128 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Dari keterangan-keterangan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1. Dalam menanggapi masalah orientasi seksual, Sebagian mahasiswa
IAIN Tulungagung setuju jika orientasi seksual selain heteroseksual
bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Sedangkan
sebagian lainnya tidak setuju dengan alasan bahwa seorang pemimpin
harus menjadi contoh yang baik dalam setiap hal.
2. Terkait hubungan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial,
mayoritas mahasiswa IAIN Tulungagung mewarisi paradigma dari
lingkungan masyarakatnya yang terkesan patriarki. Mereka menerima
begitu saja pemikiran dan doktrin-doktrin yang ditanamkan di pikiran
mereka dengan alasan moral, agama dan budaya.
3. Meskipun wacana kesetaraan gender telah ada sejak lama. Namun,
dalam implementasinya, di IAIN Tulungagung ada sebagian besar
mahasiswa, baik laki-laki dan perempuan yang acuh tak acuh dan
menganggap tidak penting terhadap masalah-masalah perempuan dan
129
B. Saran
1. Untuk tempat penelitian, IAIN Tulungagung sebagai lembaga
pendidikan tinggi hendaknya meningkatkan kesadaran warga IAIN
Tulungagung terhadap pentingnya kajian akan isu-isu seksualitas dan
kesetaraan gender dengan memberikan dukungan serta menfasilitasi
seluruh mahasiswanya untuk memperoleh wawasan terkait
masalah-masalah seksualitas dan kesetaraan gender, sehingga dapat
mengantisipasi adanya pemarjinalan, penindasan, ketidakadilan,
diskriminasi pada kelompok tertentu.
2. Bagi peneliti lain, bisa dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
ketidakadilan gender dan seksualitas se2cara lebih mendalam di
kemudian hari.
3. Untuk pembaca, penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman
akan pentingnya kesadaran terhadap adanya isu-isu seksualitas dan