• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi kuliah histologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi kuliah histologi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

HISTOLOGI:

HISTOLOGI:

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

OLEH:

dr. Rachmah Laksmi Ambardini

FIK UNY

Histologi

Histologi

Teori

Praktikum

prosedur praktikum:

Mendaftar + diktat & buku kerja

Tata tertib praktikum: alat tulis (pensil

warna), buku praktikum

Nilai: mid, ujian praktikum, ujian akhir,

buku kerja histologi

MATERI

1. Pendahuluan

2. Sel

3. Jaringan Epitel

4. Jaringan Ikat

5. Jaringan Otot

6. Jaringan Saraf

7. Sistem Pencernaan

8. Sistem Kardiovaskular

10. Sistem Respirasi

11. Sistem Ekskresi

HISTOLOGI

HISTOLOGI

Ilmu yg mempelajari jaringan tubuh secara

mikroskopis

Mikroanatomi

Yang dipelajari: sel, jaringan, organ, sistem

organ

Organisasi sel, jaringan, organ,

Organisasi sel, jaringan, organ,

sistem organ, & organisme

sistem organ, & organisme

(2)

SEL

SEL

Unit dasar kehidupan

Organisme uniselular: hanya terdiri dari

satu sel, contoh: bakteria

Organisme multiselular: terdiri dari

berbagai macam sel, contoh: manusia

JARINGAN

JARINGAN

Definisi: sekelompok sel yang struktur &

fungsinya sama

Ada 4 jaringan dasar: jaringan epitel,

jaringan ikat, jaringan otot, & jaringan saraf

Contoh: kumpulan sel-sel otot membentuk

jaringan otot

The Four Primary Tissue Types

Type

Characteristics

Location

Jar.

epitel

e

•Jar. yg melapisi organ (di

permukaan luar / permukaan

dalam)

Skin surface

Organ

surfaces

Interior

linings

Jar.

Otot

•Jar. Tersusun atas sel-sel yg

memanjang, tersusun rapat

•Skeletal

muscle

•Heart muscle

•Smooth muscle

Jar. Ikat

longgar, ada matriks, fungsi: mengikat,

Jar. Terdiri atas sel-sel yg tersusun

meyokong, melindungi jar & organ

Ligaments,

tendons

Bone,

cartilage

Blood

Jar.

Saraf

Jar. Terdiri atas sel-sel eksitabel,

fungsi: mengirim sinyal listrik &

menyimpan informasi

Brain

Spinal cord,

nerves

4 Jaringan Dasar

ORGAN

ORGAN

Sekelompok jaringan yg bekerjasama

membentuk fungsi khusus dalam tubuh

Contoh: jantung, paru-paru, mata, otak,

lambung

SISTEM ORGAN

SISTEM ORGAN

Berbagai organ bekerjasama membentuk

sistem organ sehingga kehidupan organisme

dapat berlangsung

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN

(3)

SISTEM SARAF

SISTEM SARAF

SISTEM SIRKULASI

SISTEM SIRKULASI

(KARDIOVASKULAR)

(KARDIOVASKULAR)

SISTEM

SISTEM

MUSKULOSKELETAL

MUSKULOSKELETAL

SISTEM RESPIRASI

SISTEM RESPIRASI

SISTEM EKSKRESI

(4)

SISTEM REPRODUKSI

SISTEM REPRODUKSI

WANITA

PRIA

(5)

1

/1/2002

dr. Rachmah Laksmi Ambardini

FIK UNY

SEL

(6)

1/1/2002

Unit terkecil organisme

Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma

Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),

karyolemma (membran inti), kromatin.

Sitoplasma: komponen struktural (organella),

komponen nonstruktural (inclusiones= bhn-bhn yg

masuk sel, butir-butir/bercak-bercak, misal:

granulum glikogen)

Bagian Nukleus: Kromosom

Bagian Nukleus: Kromosom

-

Biasanya dlm bentuk kromatin

-Mengandung informasi genetik

-Menyusun DNA

-Menebal saat pembelahan sel

-Jumlah: pd mns 23 pasang

Bagian Nukleus: Membran inti

Bagian Nukleus: Membran inti

Mengelilingi nukleus

2 lapis

Lalu lintas transpor nukleus

Bagian Nukleus: nukleolus

Bagian Nukleus: nukleolus

Bentuk sferis

Tampak saat sel tidak membelah

Mengandung RNA

Mitokondria

Mitokondria

Mempunyai 2 lapis membran: membran

luar & membran dalam (terdapat krista)

Reaksi kimia utk menghasilkan energi

terjadi di krista

Mengontrol kadar air & material lain dlm

sel

Ribosom

Ribosom

Tiap sel mengandung ribuan ribosom

Pabrik protein

Tipe diam (stasioner): di retikulum

endoplasma bergranula

(7)

