• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MANUSIA PURBA PADA ZAMAN PRA SEJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MANUSIA PURBA PADA ZAMAN PRA SEJAR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

MANUSIA PURBA PADA ZAMAN PRA SEJARAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia dan Sejarah Nasional Indonesia

DISUSUN OLEH :

NURLAILA KAIRUN NIM : 15.2.1.034

Dosen Pengampuh:

Dr. Muhammad Idris M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEMESTER V (LIMA)

FAKULTAS ILMU KEGURUAN (FTIK)

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempelajari kehidupan manusia tidak terlepas dari manusia itu sendiri.

Bagaimana muncul dan terjadinya kehidupan manusia dan kebudayaan yang

beranekaragam yang memiliki keunikan dan kekhasan sendiri – sendiri. Bangsa

indonesia hidup berabad lamanya di indonesia dengan penuh kebersamaan dalam

keragaman. Secara turun temurun nenek moyang menumbuhkembangkan

beragam nilai dan kearifan sehingga membentuk karakter suku bangsa. Nilai dan

keraifan itu penting untuk dipelajari, ditumbuh kembangkan, dan diwariskan dari

generasi ke generasi.

Peninggalan purbakala yang maasih ada dan tersebar di belahan bumi

Indonesia merupakan representasi kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia.

Salah satu peninggalan purbakala yang menyita perhatian masyarakat adalah

situs Sangiran. Secara stratigrafis situs Sangiran merupakan situs manusia purba

terlengkap di asia. Sangiran juga merupakan pusat studi evolusi di dunia.

Sangiran ibarat Laboratorium alam yang menyimpan rekaman kehidupan masa

lalu yang tersimpan jutaan tahun yang lalu. Iformasi lebih lanjut mengenai situs

Sangiran serta kehidupan prasejarah dapat anda baca dalam pembahasan bab

makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari manusia purba?

2. Apa Jenis-jenis manusia purba beserta pengertiannya ?

3. Bagaimana Ciri-ciri manusia yang ditemukan di Indonesia ?

4. Apa Peninggalan-peninggalan manusia purba pada zaman pra sejarah ?

5. Apa Hasil-hasil budaya manusia purba di Indonesia ?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia Purba Pada Zaman Pra Sejarah

Sebelum mengetahui pengertian zaman pra sejarah itu, apa itu sejarah? Kata

sejarah dalam bahasa Inggris disebut history berarti masa lampau umat manusia,

sedangkan dalam bahasa Jerman disebut geschicht berarti sesuatu yang telah terjadi.

Kedua arti dari dua negara tersebut dapat kita artikan sejarah itu yaitu sesuatu yang

telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Setelah kita

mengetahui apa sejarah itu kita akan membahas pengertian zaman pra sejarah

tersebut.

Zaman pra sejarah adalah zaman yang belum mengenal tulisan dan juga

zaman yang bentuk manusianya tidak sama dengan bentuk manusia yang ada pada

zaman modern ini, tetapi bentuk manusianya melainkan berbentuk seperti binatang

atau hewan yaitu kera. Dalam masa pra sejarah masa ini berlangsung sejak adanya

manusia hingga ditemukannya tulisan. Zaman pra sejarah disebut juga dengan zaman

purba (manusia purba).

Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum tulisan

ditemukan. Manusia purba diyakini telah mendiami bumi sekitar 4 juta tahun lalu.

Manusia purba mempunyai volume otak yang lebih kecil dari manusia modern

sekarang. Manusia purba untuk menompang kehidupannya menggunakan alat-alat

yang masih sangat sederhana, biasanya alat yang digunakan oleh manusia purba

adalah terbuat dari batu.1

1

(4)

B. Jenis-jenis Manusia Purba

Berdasarkan penelitian para ahli dapat diketahui adanya beberapa jenis

manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia, diantaranya : Meganthropus

Paleojavanicus, Pithecanthropus dan Homo Sapien2

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus berarti manusia besar, fosil ini ditemukan di Sangiran oleh Von

Koenigswald pada tahun 19413 berupa sebagian rahang bawah yang jauh lebih besar

dan kuat dari Pithecanthropus Erectus.

2. Pithecanthropus

Pithecanthropus berarti manusia kera, fosil jenis ini ditemukan di Trinil Desa

Ngawi, Perning daerah Mojokerto, Sangiran, Kedung Brubus, Sambung Macan dan

Ngandong, ditemukan oleh penggali yang bernama Van Reitschotten. Fosil ini

memiliki volume otak 900 cc yang lebih kecil dibandingkan volume otak manusia

yang diatas 1000 cc, oleh karena itu fosil ini disebut manusia kera. Fosil

Pithecanthropus terbagi atas : Pithecanthropus Erestus, Pithecanthropus

Mejokertensis dan Pithecanthropus Mejokertensis.Pithechanthropus erectus adalah

manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak. Pithecanthropus Mejokertensis adalah

manusia kera di Mojokerto ditemukan tengkorak anak-anak sedangkan

Pithecanthropus Soloensis Adalah manusia keras di Solo, ditemukan berupa 11 buah

fosil tengkorak, tulang rahang dan gigi.

2

(5)

3. Homo Sapien

Homo sapien adalah jenis manusia purba yang telah memiliki bentuk tubuh

yang sama dengan bentuk tubuh manusia sekarang. Mereka dapat menggunakan akal

dan sifat seperti yang dimiliki oleh manusia sekarang.

C. Ciri-ciri Dari Jenis-jenis Manusia Purba

Dari jenis yang telah kita baca, jenis tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Meganthropus Palaejavanicus

Meganthropus Palaejavanicus memiliki ciri sebagai berikut memiliki tulang

pipi yang tebal, memiliki otot kunyah yang kuat, Memiliki tonjolan kening yang

menyolok, memiliki tonjolan belakang yang tajam, Tidak memiliki dagu, memiliki

perawakan yang tegap, Memakan jenis-jenis tumbuhan dan memiliki tempat

perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

2. Pethecanthropus

Pethecanthropus jenis manusia purba ini memiliki ciri-ciri yaitu:Tinggi badan

sekitar 165-180 cm, volume otak berkisar antara 750-1350 cc, bentuk tubuh dan

anggota badan tegap, alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat, bentuk geraham

besar dengan rahang yang sangat kuat, bentuk tonjolan kening tebal, bentuk hidung

tebal, tidak memiliki dagu dan bagian belakang kepala tampak menonjol.4

4 Simanjuntak, Truman dan Budiman (ed.). Kehidupan Purba Sangiran. Jakarta: Pusat

(6)

3. Homo Sapiens

Homo Sapiens manusia purba jenis ini memiliki ciri-ciri yakni : Volume

otaknya antara 1000-1200 cc, Tinggi badan antara 130-210 cm, Otot tengkuk

mengalami penyusutan, Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan, Muka tidak

menonjol ke depan, Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna.

D. Peninggalan-peninggalan Manusia Purba

Peninggalan pada zaman purba seperti : Menhir, dolmen, sakofagus, kubur

batu, punden berundak-undak, waruga dan arca.

Menhir adalah tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang,

ditemukan di Belebus, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatera

Barat. Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan

kepada roh nenek moyang, ditemukan Kubur Batu. Sakofus adalah peti jenazah yang

terbuat dari batu bulat (batu tunggal), ditemukan di Desa Nangkaan, Kecamatan

Bondowoso, Jawa Timur. Kubur batu dalah peti jenazah yang terbuat dari batu pipih,

ditemukan di daerah Ende, Nusa Tenggara Timur. Punden berundak-undak adalah

bangunan suci tempat pemujaan roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk

bertingkat-tingkat, ditemukan di Parungraharjo (Lampung), Waruga adalah kubur

batu yang berbentuk kubus / bola ditemukan di Sawangan, Sulawesi Utara sedangkan

Arca adalah peninggalan pada masa Megalitikum yang menggambarkan binatang

dan manusia. Ditemukan di Pulau Panjang, Lahat, Sumatera Selatan.5

E. Hasil-hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan manusia purba dapat dibedakan atas kebudayaan yang bersifat

material atau kebendaan dan kebudayaan yang bersifat rohani.

5

(7)

a. Kebudayaan Material atau Kebendaan

Kebudayaan material yang manusia purba kenal pada awalnya berupa alat-alat

yang dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti : peralatan

berburu, peralatan untuk mengumpulkan makanan atau meramu, peralatan dari batu

maupun tulang.6

Batu yang dijadikan alat adalah batu kali, batu kali tersebut dibelah dan

bagian yang dianggap tajam digunakan untuk membelah kayu maupun bambu.

Sedangkan alat-alat dari tulang itu berasal dari tulang-tulang binatang buruannya.

Hasil kebudayaan yang berhasil ditemukan seperti kapak genggam Sumatera,

Kapak Pendek (Bache Courte), Pebble, Flakes, dan lain-lain.

Bangsa Indonesia mulai mengenal peralatan-peralatan dari logam dalam

bentuk logam campuran yaitu logam tembaga dengan timah yang disebut perunggu.

Peralatan-peralatan yang terbuat dari logam diantaranya Kapak Corong atau Kapak

Sepatu, Nekara, Bejana Perunggu, berbagai bentuk perhiasan perunggu dan lain-lain.

