• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERH"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan suatu perusahaan atau badan usaha sangat bergantung pada profesionalitas manajemen dalam rangka untuk memajukan dan meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya. Peran manajemen dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan laporan-laporan perusahaan khususnya laporan-laporan keuangan adalah hal yang sangat penting. Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan harus memenuhi krietria laporan keuangan yaitu relevan, dapat dimengerti, andal (akurat) dan tepat waktu.

Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan informasi yang relevan, andal dan dapat dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi yang dicatat oleh suatu entitas pelaporan selama suatu periode pelaporan.Untuk mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas diperlukan berbagai faktor pendukung yaitu sumber daya manusia yang kompeten dan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena sistem informasi akuntansi adalah serangkaian prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan.

(2)

menemukan fenomena permasalahan pada CV. Sumber Jaya Abadi. Dimana sistem yang digunakan pada perusahaan tersebut masih sangat sederhana. Hal ini sangat beresiko apabila sistem informasi akuntansi yang bersifat sederhana dan tidak diimbangi dengan sistem pengendalian internal yang cukup kuat. Sistem akuntansi yang bersifat sederhana akan berakibat kurangnya kualitas laporan keuangan. Dimana laporan keuangan akan kurang relevan, kurang andal dan tidak tepat waktu.

Dari uraian dan fenomena permasalahan diatas, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntasi terhadap Ketepatan Laporan Keuangan”. ( Penelitian pada CV. Sumber Jaya Abadi )

1.2. Rumusan Masalah

Dari Uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pada CV. Sumber Jaya Abadi?

2. Bagaimana ketepatan (keandalan) laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi?

(3)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada CV. Sumber Jaya Abadi.

2. Menggambarkan ketepatan laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi

3. Menguji dan membuktikan pengaruh dari sistem informasi akuntansi terhadap ketepatan laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi.

1.4. Manfaat Penelitian 1. Aspek Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijaddikan sebagai salah satu sumbangan data empiris dalam ilmu akuntansi sektor publik terutama dalam bahasan tentang sistem informasi akuntansi dan ketepatan laporan keuangan.

2. Aspek Praktis

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori 1. Sistem

Sistem diperlukan dalam suatu unit usaha agar tujuan dapat dicapai dengan melakukan kegiatan bersama – sama oleh berbagai unsur. Menurut Mulyadi (2001:3), pengertian sistem adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Jadi sistem merupakan sekumpulan unsur atau elemen dengan cara tertentu yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama. Biasanya sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

2. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan yang berkenaan dengan Akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa

(5)

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

3. Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur terdiri dari: desain dan pengembangan produk, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, dan penjualan produk jadi kepada pembeli. Untuk menangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari: Sistem Akuntansi Pokok, Sistem Akuntansi Piutang, Sistem Akuntansi Utang, Sistem Akuntansi Kas, dan Sistem Akuntansi Biaya (Mulyadi, 2001: 15).

1. Sistem Akuntansi Pokok

Sistem akuntansi dalam perusahaan manufaktur terdiri atas formulir atau dokumen, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan. Unsur-unsur sistem akuntansi ini dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan (seperti investor, kreditur, dan Kantor Pelayanan

Pajak).

(6)

pembantu). Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang dicantumkan di dalam dokumen sumber. Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam catatan akuntansi merupakan keluaran berbagai sistem berikut ini: (1) Sistem Akuntansi Piutang, (2) Sistem Akuntansi Utang (3) Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan, (4) Sistem Akuntansi Biaya (5) Sistem Akuntansi Kas, (6) Sistem Akuntansi Persediaan, dan (7) Sistem Akuntansi Aktiva Tetap. Masing-masing sistem tersebut terdiri dari jaringan prosedur.

Gambar 2.1

unsur sistem akuntansi pokok

Sumber : Mulyadi (2001 :15 )

2. Sistem Akuntansi Piutang

Sistem Akuntansi Piutang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang dan berkurangnya piutang (Mulyadi, 2001: 16). Terjadinya piutang berasal dari transaksi penjualan kredit dan

Dokumen Pendukung

Laporan Keuangan Buku

Besar Jurnal

Dokumen Sumber

(7)

berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. Transaksi berkurangnya piutang yang timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas. Kegiatan penjualan kredit dimulai dengan diterimanya order dari pelanggan, kemudian dilanjutkan dengan permintaan persetujuan pembelian kredit, pengiriman barang, penagihan, pencatatan piutang, dan berakhir dengan distribusi penjualan.

3. Sistem Akuntansi Utang

(8)

Kegiatan retur pembelian dimulai dengan pembuatan memo debet oleh fungsi pembelian, kemudian dilanjutkan dengan pengiriman barang kepada pemasok, pencatatan berkurangnya utang karena transaksi retur pembelian dan berakhir dengan distribusi pembelian (Mulyadi, 2001: 17).

4. Sistem Akuntansi Penggajian dan pengupahan

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahhan melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Fungsi keuangan bertanggungjawab dalam pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produksi dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.

5. Sistem Akuntansi Biaya

(9)

1. Biaya Pabrik

Biaya-biaya yang terjadi dalam pabrik selama suatu periode disebut biaya pabrik. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi tiga

(Soemarso, 2004: 271):

 Biaya bahan baku yaitu biaya untuk barang-barang yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi.

 Biaya buruh langsung adalah biaya untuk buruh yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi.

 Biaya overhead (pabrikasi) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan buruh langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan barang yang dihasilkan. Contoh biaya pabrikasi adalah (1) bahan pembantu (kadang-kadang disebut bahan tidak langsung) misalnya perlengkapan pabrik (mur, baut, dan pelitur dalam perusahaan mebel); (2) buruh tidak langsung yaitu buruh yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan misalnya gaji mandor; (3) pemeliharaan dan perbaikan; (4) listrik, air, telepon.

(10)

Biaya Produksi adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan dalam proses awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam biaya produksi adalah biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir periode (Soemarso,2004:271).

3. Harga Pokok Produksi

Biaya barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut harga pokok produksi barang selesai atau disingkat dengan harga pokok produksi (Soemarso, 2004: 272). Harga pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah persediaan dalam proses awal periode dikurangi persediaan dalam proses akhir periode. Harga pokok produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi. Laporan ini merupakan bagian dari harga pokok penjualan.

6. Sistem Penerimaan Kas

(11)

seperti cek. Dalam sebagian besar bisnis, cek menggantikan sejumlah besar uang tunai. Transaksi-transaksi kas juga dapat berlangsung elektronis secara total, yang tidak melibatkan mata uang maupun cek (Bodnar, 1996: 320). Tujuan dasar setiap aplikasi penerimaan kas adalah meminimalkan kemungkinan kerugian. Prosedur-prosedur seperti penyimpanan segera penerimaan kas, sentralisasi penanganan kas, penyelenggaraan saldo kas minimal dan pencatatan segera atas transaksi-transaksi kas merupakan teknik-teknik pengendalian yang mendasar (Bodnar, 1996: 320).

7. Sistem Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil (Mulyadi, 2001:509). Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini:

 Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek. Dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.

(12)

digunakannya cek dalam setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank kepada perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memeriksa ketelitian catatan transaksi kas perusahaan yang direkam di dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.

 Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check

kepada check issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled

check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima

pembayaran. Dengan digunakannya cek dalam pengeluaran kas, check issuer akan secara otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak yang menerima pembayaran.

Cancelled check sebagai tanda terima pembayaran lebih

andal karena di dalam endorsement terkait pihak bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar maupun bagi penerima pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah bukti kas keluar, cek, dan permintaan cek.

(13)

1. Definisi Laporan Keuangan

Setiap pengguna laporan keuangan mengharapkan adanya transparansi dari laporan keuangan agar bisa mengetahui dengan mudah informasi dari suatu perusahaan.Laporan keuangan merupakan laporan akuntansi yang menghasilkan informasi berupa pencatatan dan pengikhtisaran bagi pemakai untuk pengambilan keputusan pada periode tertentu yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan.Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan no.1 (2007:5) menjelaskan bahwa: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

(14)

laporan bank dan sebagainya.Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu tentang keseluruhan aktivtas operasi perusahaan baik dari segi aktiva, kewajiban, pendapatan dan kinerja perusahaan.Laporan keuangan terdiri dari neraca,laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memberikan informasi bagi penggunanya yang merupakan produk akhir dari siklus akuntansi.Dimana laporan keuangan dapat menggambarkan dengan jelas tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan informasi yang diberikan untuk entitas itu sendiri ataupun bagi entitas lainnya.

Menurut Standar akuntansi Keuangan (2007:5) menjelaskan bahwa “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan’’. Dengan memperoleh laporan keuangan akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan yang bukan hanya bisa dibaca tapi juga bisa dimengerti tentang posisi keuangan melalui analisis laporan keuangan.

