• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Handphone T0 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Handphone T0 BAB IV"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Implementasi dan Uji Coba

Sebelum melakukan modifikasi terlebih dahulu dilakukan

uji coba antena Televisi pada jaringan GSM

Gambar 4.1 Pengujiaan Antena TV sebelum modifikasi

Kemudian pada aplikasi Mmana-gal dibuat desain antena serupa dan diujikan pada Frekuensi VHF (Very High Frequency)

Gambar 4.2 Simulasi Antena TV di Mmana-gal dengan input Frekuensi 400 Mhz

(2)

14

Berikut ini desain antena Tv pada aplikasi Mmana-gal:

Gambar 4.3 Desain antena

Gambar 4.4 Rincian desain antena

(3)

15

Berikut ini rancangan uji coba antena TV pada frekuensi 900 Mhz

Gambar 4.6 Rincian desain antena

Gambar 4.7 Hasil uji coba desain antena pada pita 900 Mhz

Berikut ini rancangan dan uji coba antena Tv untuk GSM, dan dibawah ini spesifikasinya:

- Desain Antena Tv jenis yagi di modifikasi untuk GSM (Global System for Mobile

(4)

16

Gambar 4.8 Desain antena Yagi di Yagi Calculator

Gambar 4.9 Desain antena Yagi di Yagi Calculator

(5)

17

Gambar 4.10 Desain antena Yagi

Kemudian uji coba di Mmana-gal dengan frekuensi 3 operator

Range Pita Frekuensi Operator GSM terbesar di Indonesia:

a. Indosat 890-900 Mhz (Bandwidth 10 mhz) b. Telkomsel 900-907.5 Mhz (Bandwidth 7.5 Mhz) c. Excel Axiata 907.5-915 Mhz (Bandwitdh 7.5 Mhz)

(sumber : http://id.wikipedia.org) Uji coba pada 3 pita frekuensi operator:

a. Indosat 890 dan 900 Mhz

(6)

18

Gambar 4.12 Rincian desain antena Yagi

Gambar 4.13 Hasil uji coba azimuth

(7)

19

Gambar 4.15 Hasil uji coba azimuth

b. Telkomsel 900-907.5 Mhz

(8)

20

Gambar 4.17 Hasil uji coba azimuth c. Excel Axiata 907.5-915 Mhz

(9)

21

Gambar 4.19 Hasil uji coba azimuth

d. Proses Uji Coba

(10)

22

Gambar 4.21 Antena TV sebelum modifikasi

Gambar 4.22 Antena Omni dan Booster TV

(11)

23

Gambar 4.23 Ui coba antena setelah modifikasi

(12)

24

(13)

25

4.2 Hasil Analisis

1. Pola radiasi

Sebagai besaran yang mentukan ke arah sudut mana

sebuah antena memancarkan energinya. Dihitung pada

medan jauh dengan jarak yang konstan ke antena. Jadi

antena harus se fokus mungkin agar sudut dari antena

yang akan di pancarkan akan lebih mengarah dengan baik

Gambar 4.26 Pola radiasi

Untuk pola radiasi dari antena Yagi harus mengarah atau

terfokus pada titik BTS dari operator GSM yang dijujikan.

Sedangkan antena Omni harus di arahkan pada posisi

handphone atau tegak lurus dengan handphone karena

pola radiasi dari antena Omni menyebar ke segala arah.

Jadi perlu dilakukan pengukuran atau pengamatan untuk

cara pemasangan agar posisi antena terpasang dengan

(14)

26

Gambar 4.27 Pola pemasangan

2. Gain dan direktifitas

Gain adalah perbandingan logarithmik antara power antena dibandingkan dengan dipole 1⁄2 Lambda.

Perbandingan kuat pancaran ke arah depan dengan arah

belakang disebut front back ratio, sedangkan

perbandingan kuat pancaran ke arah depan dengan kuat

pancaran ke arah samping disebut front side ratio.

Semakin besar front back ratio semakin baik pengarahan

antena dan front side ratio semakin kecil.Semakin besar

(15)

27

semakin sempit direktivitasnya maka titik pancaran akan

terfokus dan gain akan semakin besar.

Gambar 4.28 Pola pancaran

Gambar 4.29 Pola pancaran hasil uji coba

Pola pancaran dari antena yagi yang di modifikasi. Sudah

baik untuk memancarkan gelombang GSM dan titik fokus

sudah terfokus dengan baik berdasarkan hasil uji coba di

atas , dengan gain 12.36 dBi dan azimuth yang mendekati

titik fokusnya.

(16)

28

Gelombang yang memiliki polarisasi linear vertikal ini

juga harus diterima dengan antena yang bisa

menghasilkan polarisasi vertikal.Pada antena TV

polarisasi gelombangnya berbentuk horizontal jadi

pemasangan antena mendatar . sedangkan antena untuk

GSM antena yagi dipasang vertikal atau tegak lurus

karena polarisasi gelombangnya vertikal.

(17)

29

Gambar 4.31 Uji cobaAntena TV pemasangan horisontal

Gambar 4.32 Uji coba Antena yagi pemasangan vertikal

Gambar diatas adalah gambaran tentang pemasangan

antena TV dan antena Yagi untuk seluler. Untuk TV

antena harus dipasang horizontal karena polarisasi

(18)

30

Sedangkan untuk seluler polarisasinya berbidang tegak

lurus jadi pemasangan antenanya berpola vertikal.

4. Sinyal Handphone

Handphone pada umumnya menampilkan kekuatan sinyal

dalam indikator grafik batang (bar) bukan angka dBm,

atau yang sering disebut sebagai indikator RSSI (Receive

Signal Strength Indicator)

(19)

31

Gambar 4.33 Kekuatan sinyal

Dari table diatas untuk kekuatan sinyal yang dapat diterima adalah -67 dBm artinya sudah baik dan sangat

optimal. Jadi antena yang dimodifikasi sudah dapat

mengarahkan kekuatan sinyal dengan baik.

5. Antena Omni sebagai Repeater

Antena Omni Directional mengarahkan frekuensi ke

segala arah dengan radius 360 derajat. Tetapi memiliki

batasan pada sudut ketinggian antena. Memiliki

kelemahan pada sudut yang searah dimana antena berada,

dan efektif sinyal paling kuat diterima bila posisi antena

sejajar dengan antena. Bentuknya seperti tiang tinggi

(20)

32

Gambar 4.34 desain antena omni

Gambar 4.35 Polarisasi dari antena Omni dengan gain 3.9 dBi

Gambar

Gambar 4.2 Simulasi Antena TV di Mmana-gal dengan input Frekuensi 400 Mhz
Gambar 4.5 Hasil uji coba azimuth pada frekuensi VHF
Gambar 4.6 Rincian desain antena
Gambar 4.8 Desain antena Yagi di Yagi Calculator
+7

Referensi

Dokumen terkait

teori Snouck berkesimpulan bahwa masuknya Islam ke Indonesia adalah pada abad ke-13,.. dibuktikan dengan adanya nisan kubus Sultan Malik Al-Salih, Raja Islam yang

Pada kuesioner yang dibuat terdapat 13 atribut (13 kegiatan) yang telah ditanyak an ke responden untuk dapat menjawab pertanyaan mengenai persepsi karyawan terhadap peranan

Waktu aerasi EM4 yang efektiv dalam penanganan limbah cair tahu. Konsentrasi dan waktu aerasi yang efektiv dalam limbah

Untuk melakukan analisis klaster pada variabel laten dan indikator dari variabel kemiskinan memiliki skala ukur kategori maka dalam penelitian ini dilakukan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penyerangan pasukan Islam ke Spanyol hanya berhasil pada penyerangan gelombang pertama, sedangkan pada gelombang kedua gagal karena kondisi

Dengan mengetahui tingkat kecerdasan sosial dari masing-masing siswa dan besarnya minat belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika serta pengaruhnya terhadap

Maka dari itu terbentuknya suatu Regionalisme disuatu kawasan pasti akan selalu di pengaruhi oleh national interest sesama anggota lain nya seperti hal nya yang terjadi di

Sehubungan dilaksanakannya proses pengadaan barang/jasa untuk paket Pengadaan Meubelair Asrama di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten