• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh implementasi metode everyone is a teacher here terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih di MA Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh implementasi metode everyone is a teacher here terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih di MA Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan."

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IMPLEMENTASI METODE EVERYONE IS A TEACHER

HERE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN FIQIH DI MA. MATHOLI’UL ANWAR SIMO SUNGELEBAK LAMONGAN

SKRIPSI

Oleh:

HARIS MAHFUZAH D71213099

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Haris Mahfuzah, 2017. Pengaruh Implementasi Metode Everyone Is A Teacher Here Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Fikih Di MA Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : metode Everyone is a teacher here, hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode everyone is a teacher here , peningkatan hasil belajar siswa dan pengaruh metode everyone is a

teacher here pada mata pelajaran fiqih di MA. Matholi’ul Anwar Simo

Sungelebak Lamongan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimen bentuk Pretest-Posttes Control Group Design. Dengan implementasi metode everyone is a teacher here sebagai variabel X dan hasil belajar siswa sebagai variabel Y. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, angket dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Implementasi metode Everyone is a teacher here di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan dalam kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai prosentase angket sebesar 92,59% yang berada pada interval 75% – 100%. (2) tingkat hasil belajar mata pelajaran Fiqih siswa di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan dalam kategori sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 85,42 pada interval 81 – 100. (3) Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dan dibuktikan dengan teknik analisis regresi linear , diperoleh hasil r-hitung < r-tabel (1,378 < 2,024) dan signifikansi 0,177 > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara implementasi metode Everyone is a teacher here terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN & TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Penelitian Terdahulu ... 9

F. Batasan Penelitian ... 10

(8)

H. Hipotesis Penelitian ... 14

I. Sistematika Pembahasan ... 14

BAB II : LANDASAN TEORI ... 17

A. Tinjauan tentang Metode Everyone Is A Teacher Here ... 17

1. Pengertian Strategi dan Metode Pembelajaran ... 17

2. Pengertian Everyone Is A Teacher Here ... 18

3. Langkah-langkah Metode Everyone Is A Teacher Here ... 19

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Everyone Is A Teacher Here ... 21

B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar ... 21

1. Tipe-tipe Hasil Belajar ... 22

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 25

3. Cara Menentukan Hasil Belajar ... 27

C. Tinjauan tentang Mata Pelajaran Fiqih ... 29

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih ... 29

2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih ... 31

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih ... 32

D. Tinjauan tentang Pengaruh Implementasi Metode Everyone Is A Teacher Here Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 33

BAB III : METODE PENELITIAN ... 38

A. Gambaran Objek Penelitian ... 38

1. Identitas Madrasah ... 38

2. Sejarah Berdirinya MA. Matholi’ul Anwar ... 40

3. Karakteristik, Visi, Misi dan Tujuan MA. Matholi’ul Anwar ... 46

(9)

b. Visi MA. Matholi’ul Anwar ... 47

c. Misi MA. Matholi’ul Anwar ... 47

d. Tujuan MA. Matholi’ul Anwar ... 48

4. Data Kelembagaan, Siswa, Guru, dan Tenaga Administrasi ... 48

a. Administrasi MA. Matholi’ul Anwar ... 48

b. Jumlah Siswa ... 49

c. Profil Lulusan ... 50

d. Jumlah Guru ... 50

e. Tenaga Administrasi ... 54

5. Data Tanah dan Bangunan Gedung MA. Matholi’ul Anwar ... 55

6. Fasilitas Penunjang/ Sarana Prasarana ... 55

a. Data Prasarana ... 55

b. Data Sarana ... 56

c. Jumlah Mebeleir ... 57

d. Jumlah Alat-alat ... 58

e. Bidang Usaha ... 59

B. Metode Penelitian ... 59

1. Jenis Penelitian ... 59

2. Rancangan Penelitian ... 61

3. Variabel Penelitian ... 64

4. Populasi dan Sampel ... 64

a. Populasi ... 64

b. Sampel ... 65

5. Metode Pengumpulan Data ... 65

(10)

b. Metode Wawancara ... 66

c. Metode Agket (Kuesioner) ... 66

d. Metode Dokumentasi ... 67

e. Tes ... 67

6. Instrument Penelitian ... 68

a. Lembar Observasi ... 68

b. Pedoman Wawancara ... 69

c. Lembar Angket ... 69

d. Tes ... 70

7. Teknik Analisis Data ... 70

BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 73

A. Penyajian Data ... 73

1. Penyajian Data Hasil Angket... 73

2. Penyajian Data Hasil Observasi dan wawancara ... 76

a. Observasi ... 76

b. Data Hasil Wawancara ... 81

3. Penyajian Data Dokumen Hasil Belajar Siswa... 83

a. Hasil Belajara Siswa Kelas Ekperimen ... 84

b. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 85

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 86

1. Analisis Tentang Implementasi Metode Everyone Is A Teacher Here ... 86

2. Analisis Tentang Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih ... 92

a. Daftar Nilai Hasil Belajar Pretest-Posttest Kelas Eksperimen ... 92

(11)

c. Kesimpulan Rata-rata Hasil Belajar Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

... 110

3. Analisis Data Pengaruh Imlementasi Metode Everyone Is A Teacher Here Terhadap Pningkatan Hasil Belajar siswa kelas X ... 111

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 132

A. SIMPULAN ... 132

B. SARAN ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 135

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya melalui proses pendidikan yang baik maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya, dengan melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak di ketahuinya, Allah swt dalam Qs. Al-Alaq ayat 5:

ََ َ َع

َٱ

ََنٰ َسنِ

ۡ

إ

َ

َإ َ إعَيَإ َلَاَم

٥

َ

“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.1

Pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual semata, tetapi mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral serta bertugas mengembangkan seluruh potensi siswa

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.

(13)

2

Siswa sebagai subyek pendidikan yang sedang dalam tahap perkembangan, artinya siswa diposisikan sebagai manusia yang sedang dalam tahap perkembangan dengan karakteristik dan potensi yang unik, heterogen, aktif, dinamis, dan memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya . asumsi ini memberikan gambaran bahwa siswa adalah subjek yang memiliki potensi sehingga proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa.

Pada proses belajar mengajar seorang guru tidak akan lepas dari proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan peserta didik. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan penggunaan pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

Guru bertanggungjawab menciptakan suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Artinya guru harus bertanggungjawab atas tercapainya hasil belajar siswa, guru memiliki kemampuan profesional dalam mengajar, kode etik keguruan, berperan sebagain seumber belajar, mediator dan fasilitator belajar serta pemimpin dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.

(14)

3

pada diri siswa..2 Proses belajar akan terjadi bila siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan belajarnya. Artinya proses pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu system.

Proses belajar akan terjadi apabila siswa berinteraksi dengan lingkungan yang dirancang dan dipersiapkan oleh guru, dan lebih efektif bila menggunakan metode, strategi, pendekatan, dan model pembelajaran yang tepat dan berdaya guna. Pembelajaran memberi penekanan pada proses dan produk secara proporsional dan inti dari pembelajaran adalah adanya aktivitas belajar siswa secara aktif, kreatif dan bermakna.3

Dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah. Proses pembelajaran yang ada disekolah-sekolah di Indonesia selama ini sebagaian besar masih bersifat konvensional yang terpusat pada metode ceramah sehingga hanya mengoptimalkan keaktifan dan kemampuan guru. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan professional guru.

Pembelajaran seperti ini memposisikan siswa sebagai obyek belajar yang pasif, hanya berperan sebagai penerima bahan ajar dan bukan subyek yang aktif dan berperan utuh dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran hanya satu arah. Akibatnya, proses pembelajaran

2 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012), h.379.

(15)

4

menjadi membosankan dan siswa tidak dapat mengembangkan ketrampilan dan life skill-nya.

Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan karakteristik konsep yang diajarkan adalah salah satu cara agar pembelajaran lebih efektif. Guru juga harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasan kelas dalam hal pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran. Hal ini disebabkan dalam proses belajar mengajar, tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama dan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang sedang dan ada juga yang lamban.

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam mengadakan interaksi antara guru dengan siswa. Metode mengajar beraneka ragam jenisnya dan setiap metode mengajar ada kelemahan atau kelebihannya masing-masing. Oleh sebab itu dalam praktek mengajar mustahil hanya menggunakan satu metode mengajar . kombinasi penggunaan dari beberapa metode mengajar merupakan keharusan dalam praktek mengajar.4

Untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar disekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik pelajaran pendidikan agama islam mauapun pelajaran lainnya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.

(16)

5

Hasil belajar mengajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri:

a. Kepuasaan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intriksik pada diri siswa.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan diri siswa.

c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk prilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya.

d. Hasil belajar siswa diperoleh secara menyeluruh (komprehensif)

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya meupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.5

Metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunakan metode pembelajaran. 6

Kondisi pembelajaran ini tidak bisa dibiarkan secara terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari alternative metode pembelajaran yang mungkin dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran

(17)

6

siswa didalam kelas. Dan salah satu yang dimaksud yaitu dalam hal ini adalah metode Everyone is A Teacher Here.

Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus menjadi narasumber bagi satu sama lain.7

Penerapan metode Everyone is A Teacher Here diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran fiqih, yang merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam pendidikan agama islam. Ilmu fikih membicarakan hal-hal yang bersifat praktis dan bagian dari cabang ajaran agama. karena mata pelajaran fikih ini mengajarkan tentang hokum-hukum syariat yang menyangkut praktek keagamaan beserta dalil-dalilnya. sehingga dalam proses belajar mengajar aktivitasnya tidak hanya di dominasi oleh guru saja.

Strategi ini diharapkan juga memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak sebagai seorang pengajar terhadap siswa lain. dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal pada mata pelajaran Fikih dan dapat memahami apa yang di ajarkan oleh guru.

(18)

7

Berdasarkan latar belakang diatas, Dalam hal ini penulis berkeinginan mengangkat penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Implementasi Metode Everyone is A Teacher Here Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan” .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, yang menjadi fokus permasalahan adalah : 1. Bagaimana implementasi metode Everyone is A Teacher Here pada mata

pelajaran fiqih di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Everyone is A Teacher Here di MA. Matholi’ul

Anwar Simo Sungelebak Lamongan?

3. Adakah pengaruh implementasi metode Everyone is A Teacher Here

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan?

C. Tujuan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui implementasi metode Everyone is A Teacher Here pada mata pelajaran fiqih di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak

Lamongan.

(19)

8

3. Untuk mengetahui pengaruh implementasi metode Everyone is A Teacher

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di lakukan dengan harapan mampu memberikan manfaat sebagai berikut;

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapakan mampu memberikan warna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di dalam ilmu pendidikan agama islam khususnya pada mata pelajaran fikih serta memberikan sumbangan manfaat sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai penerapan metode Everyone is a teacher here pada mata pelajaran fikih.

2. Manfaat Praktis A.Bagi peneliti

Diharapakan mampu memberikan pengetahuan, bekal, membuka cakrawala wawasan, dan sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian serta penerapan ilmu yang diperoleh dan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi.

B.Bagi guru

(20)

9

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran fiqih tentang kepemilikan dan akad.

C.Bagi siswa

Diharapkan dari penelitian ini siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar yang positif terhadap mata pelajaran fiqih tentang kepemilikan dan akad.

D.Bagi sekolah

Di harapkan dengan penelitian ini dapat digunakan pihak sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik dalam hal ini peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai implementasi metode Everyone is a

teacher here dan peningkatan hasil belajar adalah penelitian yang

dilakukan oleh Robibatur Rofi’ah dengan judul “Pengaruh Implementasi

(21)

10

Nihil (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Ini berarti terdapat korelasi/hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Dan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pengaruh implementasi metode Everyone Is A Teacher Here (Variabel X) dengan prestasi belajar siswa (Variabel Y), maka rhitung diinterpretasikan pada tabel intepretasi r product moment, dan hasilnya adalah rhitung berada dalam kisaran 0,40 – 0,70 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi antar variabel tetapi korelasi sedang antara variabel x dan variabel y. Artinya terdapat pengaruh yang cukup antara implementasi strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a teacher here dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.

Meskipun judul penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat kesamaan dengan penelitian terdahulu, akan tetapi masih terdapat perbedaan didalamnya yakni perbedaan variabel, tempat, dan waktu yang dilakukan peneliti dengan penelitian terdahulu. Sehingga keaslian ini dapat dipertyanggungjawabkan.

F. Batasan Masalah

(22)

11

1. Materi pembelajaran Fiqih yang digunakan adalah bab 8 mengenai pelepasan dan perubahan kepemilikan harta (wakaf, hibah, shadaqah dan hadiah).

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah keberhasilan yang telah dicapai siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran fiqih dengan menerakan metode everyone is a teacher here

dengan melihat peningkatan skor yang diperoleh dari pre test post tes. 3. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa siswi kelas X.5 Unggulan IPS

dan X.2 Unggulan IPA di MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan kesalahfahaman terhadap skripsi yang berjudul “ Pengaruh Implementasi Metode Everyone is A Teacher

Here Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Fiqih di Ma. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan” , maka

penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang penulis anggap penting sesuai judul yang penulis angkat.

1. Pengaruh

Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dll) yang berkuasa/ yang berkekuatan.8

2. Implementasi

(23)

12

Suatu cara atau metode yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam proses pembelajaran agar dalam proses pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal sesuai yang ingin dicapai, cara ini juga dilakukan guna menaikkan ke jenjang yang lebih baik atau jenjang yang lebih tinggi yang kini yang dilakukan dibidang pendidikan pada umumnya.

