KATA PENGANTAR
Perubahan data Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi makro
yang penting untuk memberikan gambaran tentang pola konsumsi masyarakat serta dapat
menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa. Sedangkan
angka inflasi menggambarkan perubahan (dalam persen) IHK yang terjadi pada suatu periode
waktu dengan periode waktu sebelumnya.
Buku IHK dan Inflasi Kota Semarang Tahun 2014 / 2015 ini dapat memberikan
informasi tentang IHK dan perkembangannya setiap bulan di Kota Semarang. Dari informasi
tersebut dapat diketahui tingkat stabilitas harga barang dan jasa, kemudian dapat dijadikan
dasar untuk pengadaan kebutuhan pokok masyarakat. Pengamatan terhadap perkembangan
harga di tingkat regional menjadi semakin penting terutama berkaitan dengan pelaksanaan
otonomi daerah yang diperkirakan akan memberikan dampak pada perkembangan kegiatan
perekonomian di tingkat regional.
Disadari bahwa publikasi ini masih belum sempurna, sehingga kami mengharapkan
masukan guna penyempurnaan di masa mendatang. Untuk selanjutnya semoga publikasi ini
dapat memberikan manfaat bagi pengguna, khususnya bagi para pemerhati masalah ekonomi
di Kota Semarang.
Semarang, 2016
KEPALA BAPPEDA
KOTA SEMARANG
T T D
BAMBANG HARYONO
Pembina Utama Muda
NIP. 19580410 198603 1 010
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KOTA SEMARANG
T T D
ENDANG RETNO SRI SUBIYANDANI, S.Si
Pembina Tk. I
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI ...
ii
DAFTAR TABEL ...
iii
DAFTAR GRAFIK ...
vii
I.
PENDAHULUAN
1.1
Umum ...
1
1.2
Maksud dan Tujuan ...
3
1.3
Kegunaan ...
4
1.4
Ruang Lingkup ...
4
1.5
Cakupan Materi ...
5
II.
ULASAN SINGKAT
2.1.
Laju Inflasi Nasional 2014 ...
8
2.2.
Laju Inflasi Kota Semarang 2014 ...
10
2.3.
Perbandingan Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah 2014 ...
12
2.4.
Perbandingan Inflasi 6 Ibukota Besar di Pulau Jawa 2014 ...
14
2.5.
Laju Inflasi Nasional 2015 ...
15
2.6.
Laju Inflasi Kota Semarang 2015 ...
19
2.7.
Perbandingan Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah 2015 ...
23
DAFTAR TABEL
Halaman
Tahun 2014
Tabel 1.1
: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Juni 2014 ...
1
Tabel 1.2
: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Juni 2014 ...
1
Tabel 1.3
: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Januari s/d Juni 2014 ...
2
Tabel 1.4
: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Juli s/d Desember 2014 ...
2
Tabel 1.5
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Januari 2014 ...
3
Tabel 1.6
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Februari 2014 ...
4
Tabel 1.7
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Maret 2014 ...
5
Tabel 1.8
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan April 2014 ...
6
Tabel 1.9
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Mei 2014 ...
7
Tabel 1.10
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juni 2014 ...
8
Tabel 1.11
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juli 2014 ...
9
Tabel 1.12
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juli 2014 ...
10
Tabel 1.13
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan September 2014 ...
11
Tabel 1.14
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Oktober 2014 ...
12
Tabel 1.16
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Desember 2014 ...
14
Tabel 1.17
: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
15
Tabel 1.18
: Inflasi Kota Semarang Bulan Pebruari 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
16
Tabel 1.19
: Inflasi Kota Semarang Bulan Maret 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
17
Tabel 1.20
: Inflasi Kota Semarang Bulan April 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
18
Tabel 1.21
: Inflasi Kota Semarang Bulan Mei 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
19
Tabel 1.22
: Inflasi Kota Semarang Bulan Juni 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
20
Tabel 1.23
: Inflasi Kota Semarang Bulan Juli 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
21
Tabel 1.24
: Inflasi Kota Semarang Bulan Agustus 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
22
Tabel 1.25
: Inflasi Kota Semarang Bulan September 2014 Dan Tahun
Kalender 2014 ...
23
Tabel 1.26
: Inflasi Kota Semarang Bulan Oktober 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...
24
Tabel 1.27
: Inflasi Kota Semarang Bulan November 2014 Dan Tahun
Kalender 2014 ...
25
Tabel 1.28
: Inflasi Kota Semarang Bulan Desember 2014 Dan Tahun
Kalender 2014 ...
26
Tabel 1.29
: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Kota Semarang Dan Tiga Kota
Lainnya Di Jawa Tengah Dibandingkan Nasional ...
27
Tabel 1.30
: Inflasi Kota Semarang Dan Tiga Kota Lainnya Di Jawa Tengah
Dibandingkan Nasional Keadaan Tahun Kalender 2014 ...
28
Tabel 1.31
: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Di Enam Ibukota Provinsi Di Pulau
Jawa Keadaan Bulan Desember 2014 ...
29
Halaman
Tahun 2015
Tabel 2.1
: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Desember 2015 ...
31
Tabel 2.2
: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Desember 2015 ...
31
Tabel 2.3
: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Januari s/d Juni 2015 ...
32
Tabel 2.4
: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Juli s/d Desember 2015 ...
32
Tabel 2.5
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Januari 2015 ...
33
Tabel 2.6
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Februari 2015 ...
34
Tabel 2.7
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Maret 2015 ...
35
Tabel 2.8
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan April 2015 ...
36
Tabel 2.9
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Mei 2015 ...
37
Tabel 2.10
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juni 2015 ...
38
Tabel 2.11
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juli 2015 ...
39
Tabel 2.12
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Juli 2015 ...
40
Tabel 2.13
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan September 2015 ...
41
Tabel 2.14
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Oktober 2015 ...
42
Tabel 2.15
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan November 2015 ...
43
Tabel 2.16
: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang
Bulan Desember 2015 ...
44
Tabel 2.18
: Inflasi Kota Semarang Bulan Pebruari 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
46
Tabel 2.19
: Inflasi Kota Semarang Bulan Maret 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
47
Tabel 2.20
: Inflasi Kota Semarang Bulan April 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
48
Tabel 2.21
: Inflasi Kota Semarang Bulan Mei 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
49
Tabel 2.22
: Inflasi Kota Semarang Bulan Juni 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
50
Tabel 2.23
: Inflasi Kota Semarang Bulan Juli 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
51
Tabel 2.24
: Inflasi Kota Semarang Bulan Agustus 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
52
Tabel 2.25
: Inflasi Kota Semarang Bulan September 2015 Dan Tahun
Kalender 2015 ...
53
Tabel 2.26
: Inflasi Kota Semarang Bulan Oktober 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...
54
Tabel 2.27
: Inflasi Kota Semarang Bulan November 2015 Dan Tahun
Kalender 2015 ...
55
Tabel 2.28
: Inflasi Kota Semarang Bulan Desember 2015 Dan Tahun
Kalender 2015 ...
56
Tabel 2.29
: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Kota Semarang Dan Lima Kota
Lainnya Di Jawa Tengah ...
