• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Harga Konsumen Inflasi Kota Semarang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Indeks Harga Konsumen Inflasi Kota Semarang Tahun 2015"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Perubahan data Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi makro

yang penting untuk memberikan gambaran tentang pola konsumsi masyarakat serta dapat

menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa. Sedangkan

angka inflasi menggambarkan perubahan (dalam persen) IHK yang terjadi pada suatu periode

waktu dengan periode waktu sebelumnya.

Buku IHK dan Inflasi Kota Semarang Tahun 2014 / 2015 ini dapat memberikan

informasi tentang IHK dan perkembangannya setiap bulan di Kota Semarang. Dari informasi

tersebut dapat diketahui tingkat stabilitas harga barang dan jasa, kemudian dapat dijadikan

dasar untuk pengadaan kebutuhan pokok masyarakat. Pengamatan terhadap perkembangan

harga di tingkat regional menjadi semakin penting terutama berkaitan dengan pelaksanaan

otonomi daerah yang diperkirakan akan memberikan dampak pada perkembangan kegiatan

perekonomian di tingkat regional.

Disadari bahwa publikasi ini masih belum sempurna, sehingga kami mengharapkan

masukan guna penyempurnaan di masa mendatang. Untuk selanjutnya semoga publikasi ini

dapat memberikan manfaat bagi pengguna, khususnya bagi para pemerhati masalah ekonomi

di Kota Semarang.

Semarang, 2016

KEPALA BAPPEDA

KOTA SEMARANG

T T D

BAMBANG HARYONO

Pembina Utama Muda

NIP. 19580410 198603 1 010

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA SEMARANG

T T D

ENDANG RETNO SRI SUBIYANDANI, S.Si

Pembina Tk. I

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

DAFTAR TABEL ...

iii

DAFTAR GRAFIK ...

vii

I.

PENDAHULUAN

1.1

Umum ...

1

1.2

Maksud dan Tujuan ...

3

1.3

Kegunaan ...

4

1.4

Ruang Lingkup ...

4

1.5

Cakupan Materi ...

5

II.

ULASAN SINGKAT

2.1.

Laju Inflasi Nasional 2014 ...

8

2.2.

Laju Inflasi Kota Semarang 2014 ...

10

2.3.

Perbandingan Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah 2014 ...

12

2.4.

Perbandingan Inflasi 6 Ibukota Besar di Pulau Jawa 2014 ...

14

2.5.

Laju Inflasi Nasional 2015 ...

15

2.6.

Laju Inflasi Kota Semarang 2015 ...

19

2.7.

Perbandingan Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah 2015 ...

23

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tahun 2014

Tabel 1.1

: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Juni 2014 ...

1

Tabel 1.2

: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Juni 2014 ...

1

Tabel 1.3

: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Januari s/d Juni 2014 ...

2

Tabel 1.4

: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Juli s/d Desember 2014 ...

2

Tabel 1.5

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Januari 2014 ...

3

Tabel 1.6

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Februari 2014 ...

4

Tabel 1.7

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Maret 2014 ...

5

Tabel 1.8

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan April 2014 ...

6

Tabel 1.9

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Mei 2014 ...

7

Tabel 1.10

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juni 2014 ...

8

Tabel 1.11

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juli 2014 ...

9

Tabel 1.12

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juli 2014 ...

10

Tabel 1.13

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan September 2014 ...

11

Tabel 1.14

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Oktober 2014 ...

12

(5)

Tabel 1.16

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Desember 2014 ...

14

Tabel 1.17

: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

15

Tabel 1.18

: Inflasi Kota Semarang Bulan Pebruari 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

16

Tabel 1.19

: Inflasi Kota Semarang Bulan Maret 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

17

Tabel 1.20

: Inflasi Kota Semarang Bulan April 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

18

Tabel 1.21

: Inflasi Kota Semarang Bulan Mei 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

19

Tabel 1.22

: Inflasi Kota Semarang Bulan Juni 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

20

Tabel 1.23

: Inflasi Kota Semarang Bulan Juli 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

21

Tabel 1.24

: Inflasi Kota Semarang Bulan Agustus 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

22

Tabel 1.25

: Inflasi Kota Semarang Bulan September 2014 Dan Tahun

Kalender 2014 ...

23

Tabel 1.26

: Inflasi Kota Semarang Bulan Oktober 2014 Dan Tahun Kalender 2014 ...

24

Tabel 1.27

: Inflasi Kota Semarang Bulan November 2014 Dan Tahun

Kalender 2014 ...

25

Tabel 1.28

: Inflasi Kota Semarang Bulan Desember 2014 Dan Tahun

Kalender 2014 ...

26

Tabel 1.29

: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Kota Semarang Dan Tiga Kota

Lainnya Di Jawa Tengah Dibandingkan Nasional ...

27

Tabel 1.30

: Inflasi Kota Semarang Dan Tiga Kota Lainnya Di Jawa Tengah

Dibandingkan Nasional Keadaan Tahun Kalender 2014 ...

28

Tabel 1.31

: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Di Enam Ibukota Provinsi Di Pulau

Jawa Keadaan Bulan Desember 2014 ...

29

(6)

Halaman

Tahun 2015

Tabel 2.1

: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Desember 2015 ...

31

Tabel 2.2

: Inflasi Kota Semarang Bulan Januari s/d Desember 2015 ...

31

Tabel 2.3

: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Januari s/d Juni 2015 ...

32

Tabel 2.4

: Inflasi 6 Kota Di Jawa Tengah Bulan Juli s/d Desember 2015 ...

32

Tabel 2.5

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Januari 2015 ...

33

Tabel 2.6

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Februari 2015 ...

34

Tabel 2.7

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Maret 2015 ...

35

Tabel 2.8

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan April 2015 ...

36

Tabel 2.9

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Mei 2015 ...

37

Tabel 2.10

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juni 2015 ...

38

Tabel 2.11

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juli 2015 ...

39

Tabel 2.12

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Juli 2015 ...

40

Tabel 2.13

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan September 2015 ...

41

Tabel 2.14

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Oktober 2015 ...

42

Tabel 2.15

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan November 2015 ...

43

Tabel 2.16

: Indeks Harga Konsumen ( 2007 = 100 ) Dan Perubahannya Kota Semarang

Bulan Desember 2015 ...

44

(7)

Tabel 2.18

: Inflasi Kota Semarang Bulan Pebruari 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

46

Tabel 2.19

: Inflasi Kota Semarang Bulan Maret 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

47

Tabel 2.20

: Inflasi Kota Semarang Bulan April 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

48

Tabel 2.21

: Inflasi Kota Semarang Bulan Mei 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

49

Tabel 2.22

: Inflasi Kota Semarang Bulan Juni 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

50

Tabel 2.23

: Inflasi Kota Semarang Bulan Juli 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

51

Tabel 2.24

: Inflasi Kota Semarang Bulan Agustus 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

52

Tabel 2.25

: Inflasi Kota Semarang Bulan September 2015 Dan Tahun

Kalender 2015 ...

53

Tabel 2.26

: Inflasi Kota Semarang Bulan Oktober 2015 Dan Tahun Kalender 2015 ...

54

Tabel 2.27

: Inflasi Kota Semarang Bulan November 2015 Dan Tahun

Kalender 2015 ...

55

Tabel 2.28

: Inflasi Kota Semarang Bulan Desember 2015 Dan Tahun

Kalender 2015 ...

56

Tabel 2.29

: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Kota Semarang Dan Lima Kota

Lainnya Di Jawa Tengah ...

57

Tabel 2.30

: Inflasi Kota Semarang Dan Tiga Kota Lainnya Di Jawa Tengah Keadaan

Tahun Kalender 2015 ...

58

Tabel 2.31

: Indeks Harga Konsumen (2007=100) Di Enam Ibukota Provinsi Di Pulau

Jawa Keadaan Bulan Desember 2015 ...

59

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1

: Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2013 - 2014 ...

8

Grafik 2

: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Kota Semarang 2013 - 2014 ...

9

Grafik 3

: Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2013 - 2014 ...

11

Grafik 4

: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Kota Semarang 2013 - 2014 ...

12

Grafik 5

: Inflasi Enam Kota Besar Di Jawa Tengan dan Nasional

Tahun 2013

2014 ...

13

Grafik 6

: Inflasi Enam Kota Besar Di Pulau Jawa Tahun 2013

2014 ...

14

Grafik 7

: Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2014 - 2015 ...

15

Grafik 8

: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Kota Semarang 2014 - 2015 ...

18

Grafik 9

: Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2014 - 2015 ...

21

Grafik 10

: Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Kota Semarang 2014 - 2015 ...

22

(9)

I.

PENDAHULUAN

1.1.

U M U M

Secara umum proses pembangunan di bidang ekonomi masih terus berlangsung

meskipun belum secepat yang diharapkan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan

tersebut perlu diukur dengan alat yang sesuai/tepat.

Guna memenuhi harapan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Badan Pusat

Statistik Kota Semarang adalah menyajikan data statistik Indeks Harga Konsumen (IHK) dan

Laju Inflasi.

Perubahan data Indeks Harga Konsumen merupakan indikator ekonomi yang penting

untuk memberikan gambaran tentang laju inflasi suatu daerah, dan lebih jauh lagi dapat

menggambarkan pola konsumsi masyarakat. Selain sebagai salah satu indikator ekonomi

makro yang dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi perekonomian, laju inflasi juga

menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa.

Sedang yang dimaksud dengan inflasi adalah angka yang menggambarkan perubahan

(dalam persentase) IHK yang terjadi pada suatu periode waktu dengan periode waktu

sebelumnya. Harga konsumen mencakup semua barang dan jasa yang dikonsumsi

masyarakat secara umum, diantaranya meliputi kelompok bahan makanan, makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan

olahraga, serta transpor dan komunikasi.

Komponen IHK disusun berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan

setiap lima tahun sekali, SBH terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2012, di 82 kota

(10)

Surakarta, Tegal) merupakan kota lama dan 2 kota (Cilacap dan Kudus) merupakan kota

baru.

Survei ini hanya dilakukan didaerah perkotaan, dimana setiap responden dipantau

pengeluaran konsumsinya dalam tahun 2012. Dalam pemantauan tersebut, pengeluaran

konsumsi rumah tangga dibagi dalam dua kelompok besar pengeluaran yaitu:

1.

Pengeluaran untuk bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;

2.

Pengeluaran selain dari bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau.

Untuk setiap responden pengamatan terhadap pengeluaran konsumsi untuk kelompok

bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dilakukan

selama 7 hari pada periode bulan Maret untuk Triwulan I, Juni untuk Triwulan II, September

untuk Triwulan III dan Desember untuk Triwulan IV. Sedangkan pengamatan terhadap

pengeluaran konsumsi untuk kelompok selain bahan makanan, makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau, dilakukan setiap bulan dengan sampel rumah tangga yang berbeda

setiap triwulan ( independent sample ).

Langkah pertama dalam penyusunan diagram timbang untuk penghitungan IHK di

masing-masing kota adalah pemilihan jenis barang/jasa. Barang/jasa yang masuk dalam

paket komoditas IHK harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1.

Barang /

jasa yang memiliki bobot ≥ 0,02 persen

;

2.

Barang / jasa yang memiliki bobot antara 0,01

0,02 persen tetapi barang/jasa

tersebut esensial/penting.

Sedangkan barang/jasa yang memiliki bobot ≤ 0,01 persen

tidak masuk dalam paket komoditas IHK;

3.

Barang / jasa tersebut banyak dikonsumsi oleh masyarakat kota yang bersangkutan;

4.

Barang / jasa tersebut harganya dapat dipantau secara terus menerus dalam jangka

(11)

Jenis barang dan jasa yang terpilih tersebut selanjutnya disebut paket komoditas

dalam diagram timbang IHK 2012. Banyaknya komoditas terpilih untuk masing, masing

kota SBH beragam, sedangkan untuk enam kota di Jawa Tengah terdapat 302 komoditas

untuk Kota Cilacap, 375 komoditas untuk Kota Purwokerto, 266 komoditas untuk Kota

Kudus, 363 komoditas untuk Kota Surakarta, 417 komoditas untuk Kota Semarang, dan 331

komoditas untuk Kota Tegal.

Pengelompokan jenis barang / jasa dalam diagram timbang hasil SBH 2012

berdasarkan COICOP ( Classification of Individual Consumption According to Purpose )

yang sudah dimodifikasi dengan mengacu pada SNA 1993. Banyaknya kelompok dan

subkelompok pengeluaran pada diagram timbang SBH 2012 sama dengan diagram timbang

SBH 2007 yaitu 7 kelompok pengeluaran dan 35 sub kelompok pengeluaran.

Periode waktu tertentu (telah ditentukan) yang dipakai sebagai dasar pembanding

disebut sebagai periode dasar atau tahun dasar. IHK pada periode tahun dasar ditentukan =

100. Tahun dasar IHK untuk data Inflasi 2014 ini adalah Januari

Desember 2012. Jadi IHK

Januari

Desember 2012 = 100. Bila IHK pada suatu waktu lebih besar dari 100, berarti

secara umum terjadi kenaikan harga barang dan jasa dan bila kurang dari 100, terjadi

penurunan harga barang dan jasa terhadap harga pada periode tahun dasar.

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari publikasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang IHK dan

perkembangannya setiap bulan di Kota Semarang. Sebagai bahan pembanding dalam

publikasi ini dicantumkan pula inflasi di lima kota lainnya di Propinsi Jawa Tengah, yakni

(12)

pula lima kota lainnya di Pulau Jawa yaitu Jakarta, Serang, Bandung, Yogyakarta dan

Surabaya, dimana kota-kota tersebut tercakup dalam penghitungan angka inflasi nasional.

1.3.

KEGUNAAN

1.

Dari series IHK dapat dilihat perkembangan/fluktuasi sehingga dapat diamati

tingkat stabilitas harga;

2.

Sebagai indikator dalam bidang pengadaan kebutuhan pokok khususnya dan

kebutuhan masyarakat umumnya;

3.

IHK bagi pemerintah dapat digunakan untuk menghitung dan mengevaluasi laju

pertumbuhan ekonomi;

4.

Dalam dunia perbankan, data IHK dapat digunakan untuk menentukan

kebijaksanaan interest rate yang layak bagi nasabahnya;

5.

Bagi pihak pekerja dan pengusaha dapat digunakan sebagai patokan tawar

menawar untuk menentukan besarnya tingkat upah.

1.4.