3. Metode

Merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan recana yang sudah disusun dalam betuk kegiatan nyata dan praktis utuk mencapai tujuan pembelajaran. 9

4. Everyone Is A Teacher Here

Istilah Everyone Is A Teacher Here berasal dari bahasa inggris yang berarti setiap orang adalah guru. Jadi, Everyone Is A Teacher

Here adalah suatu strategi yang member kesempatan pada setiap

peserta didik untuk bertindak sebagai pengajar terhadap peserta didik lain.10

5. Peningkatan

Adalah upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.

9 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektifitas di Abad Global, h. 16.

(24)

13

6. Hasil belajar

Adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secntasris atau terpisah, melainkan komprehensif. Jadi hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar atau dari proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu. Keberhasilan belajar pada penelitian ini adalah dari hasil pre-test post-tes.

7. Fiqih

Merupakan Hukum-hukum syariat yang menyangkut praktek keagamaan (amaliyah) dengan dalil-dalinya yang terperinci (thafsili).11

Dari definisi-definisi diatas yang dimaksud dalam judul skripsi ini yaitu, bagaimana penerapan metode Everyone is a teacher here

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, karena metode ini memiliki kedudukan sebagai sarana atau cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran, yaitu salah satunya meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil pre tes post test.

(25)

14

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.12

Sebagai landasan dalam melaksanakan penelitian penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatife (Ha), adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan dua variable yaitu ada pengaruh implementasi metode everyone is a techer here terhadap peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih.

2. Hipotesis Nihil atau Hipotesis Nol (Ho), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan dua variable, artinya tidak ada pengaruh Implementasi Everyone is a techer here Terhadap peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih.

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini penulis susun secara sistematis dari bab ke bab yang terdiri dari lima bab satu dengan bab yang lainnya merupakan integritas atau kesatuan yang tak terpisahkan serta memberikan atau menggambarkan secara lengkap dan jelas tentang penelitian dan hasil-hasilnya. Adapun sistematika pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut;

(26)

15

BAB I : Merupakan bab pendahuluan, dalam bab ini dipaparkan hal-hal berikut: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, batasan masalah, definisi operasional, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Merupakan bab landasan teori yang menguraikan tentang : a. Tinjauan tentang metode Everyone is A Teacher Here

yang melingkupi : pengertian metode Everyone is A

Teacher Here, Langkah-langkah metode Everyone is A

Teacher Here, Kelebihan dan kelamahan metode Everyone is A Teacher Here, b. Tinjauan tentang hasil belajar yang meliputi: Tipe-tipe hasil belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, Cara menentukan hasil belajar. c. Tinjauan tentang mata pelajaran Fiqih yang meliputi: pengertian Fiqih, Tujuan mata pelajaran Fiqih, ruang lingkup mata pelajaran Fiqih. d. Tinjauan tentang pengaruh implementasi metode Everyone is A Teacher Here terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

(27)

16

meliputi: jenis penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : Laporan hasil penelitian, yang meliputi: Penyajian data dan analisis data yang didalamnya membahas tentang hasil analisis implementasi metode Everyone is a teacher here, serta analisis data kuantitatif tentang hasil belajar siswa yang kemudian diakhiri hasil analisis tentang pengaruh implementasi metode Everyone is A Teacher Here terhadap Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Ma. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Lamongan.

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Tentang Metode Everyone is A Teacher Here

1. Pengertian Strategi dan Metode Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran perlu strategi agar tujuan tercapai dengan optimal.1 Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Metode adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan dengan jalan yang sudah ditentukan, dalam metode pendidikan dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ditentukan. Apabila ditarik pada pendidikan islam, metode dapat diartikan sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran, yaitu pribadi islami.2

Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1

Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.13. 2

(29)

18

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan antara strategi dan metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain strategi pembelajaran mepunyai arti yang luas daripada metode dan teknik. Arti. Sedangkan metode itu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam bentuk kegiatan yang nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga penulis disini menggunakan istilah metode

Everyone is a teacher here.

2. Pengertian Everyone is A Teacher here

Istilah Everyone is A Teacher here berasal dari bahasa inggris yang berarti setiap orang adalah guru disini. Jadi, Everyone is A

Teacher here adalah suatu metode yang memberi kesempatan pada

setiap peserta didik untuk bertindak sebagai “pengajar” terhadap

peserta didik lain.

Metode ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan metode ini, peserta didik yangs selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pemebelajaran secara aktif.3

Dalam proses belajar mengajar, tidak harus semua dari guru dan siswa hanya duduk terpaku dan mendengarkan ceramah dari guru.

3

(30)

19

Akan tetapi peserta didik bisa saling mengajar dengan peserta didik lainnya. Metode ini merupakan metode yang sangat mudah bagi guru untuk memperoleh partisipasi kelas dan tanggung jawab individu. 3. Langkah-Langkah metode Everyone is A Teacher Here.

Tujuan dari penerapan metode ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya , tidak minder dan tidak takut salah.4 Jadi metode ini menuntut peserta didik aktif dalam membuat pertanyaan dan jawaban, sehingga tidak mungkin ada siswa yang ngantuk atau melamun pada saat pelajaran.

Adapun langah-langkah pelaksanaan metode Everyone Is A Teacher Here adalah sebagi berikut:

a. Bagikan sebuah kartu indeks kepada setiap siswa dalam kelas. b. Mintalah para siswa untuk menuliskan sebuah pertanyaan yang

paling akhir dipelajari dari bidang studi yang baru saja anda ajarkan. (maksudnya bisa saja bahan ajar yang baru saja dibicarakan atau baru saja didiskusikan pada kesempatan pertemuan yang lalu). Cukup satu pertanyaan saja, lebih baik lagi jika anda arahkan agar pertanyaannya ringkas saja, yang pebnting esensinya relevan da tulisannya bisa di baca oleh siswa lainnya.5

4

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail, 2008), h. 74.

5

(31)

20

c. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok dan bagikan kembali kepada siswa secara acak. Sehingga, tidak ada satu pembelajar pun yang menerima soal yang dibuatnya sendiri.

d. Undang sukarelawan (seorang siswa) untuk kedepan dan membacakan pertanyaan, serta ,memberikan jawaban/tanggapan atas pertanyaan tersebut atau anda dapat menunjuk secara acak seorang siswa untuk membaca dengan suara keras pertannyaan tersebut dan mencoba menjawabnya.

e. Kembangkan diskusi berangkat dari pertanyaan tersebut

f. Klarifikasi materi/hasil belajar dari setiap pertanyaan yang didiskusikan agar seluruh siswa memperoleh pemahaman tentang materi/hasil belajar.6

Pada dasarnya, setiap orang, bahan ajar cetak atau elektronik, atau sumber belajar adalah guru. metode ini diterapkan dengan memandang bahwa sisiwa sudah memiliki pengetahuan tentang sebuah topik yang akan dipelajari sekalipun kadarnya berbeda-beda. Karena itu, untuk menggali pengetahuan atau kemampuan siswa, guru dapat mememinta siswa menuliskan pertanyaan tentang topik yang akan dipelajari diatas kertas, kemudian pertanyaan diacak untuk dijawab temannya sendiri.7

6

Supriyadi, Strategi Belajar dan Mengajar, (Yogyakarta; Jaya Ilmu, 2013), h.176. 7

(32)

21

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Everyone is A Teacher

Metode Everyone is A Teacher Here mempunyai beberapa kelebihan diantaranya;

a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, seklaipun ketika itu siswa sedang rebut dan yang mengantuk kembali segar.

b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.

c. Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Sedangkan kekurangan Metode Everyone is A Teacher Hear

antara lain:

a. Memerlukan banyak waktu

b. Siswa merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.

c. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa.8

B.Tinjauan Tentang Hasil Belajar

Menurut Agus supridjono, Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan9.

