Lampiran 1. Gambar umbi singkong
Keterangan: a = Umbi singkong b = Pati Singkong c = Pati Sitrat
a
b
Lampiran 2. Flowsheet isolasi pati singkong
Dikupas kulit umbi Dicuci dengan aquadest
Ditimbang (umbi 5 kg)
Diparut dengan menggunakan Parutan Stainless steel
Ditambahkan air sampai menjadi bubur
Diperas dengan menggunakan kain blacu berwarna putih
Direndam selama lebih kurang 24 jam Dibuang cairan atas
Dilakukan pencucian berulang-ulang
Dikeringkan dibawah sinar matahari
Dikeringkan massa lembab dikeringkan dilemari pengering pada suhu 40-50oC selama lebih kurang 72 jam.
Umbi singkong
Residu Filtrat
Lampiran 3. Flowsheet pembuatan pati sitrat
Dicampurkan dengan 200 g asam sitrat Ditambahkan air
Dicampur sampai lembab tanah
Dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam Disesuaikan suhu oven disesuaikan 135-160oC
selama 2 jam
Dikeluarkan dari oven
Diaduk dalam air selama 10 menit Disaring
Dicuci
Dikeringkan selama satu malam 100 g pati
singkong
Lampiran 4. Perhitungan isolasi pati singkong Pehitungan rendemen pati singkong
Berat Umbi Singkong = 5000 gram Berat Pati Singkong = 670 gram
Rendemen Pati Singkong = 100%
Lampiran 5. Contoh perhitungan pembuatan tablet isoniazid
Sebagai contoh diambil tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 5% (formula F2).
Berat 100 tablet = 100 x 0,400 g = 40 g
Cara kerja : Metode granulasi basah
Lampiran 5. (Lanjutan)
2. Tambahkan mucilago amily sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikempal.
3. Massa diayak dengan ayakan mesh nomor 12 untuk menbentuk granul 4. Granul yang terbentuk dikeringkan pada temperatur 60oC selama 1 hari 5. Granul kering kemudian diayak dengan ayakan mesh 14
6. Perhitungan
Berat granulat kering = 35,15 gram
Berat teoritis = 30 g + 1,2 g + 6 g = 37,2 gram Berat bahan eksternal setelah dikoreksi:
Pati sitrat =
7. Dicampurkan dan dihomogenkan massa granul kering dengan bahan pengembang luar dan bahan pelicin.
Lampiran 6. Spektrum inframerah dari asam sitrat
Lampiran 8. Spektrum Inframerah dari pati sitrat
Lampiran 9. Gambar tablet isoniazid
Keterangan :
Lampiran 10. Hasil uji preformulasi tablet isoniazid Data hasil uji waktu alir
Pengujian
Data hasil uji sudut diam
Lampiran 10. (Lanjutan) Data hasil uji indeks tap
FORMULA
Indeks Tap ( % )
V0( ml ) Vtap ( ml ) I ( % )
F1 25 22,5 10
F2 25 23 8
F3 25 22,5 10
F4 25 23,3 6,8
F5 25 22,9 8,4
F6 25 23,2 7,2
Contoh perhitungan Indeks Tap Rumus : I = � −�
� x 100% Keterangan :
I = Indeks Tap (%)
V1 = Volume sebelum hentakan ( ml ) V2 = Volume setelah hentakan ( ml )
Syarat : Granul akan mempunyai sifat alir yang baik jika mempunyai I ≤ 20% Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid formula F2 (5%)
Volume sebelum hentakan ( V1 ) = 25 ml Volume setelah hentakan ( V2 ) = 22,9 ml Indeks Tap = � −�
� x 100% = 25 9 , 22 25
Lampiran 11. Hasil evaluasi tablet isoniazid
Data hasil uji kekerasan tablet isoniazid
Tablet
Kekerasan ( Kg )
F1 F2 F3 F4 F5 F6
1 5,05 4,85 4,01 5,17 6,01 4,89
2 5,52 5,91 3,82 5,14 5,29 6,30
3 5,40 4,44 4,95 5,54 5,41 4,52
4 4,74 4,44 3,91 6,08 6,71 4,51
5 5,25 5,03 4,21 5,09 6,28 5,35
Rata-rata 5,19 4,92 4,18 5,404 5,94 5,114
Data hasil uji waktu hancur
Tablet
Waktu Hancur ( menit, detik )
F1 F2 F3 F4 F5 F6
1 07.07 05.47 01.30 08.30 08.15 07.21
2 07.21 05.21 01.45 08.23 08.28 07.01
3 07.16 05.32 01.56 08.43 07.43 07.42
4 06.55 05.12 01.15 08.10 08.35 07.18
5 07.21 05.01 01.01 08.35 08.02 07.22
6 07.11 05.02 01.21 08.55 08.25 07.20
Lampiran 12. Contoh perhitungan friabilitas tablet isoniazid Rumus : F = (A-B)/A x 100%
Keterangan : F = Friabilitas
A= Bobot tablet sebelum diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran)
B= Bobot tablet setelah diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran)
Syarat friabilitas tablet : Kehilangan bobot tidak boleh lebih dari 1 % (x ≤ 1%), sebagai contoh diambil tablet formula F6
- Bobot 20 tablet sebelum diputar = 7,821 g - Bobot 20 tablet setelah diputar = 7,761 g Friabilitas tablet = 7,821 – 7,761 / 7,821 x 100% = 0,79%
Lampiran 13. Perhitungan pembuatan HCl 0,1N HCl pekat = 37% setara dengan 12 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 12 N = 1000 mL x 0,1 N
V1 = 12N
N 1 , 0
ml 1000
x
Lampiran 14. (Lanjutan) Dengan nilai r sebagai berikut :
Lampiran 15. Perhitungan kadar tablet isoniazid Misalnya untuk formula F3 (6% )
Berat 20 tablet = 8076 mg
Berat isoniazid dalam 20 tablet = 20 x 400mg = 8000 mg Berat setara 50 mg isoniazid = �
�x 8076 mg = 50,47 mg
- Pengujian 1 Serbuk ditimbang seksama sebanyak 48,3 mg kemudian dilarutkan sesuai prosedur yang telah disebutkan sebelumnya dan diukur serapan pada panjang gelombang maksimum, Misalnya A(Y) = 0,443 dengan menggunakan persamaan regresi :
Y = 0,0473X + 0,0045
maka diperoleh konsentrasi larutan ( X ) : 0,443 = 0,0473 X + 0,0045
Diketahui konsentrasi teoritisnya
Lampiran 15. (Lanjutan)
(mcg/ml) Serapan
Lampiran 16. Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari isoniazid dalam formulasi tablet
Misal untuk formula F6 ( 6% ) diperoleh t tabel = α /2, dk = 4,0321, data diterma jika t hitung < t tabel.
