iii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Perilaku seks pranikah di kalangan remaja semakin meningkat. Keingintahuan remaja yang besar, perkembangan teknologi informasi, kurangnya komunikasi dalam keluarga, dan semakin tak pedulinya masyarakat membuat perilaku itu semakin meluas, terlebih remaja kost yang memiliki peluang untuk melakukan perilaku seksual pranikah didalam kamar kost.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seksual pranikah remaja kost dirumah kost yang dijaga dan tidak dijaga pengelola (studi kasus di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) tahun 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) untuk mengetahui perilaku seksual pranikah remaja kost dirumah kost yang dijaga dan tidak dijaga pengelola.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan informan dinilai cukup baik mengenai perilaku seksual pranikah, sikap informan cenderung apatis apabila ada remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, dan tindakan informan diketahui bahwa informan yang kostnya tidak dijaga oleh pengelola cenderung lebih bebas untuk melakukan hubungan seksual pranikah didalam kamar kost.
Disarankan kepada kepada pengelola/ibu kost terutama yang tidak mengelola kost secara langsung untuk memberikan aturan yang tegas terkait pencegahan perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja kost, mempekerjakan seorang penjaga untuk mengawasi perilaku remaja yang kost agar tidak bebas melakukan hubungan seksual pranikah karena kost yang cenderung bebas dan tidak dijaga oleh pengelola/ibu kost, serta masyarakat agar tidak bersikap apatis apabila ada remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah.
iv
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT
Premarital sex behavior among teenagers was on the rise. Big curiosity of adolesecent, the development of information technology, the lack of communication in the family, and the more ignorance the public makes the behavior widespread, especially tadolescent boarders who have the opportunity to perform premarital sexual behavior in boarding rooms.
The purpose of this study was to determine the sexual behavior of adolescent prison marriage at boarding hous that guarded and not maintained by the manager (case study in the Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang) in 2017.
The method used in this research was descriptive survey with qualitative approach used in-depth interview method to know premarital sexual behavior of adolescent boarding house that was maintained and not maintained by the manager.
Based on the results of the research note that knowledge of informants was considered good enough about premarital sexual behavior, attitude informants tend to apathetic when there were teenagers who have premarital sexual relations, and informant action known that informants whose not maintained by the manager tend to be freer to have premarital sexual relations in the boarding room.
Suggested to the manager/boarding mother especially who does not manage the boarding directly to provide strict rules related to prevention of sexual behavior committed by adolescent boarding, employing a guard to supervise the behavior of adolescents who boarding in order not free to have premarital sexual relations because boarding free And not guarded by manager/boarding mother, and the community so as not to be apathetic when there were teenagers who perform premarital sexual behavior.