• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Problem Based Learnin (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Problem Based Learnin (2)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam Kurikulum 2013

8 Agustus 2014 21:00 Diperbarui: 18 Juni 2015 04:02 30 0 0

Kurikulum 2013 akan diterapkan sepenuhnya pada tahun pelajaran 2014-2015 setelah melalui

uji coba pada tahun pelajaran 2013-2014 pada beberapa sekolah rujukan. Penerapan

kurikulum 2013 mendapat tanggapan beragam dari para pendidik. Ada yang menerima

dengan sepenuh hati, tetapi ada juga yang masih ragu-ragu. Kendati demikian, pemerintah

telah yakin bahwa kurikulum 2013 akan dapat dilaksanakan dan diterapkan di seluruh

sekolah di Indonesia dengan baik. Hal itu berangkat dari keyakinan bahwa kurikulum 2013

merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya (KBK dan KTSP). Dalam kurikulum

2013 penilaian sikap dimasukkan dalam Kompetensi Inti (KI), yaitu KI 1( Nilai Spiritual) dan

KI 2(Nilai Sosial). Sementara Pengetahuan dan Keterampilan terdapat pada KI 3 dan KI 4.

Nilai sikap yang tersurat dalam KI 1 dan KI 2 diharapkan agar peserta didik tidak hanya

mumpuni di bidang pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga memiliki sikap spiritual

dan sikap sosial yang baik.

Selain menerapkan penilaian yang seimbang antara nilai sikap, pengetahuan, dan

keterampilan, kurikulum 2013 juga menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan tahapan mengamati,

menanya, mengmpulkan data, menalar, dan mengasosiasi, bahkan sampai pada tahap jejaring.

Ada beberapa model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam kurikukulum 2013,

diantaranya Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Pembelajaran

Penemuan (Discovery Learning), dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning).

Sebagai seorang guru, kita harus mampumendesain dan memilih model pembelajaran yang

sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Model

pembelajaran yang kita pilih hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta

didik, sumber belajar, serta daya dukung yang dimiliki oleh guru atau sekolah.

(2)

Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya

permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan

keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki

tahapan sebagai berikut:

1.Orientasi peserta didik terhadap masalah

Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan

dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang

akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini untuk

memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru harus bisa memberikan motivasi peserta

didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.

2.Mengorganisasikan peserta didik

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah diorientasi, misalnya membantu peserta

didik membentuk kelompok kecil, membantu peserta didik membaca masalah yang

ditemukan pada tahap sebelumnya, kemudian mencoba untuk membuat hipotesis atas

masalah yang ditemukan tersebut..

3.Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi

sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide mereka sendiri

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

(3)

Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah terkumpul

pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian

dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik memberi argumen terhadap jawaban

pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam bentuk laporan, video, atau model.

5.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas

yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan peserta didik menganalisis

dan mengevaluasi terhadap pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok.

Setelah selesai pembelajaran, jangan lupa agar guru memberikan penguatan, Dengan

demikian peserta didik memiliki konsep yang bulat tentang kompetensi dasar yang dipelajari.

Mari bertekad bulat menyambut pelaksanaan kurikulum 2013 dengan semangat, karena guru

yang hebat tidak pernah takut mencoba. Termasuk mencoba mengimplementasikan Model

Problem Based Learning dalam pembelajaran di kelas. Siapa takut…..

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran. Disini saya akan memaparkan beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.

Macam-Macam Metode pembelajaran :

1. Metode Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.

Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

(4)

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.

3. Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

Macam-Macam Metode pembelajaran

4. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :

a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :

a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau

bersusah payah mengerjakan sendiri.

b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

(5)

6. Metode Eksperimental

Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7. Metode Study Tour (Karya wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

8. Metode Latihan Keterampilan

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9. Metode Pengajaran Beregu

Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

10. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari

data sampai pada menarik kesimpulan.

Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

12. Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13. Taileren Method

Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya

14. Metode Global (ganze method)

Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.

Demikian macam-macam metode pembelajaran

Semoga dapat menjadi bahan acuan dalam menerapakan metode pembelajaran untuk peserta didik.

