• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi RPMK TC Revisi Anggaran TA 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sosialisasi RPMK TC Revisi Anggaran TA 2018"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI

PERBAIKAN TATA CARA REVISI ANGGARAN

TAHUN ANGGARAN 2018

Jakarta, Desember 2017

(2)

PENDAHULUAN

1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan

amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

2. Untuk TA 2018, dilakukan perbaikan ketentuan revisi anggaran, antara lain sbb:

a. Pembagian kewenangan pemrosesan usul revisi di DJA dan DJPB;

b. Ketentuan revisi anggaran terkait dengan belanja operasional, tunggakan, dll;

c. Penyeragaman penelaahan revisi anggaran; dan

d. Dukungan sistem aplikasi dalam proses penyelesaian revisi anggaran.

3. Selain itu, memenuhi amanat UU Nomor 15 Tahun 2018 tentang APBN TA 2018, juga

ditambahkan klausul revisi anggaran berupa:

a. Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1

(satu) program yang sama;

(3)

PERUBAHAN PENYAJIAN DAN KEWENANGAN REVISI

No

Uraian

PMK Tata Cara Revisi 2017

RPMK Tata Cara Revisi 2018

1

Penyajian

61 Batang Tubuh

Tanpa Penjelasan

23 Batang Tubuh

Disertai

Penjelasan

dalam

Lampiran-lampiran

2

Kewenangan

revisi

DJA:

penelaahan (5 hari)

pengesahan

revisi

antar

Kanwil (1 hari)

DJA:

penelaahan (5 hari)

- (dialihkan ke Dit PA DJPB)

DJPB:

Kanwil DJPB

:

Pengesahan revisi dalam 1

Kanwil

DJPB:

Dit Pelaksanaan Anggaran

pengesahan revisi antar Kanwil

(1 hari)

(4)

PENELAAHAN vs PENGESAHAN

REVISI DENGAN PENELAAHAN

Pagu berubah (selain PNBP untuk Satker BLU, lanjutan

PHLN, hibah langsung)

Pergeseran anggaran antar output dengan:

Besaran anggaran yang digeser > 10%, dan

Berdampak pada penurunan volume keluaran (output).

Pergeseran anggaran pada peruntukan yang berbeda.

Diproses di DJA

REVISI BERUPA PENGESAHAN

Pergeseran anggaran antar output dengan:

Besaran anggaran yang digeser < 10%, dan

Tidak berdampak pada penurunan volume keluaran

(output).

Pergeseran anggaran pada peruntukan yang sama.

(5)

KEWENANGAN DJA

a. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah: semua usul revisi yang mengakibatkan penambahan/pengurangan belanja BA K/L atau belanja BA BUN, kecuali:

 Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN atau APBN Perubahan untuk satker Badan Layanan Umum dan/atau penggunaan saldo Badan Layanan Umum dari tahun sebelumnya,

 revisi anggaran berupa lanjutan pelaksanaan kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN, dan/atau

 penambahan hibah luar negeri atau hibah dalam negeri langsung yang diterima setelah Undang-undang mengenai APBN atau APBN Perubahan Tahun Anggaran 2018 ditetapkan, dan kegiatannya dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian/Lembaga.

b. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap yang memerlukan penelaahan:

 Pergeseran anggaran antar subbagian anggaran dalam BA 999 (BA BUN);

 Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1 (satu) program yang sama dalam 1 (satu) Bagian Anggaran untuk kementerian/lembaga yang menerapkan kebijakan penggunaan PNBP terpusat;

 pergeseran anggaran antar keluaran (output) dalam 1 (satu) Program yang sama dalam 1 (satu) bagian anggaran yang besaran pergeseran anggarannya lebih dari 10% (sepuluh persen) dari pagu keluaran (Output) yang direvisi dan berdampak pada penurunan volume keluaran (Output);

 revisi anggaran dalam rangka penyelesaian sisa pekerjaan tahun 2017 yang dibebankan pada DIPA tahun 2018;

 penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam DIPA BUN; dan/atau

 penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan.

