Peran Matematika dan Statistika dalam
Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan
TIM PROSIDING
Penanggung Jawab Prosiding:
Dr. Komang Dharmawan
Editor:
Ir. I Putu E.N. Kencana, MT., Drs. GK. Gandhiadi, MT., Ir. Komang Gde Sukarsa, M.Si.
Drs. Ketut Jayanegara, M.Si., Drs. I Nyoman Widana, M.Si.
Tim Teknis:
I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si., M.Si., Dra. Luh Putu Suciptawati, M.Si.,
Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si., Made Susilawati, S.Si., M.Si.,
Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si., M.Si., Kartika Sari, S.Si., M.Sc.,
Luh Putu Ida Harini, S.Si., M.Sc., Ni Made Asih, S.Pd. M.Si,
I Wayan Sumarjaya, S.Si., M.Stats.
Layout & Cover:
TIM REVIEWER
No. Nama
Instansi
1
Prof. Dr. Leo H. Wiryanto
ITB
2
Prof. Dr. Nyoman Budiantara
ITS
3
Prof. Dr. Sariasa
UNDIKSHA
4
Prof. Dr. Marjono, M.Phil.
UNBRAW
4
Dr. Komang Dharmawan
UNUD
5
Dr. Purhadi
ITS
6
Dr. Tjokorda Bagus Oka
UNUD
STEERING COMMITTEE
Prof. Dr. Leo H. Wiryanto
Prof. Dr. Nyoman Budiantara
Prof. Dr. Sariasa
Prof. Dr. Marjono, M.Phil.
Dr. Purhadi
KATA PENGANTAR DARI PANITIA
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala karunia dan rahmatNya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Atas
ijin-Nya pula, kita pada hari ini dapat berkumpul di sini, dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani, untuk mengikuti Seminar Nasional Matematika yang bertemakan ‘
Peran
Matematika dan Statistika dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelajutan
’ yang telah
berlangsung pada tanggal 6 Novembar 2014. Seminar Nasional Matematika ini adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan secara rutin oleh jurusan Matematika FMIPA UNUD
setiap 2 tahun sekali.
Tujuan dari diadakaannya seminar ini, salah satunya adalah
untuk
mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan karya tulis bidang Matematika dan
Pendidikan Matematika. Perkembangan Matematika yang semakin pesat perlu
disampaikan pada berbagai forum dan kesempatan, salah satunya dalam bentuk
seminar sebagai upaya mengkomunikasikan hal-hal yang baru baik dalam
perkembangan keilmuan, proses pembelajaran maupun dalam penerapannya di
berbagai bidang.
Pada seminar ini, kami mengundang 3 pembicara utama yang akan menyampaikan
makalah utama pada sidang pleno, yaitu Prof. Dr. I Nyoman Budiantara MS., Dosen
Statistika ITS, Prof. Dr. Sariasa M.Sc. Dosen Matematika Universitas Pendidikan
Ganesha, dan Ir. I Putu Eka Nila Kencana, Dosen Jurusan Matematika Universitas
Udayana. Atas nama panitia, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
kesediaan beliau semua hadir dalam acara ini. Ketiga pembicara akan menyampaikan
makalah terkait penerapan matematika dan statistika dalam menyelesaikan masalah nyata
yang dapat dijumpai dalam bidang kepariwisataan di Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan konferensi ini serta setelah melalui proses
review yang seksama, panitia seminar ini bersama dengan tim editor telah
menyusun prosiding yang saat ini sudah dapat dituntaskan. Kami dari pihak panitia
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua peserta yang telah mengirimkan
makalah untuk diterbitkan pada prosiding seminar ini. Akhirnya, kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan
seminar ini terutama kepada Rektor UNUD, pihak Fakultas MIPA UNUD, Pihak
sponsor dan Panitia baik dari staf dosen, karyawan maupun para mahasiswa yang
telah bekerja keras untuk mempersiapkan kesuksesan Seminar Nasional Matematika
ini.
Ketua Panitia
DAFTAR ISI
Halaman
Tim Prosiding... ...
i
Tim Reviewer... ... ii
Steering Committee
...
iii
Kata Pengantar dari Panitia... ... iv
Daftar Isi ... ... v
MAKALAH PEMBICARA UTAMA
PEMODELAN REGRESI NONPARAMETRIK DAN SEMIPARAMETRIK
SPLINE (KONSEP, METODE, DAN APLIKASINYA)
I Nyoman Budiantara ...
1-16
MATHOURISM: MATEMATIKA UNTUK PARIWISATA
Sariasa. ... 17-26
ANALISIS DATA KEPARIWISATAAN: SEBUAH PENDEKATAN
KUANTITATIF PADA KEBERLANJUTAN PARIWISATA BALI
I Putu Eka N. Kencana.. ... 27-34
BIDANG ANALISIS DAN ALJABAR
TEORI TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA-2 NON-ARCHIMEDIAN
Burhanudin Arif Nurnugroho . ...
35-40
PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINS DENGAN TRANSFORMASI
AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENTUK GEOMETRIS
Kosala Dwidja Purnomo . ...
41-48
PEMETAAN KOMPATIBEL DI RUANG METRIK Q-FUZZY
Siti Julaeha .. ...
49-58
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER DAN DUALNYA PADA
GRAF FIRECRACKER
Triyani . ...
59-66
BIDANG MATEMATIKA TERAPAN
THE CONSERVATIVE UPWIND SCHEME FOR SIMPLE
TRAFFIC FLOW MODEL
Putu Harry Gunawan ...
67-72
MODEL REGRESI ANTARA WAKTU FERMENTASI TERHADAP
KETEBALAN NATA DE SOYA
PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN
METODE RUNGE -KUTTA DAN ADAM-BASHFORD
Kusbudiono, Kosala Dwidja Purnomo, Nurul Afandi ...
79-84
PENGEMBANGAN SENI DAN TEKNIK DESAIN RELIEF
BENDA-BENDA INDUSTRI KERAJINAN ONYX DENGAN BANTUAN
KURVA HERMIT, BEZIER, DAN NATURAL
Kusno ...
85-98
FUZZY CLUSTERING DALAM PENGELOMPOKAN DATA
TEKS UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN TRENDING TOPIC
PARIWISATA BALI PADA JEJARING SOSIAL TWITTER
Anindya, A.P., Zulhanif ... 99-104
MODEL REDUKSI KADAR KAFEIN PADA PROSES
DEKAFEINASI BIJ I KOPI
Rusli Hidayat, Ranggi Dias Dwi Wijaya ... 105-112
IMPLEMENTASI METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER UNTUK
PENGUJIAN PENENTUAN DEWASA AYU PADA KALENDER BALI
TAHUN 2014
Meri Sriyati, Gede Santi Astawa ... 113-120
FUNGSI DIMENSIONAL PARAMETER FISIK DENSITAS UNTUK
PREDIKSI KEKUATAN KARAKTERISTIK SILINDER BETON
Wahyo Hendarto Yoh, Tonny Sudianto, I Made Oka Mulya ... 121-126
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMENGARUHI VOLUME
PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
IB. Putu Wisna Megayana, I Putu Eka N. Kencana ... 127-132
HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG INDIVIDU DENGAN
KARAKTER WIRAUSAHA MAHASISWA PENERIMA PROGRAM
MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS UDAYANA
Ni Luh Putu Suciptawati, Ketut Jayanegara ... 133-140
APLIKASI MODEL RANTAI MARKOV UNTUK
MERAMALKAN PDRB PROVINSI BALI
I Putu Eka N. Kencana, I Made Arya Antara ... 141-148
PERHITUNGAN NILAI TEBUS PADA PEMBATALAN POLIS
ASURANSI J IWA
ENDOWMENT
BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TUNA RUNGU
POKOK BAHASAN PECAHAN SENILAI
Luh Made Suriwati, Desak Putu Eka Nilakusmawati, I Wayan Sumarjaya ... 157-162
PENGETAHUAN MAHASISWA CALON GURU MENGENAI KONSEP
RASIO DAN PROPORSI
Puji Lestari ... 163-170
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI
KEGIATAN
LESSON STUDY
PADA MATA KULIAH MATEMATIKA
DISKRET
Harina Fitriyani ... 171-178
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
MACROMEDIA FLASH
DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KEEFEKTIFANNYA TERHADAP
KECEMASAN SISWA PADA MATEMATIKA DAN ICT
Syaiful Fahmi, Marsigit ... 179-190
PEMETAAN DAN ANALISIS
SELF-DIRECTED LEARNING
SISWA SMP DI KOTA KUPANG
Maria Agustina Kleden ... 191-198
HUBUNGAN KEMAMPUAN AWAL DAN NILAI FORMATIF
TERHADAP NILAI SUMATIF SEMESTER GANJ IL KELAS
VII SMP N 8 BATAM
Tubagus Pamungkas, Sakinah Putri Rezeki ... 199-204
KONTRIBUSI PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM MENUNJANG
