• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STATISTIK DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STATISTIK DAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Minggu Ke-1

STATISTIK DAN PROBABILITAS

(2)

REFERENSI

2

Benjamin Jack R, C, Allin Cornell,

Probability,

Statistics And Decision For Civil Engineers

,

McGraw-Hill Company, New York.

Boediono, Wayan Koster, 2002,

Teori dan Aplikasi

Statistik dan Probabilitas

, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Walpole, R., Myers, S. and Ye, K., 2002,

Probability

and Statistics for Engineers and Scientists

(7

th

Edition),

(3)

AWAL PERKEMBANGAN STATISTIKA

 Menurut Spiegel (1961) statistika berasal dari kata “status” yang berarti negara.

→ awalnya statistika berkaitan dengan ilmu untuk angka-angka (keterangan) atas perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan negaranya, jumlah penduduk, hewan piaraan, hasil pertanian, dan modal.

Contoh :

 Bagian statistika yang membicarakan cara mengumpulkan dan menyederhanakan angka-angka pengamatan ini dikenal sebagai statistika deskriptif.

 tahun 1700-an analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabel-tabel frekuensi, rataan, dan ragam untuk sampel (contoh) ukuran besar.

 Tahun 1800-an merupakan awal penggunaan grafik-grafik untuk penyajian data, seperti histogram, sejalan dengan penemuan sebaran (kurva) Normal.

Kaisar Agustus, membuat pernyataan bahwa seluruh

dunia harus dikenai pajak, sehingga setiap orang harus melapor kepada statistikawan terdekat

(pengumpul pajak)

William, memerintahkan mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan di seluruh wilayah

Inggris untuk pengumpulan pajak dan tugas militer. Semua

pengamatan dicatat di dalam sebuah buku yang dikenal

dengan Domesday Book.

(4)

Sambungan

Ketidakpuasan dengan hanya mengumpulkan angka-angka

pengamatan saja + ketidakpuasan adanya sampel yang

digunakan untuk mencirikan populasi.

Menimbullah usaha-usaha untuk memperbaiki kesimpulan

dalam melakukan ramalan populasi

berdasarkan angka

statistik yang dikumpulkan dari sampel tersebut.

Bagian ilmu yang membahas cara-cara mengambil

kesimpulan berdasarkan angka-angka pengamatan ini

dinamakan statistika induktif.

Perkembangan statistik induktif tidak lepas dari

pengetahuan mengenai peluang (mendasari statistika

induktif)

(5)

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PELUANG

Pengetahuan mengenai peluang (probability)

Seorang bangsawan Perancis (penjudi ternama) Chevalier de Mere bertanya kepada Pascal (1623-1662) → “bagaimana pola pembagian uang taruhan pada suatu perjudian apabila permainannya terpaksa dihentikan sebelum selesai.???”

menjadi bahan pertukaran pikiran antara Pascal dan Fermat (1601-1665) timbul dasar-dasar cabang matematika yang dinamakan hitung peluang (the theory of probability) pada tahun 1654.

 1657, ilmuwan Jerman Christian Huygens menerbitkan buku De Ratiocinilis in Ludo Aleae

yang berisi tentang risalat perjudian, dan sejak saat itu teori peluang mulai terkenal.

 1733, ditemukan Kurva Normal dan persamaannya oleh Abraham de Moivre tentang

sifat-sifat dari Kurva Normal. Selanjutnya kurva ini dikembangkan oleh dua orang astronom matematika yaitu Pierre deLaplace (1749-1827) berasal dari Perancis dan Gauss (1777-1855) yang berasal dari Jerman secara terpisah, sehingga diperoleh fungsi normal dan aplikasinya.

 1924, Karl Pearson menemukan terbitan Kurva Normal oleh de Moivre di suatu perpustakan yang digunakan untuk pengembangan statistika induktif (ukuran sampel besar).

 1796-1874, Adolph Quetelet mempopulerkan Sebaran Normal ini pada bermacam-macam data biologi dan sosial.

