PENGARUH PELAYANAN PASTORAL TERHADAP KETERLIBATAN JEMAAT DALAM PELAYANAN DI GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA
LONG PUJUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kristen Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar
Oleh MINDI LALO NPM: 1205158
SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR
Abstrak
Mindi Lalo. “Pengaruh Pelayanan Pastoral terhadap Keterlibatan Jmeaat dalam Pelayanan di Gereja Kemah Injil Indonesia Long Pujungan.” (Dibimbing oleh Pdt. Robi Pangarra, M.Th)
Tujuan penulisan skripsi adalah untuk menjelaskan pengaruh pelayanan pastoral terhadap pelaksanaan pelayanan pastoral dan keaktifan jemaat dalam pelayanan. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pelakasanaa pastoral yang dilakukan lewat penyampaian firman, perkunjungan pastoral dan pelayanan konseling pada jemaat GKII Long Pujungan masih cukup berpengaruh pada kehidupan jemaat secara khusus dalam keterlibatan jemaat di dalam pelayanan.
Kedua, masih ada jemaat yang belum merasa dilayani lewat pelayanan konseling, namun mereka memiliki kerinduan untuk dilayani. Itu artinya pelayanan konseling merupakan pelayanan yang sangat dirindukan oleh jemaat, karena lewat pelayanan ini lebih personal sehingga mereka boleh berdiskusi dengan gembala lebih terbuka.
Ketiga, penyampaian firman, perkunjungan pastoral dan pelayanan konseling merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh gembala sebagai stimulasi kepada jemaat untuk aktif terlibat di dalam pelayanan. Keempat, seorang gembala yang berhasil adalah gembala yang mempersiapkan penyampaian firman Tuhan lewat khotbah sesuai kebutuhan jemaat, gembala yang setia di dalam perkunjungan pastoral dan gembala yang terbuka selalu terhadap pelayanan konseling.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu tanggung jawab yang cukup berat bagi seorang gembala adalah di
mana, gembala itu sedapat mungkin mempertaruhkan segenap hidupnya untuk
melayani domba-domba gembalaannya. Karena panggilan seorang gembala bukan
atas kehendaknya sendiri, melainkan Allah yang mempercayakan pelayanan itu
kepadanya. Ralph M. Riggs mengatakan, “sebelum ia dilahirkan, Allah sudah mempunyai rencana baginya; ia harus dipanggil dan dilengkapi, ditabiskan dan
diutus. Seluruh rencana itu hendaknya berasal dari Allah, dan mendapat tanggapan
sepenuh hati dari yang dipanggil, dan tanpa ragu-ragu didukung oleh orang-orang
percaya.”1 Meskipun Ralph M. Riggs mengatakan demikian, pada kenyataannya tidak sedikit juga gembala yang gagal menunjukkan sikap dan panggilannya ketika
sedang melayani sebagai gembala sidang. Jadi, sangat menyedihkan apabila seorang
gembala bertahun-tahun dalam pelayanan, tetapi tidak dapat memberikan suatu
pengaruh terhadap keterlibatan anggota jemaat dalam pelayanan. Itu berarti bahwa ia
gagal menunjukkan sikapnya sebagai gembala yang dipanggil Allah untuk
menggembalakan umat-Nya.
Suatu kenyataan yang dapat dilihat adalah bahwa gembala/badan pengurus
jemaat jarang mengunjungi anggota jemaatnya. Di jemaat Gereja Kemah Injil
Indonesia (GKII) Long Pujungan. Seharusnya, setiap gembala yang
menggembalakan domba-domba Allah bertanggung jawab penuh atas segala
keberadaan domba yang dipercayakan kepadanya. Dia harus mengenal aspek
kehidupan domba itu, sehingga ia dapat melakukan tugas palayanannya dengan
semaksimal mungkin dan memberikan makan domba itu sesuai dengan
kebutuhannya. Selain itu juga seorang gembala harus jeli terhadap segala keadaan
disekitarnya, supaya dapat memberikan perlindungan yang tepat bagi domba-domba
pemeliharaannya terhadap segala pengaruh yang mungkin saja menimpa mereka.
Tetapi masalahnya adalah meskipun seorang gembala mengetahui banyak hal
tentang pelayanan, dalam praktiknya tidak dilakukan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Tentunya, ini bukanlah suatu yang mudah bagi seorang gembala, tetapi
perlu dilakukan dengan penuh ketergantungan kepada Yesus Kristus yang adalah
gembala Agung; yang memberikan kekuatan dan kemampuan baginya untuk
melaksanakan pelayanannya sebagai gembala sidang.
Pengaruh dari pelayanan pastoral maka anggota jemaat akan terlibat aktif
didalam pelayanan dan jemaat dapat memakai karunia yang ada pada mereka untuk
melayani Tuhan.
Jadi, berdasarkan masalah di atas, maka peneliti ingin menuangkan
keprihatinan dan kepedulian akan hal ini, dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul,
JEMAAT DALAM PELAYANAN DI GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA LONG PUJUNGAN.
Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti ungkapkan, maka yang menjadi
pokok masalah yang harus diselesaikan dalam skripsi ini yaitu bagaimana pengaruh
pelayanan pastoral terhadap keterlibatan jemaat dalam pelayanan di GKII Long
Pujungan.
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam menulis skripsi ini adalah :
Menjelaskan pengaruh pelayanan pastoral terhadap pelaksanaan pelayanan
pastoral dan keaktifan jemaat dalam pelayanan.
Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data dengan cara: mengumpulkan data dan informasi dari
buku-buku yang ada, yang erat hubungannya dengan skripsi ini. Selain itu penulis juga
mengadakan penelitian lapangan dengan cara mewancarai gembala/badan pengurus
jemaat dan anggota jemaat setempat.
Batasan Penulisan
Menurut penulis bahwa pengaruh pelayanan pastoral terhadap keterlibatan
penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini pada penguraian yang
berkaitan erat dengan pengaruh pelayanan pastoral terhadap keterlibatan jemaat
dalam pelayanan di GKII Long Pujungan.
Manfaat Penulisan
Pertama, sebagai teori yang sangat dibutukan oleh penulis dalam pelayanan
selanjutnya.
Kedua, sebagai teori untuk memotifasi para gembala dalam melaksanakan
pelayanan pastoral di jemaat yang dilayani.
Ketiga, sebagai teori untuk anggota jemaat yang aktif terlibat dalam
pelayanan di jemaat.
Keempat, untuk memenuhi salah satu syarat akademik Sekolah Tinggi
Theologi Jaffray Makassar dalam meraih gelar Sarjana Teologi.
Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini menguraikan tentang pengaruh pelayanan pastoral
terhadap keterlibatan jemaat dalam pelayanan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I, merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang
masalah, pokok masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, batasan penulisan,
manfaat penulisan, sistematika penulisan.
Bab II menguraikan tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari pengertian
gembala, perkunjungan pastoral dan pelayanan konseling, keaktifan jemaat dalam
pelayanan yaitu aktif dalam persekutuan rohani, aktif dalam pelayanan, aktif dalam
membaca Alkitab, aktif dalam berdoa, dan aktif dalam bersaksi.
Bab III, menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, metode
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV, membahas mengenai analisis hasil dan pembahasan.