TERWUJUDNYA PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN
Tri Djoko Setyono ... 205-214
AKTIVITAS LABORATORIUM STATISTIKA VIRTUAL BERBASIS
WEB DENGAN R-SHINY
I Made Tirta ... 215-224
KAJIAN METODE QUANTUM LEARNING DAN METODE
DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR KALKULUS
Ni Made Asih ... 225-230
PENGARUH PEMBELAJARAN GEOMETRI VAN HIELE TERHADAP
KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS UNTUK MENDUKUNG
KURIKULUM 2013
PELATIHAN METODE STATISTIKA
DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMPN 2 KUTA
I Wayan Sumarjaya, Yan Ramona, Ni Nyoman Rupiasih,
James Sibarani, Martin Joni, I Gusti Agung Widagda ... 239-244
PENERAPAN PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL)
PADA KONSEP OPERASI BILANGAN
Made Susilawati ... 245-252
BIDANG STATISTIK
ESTIMASI KURVA REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK
DATA LONGITUDINAL
Bobby Poerwanto, I Nyoman Budiantara ... 253-258
ESTIMASI MODEL REGRESI SEM IPARAMETRIK BIRESPON
DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER
M Fariz Fadillah Mardianto, I Nyoman Budiantara ... 259-266
ESTIMATOR KURVA REGRESI NONPARAMETRIK
MULTIVARIABEL DERET FOURIER
Ni Putu Ayu Mirah Mariati
,
I Nyoman Budiantara
... 267-272
ESTIMASI KURVA REGRESI NONPARAMETRIK HETEROSKEDASTISITAS
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SPLINE
Ni Putu Nanik Hendayanti
,
I Nyoman Budiantara
... 273-278
ANALISIS REGRESI DATA PANEL DALAM PEMODELAN
KASUS DBD DI KOTA BANDUNG
Soemartini, Sudartianto, I Gede Nyoman Mindra Jaya ... 279-284
ANALISIS
GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION
DALAM
PEMODELAN KASUS DBD DI KOTA BANDUNG
Sudartianto, I Gede Nyoman Mindra Jaya, Soemartini ... 285-292
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN BANYUMAS
MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA HOLT
Agustini Tripena ... 293-300
PENDEKATAN REGRESI
ZERO INFLATED
GAMMA UNTUK
PERMASALAHAN
ZERO INFLATION
PADA DATA KONTINU
NON NEGATIF
Muflihatus Surur, Alfian Futuhul Hadi, Dian Anggraeni ... 301-310
PENDETEKSIAN FAKTOR RISIKO SERTA PEMETAAN PENYEBARAN
TUBERKOLOSIS ANAK DI KECAMATAN NGAMPRAH KABUPATEN
BANDUNG DENGAN PENDEKATAN MODEL MULTILEVEL DENGAN
EFEK SPASIAL
KAJIAN METODE QUANTUM LEARNING DAN METODE
DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR KALKULUS
Ni Made Asih
Jurusan Matematika, Fakultas MIPAUniversitas Udayana, asihmath77@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja metode Quantum Learning dan metode Demonstrasi pada proses pembelajaran mata kuliah Kalkulus. Rancangan penelitian menggunakan pre experimental Quantum Learning dan Demonstrasi, diaplikasikan pada mahasiswa Jurusan Matematika yang memprogram mata kuliah Kalkulus II, sebagai sampel dari populasi adalah mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Udayana. Sampel berukuran 58 dipilih secara purposive, kemudian sampel diberikan pembelajaran Kalkulus II dengan tahapan metode yang berbeda. Hipotesis penelitian diuji dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menerima H0 karena tidak ada perbedaan hasil belajar dari kedua metode yaitu metode
Quantum Learning dengan metode Demonstrasi, terlihat dari P value 0,216. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metode dapat dilaksanakan dengan baik, ditunjukkan dari hasil belajar yang sama baik pada kelas Kalkulus II di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana.
Kata kunci: Metode Quantum Learning, Metode Demonstrasi, Kalkulus II, Hasil Belajar, Uji Wilcoxon
1. Pendahuluan
Pembelajaran yang diadakan dikelas kadangkala mengalami suasana yang menyenangkan dan membosankan, tergantung dari keadaan penunjang pembelajaran seperti saranaprasarana yang lengkap, pengajarnya atau dosennya, teman sekelas, materi yang dibahas dan metode pembelajaran yang dipakai pada saat pembelajaran berlangsung.Pada saat ini masih ada model pembelajaran di kelas menggunakan metode konvensional, akan tetapi memang metode ini masih tidak bisa lepas dari dunia pendidikan. Dewasa ini trend pendidikan matematika yang berkembang dapat diklasifikasikan salah satunya sebagai berikut (Fadjar Shadiq (1999): Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (transfer of knowledge) ke bentuk interaktif, investigasi, eksplorasif, kegiatan terbuka, keterampilan proses, modeling dan pemecahan masalah. Kelas Kalkulus II di Jurusan matematika, terlihat hasil belajar siswa yang masih rendah untuk tahun belakangan ini, yang dilaksanakan dengan metode konvensional. Menurut Cockraft Report, lingkup tugas pengajar berkaitan dengan pemilihan pembelajaran yang seharusnya dikembangkan dikelas, direkomendasikan bahwa: ”Pembelajaran matematika pada semua jenjang pendidikan hendaknya meliputi aktivitas, salah satunya sebagai kegiatan investigasi (investigational work)”.Gagasan investigasi merupakan dasar yang baik untuk belajar matematika sendiri maupun dalam hal kegunaan matematika untuk memperluas pengetahuan dan masalah masalah disegala bidang’(Cockroft,1982).
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode Quantum Learning, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini diharakan dapat membangkitkan semangat siswa dengan memberikan motivasi belajar yang baik. Metode Demonstrasi juga diterapkan dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemokan aktivitas, daya kreativitas, dan ide-idenya di depan peserta perkuliahan. Harapan dari penerapan kedua metode ini adalah suasana belajar menjadi bergairah dan hasil belajar meningkat. Pada Metode demonstrasi menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuannya masing masing, sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa. Sekarang karena kelas kalkulus II tahun ajaran 2013 terdiri dari siswa ada yang berasal dari jurusan SMK (IPA), maka peneliti ingin menerapkan metode Quantum learning dan metode Demonstrasi. Populasi penelitian adalah mahasiswa semester II yang mengambil mata kuliah Kalkulus II, dengan pengampilan sampel secarapurposive sampling. Permasalahan yang muncul yaitu: (1) Apakah metode Quntum learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa? dan (2) Apakah metode metode Demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja metode Quantum Learning dan metode Demonstrasi pada proses pembelajaran mata kuliah Kalkulus.
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Metode Quantum Learning pertama kali Metode kali dikembangkan oleh Bobbi DePorter di Supercamp.Quantum learning adalahseperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti secara efektif untuk semua umur dengan mengkombinasikan suasana lingkungan yang menyenangkan, penumbuhan rasa percaya diri, kemampuan berinteraksi dan keterampilan belajar (DePorter dan Hernacki, 2011: 15). Dalam quantum learning digunakan berbagai metode yang didukung dengan lingkungan yang menyenangkan dengan tujuan agar siswa lebih aktif dan gembira dalam proses pembelajaran.
Pengertian metode demonstrasi menurut Jusuf Djajadisastra, dkk. (1989:11) mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau cara melakukan kegiatan, atau prosesnya. Sedangkan menurut pendapat Nana Sudjana (2000:83) menyatakan bahwa demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Lebih lanjut Syaiful Bahri Djamariah & Aswan Zain (1996:102) mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukan di atas dapatlah ditarik suatu pengertian bahwa metode demonstrasi adalah suatu pengertian bahwa metode mempertunjukan secara langsung objeknya, atau cara melakukan suatu kegiatan, atau prosesnya. Tujuan penggunaan metode demonstrasi ialah untuk menjelaskan suatu bahan pengajaran yang tidak mungkin hanya diberikan secara lisan saja. Hal itu erat sekali hubungannya dengan penjelasan-penjelasan yang bersangkutan dengan bentuk, warna, susunan, bagian-bagian dan proses kerja dari objek yang didemonstrasikan.
Dengan demikian kita melihat bahwa metode ini melengkapi metode-metode mengajar lainnya dalam usaha memberikan kejelasan mengenai sesuatu bahan pelajaran yang sedang diajarkan.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: (a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode; (b) Pemahaman,
mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari; (c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi
masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip; (d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil; (e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program; (f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: (a) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis dan (b) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, factor sekolah, factor masyarakat.
2. Metode Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan pre experimental design. Metode Quantum Learning dan Demonstrasi diaplikasikan pada mahasiswa Jurusan Matematika yang mengambil mata kuliah Kalkulus II. Sampel penelitian adalah mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Udayana, sebanyak 58 orang yang dipilih secara purposive, kemudian sampel diberikan pembelajaran Kalkulus II dengan tahapan metode yang berbeda. Hipotesis penelitian diuji dengan uji Wilcoxon.
Tahapan pelaksanaan metode demonstrasi mengacu pada Nana Sudjana (2000: 84) sebagai berikut: (1) Persiapan/perencanaan, menciptakan kondisi belajar untuk melaksanakan demonstrasi, dengan: (a) menetapkan tujuan demonstrasi, (b) menetapkan langkah-langkah pokok demonstrasi, (c) menyediakan alat demontrasi, tempat; (2) Pelaksanaan, yaitu: (a) Menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu prosedur atau proses, (b) Mengusahakan demonstrasi dapat diikuti dan diamati oleh seluruh siswa, (c) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan, (d) Memberikan kesempatan untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu prosedur atau proses, (e) Buatlah penilaian dari kegiatan siswa dalam demonstrasi tersebut; (3) Evaluasi/tindak lanjut, setelah demonstrasi selesai, berikanlah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat karangan, laporan dan lain-lain.
Cara pelaksanaan metode Quantum Learning dalam penelitian ini peneliti hanya memberikan motivasi dan semangat belajar kepada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti Proses belajar mengajar. Ikut berperan aktif, selalu memeperhatikan situasi kelas dan sebagainya. Peneliti akan bertanya dan menghampiri siswa secara langsung untuk memeberikan semangat belajar dan memotivasi siswa dalam menuntun materi atau konsep dalam kalkulus II agar siswa lebih merasa diperhatikan dan di pantau proses belajarnya.Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar siswa semangat dan aktif dalam proses belajar mengajar (PBM).
Uji statistika yang dilakukan yaitu uji Wilcoxon dua sampel berpasangan, yaitu membandingkan pengaruh hasil dua perlakuan untuk data yang berpasangan, sebagai hasil perlakuan dari quanutm learning dan hasil perlakuan dari metode Demonstrasi. Pengujian dua sampel berhubungan pada prinsipnya ingin menguji apakah dua sampel yang berpasangan satu dengan yang lainnya berasal dari populasi yang sama, dengan ciri-ciri kedua sampel mempunyai rata-rata dan median relatif sama untuk kedua sampel ataupun populasinya (Santoso, 2010). Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 = Tidak ada pengaruh perbedaan metode quantum learningdan metode demonstarasi
terhadap hasil belajar
H1 = Ada pengaruh perbedaan metode quantum learning dan metode demonstarasi
terhadap hasil belajar
Untuk tingkat kepercayaan 95% dan membandingkan z hitung dengan z table (nilai p yaitu 0,05 tolak Ho). Berikut adalah persamaan z hitung yang digunakan;
( ) √ ( )( )( ) Keterangan persamaan, T = selisih terkecil N = jumlah sampel
3. Hasil dan Pembahasan
Secara pelaksanaannya metode demonstrasi oleh peneliti dilakukan sebagai berikut yang didukung oleh teori di atas, pada proses pembelajaran mahasiswa semuanya terlihat antusias dan bersemangat karena mereka akan maju untuk mempresentasikan atau mendemokan materi yang akan mereka sampaikan (sebelumnya materi sudah dibagikan per kelompok). Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan. Memberikan kesempatan untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu prosedur atau proses. Hasil observasi selama pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1 menyatakan bahwa yang berpartisipasi dalam pembelajaran demonstrasi ada sebanyak 58 orang dalam artian 100%, dilihat dari semua aspek penilaian sebagian besar siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
Tabel 1. Partisipasi Mahasiswa dalam Metode Demonstrasi
No Aspek yang dinilai Nilai
Jumlah Persentase (%) 1. Partisipasi 58 100 2. Tanggung Jawab 55 94,83 3. Ketrampilan/Psikomotorik 55 94,83 4. Kemandirian 55 94,83 5. Kriteria Keaktifan a. Aktif 55 94,83 b. Cukup Aktif 2 3,45 c. Tidak Aktif 1 1,72
Cara pelaksanaan metode Quantum Learning dalam penelitian ini, peneliti hanya memberikan motivasi dan semangat belajar kepada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Ikut berperan aktif, selalu memeperhatikan situasi kelas dan sebagainya. Peneliti akan bertanya dan menghampiri siswa secara langsung untuk memberikan semangat belajar dan memotivasi siswa dalam menuntun materi atau konsep dalam kalkulus II agar siswa lebih merasa diperhatikan dan dipantau proses belajarnya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar siswa semangat dan aktif dalam proses belajar mengajar. Aspek penilaian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan metode quantum leraning dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Partisipasi Mahasiswa dalam Metode Quantum Learning
No Aspek yang dinilai Nilai
Jumlah Persentase (%) 1. Partisipasi 58 100 2. Tanggung Jawab 50 86,21 3. Ketrampilan/Psikomotorik 55 94,83 4. Kemandirian 50 86,21 5. Kriteria Keaktifan a. Aktif 50 86,21 b. Cukup Aktif 5 8,62 c.T idak Aktif 3 5,17
Pada tabel 2 terlihat bahwa setelah diadakan metode quantum learning dalam proses belajar mengajar, sebanyak 58 siswa aktif dan berpartisipasi (100%), berarti bahwa metode ini dilaksanakan dengan baik selama proses belajar mengajar berlangsung berlangsung.
Sedangkan dari analisis Uji Wilcoxson untuk kedua metode yaitu metode demonstrasi dan metode quantum learning dapat dilihat pada Tabel 3. Uji Wilcoxon menggunakan ranking dari selisih data, terlihat dari table 3 bahwa negative rank terdiri dari 27 orang dengan rata-rata 28,35 dan Positive rank 23 orang dengan rata rata 22,15, sedangkan yang mempunyai nilai sama ada 8 orang, sehingga dalam test statistic wilcoxon kedelapan orang tersebut tidak diikutkan. Untuk perhitungan selanjutnya total data yang digunakan ada 50 orang.
Tabel 3. Wilcoxon Signed Ranks Test
N Mean Rank Sum of Ranks Demonstrasi-Q.L Negative Ranks 27 28.35 765.50
Positive Ranks 23 22.15 509.50
Ties 8
Total 58
Test statistic dari Wilcoxon pada Tabel 4 menunjukkan bahwa z hitungnya adalah -1,238 , z hitung < z table sebesar 1,96 yang artinya tolak H0, sedangkan untuk p
valuenya adalah 0,216 > 0,05, yang artinya adalah tolak H0, yaitu tidak ada pengaruh
perbedaan metode quantum learning dan metode demonstarasi terhadap hasil belajar mahasiswa. Hal ini berarti kedua metode sama baik dilaksanakan di kelas Kalkulus dengan hasil belajar yang sama baik.
Dengan demikian dapat dinilai sejauh mana hasil demonstrasi dipahami mahasiswa. Seperti apa yang telah disebutkan dalam tujuan penggunaan metode demonstrasi, maka metode ini dipergunakan untuk menimbulkan pengertian ataupun tanggapan yang jelas menganai sesuatu yang tidak dapat hanya diberikan melalui keterangan-keterangan secara lisan saja. Ada beberapa sebab mengapa mtode demonstrasi dipergunakan (1) untuk merangsang minat belajar, (2) untuk merangsang motivasi belajar, (3) untuk mempercepat proses belajar, (4) untuk memperoleh tanggapan visual, auditif ataupun motorik atau gabungan dari ketiga-tiganya, yang jelas.
4. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menerima H0 karena tidak ada perbedaan
hasil belajar dari kedua metode yaitu metode Quantum Learning dengan metode Demonstrasi, terlihat dari P value 0,216. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metode dapat dilaksanakan dengan baik, ditunjukkan dari hasil belajar yang sama baik pada kelas Kalkulus II di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana.
Daftar Pustaka
Cockroft, W.H. 1986. Mathematics Counts. London: Her Majesty’s Stationery Office Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fajar Shadiq. (2001). Effective Mathematics Teaching Strategies Inspiring
Progressive Students ( makalah disajikan pada "Pemaparan Hasil Pelatihan RECSAM 2") tanggal 18 Juni 2001) . Yogyakarta: PPPG Matematika
Djajadisastra, Jusuf. 1989. Administrasi Pendidikan dan Metodologi Pengajaran. Bandung: Proyek BPG Tertulis, Depdikbud.
Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Santoso,Singgih,2002,Statistik Nonparametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Kompas Gramedia, PT Elex Media Komputindo
Djamariah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tabel 4. Test Statistics
Demostarsi – Q.L
Z -1.238