PSAK No. 1 paragraf 7 (IAI, 2007 : 1.2) menyatakan bahwa:

(15)

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. dan beban termasuk keuntungan.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan kerugian; dan (5) arus kas. Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasa perlu, dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

2. Tujuan Laporan Keuangan

 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

 Tujuan Umum

(16)

1. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:

a. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya; b. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;

c. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya;

d. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat:

a. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para investor;

b. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawankaryawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha; c. Memberikan informasi untuk perencanaan dan

pengendalian kepada manajemen;

(17)

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

4. mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

5. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.

6. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.

 Tujuan kualitatif

Tujuan Kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang

memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

2. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.

3. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.

(18)

kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.

5. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

6. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.

7. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

5. Ketepatan Laporan Keuangan

(19)

akuntansi. Dalam menetapkan karakteristik kualitatif, FASB mendasarkan pada tiga gagasan, yaitu:

a. Informasi bermanfaat jika informasi tersebut berhubungan dengan keputusan.

b. Informasi bermanfaat jika informasi tersebut dipahami dan digunakan oleh pemakai.

c. Informasi bermanfaat jika pemakai mempercayai informasi. Terdapat empat karakteristik kualitatif, yaitu:

a. Dapat dipahami

Informasi keuangan harus dapat dicerna maknanya oleh pemakai. Dua faktor yang mempengaruhi keterpahaman informasi adalah kecanggihan pemakai dan informasi itu sendiri. Informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut tepat dan pemakai informasi tersebut memiliki kemampuan untuk menginterpretasikannya.

b. Relevan

(20)

informasi untuk membantu investor, kreditur, dan pemakai lain dalam menyusun prediksi dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, atau dalam mengkonfirmasi atau mengkoreksi harapan -harapannya. Informasi juga relevan dengan keputusan investasi jika informasi tersebut mampu mengkonfirmasi ketidakpastian suatu keputusan yang telah dibuat sehingga keputusan tersebut akan dipertahankan atau diubah. Unsur - unsur relevansi, yaitu:

(1) Memiliki nilai peramalan (predictive value)

Nilai peramalan adalah kemampuan atau kualitas informasi untuk membantu pengguna dalam meningkatkan probabilitas terjadinya atau terwujudnya harapan-harapan pengguna atas hasil dari suatu kejadian masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Dengan kata lain, nilai peramalan adalah kemampuan informasi dalam memperbaiki kemampuan atau kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi.

(2) Mengandung feedback value

Feedback value kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu. Dengan kata lain, feedback value adalah kemampuan informasi untuk dijadikan basis mengevaluasi apakah keputusan masa lalu adalah tepat.

(21)

Informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu. Jadi, informasi harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting dalam publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. c. Keandalan

Keandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar dan valid. Nilai informasi akan berkurang jika pengguna informasi meragukan kebenaran atau validitas informasi tersebut, dan begitu pula sebaliknya. Unsur-unsur keandalan:

(1) Dapat diuji (verifiability)

Verifiability adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen mengenai ketepatan, kebenaran dan validitas informasi.

(2) Netral

(22)

ini berarti bahwa informasi disajikan tidak untuk mengarahkan kelompok pengguna tertentu agar bertindak sesuai dengan keinginan penyedia informasi atau untuk menguntungkan/ merugikan kelompok pengguna tertentu.

(3) Ketepatan penyimbolan

Ketepatan penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsikan. Ketepatan penyimbolan dalam akuntansi menyangkut dua hal yaitu ketepatan deskripsi atau definisional (misalnya aset, kas, piutang, dan kewajiban) dan validitas pengukuran.

d. Dapat diperbandingkan (comparability)

Comparability adalah kualitas informasi atau kemampuan informasi untuk membantu para pengguna mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat

6. Pelaporan Laporan Keuangan

(23)

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:

1. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

2. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

3. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

(24)

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan atau SAK (2002) dalam Septiani (2005) menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi perubahan modal, catatan dan laporan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Dalam SAK (2002) juga menjelaskan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan dan pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaganya, serta masyarakat yang menggunakan untuk kebutuhan informasi yang berbeda.

