• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Sistem Penggajian, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan PD. BPR-BKK Kabupaten Wonogiri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Sistem Penggajian, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan PD. BPR-BKK Kabupaten Wonogiri)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGGAJIAN, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada Karyawan PD. BPR-BKK Kabupaten Wonogiri)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ALVINTA PRABANINGRUM

B 200 130 173

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

(2)

2 i

(3)

3 ii

(4)

4 iii

(5)

1

ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGGAJIAN, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PD. BPR-BKK di Kabupaten Wonogiri)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PD. BPR-BKK di Kabupaten Wonogiri. Faktor-faktor yang di analisis

dalam penelitian ini adalah sistem penggajian, kepemimpinan dan budaya

organisasi.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperooleh dari kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang ada dalam PD. BPR-BKK Kabupaten Wonogiri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah conveniance non random sampling . Metode analisis penelitian ini menggunkan analisis linier berganda.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : (1) variabel sistem penggajian berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,013<p-value, sehingga H1 diterima (2) variabel kepemimpinan berbengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,021<p-value, sehingga H2 diterima, (3) variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,013 < p-value, sehingga H3 diterima.

Kata kunci: kinerja karyawan, sistem penggajian, kepemimpinan, budaya organisasi.

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the factors that job performance the employee at PD. BPR-BKK of Wonogiri Regency. Factors analized in this research are payroll system, leadership, and the organization culture.This research uses quantitative method wiht primary data by questionnaire. Population of this research is employees PD. BPR-BKK of Wonogiri Regency. Sum samples are respondents. Sampling was done by using conveniance non random sampling method. The analysis method of this research used multiple linear regression analisys.Base on analysis data result conclussion (1) variable payroll system is significant influences to job performance that shows by significant value is 0,013<p-value so H1 receive, (2)The leadership vaeriable is significant influences to job performance that shows by significant value is 0,021<p-value so H2 receive.(3) The culture of organization variable is significant influences to job performance that shows by significant value is 0,013<p-value so H3 receive

Key words: job performance, payroll system, leadership, organization culture

1. Pendahuluan

Keadaan perekonomian yang serba sulit dan kompleks dewasa ini menuntut setiap perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Hal ini mempunyai tujuan agar biaya-biaya yang dikeluarkan dapat ditekan serendah mungkin. Dalam kondisi tersebut sangat sulit bagi perusahan untuk dapat menetapkan standar yang tepat untuk diginakan sebagai patokan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh peusahaan, apalagi sekarang

(6)

2

Indonesia telah dilanda krisis moneter yang cukup panjang yang terjadi mulai tahun 1997 sampai sekarang belum sepenuhnya dapat teratasi. Untuk itu perusahaan dituntut untuk dapat bekerja lebih efisien dan efektif.

Salah satu indikator keberhasilan dalam pencapaian keberhasilan dalam mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan adalah dengan mengukur kinerja. Dimilikinya sistem pengukuran kinerja yang handal (reliable) merupakan salah satu faktor kunci suksesnya organisasi, karena pengukuran kinerja digunakan untuk menilai prestasi manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya. Menurut Peraturan Pemerintah No.10/1979 pengertian Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah suatu sistem penilaian yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya pejabat penilai yang telah membawahi pegawai secara langsung sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan harus melakukan penilaian terhadap bawahannya tersebut. Adapun unsur-unsur yang dinilai adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Dalam sebuah organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja yang baik, maka diperlukan upaya-upaya yaitu (1) kompensasi (2) kempemimpinan (3) budaya organisasi (Kustianingsih dkk, 2015). Pemberian kompensasi adalah cara untuk memotivasi karyawan agar karyawan semangat dalam bekerja sehingga tujuan organisaasi dapat tercapai. Besarnya balas jasa telah ditentukan dandiketahui sebelummnya oleh karyawan pada saat perekrutan, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besaarnya gaji atau kompensaasi yang akan diterima. Pemberian kompensasi dapat juga disebut sebagi hasil dari penjualan jasa dan tenaga dari para karyawan terhadap sebuah organisasi. Fernanda dkk (2016) menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Seorang pemimpin harus mampu mempengatuhi bawahnnnya dalam bekerja dengan baik agar tujuan perusahaan tercapai. Menurut Sabri et.al (2012) posisi seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi dan seorang pemimpin diharapkan mampu mengarahkan semua karyawan yang dipimpinnya. Berhasil atau gagalnya sebuah organisasi sebagian besar ditentukan oleh mutu kepemimpinan yang dijalankan oleh orang-orang yang ditunjuk sebagai seorang pemimpin dalam organisasi tersebut. Robbins (dalam Kustianingsih, 2015) mengidentifikasi empat gaya kepemimpinan, antara lain : (1) gaya kepemimpinan karismatik (2) gaya kepemimpinan transaksional (3) gaya kepemimpinan teransformasional (4) gaya kepemimpinan fioner.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu budaya organisasi, Sabri et.al (2012) mengatakan bahwa budaya organisasi merupakan hal yang esensial bagi

(7)

3

suatu organisasi, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Keberhasilan pelaksaan budaya organisasi antara lain dapat dilihat dari peningkatan tanggung jawab, kedisiplinan, kepatuhan karyawan pada norma norma, terjadinya hubungan komunikasi yang baik antar karyawaan dan semua tingkatan, meningkatkan partisipasi dan kepedulian, serta berkurangnya tingkat kemangkiran kerja daan keluhan dari karyawan. Jika semua hal tersebut dapat dipenuhi maka kinerja akan meningkat dan semua target dan tujuan organisasi dapat tercapai.

Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Kinerja Karyawan

Menurut Mahsun (2007) dalam Kustianingsih dkk (2015) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja merupakan faktor dari akuntabilitas. Akuntabilitas berarti bertanggunganjawab atau keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggunganjawab. Untuk melihat perkembangan kinerja dari karyawan atau pegawai sebuah organisasi perlu melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dapat dipergunakan sebagai dasar dalam melakukan penilaian kinerja dengan menentukan tujuan pengukuran apakah untuk menilai hasil kinerja (performance outcome) atau perilaku (personality). Ada dua alasan pokok suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja, yaitu (Mangkunegara, 2006 dalam Permana, 2015) : (1). Manajer memerlukan evaluasi yang obyektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang sumber daya manusia di masa yang akan datang. (2) Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan ketrampilan untuk mengembangkan karir dan memperkuat kualitas hubungan antara manajer dan karyawan yang bersangkutan. Penilaian kinerja karyawan juga dapat dilakukan dengan audit kinerja karyawan. Audit kinerja tidak dilakukan secara regular atau memiliki jadwal yang tetap, tetapi audit kinerja dilakukan ketika dirasakan adanya kebutuhan.

Sistem Penggajian

Menurut Rivai (2009:179) dalam Setiawan (2013) gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima oleh karyawan sebagai bentuk konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan, atau

(8)

4

dapat juga dikatakan imbalan tetap atas kerjanya pada sebuah perusahaan. Sistem penggajian menurut Hastoni dkk (2011) dalam Setiawan (2013) adalah serangkaian aktivitas berulang dan operasional pemprosesan data terkait dengan mengelola pegawai. Jika perusahaan telah dapat memenuhi gaji dari karyawan maka karyawan akan memberikan kontribusi kinerja yang baik terhadap perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Yuyun (2014), yaitu sistem penggajian berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

H1 : Penerapan sistem penggajian yang baik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Kepemimpinan

Pemimpin merupakan salah satu penentu dari kemajuan sebuah organisasi yang dipimpinnya, seorang pemimpin harus mampu menjadikan dirinya sebagaai contoh untuk karyawannya dalam bekerja dan mampu mempengaruhi karyawan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kustianingsih (2015) menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan dalam perrusahaan.

H2 : Kepemimpinan yang baik mempengaruhi kinerja karyawan.

Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan suatu kebiasaan yang terbentuk secara alami kemudian menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berpikir dan berperilaku dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami masalah-masalah yang terkait dalam suatu organisasi, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam suatu organisasi tersebut. Budaya organisasi juga berhubungan dengan bagaimana karyawan dalam memahami karekteristik budaya dalam sebuah organisasi, dan terlepas dari apakah karyawan tersebut menyukai karakteristik tersebut atau tidak (Rizki, 2016). Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rizki (2016) dan Kustianingsih (2015) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

H3 : Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2. Metode Penelitian 2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer melalui kuesioner. Kuesioner

(9)

5

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009).

2.2 Popuasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 52 karyawan yang ada dalam PD. BPR BKK Kabupaten Wonogiri. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah conveniance sampling non random sampling

2.3 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan cara memberikan kuesioner tersebut kepada para pegawai PD.BPR-BKK Kabupaten Wonogiri dengan memberikan alternatif jawaban, sehingga responden dapat memilih alternatif jawaban yang telah tersedia.

2.4 Definisi Operasional Variabel

a. Variabel dependen (terikat)

Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja karyawan terdapat 4 butir pertanyaan dengan indikator yang digunakan sebagai berikut: Prestasi kerja, Hasil kerja, Tanggung jawab, Kejujuran

(Poerwaningrum dkk, 2016) b. Variabel Independen ( bebas)

Untuk mengukur variabel sistem penggajian terdapat 5 butir pertanyaan dari indikator sebagai berikut : Ketepatan pemberian gaji, Kepuasan terhadap gaji

yang diterima, Pemberian gaji diluar dari gaji pokok,Pemberian

tunjangan,Tunjanagan diluar gaji pokok memenuhi kebutuhan ( Murty et.al, 2012).

Seorang pemimpin diharapkan juga dapat memperhatikan setiap peningkatan kemampuan kerja, pencapaian prestasi dan juga kondisi dari karyawan. Dalam penelitian ini terdapat 5 butir pertanyaan dengan indikator sebagai berikut : Membimbing bawahan, Memperhatikan pemenuhan kebutuhan karyawan, Memperhatikan peningkatan kemampuan kerja bawahan, Memperhatikan karir bawahan yang berprestasi, Memperhatikan kondisi keluarga karyawan

(Poerwaningrum dkk, 2016).

Dalam penelitian ini terdapat 4 butir pertanyaan dari variabel budaya organisasi dengan indikator sebagai berikut : Dukungan dari manajemen, Sistem

(10)

6

imbalan, Toleransi dalam berbagi kesalahan sebagai peluang untuk belajar, Orientasi pada rincian (detail) pekerjaan (Poerwaningrum dkk, 2016).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah aplikasi SPSS. Analisis data yang di gunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian dilakukan Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda untuk membuktikan sejauh mana pengaruh penerapan sistem penggajian (SP), kepemimpinan (K), dan budaya organisasi (BO) terhadap kinerja karyawan (KK) .Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

KK = α + β1SP + β2K + β3BO + ε

Keterangan :

K = Kinerja karyawan SP= Sistem Penggajian K = Kepemimpinan BO= Budaya organisasi α = Konstanta

β = Koefisien regresi dari variabel independen ε = erorr term

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1Statistik Deskriptif

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang karyawan. Namun hasil penyebaran hanya 34 responden yang mengembalikan kuisioner. Namun Kuisioner yang dapat diolah hanya 33 kuisioner.

3.2Uji Validitas

Semua item pernyataan pada variabel sistem penggajian, kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan memliki niai probabilitas kurang dari 0,05. Maka instrumen penelitiabn dinyatakan valid.

3.3Uji reliabilitas

Konstruk pernyataan yang terdapat dalam variabel sistem penggajian, kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel karena memilini nilai Cronbach Alpha >0,60.

(11)

7 3.4Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Berikut hasil dari uji normalitas

Tabel IV.10

Hasil Pengujian Normalitas

Variabel

Kolmogorov-Smirnov

Sig

(2-tailed) p-value Keterangan

Undstadardized residual

0,375 0,999 P > 0,05 Normal

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov terhadap data unstandardized residual adalah sebesar 0,999, dapat

diketahui bahwa semua p-value untuk data ternyata lebih besar dari =5% (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa keseluruhan data yang diperoleh memiliki sebaran yang normal.

b. Uji Multikolinieritas

Berikut hasil uji multikolinieritas :

Tabel IV.11

Hasil Pengujian Multikolinieritas

No Variabel Tolerance VIF α Keterangan

1 Sistem Penggajian 0,682 1,467 10 Bebas multikolinieritas

2 Sistem Kepemimpinan 0,579 1,728 10 Bebas multikolinieritas

3 Budaya Organisasi 0,654 1,529 10 Bebas multikolinieritas

Sumber : Data diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Ringkasan hasil perhitungan data selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini.

(12)

8

Tabel IV.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sign. p* Keterangan

Sistem Penggajian 0,680 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

Sistem Kepemimpinan 0,899 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

Budaya Organisasi 0,117 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah

Pada Tabel IV.12 ditunjukkan hasil perhitungan uji heteroskedastisitas yang menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena nilai p>0,05 atau

tidak signifikan pada =5%. Dengan demikian secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel IV.13 di bawah ini :

Tabel IV.13

Hasil Analisis Regresi Berganda

Keterangan B t Sig. Keterangan

(Constant) 1,858

Sistem Penggajian 0,287 2,649 0,013 H1 diterima

Sistem Kepemimpinan 0,230 2,439 0,021 H2 diterima

Budaya Organisasi 0,267 2,658 0,013 H3 diterima

Sumber : Data diolah

Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.13 secara sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

K= 1,858+ 0,287 SP + 0,230 K + 0,267 BO+2,015

Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai berikut: a. Koefisien regresi pada variabel sistem penggajian bernilai positif sebesar 0,287

menunjukan bahwa jika sistem penggajian itu semakin baik maka kinerja karyawan akan meningkat.

(13)

9

b. Koefisien regresi pada variabel sistem kepemimpinan bernilai positif sebesar 0,230 menunjukan bahwa jika sistem kepemimpinan itu semakin meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat.

c. Koefisien regresi pada variabel budaya organisasi bernilai positif sebesar 0,267 menunjukan bahwa jika budaya organisasi itu semakin kuat dilakukan maka kinerja karyawan akan meningkat.

Hasil Uji Hipotesis a. Uji t

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel IV.14 Hasil Analisis Uji t

Keterangan thitung ttabel Sig. Keterangan

Sistem Penggajian 2,649 2,045 0,013 H1 diterima

Sistem Kepemimpinan 2,439 2,045 0,021 H2 diterima

Budaya Organisasi 2,658 2,045 0,013 H3 diterima

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Dari perhitungan t hitung dari variabel Sistem Penggajian sebesar 2,649 lebih besar dari t tabel sebesar 2,045, dan nilai sig. sebesar 0,013 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima artinya Sistem Penggajian berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan secara statistik signifikan.

b. Dari perhitungan t hitung dari variabel Sistem Kepemimpinan sebesar 2,439 lebih besar dari t tabel sebesar 2,045, dan nilai sig. sebesar 0,021 lebih kecil dari 5%, sehingga H2 diterima, sehingga H2 diterima artinya Sistem Kepemimpinan

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan secara statistik signifikan.

c. Dari perhitungan t hitung dari variabel Budaya Organisasi sebesar 2,658 lebih besar dari t tabel sebesar 2,045, dan nilai sig. sebesar 0,013 lebih kecil dari 5%, sehingga H3 diterima sehingga H3 diterima artinya Budaya Organisasi

(14)

10

b. Uji F

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel IV.15 Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan

21,228 2,934 0,000 Fit

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil analisis uji F dapat diperoleh hasil nilai F hitung (21,228) dengan p-value = 0,000 sedangkan F tabel (2,934) dengan ketentuan α = 5%, df = n-k-1 = 33-3-1 = 29, hasil uji dari distribusi F hitung (21,228) lebih besar dari F tabel (2,934) dengan p-value 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel pemanfaatan budaya organisasi,

sistem kepemimpinan, budaya organisasi secara bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa model goodness of fit.

Uji R2 (koefisien determinasi)

Tabel IV.16

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,829a ,687 ,655 ,978

Uji R2

Sumber : Data diolah

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,655, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (sistem penggajian, sistem kepemimpinan dan budaya organisasi) menjelaskan variasi kinerja karyawan di PD. BPR BKK di Kabupaten Wonogiri sebesar 65,5% dan 34,5% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

(15)

11 4. Penutup

Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis pertama H1, diperoleh thitung sebesar 2,649 dengan ttabel sebesar

2,658 sehingga thitung < ttabel berarti H1 diterima, variabel Sistem Penggajian

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

2. Pengujian hipotesis pertama H2, diperoleh thitung sebesar 2,439 dengan ttabel sebesar

2,658. sehingga thitung > ttabel berarti H2 diterima, variabel Sistem Kepemimpinan

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

3. Pengujian hipotesis pertama H3 diperoleh thitung sebesar 2,658 dengan ttabel sebesar

2,658. sehingga thitung > ttabel berarti H3 diterima, variabel Budaya Organisasi

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Daftar Pustaka

Anwar, Hairil. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja

Pegawai Kantor Imigrasi Kota Samarinda. Jurnal Manajemen. 1 (1). pp: 348-358.

Fernanda,Rahardian dan Endra Murti Sagoro. 2015. Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja,

dan Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Nominal. Vol. V No. 2/2016.

Gozali, Imam.2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss, Edisis

Keempat. Penerbit Universitas Dipenegoro.

Jayanti, Dwi dan Siska Iriani.2014. Sistem Informasi Penggajian Pada CV, Blumbang Sejati Pacitan. ISSN : 1979-9330 (Print) -2088-0154 (Online) 38. Journal Speed – sentra Penelitian Engeneering dan Edukasi – Vol. 6 No. 3- 2014-ijns.org.

Kaswan. 2013. Leadership and Timworking . Penerbit Alfabeta.

Kristina, Yuyun dan Maswar Patuh Priyadi.2014. Analisis Efektibilitas Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan PT. Imperium Jaya Perkasa. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014).

Kustianingsih, Desi Dwi dan Nur Handayani.2015. Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.4 No. 5.

Murty, Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih.2012. Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan bagian Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya). The Indonesian Accounting Review. Vol. 2. No. 2. July 2012, Pages 215-228.

(16)

12

Nurviasari, Rizki dan Ikhsan Budi Raharjo.2016. Pengaruh Sistem Informasi, Komitmen

Manajemen, Budaya Organisasi Terhadap Akuntabilitas Kinerja

InstansiPemerintah. ISSN : 2460-0585. Jurnal Ilmu dan riset Akuntansi : Vol. 5, No. 4. April. 2016.

Permadi, I Made Yudi dan I Wayan Suana. 2017. Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. E-jurnal Manajemen Unud. Vol. 6. No. 1, 2017 : 521-549 ISSN : 2302-8912.

Poerwaningrum, Hesti Eko dan Frans Sudirjo. 2016 Pengaruh Kepemimpjnan, Budaya Organisasi , Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja (Studi Pada Guru SD. Hj Isranti Baiturrahman 1 Semarang). Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. ISSN : 2302-2752, vol. 5. No. 1. 2006

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan,.

Risdianto, Roni dan Lailatul Amanah.2013. Pengendalian Intern atas Sistem Pengendalian untuk Manilai Efektifitas dan Efisiensi Fungsi Penggajian. Jurnal Ilmu dan riset Akuntansi. Vol. 2 No. 9 (2013).

Setiawan, Agus dan Sutjipto Ngumar. 2013. Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Penggajian Pada PT. Sarana Utama di Surabaya. Jurnal Ilmu dan riset Akuntansi. Vol. 2. No.13.

Sabri, Subhan dan Musnadi. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya

Organisassi Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi IAIN-Rainary Banda Aceh. Vol 2. Universitass Syariah Kuala Lumpur Banda Aceh.

Gambar

Tabel IV.10
Tabel  IV.13
Tabel  IV.14  Hasil Analisis Uji t
Tabel IV.16

Referensi

Dokumen terkait

Perayaan Sekaten dalam masyarakat Jawa khususnya Surakarta merupakan ha- sil dari sinergisasi dan akulturasi kebuda- yaan, antara Islam sebagai agama budaya dengan budaya

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limapahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini yang berjudul Pengaruh Intensitas

13. Nilai diisi dengan nilai pencapaian kompetensi belajar peserta didik. PANDUAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN UNTUK SMP 121.. Predikat untuk aspek pengetahuan dan

Underaning Panliten yaiku (1) Kepriye undhak-undhakane asil pasinaon siswa sasajrone pasinaon nulis layang pribadi kanthi Modhel Kooperatif Tipe STAD (2) Kepriye

Belajar merupakan suatu proses dan bukan hasil oleh karena itu belajar mengajar berlangsung secara aktif dan interaktif dengan mengunakan berbagai bentuk perbuatan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Upah Riil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada PT

Pembelajaran bahasa inggris dirancang untuk memperkenalkan konsep dasar mengenai perkembangan anak usia dini, pembelajaran bahasa inggris untuk anak, pengajaran

wewenang, dan kewajiban Badan Pengawas Pemilu sesuai ketentuan Pasal 73, Pasal 74, dan Pasal 120 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara