14
PENDAHULUAN Latar Belakang
Prospek perkembangan industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana
terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan
masyarakat. Hal ini terlihat dari total luas areal perkebunan kelapa sawit yang
terus bertambah yaitu menjadi 7,8 juta hektar pada tahun 2010 dan terus
meningkat pada tahun 2011 menjadi 8,2 juta hektar dan data 2014 menjasi 10,9
juta hektar (Direktorat Jendral Perkebunan, 2014).
Meningkatnya luasan perkebunan kelapa sawit, mengakibatkan makin
meningkatnya penggunaan hutan alami, sedangkan dalam praktek pengolahan
perkebunan pada umumnya berorientasi pada produksi maksimal, sehingga sering
melakukan praktek pertanian hanya untuk pencapaian produksi sesaat dengan
mengabaikan sistem pertanian yang berkelanjutan dan pada akhirnya
menimbulkan kerusakan pada lahan pertanian.
Unuk mempertahankan kesehatan tanah atau lahan perkebunan, maka
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam praktek pertanian. Konservasi
merupakan cara yang tepat yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerusakan
tanah atau untuk memulihkan tanah-tanah yang sudah masuk pada kategori rusak.
Teknik-teknik konservasi yang biasa digunakan diperkebunan kelapa sawit adalah
dengan mengunakan teras bersambung, teras individu, gulutan, rorak dan lubang
biopori. Teknik-teknik koservasi yang diterapkan diperkebunan diharapkan dapat
15
yang memiliki air sedikit akan menyimpan air lebih banyak dan memiliki
cadangan air pada musim kemarau.
Pentingnya penerapan beberapa teknik konservasi diharapkan dapat
memanen air hujan dan mengurangi terjadinya erosi pada tanah. Teknik
konservasi yang akan diterapak pada perkebunan adalah pemampaatan mulsa
pertikal, kompos bio pori, pringan cekung dan penanaman rumput sebagai
vegetasi. Dengan penerapan kombinasi sistem konservasi ini diharapkan menjadi
alternatip pengolahan tanah yang sangat tepat demi tercapainya kelestariaan alam
dan pertanian yang berkelanjutan terutama utuk menghasilkan produksi yang
optimum.
Dengan peranan sistem konservasi tanah dan air diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positip terhadap pertanian, seperti membaiknya
kualitas tanah dan akan mendukung meningkatnya hasil pertanian.
Rumusan Masalah
Pengunaan lahan perkebunan kelapa sawit merupakan perombakan alam
hutan yang alami menjadi areal yang tidak alami. Untuk mencegah erosi tahah
diperkebunan kelapa sawit maka perlu ditemukan teknik konservasi yang sesuai
dalam pemanfaatan lahan pertanian.
Pada penelitian ini akan menerapkan beberapa teknik konservasi, seperti
mulsa vertical, lobang bio pori, piringan cekung dan penanan rumput sebagai
vegetasi pada perkebunan. Dari penerapan beberapa teknik konservasi ini akan
dilaksanakan evaluasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tanah
dengan cara mengamati dan menganalisis beberafa sifat-sifat tanah baik secara
16
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui teknik konservasi yang paling tepat untuk
memperbaiki dan mempertahankan sifat fisik dan sifat kimia tanah yang lebih
baik untuk lahan pertanian ataupun perkebunan kelapa sawit.
Hipotesis Penelitian
Penerapan teknik konservasi mulsa vertical, lobang biopori, piringan
cekung dan penanaman rumput akan memperbaiki dan mempertahankan sifat fisik
dan sifat kimia tanah lahan pertanian ataupun lahan perkebunan kelapa sawit.
Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini akan diperoleh informasi tentang teknik
konservasi yang paling tepat dalam meperbaiki sifat fisik dan sifat kimia tanah