• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kabupaten Asahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan Simatupang Kabupaten Asahan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ganang Aryo Agustiyo1

Rosnidar Sembiring2

Syamsul Rizal3

Perjanjian rawat inap adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit dengan pihak pasien. Biasanya terjadi di Rumah Sakit karena pasien melakukan ingkar janji atau wanprestasi yang disebabkan karena pasien tidak mampu untuk membayar biaya perawatan atau melarikan diri pada saat proses perawatan sedang berlangsung seperti halnya yang terjadi di RSUD H.Abdul Manan Simatupang. Penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian rawat inap di RSUD H.Abdul Manan Simatupang, permasalahan yang ditemukan adalah : Bagaimana implementasi dari perjanjian rawat inap, Bagaimana prosedur penyelesaiannya apabila pihak pasien wanprestasi dalam perjanjian rawat inap dan Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya wanprestasi dan penghambat dalam penyelesaian wanprestasi.

Prosedur Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non doktrinal, yaitu penelitian berupa studi empiris untuk mengetahui proses terjadinya hukum dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian rawat inap di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kabupaten Asahan.

Implementasi dari perjanjian rawat inap saat ini telah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku karena adanya program kesehatan dari pemerintah yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang layak. Penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian rawat inap di RSUD H.Abdul Manan Simatupang juga tidak pernah sampai ke jenjang pengadilan dengan kata lain dilakukan dengan musyawarah. Dan beberapa faktor penyebab wanprestasi adalah keadaan pasien kurang mampu, pendidikan pasien masih rendah, tidak memadainya fasilitas medis, serta faktor penghambat penyelesaian wanprestasi yang terjadi kurangnya tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap hukum yang dimiliki masyarakat-masyarakat yang berada di daerah pedesaan. Untuk itu lebih ketatnya proses pelaksanaan dalam perjanjian rawat inap, penambahan tenaga kerja non medis dalam bidang hukum serta peningkatan mutu pelayanan di RSUD H.Abdul Manan Simatupang harus segera dilaksanakan.

Kata Kunci :Perjanjian , Rawat Inap, Wanprestasi.

1

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

2Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3

Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses

Alhamdulillahirabbil‘alamin, Sembah sujudku dan segala puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena hanya dengan kehendak dan kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan

Bahwa terhadap kewajiban PPID untuk melakukan Pengujian Konsekuensi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008

( 1) Setiap permohonan Inormasi Publik wajib diberikan jawaban oleh Kementerian Keuangan berupa pemberitahuan tertulis yang disampaikan oleh PPID Kementerian

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai OR sebesar 4,09 artinya ibu hamil yang terpapar asap rokok mempunyai risiko sebesar 4,09 kali mengalami anemia dibanding ibu hamil yang

Pada tanggal 16 Januari 2015, Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2015 yang merupakan perubahan keempat Perpres Nomor 54 Tahun 2010

Pendidikan akhlak di dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua dalam hubungan dan pergaulan antara ibu dan bapak, perlakuan orang tua

[r]