(6)

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PELUANG

Pengetahuan mengenai peluang (probability)

 1764, Thomas Bayes menuliskan gagasan tentang landasan teori statistika

Bayesian (Bayesian Statistics) dalam jurnal Philosophical Transaction.

sering dipakai oleh para teoritikus genetika kuantitatif secara ekslusif dan juga pada ilmu-ilmu keteknikan, kesehatan, dan lain-lain.

 1837, S. D. Poisson, penemu Sebaran Poisson (Poisson Distribution), dalam

tulisannya Recherches sur la probabilite memberikan landasan teori untuk rare event . Teori Poisson banyak digunakan dalam dunia industri, manajemen,

transportasi, biologi dll.

 1812, Pierre de Laplace memperkenalkan dan menerapkan peluang pada banyak

permasalahan saintifik dan praktis, tidak hanya pada permainan judi (bukunya

Theorie Analytique des Probabilities).

6

walaupun diawali diatas meja judi, ilmu ini telah menjadi pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi perikemanusiaan. Selanjutnya, teori peluang

(7)

TREND PERKEMBANGAN STATISTIKA MODERN

 Karl Pearson, Fisher, Neyman dan Wald selama setengah abad telah meletakkan dasar statistika yang berbasis matematika, sehingga penelitian-penelitian dan kuliah-kuliah statistika di

PerguruanTinggi umumnya didasarkan pada beberapa pedoman atau dasar,yang ditemukan oleh tokoh-tokoh tersebut.

 C.R. Rao dalam tulisannya berjudul Has Statistics a Future? If So in What Form? Thn 2001,

menyatakan bahwa di era millenium (dominasi teknologi informasi), data base yang besar, interaksi dengan komputer dan informasi yang kompleks, statistika yang berdasarkan pada model-model probabilistik tidak mencukupi, sehingga metode-metode yang akan muncul diarahkan untuk

menjawab tantangan zaman yang diberi nama data mining (penambangan data) → eksplorasi data

 Istilah data mining awalnya berasal dari para ahli ilmu komputer yang dalam sehari-harinya bekerja dalam dunia kecerdasan buatan, dimana mereka membangkitkan dan mengumpulkan data dalam ukuran sangat besar dan mencoba menemukan pola-pola keteraturan data yang dapat diterangkan (Nasoetion, 2002)

 Pada abad 21, metode data mining merupakan metode yang akan banyak digunakan dalam

berbagai bidang terapan untuk memperoleh solusi yang tepat melalui eksplorasi data → berpengaruh terhadap model pendidikan dan pengajaran statistika dewasa ini.

 Emanuel Parzen (Department of statistics Texas A& M University College), menulis tentang “Data Mining, Statistical Methods Mining and History of Statistics” → data mining akan berkembang, seperti bagaimana cara mengajar matematik statistik untuk non matematik statistik, materi yang

berhubungan dengan komputer sepertiteknik simulasi, analisis numerik, analis data dan struktur data perlu ditingkatkan bagi para mahasiswa.

(8)

KONSEP DASAR

Ketidakpastian (Uncertainty)

keragaman

proses acak misleading conclusion (terjebak pada

kesimpulan yang tidak sepatutnya)

Tanpa bantuan statistika

???

Guna pengetahuan statistik dalam bidang rekayasa enginering : mengurangi tingkat resiko yang mungkin terjadi dalam setiap keputusan yang akan diambil

(in decision making for engineering planning and design)

Diperlukan Statistika

Statistics is not just for statistician

Statistika adalah alat bantu untuk memecahkan

masalah masa depan → problem solver of the future

(9)

KEGUNAAN STATISTIKA :

1.

Sebagai alat bantu dalam pengambilan

keputusan (

making decision

)

2.

Menjelaskan hubungan antar variabel

3.

Membuat rencana dan peramalan

4.

Mengatasi perubahan-perubahan

(10)

DEFENISI

Statistik dan Statistika

Statistik

adalah

angka-angka

yang disajikan dalam bentuk tabel atau

grafik.

Statistik dari segi bahasa berarti

data

, sedangkan statistika adalah ilmu

yang mempelajari data tersebut.

Statistika

adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis (pengolahan), menginterpretasi, dan

mempresentasikan data secara ilmiah dalam kerangka proses pengambilan

keputusan

yang berkaitan dengan

ketidakpastian

dan

variasi

(sebuah

ilmu yang digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan)

(11)

11

JENIS-JENIS STATISTIKA

Berdasarkan aktivitas yang dilakukan (Deskriptif vs Inferensia)

→ metode-metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan obyek yang diteliti melalui data yang telah

dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis atau membuat

kesimpulan. Lingkup :

 pengumpulan data  Pengolhan data

 Penyajian data

→ Cara penyajian data biasanya berupa

tabel, grafik, diagram, serta ukuran-ukuran data.

Berdasarkan aktivitas yang dilakukan Statistika deskriptif Statistika inferensia/ induktif

→ metode-metode yang berkenaan/ digunakan untuk membuat keputusan

(membuat kesimpulan) tentang karakteristik/ciri populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (dari khusus ke umum)

Lingkup : meliputi tata cara menganalisis

(penaksiran/estimasi dan uji hipotesa) dan menginterpretasikan data angka.

→ Biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan

(12)

12

JENIS-JENIS STATISTIKA

Berdasarkan metode yang digunakan

(Parametrik vs Non-parametrik)

Statistika parametrik

→ Bagian dari statistika inferensia yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran data populasi melalui data sampel

Syarat uji parametrik:

 Sampel berasal dari populasi dengan distribusi normal

 Sampel diambil secara random

 Sampel mempunyai varians yang sama

 Skala pengukuran interval atau rasio

Analisis statistik bergantung pada:

Pertanyaan penelitian/tujuan/hipotesis Skala pengukuran

Metode sampling Besar sampel

Uji statistik parametrik:

z-test, t-test (berpasangan dan tidak berpasangan), tes proporsi, korelasi Pearson, Analisis varians.

Statistika non-parametrik

→ Bagian dari statistika inferensia yang tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi.

→Distribusi data tidak dapat diasumsikan normal

Uji statistik non-parametrik:

(13)

Keterangan Statistik Parametrik Statistik Non-Parametrik

Bentuk data yang digunakan

Interval dan rasio Nominal dan Ordinal

Distribusi yang digunakan Distribusi normal (data tersebar secara normal)

Bebas distribusi (distribution free test)

Pengambilan sampel Random/ Acak Random/ Acak

Ukuran sampel Cukup besar ≥ 30 Bervariasi

JENIS-JENIS STATISTIKA

Berdasarkan metode yang digunakan

(Parametrik vs Non-parametrik)

(14)

14

POPULASI & SAMPEL

Populasi

adalah merupakan kumpulan atau

himpunan dari semua individu (objek)

akan diteliti.

Sampel

adalah himpunan bagian dari populasi yang datanya

dikumpulkan dalam penelitian.

(15)

Parameter :

Adalah suatu besaran yang menyatakan kondisi dari populasi.

Misal, rata-rata (

), variansi (

2

), simpangan baku (

).

Statistik :

Adalah suatu besaran yang menyatakan kondisi dari sampel.

Misal, rata-rata

, variansi (S

2

), simpangan baku (S).

15

NOTASI PARAMETER POPULASI DAN

STATISTIK SAMPEL

Ciri Parameter Statistik

Rata - rata  �

Standar deviasi/ simpangan baku  S

Ragam/ variance 2 S2

Proporsi P, π p

Koefisien korelasi � r

(16)

Sensus :

Adalah cara mengumpulkan data dimana

seluruh anggota populasi diamati satu per

satu secara keseluruhan.

Sampling :

Adalah cara mengumpulkan data dimana

yang diselidiki adalah elemen sampel dari

suatu populasi.

16

(17)

PERANAN KOMPUTER DALAM STATISTIKA

Dalam statistika, komputer akan sangat

berguna jika:

Jumlah data yang harus ditangani sangat

banyak

Proses pengolahan data dilakukan

berulang-ulang

Pemrosesan bersifat kompleks

17

Analisis data meliputi kegiatan memisahkan sejumlah fakta yang saling

berkaitan kedalam suatu bagian, kemudian mengkaji dan mengolah

bagian tersebut untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

(18)

DATA

Apakah data itu?

Data

adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap,

meskipun belum tentu benar.

Data

dapat digunakan untuk menggambarkan suatu

keadaan atau persoalan.

Data

yang telah diolah disebut dengan informasi

18

(19)

Dasar suatu perencanaan

Bertujuan agar perencanaan sesuai dengan kemampuan

supaya dapat dihindari perencanaan yang sulit untuk

dilaksanakan (ambisius).

Alat pengendalian

Bertujuan agar bisa diketahui dengan segera kesalahan atau

penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat segera

diperbaiki atau dikoreksi.

Dasar evaluasi

Dari hasil kerja akhir. Apakah target dapat tercapai? kalau

tidak tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi

19

DATA

(20)

Harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)

Harus bisa mewakili (representatif)

Harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi (error

harus kecil)

Harus tepat waktu (up to date)

Harus relevan

20

DATA

(21)

KLASIFIKASI DATA

Menurut

Sumbernya

Internal

(Data di dalam

organisasi)

Eksternal

(Data di luar

organisasi)

Menurut

Cara

Memperoleh

Primer

→ data yang dikumpulkan/

diperoleh dan diolah sendiri langsung dari obyeknya (langsung dari sumbernya)

Sekunder

→ data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (data yang diperoleh dari pihak lain)

Menurut

Waktu

pengumpulannya

Cross section

→ data yang dikumpulkan dalam satu waktu

tertentu, pada

beberapa obyek untuk menggambarkan

keadaan (pada satu perioda waktu)

Time Series

→ data yang dikumpulkan pada beberapa waktu pada satu abyek untuk menggambarkan

perkembangan

(dilakukan berkala)

(22)

Menurut

Sifatnya

Data Kualitatif

- Semua data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka

- Biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau judgement

(berbentuk kategori)

Data Kuantitatif

- semua data yang dinyatakan dalam bentuk angka (berbentuk variabel/angka)

Diskrit (didapat dari penjumlahan hasil

penghitungan)

Kontinu

(didapat dari hasil pengukuran)

KLASIFIKASI DATA

Sambungan

(23)

SKALA PENGUKURAN

1. Skala nominal (klasifikasi)

→ adalah skala yang hanya digunakan untuk membedakan/ kategorisasi yang satu dengan yang lain

(memberi nama saja).

Misal:

Membedakan jenis kelamin, pekerjaan, golongan darah, dll

Jenis kelamin : Pria diberi skor 1 dan Wanita diberi skor 2

Departemen dalam perusahaan :

Pemasaran diberi skor 1, Produksi diberi skor 2, Keuangan diberi skor 3, SDM diberi skor 4.

Ciri data : antar kelompok posisinya setara

2. Skala ordinal (rangking)

→ adalah skala pengukuran yang digunakan untuk membedakan serta mengurutkan

pada rentangan tertentu untuk menunjukkan tingkatan.

Misal:

Rentang data tingkat pendidikan, pangkat: dari yang paling rendah ke yang paling tinggi.

Tanggapan tentang suatu rencana

perubahan peraturan: sangat setuju (skor 4), Setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1).

Kinerja seorang karyawan. Sangat baik (skor 5), Baik (skor 4), Cukup baik (skor 3), Tidak baik (skor 2), sangat tidak baik (skor 1).

Ciri data : antar kelompok posisinya tidak setara

(24)

SKALA PENGUKURAN

Sambungan

3. Skala interval

→ adalah skala yang dapat digunakan untuk membedakan dan mengurutkan (menunjukkan tingkatan) juga

mempunyai jarak/interval yang sama, tetapi belum memiliki nilai nol yang mutlak.

Misal:

Temperatur udara  suhu 00C , 250F ,

1000C

Waktu dalam jam  jam 00.00 , jam 04.00

Ciri data : tidak terdapat kategorisasi atau pemberian kode seperti pada skala nominal dan ordinal. Titik nol dan unit pengukuran tidak mutlak.

4. Skala rasio

→ adalah skala yang dapat digunakan untuk membedakan, mengurutkan

(menunjukkan tingkatan), mempunyai

jarak/interval yang sudah pasti (sama), dan memiliki nilai nol yang mutlak (titik nol yang berarti).

Misal:

Jumlah uang di dompet Amir adalah Rp 0,- A punya uang Rp.4 juta dan B punya uang Rp.4 ratus ribu, artinya uang A 10x lipat lebih banyak daripada uang B

(panjang, luas, volume, berat, jumlah produksi, dll)

Ciri data yang dihasilkan data rasio adalah tidak terdapat kategorisasi dan titik nol tidak sembarang (mutlak benar-benar 0)

(25)

CARA/TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Empat cara yang paling umum digunakan dalam teknik sipil

1. Pengujian atau penelitian (percobaan di laboratorium)

Cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti.

Misalnya untuk mengetahui kuat tekan beton, maka dilakukan uji lab dari beberapa sampel beton yang telah disediakan. Data hasil pengujian tersebut nantinya digunakan untuk mencari rerata kuat tekan beton dari beberapa sampel tadi yang pasti menggunakan ilmu statistika.

2. Obsevasi (pengamatan)

Cara mengumpulkan data dengan mengamati/ mengobservasi obyek penelitian atau peristiwa/ kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun alam.

Contoh dalam teknik sipil: pengamatan dengan pengukuran curah hujan di berbagai tempat untuk

pengambilan data curah hujan, pengambilan data lalu lintas harian rata-rata beberapa jenis kendaraan.

3. Wawancara

Cara mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data atau obyek penelitian.

Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi suatu daftar pertanyaan yang berisi daftar pertanyaan yang telah dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Contoh: pengumpulan data dengan meminta pendapat langsung para ahli jalan raya, dll.

4. Angket atau kuisioner

Mengumpulkan data dengan mengirim kuisioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang menjadai obyek penelitian (jawaban tidak langsung diperoleh).

(26)

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA

a. Penyusunan data

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian. Penyusunan data

harus dipilih data yang ada hubungannya dengan penelitian, dan

benar-benar otentik.

b. Klasifikasi data

Merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data

berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh

peneliti. Keuntungan klasifikasi data ini adalah untuk memudahkan pengujian

hipotesis.

c. Pengolahan data

Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif

atau kuantitatif.

d. Interpretasi hasil pengolahan data

Setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat, kemudian

langkah selanjutnya menginterpretasikan hasil analisis akhirnya dengan menarik

suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan

penelitian dan membuat rekomendasinya.

(27)

PENYAJIAN DATA

Disajikan secara sistematis dan rapi sehingga

dapat dengan mudah dan cepat dimengerti oleh

orang yang berkepentingan dengan data tersebut

(para pengambil keputusan, eksekutif/manager,

direktur dll.

Cara menyajikan data :

Berupa angka-angka ringkasan

Tabel (daftar)

(28)

PENYAJIAN DATA

Angka-Angka Ringkasan

Adalah data kuantitatif hasil pengolahan data.

Angka-angka ringkasan walaupun berguna tetapi

manfaatnya masih kurang, karena sulit untuk

digunakan sebagai bahan analisis.

Contoh :

Jumlah mahasiswa tiap angkatan 500 orang.

Hasil penjualan bulan ini Rp 500 juta.

Biaya perbaikan Rp 290 ribu.

(29)

Tabel / Daftar

Merupakan kumpulan angka yang disusun

menurut kategori-kategori atau karakteristik-karakteristik

data sehingga memudahkan dalam analisis data.

Bisa dipergunakan untuk menyajikan

cross section data

dan

time

series data

.