1/1/2002

Retikulum

Retikulum

endoplasma

endoplasma

Jaringan tubuler, menyebar sampai

membran inti

Berperan pd sistem transpor sel

Tipe tdk bergranula: sdkt ribosom

Tipe bergranula: kaya ribosom

Aparatus Golgi

Aparatus Golgi

Struktur membran dekat nukleus

Terdiri atas lapisan-lapisan, membentuk

suatu kantong

Mengemas protein

Lisosom

Lisosom

Mencerna protein, lemak, KH

Mengirim material yg tdk tercerna ke

membran sel utk dibuang

Sentriol

Sentriol

Organella silindris, berpasangan, dekat

nukleus

Terlibat dlm pembelahan sel

Terdiri atas 9 saluran, masing-masing

mengandung 3 saluran kecil

Membran

Membran

Plasma

(8)

1/1/2002

The Four Primary Tissue Types

Type

Characteristics

Location

Jar.

epitel

e

Jar. yg melapisi organ (di

permukaan luar / permukaan

dalam)

Skin surface

Organ

surfaces

Interior

linings

Jar.

Otot

memanjang, tersusun rapat

Jar. Tersusun atas sel-sel yg

•Skeletal

muscle

•Heart muscle

•Smooth muscle

Jar. Ikat

longgar, ada matriks, fungsi: mengikat,

Jar. Terdiri atas sel-sel yg tersusun

meyokong, melindungi jar & organ

Ligaments,

tendons

Bone,

cartilage

Blood

Jar.

Saraf

Jar. Terdiri atas sel-sel eksitabel,

fungsi: mengirim sinyal listrik &

menyimpan informasi

Brain

Spinal cord,

nerves

4 Jaringan Dasar

SIKLUS SEL

SIKLUS SEL

Interfase: 12-24 jam pd jaringan mamalia;

Sel scr terus menerus membentuk RNA,

menghasilkan protein, & bertambah

ukurannya

Dibagi menjadi 4 tahap: Gap 0 (G0), Gap 1

(G1), fase S (Synthesis), Gap 2 (G2).

SIKLUS SEL: G0

SIKLUS SEL: G0

Saat sel akan keluar dr siklus & berhenti

membelah

Periode istirahat (sementara/permanen)

Contoh yg permanen: sel saraf (sel yg

mencapai tahap akhir perkembangan &

tidak membelah lagi).

SIKLUS SEL: G1

SIKLUS SEL: G1

Sel bertambah ukuran, menghasilkan RNA,

dan membentuk protein

Mempersiapkan sintesis DNA

SIKLUS SEL: FASE S

SIKLUS SEL: FASE S

Menghasilkan 2 sel anakan

Replikasi DNA

SIKLUS SEL: G2

SIKLUS SEL: G2

Gap antara sintesis DNA & mitosis

Sel terus tumbuh & menghasilkan protein

baru

(9)

1/1/2002

FASE PEMBELAHAN SEL (MITOSIS) :

INTERFASE

Nukleus terlihat, membran inti ada,

kromosom tidak terlihat

PROFASE

Kromosom tampak di tempat nukleus berada,

membran inti tidak ada

P

fase pertama mitosis

METAFASE

Spindle (S) komplit, kromosom tertata di ekuator.

M

metafase

ANAFASE

Kromosom yg bereplikasi bergerak menjauh menuju

kutub . A

anafase

(10)

Oleh:

dr. Rachmah Laksmi Ambardini

FIK UNY

Jaringan Otot

Mengandung protein kontraktil

Sel otot & substansia interselularis

Berdasarkan struktur & fungsinya:

1.

Otot polos (textus muscularis non striatus)

2.

Otot seran lintang (otot rangka/textus muscularis

striatus)

3.

Otot jantung (textus muscularis cardiacus)

Otot Polos

Bentuk seperti kumparan (fusiform)

Inti di tengah sel

Sitoplasma: homogen

Otot polos terkecil: pembuluh darah, terbesar: uterus

saat wanita hamil.

Lokasi: pd semua alat yg mampu melakukan kontraksi

di luar kehendak kita

Contoh Otot Polos

(11)

Otot Lurik / Seran lintang

Struktur sel otot rangka

Inti di tepi sel

Sitoplasma mpy myofibril, pd mikroskop elektron

tampak myofilamen

Pd potongan membujur: sel-sel berdampingan,

menunjukkan batas sel yg tdk jelas spt sinsitium,

shg nukleus tampak banyak

Kontraksi: disadari

Contoh Otot Lurik

Otot Seran lintang

(12)
(13)

The action potential inhibit the Ca pump & Ca escapes

from the sarcoplasmic reticulum.

Ca binds to troponin (yellow), causing a

conformational change & movement of tropomyosin

(green). This exposes the myosin head binding site

(white) on the actin (blue).

After the myosin head (red) binds to the actin, the

energy from ATP is necessary to produce movement of

the myosin head. This process repeats itself many

times in a single contraction, pulling the Z-lines (black

line) closer together.

Tipe serabut otot skelet

Tipe serabut otot lurik

Otot Jantung

Sel-sel berbentuk silinder, saling berhubungan dg

hubungan khusus

discus intercalatus

Sitoplasma mirip otot rangka

Nukleus terlihat jelas, di pusat sel

(14)

Selubung Otot

Merupakan serabut penyusun otot, terakit menjadi

berkas-berkas yg rapi

Yg disebut muskulus (makroanatomi): gabungan

berkas otot yg dibungkus oleh jaringan kolagen padat.

