al, Islamic Political Economy in Capitalist-Globalization , (Universiti Sains Malaysia: Publication and Distrutors Sdn.Bhd dan International Project on Islamic Political Economy (IPIPE), 1997).

Karya-karya yang lain, seperti Ghost (1997:41-56) tentang ontologi dalam ekonomi politik islam, Mikailu (1997:191-215) tentang implikasi peleburan langsung korporat multinasional di Negeria, Mohamed Ariff (1997:261-278) tentang ekonomi politik keuangan islam di Malaysia, Usman Bugaje (1997:399-416) tentang gerakan islam dan politik di Afrika, Ahmad Gusau (1997:417-438) tentang peranan gerakan politik islam dalam perekonomi di Nigeri dan M. Nejatullah Siddiqi (1997:529-534) tentang sifat dan kaedah ekonomi politik islam.

59Mohd Syakir Mohd Rosdi, “Dr. Burhanuddin Al-Helmi dan Pembangunan Ekonomi Politik Islam di Malaysia (Universiti Sains Malaysia: Disertasi Non Publikasi, 2010).

60Prof. Kosugi Yasushi dianugerahkan Doktor Honoris Causa dalam bidang peradaban islam, sidang ketujuh Konvokesyen ke-40 Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada tanggal 23 Oktober 2012, Ketika Kosugi Yasushi menjabat sebagai pengarah Global Area Studies-Graduate School of Asian and African Area Studies, di Kyoto University.

(18)

kebijaksanaan untuk menjaga kepentingan manusia.62 Tanggapan yang menyatakan politik kotor hanyalah pengalaman politik kotor yang digunakan oleh pihak barat sebagai bahan manipulasi dan bahan eksploitasi, pihak barat telah melakukan serangan psikologi politik untuk membiasakan umat islam dengan pendekatan pemisahan politik dan Agama, Pemisahan politik dengan agama ini turut diperbicangkan oleh para ulama, seorang ulama bermazhab Syafi’i pernah berkata “Tidak boleh ada politik, kecuali yang sesuai dengan syariat”.63

Menurut Monzer Kahf peta kekuatan baru dalam arena sosial politik mayoritas negeri islam, ada dua hal penting yakni pertama secara jangka pendek memperkuat jaringan untuk melebarkan pengaruh ekonomi politik gagasan ekonomi islam dan kedua adalah secara jangka panjang mendukung orientasi gerakan politik islam.64 Pemerintah di China telah mampu menyesuaikan diri dengan Organisasi Perdagangan Dunia (

World Trade

Organizations

) yang berfokus pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat telah mengambil langkah-langkah ekonomi, hukum, dan administrasi.65Dimana Lembaga-lembaga demokratis di China telah membangun koalisi yang lebih besar untuk

62Yusuf al-Qaradhawi, Fiqh Kenegaraan, (Kuala Lumpur: Angkatan Belia Islam Malaysia, 2002)

63Hasan al-Banna pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir. Hasan al-Banna menyadari sikap para pemimpin di negara-negara islam yang dipengaruhi oleh Eropa yang telah memisahkan agama daripada politik dan pemerintahan. Dalam persidangan pelajat Ikhwanul Muslimin bulan Muharram 1357H, Hasan al-Banna menegaskan : “ Seorang Muslim tidak akan sempurna agamanya kecuali dia menjadi ahli politik, memiliki pandangan jauh tentang permasalahan umatnya, memperhatikan urusan-urusan mereka dan bersedia membantu jalan penyelesaiannya (Risalah Thalabah Ikhwanul Muslimin), Yusof al-Qaradhawy, Politik dan Agama, (Kuala Lumpur: Angkatan Belia Islam Malaysia, 2009, 30.

64Monzer Kahf, “ Islamic Banking: The Rise of a New Power Alliance of Wealth of islamic and Sharia Scholarship” dalam Henry M.Clement dan Rodney Wilson (Ed), The Politics of Islamic Finance (Edinburgh: Edinburgh University Press and Colombia University Press, 2004), 17-32.

65Lai, Hongyi Harry. "Local Governments And China's WTO Entry." American Asian Review 21, no. 3 (Fall2003 2003): 153-186. (accessed September 5, 2014).

(19)

menurunkan biaya partisipasi yang mempengaruhi tingkat korupsi yang ada.66

Perusahaan multinasional telah secara politik telah mempengaruhi kedaulatan negara-negara berkembang, sebagai contoh perusahaan minyak internasional di Nigeria dan termasuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat.67Begitu juga halnya dengan promosi investasi langsung asing (

Foreign Direct Investment

) misalnya yang ada di Republik Ceko dan Slovakia, Ekonomi asing yang dipimpin di Eropa Tengah dan Timur pada akhir 1990-an dimana strategi ekonomi menuju model yang berbeda dari negara-negara pesaingnya.68 Konsep hubungan material ekonomi yang juga ditentukan oleh politik, budaya, dan regulasi, hal demikian lebih bernuansa sebagai bentuk pola keagenan yang merupakan bagian dari identitas pasar.69

Migrasi internal dan transnasional, dimana adanya hubungan sosial dan spasial produksi, dan pengalaman serta bentuk politiknya sebagai upaya yang efektif untuk memahami konstitusi dan restrukturisasi berbagai bentuk kerjanya.70Kepentingan geopolitik Amerika Serikat dan transnasional sebagai bagian konsekuensi dari kontradiksi antara

66Tyburski, Michael D.1. "Curse or Cure? Migrant Remittances and Corruption." Journal Of Politics 76, no. 3 (July 2014): 814-00824.Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 7, 2014).

67Irogbe, Kema1, irogbe@claflin.edukirogbe@hotmail.com. "Global Political Economy And The Power Of Multinational Corporations." Journal Of Third World Studies 30, no. 2 (Fall2013 2013): 223-247. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), (accessed September 6, 2014).

Kondisi ekonomi di negara-negara berkembang pada 2013, menyajikan kritik terhadap peran yang dimainkan oleh perusahaan multinasional (MNC) dalam hubungan ekonomi internasional, Bahwa perusahaan multinasional mendukung pembangunan ekonomi dengan menyediakan modal dan transfer teknologi.

68Drahokoupil, Jan. "The Investment-Promotion Machines: The Politics of Foreign Direct Investment Promotion in Central and Eastern Europe." Europe-Asia Studies 60, no. 2 (March 2008): 197-225. Humanities International Complete, EBSCOhost(accessed September 5, 2014).

69Roscoe, Philip1. "Economic embeddedness and materiality in a financial market setting." Sociological Review 61, no. 1 (February 2013): 41-68. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 5, 2014).

(20)

impuls nasionalis yang muncul dan konservatif yang juga terjadi di Filipina.71 Kongres Amerika Serikat yang berhasil mempengaruhi keputusan kunci mengenai kebijakan regulasi, sejauh ini telah melemahkan sistem yang ada terhadap kontrol kelembagaan dan untuk mencegah aturan baru untuk produk-produk keuangan baru.72 Dimana hal demikian merupakan bagian dari dampak krisis ekonomi dan keuangan global dalam beberapa dekade terakhir ini

Para analis politik telah menyatakan pentingnya pada budaya politik sekarang dalam memberi kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan demokratisasi.73Politik ekonomi Amerika berkembang melintasi batas negara, proses yang sama yang terjadi dalam perekonomian yang mengglobal saat ini yang menegosiasikan perjanjian perdagangan dan investasi secara resmi mewakili kepentingan nasional yang berbeda.74

Konsep pemerintahan dan New Public Management (NPM) yang dilaksanakan

7th International Research Conference on

Dilemmas for Human Services

dimana masalah tata kelola pemerintahan telah menyebabkan hubungan yang lebih fleksibel antara pemerintah dan yang diperintah.75Kontroversi politik oleh

70“Dimana Politik investasi dan promosi investor tertentu dalam negara dan wilayah di Eropa Tengah dan Timur. koalisi aktor sosial dalam proses penawaran investor dalam mempromosikan daerah mereka sebagai kekuatan blok yang mendasari persaingan negara di tingkat regional”.

Taylor, Nick1. "Theorising capitalist diversity: The uneven and combined development of labour forms." Capital & Class 38, no. 1 (February 2014): 129-141. (accessed September 5, 2014).

71San Juan, E. "Contemporary Global Capitalism and the Challenge of the Filipino Diaspora." Global Society: Journal Of Interdisciplinary International Relations 25, no. 1 (January 2011): 7-27. (accessed September 5, 2014).

72Martinelli, Alberto1, "Some Neglected Causes of the Global Financial Crisis and Their Implications for Effective Crisis Governance." Fudan Journal Of The Humanities & Social Sciences 6, no. 3 (September 2013): 103-136. (accessed September 5, 2014)

Dijelaskan Konsepsi neo-liberal dari pasar mengatur diri sendiri, yang sangat dipengaruhi perilaku mereka baik di pasar dan di arena politik.

73Rich, Paul John. "Political Culture And Islam. (Undetermined)." DOMES: Digest Of Middle East Studies 3, no. 4 (October 31, 1994): 44. (accessed September 5, 2014).

74Faux, Jeff, “Without Consent: Global Capital Mobility and Democracy” (Economic Policy Institute: Winter2004, Vol. 51 Issue 1,) 43-50. (accessed September 5, 2014).

(21)

pembiayaan publik di mana yang tujuannya masalah keadilan sosial yang berkaitan dengan distribusi pendapatan denganatas dasar ini justifikasi untuk pendanaan publik.76

Upaya restrukturisasi Perkotaan bertujuan untuk membangun kembali lingkungan dalam kota yang umum di seluruh AS yang melibatkan koalisi aktor publik dan swasta yang memainkan peran komplementer dalam mempromosikan investasi, Organisasi nirlaba umumnya tidak dianggap sebagai pemain sentral dalam inisiatif ini, meskipun mereka sering melayani fungsi pembangunan masyarakat bagi penduduk yang tinggal di

low income

ruang miskin kota.77Indikasi bahwa proyek-proyek yang diselenggarakan oleh pemerintah kota cenderung menunjukkan modal yang paling sosial, tidak ada hubungan antara jumlah pembiayaan proyek dan modal sosial, dan tingkat tinggi motivasi menyebabkan peningkatan modal sosial.78

Sebuah penelitian dilakukan investasi asing di Slovenia untuk mengeksplorasi interaksi arus investasi global, ketahanan terhadap kepemilikan asing, upaya proteksionis nasional, dan tekanan dari asosiasi regional. Temuan mengungkapkan bahwa pejabat negara Slovenia bernegosiasi dengan Uni Eropa dan tekanan domestik dengan mengesahkan decoupling praktek ekonomi dan politik formal.79

Radcliffe, James, and Mike Dent. "Introduction: from New Public Management to the new governance?." Policy & Politics 33, no. 4 (October 2005): 617-622. (accessed September 5, 2014).

76Murray, Dale,” Reflections on Public Funding for Professional Sports Facilities.” University of Wisconsin-Baraboo/Sauk County Journal of the Philosophy of Sport. 2009, Vol. 36 Issue 1, p22-39.

77Fraser, James C.1, pavement@vanderbilt.edu, and Edward L.2, elkick@ncsu.edu Kick. "Governing urban restructuring with city-building nonprofits." Environment & Planning A 46, no. 6 (June 2014): 1445-1461. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 7, 2014).

Teori Foucault dari kepemerintahan untuk memeriksa kota-bangunan nirlaba yang diciptakan oleh koalisi pertumbuhan publik-swasta untuk melaksanakan pembangunan kembali ruang kota dan sebagai bagian integral dalam mengelola partisipasi warga.

78Teilmann, Kasper1, kasper.teilmann@gmail.com. "Measuring social capital accumulation in rural development." Journal Of Rural Studies 28, no. 4 (October 2012): 458-465. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), EBSCOhost (accessed September 7, 2014).

79Bandelj, Nina. "Negotiating Global, Regional, and National Forces: Foreign Investment in Slovenia." East European Politics & Societies 18, no. 3 (July 20, 2004): 455-480. (accessed September 5, 2014).