Ketentuan dalam membuat tabel:

Penyusunan tabel memerlukan identitas seperti judul/ nama

tabel, judul baris, judul kolom, badan tabel, catatan dan

sumber

Nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad

Waktu disusun secara berurut/ kronologis

Kategori dicatat menurut kebiasaan, misal: laki-laki dulu baru

perempuan, besar dulu baru kecil, untung dulu baru rugi, dsb)

29

PENYAJIAN DATA

(30)

I. Tabel satu arah (

One Way Table

)

adalah tabel yang hanya terdiri atas 1 (satu) kategori atau

karakteristik data saja.

Contoh: Data jalan tol: menurut panjang jalan tol

30

II. Tabel dua arah (

Two Way Table

)

adalah tabel yang menunjukkan 2 (dua) kategori/ karakteristik

data.

Contoh: Data jalan tol: menurut panjang dan nilai investasi

III. Tabel tiga arah (

Three Way Table

)

adalah tabel yang menunjukkan 3 (tiga) kategori/ karakteristik

data.

Contoh: Data jalan tol: menurut panjang, nilai investasi dan investor

(31)

31

Tabel 1.1 Jalan Tol dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tahun 2015

Note :

Jalan Tol PPJT adalah ruas-ruas jalan tol dimana Pemerintah telah menandatangani Perjanjian

Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Usaha Jalan Tol dengan status dalam tahap desain dan/atau

pengadaan tanah dan/atau konstruksi

Sumber: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum RI Tahun 2015

(32)

GRAFIK / DIAGRAM

Grafik/ Diagram:

Grafik/ diagram adalah gambar-gambar yang menunjukkan

secara visual data berupa angka dan dibuat berdasar tabel yang

telah ada sebelumnya.

lebih komunikatif dan dalam waktu yang singkat dapat diketahui

suatu keadaan yang memerlukan keputusan.

Beberapa Jenis Grafik:

 Grafik garis (line chart), dipakai untuk mengambarkan suatu keadaan berupa data

berkala dengan grafik garis.

 Grafik batang (bar chart), mengambarkan suatu keadaan dengan mengunakan grafik

berupa batang/balok .

 Grafik lingkaran (pie chart), dipakai untuk mengambarkan data dengan grafik lingkaran.  Grafik titik (dot chart), dipakai untuk mengambarkan data dengan grafik titik.

 Grafik gambar (pictogram), dipakai untuk mengambarkan data dengan dengan

gambar/ lambang.

(33)

33

CONTOH GRAFIK / DIAGRAM

(34)

34

CONTOH GRAFIK / DIAGRAM

(35)

35

CONTOH GRAFIK / DIAGRAM

(36)

36

CONTOH GRAFIK / DIAGRAM

(37)

37

CONTOH GRAFIK / DIAGRAM

(38)

Terimakasih

Gambar

GRAFIK / DIAGRAM
Grafik Garis (line chart)
Grafik Batang (bar chart)
Grafik Lingkaran (pie chart)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi pertumbuhan yang menaik adalah kota Serang dan kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi kota Tangsel selama kurun waktu sembilan

Bahwa penderita cacat kejiwaan yang melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal 44 ayat (1) KUHP, tidaklah dipidana karena penderita cacat kejiwaan tidak mampu

Yaitu komunikasi dari atas ke bawah yang artinya adalah informasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih

Hasil perhitungan butir material penyusun fragmen Lutut Beds kemudian dilakukan komparasi dengan fragmen Formasi Karangsambung, Formasi Totogan, Formasi Worawari, Formasi

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Tabel 4.9 dan gambar 4.8 menunjukkan rangkuman dari 42 responden, berdasarkan data yang diolah bahwa keterampilan khusus yang diinginkan perusahaan sebagian besar

Setiap Nata Penghitungan dibuat untuk satu jenis ketetapan, satu jenis pajak, satu Wajib Pajak (badan atau orang pribadi), suatu Masa Pajak/Bagian Tahun Pajak/Tahun

Pada kegiatan pelatihan ini, target sasaran adalah seluruh pelatih di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memperoleh rekomendasi dari Pengcab IPSI Kabupaten/Kota dan mantan atlet