1.
Kegiatan untuk menghasilkan produk proyek
2.
Kegiatan yang menjamin produk proyek selesai
sesuai persyaratan yang ditetapkan, terutama
dalam hal :
Kegiatan untuk menjamin produk proyek
selesai sesuai persyaratan, dilakukan dalam
manajemen cakupan proyek.
Produk kegiatan ini misalnya :
a.
Laporan-laporan proyek
4 P adalah 4 hal terpenting dalam manajemen
proyek, yaitu :
1.
People : elemen terpenting dari kesuksesan
suatu proyek
2.
Product : sistem yang akan dibangun
3.
Process : sekumpulan framework activities dan
engineering task agar proyek berjalan
HUKUM :
KESELURUHAN NORMA YANG
OLEH PENGUASA
NEGARA
DAN
MASYARAKAT
YANG BERWENANG
MENETAPKAN HUKUM,
DINYATAKAN
SEBAGAI PERATURAN
YANG MENGIKAT BAGI SEBAGIAN
NORMA-NORMA
PERATURAN MENGANDUNG HUBUNGAN
HUKUM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
HUKUM KEBIASAAN
PERJANJIAN/TRAKTAT
YURISPRUDENSI
UNTUK MENGADAKAN SUATU
TATA TERTIB
Kata “ Bisnis “ itu sendiri diambil dari
bahasa Inggris “ Business “ yang berarti
kegiatan usaha.
Dalam arti luas, kata bisnis sering
diartikan : sebagai keseluruhan kegiatan
usaha yang dijalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus menerus,
yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun
fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
HUKUM BISNIS :
Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang
Pengusaha
Pekerja
Terus menerus
Terang-terangan
Dalam kualitas tertentu
Bertujuan untuk mencari keuntungan atau
laba
Pembukuan
Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1 Tahun
1995)
Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)
◦
Persekutuan Perdata / maatschap (pasal 1619
KUH Perdata)
◦
Firma (pasal 16
–
35 KUH Dagang)
◦
Perseroan Komanditer / CV (pasal 19 KUH
Dagang)
Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian
melakukan kegiatan usaha dengan modal
Perseroan memperoleh status badan hukum
setelah akta pendiriannya disahkan oleh
Menteri Hukum & HAM RI (dh. Menteri
Kehakiman) dan pengesahan diberikan paling
lama 60 hari setelah permohonan diterima
secara lengkap dan memenuhi persyaratan.
Setelah akta tersebut disahkan, wajib
Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum
& HAM RI wajib didaftarkan oleh Direksi dalam
Daftar Perusahaan dan wajib diumumkan dalam
Berita Negara & Tambahan Berita Negara RI.
Pengumuman ini (PN. Percetakan Negara) supaya
perseroan terbatas yang telah disahkan dapat
berperan secara sempurna sebagai suatu badan
hukum sebagaimana yang diharapkan oleh para
pendiri tanpa membebani direksi dengan
tanggungjawab renteng apabila mereka melakukan
segala tindakan hukum untuk kepentingan
Dalam UU PT pengaturan mengenai jenis
modal, yaitu terdiri dari :
Modal Dasar ( min. 20 Juta )
Modal Ditempatkan ( min. 25 % dari modal
dasar )
Modal Disetor ( min 50 % dari modal
Pemegang saham perseroan harus lebih
dari 1 (satu) orang, karena pada dasarnya
sebagai badan hukum perseroan dibentuk
berdasarkan perjanjian. Apabila perseroan
kemudian hanya dimiliki oleh seorang,
dalam waktu 6 (enam) bulan pemegang
saham harus menjual sahamnya, apabila
tidak maka tanggungjawab menjadi pribadi
dan atas permohonan pihak yang
adalah pemberian wewenang
pemerintahan kepada
pemerintah daerah untuk secara
mendiri dan berdaya untuk
Jakarta Sentris;
Perimbangan keuangan tidak adil;
Kesenjangan sosial antara pusat
Tujuan :
- mencegah pemusatan
kekuasaan;
- terciptanya pemerintah
yang efisien; dan
A. OTONOMI DAERAH.
1. Hakekat otonomi daerah.
Indonesia
Negara kesatuan yang berbentuk republik
Pelaksanaan pemerintahan dibagi atas daerah provinsi
propinsi dibagi atas kabupaten dan kota
mempunyai
pemda yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas.
UU RI No. 32 tahun 2004
Pemerintahan daerah.
UU RI No. 33 tahun 2004
Perimbangan keuangan antara
Pemerintahan pusat dan daerah.
Beberapa istilah :
1. Pemerintah
2. Pemerintah daerah.
3. Desentralisasi.
4. Dekonsentrasi.
5. Tugas pembantuan.
Perangkat NKRI yang terdiri dari presiden bersama para Menteri.
Kepala daerah beserta perangkat daerah otonomi yang lain sebagai badan eksekutif daerah, DPRD adalah badan Legislatif daerah.
Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonomi dalam kerangka NKRI.
Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubenur sebagai wakil presiden dan / perangkat pusat Daerah.
6. Otonomi daerah.
7. Daerah otonom.
8. Wilayah administrasi.
9. Instansi vertikal.
10. Pejabat yang berwenang.
11. Kecamatan.
12. Kelurahan.
Kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut pelaksanaan sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan Peraturan perundang – undangan. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa Sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI.
Wilayah kerja gubenur selalu wakil pemerintah.
Perangkat departemen dan / atau lembaga pemerintah Non departemen di daerah.
Pejabat pemerintah di tingkat pusat / pejabat pemerintah di Tingkat propinsi yang berwenang memilih dan mengawasi penyelengaraan pemda.
Wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota.
4 macam
Desentralisasi.
Desentralisasi politik.
Bertujuan menyalurkan semangat demokrasi secara positif di Masyarakat.
Desentralisasi administrasi. Dekonsentrasi.
Memiliki 3 bentuk utama : Delegasi.
Devolusi.
Bertujuan agar penyelenggaraan pemerintah dapat
Berjalan secara efektif dan efesien.
Desentralisasi ekonomi / pasar.
Bertujuan untuk lebih memberikan tanggung jawab yang ber- kaitan sektor publik ke sektor privat.
Desentralisasi fiskal.
VISI OTONOMI DAERAH
1 Bidang politik :
Proses untuk membuka lahirnya kepala pemda yang di pilih secara demokrasi.
Penyelenggaraan pemerintahan yang reponsip terhadap kepentingan masyarakat luas. Memelihara suatu mekanisme pengambilan keputusan yang taat kepada asas
Pertanggung jawaban publik. 2 Bidang ekonomi :
Menjamin lancarnya pelaksanaan kebijakan ekonomi nasional di daerah.
Mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan profesi ekonomi di daerahnya.
Membangun berbagai infrastruktur yang menunjang perputaran ekonomi di daerahnya. 3 Bidang sosial budaya :
Menciptakan harmoni sosial
KONSEP OTONOMI DAERAH
MENGANDUNG MAKNA
1. Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintahan dalam hubungan domestik kepada Daerah, kecuali bidang :
Keuangan dan moneter. Politik luar negeri.
Peradilan. Pertahanan Keagamaan
2 Penguatan peran DPRD dalam pemilihan dan penetapan kepada daerah
3 Pembangunan tradisi politik yang lebih sesuai dengan kultur ( budaya ) setempat 4 Peningkatan efektivitas fungsi – fungsi pelayanan eksekutif
5 Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah 6 Perwujudan desentralisasi fiskal.
Tujuan pemberian Otonomi daerah
Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik
Pengembangan kehidupan demokrasi.
Keadilan
Pemerataan
.
Pemeliharaan hubungan yang serasi antar
pusat dan daerah
3. Asas
–
asas dan prinsip pemerintahan daerah.
Asas pemerintahan
Daerah.
Pasal 18 ayat 2
UUD 1945
Pemerintah daerah
Propinsi, daerah
Kabupaten, dan kota
mengatur dan
mengurus sendiri
urusan pemerintahan
membuat asas
otonomi dan tugas
pembantuan.
Asas otonomi :
pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah
dapat diselengarakan secara langsung oleh
pemerintahan daerah itu sendiri.
Asas tugas pembantuan :
Pasal 16 ayat 6 UUD 1945.
Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan
–
peraturan lain
Untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
Prinsip penyelengaraan pemerintahan daerah :
Mengunakan asas :
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Tugas pembantuan
Menyelenggarakan asas desentralisasi secara utuh dan bulat yang
dilaksanakan di daerah kabupaten / kota.
Asas pembantuan dilaksanakan di :
Daerah propinsi
Daerah kabupaten
Daerah kota
4. Kewenangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
DASAR
Pasal 18 A ayat 1 UUD 1945
Pasal 18 A ayat 2 UUD 1945
Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hirarkis
Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan ke khususan dan
Keragaman Daerah.
5. BENTUK DAN SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH
DAERAH
DPRD ( Legislatif )
Pemerintahan daerah ( Eksekutif )
merupakan wahana Untuk
Melaksanakan Demokrasi
berdasarkan Pancasila
berkedudukan sejajar dan menjadi
mitra dari Pemerintahan darah
( pasal 40 UU RI No. 32 th 2004 )
Kepala daerah
Perangkat daerah lainya
Fungsi DPRD ( pasal 41 UU RI No. 32
Tahun 2004 )
Fungsi legislasi.
pembentuk PERDA
Fungsi anggaran.
kewenangan dalam hal anggaran
Daerah ( APBD )
Fungsi pengawasan.
Cara pemilihan anggota DPRD.
1Dasar pasal 18 ayat 3 UUD 1945.
2Anggotanya di pilih melalui PEMILU.
3Wakil pelaksanaan bersamaan dg pemilu untuk anggota DPR dan DPD
Tugas dan wewenang DPRD ( pasal 42 UU RI No. 32 tahun 2004 )
a. Membentuk perda yang di bahas bersama kepala daerah.
b. Membahas dan menyetujui RAPERDA
–
APBD bersama dgn kepala daerah
c. Pelaksanaan pengawasan terhadap :
Perda dan aturan lain
Peraturan kepala daerah
APBD
Kebijakan pemda
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian :
DPRD provinsi
Gubenur dan wakil gubenur kepada presiden melalui
Menteri dalam negeri
Hukum ini memusatkan perhatian pada
kewajiban untuk melaksanakan kewajiban
sendiri (
self imposed obligation)
.
Kontrak dibuat untuk perlindungan
suatu perjanjian tertulis diantara dua atau lebih orang/
pihak yang menciptakan hak dan kewajiban untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Istilah
Umum)
“Contract: An agreement between two or more persons
which creates an obligation to do or not to do a peculiar
thing
”
Perjanjian : Adalah suatu perbuatan dengan mana
TRANSAKSIONAL
◦
ADANYA DUA PIHAK ATAU LEBIH DIMANA
PIHAK SATU SEBAGAI PEMBERI PRESTASI DAN
PIHAK LAIN PENYEDIA PRESTASI (JUAL BELI,
SEWA MENYEWA, PINJAM MEMINJAM )
OPERASIONAL
Jual Beli
Tukar Menukar
Sewa Menyewa
Melakukan Pekerjaan
Pengangkutan
Persekutuan
Penghibahan
Penitipan Barang
Pinjam meminjam
Untung Untungan
Penanggungan Utang
Perdamaian
Dll
Kontrak lisensi
Kontrak waralaba
Kontrak Penggunaan Rahim
ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK :
para pihak mempunyai kebebasan menentukan
perjanjian
ASAS KONSENSUALISME :
Perjanjian itu lahir sejak adanya kesepakatan
(consensus)
ASAS PERSONALITY :
seseorang yang akan melakukan dan/atau membuat
kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja.
Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUH Perdata .
ASAS IKTIKAD BAIK
Perjanjian harus dibuat berdasarkan kepatutan
dan kepantasan serta tidak menyalahgunakan
situasi
ASAS PUCTA SUNT SERVANDA
Prinsip Kebebasan Berkontrak
Prinsip Iktikad baik dan Transaksi Jujur
Prinsip pengakuan kebiasaan
Prinsip Kesepakatan melalui penawaran dan penerimaan
Prinsip larangan negosiasi dgn iktikad buruk
Prinsip Menjaga kerahasian
Prinsip perlindungan pihak lemah dari syarat baku
Prinsip syarat sahnya kontrak
Prinsip pembatalan karena perbedaan besar
Prinsip
contraproferentem
dalam penafsiran
Prinsip menghormati kontrak dalam kesulitan
PERSOON
LEGAL ENTITIES
PUBLIC BODIES
Government to Private
SYARAT SUBYEKTIF
◦
KESEPAKATAN
◦
KECAKAPAN
SYARAT OBYEKTIF
◦
SUATU HAL TERTENTU
Adalah bertemunya dua maksud yang terwujud
dalam janji untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu
Kesesuaian antara penawaran (
offer
) dan
Penerimaan (
Acceptance
)
Ditandai dengan : jabat tangan ; pembayaran ;
tanda tangan ; dan hal lain yang dianggap
patut menurut undang undang dan kebiasaan
Tidak sah bila: atas paksaan; adanya
Adalah pihak yang mampu secara hukum atau
berkuasa atas barang dan jasa yang diperjanjikan
atau berwenang mewakili pihak
Misalnya : Pemilik barang atau yang diberi kuasa ;
Direktur sebagai wakil perusahaan
Yang tidak cakap : anak dibawah umur (<21th/
belum menikah) ; seorang pailit ; dibawah
Adalah obyek perjanjian yang akan menimbul
kan prestasi bagi para pihak baik yang ada
maupun yang akan ada .
Misal :
Sesuatu yang menjadi pokok perjanjian adalah
suatu sebab yang legal menurut undang
undang; tidak melanggar kesusilaan dan
ketertiban umum.
Misal : jual beli, pinjam meminjam dll
tidak boleh memperjanjikan jual beli gula