(22)

Kunjungan Menteri luar negeri Italia Lamberto Dini dan beberapa pemimpin bisnis terbaik di negara Italia ke China, Korea Selatan dan Hong Kong yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Italia di Asia.80Pertemuan

The

European Bank for Reconstruction and Development

(EBRD) pada tahunan 2003 yang diselenggarakan pada bulan Mei untuk menggalang investasi walaupun telah dikritik dikarenakan tempat pelaksanaannya di Tashkent, Uzbekistan. Menurut (EBRD), keputusan untuk mengadakan pertemuan di Tashkent bukanlah dukungan dari kebijakan pemerintah Uzbekistan yang akan memberikan bantuan keuangan atau bantuan investasi dalam memperbaiki hak asasi manusia dan reformasi politik.81

Negara Islam seperti Maroko, Dalam beberapa tahun terakhir dimana kelompok-kelompok yang berkepentingan telah mengabaikan parlemen. Secara signifikan, media dan analis menghabiskan banyak waktu dalam pelacakan apa yang terjadi dalam dinding-dinding parlemen. Parlemen Maroko sebagai representasi politik dan hak pengawasan eksekutif yang akan berpengaruh terhadap pembuatan hukum bahkan berkaitan dengan meninjau dan menyetujui anggaran belanja.82 Kebijakan perkotaan di negara muslim seperti di Turki telah melakukan perubahandengan melalui analisis antara neoliberalisme dan Islamisme. Dalam hal ini, yang jelas bukan proyek politik dengan tujuan akhirnya, melainkan kontekstasi antara neoliberalisme dan Islamisme didekati sebagai rasionalitas politik. Rasionalitas politik dasar hubungan sosial sudah ada sebelumnya dan kesamaan budaya dan dengan mengambil keuntungan dari ketidak transparannya sistem kelembagaan yang ada”

80Islam, Shada. "Roman holiday: Italy promotes Asian trade with soft political line." Far Eastern Economic Review 159, (October 17, 1996), 17-18. (accessed September 5, 2014). Dijelaskan bahwa beberapa tahun terakhir, Italia telah tertinggal di belakang negara-negara Uni Eropa lainnya dalam membangun bisnis dan hubungan diplomatik dengan Asia, Perusahaan Italia untuk meningkatkan investasi mereka di negara-negara kunci di Asia, dengan penekanan khusus pada Cina dan Korea Selatan.

81"Uzbekistan: Freedom for a day." Economist 367, (May 10, 2003): 35. Social Sciences Abstracts (accessed September 5, 2014).

82Denoeux, Guilain P., and Helen R. Desfosses. "Rethinking the Moroccan Parliament: The Kingdom's Legislative Development Imperative." Journal Of North African Studies 12, no. 1 (March 2007): 79-108. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 5, 2014).

(23)

antara neoliberalisme dan Islamisme memilik perbedaan bertujuan dalam mengkonfigurasi semua aspek kehidupan sosial.83 Sejarah Islam dan demokrasi liberal. Sepanjang sejarah, dimana wilayah Muslim umumnya ditampilkan sangat sedikit fungsi demokrasinya, Namun demikian, unsur-unsur dalam hukum Islam yang dapat mendorong pengembangan beberapa bentuk demokrasi, Demokrasi biasanya berkembang dari gerakan menuju kebebasan.84

Populasi pendudukan dunia termasuk 1,620 juta orang yang merupakan bagian dari perluasan Ummat Islam, ditemukan dalam jumlah besar di seluruh wilayah dunia yang terkonsentrasi di Afrika, Asia, Timur Tengah. Beberapa negara Islam kebanyakan warga Muslim hidup dalam kondisi kemiskinan, pengangguran, buta huruf, sakit, kerusuhan sosial dan politik dan, di beberapa daerah, ekstremisme agama.85 Peran dan pengaruh negara pada operasi modal sosial dan politik sangatlah penting, sebagai contoh dapat dilihat melalui studi kasus perusahaan holding Islam di Turki dan jaringan sosial mereka dalam ruang transnasional. Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi proliferasi perusahaan Islam, bank

83Karaman, Ozan. "Urban Neoliberalism with Islamic Characteristics." Urban Studies (Sage Publications, Ltd.) 50, no. 16 (December 2013): 3412-3427. (accessed September 6, 2014).

Dijelaskan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan Turki telah berhasil membangun jaringan saling ketergantungan ekonomi dan politik (atau telah menyadap jaringan yang ada) oleh memenuhi tuntutan kedua kelas kapitalis Islam dengan melalui kontrak yang menguntungkan dan reformasi yang ramah bisnis, dan kaum miskin kota melalui nilai-nilai masyarakat dan moralitas dalam kasus proyek pembaharuan perkotaan Istanbul.

84Lewis, Bernard. "Islam and liberal democracy: a historical overview." Journal Of Democracy 7, (April 1996): 52-63. (accessed September 6, 2014).

85Estes, Richard, and Habib Tiliouine. "Development Trends in Islamic Societies: From Collective Wishes to Concerted Actions."Social Indicators Research 116, no. 1 (March 2014): 67-114. (accessed September 6, 2014).

(24)

dan perusahaan holding yang dibentuk organisasi bisnis mereka sendiri pada tahun 1990.Pengeluaran modal perusahaan holding tersebut diciptakan, tanpa dasar hukum, melalui mobilisasi tabungan ratusan ribuan penabung kecil di Turki dan di seluruh Eropa.86

Negara islam seperti Suriah telah melakukan reformasi ekonomi dibawah kepemimpinan Presiden Bashar Assad yang telah mengeluarkan kebijakan reformasi ekonomi secara bertahap yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan keterbukaan dalam pemerintahan otoriter Suriah. Suriah telah menarik investasi asing hanya terbatas dan pembangunan ekonomi.87 Berbagai hasil studi menunjukkan bahwa iklim investasi Indonesia lebih buruk dibanding Cina,Thailand, Vietnam dan negara-negara ASEAN lainnya. Iklim investasi dapat didefinisikan ‘sebagai semua kebijakan, kelembagaan, dan lingkungan, baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa mendatang, yang bisa mempengaruhi tingkat pengembalian dan risiko suatu investasi’.88investasi akan sangat dipengaruhi stabilitas politik.89

Dukungan ekonomi politik di Indonesia sangat diharapkan terutama yang berkaitan dengan investasi shariah dalam pembiayaan pembangunan perkotaan, sebagai buktinyata aspek

86Baki Adas, Emin. "Production of Trust and Distrust: Transnational Networks, Islamic Holding Companies and the State in Turkey."Middle Eastern Studies 45, no. 4 (July 2009): 625-636. (accessed September 6, 2014).

“Perkembangan politik Islam di tahun 1990-an mengangkat kekhawatiran bahwa politik Islam bersama dengan dasar dan kekuatan ekonominya menjadi ancaman signifikan terhadap rezim politik sekuler. Akibatnya, elit negara sekuler aktif melakukan intervensi di kedua bidang domestik dan transnasional untuk mengganggu dan merusak jaringan ini yang tersedia aliran moneter dalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan ketidakpercayaan yang meluas terhadap perusahaan Islam di kalangan investor lokal dan migran”

87Gifford, Lindsay A. "Syria: The Change That Never Came." Current History 108, no. 722 (December 2009): 417-423. (accessed September 5, 2014).

“Meskipun peningkatan sarana komunikasi, seperti akses internet telah tersedia untuk sebagian besar masyarakat, pemerintah Suriah masih kuat otoriter. Ketegangan yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Suriah. Sekutu utama Suriah di wilayah ini adalah Iran yang paling ekonomis melalui meningkatkan hubungan dengan tetangganya Israel”.

88Mudrajad Kuncoro, Akhir Paceklik Investasi?, Guru Besar FE UGM, Koordinator Ahli Ekonomi Regional PSEKP UGM.

Sumber:http://www.investorindonesia.com/index.php? option=com_content&task=view&id=29270.

(25)

ekonomi politik dapat memberikan kontribusinya dalam cita-cita pengembangan lembaga ekonomi islam. Pendirian lembaga ekonomi islam meredup disebabkan kurangnya dukungan politik. Pada tahun 1990-an menjelang jatuhnya Orde Baru titik awal menandai kelahiran ekonomi islam di Indonesia secara kelembagaan setelah dikeluakannya Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan secara implisit dimungkinkan penerapan bagi hasil. Kemudian peluang ini muncul dalam praktek perbankan tentang bagi hasil setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1992.90Sebagai contoh dari keterputusan antara norma-norma dan hasil Ekonomi politik moral yang menawarkan lensa yang inovatif untuk penilaian kritis hubungan Afrika, Karibia, dan Pasifik (ACP) dan Uni Eropa dimana Bank Investasi Eropa (EIB) dan kegiatan di negara-negara ACP fokus khusus pada Fasilitas Investasi Bank (IF).91