(6)

KEWENANGAN DJPB

a.

Revisi anggaran dalam hal pagu berubah, meliputi:

lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN;

penambahan dan/atau pengurangan penerimaan hibah langsung;

penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan

Layanan Umum; dan/atau

pergeseran anggaran belanja untuk satker PNBP dan BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP

;

b.

Revisi Anggaran dalam hal pagu tetap berupa pergeseran anggaran antar output dalam 1

(satu) kegiatan atau antar kegiatan sepanjang besaran anggaran yang digeser tidak lebih dari

10% (sepuluh persen) dari total pagu anggaran keluaran (Output) yang direvisi, dan tidak

mengurangi volume keluaran (Output) yang direvisi; dan/atau

c.

revisi administrasi yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi RKA-KL DIPA, dan revisi

administrasi yang dapat dilakukan secara otomatis

pergeseran anggaran antar Satker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan yang berbeda, termasuk Satker perwakilan di luar negeri, diproses di Direktorat

Pelaksanaan Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

(7)

REVISI ADMINISTRASI KEWENANGAN DJPB

KEWENANGAN KANWIL DJPB KEWENANGAN DIT. PA

• ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi sepanjang dalam peruntukkan dan sasaran yang sama, termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis belanja

• ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara sepanjang DIPA belum direalisasikan;

• ralat kode lokasi Satker dan/atau lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

• perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA;

• ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk penerusan pinjaman; • ralat cara penarikan SBSN;

• ralat nomor register pembiayaan proyek melalui SBSN; dan/atau

• ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis aplikasi RKA-K/L DIPA;

• pencantuman/perubahan catatan halaman IV DIPA berkaitan dengan tunggakan tahun 2017;

• perubahan kantor bayar sepanjang DIPA belum direalisasikan;

• perubahan nomenklatur satker untuk kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan; dan

• perubahan pejabat perbendaharaan •

 perubahan/penambahan nomor register PHLN;

 perubahan/penambahan nomor register SBSN;

 perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk pemberian pinjaman;

 perubahan/penambahan cara penarikan SBSN;

 pencantuman/perubahan/

penghapusan catatan halaman IV.B DIPA;

 revisi administrasi lainnya sepanjang tidak menyebabkan perlunya pencetakan ulang DIPA lama atau pencetakan DIPA baru

(8)

PERBAIKAN KETENTUAN REVISI

No Uraian PMK Tata Cara Revisi 2017 RPMK Tata Cara Revisi 2018 1 Belanja Operasional Hanya dapat dipenuhi dari belanja

operasional saja

Dapat dipenuhi dari belanja operasional dan non-operasional

Untuk gaji dan tunjangan melekat pada gaji dan tunjangan kinerja dapat dipenuhi juga dari BA BUN.

Untuk gaji dan tunjangan melekat pada gaji dan tunjangan kinerja dapat dipenuhi dari belanja non-operasional dan BA BUN.

2 Pemenuhan kekurangan anggaran akibat selisih kurs untuk kegiatan yang dibiayai dari PHLN

Ketentuan pemenuhan kekurangan belanja akibat selisih kurs untuk belanja pegawai dan belanja non-pegawai disamakan.

Ketentuan pemenuhan kekurangan belanja akibat selisih kurs untuk belanja pegawai dibedakan dengan ketentuan untuk belanja non-pegawai.