2. Penelitian Terdahulu

(25)

N o

Nama Judul Tahun Kesimpulan

1. Angga Dwi sistem informasi akuntansi keuangan

(26)

terhadap nilai

(27)

4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan Rumusan Penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap ketepatan laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi

Ha : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap ketepatan laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi

BAB III

METODE PENELITIAN

(28)

Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variable melalui pengujian hipotesis. Adapun pengertian explanatory sebagai berikut :

Menurut Sugiyono (2011:10) bahwa :

“Penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel – variabel yang diteliti serta hubungan kausal antara variabel satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis.”

Sedangkan metode survey menurut Nazir (2003)

“Suatu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalayang ada dan mencari keterangan – keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah – masalah dan mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik – praktik yang seddang berlangsung.”

(29)

memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan sasaran.

2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang terlibat dalam pengelolaan laporan keuangan yang hanya berjumlah 20 orang. Sesuai dengan kebutuhan penelitian maka seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Sudjana (1984: 5) “apabila jumlah kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi tersebut atau disebut sampel total. Sedangkan jumlah populasi lebih dari 100, maka yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-5%.” Dengan demikian peneliti mengambil keseluruhan karyawan yang terlibat dalam pengelolaan laporan keuangan menjadi sampel (sampel total) karena seluruh populasi diambil menjadi sampel.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini termasuk nonprobability sampling. Dimana teknik yang dipakai adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dikarenakan jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.

3. Variabel Penelitian / Operasional Variabel 1. Variabel independen

(30)

variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( variabel yang mempengaruhi ). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi pada CV. Sumber Jaya Abadi. Sistem informasi akuntansi merupakan serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran seampai dengan pelaporan keuangan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, konsekuen atau biasa disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan laporan keuangan CV. Sumber Jaya Abadi. Ketepatan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam penyajian laporan keuangan yang berkualitas. Dimana ketepatan laporan adalah ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Ketepatan Laporan Keuangaan CV. Sumber Jaya Abadi

(31)

Variabel

1. Perusahaan mengharuskan karyawan untuk memahami prosedur Sistem Informasi Akuntansi.

2. Kesesuaian sistem informasi akuntansi yang digunakan sudah memenuhi standar pada umumnya. 3. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan akuntansi pada umumnya.

4. Setiap data transaksi selalu diproses secara periodik

5. Pada setiap formulir yang digunakan tercantum nomor urut tercetak, untuk mengawasi

(32)

9. Fungsi kas bertanggung jawab bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pemasukan barang

13. Setiap transaksi piutang dicatat dalam dokumen kerja manajemen, khususnya dalam peningkatan kinerja perusahaan

(33)

17. Adanya petugas yang berwenang untuk melakukan pengawasan dalam pencatatan dan penyimpanan daftar piutang

18. Semua daftar piutang disimpan dan di update oleh orang yang pengendalian biaya, sehingga tercapai biaya yang efisien

20. Prosedur pencatatan biaya-biaya pada masing - masing bagian harus sesuai dengan prosedur akuntansi pertanggungjawaban yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

21. Pengalokasian biaya yang tepat 6. Sistem Akuntansi

Hutang

22. Setiap transaksi hutang dicatat dalam dokumen

23. Transaksi hutang dibukukan dalam berkas induk

24. Ada petugas yang berwenang dalam pencatatan hutang

Variabel Dependen Ketepatan

1. Ketepatan laporan keuangan sesuai dengan karekteristik

(34)

Laporan Keuangan CV. Sumber Jaya Abadi (Y)

laporan keuangan. dapat dipercaya, dan dapat dibandingkan.

2. Ketepatan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi.

2.Laporan keuangan yang dihasilkan dapat membantu dalam memperkirakan aktivitas yang berhubungan dengan keuangan pada periode berikutnya.

3. Laporan keuangan dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

4. Setiap informasi dalam laporan keuangan disertai dengan penjelasan yang rinci sehingga kekeliruan dalam inter prestasi dan penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

5. Informasi dalam laporan keuangan telah menggambarkan secara jujur semua transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan.

(35)

menunjukankesimpulan yang tidak berbeda jauh.

7. Seluruh informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami dengan mudah. 8. Informasi dalam laporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang mudah dipahami.

9. Informasi yang ada dalam laporan keuangan sesuai dengan harapan dan kebutuhan.

10. Pembuatan laporan keuangan dan dilaporkan secara periodik.

(36)

Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban – jawaban yang diberikan dalam menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu lima tingkatan, bergerak dari satu sampai lima.

Tabel 3.2

Penilaian Skala Likert

Jawaban Skor (nilai)

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2010 :135)

4. Metode Pengumpulan Data

(37)

Kuisioner diberikan secara langsung kepada responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk mengembalikan hasil kuisioner tersebut. Hasil angket yang telah diisi kemudian akan diolah lebih lanjut oleh peneliti.

5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menunjukkan masalah yang telah dirumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrument yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Alat pengukur yang absah akan mempunyai validitas yang tinggi, begitupula sebaliknya.

(38)

Setelah nilai korelasi ( r ) didapat, kemudian dihitung nilai thitung untuk menguji tingkat validitas alat ukur penelitian dengan rumus sebagai berikut :

Setelah nilai thitung diperoleh langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung tersebut dengan nilai ttabel pada taraf signifikan sebesar α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Kaidah keputusannya adalah :

(39)

Jika thitung < ttabel, maka alat ukur peleitian yang digunakan adalah tidak valid.

2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan realible atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten. Untuk menguji reabilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan koefisien alpha cronbach. Koefisien keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien alpha cronbach ditunjukkan dengan :

Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga satu. Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban.

6. Teknik Analisis Data

(40)

satu variabel dependen (ketepatan laporan keuangan). Model yang akan dibentuk sesuai penelitian (Sugiyono, 2009:261 ) adalah :

y = a + bx

y : Variabel Dependen (ketepatan laporan keuangan) x : Variabel Independen (sistem informasi akuntansi) b : Angka arah atau koefisien regresi

a : Konstanta

Untuk kemudahan dalam perhitungan digunakan bantuan software dengan program SPSS (Statistical package for social science).

7. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data di analisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linier sederhana, data tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki dalam analisis regresi yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

(41)

data mengikuti distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai

Kolmogorov-Smirnov signifakan pada taraf 5% atau dibawahnya berarti data mengikuti distribusi tidak normal.

2. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah analisis koefisien korelasi rank spearman. Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arahnya variabel

independen ( variabel bebas ) dengan variabel dependen ( variabel terikat ). Kedua variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Adapun rumusnya sebagai berikut :

Dengan ketentuan :

rs : Koefisien korelasi Rank Spearman di : Selisih rank X dengan rank Y yang ke 1 n : Jumlah sampel

(42)

Nilai rs (koefisien korelasi Rank Spearman) yang diperoleh akan berkisar sekitar -1 , 0 sampai +1. Notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara variabel – variabel yang diuji, yaitu :

Bila rs = -1 berarti terdapat korelasi yang kuat tetapi merupakan korelasi negative atau berlawanan arah.

Bila rs = 0 berarti terdapat korelasi antara variabel – variabel yang diuji atau korelasi yang lemah dan tidak ada hubungan.

Bila rs = 1 berarti terdapat korelasi yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan bernilai positif atau searah.

8. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya dari pengaruh variabel bebas sistem informasi akuntansi terhadap variabel terikat ketepatan laporan keuangan. Koefisien determinasi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kd = rs2 x 100% Keterangan :

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi Rank Spearman

2. Uji t

(43)

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 2.2Kerangka pemikiran
Tabel 3.2Penilaian Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hasil observasi yang peneliti dapatkan di Desa Mabodo, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, bahwa di dalam masyarakat tersebut terdapat ± 518 kepala

Dan begitupun sebaliknya, apabila kompensasi yang diberikan kepada pegawai semakin rendah bahkan dibawah rata-rata yang telah ditetapkan dalam hukum, maka akan

Hasil kegiatan pengelolaan bahan nuklir selama tahun 2016 di IEBE adalah telah dilakukan transaksi bahan nuklir sebanyak 45 kali, dengan rincian transaksi

Demir Nüve: Manyetik akı ortamını sa ğ layan demir nüvenin kesiti ve di ğ er nitelikleri, o akım trafosunun bazı karakteristik de ğ erlerini belirler. Bir akım

1. Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pembelajaran saintifik pada tema gerak tubuh kita berhasil dikembangkan sesuai model Borg and Gall yangberupaproduk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan dan kelayakan usahatani cabai rawit di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.. MATERI DAN METODE Lokasi dan

Pada penelitian ini akan dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi zat warna dari masing-masing dyestuff Direct Yellow

Perbedaan hasil akhir dapat diketahui dengan dilakukan postes menggunakan uji satu pihak untuk mengetahui pengaruh perlakuan model problem based learning berbantuan