Jenis Selubung Otot

Epimisium:

bungkus yg terletak di luar muskulus.

Pd makroanatomi: fascia profunda.

Perimisium

: percabangan epimisium, merupakan

sekat yg membungkus kesatuan otot yg lebih kecil.

Pd makroanatomi: fascia muscularis

Endomisium

: percabangan perimisium,

menyelubungi berkas otot yg lebih kecil. Dikenal

dg: myofibra (disusun oleh sinsitium sel otot)

(15)
(16)
(17)

Substansia interselular

(matriks tulang)

Kandungan air 25 %

Senyawa anorganik (67%): mineral

kalsium, fosfat, Na, Mg, bikarbonat, sitrat.

(18)

Fungsi tulang

Support (penyokong)

Proteksi (organ dalam, otak)

Lokomosi

Penyimpanan mineral, terutama kalsium

Osteogenesis membranacea

Pembentukan dari arah membran (jar.ikat

mesenchyma)

Transformasi fibroblast

osteoblast,

membentuk osteokolagen dg garam-garam sbg

matriks. Matriks mengurung osteosit dlm lakuna

ossea

mengeras

osteum membranaceum

primerius

osteum membranaceum

secundarium.

Contoh: tulang kepala

OSTEOGENESIS MEMBRANACEA

Osteogenesis Cartilaginea

Pembentukan mll tahapan jaringan kartilago

Fibroblast mesenchymalis

chondroblastocytus

terkurung dlm matriks cartilaginea

Ada 2 cara:

! "#$

(pd

model kartilago hyalin yg membentuk tulang) &

" ! "#$

( menggantikan

(19)

OSTEOGENESIS CARTILAGINEA

Remodeling

Jaringan tulang rawan

(kartilago)

Komponen sel : chodrocytus

sel pipih,

makin ke pusat makin bulat, nukleus

bundar/oval, sitoplasma mengandung

vakuola, mitokondria, RER, kompleks

golgi.

Matriks cartilaginea

dihasilkan oleh

chondroblastocytus, tanpa pembuluh darah

Ciri kartilago

Tidak memiliki pembuluh darah

nutrisi

diperoleh dg cara difusi & dari cairan

sinovial

Tidak memiliki pembuluh limfe dan saraf

(20)

Kartilago fibrosa

Bentuk peralihan antara sifat jaringan ikat

padat & kartilago hyalin

Sel berderet-deret, matriks banyak

mengandung serabut kolagen, tidak

mempunyai perichondrium

Contoh: discus intervertebralis, beberapa

tempat perlekatan tendo, ligamentum

capitis femoris

Kartilago Elastik

Matriks: serabut elastis, bercabang-cabang,

anyaman rapat, berhubungan langsung dg

perichondrium

Contoh: daun telinga, kartilago saluran

telinga

Perichondrium

Dimiliki oleh semua kartilago, kecuali

kartilago artikularis sendi & kartilago

fibrosa

Penting utk pemeliharaan & pertumbuhan

(21)

&' &( )*+ .' / 0 ,&+12 ,-&' &( )*+ .' / 0 ,&+12

,-34 5 67

89:; <6=;6>; ?@=AB=C;98ADA

EFGHI J

KLMNO P QRS T

i

U

vaskular

Sistem Kardiovaskular

V WXYZ[\][Y^_^ `ab[ZcbZ\defd c\ded`^Yf

fZgZe]^d cgZeY^fded chdYibdXj

V WXYZ[Yed cXgkeY^ _^ `lab[Z[_dmdbd XnbdX

gZecdodXd clc^YeW XWl`ke [kclihdYnhdY]dW cfZi \deWpdeWcbd cY^ _^ `j

qk[gkcZcXW XYZ[fde\Wkrd Xf^]des

tu v ded `

wu xdcY^ cb

yu z Z[_^]^ `\d ed `sdeYZeWlrZcdlfdgW]Ze j

Jantung

Jantung

>;{A@ ;D8A D8AD|};D~D|75 D8€< ;98A=

=‚€< ;98A=5{A< ;98A=ƒ{5 9A<;98A=„

…D8€< ;98A=75 D8€~54};9„A?;~@C5 D8€~5 4

4 ;{„€~€~~A{A@„

†‚€< ;9 8A=74 ;{„€~€~{4 D|~5 C; 4„

:;D|};D~ D|7‡

;~9A=ˆ@ 5 9; =CA‰

?;D;DŠ5 D~9 A?54 ˆCA4A?‰

?;D;D;~9 A=?A9 A

ƒŠ5 D~9A?5 4?A9A„

(22)

žŸžŸ ¡¢Ÿ£¢¤

Jantung

Jantung

¥¦§¨©ª¦«§ ¨«¬­

® ¯ ¥¦§¨©° §±²³´µ«§±²¶ ¨·¦ ±¶ ¦« ¦«

(

¶ ¦§ ¨©

§± ²¶ ¨¸ ©²¹ ¦·²¸

)

­¦«§ ¦± ¦¦§±²¨º¹ ¦«´µ«§± ²¶µ·¶ ¦« ¦« »

¼ ¯ ¥¦§¨©¦§±²³´µ«§±²¶ ¨·¦±¶ ²±²

(

¶ ¦§ ¨©½ ²¶ ¨¸ ©²¹ ¦·²¸

)

­

¦«§ ¦±¦¦§± ²¨º¹ ¦«´µ«§±²¶µ·¶ ²±²

.

¾¯ ¥¦§¨©¸µº ²·¨« ¦±²¸¦ »©¨·º ³« ¦·²¸

¿¯ ¥¦§¨©¸µº ²·¨« ¦±²¸¦ ³±§ ¦

Jantung: sirkulasi jantung

Jantung: sirkulasi jantung

¡ÀÁÂ ÃÄÅÄÆ ÇÆÁÂÄÈÉ ÈÁ ÈÊÉ ÈÁÂËÆ ÇÈ

ÌÆ ÇÀ ÁÂÍÆÎÅÄÆ ÄÏÄÐÈÉ ÈÁ ÈÊÍÆÈÁÀ ÆÁÂ

¡ÎÂÁ È ÇÉ ÈÁÈ ÊÄÆÎÈÎÃÂÑÈÇÀÃÇÒÅÉÂÈÀ ÃÁÏ ÎÆÊÍÈÀ ÃÐÓÒ ÄÆ ÄÔÃÍÈÍÆÕÈÀ ÃÕÂÕÂ

ÈÎÂÁ ÈÇÉ ÈÁ ÈÊÊÈÇÓÈÄÆ ÇÒÈÎÂÁÕÈÀ Ã ÈÁ ÈÊÖ

×ÈÁ È ÊÉ ÈÁÂÕÆÎÃÁ ÃÊÀÃÔÃÊÍÆÄÔÈÎÂÍÆÑÈÇÀ ÃÇÒØÈÀ Á ÃÄ ÍÈ ÇÈÇÙÄÆÎÈÎÃÂËÆÇÈÍÈËÈ

ÄÆ ÇÃÑÃËÆ ÇÀ ÁÂÍÆÎÍÈ ÇÈÇ ÄÆÎÈÎÃÂÍÈÀ ÃÐÀÁÂÚÃÕÐÂ É ÈÎÂÕÖ×ÈÁÂËÆÇÀÁÂÍÆÎÍÈ ÇÈÇÉ ÈÁ ÈÊ ÉÂÐÏÄÐÈÄÆ ÇÃÑÃÐÈÁ ÃÛÐÈÁ ÃÄÆÎÈÎÃÂÍÈÀÃÐÕÆ ÄÂÎÃÇÈÁÂÕ ÐÃÎÄÏÇÈÎÂÕÖ

×ÈÁ È ÊÀÆ ÁÏÍÕÂÒÆ ÇÈÕÂÉ ÈÁÂÐÈÁ ÃÛÐÈÁ ÃÍÆÈÀ Á ÃÄÍÂÁÂÜÍÄÉÍÆ ËÆ ÇÀ ÁÂÍÆÎÍÂÁÂÄÆÎÈÎÃÂÍÈÀ ÃÐÔÂÚÃÕ ÐÂÉ ÈÎÂÕÖ×ÈÁÂËÆ ÇÀ ÁÂÍÆÎÍ ÁÂ É ÈÁ ÈÊÉÂÈΠÁÍÈ Ç

ÄÆÎÈÎÃÂÍÈÀ ÃÐÕÆ ÄÂÎÃÇÈÁÂÕÈÏÁÀ ÈÍÆÈÏÁÀÈ
(23)

Jantung: kontrol intrinsik

Jantung: kontrol intrinsik

Þßàáâßãäåàæç áè éàáç àêëìßàáâßãí àáâí àîí ì

&

åìîáâí àîí ìï

Þßàáâßãí àáâí àîí ìè éàáç àêëð éñçè éàáç àêäéâíòßäçî

î í àßéçâíñç ãéâíî

(

òó ô

)

äíéáâíçõìéàé à

êåãßõöé àêäí÷éàáéâ ìéàìåîåãçâç÷äí àäí àêé áâíçõ

ìßàáâé ìîíéáâíçõ

.

òßäçîéáâíßøåàáâíñçãéâå

(

òôù ú

îåâéöç á ðçâ ìí àè åäíöåâ ìéîû üó

â éàêî é àêé àýìßàáâ éìîí øåàáâíìåã

õåàæåöéâìåî åãçâç÷è éàáç àêï

Jantung

Jantung

þÿ

Jantung: kontrol ekstrinsik

Jantung: kontrol ekstrinsik

(24)

#$ %&

u

'

u

h darah

Pembuluh darah

()*+,- . /0- 1*)0*- .023) .)44 20.+5+

,

26) .)

,

78. 1849:1-0); 8,+0

.

<. 0- . + /1- 4=),+.3) 46) .)76) . +>) 4 024=

3-5-,2.2702;27?