57
Tabel 2.30
: Inflasi Kota Semarang Dan Tiga Kota Lainnya Di Jawa Tengah Keadaan
Tahun Kalender 2015 ...
58
Tabel 2.31
: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Di Enam Ibukota Provinsi Di Pulau
Jawa Keadaan Bulan Desember 2015 ...
59
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1
: Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2013 - 2014 ...
8
Grafik 2
: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Kota Semarang 2013 - 2014 ...
9
Grafik 3
: Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2013 - 2014 ...
11
Grafik 4
: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Kota Semarang 2013 - 2014 ...
12
Grafik 5
: Inflasi Enam Kota Besar Di Jawa Tengan dan Nasional
Tahun 2013
–
2014 ...
13
Grafik 6
: Inflasi Enam Kota Besar Di Pulau Jawa Tahun 2013
–
2014 ...
14
Grafik 7
: Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2014 - 2015 ...
15
Grafik 8
: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Kota Semarang 2014 - 2015 ...
18
Grafik 9
: Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2014 - 2015 ...
21
Grafik 10
: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Kota Semarang 2014 - 2015 ...
22
I.
PENDAHULUAN
1.1.
U M U M
Secara umum proses pembangunan di bidang ekonomi masih terus berlangsung
meskipun belum secepat yang diharapkan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan
tersebut perlu diukur dengan alat yang sesuai/tepat.
Guna memenuhi harapan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Badan Pusat
Statistik Kota Semarang adalah menyajikan data statistik Indeks Harga Konsumen (IHK) dan
Laju Inflasi.
Perubahan data Indeks Harga Konsumen merupakan indikator ekonomi yang penting
untuk memberikan gambaran tentang laju inflasi suatu daerah, dan lebih jauh lagi dapat
menggambarkan pola konsumsi masyarakat. Selain sebagai salah satu indikator ekonomi
makro yang dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi perekonomian, laju inflasi juga
menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa.
Sedang yang dimaksud dengan inflasi adalah angka yang menggambarkan perubahan
(dalam persentase) IHK yang terjadi pada suatu periode waktu dengan periode waktu
sebelumnya. Harga konsumen mencakup semua barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat secara umum, diantaranya meliputi kelompok bahan makanan, makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan
olahraga, serta transpor dan komunikasi.
Komponen IHK disusun berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan
setiap lima tahun sekali, SBH terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2012, di 82 kota
Surakarta, Tegal) merupakan kota lama dan 2 kota (Cilacap dan Kudus) merupakan kota
baru.
Survei ini hanya dilakukan didaerah perkotaan, dimana setiap responden dipantau
pengeluaran konsumsinya dalam tahun 2012. Dalam pemantauan tersebut, pengeluaran
konsumsi rumah tangga dibagi dalam dua kelompok besar pengeluaran yaitu:
1.
Pengeluaran untuk bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
2.
Pengeluaran selain dari bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau.
Untuk setiap responden pengamatan terhadap pengeluaran konsumsi untuk kelompok
bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dilakukan
selama 7 hari pada periode bulan Maret untuk Triwulan I, Juni untuk Triwulan II, September
untuk Triwulan III dan Desember untuk Triwulan IV. Sedangkan pengamatan terhadap
pengeluaran konsumsi untuk kelompok selain bahan makanan, makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau, dilakukan setiap bulan dengan sampel rumah tangga yang berbeda
setiap triwulan ( independent sample ).
Langkah pertama dalam penyusunan diagram timbang untuk penghitungan IHK di
masing-masing kota adalah pemilihan jenis barang/jasa. Barang/jasa yang masuk dalam
paket komoditas IHK harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.
Barang /
jasa yang memiliki bobot ≥ 0,02 persen
;
2.
Barang / jasa yang memiliki bobot antara 0,01
–
0,02 persen tetapi barang/jasa
tersebut esensial/penting.
Sedangkan barang/jasa yang memiliki bobot ≤ 0,01 persen
tidak masuk dalam paket komoditas IHK;
3.
Barang / jasa tersebut banyak dikonsumsi oleh masyarakat kota yang bersangkutan;
4.
Barang / jasa tersebut harganya dapat dipantau secara terus menerus dalam jangka
Jenis barang dan jasa yang terpilih tersebut selanjutnya disebut paket komoditas
dalam diagram timbang IHK 2012. Banyaknya komoditas terpilih untuk masing, masing
kota SBH beragam, sedangkan untuk enam kota di Jawa Tengah terdapat 302 komoditas
untuk Kota Cilacap, 375 komoditas untuk Kota Purwokerto, 266 komoditas untuk Kota
Kudus, 363 komoditas untuk Kota Surakarta, 417 komoditas untuk Kota Semarang, dan 331
komoditas untuk Kota Tegal.
Pengelompokan jenis barang / jasa dalam diagram timbang hasil SBH 2012
berdasarkan COICOP ( Classification of Individual Consumption According to Purpose )
yang sudah dimodifikasi dengan mengacu pada SNA 1993. Banyaknya kelompok dan
subkelompok pengeluaran pada diagram timbang SBH 2012 sama dengan diagram timbang
SBH 2007 yaitu 7 kelompok pengeluaran dan 35 sub kelompok pengeluaran.
Periode waktu tertentu (telah ditentukan) yang dipakai sebagai dasar pembanding
disebut sebagai periode dasar atau tahun dasar. IHK pada periode tahun dasar ditentukan =
100. Tahun dasar IHK untuk data Inflasi 2014 ini adalah Januari
–
Desember 2012. Jadi IHK
Januari
–
Desember 2012 = 100. Bila IHK pada suatu waktu lebih besar dari 100, berarti
secara umum terjadi kenaikan harga barang dan jasa dan bila kurang dari 100, terjadi
penurunan harga barang dan jasa terhadap harga pada periode tahun dasar.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan dari publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang IHK dan
perkembangannya setiap bulan di Kota Semarang. Sebagai bahan pembanding dalam
publikasi ini dicantumkan pula inflasi di lima kota lainnya di Propinsi Jawa Tengah, yakni
pula lima kota lainnya di Pulau Jawa yaitu Jakarta, Serang, Bandung, Yogyakarta dan
Surabaya, dimana kota-kota tersebut tercakup dalam penghitungan angka inflasi nasional.
1.3.
KEGUNAAN
1.
Dari series IHK dapat dilihat perkembangan/fluktuasi sehingga dapat diamati
tingkat stabilitas harga;
2.
Sebagai indikator dalam bidang pengadaan kebutuhan pokok khususnya dan
kebutuhan masyarakat umumnya;
3.
IHK bagi pemerintah dapat digunakan untuk menghitung dan mengevaluasi laju
pertumbuhan ekonomi;
4.
Dalam dunia perbankan, data IHK dapat digunakan untuk menentukan
kebijaksanaan interest rate yang layak bagi nasabahnya;
5.
Bagi pihak pekerja dan pengusaha dapat digunakan sebagai patokan tawar
menawar untuk menentukan besarnya tingkat upah.
1.4.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan penghitungan dan penyusunan IHK diawali dari
survei/pencatatan/pengumpulan data harga konsumen di lima pasar terpilih di Kota
Semarang, yaitu Pasar Johar, Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, dan Pasar
Gayamsari. Sebagian besar data harga konsumen diperoleh dengan hasil pencatatan dari
pasar tradisional. Pemilihan lima pasar tersebut didasarkan pada syarat-syarat antara lain :
1.
Pasar tersebut relatif besar di kota itu;
3.
Banyak pedagang pengecer yang berjualan dan sebagian besar masyarakat
berbelanja di pasar tersebut, khususnya masyarakat yang berpendapatan menengah
atau rendah;
4.
Kelangsungan pencatatan data harga pada pasar tersebut dapat terjamin.
Pengumpulan data harga dengan menggunakan daftar HK. 1.1; HK. 1.2; HK. 2.1;
HK. 2.2; HK. 3; HK. 4; HK.5; HK. 6ABC, pada lima pasar terpilih di Kota Semarang yang
dilaksanakan setiap minggu, dua minggu dan bulan. Sebagai respondennya adalah pedagang
eceran, dimana pemilihan responden/pedagang dalam pencatatan harga konsumen
berdasarakan kriteria sebagai berikut :
1.
Mempunyai tempat tetap atau tidak berpindah-pindah;
2.
Mempunyai persediaan barang yang cukup banyak dan beraneka ragam komoditi
yang diperdagangkan;
3.
Pedagang tersebut relatif besar sehingga kontinuitas pencatatan dapat terjamin;
4.
Banyak masyarakat berbelanja disana.
1.5.
CAKUPAN MATERI
Data perkembangan harga konsumen di Kota Semarang tercermin pada
perkembangan IHK yang merupakan indeks harga sekelompok barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga di daerah perkotaan. Data IHK 2014 dalam publikasi ini
Jumlah Jenis Barang / Jasa Dalam Paket Komoditas Dan Penimbang Kota Untuk 6
Kota Di Jawa Tengah
No
Kota
Jumlah Jenis Barang / Jasa
Penimbang Kota
[1]
[2]
[3]
[4]
1.
Cilacap
302
0,48
2.
Purwokerto
375
0,51
3.
Kudus
266
0,53
4.
Surakarta
363
1,13
5.
Semarang
417
3,34
6.
Tegal
331
0,52
Jumlah komoditas yang dicakup sebanyak 417 komoditas yang terdiri atas tujuh
kelompok yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan;
sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; transpor dan komunikasi dan jasa
keuangan. Data yang disajikan pada publikasi ini berdasarkan pola konsumsi yang didapat
dari survei biaya hidup tahun 2012, dengan demikian tahun dasar yang digunakan adalah
tahun dasar 2012 (2012=100).
Berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup tahun 2012 di Kota Semarang, persentase
rata-rata pengeluaran setiap kelompok terhadap total konsumsi adalah sebagai berikut :
KELOMPOK
PERSENTASE
1.
Bahan Makanan
18,59
2.
Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
16,40
3.
Perumahan
28,02
4.
Sandang
4,81
5.
Kesehatan
6,69
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
8,88
7.
Transpor dan Komunikasi
16,61
No
Sub Kelompok
Persentase
Bahan Makanan
1
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya
3,92
2
Daging dan Hasil-Hasilnya
2,42
3
Ikan segar
1,38
4
Ikan Diawetkan
0,78
5
Telur, Susu dan Hasil-Hasilnya
2,54
6
Sayur-sayuran
1,49
7
Kacang-kacangan
0,93
8
Buah-buahan
2,05
9
Bumbu-bumbuan
1,55
10
Lemak dan Minyak
1,32
11
Bahan Makanan lainnya
0,20
Makanan Jadi, Minuman, rokok dan Tembakau
12
Makanan Jadi
10,81
13
Minuman yang Tidak Beralkohol
3,32
14
Tembakau dan Minuman Beralkohol
2,27
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
15
Biaya Tempat Tinggal
16,22
16
Bahan Bakar, Penerangan dan Air
6,67
17
Perlengkapan Rumah Tangga
1,39
18
Penyelenggaraan Rumah Tangga
3,74
Sandang
19
Sandang Laki-Laki
1,26
20
Sandang Wanita
1,55
21
Sandang Anak-anak
1,18
22
Barang Pribadi dan Sandang lain
0,82
Kesehatan
23
Jasa kesehatan
3,24
24
Obat-obatan
1,00
25
Jasa Perawatan dan Jasmani
0,53
26
Perawatan Jasmani dan Kosmetika
1,91
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
27
Pendidikan
5,33
28
Kursus-kursus / Pelatihan
0,66
29
Perlengkapan / Peralatan Pendidikan
0,95
30
Rekreasi
1,68
31
Olahraga
0,25
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
32
Transpor
9,65
33
Komunikasi dan Pengiriman
4,58
34
Sarana dan Penunjang Transpor
2,05
II.
ULASAN SINGKAT
2.1.
INFLASI NASIONAL 2014
Laju inflasi sepanjang tahun 2014 masih dalam rentang wajar, yaitu antara kisaran
dibawah 3 persen. Inflasi tertinggi pada bulan Desember (2,46 persen), diikuti November
(1,50 persen) dan Januari (1,07 persen). Kelompok pengeluaran yang ikut andil dalam inflasi
di Desember 2014 adalah bahan makanan, transport, makanan jadi dan perumahan, sedangkan
untuk bulan November 2014 yang menyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok
pengeluaran transport dan bahan makanan. Kelompok pengeluaran bahan makanan dan
perumahan menyumbang inflasi bulan Januari 2014.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014
Grafik 1.
Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2013
–
2014
1.030.75 0.63
-0.10 -0.03 1.03
3.29
1.12
-0.35
0.09 0.12 0.55 1.07
0.26
0.08
-0.02 0.16
0.43
0.93
0.47 0.27
0.47 1.50
2.46
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00
Deflasi hanya terjadi pada bulan April, tetapi sepanjang tahun 2014 kelompok
pengeluaran yang ikut andil menyumbang deflasi adalah bahan makanan ( Maret dan April )
dan transportasi ( Februari dan September ). Kelompok pengeluaran perumahan memberikan
andil tertinggi selama periode semester pertama ( Januari s/d Juni 2014 ) yaitu sebesar 4,31
persen, sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil tertinggi sepanjang semester
kedua ( Juli s/d Desember ) dan sepanjang tahun 2014, diikuti oleh kelompok pengeluaran
transport dan perumahan, sedangkan yang terendah adalah kelompok pengeluaran sandang
dan kesehatan.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014
Grafik 2.
Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Tahun 2013
–
2014
Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari, November dan desember
2014 adalah: bahan bakar rumah tangga, ikan segar, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam
ras, beras, tomat sayur, ikan diawetkan, bayam, kangkung, cabai rawit, upah tukang bukan
1.03
0.75
0.63
-0.10
-0.03
1.03
3.29
1.07
0.26
0.08
-0.02
0.16
0.43
0.93
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
Bahan Makanan
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan
Olahraga
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
mandor, emas perhiasan, bensin, mobil, daging sapi, susu bubuk, kacang panjang, kentang,
kol putih/kubis, sawi hijau, terong panjang, wortel, jeruk, melon, semangka, tomat buah,
minyak goring, donat, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk, air kemasan, rokok
kretek, rokok kretek filter, semen, tarif sewa rumah, lemari es, tarif rumah sakit, obat dengan
resep, surat kabar harian, tarif rekreasi, sepeda motor dan tarif kereta api, tarif angkutan dalam
kota, tarif angkutan antar kota, listrik, solar, biaya administrasi transfer uang, biaya
administrasi kartu ATM, tarif angkutan udara, cabai hijau, pisang, bawang merah, bawang
putih, ayam bakar, bubur, bubur kacang hijau, gado-gado, ikan bakar, ketupat/lontong sayur,
kue basah, pecel, rendang, roti manis, sate, siomay, soto, sop, air kemasan, es, rokok kretek,
batu bata/batu tela, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, lemari pakaian, sepatu pria, emas
perhiasan, tarif rumah sakit, tarif kendaraan carter/rental, tarif sewa motor, tarif taksi, tarif
kendaraan travel, dan tarif pemeliharaan/service.
Komoditas yang mengalami penururnan harga pada bulan Januari, November dan
Desember 2014 adalah : bawang merah, tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan segar.
2.2.
INFLASI KOTA SEMARANG 2014
Sepanjang tahun 2014, inflasi Kota Semarang lebih tinggi dibandingkan angka inflasi
Nasional, walaupun masih berada dalam kisaran wajar, yaitu dibawah 3 persen. Seperti
fenomena inflasi Nasional, angka inflasi tertinggi ada pada bulan Desember (2,40 persen),
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2014
Grafik 3.
Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2013
–
2014
Komoditas yang menjadi pemicu inflasi di bulan Januari 2014 adalah tukang bukan
mandor, beras, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras, sedangkan yang mengalami
penurunan harga adalah bawang merah, bayam, angkutan udara, gula pasir dan buncis.
Kebijakan pemerintah dalam melepas harga premium dan menaikkan harga premium
karena beban APBN, ternyata turut memberi andil terhadap kenaikan inflasi pada bulan
November 2014 yang ikut menaikkan pula tarif angkutan dalam kota yang berimbas pula pada
kenaikan komoditas cabai merah, cabai rawit dan beras.
Kebijakan menaikkan harga premium di November 2014 juga dilakukan pada bulan
Desember 2014, sehingga tarif angkutan dalam kota ikut menyesuaikan kenaikannya,
sementara itu tarif listrik pun ikut naik, untuk 1.200 watt ke atas. Komoditas lain yang ikut
naik pada bulan Desember 2014 adalah cabai merah, upah tukang bukan mandor dan beras.
0.99 0.90 0.95-0.43
-0.17 0.86
3.50
1.25
-0.61
0.12 0.42
0.21 0.90
0.24 0.27
-0.04
0.25 0.85
0.62
0.41
0.41 0.55 1.35
2.40
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2014
Grafik 4.
Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Kelompok Pengeluran Bahan Makanan
Tahun 2013
–
2014
Deflasi juga terjadi sepanjang tahun 2014, terjadi pada kelompok pengeluaran bahan
makanan yaitu komoditas telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, udang basah dan
wortel, cabai rawit, tahu mentah, minyak goreng dan mujair. Bensin serta tarif angkutan
udara juga mengalami deflasi pada bulan April 2014.
2.3.
PERBANDINGAN INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH 2014
Kota inflasi di Jawa Tengah pada tahun 2013 hanya berjumlah 4 kota, sedangkan di
tahun 2014 menjadi 6 kota yaitu Kota Semarang, Cilacap, Purwokerto, Kudus, Surakarta dan
Tegal. Inflasi tahun kalender 2014 untuk keenam kota tersebut masih dibawah 3 persen,
dimana yang tertinggi adalah Kudus yaitu sebesar 2,47 persen, diikuti Semarang (2,40
0.99 0.90 0.95
-0.43
-0.17
0.86 3.50
0.90
0.24 0.27
-0.04
0.25
0.85
0.62
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan
Olahraga
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
persen), Surakarta (2,28 persen), Purwokerto (2,00 persen), Cilacap (1,77 persen) dan Tegal
(1,66 persen).
Komoditas penyumbang inflasi di tahun 2014 untuk keenam kota tersebut adalah
bensin, beras, cabai rawit, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, telur ayam ras, tariff listrik,
pasir, angkutan dalam kota serta upah tukang bukan mandor.
Komoditas penyumbang deflasi sepanjang tahun 2014 untuk keenam kota tersebut
adalah daging ayam kampung, telur ayam ras, kangkung, obat denga resep, tempe, nangka
muda, salak, sawi hijau, jagung manis, jamur, bandeng/bolu, apel, kerupuk, kentang, papaya,
petai, jeruk, angkutan udara, semangka, daging sapi, bawang merah, bayam, serta cumi-cumi.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2014
Grafik 5.
Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2013
–
2014
-0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
2.4.
PERBANDINGAN INFLASI 6 IBUKOTA BESAR DI PULAU
JAWA 2014
Enam ibukota yang akan dibandingkan adalah Semarang, Jakarta, Serang, Bandung,
Yogyakarta dan Surabaya. Inflasi tahun kalender 2014 yang tertinngi adalah Serang diikuti
Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Dari grafik dibawah terlihat bahwa
inflasi kalender 2014 untuk makanan jadi Kota Jakarta sangat tinggi dibandingkan lima kota
lainnya, sedangkan inflasi kalender 2014 untuk kesehatan Bandung juga sangat tinggi
dibandingkan kota yang lain.
Inflasi kalender 2014 untuk transpor, komunikasi dan jasa keuangan cukup tinggi
untuk keenam kota tersebut, dimana berada pada kisaran diatas 4 persen, sedangkan yang
terendah adalah inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, bahkan Kota
Yogyakarta mengalami deflasi untuk kelompok perlengkapan atau peralatan pendidikan.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014
Grafik 6.
Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Pulau Jawa Tahun 2013
–
2014
0
2
4
6
8
10
12
Semarang
Jakarta
Serang
Bandung
Yogyakarta
Surabaya
8.19
8.00
9.16
7.97
7.32
7.52
8.53
8.95
11.27
7.76
6.59
7.90
2.5.
INFLASI NASIONAL 2015
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun
(Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing tercatat mencapai 3,35 persen.
Pencapaian tersebut merupakan yang terendah sejak 2010 silam. Secara berturut-turut, inflasi
tahunan pada periode 2010-2014 sebesar 6,96 persen; 3,69 persen; 4,3 persen; 8,38 persen;
dan 8,36 persen. Angka inflasi tahunan tersebut berada dalam range 3
–
5 persen, sesuai
target yang diharapkan Pemerintah. Untuk diketahui, Pemerintah telah menetapkan target
inflasi 5 persen dalam Rancangan APBN-Perubahan 2015 sementara Bank Indonesia
mengarahkan inflasi di 4 persen plus minus 1 persen pada 2015. Laju inflasi sepanjang tahun
2015 masih tergolong dalam kategori inflasi ringan (creeping inflation) karena besarnya
masih kurang dari 10 persen atau biasa disebut sebagai inflasi 1 digit.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015
Grafik 7.
