• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan dari IPve IPv4 dan IPve IPv6 dengan Menggunakan Metode Translasi Protokol dengan OS Linux dan Windows 7 pada Router T0 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan dari IPve IPv4 dan IPve IPv6 dengan Menggunakan Metode Translasi Protokol dengan OS Linux dan Windows 7 pada Router T0 BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk pengujian dengan menggunakan IPv4 ke IPv4 dengan menggunakan os Windows maupun Linux .

 Dari Windows ke Linux ataupun dari Linux ke

Windows. Memberikan kesimpulan bahwa dalam pengujian speed test yang penulisan lakukan memberikan hasil bahwa lebih cepat dari Linux ke Windows atau ambil dari Windows dengan waktu transfer data lebih cepat.

 Dengan pengujian load test memberikan

kesimpulan bahwa load test Linux ke Windows memberikan rata – rata lebih besar di bandingkan dengan Windows ke Linux yang memberikan transfer data lebih lama.

 Untuk pengujian atau analisis dengan stability

test dari kedua terminal memberikan hasil bahwa,

(2)

38

 Pengujian QoS atau Quality Of Service penulis

menguji dengan tiga file yang berbeda, yang cukup besar memberikan kesimpulan bahwa di dalam QoS tes ini Windows ke Linux

memberikan waktu lebih singkat dibadingkan dengan Linux ke Windows yang memberikan waktu yang lebih lama.

 Dalam pengujian stress test atau tes ketahanan

penulis memberikan kesimpulan bawa dalam terminal Linux ping stabil atau normal sedangkan ping dalam commad prompt Windows naik saat dilakukan strees test.

Analisis kedua dengan menggunakan IPv6 dengan IPv6 dengan menggunakan OS Linux dan Windows:

 Dalam analisa kedua penulis berhasil

memberikan hasil pengujian dari Linux ke Windows. Sedangkan untuk sharing Windows ke Linux penulis masih ditemukan kendala yaitu

tidak bisa memasuki data sharing di Linux dikarenakan belum bisa mennembakan IPv6

(3)

39

 Dalam analisis ini penulis dapat membandingkan

bahwa menggunakan IPv6 dari Linux ke Windows memberikan kesimpulan bahwa sedikit perbedaan untuk speed test (tes kecepatan) atau load test (lebar jalur data). Sedangkan untuk

stability test ping sama dalam terminal Windows.

Sedangkan dalam stress test (tes ketahanan) pada IPv6 ping tidak stabil saat ketiga data sedang sharing berjalan bersama memberikan ping yang lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan IPv4. Dalam Pengujian atau analisa terahir dengan menggunakan IPv4 ke IPv6 ataupun sebaliknya dengan menggunakan OS Linux maupun Windows penulis ditemukan kendala yaitu tidak adanya pilihan Winbox router Mikrotik yang tidak adanya 6to4 ataupun 4to6 dengan menggunakan metode translasi protocol. Dikarenakan router Mikrotik belum support dengan NAT IPv6 ke IPv4 maupun sebaliknya. Supaya dapat berkomunikasi antara IPv4 dengan

IPv6, router Mikrotik hanya dapat menggunakan tunnel 6 to4 tetapi untuk berkomunikasi test ping

(4)

40

5.2 Saran

Dalam pembuatan tugas akhir ini tentunya terdapat kekurangan – kekurangan sehingga diperlukan

pengembangan lebih lanjut. Saran yang diperlukan untuk menyempurnakan proyek akhir ini sebagai berikut :

 Jika ingin berkomunikasi antara IPv6 ke IPv4

dengan menggunakan router Mikrotik bisa menggunakan metode tunnel.

 Jika ingin menggunakan metode translasi

protocol, antara IPv4 ke IPv6 dapat

menggunakan router yang lebih support dengan NAT IPv4 ke IPv6

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian download dan uji koneksi melalui http://speedtest.net yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa Linux Freesco mampu melakukan routing

Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan proxy server di sistem operasi linux dengan tools squid lebih cepat browsing dari klien menggunakan

 Dari segi kestabilan serta daya tahan, protokol yang paling bagus adalah IPv6, karena walau. dilewati oleh banyak data, namun tidak

Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan proxy server di sistem operasi linux dengan tools squid lebih cepat browsing dari klien menggunakan