• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IIA DENGAN MEDIA ABACA FLASHCARD DI MINU WEDORO WARU-SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IIA DENGAN MEDIA ABACA FLASHCARD DI MINU WEDORO WARU-SIDOARJO."

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI

SKRIPSI

Oleh : ANISWATIN

D07212043

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA

(2)
(3)

iii Nama : ANISWATIN

NIM : D07212043 Judul :

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IIA DENGAN MEDIA ABACA

FLASHCARD DI MINU WEDORO WARU-SIDOARJO

Surabaya, 27 Juli 2016 Pembimbing

(4)

iv

Mengesahkan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universita Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag NIP. 196311161989031003

Penguji I,

Drs. Munawir, M.Ag NIP.196508011992031005

Penguji II,

Wahyuniati, M.Si NIP.198504292011012010

Penguji III,

Zudan Rosyidi. SS. MA. NIP.198103232009121004

Penguji IV,

(5)
(6)

ii

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing: Zudan Rosyidi, SS. MA.

Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Bahasa Inggris, Media ABACA flashcard. Latar belakang penelitian ini adanya kesulitan yang dialami siswa kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo dalam hal berbicara bahasa Inggris. Data yang didapatkan menunjukkan dari 27 siswa, hanya 11 siswa mampu memperoleh nilai di atas KKM dan 16 anak lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM. Sehingga peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini melalui media ABACA flashcard.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II dengan menggunakan media ABACA Flashcard di MINU Wedoro Waru Sidoarjo?, (2) Bagaimana penerapan media ABACA Flashcard terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II di MINU Wedoro Waru Sidoarjo?

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adlah siswa kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo yang terdiri dari 27 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan media ABACA flashcard untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan non-tes.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa media ABACA flashcard dapat dan telah diterapkan dengan baik untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa. Hampir semua langkah pembelajaran dalam hal penggunaan media telah diterapkan dengan tepat, sebelum menggunakan media, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 63,70. terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya media ABACA flashcard. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 73,4 meningkat menjadi 81,8 di siklus II. Prosentase ketuntasan belajar siswa juga meningkat dari 20 siswa yang tuntas dengan prosentase 74% di siklus I menjadi 25 siswa dengan prosentase 92,5% di siklus II. Nilai rata-rata siswa dan prosentase ketuntasan juga diperoleh dengan kesempatan pengerjaan produk yang menunjang keterampilan literasi siswa pada setiap siklus.

(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN... vi

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tindakan Yang Dipilih ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Lingkup Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Keterampilan Berbicara ... 14

1. Pengertian Keterampilan ... 14

2. Pengertian Berbicara ... 15

3. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 17

(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

iii

B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran ... 20

1. Pengertian Media ... 20

2. Jenis-jenis dan Karakteristik pemilihan Media ... 21

C. Tinjauan Tentang Media Flashcard ... 23

1. Pengertian Flashcard ... 23

2. Manfaat Flashcard ... 24

3. Cara Membuat Media Flashcard ... 25

D. Tinjauan Tentang Media ABACA Flashcard ... 26

1. Pengertian ABACA Flashcard ... 26

2. Cara Membuat Media ABACA Flashcard ... 27

3. Langkah-langkah Penggunaan ABACA Flashcard ... 28

E. Tinjauan Tentang Bahasa Inggris ... 30

1. Pengertian Bahasa Inggris ... 30

2. Tujuan pembelajaran bahasa inggris di SD/MI ... 31

3. Ruang lingkup pembelajaran bahasa inggris SD/MI ... 32

4. Materi Bahasa Inggris ... 33

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34

B. Setting dan Subyek Penelitian ... 36

C. Variabel yang di teliti ... 36

D. Rencana Tindakan ... 37

1. Siklus I ... 37

2. Siklus II ... 40

E. Data dan Cara Pengumpulan ... 41

F. Indikator Kinerja ... 56

G. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah ... 59

B. Hasil Penelitian Persiklus ... 60

1. Tahap Prasiklus ... 60

2. Tahap Siklus I ... 64

3. Tahap Siklus II ... 89 C. Pembahasan Hasil Penelitian

(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

iv

Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Fruits And Vegetables Kelas IIA MINU Wedoro

Waru Sidoarjo ... 110 2. Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris

Kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo Dengan

Menggunakan Media ABACA Flashcard ... 116 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 118 B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP

(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kelas II Semester 2 ... 33

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 38

Tabel 3.2 Panduan wawancara sebelum penelitian kepada guru kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo... 43

Tabel 3.3 Panduan wawancara sesudah penelitian kepada guru kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo... 44

Tabel 3.4 Panduan wawancara sesudah penelitian kepada siswa kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo... 44

Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 45

Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 48

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Keterampilan berbicara Bahasa Inggris ... 51

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris ... 51

Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Produk... 54

Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Produk ... 54

Tabel 3.11 Tingkat Keberhasilan Belajar ... 57

Tabel 4.1 Jumlah murid/siswa MINU Wedoro tiap tahun ... 60

Tabel 4.2 Jumlah Rombongan Belajar MINU Wedoro ... 61

Tabel 4.3 Hasil Nilai keterampilan berbicara Siswa kelas IIA MINU Wedoro Waru Sidoarjo sebelum menggunakan media ABACA Flashcard ... 63

Tabel 4.4 Daftar Nilai pada keterampilan berbicara siswa kelas IIA pada siklus I ... 75

Tabel 4.5 Hasil nilai produk siswa pada siklus ... 80

Tabel 4.6 Hasil rekapitulasi nilai siswa siklus I ... 81

Tabel 4.7 Hasil observasi aktivitas guru siklus I ... 84

(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

vi

Tabel 4.9 Hasil nilai keterampilan berbicara siswa menurut kelompok

pada siklus II... 98

Tabel 4.10 Hasil hasil nilai keterampilan berbicara siswa menurut nomor absen pada siklus II ... 99

Tabel 4.11 Hasil nilai produk siswa pada siklus II ... 102

Tabel 4.12 Hasil rekapitulasi nilai siswa pada siklus II ... 103

Tabel 4.13 Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II ... 106

(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

vii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan

Siklus II ... 117

Grafik 4.2 Grafik peningkatan prosentase ketuntasan siswa secara

klasikal ... 120

(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Siklus PTK Menurut Kurt Lewin ... 35

Gambar 4.1 Kegiatan Awal Pembelajaran ... 68

Gambar 4.2 Antusias siswa ketika merespon pertanyaan guru ... 69

Gambar 4.3 Guru mengenalkan dan menjelaskan cara bermain media ABACA Flashcard ... 70

Gambar 4.4 Guru melakukan pemanasan dengan media ABACA Flashcard terhadap kelompok untuk menambah vocab bahasa inggris ... 71

Gambar 4.5 Siswa sedang asyik melihat daftar harga pada Car and Cake prices ... 72

Gambar 4.6 Isi dari Car and Cake Prices ... 72

Gambar 4.7 Siswa sedang mendeskripsikan card didepan kelas ... 74

Gambar 4.8 Siswa sedang menukarkan koinnya dengan hadiah... 77

Gambar 4.9 Siswa mendapatkan hadiah setelah menukarkan koin ... 77

Gambar 4.10 Siswa sedang menggambar buah apel dan mendeskripsikannya ... 78

Gambar 4.11 Antusias siswa dalam menjawab soal card teka-teki dari guru ... 95

Gambar 4.12 Guru menanyakan kesiapan pasangan yang akan maju kedepan ... 97

Gambar 4.13 Siswa sedang menggambar di LK yang disediakan guru ... 101

(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Instrumen Validasi RPP Siklus I

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Lampiran 5 Instrumen Validasi Aktivitas Guru

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 7 Instrumen Validasi RPP Siklus II

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 10 Instrumen Validasi Aktivitas Siswa

Lampiran 11 Daftar Nilai Prasiklus Lampiran 12 Daftar Nilai Siklus I Lampiran 13 Daftar Nilai Siklus II Lampiran 14 Contoh hasil pruduk siswa

Lampiran 15 Instrumen wawancara kepada Guru sebelum penelitian Lampiran 16 Instrumen Wawancara Kepada Guru Sesudah Penelitian Lampiran 17 Instrumen Wawancara Kepada Siswa Sesudah Penelitian Lampiran 18 Profil Madrasah

Lampiran 19 Dokumentasi

Lampiran 20 Lampiran Media ABACA Flashcard Lampiran 21 Surat Tugas

Lampiran 22 Kartu Konsultasi Skripsi

(15)

1 A. Latar Belakang

Dalam suatu kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia di tuntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.

(16)

menyimak gagasan atau informasi, melalui ucapan atau suara juga sebagai medianya.

Berbicara menggunakan Bahasa Inggris adalah hal yang sangat sulit bagi anak SD/MI terutama pada kelas dasar. Bagi sebagian orang dewasa, berbicara menggunakan Bahasa Inggris bukanlah hal yang mudah. Siswa tingkat SD/MI sering kali mengalami kebingungan dan kejenuhan saat mempelajari Bahasa Inggris. Kebingungan yang sering muncul adalah ketika siswa dihadapkan untuk menghafal kosa kata dan conversation yang dirasa sangat sulit untuk diucapkan.1

Kejenuhan yang sering muncul adalah pada saat siswa telah lama menghabiskan waktu untuk mencari dan mengartikan kosa kata, namun akhirnya mereka belum dapat menyelesaikannya hingga waktu pelajaran usai. Kendala-kendala inilah yang mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

Sering kali dalam pelaksanaan di lapangan, materi berbicara menggunakan Bahasa Inggris hanya dilalui secara sederhana oleh guru tanpa memperhatikan motivasi siswa pada materi tersebut. Materi berbicara menggunakan Bahasa Inggris sering kali dilaksanakan oleh guru Bahasa Indonesia dengan metode pemberian tugas praktek menyuruh siswa membaca percakapan di depan kelas dan penilaian.2 Tidak adanya strategi atau metode

1 Tarigan Guntur. 1981, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung : Angkasa).

34

2 Harun, Mochammad dkk. 2007. “Pembelajaran Bahasa Indonesia”. (Aceh: Universitas Syiah

(17)

maupun media yang menarik dalam pembelajaran percakapan, membuat materi tidak berkesan di hati siswa sehingga membuat mereka bingung dan takut saat dihadapkan kembali pada praktek berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif, dan inofatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya. Dalam mengajarkan Bahasa inggris terutama dalam hal berbicara sangat diperlukan suatu media maupun strategi yang efektif untuk mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi sehingga semua siswa dapat menerima materi tersebut dengan baik dan menyenangkan.

