Informasi Dokumen
- Penulis:
- Sutaat
- Nurdin Widodo
- Ruaida Murni
- Habibullah
- Bambang Pudjianto
- Eko Widiantoro
- Pengajar:
- Ma’mur Sunusi, Ph.D
- Sekolah: P3KS Press
- Mata Pelajaran: Kesejahteraan Sosial
- Topik: Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pemerintah Daerah di Era Otonomi
- Tipe: Buku
- Tahun: 2012
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan: Relevansi Penelitian terhadap Tujuan Pendidikan
Bagian pendahuluan buku "Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pemerintah Daerah di Era Otonomi" (Sutaat, dkk., 2012) secara efektif menjabarkan konteks penelitian dalam kerangka tujuan pendidikan nasional. Dengan merujuk pada UUD 1945 dan Undang-Undang RI No. 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial, penelitian ini menempatkan isu kesejahteraan sosial sebagai tanggung jawab negara dan selaras dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Penulis menekankan pentingnya pelayanan sosial yang adil dan merata, sekaligus menyoroti permasalahan lembaga kesejahteraan sosial pasca otonomi daerah yang perlu dievaluasi dan diperbaiki. Oleh karena itu, penelitian ini relevan dengan tujuan pendidikan tinggi yang menekankan pada pengembangan kemampuan analisis kritis, pemecahan masalah, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
II. Standar Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial: Implikasi Pedagogis
Bab II membahas standar lembaga pelayanan kesejahteraan sosial, mengkaji teori-teori organisasi pelayanan manusia dari Yeheskel Hasenfeld (1983) dan Friedlander (1980). Penggunaan tipologi organisasi pelayanan manusia berdasarkan jenis klien dan teknologi pelayanan memberikan kerangka analitis yang kuat bagi mahasiswa untuk memahami kompleksitas organisasi sosial. Pembahasan mengenai berbagai jenis pelayanan sosial (bantuan sosial, asuransi sosial, dll.) memperluas pemahaman mahasiswa akan peran dan fungsi lembaga sosial dalam masyarakat. Konsep manajemen organisasi pelayanan sosial, yang menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional, memiliki implikasi pedagogis yang signifikan dalam mengasah kemampuan manajerial mahasiswa.
III. Profil Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial di Tiga Provinsi: Analisis Komparatif
Bab III menyajikan profil lembaga pelayanan kesejahteraan sosial di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui diskusi kelompok, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang disajikan secara rinci dan komparatif antara ketiga provinsi memungkinkan mahasiswa untuk melakukan analisis komparatif tentang praktik pengelolaan dan pelayanan di berbagai daerah. Hal ini penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memahami keragaman konteks sosial.
3.1. Lembaga Pelayanan di Jawa Barat
Bagian ini menganalisis secara detail berbagai aspek pengelolaan panti sosial di Jawa Barat, termasuk analisis mengenai nomenklatur, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sumber dana. Data kuantitatif yang disajikan dalam tabel-tabel memungkinkan mahasiswa untuk memahami skala permasalahan dan menganalisis secara numerik. Analisis ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi kualitas pelayanan. Mahasiswa dapat mempelajari strategi pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
3.2. Lembaga Pelayanan di Jawa Tengah
Bagian ini melanjutkan analisis komparatif dengan menjabarkan profil panti sosial di Jawa Tengah. Dengan membandingkan data dan temuan dari Jawa Barat, mahasiswa dapat mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam pengelolaan dan pelayanan panti sosial di dua provinsi tersebut. Analisis ini memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi kinerja lembaga pelayanan kesejahteraan sosial. Data mengenai SDM, sarana prasarana, dan pembiayaan di Jawa Tengah memungkinkan mahasiswa untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai efisiensi dan efektivitas.
3.3. Lembaga Pelayanan di Jawa Timur
Bagian ini menyelesaikan analisis komparatif dengan memaparkan profil lembaga pelayanan kesejahteraan sosial di Jawa Timur. Dengan membandingkan data dari ketiga provinsi, mahasiswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan dan hambatan dalam pengelolaan panti sosial. Analisis ini memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan menarik kesimpulan yang berbasis bukti empiris. Data yang lengkap mengenai berbagai aspek pengelolaan memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan solusi inovatif.
IV. Analisis Kondisi Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial di Tiga Provinsi: Penggunaan Teori dan Prinsip
Bab IV menganalisis kondisi lembaga pelayanan kesejahteraan sosial dari berbagai aspek. Analisis ini mengintegrasikan teori dan prinsip yang telah dibahas sebelumnya (Bab II) dengan data empiris yang disajikan pada Bab III. Analisis ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk mempraktikkan pengetahuan teoritis dalam konteks riil. Pembahasan mengenai legalitas organisasi, sumber daya manusia, pelayanan rehabilitasi sosial, sarana prasarana, dan sumber dana memungkinkan mahasiswa untuk memahami interaksi antara berbagai faktor tersebut dan dampaknya terhadap kinerja lembaga.
V. Penutup: Rekomendasi Kebijakan dan Implikasi untuk Pendidikan
Bab V menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah dan Kementerian Sosial. Rekomendasi ini bernilai akademis karena berbasis pada analisis data yang sistematis dan komprehensif. Bagi mahasiswa, bab ini memberikan contoh bagaimana penelitian dapat berkontribusi pada perumusan kebijakan publik. Pembahasan tentang implikasi penelitian bagi peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial memberikan makna dan relevansi penelitian terhadap tujuan pendidikan tinggi.
Referensi Dokumen
- Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial ( Adi, I. R. )
- Standarisasi Panti Sosial ( Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial )
- Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif ( Cresswell, J. W. )
- Standarisasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal ( Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial )
- Concept and Methodes of Sosial Work ( Friedlander )