Lampiran 16. (Lanjutan)
Semua data diterima
Jadi kadar sebenarnya terletak antara μ = Kadar ± t(α/2, dk) x SD/√� = 96,72 ± 4,0321 x 3,3779/√6 = 96,72 ± 5,5602
Perhitungan dalam formula tablet lainnya dilakukan dengan cara yang sama.
Lampiran 17. Data Simpangan Baku Kadar Tablet Isoniazid
Formula Kadar
(%)
Lampiran 18. Perhitungan keragaman bobot tablet isoniazid Contoh : Formula 1 ( 4 % )
Ditimbang masing-masing berat 10 tablet:
1. 398,5 6. 399,1
2. 396,3 7. 389,1
3. 400,8 8. 401,2
4. 401,0 9. 397,9
5. 402,1 10. 396,0
Berat rata-rata 10 tablet : 398,2 mg
Rata-rata hasil penetapan kadar = 95,8 % x 400 mg
= 383,2 mg (zat berkhasiat/tablet) Berat tablet 1 = 398,5 mg
Maka kadar zat berkhasiatnya = , �
, � x 383,2 mg = 382,91 mg Maka % penyimpangan berat terhadap berat rata-rata :
= , − ,
Lampiran 18. (Lanjutan)
Lampiran 19. Data hasil keragaman bobot tablet isoniazid
Formula Kadar rata – rata ( % )
Simpangan Baku SD ≤ 6%
RSD Syarat ( % )
F 1 95,8 0,274 0,07 90, 0– 110,0
F 2 94,58 0,365 0,096 90,0 – 110,0
F 3 95,15 0,407 0,106 90,0 – 110,0
F 4 95,50 0,450 0,118 90,0 – 110,0
F 5 95,42 0,370 0,097 90,0 – 110,0
Lampiran 20. Perhitungan hasil uji disolusi Misalnya pada Formula F3 (6 %)
Pengujian I
1. Konsentrasi ( C )
Dengan persamaan regresi Y = 0,0473X + 0,0045 X = Konsentrasi
Y = Absorbansi
Pada t = 45 Menit, Y = 2,533 2. Faktor Pengenceran
Fp = (pengenceran dalam labu 10 ml) / jumlah pemipetan aliquot = 10 / 2
Fp = 5
3. Konsentrasi dalam 1 ml (Cp x Fp) C = 52,396 mcg/ml x 5 = 261,98 mcg/ml 4. konsentrasi dalam 900ml
C dalam 900ml = C dalam 1ml x 900
C = 261,98 mcg/ml x 900 ml = 235.782 mcg/ml 5. Isoniazid yang terlepas
Lampiran 20. (Lanjutan) 6. Persen Kumulatif
% kumulatif = I i i g
� � � � %
Dosis isoniazid = 300 mg % kumulatif = , �
� � %
Lampiaran 21. Data persen kumulatif disolusi tablet isoniazid
Konsentrasi dalam 1 ml
Lampiran 21. (Lanjutan)
Konsentrasi dalam 1 ml
Konsentrasi 900 ml (mcg/ml)
Kons. Obat yang terlepas
(mg)
Konsentrasi dalam 1 ml
Konsentrasi 900 ml (mcg/ml)
Kons. Obat yang terlepas
Lampiran 21. (Lanjutan)
Konsentrasi dalam 1 ml
Konsentrasi 900 ml (mcg/ml)
Kons. Obat yang terlepas
(mg)
Konsentrasi dalam 1 ml
Konsentrasi 900 ml (mcg/ml)
Kons. Obat yang terlepas
Lampiran 22. Alat yang digunakan
Keterangan: a. Spektrofotometer Infra Red b. Mikroskop
a.
Lampiran 22. (Lanjutan)
d. e.
Keterangan: c. Spektrofotometer UV-Vis d. Alat pencetak tablet (Erweka)
Lampiran 22. (Lanjutan)
f.
Keterangan : f. Alat uji kekerasan tablet (Copley) g. Alat uji friabilitas (Copley)
Lampiran 22. (Lanjutan)
g.