Dalam suatu wawancara dengan guru dan penelitian di MINU WEDORO WARU Sidoarjo pada saat mengadakan program PPL II (Praktek Pengalaman Lapangan) di kelas 2 A tepatnya yang sedang mengikuti pelajaran bahasa inggris yang dalam prosesnya siswa jarang sekali melakukan conversation atau percakapan terhadap teman atau pengajarnya. Bahkan kesempatan berbicara mereka sangat sedikit. Nilai ketepatan siswa dalam melafalkan kata dalam bahasa inggris jauh dari kata tepat.3

3 Hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran bahasa inggris yang di lakukan oleh bu

(18)

Peneliti memilih MINU WEDORO tersebut karena madrasah belum menggunakan media-media pembelajaran yang menarik minat siswa aktif dalam pembelajaran. Selain itu guru-guru masih belum semua memahami strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar yang lebih baik. Didalam kelas 2 A terdapat 27 siswa , hampir 75% dalam memahami bahasa Inggris khususnya dalam hal berbicara sangatlah kurang. Dari 27 siswa hanya ada 11 siswa yang tuntas.

Jadi di MINU WEDORO WARU Sidoarjo sangat perlu diterapkannya suatu media yang menarik dan efektif guna meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Inggris, dalam hal ini peneliti akan menerapkan suatu media yang baru yakni dengan media ABACA Flashcard. ABACA

Flashcard ini sangat berbeda dengan Flashcard-flashcard yang lain karena

dalam ABACA Flashcard ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, petualangan yang seru, dan yang paling menarik ada reward yang di peroleh siswa jika ia berhasil menjawab pertanyaan dari guru. Disamping ia belajar Berbicara Bahasa Inggris dia juga bisa bermain dengan memanen beberapa koin/ reward yang ia dapatkan yang nantinya dapat ditukar dengan hadiah menarik sehingga dalam pembelajaran bahasa inggris tersebut, siswa tidak terkesan berada dalam suatu pembelajaran yang serius namun layak halnya seperti bermain.

(19)

pembelajaran bahasa Inggris siswa akan lebih kreatif dan berprestasi dalam hal peningkatan berbicara bahasa Inggris.

Atas dasar latar belakang permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul sebagai berikut: ” Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas IIA Dengan Media ABACA Flashcard Di MINU Wedoro Waru-Sidoarjo”

Peneliti mempertimbangkan penggunaan media ABACA flashcard ini dari penelitian-penelitian terdahulu untuk mengetahui keefektifan media ini. Pertama, penelitian dari Muhammad Ainur Rofiq, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan program studi PGSD Universitas Jember dengan judul “Penggunaan media flash card untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa kelas IV MI TPI Tambnakrejo Gurah Kediri” Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dengan cara bersiklus dan akan dilakukan dalam dua siklus.

(20)

mengalami peningkatan walaupun sedikit. Pada pra tindakan, kelompok tinggi mempunyai rata-rata 66,25 menjadi 70,84 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 81,25. Diketahui pula bahwa peningkatan keterampilan berbicara siswa pada siklus I belum mencapai peningkatan belajar secara klasikal yaitu 80%, Pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan siklus I.

Pada siklus II terjadi peningkatan persentase keberhasilan klasikal. Persentase pada siklus I yaitu 67% menjadi 83% pada siklus II atau dapat dikatakan mengalami peningkatan sebesar 16%. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media flash card melalui aktivitas bernyanyi dan bercerita dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.4

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Empit Hotimah, mahasiswa Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan,Universitas Garut dengan judul “Penggunaan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Kelas Ii Mi Ar-Rochman Samarang Garut” .

Metode penilitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahap-tahap : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan

(acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Teknik

(21)

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tes, (2) wawancara, (3) observasi.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah untuk pelaksanaan tindakan pertama pembelajaran belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini dapat dilihat masih adanya siswa yang kurang melibatkan diri dalam penggunaan media flashcard dan masih adanya siswa merasa bingung dengan apa yang diintruksikan guru sehingga nilai rata-rata yang didapat siswa pada siklus I adalah 68, dengan ketuntasan belajar sekitar 72%. Dengan melihat Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan di MI Ar-Rochman yaitu 65, ada 13 0rang yang mencapai kriteria tuntas, artinya hanya 72% sedangkan menurut KTSP suatu pembelajaran dikatakan tuntas apabila nilai ketuntasan yang didapat siswa ≥ 75% dari jumlah siswa. Adapun pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yang didapat siswa pada siklus II adalah 84, dengan ketuntasan belajar sekitar 100%.5

Ketiga, penelitian dari Ika Widyasari, mahasiswa PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisersitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Penerapan Metode Permainan Melalui Media Flash Card Dalam Peningkatan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SDN 2 Kebasen” PTK ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Kebasen yang beralamat di Jl.Lapangan Pompa Air Gambarsari Desa Kebasen RT 2 RW

(22)

2 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, siswa-siswi kelas IV SDN 2 Kebasen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-lakidan 12 siswa perempuan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Jenis data dalam PTK ini ada dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. Data kualitatif berupa informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan menerapkan metode permainan melalui media flash card yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yaitu teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 72,42 dengan persentase ketuntasan 69,45%, pada siklus II nilai rata-rata siswa 80,30 dengan persentase ketuntasan 82,41%, sedangkan pada siklus III nilai rata-rata siswamencapai 86,56% dengan persentase ketuntasan 96,30%. Peningkatan tersebut telah mencapai indikator capaian kinerja penelitian yang ditetapkan yaitu 80%.6

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

1.

Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II menggunakan media ABACA Flashcard diMINU Wedoro Waru Sidoarjo?

2.

Bagaimana penerapan media ABACA Flashcard terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II di MINU Wedoro Waru Sidoarjo?

C. Tindakan Yang Dipilih

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Inggris pada siswa kelas II MINU Wedoro Waru Sidoarjo menggunakan media ABACA Flashcard dengan harapan proses belajar didalam kelas menjadi efektif, menyenangkan, aktif serta siswa siswi kelas II MINU Wedoro Waru Sidoarjo dapat meningkatkan ketrampilan berbicaranya pada mata pelajaran bahasa Inggris khususnya.

D. Tujuan Penelitian

(24)

1. Mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas II menggunakan media ABACA flashcard di MINU Wedoro Waru Sidoarjo.

(25)

E. Lingkup Penelitian

Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak menimbulkan kekeliruan atau meluasnya pembahasan, maka perlu dibatasi masalah-masalah yang akan dibahas. Adapun ruang lingkup pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup kajian dari segi bidang studi hanya difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas II semester 2 tahun pelajaran 2015-2016, pada materi Fruits and Vegetables dengan standar kompetensi “Mengungkapkan informasi sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik” dalam kompetensi dasar “Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat sederhana secara berterima”.

2. Subyek penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas II semester 2 tahun pelajaran 2015-2016 di MINU Wedoro Waru Sidoarjo

3. Mata pelajaran Bahasa Inggris yang dimaksud adalah berkaitan dengan materi “Fruits and Vegetables” dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.

4. Implementasi penelitian ini menggunakan Media ABACA Flashcard

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

(26)

Hasil penelitian tindakan kelas diharapkan bermanfaat secara teoritis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengajaran di bidang Bahasa Inggris yang lebih kreatif dan inovatif. Berdasarkan hasil penelitian ini nantinya akan dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa:

1) Dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan semangat belajar karena proses pembelajarannya menyenangkan.

2) Proses belajar mengajar menjadi tidak membosankan dan menjadi hidup.

b. Manfaat bagi guru:

1) Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan beberapa media. Salah satunya dengan Media ABACA Flashcard untuk meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Inggris. 2) Guru dapat mengoreksi kelemahan dan kelebihan sistem pengajarannya selama ini sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan. c. Manfaat bagi sekolah:

1) Sebagai bahan rujukan bagi sekolah untuk mengadakan bimbingan dan pelatihan bagi guru-guru, agar menggunakan Media ABACA

(27)

2) Memberikan ide baru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah

3) Meningkatkan kredibilias dan kualitas sekolah d. Manfaat bagi masyarakat:

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.

e. Manfaat bagi peneliti:

(28)

14

1. Pengertian Keterampilan

Berdasarkan kata yang menyusunnya, keterampilan berasal dari

kata terampil (skill full) yang artinya kecakapan melaksanakan dan

menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari

kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan

cekatan. Keterampilan sendiri diartikan sebagai suatu kecakapan untuk

menyelesaikan tugas.7 Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan

dengan urat syaraf dan otot-otot (neoromuscular) yang lazimnya tampak

dalam kegiatan jasmaniyah seperti berbicara, menulis, mengetik, olahraga

dan lain sebagainya.8.

Suatu keterampilan diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan

manusia. Istilah keterampilan mengacu pada kemampuan untuk

melakukan sesuatu dengan cara yang efektif. Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kecakapan,

kemampuan dan ketepatan dalam menyelesaikan suatu tugas.

(29)

2. Pengertian Berbicara

Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi

dengan mempergunakan suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia

yang di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat

yang lain.9

Berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian maksud,

gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh

orang lain.10 Bahasa lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia.11 Jadi berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi -bunyi artikulasi atau kata untuk mengekspresikan,

menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Kegiatan berbicara senantiasa di ikuti kegiatan menyimak,

keterampilan berbicara juga menunjang keterampilan menulis, dan

kegiatan berbicara juga berhubungan erat dengan kegiatan membaca.

“Seseorang yang memiliki keterampilan menyimak dengan baik biasanya

akan menjadi pembicara yang baik pula. Pembicara yang baik akan

berusaha agar penyimaknya dengan dapat menangkap isi

pembicaraannya.12

9Nurgiyantoro. Burhan .Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia .

(Yogyakarta: BPFE,1995), 276.

10Puji Santosa dkk, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD (Jakarta : Universitas

Terbuka,2009), 634

11H.G.Tarigan.Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa. Badudu,1993),14

(30)

Dalam berkomunikasi tentu ada pihak yang berperan sebagai

penyampai maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi terjalin

dengan baik, maka kedua pihak juga harus bisa bekerja sama dengan baik.

Kerja sama yang baik itu dapat diciptakan dengan memperhatikan

beberapa faktor, antara lain memperhatikan: 1) siapa yang diajak

berkomunikasi, 2) situasi, 3) tempat, 4) isi pembicaraan, dan 5) media

yang digunakan.

Saat guru memberikan pembelajaran berbicara ada beberapa hal

yang harus diperhatikan. Fokus perhatian guru saat memberikan

pembelajaran berbicara adalah sebagai berikut.

a. Pesan, amanat yang akan disampaikan kepada pendengar.

b. Bahasa pengemban pesan atau gagasan.

c. Media penyampaian (alat ucap, tubuh, dan bagian tubuh lainnya).

d. Arus bunyi ujaran yang dikirim oleh pembicara.

e. Upaya pendengar untuk mendengar arus bunyi ujaran dan mengamati

gerak mimik pembicara serta usaha mengamati penyampaian gagasan

lewat media visual.

f. Usaha memahami arus bunyi ujaran, gerak mimik menuansakan

makna atau suasana tertentu serta penyampaian gagasan dari

pembicara lewat media visual.

g. Usaha pendengar untuk meresapkan, menilai, mengembangkan

(31)

Dari ketujuh unsur yang terlibat tersebut di atas dapat

dikelompokkan menjadi tiga sudut pandang yang terpenting, yaitu: a)

pembicara, b) pendengar, dan c) medan pembicara.