Proyek-proyek pembangunan dalam suatu wilayah tidak terlepas dari keputusan strategis dari para penguasa ditingkat level kepemimpnan nasional maupun daerah. Proyek-proyek pembangunan tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit yang dperlukan keseriusan oleh pemerintah maupun dari lembaga legelatif dalam melakukan sistem penganggaran yang teralokasi secara efektif. Efektifitas penggunaan dana-dana proyek-proyek pembangunan yang dipergunakan haruslah tepat guna dan tepat sasaran, dalam Sejarah perkembangan yang terjadi di negara-negara dunia hal demikian ini tidak pernah terjadi, dimana hal demikian dibuktikan hasil temuan winters yang menjelaskan bahwa proyek-proyek investasi yang didanai Bank Dunia menunjukkan hubungan negatif antara penargetan dan dan sasaran proyek investasi pembangunan.92 Begitu juga halnya dengan tren ke arah penyediaan layanan hukum hasil dari produk politik secara khusus yanga mengatur investasi didaerah terpencil atau setingkat pedesaan, yang memerlukan investasi yang lebih besar baik di tingkat struktural.93 dan begitu juga dengan saluran alternatif melalui lembaga mempengaruhi pertumbuhan, dan

90Wirdyaningsih (Ed), Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta:Prenada Media, 2005), 57-71

91Langan, Mark. "A moral economy approach to Africa-EU ties: the case of the European Investment Bank." Review Of International Studies 40, no. 3 (July 2014): 465-485. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 6, 2014).

92Winters, Matthew S.1. "Targeting, Accountability and Capture in Development Projects." International Studies Quarterly 58, no. 2 (June 2014): 393-404. (accessed September 5, 2014).

(26)

mempelajari hubungan empiris antara lembaga, investasi, dan pertumbuhan.94

Ketimpangan pembangunan wilayah antara desa dan kota, antara jawa dan luar jawa, antara pengusaha asing dan nasional harus direstruktur secara politik perlunya campur tangan pemerintah agar daulat pasar agar tidak menggusur daulat rakyat.95Stabilitas politik negara tetap dijaga dan dipelihara karena menurut al-Mawardi stabilitas politik merupakan faktor penting dalam peningkatan hasil produksi dalam kemajuan ekonomi dan peluang investor asing dalam menanamkan modalnya,

welfare state

menurut al-Mawardi juga dilihat dari stabilitas nasional untuk memberikan rasa aman bagi investor.96

Model design pembangunan yang diajarkan oleh Tuhan berupa bukti yang agung, yang luas dan hakiki yaitu proses penciptaan (

al-taski>r

), pengaturan (

al-tadbir

), perputaran (

al-tadwi>r

), pengorganisasian (

al-tanz}i>m

), pensucian (

al-tanz}i>f

)

93Franklin, Alex, and Robert G. Lee. "The Embedded Nature of Rural Legal Services: Sustaining Service Provision in Wales." Journal Of Law & Society 34, no. 2 (June 2007): 218-243. Humanities International Complete, EBSCOhost (accessed September 7, 2014).

Embeddedness kultural dan struktural sering bekerja sama untuk membentuk kerangka hubungan ekonomi, tetapi, ketidakseimbangan antara embeddedness kultural dan struktural hal demikian diperoleh dari survei terbaru dari praktek hukum pedesaan di Wales dimana sejumlah penyebab diidentifikasi.

94Dawson, John W. "Institutions, investment, and growth: new cross-country and panel data evidence." Economic Inquiry 36, no. 4 (October 1998): 603-619. Social Sciences Abstracts (H.W. Wilson), (accessed September 7, 2014).

Hasil empiris menunjukkan bahwa (i) institusi pasar bebas memiliki efek positif pada pertumbuhan; (ii) kebebasan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan baik melalui efek langsung pada produktivitas faktor total dan efek tidak langsung pada investasi; (iii) kebebasan politik dan sipil dapat merangsang investasi; (iv) interaksi penting antara kebebasan dan investasi sumber daya manusia; (v) dugaan Milton Friedman pada hubungan antara kebebasan politik dan ekonomi sudah benar; (vi) mempromosikan kebebasan ekonomi adalah kebijakan yang efektif terhadap memfasilitasi pertumbuhan dan jenis-jenis kebebasan.