Dengan demikian, kebudayaa material manusia mengalami perkembangan dari awal

manusia mengenal kebudayaan sampai kepada tingkat-tingkat kehidupan selanjutnya.

b. Kebudayaan Rohani

Kebudayaan rohani mulai muncul dalam kehidupan manusia sejak manusia

mengenal sistem kepercayaan dalam hidupnya. Munculnya sistem kepercayaan dalam

kehidupan manusia telah berlangsung sejak kehidupan manusia pada masa berburu

dan mengumpulkan makanan. Hal ini diketahui melalui penemuan kuburan.

6

(8)

Penemuan kuburan itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki anggapan

tertentu dan memberikan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal, mereka

percaya bahwa orang yang meninggal rohnya pergi ke suatu tempat lain.

Dari kepercayaan itu, selanjutnya berkembang kepercayaan yang bersifat

animisme, dinamisme, dan monoisme.

Animisme adalah suatu kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai roh atau

jiwa. Dinamisme adalah suatu kepercayaan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan

gaib. Monoisme adalah suatu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.7

F. Kehidupan Sosial, Ekonomi, dan Budaya Manusia Purba

Pada masa berburu manusia tinggal di alam terbuka seperti hutan, di tepi

sungai, di gunung, di goa dan di lembah-lembah. Lingkungan alam kehidupan

manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan belum stabil dan masih

liar, binatang buas menjadi penghalang bagi manusia untuk melaksanakan

kehidupannya.

Jumlah anggota dalam tiap kelompok sekitar 10-15 orang. Mereka hidup

selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain semata-mata untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hubungan antara anggota kelompok sangat erat. Mereka bekerja secara

bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompok

dari serangan kelompok lain, pada masa berburu dan mengumpulkanmakanan telah

terlihat adanya tanda-tanda kehidupan sosial dalam suatu kelompok masyarakat,

walaupun tingkatnya masih sederhana.

7

(9)

Mereka mulai membuat alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah dan

alat lainnya. Alat tersebut banyak ditemukan dikali Baksoka, daerah Kabupaten

Pacitan (Jawa Timur). Budaya Pacitan ini dikenal sebagai tingkat perkembangan

budaya batu terawal di Indonesia dan terbanyak jumlahnya.

Benda-benda hasil kehidupan budaya adalah : pertama kapak Perimbas benda

ini memiliki ciri-ciri yitu Tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara

menggenggam. Yang kedua Kapak Penetak memiliki bentuk yang hampir sama

dengan Kapak Perimbas. Ketiga kapak Genggam Sama dengan bentuk Kapak

Perimbas dan Penetak bedanya bentuknya lebih kecil dan terakhir Pahat Genggam

memiliki bentuk lebih kecil dari Kapak Genggam.

Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah

teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanamnya.

Di dalam kehidupan masyarakat, pada masa bercocok tanam manusia purba

sudah memiliki tempat tinggal pada suatu utempat, hal ini dimaksudkan agar

hubungan antara manusia di dalam kelompok masyarakat semakin erat.

Semakin berkembangnya kehidupan masyarakat telah mendorong sistem

perdagangan atau sistem perekonomian menjadi bertambah maju.

Hasil-hasil kebudayaan masyarakat pada masa kehidupan bercocok tanam

berupa beliung persegi, ditemukan di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan

Nusa Tenggara, kapak Lonjong, ditemukan di daerah Maluku, Papua, Sulawesi Utara,

sedangkan diluar wilayah Indonesia yaitu Filipina, Taiwan dan Cina. mata Panah

ditemukan dibagian Papua, dan gerabah sering ditemukan di rumah warga Indonesia.8

8

(10)

Kehidupan Budaya Masyarakat masyarakat Indonesia ditandai dengan

beberapa peninggala yaitu berupa nekara perunggu, bejana perunggu, dan arca

perunggu.

Nekara merupakan benda kebudayaan yang terbuat dari perunggu, bentuknya

seperti dandang yang bertelungkup. Nekara berfungsi sebagai pelengkap untuk

upacara permohonan turunnya hujan, bejana Perunggu bentuknya mirip dengan gitar

spanyol tetapi tanpa tangkai dan Arca Perunggu arca disebut juga dengan patung,

patung beraneka ragam seperti menggambarkan orang yang sedang menari.

Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia yaitu Kepercayaan

Terhadap Roh Nenek Moyang, kepercayaan ini menganggap Orang yang sudah

meninggal masih dapat dihubungi oleh orang yang masih hidup di dunia ini dan

begitu pula sebaliknya. Yang kedua adalah kepercayaan Bersifat Animisme misalnya

di daerah tersebut terdapat sebuah batu besar, masyarakat yang melewati batu besar

tersebut baik siang maupun malam, ia mendengar suara minta tolong dan memanggil

namanya dan lain sebagainya. Tetapi begitu melihatnya ia tidak menemukan orang

yang dimaksudkan, peristiwa tersebut kemudian terus berkembang hingga masyarakat

menjadi percaya bahwa batu dimaksudkan itu mempunyai roh atau jiwa. Ketiga

kepercayaan bersifat dinamisme kepercayaan ini merupakan suatu kepercayaan

bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib, seperti batu cincin dipandang

mempunyai kekuatan untuk melemahkan lawan sehingga apabila batu cincin itu

dipakai maka musuhnya tidak akan sanggup menghadapinya. Yang terakhir adalah

Kepercayaan bersifat monoisme yakni kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Masyarakat percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta

beserta isinya. Oleh karena itu, manusia wajib melestarikan alam semesta agar dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya atau menjaga keseimbangan alam semesta agar dapat

(11)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah

manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih

sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam.

2. Berdasarkan penelitian para ahli dapat diketahui adanya beberapa jenis

manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia, diantaranya :

Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, Homo Sapien

3. Dari jenis yang telah kita baca, jenis tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut : Pertama Meganthropus Palaejavanicus memiliki ciri-cirii tulang pipi

yang tebal, otot kunyah yang kuat, tonjolan kening yang menyolok, tonjolan

belakang yang tajam, tidak memiliki dagu, perawakan yang tegap, makan

jenis-jenis tumbuhan dan memilki otot tengkuk yang besar dan kuat. Kedua

Pethecanthropus ciri-cirinya tinggi badan sekitar 165-180 cm,volume otak

berkisar antara 750-1350 cc, bentuk tubuh dan anggota badan tegap, alat

pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat, geraham besar dengan rahang yang

sangat kuat, bentuk tonjolan kening tebal, hidung tebal, tidak memiliki dagu

dan bagian belakang kepala tampak menonjol. Yang ketiga Homo Sapiens

ciri-cirinya Volume otaknya antara 1000-1200 cc, tinggi badan antara

130-210 cm, otot tengkuk mengalami penyusutan, alat kunyah dan gigi mengalami

penyusutan, muka tidak menonjol ke depan dan berdiri tegak dan berjalan

lebih sempurna.

4. Peninggalan pada zaman purba seperti : Menhir, dolmen, sakofagus, kubur

Batu, punden Berundak-Undak, waruga dan arca

5. Kebudayaan manusia purba dapat dibedakan atas kebudayaan yang bersifat

(12)

6. Kehidupan manusia zaman purba yaitu mereka selalu berpindah-pindah

tempat tidak menetap disuatu tempat tertentu

B. Saran

. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta bisa menambah wawasan

bagi para pembacanya. Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan baik

dari segi tata tulis maupun bahasa kami mohon saran dan kritik yang senantiasa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Soekmono.. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Erlangga, Yogyakarta: Kanisius, 1991

Simanjuntak, Truman dan Budiman (ed.). Kehidupan Purba Sangiran. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, 2011.

Soejono, R.P (ed.). “Jaman Prasejarah di Indonesia,” Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984.

Widianto, Harry dan Truman Simanjuntak. Sangiran Menjawab Dunia. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, 2009.

Badrika, Iwayan... Jejak Langkah Setelah Sangiran. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled. Test cross-section

Lift atau elevator ini digunakan untuk transportasi manusia atau barang secara vertikal, yang dilengkapi dengan kereta (car) dan digerakkan dengan motor, bergerak pada

283 MLBI MULTI BINTANG INDONESIA Tbk SIDP1 - SIRCA DATAPRO PERDANA, PT 1000. 284 MLIA MULIA INDUSTRINDO Tbk BLCM1 - BLUE CHIP MULIA,

(4) Dalan hal Koperasi yang mengajukan pinjanan dan telah dlberil<afi rekcntendasi oleh Mmteri Koperasi atau Pejabat Departemen Kopera si yang ditunjuk dan diberikan

Maka dari itu Perbankan Syariah menawarkan Produk-produk perbankan bermacam-macam sesuai dengan syariah islam dan salah satunya adalah produk-produk jasa yaitu

Menangkap dari dalam (al-Mudrikah minad dakhil) dengan indera-indera yang meliputi : 1) Indera bersama yang menerima segala apa yang dirangkap oleh pancaindera, 2) Representasi

By comparing the effects of Cymbopogon EOs and the commercial product based on azadirachtin at the same concentrations, it was revealed that all tested oils at the concentrations