@- 4)/*- 1;2, 276) .)7;),+ 3

1- 4=),+.3) 46) .)73-1;),+3->) 4 0 24=?

A+46 +4=*-1;2,276) .)7/024 +3)+4 0 +1)9

0 24 +3)1- 6 +)9024 +3))6B- 4 0 +0 +)?

Arteri

Arteri

C DEFGHIJKJLE MGHNOP JME QRSTUM NULEQOTJD HUTRS

E QG JQHVLEONJWHLR

XIYFLE IHM KG UZHNEHZG HTE STJD HESE D[JZG HG HE\

CQG JQHXUMWULE QHM

]

^ _

Vena

(25)

fgh i g

i

jkl

, kapiler, & venula

Arteriola, kapiler, & venula

m nopnqrstuvpwxt oynzrsyvptsqnt w{t n|

}t~qspnu{ qtvpopnp€qs

,

{ qw{ qwxoq~q

,

opv~t o

~pnoyt ntwy{t nt‚wyonqq

,

t{tƒoq~pu€rwoqwyry

(

p„u

…† ‡ ˆ‰†‡ ˆ roroŠ

‹

{ q€rwoqwyryŒp„u xsrvpnysyxqwt sˆpŽt xŽpt ntn Š

pwyst~rot~qspnuopv~t osp‘ t ow’tps{t nt|ˆ

pwqoq“o|{pnrorwqw‹|qotv qw

vpwqwxt ot w ~pnvptŽqsqot€tqnt w‹ps{ n|pstvtnptqtspnxq ‹qw“st vtqˆoq{tt{toywqtvp{ qtpt oqˆ|t w’t t{t”•ƒst~qroro

Arteriola & venula

Arteriola & venula

Kapiler

Kapiler

Sinusoid

Sinusoid

(26)

SISTEM PENCERNAAN

OLEH:

dr Rachmah Laksmi Ambardini

FIK UNY

SISTEM PENCERNAAN

Saluran pencernaan: mulut

anus

Kelenjar pencernaan: kelenjar ludah,

hati, pancreas.

MULUT (Cavum Oris)

Proses mekanis: pengunyahan

otot

maseter, otot temporalis, otot

pteregoid lateral & medial, lidah,

dibantu kelenjar ludah.

Kelenjar ludah: kelenjar parotis,

kel.submandibularis, kel.sublingualis.

fungsi: mengeluarkan saliva

membantu proses pencernaan

(musin, ptyalin).

Kelenjar Ludah

Kerongkongan (Esofagus)

Tabung berotot, panj. 20-25 cm, mulai dari

faring sp pintu masuk lambung (pars

cardiaca lambung)

mll toraks,

menembus diafragma

masuk abdomen,

menyambung ke lambung.

Makanan berjalan krn gerakan peristaltik

serabut otot di depan mak.mengendor & yg

di blkng mak.kontraksi

shg mak.dpt

Esofagus

(27)

Lambung

Terletak di daerah epigastrik, Bagian:

kardia, fundus, korpus, pylorus (antrum &

salurannya)

Fungsi: menerima mak. Dari esofagus,

menampung, & utk pencernaan

karbohidrat, protein, & lemak. Enzim:

pepsin,renin, lipase.

Kelenjar di lapisan mukosa lambung

getah lambung (HCl)

disinfektan & spy

suasana lambung cocok utk kerja kimiawi

enzim.

Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,

muskularis, & serosa.

Lambung

Lambung

A. Lapisan mukosa

B. lapisan otot

(sirkuler, oblique,

longitudinal)

(28)

Usus Halus

Usus halus: duodenum, jejenum, & ileum.

Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,

muskularis, & serosa.

Duodenum: pencernaan mak. Dg bantuan

enzim dari pancreas & empedu.

Jejenum: pencernaan mak. Disempurnakan

oleh enzim dari usus halus sendiri.

Ileum: mak. Sudah tercerna scr sempurna

& siap utk diserap.

Usus halus (duodenum)

(29)

Usus Besar (kolon)

Panj. 1,5 m

terdiri atas: kolon

ascendens, kolon transversum, &

kolon descendens. Bagian kolon

selanjutnya: sigmoid & rektum.

Fungsi : penyerapan air & proses

pembusukan.

Kolon

Hati (hepar)

Letak di rongga abdomen seb.kanan

atas, di bawah diafragma.

Fungsi hati: proses metabolisme &

detoksifikasi.

Proses metabolisme: sintesis protein,

penyimpanan glukosa, & pengolahan

fraksi-fraksi lemak.

(30)

Struktur Hati

œ ž Ÿ  Ÿ ž¡ ¢£

Suplai darah di hati

Mendapat aliran darah dari:

1.Vena porta hepatika: membawa darah

yg berasal dari usus & lien

2. Arteri hepatika: membawa darah

kaya oksigen dari aorta.

Vena porta & arteri hepatika menyatu di

hati membentuk sinusoid

keluar

dari hati melalui vena hepatika.

