• Tidak ada hasil yang ditemukan

D BIND 1303179 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "D BIND 1303179 Bibliography"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PUSTAKA RUJUKAN

1. Sumber Buku dan Artikel Jurnal

Asrif. (2015). Tradisi lisan kabanti: teks, konteks, dan fungsi (disertasi). Depok: Universitas Indonesia

Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian budaya bangsa (local genius). Jakarta : Pustaka Jaya

BAPPEDA. 2014. Rencana tata ruang wilayah kabupaten Sorong. Sorong.

Bustami, A. L. (2013). Sasi: Kearifan lokal masyarakat Maluku Tengah mengelola lingkungan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia; ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain.

Jakarta: Grafiti.

Denzin, N. K. dkk. (2009). Handbook of qualitative research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi agama. Yogyakarta: Kanisius.

Equitari, K. E. dan Suhirman. 2013. Pola keberlanjutan prinsip tri hita karana dalam pengelolaan sumberdaya air untuk pertanian berbasis subak di kawasan perkotaan (studi kasus: subak ayung, subak gaji, subak seminyak, kabupaten Badung, Provinsi Bali). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V2N1. Hlm 141-149

Tersedia www.sappk.itb.ac.id/.../V2N1-Pola-Keberlanjutan-Prinsip-Tri-Hita-Karana-dalam-Pengelola (diunduh tanggal 16 Agustus 2016)

Endraswara, S. (2006). Metodologi penelitian kebudayaan. Yogyakarta: Medpress.

Endraswara, S. (2009). Metodologi penelitian folklor; konsep, teori, dan aplikasi. Yogyakarta: Medpress.

(2)

2

Finnegan, R. (1977). Oral poetry. Bloomington and Indianapolis: First Midland Book Adition.

Finnegan, R. (1992). Oral traditions and the verbal arts. a guide to research practices. New York: Routledge.

Fokkema, D.W., Elrud K. (1998). Teori sastra abad kedua puluh. Jakarta: Gramedia.

Hoed, B. H. (1999). “Mendekonstruksi mitos-mitos masa kini”. Prosoding: suara-suara milenium: dialog antarbudaya. kebineka dan ketunggalikaan

cerita prosa rakyat nusantara. Jakarta: ATL.

Hoed, B. H. (2011). Semiotik & dinamika sosial budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.

Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang terlupakan. Surabaya: HISKI

Imran, M. N. (2007). “Tradisi lisan Minangkabau: Analisis makna fungsi sastera

dan seni persembahan” dalam Tradisi lisan manifestasi cendekiawan Melayu (Ed. Rogayah A. Hamid dan Wardati Md, Sheriff). Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur.

Isnendes, R. (2013). Struktur dan fungsi upacara ngalaksa di kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang dalam perspektif pendidikan karakter

(disertasi). Bandung: UPI

Judge, Z. dan Nurizka, M. (2008). “Peranan hukum adat sasi laut dalam melindungi kelestarian lingkungan di desa Eti kecamatan Seram Barat

kabupaten Seram Bagian Barat”. Jurnal Lex jurnalica VI (1). Jakarta: Esa Tunggal.

Kissya, E.( 2010). Tadisi sasi di Haruku. (online).

Tersedia: www.kewang-haruku.org/sasi.htm. (diunduh tanggal 10 Maret 2014).

Koenjaraningrat, 1993. Pengantar antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

(3)

3

Lord, B. A. (1991). Epic singer and oral traditition. Ithaca & London: Cornell University Press.

Lord, B. A. (2000). The singer of tales. Cambridge: Hardvard University Press. Malak, S. dan Likewati, W. O. (2011). Etnografi suku Moi. Bogor: Sarana

Komunikasi Utama

Malak, S. dan Likewati, W. O. (2011). Kamus Indonesia - Moi. Bogor: Sarana Komunikasi Utama

Malinowksy, B. 1923. “The problem of meaning in primitive language” dalam

The meaning of meaning (Ed. Ogede,C.K. dan Richards, I.A.). London: Routledge & Keagen Paul. Ltd.

Mariane, I. (2014). Kearifan lokal pengelolaan hutan adat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Maryaeni. (2008). Metode penelitian kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Melalatoa, M. J. (1995). Ensiklopedi suku bangsa Indonesia jilid L-Z. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan.

Atau tersedia di https://books.google.co.id/books?id=FbGECgAAQBAJ Miles, M. B. dan Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif. Terjemahan

dari “Qualitative data analysis”. Alih Bahasa: Tjejep Rohendi Rosidi.

Jakarta: UI-Press.

