• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pembuangan Limbah TailingsPT Freeport Papua Terhadap Kehidupan Sosial di Kampung Waa Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika T2 092013023 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pembuangan Limbah TailingsPT Freeport Papua Terhadap Kehidupan Sosial di Kampung Waa Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika T2 092013023 BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dampak positif dari kehadiran PT Freeport Indonesia, sebagai salah satu sektor industri pertambangan terbesar yang dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi suatu wilayah dan negara. Kontribusi yang diberikan kepada negara, yaitu sebesar 2,78-9 % melalui pendapatan devisa negara (PDB), royalti dan retribusi lain yang dapat diterima oleh negara. Sedangkan kontribusi terhadap kabupaten Mimika, yaitu sektor pertambangan berkontribusi langung terhadap pembangunan wilayah, melalui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) sebesar 50-90%. Sedangkan kontribusi terhadap provinsi Papua, yaitu rata-rata sebesar 50 % keatas yang dapat diterima melalui PDRB Provinsi1. Selain kehadiran PT Freeport juga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahtraan hidup secara khusus bagi masyarakat setempat dan perusahaan dapat berperan langsung terhadap pengembangan masyarakat melalui hibah 1% yang diberikan dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang disalurkan melalui lembaga kemitraan masyarakat yang dibentuk pada tahun 19962. Lembaga kemitraan tersebut disebut Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang menangani bidang pengembangan pendidikan, kebudayaan, ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat lokal3.

1. Soelistijo, U. W., 2012. Kronologi Kontrak Kerja di Indonesia dan Usaha

Pertambangan PT. Freeport Indonesia (PT.FI). Jurnal Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Unisba. Prosiding SNaPP; Sains, Teknologi dan Kesehatan. ISSN 2089-3582.

2. Budhyono, H. T., 2008. Pengelolaan Strategi Pengembangan Masyarakat pada

Industri Tambang untuk Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang dan Mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus: Program Pengembangan Masyarakat PT Freeport Indonesia). National Conference on Management Research.Staf Senior PT Freeport Indonesia.Makasar.

3. Sari, N., 2008. Status Kesuburan Tanah Di Daerah Reklamasi Tailings dan Pengaruh

(2)

2

Namun hibah 1% tersebut diberikan sebagai upaya perusahaan dalam menggagalkan tuntutan masyarakat terhadap berbagai permasalahan lingkungan ekologi, pelanggaran hak asasi manusia (Ham), dan ketimpangan sosial yang dapat ditimbulkan oleh perusahaan selama kontrak kerja pertama perusahaan pada tahun 1967-1991. Hal ini dilihat dari kehadiran perusahaan tidak penah melibatkan masyarakat lokal sekitarnya dalam pengambilan keputusan, kemudian perusahaan merusak lingkungan alam masyarakat dengan membuang limbah tailings ke lingkungan tanpa ada suatu pengolahan. Hal ini sebagai bentuk perlawanan masyarakat untuk menuntut berbagai kerugian lingkungan yang dapat dilawan oleh perusahaan dengan kekuatan militeristik dari TNI (Tentara Nasional Indonesia) dengan stikma OPM (Organisasi Papua Merdeka) hal ini menyebabkan banyak korban jiwa pada masyarakat yang mengarah kepada kasus pelangaran Ham4.

Melalui kajian dari R,Hamsky, 2014 menunjukan bahwa kehadiran perusahaan juga dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tinggi, dimana Freeport gagal dalam menepati janji untuk mensejaterahkan kehidupan masyarakat Suku Kamoro dan Suku Amungme, kemudian pencemaran limbah tailings telah merusak sungai dan laut yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat suku Kamoro sebagai nelayan, yang beralih mata pencaharian lain dengan mencari tempat lain yang letaknya lebih tinggi untuk beralih matapencaharian seperti bertani dan peternak. Sedangkan dampak ekonomi politik, yaitu selama 30 tahun kontrak kerja pertama perusahaan belum memiliki ijin usaha penambangan, perusahan beru memberikan pajak dan retribusi kepada negara pada kontrak kerja ke kedua. PT Freeport Indonesia belum mampu meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat asli Papua melalui penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian dapat menimbulkan ketidak puasan pada masyarakat

