Audit Siklus Produksi Dan Jasa Personalia
LEONA ESA GUMILAR
12.0102.0087
AKUNTANSI B
Merencanakan audit atas siklus
produksi
siklus produksi berhubungan dengan konversi
bahan baku menjadi barang jadi.
Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian
produksi dari jenis – jenis dan kuantitas barang
yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang
akan dipertahankan, serta transaksi serta peristiwa
yang berkaitan dengan pabrikasi.
Lanjutan....
Transaksi pabrikasi adalah transaksi yang terjadi dalam
siklus pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan
berakhir ketika barang ditransfer ke barang jadi.
Siklus produksi berkaitan dengan 3 siklus lain :
1.Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan
pembayaran berbagai overhead
2.Siklus jasa personalia dan pembayaran biaya tenaga
kerja pabrik.
Tujuan Audit Spesifik Tertentu Untuk Siklus Produksi Tujuan Audit Spesifik Tertentu Untuk Siklus Produksi
Kategori
Asersi Tujuan Audit Atas Kelompok Asersi Tujuan Audit Atas Saldo Akun
Keberadaan atau
kerterjadian
Transaksi pabrikasi yang dicatat menyajikan bahan, tenaga kerja, dan overhead yang ditransfer ke produksi serta pemindahan produksi yang sudah selesai ke barang jadi selama periode berjalan (EO1)
Persediaan yang tercetak dalam neraca secara fisik ada (EO2)
Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi yang terjadi selama periode berjalan sudah dicatat (C1)
Persediaan mencakup semua bahan, produk, dan perlengkapan yang ada di tangan pada tanggal neraca (C2)
Harga pokok penjualan mencakup dampak semua transaksi penjualan selama periode berjalan (C3)
Hak dan kewajiban
Entitas memegang hak atas persediaan yang berasal dari transaksi pabrikasi yang dicatat (RO1)
Entitas pelapor memegang hak milik atas persediaan pada tanggal neraca (RO2)
Penilaian atau alokasi
Transaksi pabrikasi telah di jurnal,
diikhtisarkan, dan dibukukan atau diposting dengan benar (VA1)
Persediaan telah dinyatakan dengan tepat pada harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar (VA2)
Harga pokok penjualan didasarkan pada penerapan metode arus biayayang berlaku secara konsisten (VA3)
Penyajian dan pengungkapan
Rincian transaksi pabrikasi mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan
termasuk klasifikasi dan pengungkapan (PD1)
Persediaan (PD2) dan harga pokok penjualan (PD3) telah diidentifikasi dan diklasifikasikan secara tepat dalam laporan keuangan.
Pengungkapan yang berhubungan dengan dasar penilaian dan pengaugunan atau penjaminan persediaan sudah memadai (PD4)
Menggunakan
Pemahaman
Tentang Bisnis
Dan Industri Untuk
Mengembangkan
Strategi Audit
Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi , auditor biasanya ingin memahami
intensivitas modal dari proses pabrikasi, disamping bauran bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses pabrikasi itu.
Pemahaman ini merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kelayakan hasil – hasil keuangan yang dilaporkan terutama pada saat mengevaluasi tujuan audit
MATERIALITAS, RISIKO INHEREN,
DAN PROSEDUR AUDIT
materialitas
pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat.
Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk
mendeteksi kesalahan.
Umumnya, audit atas persediaan, termasuk mengamati keberadaan persediaan dan mengaudit ketepatan
penilaian persediaan, memerlukan banyak biaya.
akibtanya, auditor biasanya akan
Risiko
Inheren
Untuk pabrikan, pedagang, grosir, atau pedagang
eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau
mendekati maksimum karena alasan – alasan berikut :
volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan
penjualan yang mempengaruhi akun – akun ini
biasanya tinggi, sehingga meningkatkan peluang
terjadinya salah saji.
Seringkali masalah yang diperdebatkan seputar
identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya – biaya
yang dapat dalam persediaan.
Sangat beragamnya jenis persediaan kadang –
kadang mengharuskan digunakannya prosedur
khusus untuk menentukan kuantitas persediaan.
Persediaan sering kali disimpan di berbagai lokasi,
sehingga menambah kesulitasn yang berhubungan
dengan
penyelenggaraan
pengendalian
fisiko
terhadap pencurian dan kerusakan, serta akuntansi
yang tepat untuk barang dalam perjalanan diantara
lokasi – lokasi itu.
Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja
menimbulkan masalah khusus dalam menentukan
kualitas dan nilai pasarnya.
Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan,
Prosedur
Analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat
membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji
Jika persediaan bersifat material bagi audit laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menganggap bahwa prosedur analitis merupakan pengganti untuk pengujian rincian lainnya, tetapi
prosedur ini bisa sangat efektif dalam memusatkan perhatian audit di mana salah saji mungkin terjadi.
Pertimbangan Komponen Pengendalian
Internal
Pertimbangan Komponen Pengendalian
Internal
Komponen lingkungan pengendalian, struktur organisasi harus mencakup pejabat yang bertanggung jawab atas produksi secarakeseluruhan. Dengan menduduki jabatan seperti wakil direktur operasi,pabrikasi, atau produksi, orang ini biasanya mempunyai wewenang atasdepartemen perencanaan serta pengendalian produksi dan setiapdepartemen pabrikasi.
Prosedur Analitis yang Biasa Digunakan untuk Mengaudit
Siklus Produksi
Rasio Rumus Signifikasi Audit
Jumlah hari perputaran persediaan
Rata-rata hutang
persediaan : harga pokok penjualan x 365
Pengalaman sebelumnya mengenai jumlah hari perputaran persediaan digabungkan dengan pengetahuan tentang harga pokok penjualan akan bermanfaat dalam mengestimasi tingkat persediaan tahun berjalan.
Perpanjangan periode ini dapat mengindikasikan masalah eksistensi atau keberadaan, atau masalah dalam menentukan nilai yang terendah antara harga pokok dan harga pasar.
Pertumbuhan
persediaan terhadap
((persediaann: persediaan n-1) : ((harga pokok
Rasio yang lebih besar dan 1,0 menunjukkan bahwa persediaan tumbuh lebih cepat daripada penjualan. Rasio
pertumbuhan harga pokok penjualan
penjua1ann : harga pokok penjualan n-1)- 1)
yang besar dapat menunjukkan kemungkinan adanya masalah keusangan persediaan.
Barang jadi yang diproduksi terhadap bahan baku yang digunakan
Kuantitas barang jadi: kuantitas bahan baku
Berguna dalam mengestimasi efisiensi proses pabrikasi. Dapat membantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi.
Barang jadi yang diproduksi terhadap tenaga kerja
langsung
Kuantitas barang jadi : jam tenaga kerja langsung
Bermanfaat dalam mengestimasi efisiensi proses pabrikasi. Dapat memmbantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi.
Produk yang catat per juta
Jumlah produk cacat sebagai persentase dan setiap juta yang
diproduksi
Bermanfaat dalam mengestimasi efektivitas proses pabrikasi. Dapat membantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi dan beban garansi.
Aktivitas Pengendalian – transaksi
pabrikasi
Dokumen dan catatan
umum
Fungsi – fungsi dan pengendalian
terkait
Fungsi-fungsi pabrikasi :
1. Memulai produksi :
Merencanakan dan mengendalikan produksi
Mengeluarkan bahan baku
2. Memindah barang :
Memproses barang dalam produksi
Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke
barang jadi
Melindungi persediaan
3. Mencatat transaksi produksi dan persediaan :
Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi
Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan
Fungsi-fungsi pabrikasi :
1. Memulai produksi :
Merencanakan dan mengendalikan produksi
Mengeluarkan bahan baku
2. Memindah barang :
Memproses barang dalam produksi
Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke
barang jadi
Melindungi persediaan
3. Mencatat transaksi produksi dan persediaan :
Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi
Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa
departemen. Pengendalian yang berkaitan dengan
memulai produksi dan perpindahan barang
adalah relevan dalam menilai risisko pengendalian
untuk asersi eksistensi atau kejadian dan
kelengkapan. Pengendalian yang berhubungan
dengan pencatatan transaksi persediaan penting
dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi
hak dan kewajiban, penilaian serta penyajian dan
pengungkapan untuk transaksi dan persediaan
pabrikasi.
Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa
departemen. Pengendalian yang berkaitan dengan
memulai produksi dan perpindahan barang
adalah relevan dalam menilai risisko pengendalian
untuk asersi eksistensi atau kejadian dan
kelengkapan. Pengendalian yang berhubungan
dengan pencatatan transaksi persediaan penting
dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi
hak dan kewajiban, penilaian serta penyajian dan
pengungkapan untuk transaksi dan persediaan
pabrikasi.
Memulai Produksi
Merencanakan dan mengendalikan produksi
Otorisasi produksi dibuat dalam departemen perencanaan dan
pengendaIian produksi berdasarkan pesanan yang diterima dari
pelanggan atau analisis peramalan penjualan serta kebutuhan
persedian. Pendokumentasian, otorisasi dilakukan dengan menerbitkan perintah produksi benomor urut.
Mengeluarkan bahan baku
Gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima slip
pengeluaran bahan
Perpindahan Barang
Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu dicatat dalam tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan mengharuskan karyawan
memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal
komputer, kemudian mengetik momor perintah produksi setiap kali mereka memulai atau berhenti mengerjakan suatu
pesanan,
5/16/18 18
Memindahkan pekerjaan yang
sudah selesai ke barang jadi
Apabila pembuatan suatu pesanan sudah
selesai dan barangnya sudah lulus inspeksi
akhir, maka disusunlah sebuah laporan
produksi yang sudah selesai. Barang tersebut
kemudiaan dikirim ke gudang barang jadi,
Melindungi Persediaan
Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian
dan kerusakan. Penyimpanan persediaan bahan baku
dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses
yang terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi
mempakan hal yang terpenting dalam meIindungi
aktiva ini.
Mencatat Transaksi Pabrikan dan
Persediaan
Menentukan dan mencatat biaya pabrikasi
Fungsi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
Membebankan bahan langsung
dan tenaga kerja langsung ke barang dalam proses
Mengenakan overhead
pabrikasi ke barang dalam proses
Memindahkan biaya diantara
deprtemen produksi
memindahkan biaya produksl
yang sudah selesai ke barang jadi
Pengendalian tambahan terhadap pencatatan biaya pabrikasi meliputi :
Pengecekan independen atas
kesesuaian ayat jurnal untuk
pengalokasian biaya pabrikasi ke barang dalam proses dengan data mengenai penggunaan bahan dan tenaga kerja dalam laporan aktivitas produksi harian.
Pengecekan independen atas
Mempertahankan kebenaran salda-saldo persediaan
a) Dalam hal mempertahankan saldo-saldo persediaan
melibatkan 3 aktifitas. yaitu: Dilakukan perhitungan periodik
yang independent terhadap persediaan yang ada di tangan dan
membandingkan dengan kuantitas yang dicatat.
b) Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap
kesesuaian antara Jumlah yang tercatat dalam file bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi.
c) Inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan dan
penelaahan manajemen atas laporan aktivitas persediaan
Pengendalian manajemen
Pengendalian manajemen digunakan untuk
memantau setiap fungsi. Apabila
manajemen ditetapkan sebagai pihak yang
bertanggungjawab atas penggunaan
sumber daya pada setiap tahap produksi,
maka kemungkinan terjadinya kesalahan
Memperoleh Pemahaman Dan Menilai
Risiko Pengendalian
Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:
Menentukan Risiko Deteksi Untuk
Pengujian Rincian
Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima untuk pengujian rincian atas asersi – asersi
persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik
dengan penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan
risiko prosedur analitis yang relevan yang berkaitan dengan
asersi – asersi itu.
Kelompok transaksi yang mempengaruhi
akun persediaan
Kelompok Transaksi Yang
Arus persediaan Memperbesar akun Memperkecil akun Persediaan barang dagang pembelian Penjualan
Bahan baku pembelian Transaksi pabrikasi yang menstranfer biaya bahan ke produksi
Barang dalam proses
Transaksi pabrikasi yang menstransfer biaya bahan, tenaga kerja, dan
overhead dalam proses lainnya.
Transaksi pabrikasi yang menstransfer biaya dari akun ini ke akun barang dalam proses atau barang jadi lainnya.
Barang jadi
Transaksi pabrikasi yang menstransfer biaya
Merancang pengujian substantif
Jasa – jasa bernilai tambah dalam
siklus produksi
Manajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh setiap perusahaan
pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai tujuan profitabilitas dan arus kas.
Lebih jauh lagi , prosedur analitis yang ditempuh auditor akan membahas efektivitas proses manajemen persediaan. Biasanya auditor akan mengevaluasi perputaran persediaan suatu usaha
entitas. Jika peringkat klien mendekati tingkat paling bawah dalam industrinya, maka akuntan publik biasanya akan coba membahas masalah
Merencanakan audit atas siklus jasa
personalia
Siklus jasa personalia , suatu entitas menyangkut
perstiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan
kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis
kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam dan
insenstif ( borongan ), komisi, bonus, opsi saham,
dan tunjangan karyawan ( misalnya asuransi
kesehatan dan uang cuti ). Kelompok transaksi yang
utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.
Siklus jasa personalia saling berkaitan dengan dua
siklus lainnya. Pembayaran gaji dan upah serta
pembayaran pajak gaji dan upah berhubungan
dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus
pengeluaran.
Tujuan Audit Spesifik Untuk Siklus Jasa
Personalia
Kategori asersi Tujuan audit kelompok asersi Tujuan audit saldo akun
Keberadaan atau keterjadian
Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat berhubungan
dengan kompensasi untuk jasa yang diberikan selama periode berjalan (E01)
Saldo kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah menunjukan jumlah yang terutang pada tanggal neraca (E02)
Kelengkapan
Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat mencakup semua beban semacam itu yang terjadi untuk jasa personalia selama tahun berjalan (C1)
Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah mencakup semua jumlah yang terutang kepada personel dan lemabag pemerintah pada tanggal neraca (C2)
Hak dan kewajiban
Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah adalah kewajiban entitas yang melaporkan (RO1)
Penilaian atau alokasi
Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah telah dihitung serta dicatat
secara akurat (VA1)
Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah telah dihitung serta dicatat secara akurat.
Distribusi tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar (VA3)
Penyajian dan Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah telah diidentifikasi serta
Akun kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah telah
Menggunakan pemahaman tentang bisnis
dan industri untuk mengembangkan strategi
audit
Waktu dan upaya audit yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia
akan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. Audit jasa
personalia merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan audit
atas sebuah sekolah, karena 80% hingga 90% dari anggaran tahunannya
mungkin dihabiskan untuk jasa dan tunjangan personalia.
Materialitas
Untuk perusahaan perangkat
lunak dan perusahaan jasa
seperti bank, perusahaan
asuransi dan kantor
profesional, jasa personalia
merupakan beban utama.
Untuk sekolah, jasa
personalia mungkin menjadi
pengeluaran yang utama.
5/16/18 34
Risiko Inheren
Auditor jarang memperhatikan asersi kelengkapan dalam siklus gaji dan upah
karena sebagian besar karyawan akan segera menuntut majikan mereka jika tidak dibayar. Akan tetapi, penipuan gaji
dan upah (keberadaan atau keterjadian) telah menjadi perhatian utama auditor.Oleh karena itu, risiko inheren mungkin tinggi untuk asersi eksistensi /
keberadaan atau keterjadian , penilaian atau alokasi, serta penyajian dan
Prosedur
analitis
Prosedur analitis berguna dalam mengidentifikasi potensi kecurangan
seperti apabila gaji dan upah kotor karyawan melebihi ekspektasi auditor.
Jenis prosedur ini dianggap paling efektif jika auditor bisa menggunakan perangkat lunak yang umum, memilah
karyawan menurut kategori, dan kemudian mengevaluasi rata – rata
Pertimbangan komponen
pengendalian intern
Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi
yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah
personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan
industrial atau tenaga kerja, atau kepada manajer sumber daya
manusia atau personalia.
Pemahaman atas komponen informasi dan komunikasi mengharuskan
auditor untuk mengenal dengan baik metode-metode pengorganisasian
data dan pemrosesan data yang berhubungan dengan transaksi penggajian.
Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup
umpan balik dari karyawan masalah pembayaran, umpan balik dari badan
pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan
upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor
internal dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.
aktivitas pengendalian- transaksi
penggajian
Dokumen dan catatan
yang Umum
Otorisasi personalia Kartu absen
Tiket waktu
Register penggajian
Rekening bank untuk penggajian imprest
Cek gaji
Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja SPT pajak gaji dan upah
Fungsi – fungsi dan pengendalian
terkait
Memulai transaksi penggajian yang mencakup :
mengangkat karyawan
mengotorisasi perubahan gaji dan upah
Penerimaan jasa , mencakup :
Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
Pencatatan transaksi penggajian yang mencakup :
Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah mencakup :
membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang
belum diambil.
Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah.
Pengujian substantif atas saldo gaji
dan upah
Jasa bernilai tambah
Manajemen personalia
merupakan proses inti bagi banyak perusahaan . Disini masalah utamanya adalah bagaimana auditor
menggunkan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan audit untuk memberikan jasa bernilai tambah bagi para kliennya.
Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan publik akan sering mengevaluasi statistik produktivitas karyawan. Apabila karyawan bisa lebih produktif , maka perusahaan kerap kali mencapai profitabilitas yang lebih baik dalam industri. Bagi organisasi jasa , merupakan hal yang penting untuk memiliki cara mengevaluasi produktivitas karyawan ( seringkali produktivitas karyawan dalam tim atau departemen ). Para akuntan publik, biasanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan cara agar pusat-pusat pertanggungjawaban
Akuntan publik dapat membantu klien dengan :
Menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang
tepat atau
Mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil
klien untuk meningkatkan produktivitas karyawan.