95Sri-Edi Swasono, “Paradigma Baru Ilmu Ekonomi” Pidato Workshop Nasional Arsitektur Ilmu Ekonomi Islam: Upaya Akselerasi Sistem Ekonomi Islam di Indonesia, 20-23

(27)

dan penugasan kesaksian (

al-musha>hadah

).97

integration,

interaction

dan

evolution

merupakan proses pengetahuan yang berhubungan dengan

Tawhidi String Relationship,

hubungan

Circular Causation

98 yang memiliki hubungan dengan perilaku dalam pembangunan social ekonomi masyarakat yang diterjemahkan dalam agama dan politik bagi pemangku kepentingan.

D. Kesimpulan

Politik dan agama merupakan faktor penting dalam pembangunan nasional suatu bangsa begitu juga di Indonesia. Kedua variable ini merupakan variable eksternal dalam mempengaruhi kebijakan dan arah pembangunan ekonomi Negara Indonesia. Semakin baik kondisi politik dan keyakinan serta ketaatan dalam beragama maka akan semakin baik arah pembangunan ekonomi dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan sebalik semakin tidak adanya sinergistas antara politik dan agama maka akan sulit bagi suatu Negara dalam melakukan pembangunan ekonominya.

Pentingnya dua variable ini tetap menjadi fokus perhatian bagi semua komponen bangsa Indonesia tanpa terkecuali pemerintah akan tetapi masyarakat, pengusaha dan stakeholder lainnya bekerjasama dalam berafiliasi untuk menjalankan politik demokrasi yang baik dan terhormat yang selalu mengkedapan norma-norma dan aturan yang berlaku dengan dasar agama yang diyakini. Agama merupakan suatu keyakinan dengan aturan yang harus ditaati bagi pemeluknya, bagi agama islam Al-quran dan hadist merupakan pinjakan dan pedoman dalam membangun bangsa dan Negara. Afiliasi dan singergistas dari konteks politik dan agama akan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan suatu bangsa, pinjakan politik dan keyakinan agama yang baik maka Indonesia akan maju dalam mengembangkan dan melaksanakan program pembangunan ekonomi jangka panjang yang berkeadilan yang didasari dasar Negara Pancasila yang juga mengatur tentang ketuhanan yang maha esa.

E. Daftar Pustaka

97Bediuzzaman Said Nursi, Al-A>yat al-Kubra>, Menemukan Tuhan Pada Wajah Alam Semesta (Jakarta: Anatolia, 2009), 20.

98Masudul Alam Choudhury, “The Nature Of Business Social Ethics In Heterodox Epistemological Worldviews” (Sovremenna, Ekonomika, Vol.9:2, 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Memudahkan para tenaga medis untuk melakukan pencatatan dan pembaruan data ( update data ). Sistem yang diusulkan berintegrasi dengan unit lainnya, memudahkan

kasar. Hubungan kerabat kerja mempunyai berbagai dimensi dan mencerminkan kepentingan-kepentingan dalam pekerjaan, perbedaan individual, serta hubungan antara peralatan

Hasil Analisis Regresi Antara Produksi Dengan Luas Lahan, Benih, Urea, SP-36, KCL, dan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi di Kecamatan Sawang..

Model Jigsaw mempermudah siswa mendapatkan pembelajaran yang lebih karena Type Jigsaw menujukan kepada kelompok kecil atau tim khususl yang mempunyai tugas untuk menyampaikan

Perawat yang motif dan motivasinya di luar dari dirinya dan merasa terpaksa dalam menjalani profesi ini cenderung mempunyai konsep diri pada bidang tersembunyi, artinya bahwa

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Index Card

Terdapat hubungan yang sangat kuat antara laju produktivitas primer perairan dengan klorofil-a dan faktor fisika kimia perairan (suhu, kecerahan, intensitas cahaya, DO

Bab ini berisi pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian di mana kesesuaian hasil dengan tujuan penelitian akan menghasilkan sebuah rekomendasi