PEDIDIKAN NON FORMAL
Azas-azas Pendidikan Non Formal
• Azas PNF : pembicarakan mengenai
pandangan-pandangan dasar tentang tujuan pendidikan social dan bagaimana tujuan tersebut dapat di capai secara efektif dan efisien.
• Pndangan – pandangan
tersebut akan menjadi dasar berpijak dalam melakukan praktek PNF
Ada lima azas yaitu azas :
Pendidikan sepanjang
hayat
Pengembangan
Kebutuhan
1. Azas Pendidikan Sepanjang Hayat
• Pendidikan sepanjang hayat bukanlah sesuatu yang baru
• Keberadaannya semenjak belum terlembaganya pendidikan
persekolahan ( sejak manusia itu ada
• Kegiatannya dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
• Ide pentingnya pendidikan sepanjang hayat sebagai azas praktek pendidikan semakin mendapat perhatian pada saat lembaga pendidikan menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK
• Penerapan IPTEK di dunia industri telah menggeser keterampilan yang dimiliki oleh para pekerja.
• Masyarakat dituntut selalu
meningkatkan diri, pengetahuan dari sekolah sudah kurang/tidak sesuai dengan permasyalahan dan tuntutan yang di hadapi.
• Sekolah tidak mampu lagi
menghadapi tantangan yang selalu berkembang
• Kenyataan inilah mendorong para ahli pendidikan untuk memikirkan peran dan orientasi pendidikan.
• UNESCO mengusulkan pendidikan sepanjang hayat sebagai dasar
kebijakan pendidikan di Negara maju dan berkembang. Mulai saat itu
Dari Pandangan Tersebut Ada Konsekuensi dalam Dunai Pendidikan Yaitu :
a. Pendidikan tidak lagi di pandang sebagai proses
akumulasi pengetahuan dan keterampilan, akan
tetapi sebagai proses pengembangan individu
secara utuh berkesinambungan.
– Dimuka disebutkan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah kurang atau tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
– Oki dalam dunia yang selalu berubah dan
Pandangan Dave & Knowles
Dave memberikan karakteristik sebagaiberikut:
• Kemampuan utntuk menggunakan strategi belajar yang berbeda-beda, seperti belajar mandiri atau kerjasama melalui kelompok;
• Kemampuan dalam keterampilan belajar dasar seperti : Membaca, mengamati, mendengarkan, memahami dan berkomunikasi.
• Mengembangkan keterampilan
intelektual seperti penalaran, berpikir kritis, pengorganisasian dan
penerapan.
• Kemampuan menggunakan berbagai media belajar (buku, jurnal, majalah, program oudio visual;
• Kemampuan mengorganisasi
pengalaman belajarnya sendiri melalui identifikasi kebutuhan, merencanakan dan melakukan aktivitas belajar serta melakukan evaluasi hasil belajar
KNOWLES mengemukakan untuk belajar mandiri (self-directed inquiry) diperlukan kemampuan intelektual sebagai berikut :
• Untuk mengembangkan kutiositi atau kemampuan berpikir divergen
• memformulasikan petanyaan berdasar kuriositinya sendiri
• Untuk mengidentifikasi data yang diperlukan untuk menjawab
• Untuk mencari sumber belajar yang dapat dipakai untuk memperoleh data yang diperlukan
• Untuk mengorganisasi, menganalisa dan mengevaluasi data sehingga diperoleh hasil jawaban yang tepat
• Untuk menggeneralisasi, mengaplikasikan dan
b. Pendidikan tidak lagi elitis akan tetapi harus
bersifat demokratis
Kolektif : pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, akan tetapi semua warga masyarakat harus diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Individual: warga masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlibat atau berpartisipasi dalam proses pendidikan, baik dalam merencanakan maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.
Sehingga guru tidak lagi sebagai pemegang otoritas tunggal dalam pembelajaran, akan tetapi lebih berfungsi sebagai fasilitator.
Kolektif
C. Pendidikan tidak lagi di orientasikan sebagai
persiapan untuk hidup, melainkan sebagai
bagian integral dari kahidupan.
– Pendidikan dan kehidupanlah
dwi tunggal, yang satu
mengembangkan yang lainnya.
– Konsekwensinya : materi belajar
d. Pendidikan tidak hanya berlangsung dalam lembaga pendidikan formal saja, akan tetapi juga berlangsung dalam lembaga informal, dan non formal kaitannya dengan pendidikan non formal
berfungsi sebagai :
• Komplemen : PNF berperan memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang belum diberikan oleh sekolah
• Suplemen : Berfungsi untuk memberikan pengalaman
belajar baik untuk memperluas maupun memperdalam
pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh
dari sekolah.
• Pengganti : Memberikan layanan pendidikan bagi warga
masyarakat, yang oleh karena sesuatu hal tidak
2. Azas Pengembangan
Sebagaimana terhadap pendidikan pada umumnya,
banyak harapan harapan yang diletakkan pada PNF,
harapan tersebut bergerak dari :
• Paling sederhana : Seperti Pemilikan suatu ketrampilan khusus ( menjahit, merangkai bunga, mengoperasikan computer dll) samapai..
• Paling kompleks : Seperti pengembangan sikap dan pengetahuan
• Paling khusus : PBH
• Walaupun berfariasi, tetapi hanya ada satu misi yang harus diperankan oleh PNF yaitu PENGEMBANGAN baik dalam dimensi individual,
maupun social.
• Keduanya harus dikembangkan secara bersama-sama (tidak boleh mengorbankan yang satu demi yang lain)
• Pengembangan dimensi individual harus di arahkan pada pengembangan diri secara utuh
Maslow
Pencapaian aktualisasi diri, yaitu individu yang dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki
Menurut Maslow :
Gambaran individu yang telah mencapai aktualisasi diri
memiliki sifat
Memiliki Orientasi secara
realistic
Menerima diri sendiri,
orang lain dan dunianya sebagaimana adanya
Spontan dalam bertindak Berpusat pada masalah Memiliki kebutuhan
keleluasaan pribadi
Mandiri
Memiliki apresiasi yang
terus menerus
Memiliki rasa
kebersamaan, sympathy, afeksi, terhadap orang lain
Sering memiliki pengalaman
mistik
Memiliki hubungan interpersonal yang mendalam
Memiliki sifat demokratis
Memiliki rasa demokratis
Memiliki rasa etik yang tinggi Memiliki rasa humor
Kreatif
Menolak konformitas
Pada dimensi social, PNF harus diarahkan pada pengembangan kesadaran
manusia atas realitas dunianya, sebab manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak sekedar ada dalam dunia (to be in the word), tetapi sekaligus mengada bersama dunianya (to be with the word ) ( freire)
Sebagai makhluk yang mengada manusia tidak sekedar menyesuaikan diri saja tetapi melakukan pengembangan.
Berbagai bentuk kreasi budaya manusia adalah salah satu bukti realitas
tersebut
Hal itu disebabkan : Manusia diberi kemampuan berpikir kritis
Dan kesadaran ruang dan waktu
Tetapi kemampuan itu tidak secara otomatis akan berkembang bahkan
mungkin akan mati manakala mendapat pemaksaan dari luar pengekangan terhadap munculnya kreatif manusia
OKI PNF harus
diarahkan,
Pengembangan
kesadaran manusia
atas realitas dunianya
sehingga manusia :
menyadari
masalah-masalah dunia sekitarnya
Memikirkan alternative
pemecahan
Melakukan tindakan
pemecahannya
Menghilangkan factor
3. Azas Kebutuhan
Alasan kebutuhan di jadikan dasar praktek
PNF adalah :
– Pada hakekatnya pendidikan itu ada dan di lakukan untuk memenuhi kebutuhan
– Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik kita dapat mengetahui perilakunya sehingga dapat memberikan layanan yang sesuai.
Berkaitan dengan misi PNF ada dua kebutuhan, yaitu :
Kebutuhan individu & Kebutuhan masyarakat
• Kebutuhan individu pada hakekatnya adalah kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk hidup baik secara psikologis dan biologis.
• Kebutuhan tersebut tersusun secara herarkis. Pemenuhan kebutuha
berawal dari yang paling dasar
• Terpenuhinya kebutuhan yang paling dasar memudahkan terpenuhinya kebutuhan tingkat berikutnya.
• Terpenuhinya semua kebutuhan dasar memungkinkan individu dapat
mengaktualisasikan diri
• Akan tetapi Maslow mengingatkan bahwa :
• Tidak begitu rigit dalam beberapa hal kebutuhan yang lebih tinggi dapat muncul sebelum terpenuhinya kebutuhan yang lebih rendah.
Kebutuhan menurut Maslow : • Psikologis
• Keamanan • Social
• Penghargaan • Aktualisasi diri
6 kebutuhan dasar manusia menurut Knowles :
• Kebutuhan fisik
• kebutuhan untuk tumbuh • Kebutuhan keamanan
• Kebutuhan pengalaman baru • Kebutuhan afeksi
Kebutuhan Masyarakat
• Pada umumnya masyarakat memiliki kebutuhan
yang berbeda – beda karena :
• Latar Belakang Kebudayaan • Tingkat kemajuan
• Masalah-masalah yang berbeda
• Tetapi pada dasarnya terdapat kebutuhan yang
secara mendasar sama yaitu :
• Maju dan berkembang
• Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat :
• Melihat dari perbedaan tingkat kemajuan dan
4. Azas Perkembangan
Belajar dan perkembangan adalah dua hal yang saling mengait, dan mempunyai hubungan timbal balik
Tingkat perkembangan yang telah dan akan di capai akan
menentukan kebutuhan dan kesiapan belajar.
Kebutuhan manusia (fisik dan psikologis ) selalu berubah-ubah dan berkembang seiring dengan perjalanan perkembangannya
Pada masa anak berbeda dengan masa remaja dan dewasa
Anak
Pertumbuhan Pengalaman baru
Orang Dewasa
Pemeliharaan
Aspek lain dari perkembangan
adalah kesiapan belajar
• Kesiapan belajar terkait dengan kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki
• Kita tidak akan dapat
membelajarkan orang lain di luar batas kemampuannya • Terlalu jauh di atas dan di
bawah perkembangan yang sedang dijalani memiliki
akibat pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif
Tingkat perkembangan juga
menuntut metode pembelajaran berbeda
• Anak-anak memiliki cara yang berbeda dengan remaja atau orang dewasa dalam
berinteraksi dengan lingkungan
• Begitu pula kemampuan yang dimiliki dalam menggapai
• OKI tidak dapat menggunakan metode yang sama untuk semua usia perkembangan
• Dalam kaitan ini, PNF membantu perkembangan individu peserta anak didik, jika tidak maka akan tidak efektif dan dapat
menghambat /menghancurkan perkembangan
• Karakteristik individual harus tetap di perhatikan
• Pemahaman karakteristik
individual sangat diperlukan sebab pada dasarnya proses
pembelajaran bersifat personal
Ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rogers : belajar akan bermakna apabila :
• Melibatkan seluruh aspek
kepribadian, baik afektif maupun kognitif
• Berasal dari inisiatif dari dalam diri sendiri
• Mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku, bahkan mungkin kepribadian
5. Azas Kooperatif
• Belajar berlangsung dalam situasi sosial, tidak dapat terpisah / terasing dari lingkungan orang lain
• Belajar tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan bersama. OKI PBM dalam Pendidikan Sosial harus berlangsung secara
KOOPERATIF
• Proses pendidikan yang hanya transfer pengetahuan dan
keterampilan bukanlah
pendidikan yang sejadi karena akan mematikan inisiatif kreatif dan kemampuan berfikir kritis.
• Pendidikan yang sejati adalah yang dapat mengembangkan kemampuan manusia dalam segala aspeknya, dan masyarakat pada umumnya .
• Manusia tidak dapat
mengembangkan kemampuannya dalam situasi terisolasi
• Kita juga tidak dapat
mengembangkan kemempuan
orang lain tersebut secara langsung
• Yang ada adalah saling
Untuk mewujudkan situasi yang dialogis Freire,
mengemukakan prasarat, yaitu :
1. Aanya rasa cinta terhadap manusia dan dunia
– Rasa cinta akan enimbulkan laku pemihakan, yaitu
tindakan yang selalu
mengutamakan kepentingan anak didik
– Dialog tidak akian terjadi jika pendidik berbuat hanya untuk kepentingan dirinya
2. Adanya kerendahan hati :
– Dialog tidak akan terjadi pendidik bersifat sombong, menganggap dirinya paling tahu, paling menguasai segalanya
– Sifat demikian tidak akan mampu menjalin hubungan akrab dengan anak didik
3. Adanya keyakinan akan kemampuan anak didik
– Kemampuan untuk mencipta
– Pandangan yang menganggap anak didik adalah manusia yang lemah akan menghasilkan proses pendidikan yang mekanistik
4. Adanya harapan
– Dialog tidak akan berjalan apabila dalam proses itu tidak ada harapan akan hasil yang dicapai
– Harapan akan menjadi dinamisator dalam dialog
5. Adanya pelibatan berpikir kritis
– Perjumpaan anak didik dengan pendidikan mati jika pendidik hanya menerima realitas anak didik
sebagaimana adanya