œ ž Ÿ  Ÿž¡ ¢£

Pancreas

Bagian eksokrin & endokrin (1%)

Eksokrin: enzim yg membantu pencernaan

(1,5 liter/hari)

Trypsin, chymotypsin: memecah protein

mjd peptida/asam amino.

Amilase: memecah kh/glikogen mjd

glukosa.

(31)
(32)

·

/

·

/2

¸ ¸

2

¹

le

h

º

dr.

»

a

ch

m

a

h

¼

i

m

s

k

a

½

m

b

a

rd

in

i

¾ ¿ÀÁÂ

Y

ÃÄ ÃÅÆÇÈ ÆÉÊ ËÌËÃËÊ

Ã

is

te

m

È

e

rn

a

fa

s

a

n

ÍÎ

n

g

s

i

Ï

m

e

n

ye

le

Ð

a

p

n

a

k

ra

g

g

n

e

n

g

a

m

b

ila

n

2 &

p

e

m

b

u

a

n

g

a

n

ÑÐ

2 o

le

h

d

a

ra

h

.

Ò

a

t p

te

p

m

e

rtu

k

a

ra

n

g

a

s

p

e

rn

a

fa

Ó

.

s

a

n

Ô

d

a

2 b

a

g

ia

n

Õ

ya

itu

Ï

Ö

.

Ba

g

ia

n

k

d

u

o

n

k

s

i

Ò

ta

u

n

a

rk

m

n

a

h

g

n

e

d

a

ra

p

e

rn

a

fa

s

a

n

Õ

m

e

n

ya

Õ

m

b

ri k

e

m

e

g

rin

e

le

m

b

a

b

a

n

Õ

&

m

e

n

ye

Ó

n

s

s

.

a

a

u

ik

u

h

u

g

Õ

id

n

u

h

la

rin

g

Õ

tra

k

e

a

Õ

b

ro

n

k

u

s

Õ

b

ro

n

k

io

lu

s

.

2.

Ba

g

ia

n

re

s

p

ira

s

i

Ò

k

p

n

a

k

u

la

e

m

e

rtu

k

a

ra

n

u

d

a

ra

p

e

rn

a

fa

s

a

n

Ó

d

u

ctu

Õ

s

a

s

lv

e

o

li

a

ccu

Õ

s

a

lv

e

o

li

a

lv

e

o

li.

×

e

ra

lih

a

n

k

e

d

u

a

b

n

in

g

ia

a

i te

rja

d

i d

i b

ro

n

k

io

lu

s

re

s

p

ira

to

riu

s

.

Ì

u

n

g

s

i

Ø

e

ts

a

ir in

to

a

n

d

o

u

t o

f th

e

b

o

d

y a

n

d

a

llo

ws

g

a

s

e

xch

a

n

g

e

Ù

o

n

d

u

ctin

g

p

o

rtio

n

Ú

a

s

a

l ca

Õ

n

h

Õ

ryn

a

a

p

o

s

ity

v

la

Õ

ryn

x

tra

x

ch

Õ

b

e

a

ro

n

ch

Õ

i

b

ro

n

ch

Õ

te

io

le

s

rm

in

a

l b

ro

n

ch

io

le

s

Û

a

rm

s

Õ

m

o

is

n

te

s

a

ir

»

e

s

p

ira

to

ry p

o

rtio

n

Ü

e

s

p

ira

to

ry b

Õ

a

lv

o

e

n

r d

ch

la

ro

u

cts

Õ

s

le

io

a

lv

e

o

li

Ý

a

s

e

xch

a

n

g

e

o

ccu

rs

Ba

g

ia

n

É

e

s

p

ira

s

i

Ã

is

te

m

È

e

rn

a

fa

s

a

n

Þ

e

n

u

ru

t a

n

a

to

m

in

ya

ß

k

a

ita

n

n

ya

d

g

p

a

ru

-p

a

ru

d

ib

a

g

i m

e

n

ja

d

i 2

ß

ya

º

itu

àá

Ba

g

ia

n

yg

a

d

a

d

i lu

a

r p

a

ru

-p

a

ru

â

e

xtra

ã

u

p

a

lm

o

n

ry a

º

h

irwa

id

u

n

g

ß

la

ys

rin

g

ß

tra

k

e

a

ß

b

ro

n

k

u

s

.

2.

Ba

g

ia

n

yg

a

d

a

d

i d

a

la

m

p

a

ru

-p

a

ru

â

in

tra

p

u

lm

o

n

a

ry a

ãº

irwa

b

ro

n

k

io

lu

s

ß

ys

d

u

ctu

s

a

lv

e

o

li

ß

s

a

ccu

ß

a

lv

e

o

li

s

a

lv

e

o

li

ã

.

ä

id

u

n

g

å

tru

k

tu

r tu

la

n

g

ra

wa

ß

e

l re

n

ite

p

s

p

ira

s

i

â

o

p

tifica

s

tra

d

u

e

s

ãß

tu

m

co

in

e

d

ra

m

lu

r b

a

n

e

rs

ilia

p

e

n

ciu

m

a

n

.