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan penghitungan dan penyusunan IHK diawali dari

survei/pencatatan/pengumpulan data harga konsumen di lima pasar terpilih di Kota

Semarang, yaitu Pasar Johar, Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, dan Pasar

Gayamsari. Sebagian besar data harga konsumen diperoleh dengan hasil pencatatan dari

pasar tradisional. Pemilihan lima pasar tersebut didasarkan pada syarat-syarat antara lain :

1.

Pasar tersebut relatif besar di kota itu;

(13)

3.

Banyak pedagang pengecer yang berjualan dan sebagian besar masyarakat

berbelanja di pasar tersebut, khususnya masyarakat yang berpendapatan menengah

atau rendah;

4.

Kelangsungan pencatatan data harga pada pasar tersebut dapat terjamin.

Pengumpulan data harga dengan menggunakan daftar HK. 1.1; HK. 1.2; HK. 2.1;

HK. 2.2; HK. 3; HK. 4; HK.5; HK. 6ABC, pada lima pasar terpilih di Kota Semarang yang

dilaksanakan setiap minggu, dua minggu dan bulan. Sebagai respondennya adalah pedagang

eceran, dimana pemilihan responden/pedagang dalam pencatatan harga konsumen

berdasarakan kriteria sebagai berikut :

1.

Mempunyai tempat tetap atau tidak berpindah-pindah;

2.

Mempunyai persediaan barang yang cukup banyak dan beraneka ragam komoditi

yang diperdagangkan;

3.

Pedagang tersebut relatif besar sehingga kontinuitas pencatatan dapat terjamin;

4.

Banyak masyarakat berbelanja disana.

1.5.

CAKUPAN MATERI

Data perkembangan harga konsumen di Kota Semarang tercermin pada

perkembangan IHK yang merupakan indeks harga sekelompok barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh rumah tangga di daerah perkotaan. Data IHK 2014 dalam publikasi ini

(14)

Jumlah Jenis Barang / Jasa Dalam Paket Komoditas Dan Penimbang Kota Untuk 6

Kota Di Jawa Tengah

No

Kota

Jumlah Jenis Barang / Jasa

Penimbang Kota

[1]

[2]

[3]

[4]

1.

Cilacap

302

0,48

2.

Purwokerto

375

0,51

3.

Kudus

266

0,53

4.

Surakarta

363

1,13

5.

Semarang

417

3,34

6.

Tegal

331

0,52

Jumlah komoditas yang dicakup sebanyak 417 komoditas yang terdiri atas tujuh

kelompok yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan;

sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; transpor dan komunikasi dan jasa

keuangan. Data yang disajikan pada publikasi ini berdasarkan pola konsumsi yang didapat

dari survei biaya hidup tahun 2012, dengan demikian tahun dasar yang digunakan adalah

tahun dasar 2012 (2012=100).

Berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup tahun 2012 di Kota Semarang, persentase

rata-rata pengeluaran setiap kelompok terhadap total konsumsi adalah sebagai berikut :

KELOMPOK

PERSENTASE

1.

Bahan Makanan

18,59

2.

Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

16,40

3.

Perumahan

28,02

4.

Sandang

4,81

5.

Kesehatan

6,69

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

8,88

7.

Transpor dan Komunikasi

16,61

(15)

No

Sub Kelompok

Persentase

Bahan Makanan

1

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya

3,92

2

Daging dan Hasil-Hasilnya

2,42

3

Ikan segar

1,38

4

Ikan Diawetkan

0,78

5

Telur, Susu dan Hasil-Hasilnya

2,54

6

Sayur-sayuran

1,49

7

Kacang-kacangan

0,93

8

Buah-buahan

2,05

9

Bumbu-bumbuan

1,55

10

Lemak dan Minyak

1,32

11

Bahan Makanan lainnya

0,20

Makanan Jadi, Minuman, rokok dan Tembakau

12

Makanan Jadi

10,81

13

Minuman yang Tidak Beralkohol

3,32

14

Tembakau dan Minuman Beralkohol

2,27

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

15

Biaya Tempat Tinggal

16,22

16

Bahan Bakar, Penerangan dan Air

6,67

17

Perlengkapan Rumah Tangga

1,39

18

Penyelenggaraan Rumah Tangga

3,74

Sandang

19

Sandang Laki-Laki

1,26

20

Sandang Wanita

1,55

21

Sandang Anak-anak

1,18

22

Barang Pribadi dan Sandang lain

0,82

Kesehatan

23

Jasa kesehatan

3,24

24

Obat-obatan

1,00

25

Jasa Perawatan dan Jasmani

0,53

26

Perawatan Jasmani dan Kosmetika

1,91

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

27

Pendidikan

5,33

28

Kursus-kursus / Pelatihan

0,66

29

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan

0,95

30

Rekreasi

1,68

31

Olahraga

0,25

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

32

Transpor

9,65

33

Komunikasi dan Pengiriman

4,58

34

Sarana dan Penunjang Transpor

2,05

(16)

II.

ULASAN SINGKAT

2.1.

INFLASI NASIONAL 2014

Laju inflasi sepanjang tahun 2014 masih dalam rentang wajar, yaitu antara kisaran

dibawah 3 persen. Inflasi tertinggi pada bulan Desember (2,46 persen), diikuti November

(1,50 persen) dan Januari (1,07 persen). Kelompok pengeluaran yang ikut andil dalam inflasi

di Desember 2014 adalah bahan makanan, transport, makanan jadi dan perumahan, sedangkan

untuk bulan November 2014 yang menyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok

pengeluaran transport dan bahan makanan. Kelompok pengeluaran bahan makanan dan

perumahan menyumbang inflasi bulan Januari 2014.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

Grafik 1.

Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Bulan Tahun 2013

2014

1.03

0.75 0.63

-0.10 -0.03 1.03

3.29

1.12

-0.35

0.09 0.12 0.55 1.07

0.26

0.08

-0.02 0.16

0.43

0.93

0.47 0.27

0.47 1.50

2.46

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

(17)

Deflasi hanya terjadi pada bulan April, tetapi sepanjang tahun 2014 kelompok

pengeluaran yang ikut andil menyumbang deflasi adalah bahan makanan ( Maret dan April )

dan transportasi ( Februari dan September ). Kelompok pengeluaran perumahan memberikan

andil tertinggi selama periode semester pertama ( Januari s/d Juni 2014 ) yaitu sebesar 4,31

persen, sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil tertinggi sepanjang semester

kedua ( Juli s/d Desember ) dan sepanjang tahun 2014, diikuti oleh kelompok pengeluaran

transport dan perumahan, sedangkan yang terendah adalah kelompok pengeluaran sandang

dan kesehatan.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

Grafik 2.

Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Tahun 2013

2014

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari, November dan desember

2014 adalah: bahan bakar rumah tangga, ikan segar, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam

ras, beras, tomat sayur, ikan diawetkan, bayam, kangkung, cabai rawit, upah tukang bukan

1.03

0.75

0.63

-0.10

-0.03

1.03

3.29

1.07

0.26

0.08

-0.02

0.16

0.43

0.93

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

Bahan Makanan

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan

Olahraga

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

(18)

mandor, emas perhiasan, bensin, mobil, daging sapi, susu bubuk, kacang panjang, kentang,

kol putih/kubis, sawi hijau, terong panjang, wortel, jeruk, melon, semangka, tomat buah,

minyak goring, donat, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk, air kemasan, rokok

kretek, rokok kretek filter, semen, tarif sewa rumah, lemari es, tarif rumah sakit, obat dengan

resep, surat kabar harian, tarif rekreasi, sepeda motor dan tarif kereta api, tarif angkutan dalam

kota, tarif angkutan antar kota, listrik, solar, biaya administrasi transfer uang, biaya

administrasi kartu ATM, tarif angkutan udara, cabai hijau, pisang, bawang merah, bawang

putih, ayam bakar, bubur, bubur kacang hijau, gado-gado, ikan bakar, ketupat/lontong sayur,

kue basah, pecel, rendang, roti manis, sate, siomay, soto, sop, air kemasan, es, rokok kretek,

batu bata/batu tela, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, lemari pakaian, sepatu pria, emas

perhiasan, tarif rumah sakit, tarif kendaraan carter/rental, tarif sewa motor, tarif taksi, tarif

kendaraan travel, dan tarif pemeliharaan/service.

Komoditas yang mengalami penururnan harga pada bulan Januari, November dan

Desember 2014 adalah : bawang merah, tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan segar.

2.2.

INFLASI KOTA SEMARANG 2014

Sepanjang tahun 2014, inflasi Kota Semarang lebih tinggi dibandingkan angka inflasi

Nasional, walaupun masih berada dalam kisaran wajar, yaitu dibawah 3 persen. Seperti

fenomena inflasi Nasional, angka inflasi tertinggi ada pada bulan Desember (2,40 persen),

(19)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2014

Grafik 3.

Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Bulan Tahun 2013

2014

Komoditas yang menjadi pemicu inflasi di bulan Januari 2014 adalah tukang bukan

mandor, beras, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras, sedangkan yang mengalami

penurunan harga adalah bawang merah, bayam, angkutan udara, gula pasir dan buncis.

Kebijakan pemerintah dalam melepas harga premium dan menaikkan harga premium

karena beban APBN, ternyata turut memberi andil terhadap kenaikan inflasi pada bulan

November 2014 yang ikut menaikkan pula tarif angkutan dalam kota yang berimbas pula pada

kenaikan komoditas cabai merah, cabai rawit dan beras.

Kebijakan menaikkan harga premium di November 2014 juga dilakukan pada bulan

Desember 2014, sehingga tarif angkutan dalam kota ikut menyesuaikan kenaikannya,

sementara itu tarif listrik pun ikut naik, untuk 1.200 watt ke atas. Komoditas lain yang ikut

naik pada bulan Desember 2014 adalah cabai merah, upah tukang bukan mandor dan beras.

0.99 0.90 0.95

-0.43

-0.17 0.86

3.50

1.25

-0.61

0.12 0.42

0.21 0.90

0.24 0.27

-0.04

0.25 0.85

0.62

0.41

0.41 0.55 1.35

2.40

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

(20)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2014

Grafik 4.

Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Kelompok Pengeluran Bahan Makanan

Tahun 2013

2014

Deflasi juga terjadi sepanjang tahun 2014, terjadi pada kelompok pengeluaran bahan

makanan yaitu komoditas telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, udang basah dan

wortel, cabai rawit, tahu mentah, minyak goreng dan mujair. Bensin serta tarif angkutan

udara juga mengalami deflasi pada bulan April 2014.

2.3.

PERBANDINGAN INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH 2014

Kota inflasi di Jawa Tengah pada tahun 2013 hanya berjumlah 4 kota, sedangkan di

tahun 2014 menjadi 6 kota yaitu Kota Semarang, Cilacap, Purwokerto, Kudus, Surakarta dan

Tegal. Inflasi tahun kalender 2014 untuk keenam kota tersebut masih dibawah 3 persen,

dimana yang tertinggi adalah Kudus yaitu sebesar 2,47 persen, diikuti Semarang (2,40

0.99 0.90 0.95

-0.43

-0.17

0.86 3.50

0.90

0.24 0.27

-0.04

0.25

0.85

0.62

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan

Olahraga

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

(21)

persen), Surakarta (2,28 persen), Purwokerto (2,00 persen), Cilacap (1,77 persen) dan Tegal

(1,66 persen).

Komoditas penyumbang inflasi di tahun 2014 untuk keenam kota tersebut adalah

bensin, beras, cabai rawit, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, telur ayam ras, tariff listrik,

pasir, angkutan dalam kota serta upah tukang bukan mandor.

Komoditas penyumbang deflasi sepanjang tahun 2014 untuk keenam kota tersebut

adalah daging ayam kampung, telur ayam ras, kangkung, obat denga resep, tempe, nangka

muda, salak, sawi hijau, jagung manis, jamur, bandeng/bolu, apel, kerupuk, kentang, papaya,

petai, jeruk, angkutan udara, semangka, daging sapi, bawang merah, bayam, serta cumi-cumi.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2014

Grafik 5.

Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2013

2014

-0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

(22)

2.4.

PERBANDINGAN INFLASI 6 IBUKOTA BESAR DI PULAU

JAWA 2014

Enam ibukota yang akan dibandingkan adalah Semarang, Jakarta, Serang, Bandung,

Yogyakarta dan Surabaya. Inflasi tahun kalender 2014 yang tertinngi adalah Serang diikuti

Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Dari grafik dibawah terlihat bahwa

inflasi kalender 2014 untuk makanan jadi Kota Jakarta sangat tinggi dibandingkan lima kota

lainnya, sedangkan inflasi kalender 2014 untuk kesehatan Bandung juga sangat tinggi

dibandingkan kota yang lain.

Inflasi kalender 2014 untuk transpor, komunikasi dan jasa keuangan cukup tinggi

untuk keenam kota tersebut, dimana berada pada kisaran diatas 4 persen, sedangkan yang

terendah adalah inflasi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, bahkan Kota

Yogyakarta mengalami deflasi untuk kelompok perlengkapan atau peralatan pendidikan.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

Grafik 6.

Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Pulau Jawa Tahun 2013

2014

0

2

4

6

8

10

12

Semarang

Jakarta

Serang

Bandung

Yogyakarta

Surabaya

8.19

8.00

9.16

7.97

7.32

7.52

8.53

8.95

11.27

7.76

6.59

7.90

(23)

2.5.

INFLASI NASIONAL 2015

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun

(Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing tercatat mencapai 3,35 persen.

Pencapaian tersebut merupakan yang terendah sejak 2010 silam. Secara berturut-turut, inflasi

tahunan pada periode 2010-2014 sebesar 6,96 persen; 3,69 persen; 4,3 persen; 8,38 persen;

dan 8,36 persen. Angka inflasi tahunan tersebut berada dalam range 3

5 persen, sesuai

target yang diharapkan Pemerintah. Untuk diketahui, Pemerintah telah menetapkan target

inflasi 5 persen dalam Rancangan APBN-Perubahan 2015 sementara Bank Indonesia

mengarahkan inflasi di 4 persen plus minus 1 persen pada 2015. Laju inflasi sepanjang tahun

2015 masih tergolong dalam kategori inflasi ringan (creeping inflation) karena besarnya

masih kurang dari 10 persen atau biasa disebut sebagai inflasi 1 digit.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015

Grafik 7.