Buku acuan : Simamora, Roymond H. (2009). BUKU AJAR PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Jakarta : EGC

APA PERBEDAANNYA : MODEL, METODE, STRATEGI,

PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

(6)

Pendekatan pembelajaran

dapat

diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,

yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,

pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran

yang berorientasi atau berpusat pada siswa (

student centered approach

) dan (2)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (

teacher

centered approach

).

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan

bahwa

strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya

(2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran

terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada

dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan

yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke

dalam dua bagian pula, yaitu: (1)

exposition-discovery

learning

dan (2)

group-individual learning

(Rowntree dalam

Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara

pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara

strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran

deduktif.

(7)

pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;

(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)

simposium, dan sebagainya.

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan

gaya pembelajaran. Dengan demikian,

teknik

pembelajaran

dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas

dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik

tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan

penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya

terbatas. Sementara

taktik pembelajaran

merupakan gaya

seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik

pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,

terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah,

tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang

digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak

diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of

humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki

sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu

elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu

model pembelajaran

. pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan

kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali

penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi

pembelajaran.

H. Agus Maimun. Dosen UIN Malang menulis Teori pembelajaran adalah fakta,

konsep, prinsip, dan prosedur pembelajaran yang telah diuji kebenarannya melalui

pendekatan ilmiah (behavioristik, kognitivistik, konstruktivistik, perilaku

sosial/

social behavior

).

Disain pembelajaran adalah upaya untuk merencanakan dan

menyusun, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil

pembelajaran secara sistematis.

(8)

Strategi pembelajaran adalah cara-cara tertentu yang digunakan

secara sistematis & prosedural dalam kegiatan pembelajaran

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Contoh :

contextual teaching-learning, Quantum teaching-learning, Active

learning, Mastery learning, Discovery-inquiry learning,

cooperative Learning dan PAIKEM.

Metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil belajar yang berbeda dalam kondisi yang berbeda

berdasarkan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan

( Ceramah, tanya jawab, diskusi, dll ).

Model pembelajaran kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran (dick & carey, weils, benety, dll)

Kesimpulan.

Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan antara model pembelajaran, pendekatan

pembelajaran, strategi pembelajaran, tehnik dan metode

pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena

semua istilah merupakan satu kesatuan yang saling menunjang,

untuk melaksanakan proses pembelajaran. Jadi model

pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang

didalamnya ada pendekatan, strategi, metode dan tehnik.

Contoh : model yang digunakan guru PAIKEM, Pendekatan

pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah adalah

pendekatan pembelajaran yang terfokus pada siswa, dimana

strategi pembelajaran siswa aktif, bisa mengungkapan gagasan,

penemuan-penemuan

(9)

maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap

akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan

yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif,

kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di

Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan

model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian

akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber

literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep

atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori)

pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun

dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran

tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing,

sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang

bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran

yang telah ada.

Sumber:

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990.

Strategi Belajar

Mengajar

(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan

Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.

Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit

ALFABETA, Bandung.

Suyatno, www. Klub guru. Com.

Udin S. Winataputra. 2003.

Strategi Belajar Mengajar

. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

Wina Senjaya. 2008.

Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses

Pendidikan

. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengembang perumahan menjalankan bisnisnya merupakan bagian dari kegiatan komersil untuk memperoleh keuntungan dari hasil penjualan rumah dari konsumen, pengembang wajib

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jaringan yang mengimplementasi Link Aggregation akan melakukan load balancing (pemerataan trafik) yaitu link akan secara

("Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar","Percentage of Households by Province and

Faktor status perkawinan kedua orang tua yang dimaksud dalam hal ini salah satunya adalah siswa yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang utuh serta

Hasil tersebut sesuai pendapat dari Muslihatun (2010) yang menyatakan bahwa faktor janin/ bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asfiksia adalah prematur, berat badan

Jika dikaitkan dengan sistem pendidikan perguruan tinggi, ketiga fungsi tersebut harus terangkum dalam proses yang terdapat pada perguruan tinggi.. Dari ketiga fungsi ‘Tri

Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama dalam Renstra Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil periode 2013–2018