Program Studi Ilmu Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

4 . Soaes, A. A. J., 2003.Perjuangan Amungme Antara Freeport dan Militer.Lembaga

(3)

3 disekitar lokasi tambang, seperti pencemaran satwa liar sekitarnya yang terpapar logam berat, matinya fungsi Sungai Ajkwa, Wanagon dan Otomona karena badan sungai dipenuhi dengan tumpukan limbah batuan dan tailing dari sisa ekstraksi dari bahan kimia berbahaya yang digunakan yang mengakibatkan sebagian besar kehidupan air tawar telah hancur6. Selain itu dampak limbah tailings sejauh ini diketahui sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya; seperti suku Kamoro yang bergantung pada muara sungai Aijkwa, sekitar 60% air digunakan untuk minum dan 95 % air untuk mencuci7. Dampak logam berat terhadap kesehatan suku Kamoro diketahui menjadi penyebab radang selaput otak (meningitis), yang mengakibatkan kematian bayi Kamoro. Kerusakan pada pencernaan, sistem saraf, gangguan reproduksi, gangguan pada pernafasan, paru-paru, mata, katarak, kemandulan hingga berkurangnya usia harapan hidup dan diare. Disamping itu diketahui tercemarnya kondisi lingkungan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti; Polio, DBD, Alergi, ISPA, Flu dan dikategorikan jenis penyakit yang dipengaruhi faktor lingkungan, karena kontaminasi logam berat

tailings8.

Sungai Wanagon, merupakan salah satu sungai yang digunakan oleh Freeport untuk membuang limbah tailings. Limbah tailings

dibuang dengan volume 200-300 ton/hari sedangkan per minggu

5 .Hamsky, R, 2014. Dampak Operasional PT Freeport Pada Kehidupan Suku Kamoro.

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (2): 411-426 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org.

6. (www.walhi.or.id).

7. Hamsky, R, 2014. Dampak Operasional PT Freeport Pada Kehidupan Suku Kamoro.

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (2): 411-426 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org.

8 .Hamsky, R, 2014. Dampak Operasional PT Freeport Pada Kehidupan Suku Kamoro.

(4)

4

sekitar 70 ton tailings yang meningkat menyebabkan penumpukan pada badan sungai sampai laut9. Seperti pada gambar dibawah ini;

Gambar 1.1. Penumpukan Limbah Tailings di Muara Sungai Ajkwa

Tailings tersebut mengandung logam berat yang terdiri dari; selenium (Se), arsenik (As), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), kadmium (Cd), timbal (pb), merkuri (Hg), sianida (Cn) dan lainnya. Secara empirik kadar logam berat ini sudah melebihi ambang batas ilmiah (phytotoxicity). Hal ini terlihat seperti pada gambar berikut ini;

Gambar 1.2. Beberapa tingkat logam berat berupa selenium (Se), timbal (Pb), arsen (As), seng (Zn), mangan (Mn) dan tembaga (Cu) dibandingkan dengan

tanah hutan alami dari Timika. Data (dalam mg/kg berat kering) dari Parametrix 2002c

9. Soehoed, 2005. Tambang dan Pengolahaan Lingkungan. Sejarah Pengembangan

(5)

5 Kajian dari Walhi 2006, memperlihatkan beberapa tingkat logam berat berupa selenium (Se), timbal (Pb), arsen (As), seng (Zn), mangan (Mn) dan tembaga (Cu) dibandingkan dengan tanah hutan alami dari Timika. Data (dalam mg/kg berat kering) dari Parametrix 2002c.

Tailing tersebut dikategorikan sebagai sisa pengolahan tambang yang berbentuk pasir, lanau, lempung yang dibuang dalam bentuk bubur, fraksi pasir cenderung mengendap di sekitar titik pembuangan dan lumpur akan mengendap jauh dari titik pembuangan sebagai suspensi dalam waktu lama10. Suspensi tersebut menjadi bahan-bahan toksik dan beracun dengan adanya reaksi kimia, pembentukan unsur-unsur logam berat beracun dengan tingkat toksisitas terbukti melebihi 90-100% yang dikategorikan berbahaya bagi lingkungan ekologi dan kesehatan masyarakat sekitarny11. Berdasarkan bukti empiris diketahui beberapa organisme yang tercemar logam berat beracun terdiri dari; bagi larva udang (Caridinasp), udang sungai dewasa (Macrobrachium rosenbergii), ikan-ikan dan larva ikan minnow (Cyprinodon variegatusdan Pimephales promelas), ganggang sungai (Chlorella), embrio dan larva rain bowfish (Melanotaenia sp ledida), dan hewan tak bertulang belakang Gammarusdan Nassarius sp12.

Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang terkontaminasi logam berat, yaitu terdiri dari; 15 jenis tanaman yaitu; seledri, sawi hijau, bayam merah dan hijau, kangkung, buncis, bengkoang, kentang, singkong, talas, padi, ketimun, mentimun hijau, mentimun dan

10. Herman, D. Z., 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen

(As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam. Pusat Sumber Daya Geologi, Jln. Soekarno-Hatta 444 Bandung, Indonesia. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1.

11. Tanto, R., 2006. WALHI Indonesian Forum for Environment (Environmental

Impacts of Freeport-Rio Tinto). Hal 62. Dampak Lingkungan Hidup Operasi Pertambangan Tembaga dan Emas Freeport-Rio Tinto di Papua. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta.

12. Tanto, R 2006. WALHI Indonesian Forum for Environment (Environmental

(6)

6

tanaman kol yang terbukti logam berat 5-6%13. Dengan adanya logam berat dapat mengakibatkan kematian pada organisme akuatik dan terestrial dengan tingkat kematian rata-rata 50 %, yaitu pada ikan, udang dan biota air lain, sedangkan dampak pada organisme terestrial, yaitu hutan mangrove, sagu dan tumbuh-tumbuhan darat mengalami kekeringan dan kematian. Selain itu dampaknya terhadap kehidupan manusia, menunjukan dampak kesehatan yang selama ini diketahui, yaitu akumulasi logam berat mengandung unsur logam berat melebihi nilai ambang batas menyebabkan gejala keracunan kronis yang ditimbulkannya pada tubuh manusia berupa iritasi usus, kerusakan syaraf dan sel14.

Dari hasil wawancara di lapangan, menunjukan bahwa dampak akumulasi logam berat selama ini menimbulkan kerusakan organ tubuh manusia; seperti kerusakan usus, kerusakan hati, iritasi, kerusakan saraf dan jika melebihi, maka akan menyebabkan kelumpuhakan dan kematian. Dari tahun 1997-2012 diperkirakan 1000 jiwa meningal dunia, akibat limbah beracun berbahaya dari PT Freeport yang terakumulasi pada tubuh15. Dari hasil kajian tentang data-data dampak limbah terhadap kehidupan masyarakat masih terbatas, karena ada kepentingan perusahaan yang tidak diharapkan agar data-data limbah tidak dipulikasikan secara umum. Bahkan peneliti-peneliti juga dapat dikontrol oleh perusahaan, sehingga seperti apa kadar limbah yang di pemukiman sungai Wanagon belum bisa diketahui secara pasti16. Namun dari hasil temuan di lapangan menunjukan adanya kasus-kasus yang sanggat berbahaya bagi

13. Laonso, H. E., dkk, 2012. Ekperimental Study Of Mining Tailings Permeability Level

PT Freeport Indonesia With Emulsion Asphalt Soil Stabilization. Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar.

14. Herman, D. Z., 2006. Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen

(As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam. Pusat Sumber Daya Geolog. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1.

15. Responden Bapak Kamaniel Waker Kelapa Suku Dani dan Damal Distrik

Tembagapura Kampung Waa.

16. Tanto, R., 2006. WALHI Indonesian Forum for Environment (Environmental

(7)

7 masyarakat sekitarnya tatapi kasus ini dapat ditutup-tutupi demi kelancaran perusahaan.

Dari hasil penelitian dari Walhi 2006, menunjukan bahwa kandungan emas yang dibuang dalam limbah tailings tersebut, masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di kampung Waa dan terdapat banyak penduduk yang mendulang di sepanjang pemukiman sungai Wanagon. Dampak limbah tailings yang ditimbulkan ini, penduduk sekitar tepi sungai Amungme, kampung Waa mengeluh karena bau yang tidak sedap dari limbah tailings melewati Sungai Wanagon, yang diasumsikan berasal dari satu atau beberapa bahan kimia berbahaya. Selama screening-level risk assessment (SLRA) dari bahaya yang diderita anak-anak akibat mengkonsumsi air sungai yang mengandung tailings di dekat kampung Waa, beberapa dari bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi menerima screening quotients (SQs) yang tidak jauh dari 1, mengindikasikan adanya bahaya dan harus diselidiki lebih lanjut. Karena tingkat SQ untuk anak yang terpapar bahan kimia pabrik adalah < 1, bahaya ini tidak bisa diujikan ke dalam Penilaian Risiko Kesehatan Manusia (Human Health Risk Assessment). Biarpun begitu, masih dimungkinkan jika perkiraan bahaya penuh itu diberikan dalam bentuk informasi bagi anak-anak yang suka bermain di sungai dan orang dewasa yang mencari emas di sungai Wanagon. Hal ini lebih jauh didukung dengan fakta bahwa terdapat ketidak pastian yang tinggi terhadap perkiraan resiko bahaya bagi kesehatan manusia akibat bahan-bahan kimia tersebut, karena konsentrasinya di sungai Wanagon tidak benar-benar diukur, tapi hanya diperkirakan saat screening-level risk assessment dan karena data toksisitas dari bahan kimia ini sangat terbatas (Parametrix 2002b). Dari hasil kajian ini diharapkan agar diperlukan larangan, petunjuk dan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai17.

17. Tanto, R., 2006. WALHI Indonesian Forum for Environment (Environmental

(8)

8

Menurut penelitian Mangara P Pohan dkk, 2005 18 . Menunjukan bahwa kandungan emas (Ag) dan Tembaga (Cu) yang terdapat pada limbah tailings diketahui berpotensi untuk dimanfaatkan kembali secara ekonomi. Namun penelitia ini lebih mengarah terhadap penelitian secara fisik yang hanya mengkaji sebatas limbah tailings yang dibuang oleh Freeport, masih memiliki nilai ekonomi untuk dimanfaatkan kembali. Penelitian ini tidak mengkaji tentang aspek sosiologi masyarakat yang hidup disepanjang sungai Wanagon kampung Waa yang memanfaatkan limbah tailings tersebut untuk mendulang emas. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Walhi, 2006 lebih mengarah pada dampak limbah tailings terhadap kerusakan lingkungan yang dikaji dari aspek fisik, biologi dan kimia yang menunjukan status waspada bagi masyarakat yang hidup disepanjang sungai Wanagon, karena terdapat resiko ketidakpastian yang tinggi dari beberapa bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh Freeport. Namun penelitian ini belum meneliti tentang bagaiman sikap dan persepsi masyarakat pendulang emas terhadap limbah tailings dan apa dampak limbah tailings tersebut terhadap kehidupan sosial masyarakat di kampung Waa.

Sedangkan penelitian dari Amiruddin dan Aderito Jesus de Soares, 2003, lebih bayak menyinggung tentang kehadiran PT Freeport Indonesia di tengah masyarakat merupakan suatu permasalahan kompleks yang menjadi perlawanan dari masyarakat lokal terhadap, berbagai permasalahan seperi kerusakan lingkungan yang menjadi tanah dan hutan adat masyarakat suku Amungme. Demikian juga penelitian dari R, Ratih, 2014 menyinggung dampak positif dan negatif PT Freeport Indonesia dari aspek hukum, politik, ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang menunjukan lebih banyak dampak negatif dibanding positif. Kajian dari dampak negatif ini, lebih banyak menstudi pada masyarakat suku Kamoro yang hidup di muara sungai

18. Pohan, M., dkk, 2007. Penyelidikan Potensi Bahan Galidan Pada Talings PT

(9)

9 yang memprihatinkan kehidupan kesehatan mereka, karena sumber air dan pangan mereka telah terkontaminasi logam berat.

Dari kajian diatas ini peneliti memfokuskan penelitian tesis ini pada dampak limbah tailings terhadap kehidupan sosial secara khusus masyarakat di kampung Waa distrik Tembagapura. Untuk melihat persepsi masyarkat terhadap limbah tailings dan bagaimana masyarakat menyikapi limbah tersebut untuk dapat bertahan hidup (live survive).

Rumusan Masalah

Terkait dengan permasalahan industri pertambangan yang mempengaruhi masyarakat untuk dapat bertahan hidup dan menemukan mata pencaharian yang baru, tidak terlepas dari permasalahan limbah tailings yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di pemukiman sungai Wanagon kampung Waa. Dengan demikian, maka rumusan yang dituju dalam penelitian ini yaitu;

1. Apa dampak limbah tailings yang paling melimpah dan berbahaya bagi masyarakat di pemukiman sungai Wanagon kampung Waa?

2. Mengapa masyarakat dapat bertahan hidup walupun limbah tailings berbahaya bagi kesehatan?

3. Kondisi apa yang perpengaruh terhadap strategi bertahan hidup masyarakat di pemukiman sungai Wanagon kampung Waa.

Batasan Masalah

(10)

10

kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap trategi masyarakat dalam bertahan hidup tersebut.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan fenomena dampak limbah tailings terhadap kehidupan masyarakat di pemukiman sungai Wanagon kampung Waa. Dan untuk mengetahui pemanfaatan limbah tailings sebagai salah satu strategi bertahan hidup yang dilakukannya oleh masyarakat di pemukiman sungai Wanagon dan untuk mengetahui juga tentang mengapa masyarakat dapat bertahan hidup dan apa yang mempengaruhi masyarakat sehingga dapat bertahan hidup di lingkungan yang telah tercemar logam berat beracun.

Manfaat Penelitian

Menemukan limbah tailings yang dimanfaatkan oleh masyarakat, sebagai strategi bertahan hidup pada masyarakat dipemukiman sungai Wanagon dan menemukan kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat untuk bertahan hidup.

Gambar

Gambar 1.1. Penumpukan Limbah Tailings di Muara Sungai Ajkwa

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP Kegiatan Pencegahan

Pokja ULP Kegiatan Pembangunan gedung kantor Pekerjaan Pembangunan Gedung DPU Kota Tegal pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal akan melaksanakan Lelang Umum dengan

Henry and Rodney Wilson, (Eds.), The Politics of Islamic Finance (pp. 17-36), Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd.. Stakeholders Model of Governance in Islamic

Kelompok Kerja Pengadaan (Pokja Pengadaan ) pada pekerjaan Pengadaan Meja Rapat Pejabat dan Pengadaan Meja Kerja Pejabat di Sekretariat DPRD Kota Tegal akan melaksanakan

Unlike the case of Bank Kerjasama Rakyat Malaysia Bhd v PSC Naval Dockyard Sdn Bhd that upheld the earlier decisions on the validity of the BBA contract, the 54-page

Ko.djsi fisik atd metriulal flpabila didutusdqgm aktivihs fi sik(ohnEsa) yug l€Elu l-arihd lisik tbg tnit dd luralt an larihd {isi( d6gM nodel ladhtr .l,n lrl(,fu atau

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

[r]