Grafik Inflasi Umum Nasional Tahun 2014

2015

1.07

0.26 0.08

-0.02 0.16

0.43 0.93

0.47 0.27

0.47 1.50

2.46

-0.24 -0.36

0.17

0.36 0.50 0.54

0.91

0.28

-0.18 -0.16 0.21

1.04

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00

(24)

Sepanjang tahun 2015, inflasi terus meningkat sejak Maret 2015. Setelah

Januari-Februari mengalami deflasi, kenaikan harga bahan bakar minyak sebanyak dua kali dalam

bulan Maret menjadi pemicu utama inflasi bulan Maret 2015 menjadi 0,17 persen setelah

komoditas bawang merah. Inflasi berlanjut pada bulan-bulan berikutnya, bulan April sebesar

0,36 persen, bulan Mei sebesar 0,50 persen. Inflasi makin meningkat pada bulan Juni dan Juli

sebagai efek dari kenaikan harga secara umum memasuki bulan puasa dan lebaran dan baru

stabil di bulan Agustus 2015.

Tingkat inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015 terjadi di bulan Desember.

Meningkatnya harga secara umum yang menjadi penyebab inflasi bulan Desember

ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran

terbesar penyumbang angka inflasi Desember 2015 adalah kelompok bahan makanan yang

mencapai 3,2 persen, menyusul kemudian kelompok makanan, minuman, rokok, dan

tembakau yang mencapai 0,50 persen. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

menjadi kelompok terbesar ke tiga penyumbang angka inflasi bulan Desember, yaitu sebesar

0,45 persen. Arus mudik yang demikian besar di bulan Desember ditengarai menjadi salah

satu pendorong terjadinya inflasi. Peningkatan jumlah penumpang angkutan udara pada

musim liburan Natal dan Tahun Baru turut mempengaruhi angka inflasi nasional bulan

Desember menjadi inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015.

Sepanjang tahun 215, tercatat telah terjadi deflasi bulanan pada bulan Januari,

Februari, September dan Oktober. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

menyesuaikan harga minyak dunia sebanyak dua kali di bulan Januari menjadi penyebab

utama terjadinya deflasi bulan Januari. Selain BBM, komoditas penyumbang deflasi bulan

Januari lainnya adalah cabai merah dan cabai rawit. Harga cabai merah dan cabai rawit turun

masing-masing sebesar 24,37 dan 15,7 persen karena pasokan cabai meningkat dan mulai

(25)

harga BBM, tercatat turun 2,2 persen dan tarif angkutan udara turun sebesar 10,84 persen

karena turunnya permintaan pasar disebabkan telah berakhirnya masa libur akhir tahun.

Deflasi pada bulan Februari terutama disumbang oleh penurunan komoditas harga

cabai merah yang turun secara rata-rata nasional sebesar 39,66 persen. Pasokan yang

melimpah karena sudah memasuki masa panen meningkatkan penawaran cabai merah di

pasar sehingga sesuai teori ekonomi, berlaku hukum penawaran dan permintaan untuk

barang normal. Meningkatnya penawaran akan menurunkan harga. Kebijakan Pemerintah

menyesuaikan harga BBM terhadap harga minyak dunia bulan Januari lalu masih berimbas

terhadap deflasi bulan Februari 2015. Kontributor deflasi berikutnya adalah cabai rawit, tarif

angkutan dalam kota, daging dan telur ayam ras, tomat sayur, cabai hijau, bawang merah,

semen, bahan bakar rumah tangga, solar dan tarif angkutan luar kota.

Deflasi bulan September dan Oktober 2015 menunjukkan bahwa pengendalian harga

yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik. Suplai yang memadai dengan harga

yang terkendali pasca Ramadlan dan lebaran ditunjukkan dengan adanya penurunan indeks

pada beberapa kelompok pengeluaran. Bulan September, deflasi sebesar 0,05 persen

disebabkan penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok

kelompok bahan makanan serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan,

berturut-turut sebesar 1,07 dan 0,40 persen. Deflasi bulan Oktober sebesar 0,08 persen

disumbang oleh penurunan indeks beberapa komoditas pada kelompok pengeluaran bahan

makanan.

Sepanjang tahun 2015, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi.

Diurutkan dari kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi terbesar, yaitu: kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 6,42 persen; kelompok kesehatan 5,32

(26)

3,97 persen; kelompok sandang 3,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

bakar 3,34 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,53 persen.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015

Grafik 8.

Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan

Tahun 2014

2015

Inflasi Nasional tahun kalender Desember 2015 maupun Inflasi “

year on year

(Desember 2015 terhadap Desember 2014) ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada seluruh

kelompok pengeluaran. Komoditas dominan penyumbang inflasi selama tahun 2015

diurutkan dari yang terbesar, berturut-turut adalah beras 0,31 persen; rokok kretek filter 0,16

persen; bawang merah, daging ayam ras, ikan segar dan tarif listrik masing-masing 0,15

persen; sewa rumah dan nasi dengan lauk masing-masing 0,14 persen; bahan bakar rumah

tangga 0,11 persen; tarif kontrak rumah, mobil dan tarif angkutan udara masing-masing 0,10

persen; telur ayam ras dan rokok kretek masing-masing 0,09 persen; bawang putih, upah

1.07

0.26

0.08

-0.02

0.16

0.43

0.93

-0.24

-0.36

0.17

0.36

0.50

0.54

0.91

-1.00

0.00

1.00

2.00

Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan

Olahraga

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

(27)

tukang bukan mandor dan mie masing-masing 0,07 persen; upah pembantu rumahtangga dan

biaya kuliah akademi/PT masing-masing 0,06 persen dan gula pasir 0,05 persen.

Secara umum, walaupun inflasi tahunan mencapai target yang diharapkan

Pemerintah, inflasi bulanan pada Desember 2015 merupakan inflasi tertinggi sepanjang

tahun lalu, yaitu sebesar 0,96 persen. Angka inflasi bulan Desember lalu tersebut bahkan

lebih tinggi dari inflasi bulan Juni dan Juli 2015 yang dipengaruhi kenaikan harga

barang-barang memasuki bulan puasa dan lebaran, berturut-turut sebesar 0,54 dan 0,93 persen.

Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian Pemerintah dalam hal pengendalian inflasi supaya

tidak hanya fokus pada saat bulan puasa dan lebaran, namun juga memberikan perhatian di

akhir tahun.

2.6.

INFLASI KOTA SEMARANG 2015

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun

(Desember 2015 terhadap Desember 2014) Kota Semarang lebih rendah apabila dibandingkan

angka inflasi Nasional, tercatat 2,56 persen untuk Kota Semarang dan 3,35 persen untuk

angka inflasi Nasional. Angka inflasi tersebut masih tergolong dalam kategori inflasi ringan

(creeping inflation) karena besarnya masih kurang dari 10 persen. Seperti fenomena inflasi

Nasional, inflasi Kota Semarang tertinggi terjadi pada bulan Desember (1,04 persen), diikuti

Juli (0,91 persen) dan Juni (0,64 persen).

Kebijakan Pemerintah menyesuaikan harga BBM (Bahan Bakar dan Minyak) dengan

harga minyak dunia menjadi salah satu penyumbang utama terjadinya deflasi di bulan Januari

dan Februari 2015. Seperti telah diketahui, Pemerintah menetapkan penurunan harga premium

dan solar sebanyak dua kali pada bulan Januari 2015. Selain BBM, komoditas utama

(28)

Januari; cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan bahan bakar rumah tangga pada bulan

Februari.