Moleong, L. J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nendissa. R. H. (2010). Eksistensi lembaga adat dalam pelaksanaan hukum sasi laut di Maluku Tengah” Jurnal Sasi XVI (4) Bulan Oktober – Desember 2010

Nugroho, A. (2014). “Pemerintahan adat Salawati dalam konsep pemerintahan luhur bangsa Indonesia” dalam E-Jurnal “Khatulistiwa” edisi November. Ong, W. J. (2000). Orality and literacy: The technologizing of the word. New

(4)

4

Ong, W. J. (2013). “Kelisanan dan keaksaraan”. Terjemahan dari Orality and literacy cetakan 1. Penj. Rika Iffati. Yogyakarta: Gading publishing.

Pieget, J. 1995. “Strukturalisme”. Terjemahan dari Structuralisme. Edisi pertama. Penj. Hermoyo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pudentia, MPSS. (2000). Makyong: Hakekat dan proses penciptaan kelisanan. Jakarta: Universitas Indonesia

Pudentia, MPSS. (2010). The revitalization of makyong in the Malay word. Jurnal wacana. XII (1) April 2010 hlm. 1-19. Jakarta: Universitas Indonesia

Pudentia, MPSS. (2015a). “Ketika peneliti harus ‘bercerita’ tentang tradisi lisan”

dalam Metodologi kajian tradisi lisan (Ed. Pudentia MPSS). Jakarta. ATL

Pudentia, MPSS. (2015b). “Teknik perekaman data lapangan” dalam Tradisi lisan Nusantara dan warisan budaya. modul seri terbitan materi pelatihan pelestarian tradisi tingkat dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rappaport, R. A. (1992). “Ritual” pada Folklor, culture performances, and popular entertainments (A communications centered handbook) (Ed.

Richard Brauman). New York: Oxford University Press. Rastika, I. (2012). Sasi, Selamatkan biota laut Raja Ampat. (online)

Tersedia: travel.kompas.com. (diunduh tanggal 23 November 2014, 07.30) Ratna, Ny. K. (2010). Metodologi penelitian, kajian budaya ilmu sosial

humaniora pada umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Renjaan, J., Purnaweni, H. & Anggoro, D. D. (2013). “Studi kearifan lokal sasi kelapa pada masyarakat adat di desa Ngilngof kabupaten Maluku

Tenggara”, pada Jurnal Ilmu lingkungan. XI (1) hlm. 23-29. Semarang: Undip.

(5)

5

Rusyana, Y. (2008). “Menjadikan tradisi sebagai tumpuan kreatifitas seni” dalam Tradisi sebagai tumpuan kreativitas seni (Endang Caturwati, ed). Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Santoso, (2015). “Memahami teks dalam pertunjukan gamelan” dalam Metodologi kajian tradisi lisan (Ed. Pudentia MPSS). Jakarta. ATL

Saputra, H. SP. (2012). Inspiraasi dari Banyuwangi; Mengkreasi tradisi lisan menjadi industry kreatif. Jurnal ATL: Jurnal pengetahuan dan komunikasi peneliti dan pemerhati tradisi lisan. VI hlm. 4-10.

Sartini, (2004). “Menggali kearifan lokal nusantara. sebuah kajian filsafat” pada Jurnal Filsafat. XXXVII (2) Yogyakarta: UGM

Tersedia: http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/02/menggali kearifanlokal nusantara1.pdf (diunduh tanggal 26 November 2014)

Schmidtt, M.P., Alain, V. (1986). Savoir-lire. Paris: Didier.

Sedyawati, E. (1996). “Kedudukan tradisi lisan dalam ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu budaya”. JurnalWarta ATL. II. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Sedyawati, E. (2008). Keindonesiaan dalam budaya 2. Jakarta: Wedatama Widya sastra

Sedyawati, E. (2012). Budaya Indonesia, kajian arkeologi, seni, dan sejarah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sibarani, R. (2012). Kearifan lokal (hakikat, peran, dan metode tradisi lisan). Jakarta: Penerbit Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Sibarani, R. (2015). “Pemahaman teks, konteks, dan koteks tradisi lisan” dalam Tradisi lisan nusantara dan warisan budaya. modul seri terbitan materi pelatihan pelestarian tradisi tingkat dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sims, M. C. & Martine, S. (2011). Living folklore: An introduction to the study of people and their traditions. Logan Utah: Utah State University Press. Soemardjo, J. (2000). Memahami kesusastraan. Bandung: Alumni

(6)

6

Strauss & Corbin (1990). Basics of qualitative research: Grounded theory procedures and techniques. California: Sage.

Sukatman. (2009). Butir-butir tradisi lisan Indonesia; Pengantar teori dan pembelajarannya. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.