Menurut Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.10

8

Syaiful, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rieneka Cipta, 1997), h.107. 9

(33)

22

Jadi hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar atau setelah mengalami proses interaksi dengan lingkungannya dan akan menimbulkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.

1. Tipe-tipe Hasil Belajar

Tipe-tipe hasil belajar penting diketahui guru, dalam rangka menyusun perencanaan pengajaran, khususnya dalam merumuskan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran yang dirumuskan dalam bentuk kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dikuasai atau dimiliki siswa setelah menyelesaikan program pengajaran pada dasarnya tidak lain adalah tipe hasil belajar.11

Bloom, Kratwhol dan Anita Harrow mengemukakan ada tiga tipe hasil belajar yaitu:

a. Tipe hasil belajar Bidang kognitif

1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (Knowledge)

Tipe hasil belajar ini termasuk tipe hasil belajar tingkat rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar lainnya . Namun demikian, tipe hasil belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi.

2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)

10

Sudjana, Penilaian Hasil PBM, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), h.22. 11

(34)

23

Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut.

3) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hokum dalam situasi yang baru. Misal: memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertent, menerapkan suatu dalil atau hokum dalam suatu persoalan.

4) Tipe hasil belajar analisis.

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsure-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan. 5) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada kesanggupan mengurai suatu integritas menjadi bagian yang bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsure atau bagian menjadi satu integritas.

b. Tipe hasil belajar bidang afektif

(35)

24

belajar dll. Sekalipun bahan pelajaran berisikan bidang kognitif namun bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut. Dan baru nampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.

Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai tingkat yang dasar/ sederhana sampai tingkatan yang kompleks.

1) Receiving/attending

Yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang dating pada siswa baik dalam bentuk masalah situasi, gejala.

2) Responding atau jawaban

Yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang dating dari luar.

3) Valuing (penilaian)

Yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.

4) Organisasi

Yakni pengembangkan nilai ke dalam satu system organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang dimilikinya.

(36)

25

Yakni keterpaduan dari semua system nilai yang telah dimiliki seseorang yang memperngaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Tipe hasil belajar bidang psikomotorik

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) kemampuan bertindakindividu (seseorang) 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh banyak factor, baik factor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri (factor internal) maupun factor yang berada di luar individu (factor eksternal). Factor internal adalah factor yang berasal dari diri sendiri yang meliputi12: a. Factor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Yang termasuk factor ini adalah pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurn, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

b. Factor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

1)Factor inteleksi yang meliputi factor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta factor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

12

(37)

26

2)Factor Non intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti: sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian.

c. Factor kematangan fisik maupun psikis.

Sedangkan factor eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri yang meliputi13:

1. Faktor social yang terdiri atas: a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan kelompok

Diantara ketiga lingkungan itu yang paling besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah lingkungan sekolah seperti: guru, sarana belajar, kurikulum, teman-teman sekelas, disiplin dan peraturan sekolah dll. 14

2. Factor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

3. Factor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4. Factor lingkungan spiritual atau keagamaan.

13

Ibid., 10. 14

(38)

27

3. Cara Menentukan Hasil Belajar

Dalam aktivitas, Perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi, guru dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak, sehingga dapat merencanakan langkah-langkah untuk tahap pembelajaran berikutnya

Cara yang paling umum dilakukan para pendidik untuk mengevaluasi/menilai seberapa jauh hasil proses belajar- mengajarnya telah mencapai tujuan adalah dengan melancarkan tes kepada peserta didiknya peranan tes sebagai salah satu alat atau teknik penilaian pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar sangatlah penting.15

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian sebagai berikut:

a. Tes formatif

Tes formatif berasal Dari kata “form” yang merupakan

dasar dari istilah “formatif” maka evaluasi formatif

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif juga dapat dipandang sebagai tes diagnostic pada akhir pelajaran.

15

(39)

28

Evaluasi tes formatif diberikan pada akhir setiap program, tes ini merupakan post-tes atau tes akhir proses. Fungsinya adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar setiap peserta didik. Dalam pengalaman disekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian. 16

Karena penilaian formatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses belajar mengajar pada akhir unit pengajaran yang singkat, maka aspek tingkah laku yang dinilai cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan).17

b. Tes sumatif

Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah progam yang lebih besar. Dalam pengalaman disekolah tes sumatif juga bisa di sebut dengan ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan tengah semester (UTS).18

Penilaian sumatif adalah jenis penilaian yang berfungsi untuk menemukan angka kemajuan/ hasil belajar peserta didik. Maka penilaian sumatif ini di lakukan untuk menilai hasil belajar jangka panjang dan suatu proses belajar mengajar seperti pada akhir program pengajaran. Oleh karena itu aspek tingkah

16

Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.33.

17

Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta; Rieneka Cipta, 2004), 183. 18

(40)

29

laku yang dinilai harus meliputi segi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (ketrampilan).19

c. Tes diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Dengan mengingat bahwa sekolah sebagai sebuah transformasi.20

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti pembelajaran mengenai bab pelepasan dan perubahan kepemilikan harta (wakaf, hibah, shadaqah dan hadiah) dengan menerapkan metode Everyone is a teacher here

melalui ulangan harian (UH).

C.Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Fiqih 1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih

Kata Fiqh dan Tafaqquh, keduanya berarti “ pemahaman yang

dalam “ sering digunakan dalam al-Qur’an dan Hadist-hadist. dalam

terminology Al-Qur’an dan sunnah, Fiqh adalah pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai perintah-perintah dan realitas islam dan tidak memiliki relevansi khusus dengan bagian ilmu tertentu.21

19

Rohani, Pengelolaan Pengajaran, 186. 20

Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, h.31. 21

(41)

30

Menurut ahli ushul, fiqh adalah ilmu yang menerangkan hokum-shara’ yang bersifat Far’iyah (cabang), yang dihasilkan dari dalil-dalil yang Tafsili (khusus, terinci dan jelas).

Menurut Ahli Fiqh, fiqih adalah mengetahui hokum-hukum

syara’ yang menjadi sifat bagi perbuatan para hamba (mukallaf),

yaitu: wajib, sunnah, makhruh, haram dan mubah. 22

Sehingga ilmu fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hokum-hukum syari’ah yang bersifat praktis yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci. Objek kajian ilmu fiqh ini adalah perbuatan

orang mukallaf (dewasa) dalam pandangan hokum syari’ah yang

bersifat praktis yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci, agar diketahui mana yang diwajibkan, disunnahkan, diharamkan dimakhruhkan dan diperbolehkan., serta mana yang sah (tidak sah).23

Mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah usul fikih serta menggali tujuan dan

22

Zuhdi, Fiqh Moderat, (Sidoarjo: Muhammadiyah University Press, 2007), h.6. 23

(42)

31

hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat.

Secara substansial, mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.

2. Tujuan Mata Pelajaran Fikih

Mata pelajaran Fikih di Madrasa Aliyah sebagai mata pelajaran peminatan bertujuan untuk:

a. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah, dan tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

(43)

32

c. Mengenal, memahami, dan menghayati terhadap sumber hukum Islam dengan memanfaatkan usul fikih sebagai metode penetapan dan pengembangan hukum Islam dari sumbernya.

d. Menerapkan kaidah-kaidah pembahasan dalil-dalil syara’ dalam rangka melahirkan hukum Islam yang diambil dari dalil-dalilnya untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fikih

Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah meliputi :

a. kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam. b. hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji,

hikmah dan cara pengelolaannya. c. hikmah kurban dan akikah.

d. ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah. e. hukum Islam tentang kepemilikan.

f. konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya.

g. hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta hikmahnya.

h. hukum Islam tentang wakaalah dan sulhu beserta hikmahnya. i. hukum Islam tentang daman dan kafaalah beserta hikmahnya. j. riba, bank dan asuransi.

(44)

33

m. hukum Islam tentang keluarga. n. Waris.

o. ketentuan Islam tentang siyaasah syar’iyah. p. sumber hukum Islam dan hukum taklifi. q. dasar-dasar istinbaath dalam fikih Islam. r. kaidah-kaidah usul fikih dan penerapann

D.Tinjauan Tentang Pengaruh Implementasi Metode Everyone is A

Teacher Here Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak hanya cukup menggunakan satu macam metode saja, karena apabila seorang guru bersifat demikian pasti peserta didik akan mengalami kesulitan dalam memahami suatu pelajaran sehingga lama kelamaan peserta didik pun akan bosan dengan kondisi yang seperti ini, sehingga tujuan belajar siswa tidak akan tercapai secara optimal.

(45)

34

Metode everyone is a teacher here ini memberi kesempatan sepenuhnya kepada peserta didik untuk berkembang sesuai dengan pengalaman dan kemampuannya, jika memang ada beberapa peserta didik memang agak telat dalam memahami pelajaran, maka disini tugas guru memerankan peranannya untuk membimbing secara intensif kepada peserta didik tersebut . hal ini karena penanaman konsep pada peserta didik akan lebih bila peserta didik dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini peserta didik tidak hanya menerima informasi dari guru, melainkan menjalani proses belajar dengan mengasah kreatifitas siswa dalam membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menanggapi pertanyaan.

(46)

35

yang hendak di ungkapkan dan diukur itu. Dalam pembahasan tentang tinjauan hasil belajar diatas dapat digambarkan tentang tipe hasil belajar dan pengukurannya. Secara garis besar akan di ungkapkan sebagai berikut: pada jenis hasil belajar kognitif yang meliputi pengamatan, indikator keberhasilannya dapat menyebutkan. Pemahaman, indikator keberhasilannya siswa dapat mendefinisikan dengan kata-katanya sendiri. Aplikasi, indikator keberhasilannya siswa dapat memecahkan masalah. Analisis, indikator keberhasilannya siswa dapat mengklarifikasikanny. Sintesis, indikator keberhasilannya siswa dapat menyimpulka. Evaluasi, indikator keberhasilannya adalah siswa dapat memberikan pertimbangan dan dapat memberikan kritik, pada indikator keberhasilan diatas metode everyone is a teacher here memberikan kontribusi yang besar untuk mencapai peningkatan hasil belajar siswa pada jenis hasil belajar kognitif yaitu pada membuat pertanyaan.

Penanaman konsep pada siswa akan lebih baik apabila siswa dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, melainkan menjalani proses belajar dengan mengasah kreativitas siswa dalam membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menanggapi. Pada jenis hasil belajar afektif yang meliputi : penerimaan, penghayatan, indikator keberhasilannya siswa dapat bersikap menerima, bersedia terlibat atau berpartisipasi aktif serta membiasakan dalam perilaku sehari-hari. Dalam hal ini metode

(47)

36

pembelajaran dengan membuat pertanyaan, menjawab serta menerapkan dalam kehidupa sehari-hari dengan cara dapat mengidentifikasi materi.

Pada jenis hasil belajar psikomotorik dapat meliputi : ketrampilan bergerak, ketrampilan ekspresi verbal dan non verbal dengan indikator keberhasilan koordinasi mata, tangan, kaki dan ucapan. Dalam hal ini metode everyone is a teacher here mengacu pada pembelajaran siswa ikut aktif dan membuat pengajaran mereka jadi bermakna.

Guru yang terampil dan penuh tanggung jawab akan selalu berusaha menciptakan suasana kelas dalam keadaan hidup dan menyenangkan. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pengetahuan guru dalam mengelola kelas sangat diperlukan. Oleh karenanya, guru harus bisa memilih metode-metode belajar agar dapat membangkitkan dan semangat belajar siswa sehingga tujuan belajar akan tercapai.

Penggunaan metode everyone is a teacher here diharapkan dapat: 1. Merangsang kreatifitas siswa dalam bentuk ide atau gagasan dalam

membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban teman sehingga memperluas wawasan.

(48)

37

3. Merangsang siswa melakukan aktivitas belajar secara individual maksudnya siswa harus membuat pertanyaan sendiri agar dapat mengembangkan kemandirian, sehingga hasil belajar akan meningkat. 4. Setiap pengajaran yang dilaksanakan dengan metode pembelajaran

everyone is a teacher here akan membangkitkan motivasi belajar yang ada pada diri siswa sehingga hasil belajar pada saat post tes dapat tercapai secara optimal.

(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan dua sub bab yaitu gambaran umum objek dan metode penelitian.

A.Gambaran Umum Objek Penelitian

PROFIL MADRASAH I. Identitas Madrasah

1. Nama Madrasah : MA. Matholi’ul Anwar 2. NSM : 131235240037

3. Status Madrasah : Swasta

4. Nomor Telepon : (0322) 392072 5. Alamat : Simo Sungelebak 6. Kecamatan : Karanggeneng 7. Kabupaten : Lamongan

8. Kode Pos : 62254

9. E-mail : mamatholiulanwar@yahoo.com 10.Website : www.mamawar.sch.id

11. Tahun Berdiri : 1969

12. Status Akedetasi : Terakreditasi A

13. Tahun Akredetasi : 2016

(50)

39

15. Waktu Belajar : Pagi-Siang

16. MGMP/ KKG : Anggota

17. Status dalam KKM : Sendiri

18. Jika sebagai KKM sebutkan jumlah anggota : --

19. Jika sebagai anggota KKM sebutkan nama madrasah induk : --

20. Komite / Majelis Madrasah : ( Sudah terbentuk / belum terbentuk*)

21. Jumlah murid semua : 1524

22. Program / jurusan yang diselenggarakan : IPA/IPS/Keagamaan

23. Miss Match guru (15.53 %) dari jumlah semua guru : 86

24. Jumlah Tenaga Kependidikan : 10 orang

25. Telah melaksanakan dan mengimplementasikan Kurikulum 2013

sejak tahun 2014 dan di tahun pelajaran 2016/2017 sudah semua kelas X – XII.

26.Peningkatan/Pengadaan sarana-prasarana selama masa akreditasi berlaku:

Berjalan sesuai dengan rencana tiap-tiap tahun dan disesuaikan

(51)

40

II. Sejarah Berdirinya MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak

Pesantren “Matholi’ul Anwar” didirikan pada 18 Januari 1914 oleh

K.H. Abdul Wahab. Pada masa tersebut belum berwujud pesantren sebagaimana pengertian sekarang yaitu ada Kyai, tempat ibadah, tempat santri dan sarana belajar, namun masih berupa pengajian-pengajian rutin dimana rumah Kiai sebagai tempatnya. K.H.Abdul Wahab kembali ke Rahmatullah pada tanggal 12 maret 1925.

Setelah Founding father tersebut meninggal dunia, maka pengajian tersebut dilanjutkan oleh putra-putra menantu beliau yaitu K.H. Abdullah,

K.H. Rusman dan K.H. Dja’far. Kepengasuhan beliau bertiga tersebut

berjalan hingga tahun 1935.

Adapun semenjak 17 Juli 1935 kepengasuhan pesantren digantikan oleh K.H. Soefyan Abdul Wahab, yang ketika itu beliau baru berumur 18 tahun dan sedang giat-giatnya mengenyam ilmu di berbagai pesantren di sekitar kabupaten Lamongan, termasuk di pesantren Langitan. Dalam usia yang masih sangat belia tersebut, beliau mengasuh pesantren sekaligus juga mondar-mandir menimba ilmu kepada beberapa Kyai dengan pengajian sorogan. Hal ini dapat dipahami bahwa tanggung jawab beliau secara pribadi dan sosial sangat besar dan seimbang.

Usia 18 tahun untuk memimpin jama’ah pada era dewasa ini

(52)

41

ummat harus diiringi dengan kemampuan yang baik dalam penguasaan keilmuan maupun kepemimpinan.

Untuk itulah saudara-saudara ipar beliau yang lebih tua dan alim memberikan kepercayaan dan tanggung jawab penerusan dan kepengasuhan pesantren kepada beliau. Sebagai perwujudan tanggung jawab tersebut, beliau menerima amanat dengan niat semata-mata pengabdian dan penghambaan kepada Allah, di samping itu tak henti-hentinya beliau terus meningkatkan belajarnya.

Semangat mencari ilmu seperti yang dipraktekkan Kyai Soefyan sudah sepatutnya ditiru dan diteladani oleh para santri, pelajar, dan ummat,

misalnya kebiasaan Kyai Soefyan yang selalu istiqomah muthola’ah kitab

-kitab hingga larut malam. Kebiasaan ini masih beliau lakukan hingga sehari menjelang wafat beliau. Beliau juga selalu terbuka sekaligus selektif

terhadap arus informasi. Sikap tawazun, tawassuth, dan i’tidal menjadi

bagian dari kepribadian beliau. Beliau juga mempunyai kebiasaan membaca buku-buku umum atau aktual berikut berlangganan majalah dan koran yang kala itu bagi lingkungan pesantren yang masih dirasa asing. Tidak mengherankan, dengan kebiasaan demikian menjadikan wawasan beliau sangat maju dan tidak tertinggal oleh arus informasi yang relevan dengan pengembangan keislaman, kemasyarakatan dan kondisi sosial-politik.

(53)

42

dua kali lebih banyak dari pada berbicara, mengasihi kaum lemah, nada suaranya teduh dan menyejukkan hati bagi orang lain, ketika berceramah tidak menjadikan orang lain tersinggung, mengasihi orang miskin dan menghormati orang kaya. Hal ini nampak dari kebiasaan beliau jika di undang oleh seseorang dalam hari dan jam yang hampir bersamaan, yang satu miskin dan yang lain kaya, maka beliau datang dulu kepada orang miskin tersebut, baru kemudian kepada orang kaya.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan dan kepemerintahan, pribadi beliau pantas teladani ummat Islam. Misalnya dalam kesibukan mengajar di madrasah, mengaji di pesantren dan ceramah di tengah-tengah masyarakat, beliau masih menyempatkan menjadi Ketua Tanfidliyah NU Karanggeneng, hingga beliau pernah mewakili Partai NU duduk sebagai anggota DPRD Tingkat II Lamongan. Demikian juga dalam hal pemerintahan, beliau juga pernah menjadi anggota tim P-7 Jawa Timur. Demikian ini didorong oleh motivasi beliau untuk mewujudkan fungsi dan posisi pesantren secara maksimal. Pada saat yang sama, berbagai kesibukan dalam urusan masyarakat dan pemerintah tersebut tidak menjadikan pengurangan perhatian beliau pada pengembangan pesantren dan lembaga-lembaga yang ada di dalamnya.

(54)

43

sebelumnya, namun pengembangan yang menjadikan suatu bibit pesantren menjadi pesantren yang sesungguhnya. Pada masa beliau inilah telah lengkap unsur kyai, langgar (musholla) dan asrama (pondokan), hal ini terjadi pada 1 Januari 1949. Perkembangan ini tentu tidak terlepas dari ilmu, kharisma dan kepribadian beliau sebagai sosok pengasuh.

Dengan didirikannya pesantren, respon masyarakat sangat positif. Pertumbuhan yang postif itu dapat dilihat, kalau pada awal mula santrinya hanya 3 orang, maka dua tahun berikutnya sudah menjadi 60 orang. Dengan banyaknya murid atau santri tersebut, maka beliau mendirikan sekolah formal, yaitu tepatnya pada tahun 1951. Sekolah yang dibuka

tersebut adalah Madrasah Ibtida’iyah. Pendirian madrasah tersebut tidak

terlepas dari dorongan dan saran para Kyai dan pejabat kabupaten Lamongan, misalnya dari K.H. Mustaqim dan Bapak Susminto, seorang Hakim di Lamongan kala itu.

Pengembangan demi pengembangan semakin pesat, dan mendapat respon positif dari masyarakat, sehingga santrinya semakin pesat. Untuk itu perlu disediakan sarana belajar yang memadai pula, bukan hanya pendidikan tingkat dasar (MI), namun juga pendidikan formal yang lebih tinggi yaitu Madrasah Tsanawiyah (dahulu MMP) yang didirikan tahun 1959 dan Madrasah Aliyah (dahulu MMA) yang didirikan sepuluh tahun kemudian yakni pada tahun 1969.

(55)

44

dari cara beliau berfikir yang menampakkan progresifitas ide jauh ke depan. Sebagai salah satu buktinya, semenjak tahun 1979 beliau sudah mempunyai ide untuk mendirikan lembaga pendidikan lanjutan pertama dan atas yang bersifat umum (SMP dan SMA), perguruan tinggi, rumah sakit, dan penerbitan. Biar pun pendidikan lembaga umum tersebut belum didirikan hingga beliau kembali ke Rahmatulloh, namun tebaran ide itu masih senantiasa beredar dalam komunitas penerusnya untuk diambil sebagai program pengembangan pesantren pada masa sekarang dan ke depan.

Hingga 20 Januari 1983 saat K.H. Soefyan Abdul Wahab pulang ke

Rahmatullah, jumlah murid dan santri Pondok Pesantren Matholi’ul

Anwar dengan berbagai unit yang ada yaitu Madrasah Banin Banat, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah sudah cukup lumayan yaitu lebih 1250 orang. Namun, tidak berarti bahwa dengan wafatnya beliau pengembangan pesantren menjadi stagnan, justru semangat dan cita-cita beliau senantiasa dilanjutkan dengan memegang mata rantai penghargaan terhadap tradisi yang ada dengan terus berusaha mengaktualisasikan, inovatif dan akomodatif terhadap perkembangan baru di sekelilingnya.

Setelah meninggalnya beliau, maka kepemimpinan dilanjutkan oleh K.H. Mahsuli Effendi (sekaligus beliau melanjutkan tugas sebagai kepala

sekolah di MA Matholi’ul Anwar) dan putra-putra menantu beliau antara

(56)

45

Masfiyah Soefyan sebagai orang tua yang sangat bijaksana dan pengayom yang baik, serta putri-putri beliau yakni Ny. Hj. Shofiyah Mahsuli, Ny. Dra. Hj. Siti Zaenab Anwar, Ny. Dra. Hj. Siti Djamilah Masykuri, Ny. Hj. Dra. Siti Aisyah Taufiq, dan Ny. Dra. Hj. Khotimah Suryani Saifuddin juga cukup mewarnai dinamika kepemimpinan yang ada. Hampir tidak ada keputusan penting yang di ambil lembaga ini tanpa melalui ijin, restu dan istikharah Ibu Nyai Hj. Masfiyah Soefyan.

Formasi kepemimpinan tersebut berkurang sejak tahun 2001, yakni ketika dua putra menantu beliau Kyai Masykuri dan Kyai Saifuddin dipanggil ke Haribaan Yang Maha Kuasa pada tanggal 26 Juni 2001, atau tiga hari sebelum pelaksanaan Haul Kyai Soefyan yang ke XVIII.

K.H. Mahsuli Effendi dalam kepemimpinannya sebagai Kepala

MA Matholi’ul Anwar memberikan kemajuan yang signifikan baik dalam

perkembangan siswa maupun sarana prasarana. Tiap tahun jumlah siswa baru selalu bertambah, tidak hanya dari daerah sekitar dan Lamongan saja, tetapi juga dari luar daerah bahkan dari luar pulau. Ini menunjukkan bahwa madrasah sudah menjadi tujuan utama masyarakat dalam membentuk akhlak dan kelilmuan peserta didik.

KH. Mahsuli Effendi mengabdi di MA Matholi’ul Anwar hkurang

lebih dari 28 tahun, karena pada hari Kamis kliwon, tanggal 8 Desember 2011 beliau dipanggil Allah swt, dan untuk melanjutkan perjuangan beliau

di MA Matholi’ul Anwar, mulai tahun 2012 – 2015 kepemimpinan di MA

(57)

46

Khotib, M.Ag. Dan mulai tahun 2015 – sekarang tongkat estafet

kepemimpinan di emban oleh Drs. H. Ali Musta’in, M.Ag.

Seiring dengan perjalanan waktu MA Matholi’ul Anwar telah tumbuh

menjadi madrasah yang berkembang dan maju baik siswa maupun sarana

yang ada, dan sampai sekarang MA Matholi’ul Anwar sudah meluluskan +

8700 siswa/siswi.

III.Karakteristik, Visi, Misi, dan Tujuan MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak

1. Karakteristik MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak

MA. Matholi’ul Anwar Simo berada di lingkungan pondok

pesantren Matholi’ul Anwar di Desa Simo, Kecamatan Karanggeneng.

Posisi sekolah relatif jauh dari permukiman warga masyarakat. Oleh

sebab itu, MA.Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak ini berada di

tempat strategis dan tidak terganggu oleh aktifitas warga, memiliki prospek yang baik dalam segi pengembangan, baik fisik maupun kualitas kependidikan.

(58)

47

Dukun, Kecamatan Sugio, Kecamatan Maduran, Kecamatan Pucuk , Kecamatan Laren dan Kabupaten di Luar Lamongan .

Tempat asal siswa tersebut menunjukkan bahwa jarak tempuh dari rumah siswa ke sekolah yang rata-rata naik sepeda beragam dan angkutan umum dengan rute Karanggeneng-Sukodadi. Sebagian siswa bertempat tinggal di asrama pondok pesantren Matholi’ul Anwar Simo dan Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Sungelebak . Jarak terjauh yang ditempuh siswa bersepeda dari rumah ke sekolah sekitar 10 km dan jarak terdekat sekitar 1 km.

2. Visi MA. Matholi’ul Anwar

Unggul, Religius dan Berdaya Saing

Indikator:

 Unggul dalam pengembangan Sains, Teknologi, Seni, Olahraga dan

Imtaq.

 Kompeten dalam Vocational Skill dan Society Skill.

 Berdaya saing dalam memasuki pendidikan tinggi, dunia kerja

maupun berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. 3. Misi MA. Matholi’ul Anwar

 Menyelenggarakan pendidikan Sains, Teknologi, Seni Olahraga dan

Imtaq sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan akan datang.

 Mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang Vocational Skill

(59)

48

 Meningkatkan Daya Saing siswa dalam memasuki dunia pendidikan

tinggi, dunia kerja maupun berperan aktif dalam kehidupan masyarakat .

4. Tujuan MA Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak

Berdasarkan visi dan misi di atas maka tujuan MA.Matholi’ul

Anwar Simo Sungelebak antara lain :

 Siswa memiliki kompetensi dalam bidang sains, teknologi, seni, olah

raga dan imtaq serta dapat mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari

 Para lulusan memiliki kompetensi dalam bidang vocational skill dan

society skill

 Para lulusan memiliki daya saing tinggi dalam memasuki pendidikan

tinggi, pasar kerja maupun berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.

IV. Data Kelembagaan, Siswa, Guru dan Tenaga Adminsitrasi

Data tentang kelembagaan/administrasi madrasah, jumlah siswa, guru, dan tenaga adminitrasi Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak adalah sebagai berikut:

a. Administrasi MA. Matholi’ul Anwar

1. Nama : MA. MATHOLI’UL ANWAR

2. NSM : 131235240037

3. Akreditasi : A

(60)

49

Kecamatan :Karanggeneng Kab/Kota : Kab. Lamongan Provinsi : Jawa Timur No. Telp : 0322-392072

5. NPWP : 00.631.879.4-645.000

6. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. ALI MUSTA’IN, M.Ag. 7. No. Telp/HP : 0322-392072 / 081615016828 8. Nama Yayasan : Perguruan Matholi’ul Anwar 9. Alamat Yayasan : Simo Sungelebak Karanggeneng

Lamongan 10.No. Telp Yayasan : 0322-393745

11.No. Akte Pendirian Yayasan : AHU – 6260 .AH.01.04.Tahun 2012

12.Kepemilikan Tanah : Yayasan

a. Status Tanah : Hak Milik b. Luas Tanah : 5.869 m2 13.Status Bangunan : Yayasan

14.Luas Bangunan : 5.864 m2

b. Jumlah Siswa tahun pelajaran 2016/2017 : 1524 Siswa Tabel 3.1

Jumlah siswa tahun pelajaran 2016/2017

No Program

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Rbl L P Rbl L P Rbl L P Rbl L P 1 Umum

2 IPA 8 137 180 8 128 162 7 116 151 23 381 493 3 IPS 5 52 131 4 58 113 5 81 101 14 191 345 4 Keagamaan 1 13 24 1 18 19 1 8 32 3 39 75

(61)

50

c. Profil Lulusan

Tabel 3.2

Jumlah lulusan MA. Matholi’ul Anwar

No. Tahun

Lulusan yang diterima/melanjutkan di Perguruan Tinggi Negeri/Swasta

Jumlah Guru Ma. Matholi’ul Anwar Simo

Pendidikan Terakhir Setifikasi GT DPK GTT Jumlah

(62)

Nama-nama Guru Ma. Matholi’ul Anwar

(63)

Suwandi, S.Pd. Matematika X,XI,XII S-1

23

H.Moh. Hari, M.Pd.I. Hadis,Bhs. Arab X,XI,XII S-2

24 Moh. Zuhdi Nur Haryanto,

M.Pd. Fisika X,XI S-1

25

Siti Sholihah, S.Pd. Bahasa Inggris X,XI,XII S-1

26

A. Zaini, S.Ag., S.Pd. PKn XII S-1

27

Mohammad Ilham, S.Ag. Fik, PKn, Geo X,XI,XII S-1

28

Mukiyanto, S.Pd. Matematika XI,XII S-1

29

Semiran, S.Pd. Matematika XI,XII S-1

30

Muhammad Mudakir, S.H.I. Ushul Fikih X,XI,XII S-1

35

Mat Maulana, S.Pd. Tata Busana XI S-1

36

Falakun Najah, S.Pd. Matematika X,XI,XII S-1

37

Ahmad Ubaidillah, S.E. TIK, Wiraush X,XI,XII S-1

44

Moh. Rozi, S.Pd. Penjaskes X,XI S-1

45 Moh.Tohiri Habib, S.Ag.,

(64)

53

46

Fauzan Fathurrosyid, S.S. Bahasa Inggris X,XI,XII S-1

47

R. Zainul Musthofah, M.H.I. Tafsir X,XI S-2

48

Pakeh Hasim, S.Pd. Biologi X,XI,XII S-1

49

Saiful Anam, S.Pd. Bahasa Indonesia X,XI,XII S-1

50 Akhmad Fauzan, S.E., S.Pd.I.,

M.E.I. Eko, Akunt X,XI,XII S-2

51

Achul Mukmin, M.Si. Fisika X,XI,XII S-2

52

Rukayatun, S.Pd. Matematika X,XI S-1

53

Nurul Hidayati, S.Ag. Sosiologi XI S-1

54

M. Muhidin, S.T. Elektro, Listrik X,XI, S-1

55

Baderul Munir, S.Pd. Bahasa Inggris X,XI,XII S-1

56

Arif Miftahul Huda, S.Pd. Bahasa Inggris X,XI S-1

57 Drs. Supriyanto Helmi

Tanjung, M.Pd. KIR X,XI,XII S-2

58

N. Sukahar, S.Pd. Matematika X,XI,XII S-1

59

Latifatul Azizah, S.Pd. Bahasa Inggris XI S-1

60

Mufidatu Munawaroh, S.Psi. BK X,XI,XII S-1

61

Mohammad Fauzan, S.Pd. Fisika X,XI,XII S-1

62

Mustaham, S.Pd. Penjaskes X,XI,XII S-1

63

Hariadi, S.Kom. TIK X,XI,XII S-1

64

Drs. Mahfud Rodhi, M.Pd. Kimia X,XI,XII S-2

65

Ahmad Arif, S.Si., M.Pd. Matematika X,XI,XII S-2

66

Hilmi Taufani, S.Pd. Bahasa Inggris X,XI,XII S-1

67

Imam Syaiful Aziz, S.Pd. B. indonesia X,XI,XII S-1

68

Joko Nursiyo, Lc., M.H.I Ilmu Kalam X,XI,XII S-2

69

Hidayatus Safitri, S.Pd. BK X,XI,XII S-1

70

Miftahul Zaini, S.Pd. Biologi X,XI,XII S-1

71

Gambar

  Tabel 3.1 Jumlah siswa tahun pelajaran 2016/2017
Tabel 3.4
Tabel 3.5
 Tabel 3.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

skripsi dengan judul “ STUDI KOMPARASI STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BRATAN

Subyeknya Siswa kelas IV SDN Karangrejo 01 yang berjumlah 32 siswa dan obyeknya adalah aktivitas dan hasil belajar serta model pembelajaran everyone is a teacher here

manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA antara metode inkuiri dengan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa strategi pembelajaran Everyone one is a teacher heredapat meningkatkan partisipasi belajar IPS materi koperasi pada siswa kelas IV

Everyone one is a teacher here. Jenis Penelitian ini adalah PTK. Subyek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Bulakrejo 1yang berjumlah 23 siswa

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan metode Everyone Is Teacher Here dalam peningkatan aktivitas

Bab IV laporan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data yang membahas tentang manajemen syariah yang

Hasil analisis data menjelaskan bahwa tingkat penguasaan keterampilan membaca tabel siswa kelas VII SMPN 13 Padang dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here