Demam Korea Merupakan Efek Dari Media Massa
Disusun Oleh:
Denny Triwijaya
1171650007
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Kristen Indonesia
Demam Korea saat ini telah merajai negeri Indonesia. Hal itu diakibatkan karena penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia melalui media massa, terutama melalui produk-produk budaya populer . Film, drama, dan musik merupakan contoh dari produk budaya popular. Elemen-elemen budaya populer Korea ini menyebarkan pengaruhnya di negara-negara Asia salah satunya Indonesia. Di Indonesia, penyebaran budaya popular dari korea ini dilihat sekitar tahun 2000an dengan tayangnya salah satu ikon budaya popular drama seri berjudul Endless Love, ditayangkan stasiun TV Indosiar.
Keberhasilan drama seri Korea tersebut yang dikenal dengan Korean drama (K-drama) diikuti oleh Korean drama lainnya. Populernya K-drama membuat rasa ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea meningkat. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa pemeran drama Korea juga berprofesi sebagai penyanyi, sehingga menjadi idol bagi masyarakat. Seiring dengan suksesnya K-Drama, Korean Pop(K-Pop) pun mulai memasuki pasaran musik di indonesia Sehingga membuat kebudayaan dan produk-produk korea semakin diminati di Indonesia.
Terinspirasi dengan boys band dan girls band Korea, lahirlah banyak boys band dan girls band Indonesia, diantaranya Sm*sh, 7 Icons, dan cherry Belle. Acara-acara televisi pun mulai mengemas program acaranya dengan kesan Korea. Salah satunya sinetron yang dibuat Trans Tv berjudul Cinta Cenat Cenut. Melibatkan Sm*sh sebagai pemeran utama dalam sinetron tersebut menggambarkan bagaimana gaya rambut, dandanan, fashion dan pernak-pernik Korea menjadi muatan penting dalam penyajian sinetron tersebut.
Pengaruh kebudayaan Korea yang disebarkan melalui media massa sudah merasuk di berbagai segi kehidupan masyarakat Indonesia. Media massalah yang erat berperan memberikan akses mudah untuk menikmati segala suguhan berbau Korea. Sehingga media massa pun dapat memberikan pengaruh atau efek pada audience.
1. Efek Primer
namun Kesadaran audience terhadap terjadinya proses komunikasi saat media massa menyiarkan program-program berbau korea juga merupakan bentuk efek primer dari media massa.
2. Efek Sekunder
Ada tiga dimensi efek sekunder dari komunikasi massa, yaitu: Kognitif, afektif, dan behavioral. Kognitif meliputi tambahan pengetahuan dari pesan yang disampaikan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan atau hasrat untuk mengetahui lebih dalam lagi informasi dari pesan yang disampaikan oleh media massa. Sedangkan efek behavioral berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Fenomena demam korea yang terjadi di indonesia menunjukkan bahwa media memberikan efek sekunder yang meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral. Berikut adalah uraian nya:
Efek Kognitif
Audience mendapatkan pengetahuan atau informasi tentang produk-produk berbau korea yang disajikan oleh media massa seperti Korean Drama (K-Drama), Korean Pop (K-Pop),
Korean Style (K-Style), bahkan sampai kebudayaan asli korea seperti makanan khas korea dan tradisi korea.
Efek Afektif
Tidak hanya mendapatkan informasi saja, namun audience merasakan hasrat untuk menggali lebih dalam informasi-informasi berbau korea. Ada audience yang merasa suka dengan ha-hal berbau korea yang di sajikan oleh media massa dan ada juga yang tidak menyukai nya, ini menunjukan bahwa media massa memberikan pengaruh pada sisi emosional audience.
Efek Behavioral
Penyebaran produk-produk korea berupa K-Drama, K-Pop, dan K-Style melalui media massa memberikan pengaruh pada tingkah laku dan tindakan audience. Banyak remaja-remaja bahkan artis-artis indonesia yang terinspirasi dengan kebudayaan korea. diantaranya adalah, Sm*sh, 7 Icons, dan Cherry Belle yang menunjukan gaya rambut, dandanan, fashion, dan pernak-pernik ala korea.