»

u

a

n

g

-ru

d

g

n

a

a

la

m

h

id

u

n

g

â

co

n

ch

a

s

u

p

e

rio

r

ß

m

e

d

ia

ß

& in

fe

ã

rio

r

d

u

n

a

ik

is

k

n

o

g

n

e

m

d

a

ra

p

e

rn

a

fa

a

n

s

s

u

p

a

ya

s

a

i d

u

s

e

g

k

tu

n

a

tu

h

u

b

e

b

u

h

.

(33)

æ

/

æ

/2

ç ç

2

è

a

s

a

l p

a

s

s

a

g

e

éê ëìíî

ï

a

rin

g

ð

a

n

ju

ta

n

d

a

ri fa

rin

g

.

Ba

g

ia

n

a

wa

l la

rin

g

te

a

t s

a

p

rd

e

m

a

ca

m

k

le

p

yg

d

is

e

b

u

t e

p

ig

lo

ti

ñò

fu

ó

m

ce

n

e

i

s

g

n

g

a

h

m

a

s

u

k

n

ya

b

e

n

d

a

a

s

in

g

k

e

s

p

n

ra

lu

a

e

rn

a

fa

s

a

n

.

ð

a

rin

g

m

d

s

g

u

n

n

a

g

n

e

tru

k

tu

r tu

la

n

g

ra

wa

n

yg

m

e

n

ja

m

in

s

a

lu

ra

n

p

e

rn

a

fa

s

a

n

s

e

la

lu

te

rb

u

k

a

.

ô

i

ð

a

rin

g

te

a

a

p

rd

t p

ita

s

u

a

ra

ï

a

ryn

x

õö÷ø ùúûüýøúõþÿø

ra

k

e

a

(34)

/

/2

2

ra

ch

e

a

Bro

n

k

u

s

a

ri tra

k

e

a

s

a

n

n

ra

lu

a

fa

s

b

e

rla

n

ju

t k

e

b

ro

n

k

u

b

e

rca

b

a

n

g

2 k

n

& k

n

a

a

k

iri

ira

-k

ira

s

e

tin

g

g

i v

rte

b

ra

e

to

a

lis

k

ra

.

e

la

n

ju

tn

ya

b

ro

n

k

u

s

k

a

n

a

n

b

e

rca

m

g

n

a

b

jd

3 b

ro

n

k

io

lu

d

a

n

b

ro

n

k

u

s

k

iri b

e

rca

m

g

n

a

b

jd

2 b

ro

n

k

io

lu

s

.

Bro

n

k

u

s

a

d

a

yg

te

d

ta

k

rle

i lu

a

r p

a

ru

-p

a

ru

& d

i

d

a

la

m

p

a

ru

-p

a

ru

.

e

n

g

a

n

d

u

n

g

e

l p

p

ite

s

e

u

d

o

s

tra

tifica

tu

m

co

m

n

a

r b

lu

la

e

rs

ilia

n

o

is

a

p

to

t p

o

lo

tu

la

n

g

ra

wa

n

& k

e

le

n

ja

r.

B

-

rin

g

a

n

p

a

ru

-p

a

ru

b

ifa

rs

e

t e

la

s

ti

b

e

rp

o

ri

&

s

p

o

n

g

e

u

s

.

a

ru -p

a

ru

te

i a

a

rb

g

ta

s

b

p

b

a

b

ra

e

e

a

g

ia

n

lo

b

u

s

!

.

a

ru -p

a

ru

k

a

n

a

n

3 lo

u

b

p

a

ru

-p

a

ru

k

iri 2 lo

b

u

s

.

"

u

n

g

s

i

#

p

e

rtu

k

a

ra

n

o

k

s

ig

e

n

& k

a

rb

o

n

d

io

k

s

id

a

.

e

n

g

n

e

n

d

a

lia

p

#

fa

a

rn

e

s

cr k

s

a

n

im

ia

wi

k

a

d

a

r

$%

2 d

a

ra

h

!

& d

g

k

o

n

tro

l s

a

ra

f.

(35)

'

/

'

/2

( (

2

B

)*+,- *. /0

1

n

g

a

n

d

u

n

g

tu

e

ra

n

la

g

wa

n

& k

2

la

p

a

in

m

ja

r

le

e

n

ro

p

ria

d

lilin

i o

e

g

ik

to

t p

o

lo

32 4

a

p

is

a

n

te

rlu

a

r te

rd

iri a

s

ja

ta

rin

g

a

n

ik

t.

a

5

p

ite

l

6

k

n

r s

a

m

lu

o

e

la

p

is

b

e

rs

ilia

.

7

m

p

a

t p

e

ra

g

n

a

k

rtu

e

a

s

p

e

rn

a

fa

s

a

n

8.9:*.-;

k

p

a

n

h

m

a

n

a

k

d

n

a

n

k

ju

u

n

e

u

ctu

2

s

a

s

lv

li

e

o

a

ccu

s

a

lv

e

o

li m

k

k

a

e

b

m

u

e

a

ra

h

Be

b

e

ra

p

a

a

li.

o

e

lv

<

u

ru

f d

6

d

u

ctu

s

a

lv

e

o

li.