Pada bulan Maret 2015, kenaikan harga BBM sebanyak dua kali dalam bulan Maret

menjadi salah satu pemicu utama inflasi bulan Maret 2015 menjadi 0,25 persen selain bawang

merah, beras, bahan bakar rumahtangga dan tarif dokter dpesialis. Kendati bensin merupakan

komoditas utama penyumbang inflasi April 2015, namun inflasi bulanan April terkendali

sebesar 0,17 persen, di bawah kondisi Maret 2015.

Memasuki bulan puasa, inflasi terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya, bulan

Mei tercatat 0,54 persen, bulan Juni 0,64 persen dan bulan Juli menjadi sebesar 0,91 persen.

Seperti halnya kondisi inflasi Nasional, inflasi bulanan untuk bulan Desember 2015

merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2015. Meningkatnya harga secara umum yang

menjadi penyebab inflasi bulan Desember ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks

kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran terbesar penyumbang angka inflasi Desember

2015 adalah kelompok bahan makanan yang mencapai 3,60 persen, menyusul kemudian

kelompok makanan, minuman, rokok, dan tembakau yang mencapai 0,93 persen. Kelompok

transpor, komunikasi dan jasa keuangan menjadi kelompok terbesar ke tiga penyumbang

(29)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2015

Grafik 9.

Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Tahun 2014

2015

Senada dengan inflasi Nasional, deflasi bulanan sepanjang tahun 2015 selain terjadi

pada bulan Januari dan Februari, tercatat terjadi pula pada bulan September dan Oktober

2015. Kondisi deflasi bulan September dan Oktober menunjukkan pengendalian harga yang

dilakukan oleh pemerintah telah berjalan dengan baik. Pasokan barang yang memadai dengan

harga yang terkendali usai lebaran ditunjukkan dengan adanya penurunan indeks pada

beberapa kelompok pengeluaran. Bulan September, deflasi sebesar 0,18 persen disebabkan

penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran,

yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,97 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas

dan bahan bakar sebesar 0,04 persen serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa

keuangan sebesar 0,23 persen. Komoditas dominan penyumbang deflasi bulan September

2015 di Kota Semarang adalah daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras dan

bensin. Deflasi bulan Oktober sebesar 0,16 persen disumbang terutama oleh penurunan indeks

0.90

0.24 0.27

-0.04 0.25

0.85

0.62

0.41 0.41 0.55

1.35 2.40

-0.48 -0.67

0.25 0.17

0.54

0.64 0.93

0.39

-0.05 -0.08 0.21

0.96

-1.00 0.00 1.00 2.00 3.00

(30)

beberapa komoditas pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok perumahan,

air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu komoditas cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras,

daging ayam ras dan bahan bakar rumah tangga.

Sepanjang tahun 2015, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi

kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Diurutkan dari kelompok

pengeluaran yang mengalami inflasi terbesar, yaitu: kelompok bahan makanan 4,82 persen;

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 4,55 persen; kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,51 persen; kelompok kesehatan 2,80 persen;

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,18 persen; kelompok

sandang 1,87 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -2,12

persen.

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2015

Grafik 10.

Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Kelompok Pengeluran Bahan Makanan

Tahun 2014

2015

0.90

0.24 0.27

-0.04

0.25

0.85

0.62

-0.48

-0.67

0.25

0.17

0.54

0.64

0.93

-1.00 0.00 1.00 2.00

Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, Dan

Olahraga

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

(31)

Komoditas dominan penyumbang inflasi Kota Semarang selama tahun 2015 diurutkan

dari yang terbesar, berturut-turut adalah beras, rokok kretek filter, bawang merah, tarif

akademi/Perguruan Tinggi dan tarif tukang bukan mandor. Komoditas dominan penyumbang

deflasi Kota Semarang selama tahun 2015, berturut-turut dari yang terbesar adalah bensin,

cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan semen.

Seperti halnya inflasi Nasional, dapat dicermati bahwa inflasi bulan Desember 2015 di

Kota Semarang merupakan inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2015, yaitu sebesar 1,04

persen. Angka inflasi bulan Desember tersebut lebih tinggi dari inflasi bulan Juni dan Juli

2015 yang dipengaruhi kenaikan harga barang-barang memasuki bulan puasa dan lebaran,

berturut-turut sebesar 0,64 dan 0,91 persen. Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian

Pemerintah untuk dapat memberikan perhatian dalam hal upaya pengendalian inflasi pada

akhir tahun, tidak hanya mendekati bulan puasa dan lebaran.

2.7.

PERBANDINGAN INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH

TAHUN 2015

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke tahun

(Desember 2015 terhadap Desember 2014) untuk keenam kota tersebut masih dibawah 10

persen, dimana yang tertinggi adalah Tegal yaitu sebesar 3,95 persen, diikuti Kudus (3,28

persen), Cilacap (2,63 persen), Semarang dan Surakarta (2,56 persen) dan Purwokerto (2,52

persen).

Inflasi tahun kalender Desember 2015 maupun Inflasi “year on year” ( Desember 2015

terhadap Desember 2014 ) untuk keenam kota tersebut ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada

seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

(32)

adalah rokok kretek filter, jeruk, bawang merah, bawah putih, nasi dengan lauk, beras, mie,

mobil, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, tarif sewa rumah, tarif akademi /

perguruan tinggi dan tarif tukang bukan mandor. Komoditas dominan penyumbang deflasi

selama tahun 2015 untuk keenam kota inflasi di Jawa Tengah adalah bensin, cabai merah,

cabai rawit, minyak goreng, tempe, angkutan dalam kota, semen, besi beton, cabai hijau,

angkutan antar kota dan keramik.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2015

Grafik 11.

Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2014

2015

-0.50 -0.30 -0.10 0.10 0.30 0.50 0.70 0.90 1.10 1.30

(33)

2.8.

PERBANDINGAN INFLASI 6 IBUKOTA BESAR DI PULAU

JAWA 2015

Enam ibukota yang akan dibandingkan adalah Semarang, Jakarta, Serang, Bandung,

Yogyakarta dan Surabaya. Inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2015 dan tahun ke

tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) yang tertinggi dari ke enam Ibukota besar di

Pulau Jawa adalah Serang diikuti Bandung, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang.

Grafik berikut memperlihatkan bahwa inflasi tahun kalender 2015 untuk kelompok kesehatan

Kota Serang merupakan yang tertinggi di antara kelompok pengeluaran yang lain di antara

enam Ibukota besar di Pulau Jawa. Berikutnya diikuti kelompok makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau Kota Surabaya sebesar 7,86 persen.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015

Grafik 12.

Grafik Inflasi Enam Kota Besar di Pulau Jawa

Tahun 2014

2015

0

2

4

6

8

10

12

Semarang

Jakarta

Serang

Bandung

Yogyakarta

Surabaya

8.53

8.95

11.27

7.76

6.59

7.90

2.56

3.30

4.67

3.93

3.09

3.43

(34)

Kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi

sepanjang tahun 2015 untuk lima Ibukota di Provinsi Jawa Tengah kecuali Kota Bandung

mengalami inflasi, walaupun termasuk kategori inflasi terendah untuk Kota Bandung

(35)

LAMPIRAN

TABEL-TABEL

INDEKS HARGA KONSUMEN

DAN

(36)

KELOMPOK

PENGELUARAN

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

JAN - JUNI 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

UMUM

0,90

0,24

0,27

-0,04

0,25

0,85

2,51

Bahan Makanan

2,17

0,26

-0,16

-1,30

0,38

1,43

2,77

Makanan jadi

0,46

0,12

0,69

0,26

0,19

0,20

1,93

Perumahan

1,06

0,44

0,17

0,23

0,47

1,87

4,31

Sandang

0,11

0,26

0,27

0,10

0,19

0,02

0,96

Kesehatan

0,03

0,11

0,25

0,18

0,05

0,26

0,88

Pendidikan

0,48

0,42

0,26

0,04

0,01

0,09

1,31

Transpor

0,41

-0,04

0,54

0,53

0,05

0,03

1,53

NASIONAL

1,07

0,26

0,08

-0,02

0,16

0,43

1,99

KELOMPOK

PENGELUARAN

JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

JAN - DES 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

UMUM

0,62

0,41

0,41

0,55

1,35

2,40

8,53

Bahan Makanan

0,90

0,08

0,42

0,79

2,52

4,48

12,52

Makanan jadi

1,11

0,37

0,15

0,45

0,28

1,79

6,22

Perumahan

0,46

0,45

0,46

0,72

0,26

1,63

8,53

Sandang

0,21

0,02

0,22

0,20

0,31

0,38

2,32

Kesehatan

0,25

0,26

0,63

0,25

0,54

0,33

3,18

Pendidikan

0,72

1,51

2,36

1,13

0,06

0,09

7,38

Transpor

0,30

0,38

-0,46

0,03

4,12

4,17

10,39

NASIONAL

0,93

0,47

0,27

0,47

1,50

2,46

8,36

TABEL 1.1 : INFLASI KOTA SEMARANG BULAN JANUARI S/D JUNI 2014

(37)

K O T A

JANUARI

PEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JAN - JUNI

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Semarang

0,90

0,24

0,27

-0,04

0,25

0,85

2,51

Cilacap

0,79

0,57

-0,16

-0,09

0,33

1,07

2,54

Purwokerto

0,82

0,51

0,29

-0,08

0,08

0,48

2,11

Kudus

1,67

0,11

0,42

-0,36

0,36

0,52

2,75

Surakarta

1,22

0,28

0,27

-0,15

0,25

0,51

2,40

Tegal

0,75

0,79

0,20

-0,37

0,01

0,60

1,99

NASIONAL

1,07

0,26

0,08

-0,02

0,16

0,43

1,99

KOTA

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

JAN - DES

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Semarang

0,62

0,41

0,41

0,55

1,35

2,40

8,53

Cilacap

1,33

0,52

0,07

0,19

1,52

1,77

8,19

Purwokerto

0,82

0,43

-0,24

0,41

1,38

2,00

7,09

Kudus

0,81

0,58

-0,03

0,43

1,31

2,47

8,59

Surakarta

0,59

0,46

0,11

0,46

1,47

2,28

8,01

Tegal

0,79

0,57

0,18

0,95

1,05

1,66

7,40

NASIONAL

0,93

0,47

0,27

0,47

1,50

2,46

8,36

TABEL 1.3 : INFLASI 6 KOTA DI JAWA TENGAH BULAN JANUARI S/D JUNI 2014

(38)

IHK Bulan JANUARI 2014

(%) Perubahan Thd. DESEMBER 2013

(2) (3)

UMUM 110,39 0,90

I. BAHAN MAKANAN 117,22 2,17

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,25 3,18

Daging dan Hasil-hasilnya 118,68 3,19

Ikan Segar 122,85 1,44

Ikan Diawetkan 108,36 0,81

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 111,42 3,92

Sayur-sayuran 127,76 1,08

Kacang-kacangan 116,98 0,03

Buah-buahan 119,77 2,04

Bumbu-bumbuan 134,73 1,03

Lemak dan Minyak 114,81 0,91

Bahan Makanan Lainnya 101,87 0,15

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 111,65 0,46

Makanan Jadi 112,90 0,44

Minuman yang Tidak Beralkohol 105,81 0,25

Tembakau dan Minuman Beralkohol 114,27 0,85

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,17 1,06

Biaya Tempat Tinggal 108,92 1,28

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,21 1,12

Perlengkapan Rumahtangga 101,86 0,13

Penyelenggaraan Rumahtangga 105,40 0,25

IV. SANDANG 102,51 0,11

Sandang Laki-laki 102,81 0,07

Sandang Wanita 102,63 0,08

Sandang Anak-anak 102,73 0,00

Barang Pribadi dan Sandang lain 101,50 0,40

V. KESEHATAN 102,40 0,03

Jasa Kesehatan 100,00 0,00

Obat-obatan 102,52 0,11

Jasa Perawatan Jasmani 112,85 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 103,48 0,03

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 104,56 0,48

Jasa Pendidikan 105,12 0,01

Kursus-kursus/Pelatihan 101,05 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 102,50 0,13

Rekreasi 105,02 2,46

Olahraga 106,64 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113,88 0,41

Transpor 123,13 0,64

Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 104,66 0,14

(1)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK

KOTA SEMARANG BULAN JANUARI 2014

(39)

IHK Bulan FEBRUARI 2014

(%) Perubahan Thd. JANUARI 2014

(2) (3)

UMUM 110,66 0,24

I. BAHAN MAKANAN 117,52 0,26

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 110,94 1,55

Daging dan Hasil-hasilnya 118,87 0,16

Ikan Segar 126,50 2,97

Ikan Diawetkan 110,57 2,04

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 111,89 0,42

Sayur-sayuran 129,71 1,53

Kacang-kacangan 117,22 0,21

Buah-buahan 120,12 0,29

Bumbu-bumbuan 124,42 -7,65

Lemak dan Minyak 116,87 1,79

Bahan Makanan Lainnya 102,31 0,43

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 111,78 0,12

Makanan Jadi 113,06 0,14

Minuman yang Tidak Beralkohol 105,38 -0,41

Tembakau dan Minuman Beralkohol 115,04 0,67

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,65 0,44

Biaya Tempat Tinggal 109,42 0,46

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,64 0,39

Perlengkapan Rumahtangga 102,76 0,88

Penyelenggaraan Rumahtangga 105,72 0,30

IV. SANDANG 102,78 0,26

Sandang Laki-laki 103,23 0,41

Sandang Wanita 102,77 0,14

Sandang Anak-anak 102,73 0,00

Barang Pribadi dan Sandang lain 102,20 0,69

V. KESEHATAN 102,51 0,11

Jasa Kesehatan 100,03 0,03

Obat-obatan 102,67 0,15

Jasa Perawatan Jasmani 113,68 0,74

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 103,54 0,06

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,00 0,42

Jasa Pendidikan 105,18 0,06

Kursus-kursus/Pelatihan 101,05 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,14 0,62

Rekreasi 106,79 1,69

Olahraga 106,64 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 113,84 -0,04

Transpor 123,04 -0,07

Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 104,70 0,04

Jasa Keuangan 101,91 0,00

(1)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK

KOTA SEMARANG BULAN FEBRUARI 2014

(40)

IHK Bulan MARET 2014

(%) Perubahan Thd. FEBRUARI 2014

(2) (3)

UMUM 110,96 0,27

I. BAHAN MAKANAN 117,33 -0,16

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 111,30 0,32

Daging dan Hasil-hasilnya 116,70 -1,83

Ikan Segar 124,04 -1,94

Ikan Diawetkan 110,22 -0,32

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 108,17 -3,32

Sayur-sayuran 133,01 2,54

Kacang-kacangan 117,30 0,07

Buah-buahan 120,76 0,53

Bumbu-bumbuan 126,48 1,66

Lemak dan Minyak 119,29 2,07

Bahan Makanan Lainnya 105,19 2,81

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 112,55 0,69

Makanan Jadi 113,71 0,57

Minuman yang Tidak Beralkohol 106,89 1,43

Tembakau dan Minuman Beralkohol 115,33 0,25

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,84 0,17

Biaya Tempat Tinggal 109,61 0,17

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 109,74 0,09

Perlengkapan Rumahtangga 102,91 0,15

Penyelenggaraan Rumahtangga 106,11 0,37

IV. SANDANG 103,06 0,27

Sandang Laki-laki 103,99 0,74

Sandang Wanita 102,97 0,19

Sandang Anak-anak 102,89 0,16

Barang Pribadi dan Sandang lain 102,07 -0,13

V. KESEHATAN 102,77 0,25

Jasa Kesehatan 100,03 0,00

Obat-obatan 102,69 0,02

Jasa Perawatan Jasmani 113,68 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 104,43 0,86

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,27 0,26

Jasa Pendidikan 105,18 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 2,74

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,66 0,50

Rekreasi 106,82 0,03

Olahraga 106,64 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 114,45 0,54

Transpor 123,83 0,64

Komunikasi dan Pengiriman 99,39 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 105,92 1,17

KOTA SEMARANG BULAN MARET 2014

(1)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK

(41)

IHK Bulan APRIL 2014

(%) Perubahan Thd. MARET 2014

(2) (3)

UMUM 110,92 -0,04

I. BAHAN MAKANAN 115,81 -1,30

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 110,20 -0,99

Daging dan Hasil-hasilnya 117,49 0,68

Ikan Segar 123,92 -0,10

Ikan Diawetkan 109,25 -0,88

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 110,56 2,21

Sayur-sayuran 131,78 -0,92

Kacang-kacangan 117,26 -0,03

Buah-buahan 119,41 -1,12

Bumbu-bumbuan 107,71 -14,84

Lemak dan Minyak 121,40 1,77

Bahan Makanan Lainnya 105,49 0,29

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 112,84 0,26

Makanan Jadi 113,78 0,06

Minuman yang Tidak Beralkohol 107,06 0,16

Tembakau dan Minuman Beralkohol 116,76 1,24

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 109,09 0,23

Biaya Tempat Tinggal 109,70 0,08

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 110,14 0,36

Perlengkapan Rumahtangga 103,32 0,40

Penyelenggaraan Rumahtangga 106,73 0,58

IV. SANDANG 103,16 0,10

Sandang Laki-laki 104,39 0,38

Sandang Wanita 103,20 0,22

Sandang Anak-anak 103,28 0,38

Barang Pribadi dan Sandang lain 101,03 -1,02

V. KESEHATAN 102,95 0,18

Jasa Kesehatan 100,03 0,00

Obat-obatan 102,80 0,11

Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,27

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 104,88 0,43

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,31 0,04

Jasa Pendidikan 105,18 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,01 0,34

Rekreasi 106,87 0,05

Olahraga 106,64 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 115,06 0,53

Transpor 124,84 0,82

Komunikasi dan Pengiriman 99,44 0,05

Sarana dan Penunjang Transpor 106,05 0,12

Jasa Keuangan 101,91 0,00

KOTA SEMARANG BULAN APRIL 2014

(1)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK

(42)

IHK Bulan MEI 2014

(%) Perubahan Thd. APRIL 2014

(2) (3)

UMUM 111,20 0,25

I. BAHAN MAKANAN 116,25 0,38

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,58 -0,56

Daging dan Hasil-hasilnya 120,98 2,97

Ikan Segar 124,94 0,82

Ikan Diawetkan 108,94 -0,28

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 113,36 2,53

Sayur-sayuran 133,93 1,63

Kacang-kacangan 117,52 0,22

Buah-buahan 118,56 -0,71

Bumbu-bumbuan 100,89 -6,33

Lemak dan Minyak 123,31 1,57

Bahan Makanan Lainnya 106,88 1,32

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 113,05 0,19

Makanan Jadi 113,99 0,18

Minuman yang Tidak Beralkohol 107,29 0,21

Tembakau dan Minuman Beralkohol 117,05 0,25

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 109,60 0,47

Biaya Tempat Tinggal 109,78 0,07

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 111,93 1,63

Perlengkapan Rumahtangga 103,38 0,06

Penyelenggaraan Rumahtangga 107,01 0,26

IV. SANDANG 103,36 0,19

Sandang Laki-laki 104,65 0,25

Sandang Wanita 103,47 0,26

Sandang Anak-anak 103,49 0,20

Barang Pribadi dan Sandang lain 101,00 -0,03

V. KESEHATAN 103,00 0,05

Jasa Kesehatan 100,03 0,00

Obat-obatan 102,80 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 105,09 0,20

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,32 0,01

Jasa Pendidikan 105,18 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 103,82 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,11 0,10

Rekreasi 106,87 0,00

Olahraga 106,64 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 115,12 0,05

Transpor 124,94 0,08

Komunikasi dan Pengiriman 99,44 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 106,03 -0,02

KOTA SEMARANG BULAN MEI 2014

(1)

KELOMPOK / SUB KELOMPOK

(43)

IHK Bulan JUNI 2014

(%) Perubahan Thd. MEI 2014

(2) (3)

UMUM 112,15 0,85

I. BAHAN MAKANAN 117,91 1,43

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 109,45 -0,12

Daging dan Hasil-hasilnya 126,09 4,22

Ikan Segar 124,45 -0,39

Ikan Diawetkan 109,05 0,10

Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 116,51 2,78

Sayur-sayuran 129,80 -3,08

Kacang-kacangan 118,45 0,79

Buah-buahan 121,23 2,25

Bumbu-bumbuan 108,50 7,54

Lemak dan Minyak 122,89 -0,34 <

Gambar

Grafik 1.
Grafik 2.  Grafik Inflasi Umum Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan
Grafik 3.
Grafik 4.  Grafik Inflasi Umum Kota Semarang Menurut Kelompok Pengeluran Bahan Makanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dibutuhkan suatu uji aktivitas yang secara umum sederhana, mudah dan murah namun dapat dipercaya dan dapat mendeteksi adanya senyawa yang mempunyai aktivitas

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta

Jakarta-Sidang Paripurna akhirnya mengesahkan dengan syarat Rancangan Undang- Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2016 menjadi Undang Undang..

Bimbingan mikro secara terpadu yaitu perpaduan dari segenap keterampilan dasar mengajar, yaitu sejak keterampilan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan

Penelitian hanya terfokus pada bagaimana pandangan hukum Islam mengenai tindak pidana perkosaan dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai aborsi bagi korban perkosaan;

0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (significant) antara hasil deteksi kit TUBEX TF dengan hasil deteksi kit Typhidot-M pada pemeriksaan

Untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran di tingkat lembaga pemasaran pada ke tiga saluran yang digunakan petani cabai di Kecamatan

Hasil dari penelitian ini ditemukan 4 pesan akhlak dalam Iklan Anlene Edisi Ramadhan 1438 H Versi Belanja, diantaranya kandungan pesan akhlak berbakti terhadap orangtua