Grafik Inflasi Umum Nasional Tahun 2014
–
2015
1.070.26 0.08
-0.02 0.16
0.43 0.93
0.47 0.27
0.47 1.50
2.46
-0.24 -0.36
0.17
0.36 0.50 0.54
0.91
0.28
-0.18 -0.16 0.21
1.04
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00
Sepanjang tahun 2015, inflasi terus meningkat sejak Maret 2015. Setelah
Januari-Februari mengalami deflasi, kenaikan harga bahan bakar minyak sebanyak dua kali dalam
bulan Maret menjadi pemicu utama inflasi bulan Maret 2015 menjadi 0,17 persen setelah
komoditas bawang merah. Inflasi berlanjut pada bulan-bulan berikutnya, bulan April sebesar
0,36 persen, bulan Mei sebesar 0,50 persen. Inflasi makin meningkat pada bulan Juni dan Juli
sebagai efek dari kenaikan harga secara umum memasuki bulan puasa dan lebaran dan baru
stabil di bulan Agustus 2015.
Tingkat inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015 terjadi di bulan Desember.
Meningkatnya harga secara umum yang menjadi penyebab inflasi bulan Desember
ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran
terbesar penyumbang angka inflasi Desember 2015 adalah kelompok bahan makanan yang
mencapai 3,2 persen, menyusul kemudian kelompok makanan, minuman, rokok, dan
tembakau yang mencapai 0,50 persen. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan
menjadi kelompok terbesar ke tiga penyumbang angka inflasi bulan Desember, yaitu sebesar
0,45 persen. Arus mudik yang demikian besar di bulan Desember ditengarai menjadi salah
satu pendorong terjadinya inflasi. Peningkatan jumlah penumpang angkutan udara pada
musim liburan Natal dan Tahun Baru turut mempengaruhi angka inflasi nasional bulan
Desember menjadi inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015.
Sepanjang tahun 215, tercatat telah terjadi deflasi bulanan pada bulan Januari,
Februari, September dan Oktober. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
menyesuaikan harga minyak dunia sebanyak dua kali di bulan Januari menjadi penyebab
utama terjadinya deflasi bulan Januari. Selain BBM, komoditas penyumbang deflasi bulan
Januari lainnya adalah cabai merah dan cabai rawit. Harga cabai merah dan cabai rawit turun
masing-masing sebesar 24,37 dan 15,7 persen karena pasokan cabai meningkat dan mulai
harga BBM, tercatat turun 2,2 persen dan tarif angkutan udara turun sebesar 10,84 persen
karena turunnya permintaan pasar disebabkan telah berakhirnya masa libur akhir tahun.
Deflasi pada bulan Februari terutama disumbang oleh penurunan komoditas harga
cabai merah yang turun secara rata-rata nasional sebesar 39,66 persen. Pasokan yang
melimpah karena sudah memasuki masa panen meningkatkan penawaran cabai merah di
pasar sehingga sesuai teori ekonomi, berlaku hukum penawaran dan permintaan untuk
barang normal. Meningkatnya penawaran akan menurunkan harga. Kebijakan Pemerintah
menyesuaikan harga BBM terhadap harga minyak dunia bulan Januari lalu masih berimbas
terhadap deflasi bulan Februari 2015. Kontributor deflasi berikutnya adalah cabai rawit, tarif
angkutan dalam kota, daging dan telur ayam ras, tomat sayur, cabai hijau, bawang merah,
semen, bahan bakar rumah tangga, solar dan tarif angkutan luar kota.
Deflasi bulan September dan Oktober 2015 menunjukkan bahwa pengendalian harga
yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik. Suplai yang memadai dengan harga
yang terkendali pasca Ramadlan dan lebaran ditunjukkan dengan adanya penurunan indeks
pada beberapa kelompok pengeluaran. Bulan September, deflasi sebesar 0,05 persen
disebabkan penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok
kelompok bahan makanan serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan,
berturut-turut sebesar 1,07 dan 0,40 persen. Deflasi bulan Oktober sebesar 0,08 persen
disumbang oleh penurunan indeks beberapa komoditas pada kelompok pengeluaran bahan
makanan.
Sepanjang tahun 2015, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi.
Diurutkan dari kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi terbesar, yaitu: kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 6,42 persen; kelompok kesehatan 5,32
3,97 persen; kelompok sandang 3,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan
bakar 3,34 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,53 persen.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015
Grafik 8.
Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Tahun 2014
–
2015
Inflasi Nasional tahun kalender Desember 2015 maupun Inflasi “
year on year
”
(Desember 2015 terhadap Desember 2014) ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada seluruh
kelompok pengeluaran. Komoditas dominan penyumbang inflasi selama tahun 2015
diurutkan dari yang terbesar, berturut-turut adalah beras 0,31 persen; rokok kretek filter 0,16
persen; bawang merah, daging ayam ras, ikan segar dan tarif listrik masing-masing 0,15
persen; sewa rumah dan nasi dengan lauk masing-masing 0,14 persen; bahan bakar rumah
tangga 0,11 persen; tarif kontrak rumah, mobil dan tarif angkutan udara masing-masing 0,10
persen; telur ayam ras dan rokok kretek masing-masing 0,09 persen; bawang putih, upah
1.07
0.26
0.08
-0.02
0.16
0.43
0.93
-0.24
-0.36
0.17
0.36
0.50
0.54
0.91
-1.00
0.00
1.00
2.00
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan
Olahraga
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
tukang bukan mandor dan mie masing-masing 0,07 persen; upah pembantu rumahtangga dan
biaya kuliah akademi/PT masing-masing 0,06 persen dan gula pasir 0,05 persen.
Secara umum, walaupun inflasi tahunan mencapai target yang diharapkan
Pemerintah, inflasi bulanan pada Desember 2015 merupakan inflasi tertinggi sepanjang
tahun lalu, yaitu sebesar 0,96 persen. Angka inflasi bulan Desember lalu tersebut bahkan
lebih tinggi dari inflasi bulan Juni dan Juli 2015 yang dipengaruhi kenaikan harga
barang-barang memasuki bulan puasa dan lebaran, berturut-turut sebesar 0,54 dan 0,93 persen.
Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian Pemerintah dalam hal pengendalian inflasi supaya
tidak hanya fokus pada saat bulan puasa dan lebaran, namun juga memberikan perhatian di
akhir tahun.
2.6.
INFLASI KOTA SEMARANG 2015
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun
(Desember 2015 terhadap Desember 2014) Kota Semarang lebih rendah apabila dibandingkan
angka inflasi Nasional, tercatat 2,56 persen untuk Kota Semarang dan 3,35 persen untuk
angka inflasi Nasional. Angka inflasi tersebut masih tergolong dalam kategori inflasi ringan
(creeping inflation) karena besarnya masih kurang dari 10 persen. Seperti fenomena inflasi
Nasional, inflasi Kota Semarang tertinggi terjadi pada bulan Desember (1,04 persen), diikuti
Juli (0,91 persen) dan Juni (0,64 persen).