3. Pengertian Keterampilan Berbicara

Seperti halnya keterampilan menyimak, ketrampilan berbicara

menduduki tempat utama dalam memberi dan menerima informasi serta

memajukan hidup dalam peradaban dunia modern. Kemampuan

individual untuk mengekspresikan gagasan sedemikian rupa, sehingga

orang lain mau mendengarkan dan memahami, telah menjadi kebutuhan

dasar bagi kehidupan masyarakat dan individual.

Keterampilan berbicara menurut Isah Cahyani adalah “kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekpresikan, mengatakan

serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.13 Keterampilan ini

juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur,

benar dan bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis

seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan,berat lidah dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka keterampilan berbicara

merupakan suatu kemampuan dan ketepatan dalam menyampaikan

gagasan, pikiran, perasaan kepada orang lain.

4. Penilaian Keterampilan Berbicara

(32)

Setiap kegiatan belajar perlu diadakan penilaian termasuk dalam pembelajaran kegiatan berbicara. Cara yang digunakan untuk

mengetahui sejauh mana siswa mampu berbicara adalah tes

kemampuan berbicara. Pada prinsipnya ujian keterampilan berbicara

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara, bukan menulis,

maka penilaian keterampilan berbicara lebih ditekankan pada praktik

berbicara.

Untuk mengetahui keberhasilan suatu kegiatan tertentu perlu

ada penilaian. Penilaian yang dilakukan hendaknya ditujukan pada

usaha perbaikan prestasi siswa sehingga menumbuhkan motivasi pada

pelajaran berikutnya. Penilaian kemampuan berbicara dalam

pengajaran berbahasa berdasarkan pada dua faktor, yaitu faktor

kebahasaan dan nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi lafal,

kosakata, dan struktur sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi

materi, kelancaran dan gaya.

Dalam mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada

prinsipnya harus memperhatikan lima faktor, yaitu.

a. Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan

tepat?

b. Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta

rekaman suku kata memuaskan?

c. Apakah ketepatan dalam pemilihan kata (diksi) dapat dipahami

(33)

d. Sejauh manakah “kewajaran” dan “kelancaran” ataupun

“kenative-speaker-an” yang tercermin bila sesorang berbicara?

e. Apakah sudah memahami apa yang kita bicarakan?

Berikut ini merupakan keefektifan dalam berbicara meliputi :

a. Ketepatan pengucapan

Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan

bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang

kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Sudah tentu

pola ucapan dan artikulasi yang digunakan tidak selalu sama, setiap

orang mempunyai gaya tersendiri dan gaya bahasa yang dipakai

berubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan, perasaan, dan

sasaran. Akan tetapi kalau perbedaan atau perubahan itu terlalu

mencolok, dan menyimpang, maka keefektifan komunikasi akan

terganggu.14

b. Ketepatan Intonasi

Kesesuaian intonasi merupakan daya tarik tersendiri dalam

berbicara dan merupakan faktor penentu. Walaupun masalah yang

dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan intonasi yang

sesuai dengan masalahnya menjadi menarik. Sebaliknya jika

penyampaiannya datar saja, hampir dapat dipastikan menimbulkan

kejemuhan dan keefektifan berbicara berkurang.

14Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S Pembinaan kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia (Jakarta :

(34)

c. Pilihan Kata (diksi)

Pilihan kata (diksi) hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi.

Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi

sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan lebih paham, kalau

kata-kata yang digunakan sudah dikenal oleh pendengar. Kata-kata

yang belum dikenal memang membangkitkan rasa ingin tahu, namun

menghambat kelancaran komunikasi. Pilihan kata itu tentu harus

disesuaikan dengan pokok pembicaraan dan dengan siapa kita

berbicara (pendengar).

d. Kelancaran

Seorang pembicara yang lancar berbicara memudahkan

pendengar menangkap isi pembicaraannya. Seringkali kita dengar

pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian

yang terputus itu diselipkan bunyi –bunyi tertentu yang sangat

mengganggu penangkapan pendengar.

e. Pemahaman

Dalam hal berbicara, seseorang tidak hanya sekedar

mengucapkan kata-kata saja melainkan harus memahami apa saja

yang harus ia bicarakan, menguasai topik yang dibicarakan.

Sehingga pembicaraan yang dihasilkan lebih terarah dan bermakna.

B. Tinjauan tentang Media Pembelajaran

(35)

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara bahasa berarti

perantara atau pengantar.15

Menurut Ibrahim, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi

belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional tertentu.16

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan

pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan keamanan peserta didik,

sehingga dapat mendorong terciptanya proses pada dirinya.17

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari seorang guru kepada siswa yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa,

sehingga terjadi proses pembelajaran.

2. Jenis-jenis Media dan karakteristik pemilihan media

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam

proses pembelajaran, antara lain :18

a. Media Grafis, seperti : gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,

poster, kartun, komik dan lain-lain.

b. Media Tiga Dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat,

model penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.

15 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 3 16 Nur Hayati Yusuf, Media Pengajaran,(Surabaya: Dakwah Digital Press ,2005), hal 6.

(36)

c. Media Proyeksi, seperti slide, film strips, penggunaan OHP, dan lain-lain.

d. Media Penggunaan Lingkungan

Dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya memperhatikan

kriteria-kriteria sebagai berikut :19

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, media pembelajaran dipilih

atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

c. Kemudahan dalam memperoleh media

d. Keterampilan guru dalam menggunakan media

e. Tersedia waktu untuk menggunakan media

f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media,

antara lain :20

a. Tujuan instruksional yang ingin dicapai

b. Karakteristik siswa atau sasaran

c. Jenis rangsangan belajar yang diinginkan

d. Keadaan latar atau lingkungan

e. Luasnya jangkauan yang ingin dilayani

19 Ibid,. Hal 5

(37)

C. Tinjauan tentang Media Flashcard

1. Pengertian Flashcard

Flashcard berasal dari bahasa Inggris, Flash (cepat), Card (kartu).

Jadi Flashcard artinya kartu cepat. Flashcard adalah media yang

sederhana yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar, teks atau

tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu

yang berhubungan dengan gambar itu.21

Flashcard atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang

dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-gambar

pada Flashcard dikelompok-kelompokkan antara lain : seri binatang,

buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dan lain-lain.

Kartu-kartu belajar tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak

dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk

masing-masing kartu anak.22

Flashcard adalah media yang sederhana namun sangat bermanfaat

untuk menampilkan dan melatih kosa kata (vocabolarry). Flashcard

adalah media yang sangat tepat untuk membantu anak/siswa mengingat

dan mempelajari informasi baru. Sebagian besar anak-anak adalah Visual

Learners dan kartu bergambar dengan warna-warna yang menarik bisa sangat bermanfaat untuk mengajar mereka.

21 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 19.

(38)

Flashcard seringkali digunakan dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengenalan konsep Matematika. Tapi bukan berarti untuk mata

pelajaran lain tidak bisa digunakan. Bidang studi apapun bisa

memanfaatkan media ini.

Flashcard adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan

kertas yang agak tebal, kaku dan biasanya ukurannya A4. Flash Card

memperlihatkan gambar atau tulisan kata-kata, biasanya Flashcard terdiri

atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya,

misalnya kelompok gambar makanan, buah-buahan, gambar seorang yang

melaksanakan wudhu, alat transportasi, dan lain-lain.23

2. Manfaat Flashcard

Adapun fungsi media pembelajaran Flashcard adalah melatih

kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga

perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan

ditingkatkan sejak usia dini. Flashcard atau kartu belajar ini merupakan

terobosan baru di bidang metode pengajaran membaca dengan

mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat.

Adapun Fungsi media pembelajaran Flashcard antara lain :

a. Memperkenalkan dan memantapkan siswa tentang konsep yang

dipelajari

b. Menarik perhatian siswa dengan gambar yang menarik

(39)

c. Memberikan variasi kepada siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tidak membosankan.

d. Memudahkan guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa

e. Siswa akan lebih mudah untuk mengingat karena sambil melihat

gambar

f. Merangsang siswa untuk memberikan respon yang diinginkan,

misalnya dalam latihan memperlancar bacaan-bacaan dalam shalat

g. Melatih siswa untuk memperkenalkan kosa kata baru dan informasi

baru

h. Bisa menciptakan memory games, review quizzes (pengulangan

pelajaran di sekolah), guessing games (tebak-tebakan)

3. Cara Membuat Media Flashcard

Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran

Flash Card antara lain: kertas karton tebal, penggaris, gunting, spidol. Cara

mendapatkan media Flash Cardini juga bisa membeli di toko,

mendownload dari internet. Kalau ingin lebih bervariasi, maka membuat

sendiri menggunakan komputer, menggunting gambar dari majalah atau

koran, atau dengan menggambar sendiri dan agar lebih tahan lama, maka

sebaiknya dilaminating.24

Flash Card ini biasanya berukuran 8 X 12 cm, atau dapat

disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.25

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan Flash Card, yaitu:26

(40)

a. Ukuran harus memadai dan cukup besar dan jelas terlihat oleh siswa

seluruh kelas

b. Gambar harus dapat menyampaikan pesan dengan jelas, jangan rancu,

atau menggambarkan sesuatu yang membingungkan

c. Penggunaan Flash Card harus tepat, yaitu cara memegang dan cara

menggerakkan saat mengganti gambar, gambar harus cukup jelas

dipandang siswa dan digerakkan secaracepat dari belakang ke depan.

D. Tinjauan tentang Media ABACA Flashcard

1. Pengertian ABACA Flashcard

ABACA Flashcard sebenarnya adalah kartu yang digunakan untuk

belajar membaca anak. Di ambil dari kata “Baca” pada kata “Abaca”

namun seiring dengan perkembangan, ABACA ini semakin bervariasi

dengan versi english selain digunakan untuk belajar membaca, abaca juga

digunakan belajar memahami kosa kata. ABACA Flashcard ini adalah

sebuah media yang mempunyai kumpulan beberapa kartu cepat atau

Flashcard untuk belajar balita atau anak-anak. Hampir sama dengan flashcard-flashcard lainnya namun Didalam ABACA flashcard ini terdapat aturan-aturan dalam memainkannya tergantung pada seri atau

tema ABACA yang di gunakan.

Perbedaan dari ABACA ini dengan flashcard lainnya yakni

terdapatnya aturan permainan ketika siswa bisa menjawab dengan benar

(41)

maka akan mendapatkan reward atau koin yang bisa ditukarkan dengan

hadiah menarik sesuai keinginan siswa, sehingga media ABACA ini

sangatlah efektif dan tepat jika digunakan dalam pembelajaran, siswa

tidak hanya bermain memanen hadiah akan tetapi secara tidak langsung ia

juga belajar membaca, berbicara maupun menghafal kosa kata dengan

sendirinya.

2. Cara Membuat ABACA Flashcard

ABACA Flashcard sebenarnya adalah suatu media praktis yang

bisa dibeli di agen-agen ABACA, sehingga untuk para guru ataupun

orang tua yang tidak ada waktu membuatnya, bisa dengan mudah untuk

membeli ABACA flashcard ini dengan berbagai macam versi sesuai

dengan umur atau kelas anak, dimana tak lain untuk menunjang belajar

anak.

Namun bila seorang guru ingin membuat ABACA flashcard

sendiri, bisa dengan mudah memanfaatkan bahan yang ada dengan cara

menduplikat ABACA flashcard seperti aslinya, misal dibuat bentuk

rumah-rumahan, di perbesar card nya sehingga semua siswa dapat

melihat card dengan jelas walau dari kejauhan.

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan media ABACA

flashcard :

a. Menentukan jenis media yang akan di buat, yaitu visual. Misalnya

gambar-gambar buah-buahan, sayuran, binatang dan lain sebagainya

(42)

b. Mencari bahan pembuatan media, berupa penggaris, kertas buffalow warna, gunting, lem, spidol, silet dan alat tulis

c. Menggunting kertas buffalow warna sebanyak card yang di inginkan

dengan ukuran 12x8 cm

d. Menempelkan gambar pada kertas buffalow

e. Menentukan langkah-langkah penggunaan media ABACA flashcard

f. Menentukan kriteria penilaian

3. Langkah-langkah penggunaan media ABACA flashcard

Sama halnya dengan flashcard pada umumnya, langkah-langkah

pembuatan ABACA flashcard ini hampir sama dengan

flashcard-flashcard yang lain, yang membedakan ialah adanya reward (penghargaan) berupa koin warna yang tercantum di dalam card tersebut,

jika siswa dapat menjawab dengan benar maka akan mendapatkan reward

berupa koin warna sesuai dengan yang tercantum pada card. Dan apabila

koin yang terkumpul sudah banyak, dapat ditukarkan dengan hadiah yang

ada.

Berikut adalah langkah-langkah penggunaan media ABACA

flashcard dalam kegiatan pembelajaran dikelas :

a. Pengenalan tentang media ABACA flashcard kepada siswa beserta

penjelasan aturan mainnya.

b. Membentuk siswa menjadi 5 kelompok atau sesuai dengan jumlah

(43)

c. Melakukan pemanasan kepada siswa dengan beberapa card agar siswa lebih konsentrasi dan terfokus.

d. Melakukan uji coba kepada masing-masing kelompok dengan

mengajukan beberapa pertanyaan mengenai card, guna menguji

kekompakan kelompok dan mengumpulkan koin warna.

e. Membuat permainan games flashcard “siapa cepat dia dapat” atau

sistim berebut kepada semua kelompok.

f. Masing-masing individu atau berpasangan maju kedepan untuk

mendeskripsikan card yang telah di tentukan, dan guru memberi

reward jika siswa dapat melaksanakan dengan baik.

g. Melakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Langkah-langkah penggunaan media ABACA tidak harus sprti yang

trtra di atas, boleh di variasi sesuai kebutuhan, mata pelajaran ataupun

(44)

E. Tinjauan Tentang Bahasa Inggris

1. Pengertian Bahasa Inggris

Bahasa adalah alat komunikasi masyarakat berupa lambang bunyi

suara dihasilkan artikulasi manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi

memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Seluruh lapisan

masyarakat menggunakan bahasa indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa

juga sebagai penyampaian pesan, ide, gagasan untuk interaksi antar

masyarakat.

Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

memungkinkan manusia unggul dari makhluk-makhluk lain dimuka bumi.

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup

bahasa ujaran, membaca dan menulis. Bahasa Inggris merupakan bahasa

internasional yang digunakan sebagian besar negara di dunia setelah

menyebar melalui berbagai aspek, misalnya perdagangan, politik,

informasi, dan lain-lain.

Dalam Standar Isi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

bahasa Inggris diarahkan pada pengembangan empat keterampilan

meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis

untuk berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat

literasi tertentu. Tingkat literasi yang dimaksudkan adalah tingkat

performative dimana orang mampu membaca, menulis, mendengarkan

dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan.27

(45)

Sementara dalam kurikulum 2013, mata pelajaran bahasa Inggris di jenjang SD menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mohammad Nuh merupakan salah satu jenis muatan lokal yang bebas

diberikan atau tidak tergantung pada sarana dan prasarana sekolah apakah

menunjang pembelajaran bahasa Inggris atau tidak. Jadi, dalam kurikulum

2013 ada tidaknya mata pelajaran bahasa Inggris menjadi otoritas sekolah

masing-masing. Keberadaan mata pelajaran bahasa Inggris di SD jika

dijadikan sebagai ekstrakurikuler juga tidak masalah, dalam hal ini bahasa

Inggris bisa menjadi ekstrakurikuler yang setara dengan Pramuka serta

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris di SD/MI

Mempelajari Bahasa Inggris sangatlah penting bahkan bisa

dikatakan wajib terutama pada anak usia dini. Ini dikarenakan Bahasa

Inggris adalah bahasa internasionl. Alasan kedua adalah dengan

menguasai Bahasa Inggris maka orang dengan mudah masuk dan dapat

mengakses dunia informasi dan teknologi. Dengan pengenalan Bahasa

Inggris di Sekolah Dasar maka mereka mempunyai pengetahuan dasar

yang lebih baik sebelum melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih

tinggi.

Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI menurut Standar Isi BNSP

dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang

(46)

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD menurut Standar Isi BSNP bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:28

a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan

secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying

action) dalam konteks sekolah.

b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris

untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

3. Ruang Lingkup Pembelajran bahasa Inggris di SD/MI

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI menurut

Standar Isi BSNP mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara

terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

a. Mendengarkan

b. Berbicara

c. Membaca

d. Menulis.

Keempat keterampilan tersebut diimplementasikan masih dengan

jenjang dasar. Jadi, pembelajaran bahasa Inggris di SD/MI merupakan

mata pelajaran muatan lokal yang berisikan empat keterampilan dasar

berbahasa Inggris dan bertujuan mengembangkan kompetensi

berkomunikasi dalam bentuklisan yang menyertai tindakan siswa dan

menyadari pentingnya bahasa Inggris sebagai bahasa global.

(47)

4. Materi Bahasa Inggris

MINU WEDORO Waru-Sidoarjo merupakan lembaga pendidikan

yang dinaungi Departemen Pendidikan Nasional dan juga Departemen

Agama. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang

sangat penting untuk diajarkan disekolah ini. Pada kelas II mata pelajaran

Bahasa Inggris yang di ajarkan seputar vocabullary yang berhubungan

dengan kehidupan siswa sehari-hari salah satunya “Friuts and

Vegetables”.

Pada materi Bahasa Inggris kelas II MINU WEDORO tersebut

berpatokan pada Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD)

mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas II Madrasah ibtidaiyah atau sekolah

[image:47.595.120.526.247.602.2]

dasar.

Tabel 2.1

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kelas II semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

6.Mengungkapkan informasi sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik

(48)

34

Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud

mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas masalah

yang diteliti.29

Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam

bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom Action Reseach (CAR). Penelitian

Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.30

Menurut Suyanto, PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas.31

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari teori

Kurt Lewin. Karena di dalam model tersebut dijelaskan bahwa ada empat hal yang

harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan, yaitu: Perencanaan, Tindakan,

Observasi, dan Refleksi.32 Pelaksanaan penelitian Tindakan adalah proses yang

terjadi dalam suatu lingkaran yang terus menerus, yang meliputi hal berikut:

1. Perencanaan (planning) adalah proses menentukan program kebaikan

yang berangkat dari suatu ide gagasan peneliti

29 Ulber Silalahi. Metode Penelitian Social. (Bandung: Anggota Ikapi, 2010) ,12 30 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), 16

31 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008),

26.

(49)

2. Tindakan (implementing) adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh

peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

3. Observasi (obseving) adalah pengamatan yang dilakukan untuk

mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang

berbagai kekurangan tindakan yang telah dilakukan.

4. Refleksi (reflecting) adalah kegiatan menganalisis tentang hasil

observasi sehingga memunculkan program atau perencanaan baru

[image:49.595.135.546.193.651.2]

Proses tersebut dapat digambarkan dalam skema berikut :

Gambar 3.1

Siklus PTK menurut Kurt Lewin

Penelitian tindakan kelas (PTK) termasuk penelitian kualitatif walaupun

data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. PTK berbeda dengan

penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan mengembangkan Identifikas

i masalah

Perencanaan (Planning)

Tindakan (Acting) Refleksi

(Reflecting)

Observasi (Observing)

Perencanaan Ulang

Siklus I

Siklus II

(50)

teori yang bersifat umum (general). PTK lebih bertujuan memperbaiki kinerja,

sifatnya konstektual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian

hasil PTK dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip

dengan yang dimiliki peneliti.33

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting penelitian

Adapun untuk lokasi penelitian ini dilakukan di Kelas IIA MINU WEDORO

Waru-Sidoarjo

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada awal semester genap kelas IIA tahun ajaran

2015/2016

3. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IIA MINU WEDORO

WARU-SIDOARJO ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa. 17 siswi perempuan

dan 10 siswa laki-laki.

C. Variabel yang Diteliti

Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Penggunaan

media ABACA Flahcard untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa

inggris kelas IIA. Selain variabel tersebut, masih ada variabel yang lain, yaitu:

1. Variabel Input :

Siswa kelas IIA MINU WEDORO Waru Sidoarjo

(51)

2. Variabel Proses :

Penerapan dan penggunaan media ABACA Flashcard

3. Variabel Output :

Peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Inggris materi Fruits And

Vegetables

D. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin.

Menurut model Kurt Lewin penelitian

Gambar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Gambar 3.1
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
gambar buah atau sayuran yang di sukai kemudian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Faktor Fundamental yang diukur dengan Current Ratio , Return on Equity , Long Tern Debt to Equity Ratio , Total Asset Turn Over , dan Faktor Makroekonomi yang diukur

Keberadaan Escherichia coli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, cara pengangkutan dan alat angkut yang digunakan di Pasar Rukoh masih menggunakan gerobak

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar” dimana penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

1) Hasil penerapan analisis konjoin untuk mengetahui preferensi pelanggan listrik prabayar di Kota Ambon, diketahui bahwa pelanggan lebih menyukai tampilan warna

Demikian juga sebaliknya, dapat dilihat bahwa sebesar 100% perawat dengan jumlah 9 orang yang memiliki pengetahuan yang tinggi terkait keselamatan pasien (patient

Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 166 perawat pelaksana mempunyai pan- dangan model kepemimpinan yang paling dominan ditampilkan oleh kepala ruangan adalah

Terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan untuk penelitian lebih lanjut, di antaranya (a) dapat dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan

Tulisan ini ingin melihat sejauh mana preferensi masyarakat pesantren terhadap bank syariah khususnya di DKI Jakarta, dengan menggunakan metode regresi logistik (Logit) yang