3 Tunggakan tahun sebelumnya Tidak dibedakan antara tunggakan 1 tahun atau lebih

dibedakan ketentuan antara tunggakan 1 tahun atau lebih

4 Pemanfaatan sisa anggaran Tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional

Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional

5 Pergeseran anggaran kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Urusan Bersama

Hanya mengatur kewenangan DJA Diatur juga kewenangan DJPB

6 Perubahan output prioritas nasional proyek prioritas nasional

Perubahan program, kegiatan, proyek prioritas, keluaran (output), dan lokasi

(9)

PEMENUHAN BELANJA OPERASIONAL

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB Pergeseran antar program atau antar BA (dari

BA BUN ke BA KL)

Pergeseran dalam 1 program antar satker antar kanwil

Pergeseran dalam 1 program antar satker dalam 1 wilayah kerja Kanwil DJPB

Dalam peruntukan akun yang sama antar program atau antar akun dalam program yang sama atau antar program

Dalam peruntukan akun yang sama

Dalam peruntukan akun yang sama

Termasuk dari non-operasional ke operasional:  diutamakan menggunakan sisa anggaran

kontrak atau swakelola,

 dapat dipenuhi dari pergeseran anggaran output generik non-operasional sepanjang usul revisi tersebut tidak berdampak pada penurunan volume keluaran (output),

 disampaikan oleh Pengguna Anggaran dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

(10)

PEMENUHAN KEKURANGAN BELANJA AKIBAT SELISIH KURS

KEWENANGAN DJA

KEWENANGAN DIT PA

DJPB

KEWENANGAN KANWIL

DJPB

perubahan anggaran Kegiatan

Kementerian/ Lembaga yang

sumber dananya berasal dari

pinjaman dan/atau hibah luar

negeri :

Percepatan penarikan PHLN

Pergeseran anggaran dalam

1 program antar satker

antar kanwil untuk

memenuhi kekurangan

selisih kurs

Pergeseran dalam 1

program antar satker

dalam 1 wilayah kerja

Kanwil DJPB untuk

memenuhi kekurangan

selisih kurs

Kekurangan belanja pegawai

akibat selisih kurs untuk pegawai

yang ditempatkan di luar negeri

(11)

TUNGGAKAN TAHUN SEBELUMNYA (1/2)

Dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun-tahun sebelumnya dapat dilakukan

Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama sepanjang tidak mengurangi

volume Keluaran (

Output

) dalam DIPA.

Untuk tiap-tiap tunggakan tahun-tahun sebelumnya harus dicantumkan dalam

catatan-catatan terpisah per tagihan dalam halaman IV DIPA pada tiap-tiap alokasi

yang ditetapkan untuk mendanai suatu Kegiatan per DIPA per Satker.

Dalam hal jumlah tunggakan tahun-tahun sebelumnya, nilainya:

sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), harus dilampiri surat

pernyataan dari KPA;

di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan

Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L;

dan

(12)

TUNGGAKAN TAHUN SEBELUMNYA (2/2)

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

• Tunggakan 2017 yang dipenuhi dengan pergeseran anggaran antar akun.

• Tunggakansebelum tahun 2017. • Dalam hal tunggakan tahun-tahun

sebelumnya sudah dilakukan audit oleh pihak pemeriksa yang berwenang, usul revisi dapat menggunakanhasil audit dari pihak pemeriksa yang berwenang tersebut sebagai dokumen pendukung pengganti verifikasi KPA/APIP K/L/BPKP.

• Dalam hal terdapat perbedaan angka antara tunggakan yang tercantum dalam halaman IV.B DIPA dengan hasil verifikasi/audit, maka angka yang digunakan adalah angka hasil

verifikasi/audit.

Tunggakan tahun 2017 terkait dengan list atau selain yang termasuk dalam list yang dipenuhi dengan pergeseran anggaran antar satkerantar KanwilDirektorat Jenderal Perbendaharaan sepanjang dalam peruntukkan akun yang sama.

Tunggakan tahun 2017 terkait dengan atau selain:

1. belanja pegawai khusus gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji;

2. tunjangan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku; 3. uang makan;

4. belanja perjalanan dinas pindah; 5. langganan daya dan jasa; 6. tunjangan profesi guru/dosen; 7. tunjangan kehormatan profesor;

8. tunjangan tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri Sipil; 9. tunjangan kemahalan hakim;

10. tunjangan hakim adhoc;

11. honor pegawai honorer/pegawai pemerintah non PNS/guru tidak tetap;

12. imbalan jasa layanan Bank/Pos Persepsi;

13. pembayaran jasa bank penatausaha pemberian pinjaman; 14. bahan makanan dan/atau perawatan tahanan untuk

tahanan/narapidana;

15. pembayaran provisi benda meterai; 16. bahan makanan pasien rumah sakit;

17. pengadaan bahan obat-obatan rumah sakit;

18. pembayaran tunggakan kontribusi kepada lembaga internasional; dan/atau

(13)

PERGESERAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN DALAM RANGKA TUGAS

PEMBANTUAN, URUSAN BERSAMA, DAN/ATAU DEKONSENTRASI

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

Pergeseran anggaran antar

Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atau antar Kewenangan untuk kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau

dekonsentrasi:

• dalam hal terjadi perubahan prioritas atau kebijakan dari Kementerian/Lembaga. • telah mendapat persetujuan

dari unit eselon I

Kementerian/Lembaga yang memberi penugasan atau pelimpahan,

pergeseran anggaran dalam keluaran (output) yang sama atau antar keluaran (output) yang berbedaantar SKPD dalam 1 (satu) provinsi/kabupaten/kota yang sama

terkait dengan tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi ,

sepanjang:

• tidak terjadi perubahan lokasi dan/atau perubahan kewenangan,

• besaran anggaran yang diusulkan digeser maksimal 10% (sepuluh persen), dan • target dan satuan volume keluaran

(output) tetap.

pergeseran anggaran antar keluaran (output) dalam 1 (satu) SKPD atau antar SKPD dalam 1 (satu) lokasi yang sama

dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi, sepanjang:

 tidak terjadi perubahan kewenangan;

 target dan satuan volume keluaran (output) tetap;

 besaran anggaran yang diusulkan digeser maksimal 10% (sepuluh persen) dari pagu output atau pagu SKPD, dan

(14)

PENGGUNAAN SISA ANGGARAN KONTRAKTUAL ATAU

SISA ANGGARAN SWAKELOLA

KEWENANGAN DJA

KEWENANGAN DIT PA DJPB

KEWENANGAN KANWIL DJPB

memenuhi kekurangan belanja

operasional (komponen 001

dan/atau komponen 002)

meningkatkan volume Keluaran

(

Output

) pada Kegiatan lain antar

satker antar Kanwil DJPB

meningkatkan volume

Keluaran (

Output

) pada

Kegiatan yang sama;

meningkatkan volume

Keluaran (

Output

) pada

Kegiatan lain dalam Program

yang sama;

dalam wilayah kerja Kanwil DJPB

Catatan:

Dalam hal sisa anggaran akan digunakan untuk membiayai hal-hal di luar dari yang sudah disebutkan di

atas, usul revisi anggaran terkait dengan penggunaan sisa anggaran harus mendapat persetujuan Menteri

teknis/pimpinan Lembaga/Pengguna Anggaran, dan diproses di DJA.

(15)

PERUBAHAN

PROGRAM, KEGIATAN, PROYEK PRIORITAS

NASIONAL,

O

UTPUT

PRIORITAS NASIONAL

, DAN LOKASI

Dalam hal terdapat perubahan program prioritas nasional, kegiatan prioritas nasional, proyek prioritas nasional, output prioritas nasional, dan lokasi, Kementerian/Lembaga dapat mengajukan usulan revisi ke Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perubahan program prioritas nasional, kegiatan prioritas nasional, proyek prioritas nasional, output prioritas nasional, dan lokasi telah disetujui oleh Pengguna Anggaran yang dinyatakan dengan surat pernyataan dari Pengguna Anggaran;

2. Perubahan program prioritas nasional, kegiatan prioritas nasional, proyek prioritas nasional, output prioritas nasional, dan lokasi telah disetujui oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam aplikasi KRISNA.

3. Perubahan program prioritas nasional, kegiatan prioritas nasional, proyek prioritas nasional, output prioritas nasional, dan lokasi dapat berupa:

 perubahan sasaran/target proyek prioritas nasional termasuk sasaran /target outputdalam proyek prioritas nasional; dan

 lokasi outputdalam proyek prioritas nasional.

4. Perubahan program prioritas nasional, kegiatan prioritas nasional, proyek prioritas nasional, output prioritas nasional, dan lokasi dapat disertai dengan perubahan pagu anggaran keluaran (output) sepanjang pagu anggaran proyek prioritas nasional tetap.

(16)
(17)

PERGESERAN

ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN/PROYEK

PRIORITAS NASIONAL/

O

UTPUT

PRIORITAS NASIONAL

Dalam hal terdapat pergeseran anggaran program/kegiatan/proyek prioritas nasional/output

prioritas nasional, Kementerian/Lembaga dapat mengajukan usulan revisi ke Direktorat Jenderal

Anggaran Kementerian Keuangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Dalam hal pergeseran anggaran program/kegiatan/proyek prioritas nasional/o

utput

prioritas

nasional berdampak pada pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, usul revisi harus

mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Perencanaan dan/atau dibahas dalam

pertemuan tiga pihak sebelum disampaikan ke Kementerian Keuangan;

Dalam hal pergeseran anggaran program/kegiatan/proyek prioritas nasional/o

utput

prioritas

nasional berdampak pada pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, perubahan target

kinerja tersebut diinput terlebih dahulu ke dalam aplikasi KRISNA, dan perubahan target kinerja

tersebut telah disetujui oleh Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan;

Pergeseran anggaran program/kegiatan/proyek prioritas nasional/o

utput

prioritas nasional

disertai dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;

(18)

KETENTUAN REVISI BARU

No Uraian Keterangan

1 Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1 (satu) program yang sama

Sesuai dengan ketentuan dalam UU APBN TA 2018.

Dalam PMK No.10/2017 jo PMK No. 93/2017: pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP yang berasal dari instansi penghasil.

2 Pergeseran anggaran dalam rangka pemenuhan kewajiban penjaminan yang jatuh tempo.

Usulan baru

3 Perubahan/tambahan kewajiban yang timbul dari penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih, penarikan pinjaman tunai, dan/atau penerbitan surat berharga sebagai akibat tambahan

pembiayaan.

Sesuai dengan ketentuan dalam UU APBN TA 2018;

4 Dalam rangka pengendalian dan pengamanan belanja negara, Menteri Keuangan dapat melakukan pembatasan atas revisi anggaran, dengan tetap memperhatikan pencapaian kinerja Kementerian/Lembaga.

Usulan baru

5 Penggunaan sistem aplikasi, yang di dalamnya memuat penelaahan online untuk proses revisi anggaran

(19)

PERGESERAN ANGGARAN BELANJA YANG DIBIAYAI

DARI PNBP ANTARSATUAN KERJA DALAM 1 (SATU)

PROGRAM YANG SAMA

.

Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1 (satu)

program yang sama hanya dapat dilakukan oleh Kementerian/Lembaga yang

menerapkan kebijakan penggunaan PNBP secara terpusat, antara lain pergeseran

anggaran antar kegiatan dan/atau keluaran (

output

) dalam 1 (satu) satker atau antar

satker untuk keluaran (

output

) yang sama atau sejenis.

Misalnya, keluaran (

output

) untuk layanan di bidang pertanahan pada Kementerian

Agraria dan Tata Ruang/BPN layanan imigrasi di Direktorat Jenderal Imigrasi,

Kementerian Hukum dan HAM.

Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1

(satu) program yang sama diproses di DJA

.

(20)

PERGESERAN ANGGARAN DALAM RANGKA PEMENUHAN

KEWAJIBAN PENJAMINAN YANG JATUH TEMPO

Pergeseran anggaran dalam rangka pemenuhan kewajiban

penjaminan yang jatuh tempo dapat dilakukan antar jenis belanja

dan/atau antar Kegiatan dalam 1 (satu) Program.

Pergeseran anggaran dimaksud merupakan kewajiban pengeluaran

yang timbul sehubungan dengan pembayaran penjaminan yang

telah jatuh tempo.

Pergeseran anggaran dimaksud merupakan tanggung jawab

Kementerian/Lembaga.

(21)

PERUBAHAN ALOKASI ANGGARAN PEMBAYARAN

BUNGA UTANG

Sebagai konsekuensi dari pinjaman yang dimiliki Pemerintah Indonesia

ataupun surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, setiap

tahun Pemerintah Indonesia wajib membayar biaya bunga utang dan

kewajiban-kewajiban yang lain. Perubahan alokasi anggaran pembayaran

bunga utang dan kewajiban-kewajiban yang lain dapat berupa:

Perubahan alokasi anggaran pembayaran bunga utang yang berasal dari

tambahan alokasi anggaran untuk pembayaran bunga utang karena

adanya tambahan kewajiban, perubahan kurs, termasuk pemenuhan

kewajiban yang timbul dari transaksi lindung nilai; dan/atau

(22)

SISTEM APLIKASI DALAM PROSES PENYELESAIAN

USUL REVISI

No

Uraian

PMK Tata Cara Revisi 2017

Dengan Sistem Aplikasi *)

1

Penyampaian usul revisi

Melalui surat elekronik kedinasan

(BA K/L)

Melalui surat dinas (BA BUN)

Melalui sistem aplikasi (BA K/L)

Melalui surat dinas (BA BUN)

2

Dokumen

pendukung

usul revisi

Surat usulan

Matriks semula menjadi

ADK RKA-K/L DIPA Revisi

RKA satker

Copy DIPA

Semua discan dan diupload melalui

surat elektronik

Surat usulan

Matriks semula menjadi

ADK RKA-K/L DIPA Revisi

-Hanya surat usulan yang discan dan

diupload dalam sistem aplikasi.

Dokumen

pendukung

lainnya

sudah

tersedia

dalam

sistem

aplikasi

(23)

PERAN APIP DALAM PMK TATA CARA REVISI ANGGARAN

NO

URAIAN

KETERANGAN

1

Melakukan

verifikasi

atas

tunggakan

tahun-tahun sebelumnya

Jumlah tunggakan > Rp200jt sd

Rp2M

2

Melakukan reviu atas usulan perubahan

anggaran BA K/L dan BA BUN yang akan

diajukan ke DJA

o

Verifikasi atas kelengkapan dan

kebenaran dokumen;

o

Hasil reviu dituangkan dalam surat

Hasil Reviu

3

Memberikan rekomendasi pada saat reviu

agar K/L melengkapi dokumen pendukung

Persyaratan

dokumen

pendukung

yang

dipersyaratkan

dicantumkan

dalam

Catatan dalam Halaman IV

DIPA

(24)

FORMAT SURAT USULAN REVISI ANGGARAN DARI ESELON I KEPADA

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

Diisi dengan tema revisi, contohnya: perubahan anggaran

belanja yang bersumber dari PNBP,

perubahan anggaran yang bersumber dari PHLN, penyelesaian

tunggakan, pemenuhan belanja

operasional, dan sejenisnya.

Diisi dengan tata cara revisi,

contohnya: pergeseran anggaran

antarprogram untuk pemenuhan belanja

operasional, pergeseran anggaran

(25)
(26)

BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI (1/3)

NO

JENIS REVISI

BATAS WAKTU

1.

Lanjutan kegiatan yang dibiayai dari PHLN/SBSN

Dilakukan adendum kontrak sebelum TA

2017 berakhir.

Batas akhir penyampaian usul revisi: 30 Jan

2018.

2.

Penyelesaian sisa pekerjaan tahun 2017 yang

dibebankan ke DIPA 2018

Dilakukan adendum kontrak sebelum TA

2017 berakhir.

Batas penyampaian usul revisi sesuai

dengan PMK Pelaksanaan Anggaran Dalam

Rangka Penyelesaian Pekerjaaan Yang Tidak

Terselesaikan sd akhir tahun anggaran.

(27)

BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI (2/3)

N

O

JENIS REVISI

BATAS WAKTU

EKSEKUTOR

4

Revisi reguler

30 Oktober 2018

DJA

30 November 2018

DJPB

5

Revisi Anggaran dalam rangka:

a.

Pergeseran

anggaran

untuk

belanja

pegawai;

b.

Pergeseran anggaran dari BA 999.08 ke BA

K/L;

c.

Kegiatan dengan sumber dana PNBP, PLN,

HLN terencana, HDN terencana, PDN, serta

SBSN;

d.

Kegiatan K/L sebagai tindak lanjut sidang

kabinet

setelah

UU

APBNP

TA

2018

ditetapkan;

e.

Kegiatan yang membutuhkan persetujuan

(28)

BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI (2/3)

NO

JENIS REVISI

BATAS WAKTU

EKSEKUTO

R

6

Revisi anggaran dalam rangka:

a. Kegiatan lingkup BA BUN yang

memerlukan

persetujuan

Menkeu/perlu PP;

b. Revisi DIPA K/L yang bersumber

dari BA 999.08;

c.

Pergeseran

anggaran

untuk

bencana alam; dan

d. Revisi dalam rangka pengesahan

28 Desember 2018

DJA

7

Pengesahan anggaran belanja

dibiayai dari Hibah Langsung

(29)

BATAS AKHIR PENERIMAAN USUL REVISI (3/3)

NO JENIS REVISI BATAS WAKTU EKSEKUTOR

6 Penyelesaian pagu minus terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang melekat pada gaji, dan/atau non belanja pegawai TA 2018

Batas akhir penyusunan LKPP TA 2018

DJA

7 Penyelesaian pagu minus tahun 2017, terkait gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji; non belanja pegawai; pengesahan pendapatan dan belanja satker BLU; pengesahan belanja bersumber dari Hibah Langsung; dan PHLN/PHDN; dan/atau pengesahan pendapatan/belanja/ pembiayaan subbagian anggaran BA BUN

Batas akhir penyusunan LKPP TA 2017

DJA

8 Penyelesaian sisa pekerjaan tahun 2017 yang dibebankan pada DIPA TA 2018

Sebelum batas akhir penyelesaian sisa pekerjaan (S-penyataan kesanggupan)

(30)
(31)

BAGAN ARUS REVISI PADA

(32)
(33)
(34)

Referensi

Dokumen terkait

MP PNBP bagi Satker penghasil PNBP yang dikelola secara tidak terpusat tahun anggaran 2021 yang telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

UKM Toko Trisaldi dibangun atas nama milik pribadi tanpa ada hubungan dengan usaha menengah sehingga dapat disebut sebagai usaha kecil, Sebagaimana yang dikemukakan

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode fishbone analysis, dimana fishbone analysis digunakan untuk menganalisa dari permasalahan, digunakan juga untuk pembahasan

Sebuah request asynchronous pada AJAX dilakukan dengan menggunakan objek XMLHttpRequest dan fungsi ataupun script yang digunakan untuk menangani respon dari request asynchronous

1) Operator anggaran aplikasi SAKTI level Satker membuat usulan revisi DIPA. 2) Melakukan penginputan alokasi sesuai dengan KRO/RO, Komponen dan akun yang telah ditetapkan, yang

Pada sampel dengan treatment yang lebih lama justru mempercepat pembusukan, hal ini dikarenakan jumlah ozon yang dihasilkan semakin banyak sehingga kandungan

Analisis tentang tipe-tipe klausa relatif di atas dipertegas dengan teori Klingenman (1987) yang mengungkapkan bahwa dalam bahasa Indonesia frasa nomina yang berfungsi sebagai

Sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program