<

u

ru

f s

6

s

a

ccu

s

a

lv

e

o

li.

8.9:*.-=8+08./)8++8

Y

0:.

(36)
(37)

DEDFGHIJKELI KEJD DEDFGHIJKELI KEJD

OLEH:

d

M

Rachmah Lak

N

mi

Amba

M

dini

FIK UNY

DOPQ RS

DOPQ RS T UOVW UOTPT UOVW UOTP

Si

X Y

em y

g be

Z

f

[\]X

i

[Y

k mengel

[^ Z

kan za

Y

-za

Y

y

g

X [_^

h

Y

idak dib

[Y [`a

an oleh

Y[b[` c

Ginjal,

[Z

e

Y

e

Z

, kand

[\]

kemih, &

[Z

e

YZ

a.

GINJAL

DQUTdQ T U

DQUTdQ T UWVWQeS OWVWQeS OfO VgWhfO VgWh

iOVgWh

iOVgWh iO VgW hiO VgW h

(38)

w rx yzu

w rx yzu{{vut|}~usvut|}~us

Diame

€

e

‚ƒ„

mm, mengand

…†‡

kapile



-kapile



da



ah, mpy

k

…€…ˆ‰

a

Š

k

…‹

a



& k

…€…ˆ…

ina



i

…Š

.

Di

Š

eb.l

…Œ

dib

…†‡

k

…Š„

lapi

Š

an (cap

Š…‹

a

Bo



man

Š

). Lap.l

…Œ

(lap.pa



ie

€

al)

epi

€

el

ŠŽ…Œ

o

…ŠŠ

implek

Š

. Lap.dlm (lap.

‰

i

Š

ce



al)

podo

Š

i

€

Fil

€

a

€

glome

…

l

…Š

:

„ ‘

ml/mn

€

„’

ml di

Š

e



ap

kembali di

€…ˆ…‹…Š

.

Mac

…‹

a den

Š

a:

€…ˆ…‹…Š

y

g mengand

…†‡

ba



i

Š

an in

€

i

pada

€

pd dinding y

g

€

e



eka

€

dg k

…€…ˆ‰

a

Š

k

…‹

a



glome

…‹…Š

.

w rxyzu w rxyzu

Glomerulus

“}xzu

c

t~”}

x

(39)

Macula densa

Macula densa

Ke

˜

e

™

angan:

Anak panah hi

˜

am: mac

š›

a den

œ

a

memoni

˜

o

™

kada

™

Cl dlm

˜šš›šœ

di

œ˜

al,

œ

hg apa

™

a

˜šœ

j

šž˜

a

glome

™š›šœ

dp

˜

menga

˜š™

laj

š

fil

˜™

a

œ

i glome

™š

l

šœ

.

CORPUSCULUM RENAL

SUPLAI DARAH GINJAL

Tubulus ginjal

(40)

Tubulus ginjal

Tubulus ginjal

NEFRON

1. Proximal convoluted

tubule

2. Descending limb of

Loop of Henle

3. Ascending Limb of

Loop of Henle

4. Distal convoluted

tubules

1. Simple cuboidal epithelial

cells with prominent brush

borders of microvilli.

2. Simple squamous epithelial

cells

3. Simple cuboidal to low

columnar epithelial cells.

4. Simple cuboidal epthelial

cells

THE NEPHRON

Ureter

Ureter

Menghubungkan ginjal dg kandung kemih. Jumlah

2 (kanan & kiri), panj: 35-40 cm.

Kandung kemih

Kandung kemih

(41)

Uretra

Uretra

Saluran yg berjalan dr kandung kemih ke

arah luar.

Referensi

Dokumen terkait

Dinilai Kembali, kecuali yang bersifat pengaturan Permanen mulai dari rancangan awal sampai dengan rancangan akhir dan telaah hukum. Instruksi/ Surat Edaran Kepala Badan

Sebagai institusi keuangan yang memberikan pinjaman dananya kepada debitur, pada dasarnya Bank tersebut menghendaki agar pinjaman tersebut dapat dikembalikan sesuai

Dalam hal ini penulis akan mempertimbangkan harga saham dalam pasar pada Bursa Efek Indonesia dan menggunakan Analisis Kebangkrutan Z atau Z crore untuk melihat

Berikut adalah hal-hal yang disiakpan antara lain melakukan telaah materi operasi vektor yang belum tesampaikan di Siklus I , membuat Silabus dan Ren- cana Pelaksanaan

2) Sasaran, mencakup sasaran perorangan, keluarga, kelompok masyarakat, dan lembaga/ organisasi pelayanan sosial yang memiliki dan memanfaatkan kemampuannya

Tesis yang berjudul ”Penurunan Titik Awan Biodiesel melalui Penambahan aditif ester asam lemak bercabang&#34; merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian Magister di

Perbedaan Intervensi Muscle Energy Technique dan Infrared dengan Positional Release Technique dan Infrared terhadap Penurunan Nyeri Myofascial Pain Syndrome otot

karena nilai P-value (sig-2 tailed) kurang dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan rata- rata kemampuan pemahaman matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka