• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU PAI DALAM MEMBIMBING SISWA UNTUK AKTIF MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMA’AH DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA GURU PAI DALAM MEMBIMBING SISWA UNTUK AKTIF MELAKSANAKAN SHALAT BERJAMA’AH DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun empiris dari hasil data

penelitian tentang upaya guru PAI dalam membimbing siswa untuk aktif melaksanakan

shalat berjama’ah di SMK PGRI 1 Tulungagung, maka penulis dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan sholat berjama’ah di SMK PGRI 1 Tulungagung sudah berjalan secara efektif meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam

melaksanakannya dikarenakan beberapa faktor. Dan selain shalat jama’ah dhuhur maupun ashar untuk kelas X diwajibkan untuk melaksanakan shalat dhuha yang

dilakukan pada waktu jam istirahat.

2. Sesuai hasil penelitian yang ada maka upaya guru PAI dalam membimbing siswa

untuk aktif melaksanakan shalat berjama’ah ada beberapa cara:

Pertama: Dengan cara melakukan pendekatan individu, yang bertujuan untuk

mengetahui masalah yang dialami oleh siswa karena faktor individu. Dan

pendekatan individu ini ada beberapa cara:

1)Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia kepada Allah dan

sesama.

2)Membiasakan diri berpegang teguh pada ajaran-ajaran islam.

3)Selalu tekun atau giat melaksanakan shalat berjama’ah dan lebih

(2)

79

Kedua: Dengan cara pendekatan kelompok bertujuan untuk mengatasi masalah

siswa karena faktor lingkungannya, misalnya: masalah dengan siswa, ataupun

masalah dengan guru. Pendekatan kelompok dilakukan dengan cara:

1) Adanya progam shalat dhuhur berjama’ah. Progam shalat dhuhur

berjama’ah ini ditentukan oleh pihak sekolah jadi kalau ada siswa ataupun guru yang tidak aktif dalam melaksanakan shalat berjama’ah

maka akan langsung diberikan sanksi.

2) Pembentukan guru yang bertanggung jawab atas pelaksanaan shalat

berjama’ah. Setiap guru diberikan jadwal untuk mendampingi dan ikut melaksanakan shalat berjama’ah dengan siswa.

3) Pembuatan jadwal shalat berjama’ah untuk siswa. Kegiatan shalat

berjama’ah di SMK PGRI 1 Tulungagung tidak bisa dilaksanakan secara bersama’an karena tempatnya yang kurang luas. Jadi pelaksanaan shalat berjama’ah dilakukan secara bergantian sesuai jadwal yang ada.

3. Faktor penghambat siswa untuk aktif shalat berjama’ah di SMK PGRI 1 Tulungagung. Sesuai hasil penelitian yang ada faktor penghambat yang terjadi bukan

dari siswa saja melainkan juga dari sekolah. Faktor penghambat tersebut antara lain:

1) Kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya shalat berjama’ah. 2) Minimnya prasarana dan sarana di sekolah.

3) Keterbatasan waktu yang tersedia.

4. Solusi untuk mengatasi faktor penghambat bagi siswa untuk aktif dalam

(3)

80

menjadi lebih aktif lagi dalam melaksanakan shalat berjama’ah di sekolah maupun di

rumah. Adapun solusi yang dilakukan oleh guru PAI sebagai berikut:

1) Memberikan kultum setiap selesai shalat berjama’ah.

2) Menambah sarana dan prasarana sekolah.

4) Guru lebih giat lagi dalam mengawasi siswa agar siswa selalu aktif dalam

melaksanakan shalat berjama’ah. B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ini peneliti memberikan saran yang

mungkin dapat berguna bagi orang lain, diantaranya:

a. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai tambahan

pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam program pembelajaran terutama

materi pendidikan agama Islam serta untuk memotivasi guru lebih giat lagi dalam

membimbing siswa untuk aktif shalat berjama’ah. b. Bagi Guru PAI

Guru Pendidikan Agama Islam harus menyadari bahwa tidak semua siswa

memiliki kesadaran untuk aktif melaksanakan shalat berajma’ah. Untuk itu guru harus senantiasa membimbing siswa untuk aktif melaksanakan shalat berjama’ah. Dan akan lebih baik lagi bila guru Pendidikan Agama Islam memperhatikan

kondisi siswa di dalam pembelajaran supaya siswa merasa lebih diperhatikan dan

siswa dapat belajar dengan baik sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat

(4)

81

c. Bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan pertimbangan

atau motivasi untuk lebih semangat dalam melaksanakan kegiatan shalat

berjama’ah dan di harapkan siswa selalu aktif melaksanakannya meskipun tanpa adanya pengawasan dari guru atupun orang tua.

d. Bagi orang tua

Demi masa depan anak yang lebih baik, dalm rangka meningkatkan motivasi

belajar Agama Islam hendaknya orang tua lebih memberikan dukungan dan arahan

kepada anaknya baik itu dukungan secara moral, spiritual maupun finansial.

e. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan bagi peneliti berikutnya atau

peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam mengenai topik dengan fokus

serta setting yang lain sehingga memperkaya temuan penelitian ini. Dan agar

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi dari variasi ionosfer serta nilai TEC- nya pada saat letusan Gunung Merapi terjadi dan perubahan posisi

perbedaan indeks OHI-S dan DMF-T pada anak dengan susunan gigi berjejal, normal dan diastema di Sekolah Menengah Pertama Negeri

Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 50 menyatakan “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Hasil tersebut dapat diartikan bahwa data rerata tingkat depresi, kecemasan, dan stress pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dapat disimpulkan data tidak berdistribusi

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT MENGGUNAKAN GISARCVIEW.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tulisan ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tercandunya kepada LGBT.Lingkungan dapat mempengaruhi perilaku dan sebaliknya perilaku dapat dipengaruhi oleh

(tidak sesuai) Unit lahan memiliki lebih dari 3 pembatas (Azis et al ., 2006) Setelah ditentukan bahwa pada penelitian ini terdapat tiga kelas kesesuaian lahan maka berikut

uji Wilcoxon. Apabila data normal maka menggunakan Paired Sample T- Test, dimana uji ini dilakukan untuk mengetahui suatu nilai tertentu berbeda secara nyata atau tidak