Kebijakan Pemerintah menyesuaikan harga BBM (Bahan Bakar dan Minyak) dengan
harga minyak dunia menjadi salah satu penyumbang utama terjadinya deflasi di bulan Januari
dan Februari 2015. Seperti telah diketahui, Pemerintah menetapkan penurunan harga premium
dan solar sebanyak dua kali pada bulan Januari 2015. Selain BBM, komoditas utama
Januari; cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan bahan bakar rumah tangga pada bulan
Februari.
Pada bulan Maret 2015, kenaikan harga BBM sebanyak dua kali dalam bulan Maret
menjadi salah satu pemicu utama inflasi bulan Maret 2015 menjadi 0,25 persen selain bawang
merah, beras, bahan bakar rumahtangga dan tarif dokter dpesialis. Kendati bensin merupakan
komoditas utama penyumbang inflasi April 2015, namun inflasi bulanan April terkendali
sebesar 0,17 persen, di bawah kondisi Maret 2015.
Memasuki bulan puasa, inflasi terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya, bulan
Mei tercatat 0,54 persen, bulan Juni 0,64 persen dan bulan Juli menjadi sebesar 0,91 persen.
Seperti halnya kondisi inflasi Nasional, inflasi bulanan untuk bulan Desember 2015
merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2015. Meningkatnya harga secara umum yang
menjadi penyebab inflasi bulan Desember ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks
kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran terbesar penyumbang angka inflasi Desember
2015 adalah kelompok bahan makanan yang mencapai 3,60 persen, menyusul kemudian
kelompok makanan, minuman, rokok, dan tembakau yang mencapai 0,93 persen. Kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan menjadi kelompok terbesar ke tiga penyumbang
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2015
Grafik 9.
Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Tahun 2014
–
2015
Senada dengan inflasi Nasional, deflasi bulanan sepanjang tahun 2015 selain terjadi
pada bulan Januari dan Februari, tercatat terjadi pula pada bulan September dan Oktober
2015. Kondisi deflasi bulan September dan Oktober menunjukkan pengendalian harga yang
dilakukan oleh pemerintah telah berjalan dengan baik. Pasokan barang yang memadai dengan
harga yang terkendali usai lebaran ditunjukkan dengan adanya penurunan indeks pada
beberapa kelompok pengeluaran. Bulan September, deflasi sebesar 0,18 persen disebabkan
penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran,
yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,97 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar sebesar 0,04 persen serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,23 persen. Komoditas dominan penyumbang deflasi bulan September
2015 di Kota Semarang adalah daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan
bensin. Deflasi bulan Oktober sebesar 0,16 persen disumbang terutama oleh penurunan indeks
0.900.24 0.27
-0.04 0.25
0.85
0.62
0.41 0.41 0.55
1.35 2.40
-0.48 -0.67
0.25 0.17
0.54
0.64 0.93
0.39
-0.05 -0.08 0.21
0.96
-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00
beberapa komoditas pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok perumahan,
air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu komoditas cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras,
daging ayam ras dan bahan bakar rumah tangga.
Sepanjang tahun 2015, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi
kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Diurutkan dari kelompok
pengeluaran yang mengalami inflasi terbesar, yaitu: kelompok bahan makanan 4,82 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4,55 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,51 persen; kelompok kesehatan 2,80 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,18 persen; kelompok
sandang 1,87 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -2,12
persen.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2015
Grafik 10.
Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Kelompok Pengeluran Bahan Makanan
Tahun 2014
–
2015
0.900.24 0.27
-0.04
0.25
0.85
0.62
-0.48
-0.67
0.25
0.17
0.54
0.64
0.93
-1.00 0.00 1.00 2.00
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan
Olahraga
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Komoditas dominan penyumbang inflasi Kota Semarang selama tahun 2015 diurutkan
dari yang terbesar, berturut-turut adalah beras, rokok kretek filter, bawang merah, tarif
akademi/Perguruan Tinggi dan tarif tukang bukan mandor. Komoditas dominan penyumbang
deflasi Kota Semarang selama tahun 2015, berturut-turut dari yang terbesar adalah bensin,
cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan semen.
Seperti halnya inflasi Nasional, dapat dicermati bahwa inflasi bulan Desember 2015 di
Kota Semarang merupakan inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015, yaitu sebesar 1,04
persen. Angka inflasi bulan Desember tersebut lebih tinggi dari inflasi bulan Juni dan Juli
2015 yang dipengaruhi kenaikan harga barang-barang memasuki bulan puasa dan lebaran,
berturut-turut sebesar 0,64 dan 0,91 persen. Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian
Pemerintah untuk dapat memberikan perhatian dalam hal upaya pengendalian inflasi pada
akhir tahun, tidak hanya mendekati bulan puasa dan lebaran.
2.7.
PERBANDINGAN INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH
TAHUN 2015
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun
(Desember 2015 terhadap Desember 2014) untuk keenam kota tersebut masih dibawah 10
persen, dimana yang tertinggi adalah Tegal yaitu sebesar 3,95 persen, diikuti Kudus (3,28
persen), Cilacap (2,63 persen), Semarang dan Surakarta (2,56 persen) dan Purwokerto (2,52
persen).
Inflasi tahun kalender Desember 2015 maupun Inflasi “year on year” ( Desember 2015
terhadap Desember 2014 ) untuk keenam kota tersebut ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada
seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
adalah rokok kretek filter, jeruk, bawang merah, bawah putih, nasi dengan lauk, beras, mie,
mobil, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, tarif sewa rumah, tarif akademi /
perguruan tinggi dan tarif tukang bukan mandor. Komoditas dominan penyumbang deflasi
selama tahun 2015 untuk keenam kota inflasi di Jawa Tengah adalah bensin, cabai merah,
cabai rawit, minyak goreng, tempe, angkutan dalam kota, semen, besi beton, cabai hijau,
angkutan antar kota dan keramik.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2015
Grafik 11.
Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2014
–
2015
-0.50 -0.30 -0.10 0.10 0.30 0.50 0.70 0.90 1.10 1.30
2.8.
PERBANDINGAN INFLASI 6 IBUKOTA BESAR DI PULAU
JAWA 2015
Enam ibukota yang akan dibandingkan adalah Semarang, Jakarta, Serang, Bandung,
Yogyakarta dan Surabaya. Inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke
tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) yang tertinggi dari ke enam Ibukota besar di
Pulau Jawa adalah Serang diikuti Bandung, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang.
Grafik berikut memperlihatkan bahwa inflasi tahun kalender 2015 untuk kelompok kesehatan
Kota Serang merupakan yang tertinggi di antara kelompok pengeluaran yang lain di antara
enam Ibukota besar di Pulau Jawa. Berikutnya diikuti kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau Kota Surabaya sebesar 7,86 persen.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015
Grafik 12.
Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Pulau Jawa
Tahun 2014
–
2015
0
2
4
6
8
10
12
Semarang
Jakarta
Serang
Bandung
Yogyakarta
Surabaya
8.53
8.95
11.27
7.76
6.59
7.90
2.56
3.30
4.67
3.93
3.09
3.43
Kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi
sepanjang tahun 2015 untuk lima Ibukota di Provinsi Jawa Tengah kecuali Kota Bandung
mengalami inflasi, walaupun termasuk kategori inflasi terendah untuk Kota Bandung
LAMPIRAN
TABEL-TABEL
INDEKS HARGA KONSUMEN
DAN
KELOMPOK
PENGELUARAN
JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNIJAN - JUNI 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
UMUM
0,90
0,24
0,27
-0,04
0,25
0,85
2,51
Bahan Makanan
2,17
0,26
-0,16
-1,30
0,38
1,43
2,77
Makanan jadi
0,46
0,12
0,69
0,26
0,19
0,20
1,93
Perumahan
1,06
0,44
0,17
0,23
0,47
1,87
4,31
Sandang
0,11
0,26
0,27
0,10
0,19
0,02
0,96
Kesehatan
0,03
0,11
0,25
0,18
0,05
0,26
0,88
Pendidikan
0,48
0,42
0,26
0,04
0,01
0,09
1,31
Transpor
0,41
-0,04
0,54
0,53
0,05
0,03
1,53
NASIONAL
1,07
0,26
0,08
-0,02
0,16
0,43
1,99
KELOMPOK
PENGELUARAN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBERJAN - DES 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
UMUM
0,62
0,41
0,41
0,55
1,35
2,40
8,53
Bahan Makanan
0,90
0,08
0,42
0,79
2,52
4,48
12,52
Makanan jadi
1,11
0,37
0,15
0,45
0,28
1,79
6,22
Perumahan
0,46
0,45
0,46
0,72
0,26
1,63
8,53
Sandang
0,21
0,02
0,22
0,20
0,31
0,38
2,32
Kesehatan
0,25
0,26
0,63
0,25
0,54
0,33
3,18
Pendidikan
0,72
1,51
2,36
1,13
0,06
0,09
7,38
Transpor
0,30
0,38
-0,46
0,03
4,12
4,17
10,39
NASIONAL
0,93
0,47
0,27
0,47
1,50
2,46
8,36
TABEL 1.1 : INFLASI KOTA SEMARANG BULAN JANUARI S/D JUNI 2014
K O T A
JANUARI
PEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JAN - JUNI
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Semarang
0,90
0,24
0,27
-0,04
0,25
0,85
2,51
Cilacap
0,79
0,57
-0,16
-0,09
0,33
1,07
2,54
Purwokerto
0,82
0,51
0,29
-0,08
0,08
0,48
2,11
Kudus
1,67
0,11
0,42
-0,36
0,36
0,52
2,75
Surakarta
1,22
0,28
0,27
-0,15
0,25
0,51
2,40
Tegal
0,75
0,79
0,20
-0,37
0,01
0,60
1,99
NASIONAL
1,07
0,26
0,08
-0,02
0,16
0,43
1,99
KOTA
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
JAN - DES
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Semarang
0,62
0,41
0,41
0,55
1,35
2,40
8,53
Cilacap
1,33
0,52
0,07
0,19
1,52
1,77
8,19
Purwokerto
0,82
0,43
-0,24
0,41
1,38
2,00
7,09
Kudus
0,81
0,58
-0,03
0,43
1,31
2,47
8,59
Surakarta
0,59
0,46
0,11
0,46
1,47
2,28
8,01
Tegal
0,79
0,57
0,18
0,95
1,05
1,66
7,40
NASIONAL
0,93
0,47
0,27
0,47
1,50
2,46
8,36
TABEL 1.3 : INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH BULAN JANUARI S/D JUNI 2014
IHK Bulan JANUARI 2014
(%) Perubahan Thd. DESEMBER 2013
(2) (3)
UMUM 110,39 0,90
I. BAHAN MAKANAN 117,22 2,17
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,25 3,18
Daging dan Hasil-hasilnya 118,68 3,19
Ikan Segar 122,85 1,44
Ikan Diawetkan 108,36 0,81
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 111,42 3,92
Sayur-sayuran 127,76 1,08
Kacang-kacangan 116,98 0,03
Buah-buahan 119,77 2,04
Bumbu-bumbuan 134,73 1,03
Lemak dan Minyak 114,81 0,91
Bahan Makanan Lainnya 101,87 0,15
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 111,65 0,46
Makanan Jadi 112,90 0,44
Minuman yang Tidak Beralkohol 105,81 0,25
Tembakau dan Minuman Beralkohol 114,27 0,85
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,17 1,06
Biaya Tempat Tinggal 108,92 1,28
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,21 1,12
Perlengkapan Rumahtangga 101,86 0,13
Penyelenggaraan Rumahtangga 105,40 0,25
IV. SANDANG 102,51 0,11
Sandang Laki-laki 102,81 0,07
Sandang Wanita 102,63 0,08
Sandang Anak-anak 102,73 0,00
Barang Pribadi dan Sandang lain 101,50 0,40
V. KESEHATAN 102,40 0,03
Jasa Kesehatan 100,00 0,00
Obat-obatan 102,52 0,11
Jasa Perawatan Jasmani 112,85 0,00
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 103,48 0,03
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 104,56 0,48
Jasa Pendidikan 105,12 0,01
Kursus-kursus/Pelatihan 101,05 0,00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 102,50 0,13
Rekreasi 105,02 2,46
Olahraga 106,64 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113,88 0,41
Transpor 123,13 0,64
Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00
Sarana dan Penunjang Transpor 104,66 0,14
(1)
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
KOTA SEMARANG BULAN JANUARI 2014
IHK Bulan FEBRUARI 2014
(%) Perubahan Thd. JANUARI 2014
(2) (3)
UMUM 110,66 0,24
I. BAHAN MAKANAN 117,52 0,26
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 110,94 1,55
Daging dan Hasil-hasilnya 118,87 0,16
Ikan Segar 126,50 2,97
Ikan Diawetkan 110,57 2,04
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 111,89 0,42
Sayur-sayuran 129,71 1,53
Kacang-kacangan 117,22 0,21
Buah-buahan 120,12 0,29
Bumbu-bumbuan 124,42 -7,65
Lemak dan Minyak 116,87 1,79
Bahan Makanan Lainnya 102,31 0,43
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 111,78 0,12
Makanan Jadi 113,06 0,14
Minuman yang Tidak Beralkohol 105,38 -0,41
Tembakau dan Minuman Beralkohol 115,04 0,67
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,65 0,44
Biaya Tempat Tinggal 109,42 0,46
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,64 0,39
Perlengkapan Rumahtangga 102,76 0,88
Penyelenggaraan Rumahtangga 105,72 0,30
IV. SANDANG 102,78 0,26
Sandang Laki-laki 103,23 0,41
Sandang Wanita 102,77 0,14
Sandang Anak-anak 102,73 0,00
Barang Pribadi dan Sandang lain 102,20 0,69
V. KESEHATAN 102,51 0,11
Jasa Kesehatan 100,03 0,03
Obat-obatan 102,67 0,15
Jasa Perawatan Jasmani 113,68 0,74
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 103,54 0,06
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,00 0,42
Jasa Pendidikan 105,18 0,06
Kursus-kursus/Pelatihan 101,05 0,00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,14 0,62
Rekreasi 106,79 1,69
Olahraga 106,64 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113,84 -0,04
Transpor 123,04 -0,07
Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00
Sarana dan Penunjang Transpor 104,70 0,04
Jasa Keuangan 101,91 0,00
(1)
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
KOTA SEMARANG BULAN FEBRUARI 2014
IHK Bulan MARET 2014
(%) Perubahan Thd. FEBRUARI 2014
(2) (3)
UMUM 110,96 0,27
I. BAHAN MAKANAN 117,33 -0,16
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 111,30 0,32
Daging dan Hasil-hasilnya 116,70 -1,83
Ikan Segar 124,04 -1,94
Ikan Diawetkan 110,22 -0,32
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 108,17 -3,32
Sayur-sayuran 133,01 2,54
Kacang-kacangan 117,30 0,07
Buah-buahan 120,76 0,53
Bumbu-bumbuan 126,48 1,66
Lemak dan Minyak 119,29 2,07
Bahan Makanan Lainnya 105,19 2,81
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 112,55 0,69
Makanan Jadi 113,71 0,57
Minuman yang Tidak Beralkohol 106,89 1,43
Tembakau dan Minuman Beralkohol 115,33 0,25
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,84 0,17
Biaya Tempat Tinggal 109,61 0,17
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,74 0,09
Perlengkapan Rumahtangga 102,91 0,15
Penyelenggaraan Rumahtangga 106,11 0,37
IV. SANDANG 103,06 0,27
Sandang Laki-laki 103,99 0,74
Sandang Wanita 102,97 0,19
Sandang Anak-anak 102,89 0,16
Barang Pribadi dan Sandang lain 102,07 -0,13
V. KESEHATAN 102,77 0,25
Jasa Kesehatan 100,03 0,00
Obat-obatan 102,69 0,02
Jasa Perawatan Jasmani 113,68 0,00
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 104,43 0,86
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,27 0,26
Jasa Pendidikan 105,18 0,00
Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 2,74
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,66 0,50
Rekreasi 106,82 0,03
Olahraga 106,64 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 114,45 0,54
Transpor 123,83 0,64
Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00
Sarana dan Penunjang Transpor 105,92 1,17
KOTA SEMARANG BULAN MARET 2014
(1)
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
IHK Bulan APRIL 2014
(%) Perubahan Thd. MARET 2014
(2) (3)
UMUM 110,92 -0,04
I. BAHAN MAKANAN 115,81 -1,30
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 110,20 -0,99
Daging dan Hasil-hasilnya 117,49 0,68
Ikan Segar 123,92 -0,10
Ikan Diawetkan 109,25 -0,88
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 110,56 2,21
Sayur-sayuran 131,78 -0,92
Kacang-kacangan 117,26 -0,03
Buah-buahan 119,41 -1,12
Bumbu-bumbuan 107,71 -14,84
Lemak dan Minyak 121,40 1,77
Bahan Makanan Lainnya 105,49 0,29
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 112,84 0,26
Makanan Jadi 113,78 0,06
Minuman yang Tidak Beralkohol 107,06 0,16
Tembakau dan Minuman Beralkohol 116,76 1,24
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 109,09 0,23
Biaya Tempat Tinggal 109,70 0,08
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 110,14 0,36
Perlengkapan Rumahtangga 103,32 0,40
Penyelenggaraan Rumahtangga 106,73 0,58
IV. SANDANG 103,16 0,10
Sandang Laki-laki 104,39 0,38
Sandang Wanita 103,20 0,22
Sandang Anak-anak 103,28 0,38
Barang Pribadi dan Sandang lain 101,03 -1,02
V. KESEHATAN 102,95 0,18
Jasa Kesehatan 100,03 0,00
Obat-obatan 102,80 0,11
Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,27
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 104,88 0,43
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,31 0,04
Jasa Pendidikan 105,18 0,00
Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 0,00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,01 0,34
Rekreasi 106,87 0,05
Olahraga 106,64 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 115,06 0,53
Transpor 124,84 0,82
Komunikasi dan Pengiriman 99,44 0,05
Sarana dan Penunjang Transpor 106,05 0,12
Jasa Keuangan 101,91 0,00
KOTA SEMARANG BULAN APRIL 2014
(1)
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
IHK Bulan MEI 2014
(%) Perubahan Thd. APRIL 2014
(2) (3)
UMUM 111,20 0,25
I. BAHAN MAKANAN 116,25 0,38
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,58 -0,56
Daging dan Hasil-hasilnya 120,98 2,97
Ikan Segar 124,94 0,82
Ikan Diawetkan 108,94 -0,28
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 113,36 2,53
Sayur-sayuran 133,93 1,63
Kacang-kacangan 117,52 0,22
Buah-buahan 118,56 -0,71
Bumbu-bumbuan 100,89 -6,33
Lemak dan Minyak 123,31 1,57
Bahan Makanan Lainnya 106,88 1,32
II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 113,05 0,19
Makanan Jadi 113,99 0,18
Minuman yang Tidak Beralkohol 107,29 0,21
Tembakau dan Minuman Beralkohol 117,05 0,25
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 109,60 0,47
Biaya Tempat Tinggal 109,78 0,07
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 111,93 1,63
Perlengkapan Rumahtangga 103,38 0,06
Penyelenggaraan Rumahtangga 107,01 0,26
IV. SANDANG 103,36 0,19
Sandang Laki-laki 104,65 0,25
Sandang Wanita 103,47 0,26
Sandang Anak-anak 103,49 0,20
Barang Pribadi dan Sandang lain 101,00 -0,03
V. KESEHATAN 103,00 0,05
Jasa Kesehatan 100,03 0,00
Obat-obatan 102,80 0,00
Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,00
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 105,09 0,20
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,32 0,01
Jasa Pendidikan 105,18 0,00
Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 0,00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,11 0,10
Rekreasi 106,87 0,00
Olahraga 106,64 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 115,12 0,05
Transpor 124,94 0,08
Komunikasi dan Pengiriman 99,44 0,00
Sarana dan Penunjang Transpor 106,03 -0,02
KOTA SEMARANG BULAN MEI 2014
(1)
KELOMPOK / SUB KELOMPOK
IHK Bulan JUNI 2014
(%) Perubahan Thd. MEI 2014
(2) (3)
UMUM 112,15 0,85
I. BAHAN MAKANAN 117,91 1,43
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,45 -0,12
Daging dan Hasil-hasilnya 126,09 4,22
Ikan Segar 124,45 -0,39
Ikan Diawetkan 109,05 0,10
Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 116,51 2,78
Sayur-sayuran 129,80 -3,08
Kacang-kacangan 118,45 0,79
Buah-buahan 121,23 2,25
Bumbu-bumbuan 108,50 7,54
Lemak dan Minyak 122,89 -0,34 <