Sulyati, E. (2015). Tradisi hajat lembur ampih pare di kecamatan Situraja kabupaten Sumedang dan pemanfaatannya untuk membuat model

pelestarian tradisi lisan pada masyarakat (disertasi). Bandung: UPI

Suntoko. (2012). Pendidikan adat kambik: Kajian nilai-nilai budaya dan model pelestariannya pada masyarakat suku Moi kabupaten Sorong provinsi

Papua Barat (tesis). Bandung: UPI

Suntoko. (2016). “Kearifan tradisi dalam pengelolaan lingkungan pada masyarakat kampung Sailolof kabupaten sorong papua barat.” Dalam

Yoce Aliah Darma, Tatat Hartati, Gunawan Suryoputro (penyunting).

“Proceeding international seminar 2016, “Gender perspective of multiliterate development in the era of asean economic community” (hlm.

555-565). Bandung: UPI Press.

Suntoko, Pudentia MPSS, Ruhaliah. (2016).”Sasi role of tradition in the management and conservation of natural resources as a source of human life.” Dalam Jurnal International: International Journal of Education and Research. Hlm. 333-340 volume 4 no 6 June 2016.

Santoso, (2012). “Memahami teks dalam pertunjukan gamelan” dalam Metodologi kajian tradisi lisan (Ed. Pudentia MPSS). Jakarta. ATL.

Sweeney, A. (2011). Pucuk gunung es. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Taum, Y. Y. (2004). Tradisi fuah pah: Ritus dan mitos agraris masyarakat

Dawan di Timor (Ejurnal). (online)

Tersedia: endonesa.net/modules/documents/files/tradisi_ fuapah_ timor. doc : (diunduh tanggal 25 Februari 2016)

(7)

7

Teeuw, A. (1994). Indonesia: Antara kelisanan dan keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya

Tim Penyusun Kamus. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Vansina, J. (2014). Tradisi lisan sebagai sejarah (terjemahan dari Oral Tradition as History oleh Astrid Reza dkk.). Yogyakarta: Ombak

Yadi, S. (2007). Tradisi sasi laut menjaga keseimbangan alam. (online)

Tersedia: www.indosiar.com/tag/tradisi-sasi-laut. (diunduh tanggal 10 Maret 2014).

Yono, S. (2013). “Revitalisasi mitos gunung Siklop (Cycloop): sebuah alternatif

konservasi danau Sentani melalui sastra lisan”. Pada Jurnal penelitian

Metasastra. Volume 6. Nomor 1, Juni 2013. Bandung: Alqaprint Jatinangor.

Yusuf, W. A. K. W. (2007). “Tradisi lisan daripada kaca mata budaya” dalam Tradisi lisan manifestasi cendekiawan Melayu (Ed. Rogayah A. Hamid dan Wardati Md, Sheriff). Dewan Bahasa dan Pustaka: Kuala Lumpur. Zaimar, O. K.S. (2015). “Metodologi penelitian sastra lisan” dalam Metodologi

kajian tradisi lisan (Ed. Pudentia MPSS). Jakarta. ATL

2. Sumber Online

Zetiva, M. (2014). Lestarikan warisan budaya agar tak disanksi UNESCO. Diakses dari http://www.antarabengkulu.com/berita/19359/lestarikan-warisan-budaya-agar-tak-disanksi-unesco. tanggal 20 Januari 2016.

(8)

Mendagri-Nomor-40-Tahun-2009-dan-Nomor-42-Tahun-2009-tentang-8

Pedoman-Pelestarian-Kebudayaan.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id diakses tanggal 20 Januari 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pengangguran memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan, dapat dijelaskan bahwa jika suatu masyarakat sudah bekerja pasti masyarakat atau orang tersebut

 Setelah melakukan pengisian data penilik/pengawas, maka pilihan tombol SubMenu baru dapat dipilih.  Pilhan tombol SubMenu terdiri

Dijumpai adanya extrimitas (anggota badan bebas) yang terbagi atas ekstrimitas cranialis (posterior) badan yang terbentuk oleh; branchium, antribrancium, manus

Edge of Network Equipment (Director, Router or DWDM) Service Provider Connectivity Services.

 Menu Referensi - Aktif, menampilkan semua data peserta didik aktif yang sudah valid dan diberikan NISN secara otomatis oleh sistem.. TINGKAT SEKOLAH/LEMBAGA – ANTARMUKA MENU

Abstrak: Dosen PAI yang membekali diri dengan kompetensi pedagogik, sosial, profesional, akhlak, emosional, intelektual, dan keagamaan atau minimal memiliki

Universitas

Aplikasi Belajar Berhitung merupakan sebuah aplikasi multimedia yang berisi soal-soal berhitung untuk murid taman kanak-kanak ditambah dengan pengenalan bentuk serta pengenalan