PENDAHULUAN
Penegasan Judul
Yang dimaksud dengan metode dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan konselor dalam melaksanakan konseling kelompok. Menurut Hartinah, “konseling kelompok adalah suatu kegiatan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok individu yang mengalami permasalahan yang mana kelompok tersebut merupakan wadah bagi isi bimbingan konseling yang dituangkan.” 2. Yang dimaksud dengan bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah bimbingan yang diberikan oleh konselor kepada narapidana yang dilakukan secara berkelompok.
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescence yang artinya tumbuh atau menjadi dewasa. 5 Zakiah Darajat mengartikan remaja sebagai anak yang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Yang dimaksud dengan pembentukan karakter remaja dalam penelitian ini adalah orientasi perilaku masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Perempuan atau sering disebut BPRSW Yogyakarta merupakan unit pelaksana teknis daerah di bawah Dinas Sosial Yogyakarta yang bertugas menangani permasalahan perempuan rentan dari sudut pandang sosial psikologis (WRSP) di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bentuk upaya dan tanggung jawab pemerintah DIY dalam memitigasi masalah kesejahteraan sosial.7.
Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut, maka yang dimaksud secara keseluruhan pada judul “Metode Bimbingan Kelompok Dalam Pembentukan Karakter Remaja di BPRSW Yogyakarta” adalah metode yang dilakukan konselor kepada tahanan melalui kegiatan kelompok yang ditawarkan oleh konselor, untuk memberikan pengarahan. untuk (pendapat, pendidikan, karakter). , pikiran) remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Perempuan Yogyakarta.
Latar Belakang
Sifat remaja yang mencari jati dirinya untuk menunjukkan eksistensinya dengan cara-cara yang tidak baik menjadi permasalahan utama dalam pembentukan remaja. Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Perempuan atau sering disebut BPRSW Yogyakarta merupakan unit pelaksana teknis regional di bawah Dinas Sosial Yogyakarta yang bertugas menangani permasalahan perempuan rentan sosial psikologis (WRSP) di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bentuk upaya dan tanggung jawab. . Dimana para korban dengan latar belakang permasalahan tersebut tentunya banyak diantara mereka yang memiliki karakter negatif karena lingkungan yang tidak mendukung pembentukan karakter ke arah yang lebih baik.
Konseling kelompok adalah pelayanan konseling yang diberikan kepada individu secara bersama-sama atau berkelompok agar kelompok menjadi besar, kuat, mandiri. 14 Prayitno dan Hartinah menyatakan bahwa “konseling kelompok menggunakan dinamika untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling, konseling kelompok menekankan pada upaya bimbingan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling. 15. Sedangkan tujuan dari bimbingan kelompok itu sendiri adalah untuk membentuk individu agar dapat hidup rukun, dinamis, produktif, kreatif dan beradaptasi secara optimal dengan lingkungannya 16 Disini bimbingan kelompok dapat menjadi salah satu cara untuk membentuk karakter remaja positif ke arah yang lebih baik. Untuk itu penulis ingin meneliti metode konseling kelompok untuk membentuk karakter remaja di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Perempuan Rentan Sosial.
Selain itu, belum ada penelitian mengenai pembentukan karakter remaja melalui bimbingan kelompok di BPRSW. Harapan kami, penelitian ini dapat menambah wawasan dan referensi khususnya bagi para konselor dan calon konselor ketika melaksanakan bimbingan kelompok.
Rumusan Masalah
Selain itu, kami juga berharap dapat menambah wawasan siswa mengenai teori bimbingan kelompok dalam pembentukan karakter pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok bidang konseling sosial efektif dalam meningkatkan hubungan interpersonal remaja di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun 2005.17. 17Wahidah Fribrasari, Efektivitas layanan bimbingan kelompok bidang konseling sosial untuk meningkatkan hubungan interpersonal remaja di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang, 2005, disertasi yang belum diterbitkan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Semarang, 2006, hal.75.
Diskusi Implementasi Bimbingan Belajar Kelompok dalam Meningkatkan Harga Diri Siswa di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 oleh Siti Nur Zahriyah dan Retno Tri Hariastuti dengan judul “Implementasi Bimbingan Kelompok. 18Winarto, Implementasi Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun Ajaran Skripsi yang tidak diterbitkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi , UIN Sunan Kalijaga, 2009, hal.94.
Jadi dapat dikatakan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik permainan dapat diterapkan untuk menghadapi siswa yang terisolasi. Dalam penelitian ini subjeknya adalah pekerja sosial di BPRSW Yogyakarta, praktisi konseling kelompok dan warga binaan yang mengikuti konseling kelompok di BPRSW Yogyakarta. 20Galih Wicaksono dan Najlatun Naqiyah, “Penerapan Teknik Bimbingan Kelompok Menyapa Role Play Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X Multimedia SMK IKIP Surabaya”, dalam Jurnal Siswa Bimbingan Konseling, Vol.
Objek penelitiannya adalah permasalahan-permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam suatu penelitian.51 Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bentuk dan metode bimbingan kelompok yang digunakan di BPRSW Yogyakarta untuk membentuk karakter remaja. Alat pengumpulan data menggunakan observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan bimbingan belajar kelompok yang dilakukan di BPRSW Yogyakarta. Dalam wawancara, penulis menggali data pribadi singkat klien, pengalaman klien mengikuti kelas konseling kelompok.
Tampilan data, yaitu sistematisasi data secara jelas dalam format yang jelas untuk mengungkap cara membangun karakter remaja melalui kepemimpinan kelompok di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Perempuan (BPRSW) Yogyakarta. Bentuk pengelolaan kelompok yang menggunakan metode pilihan ini adalah kegiatan kelompok dan permainan di luar kelas. Layanan bimbingan kelompok pembentukan karakter remaja yang dilaksanakan di BPRSW Yogyakarta berjalan dengan baik, hampir tidak ada kesenjangan.
Penulis berharap akan muncul penelitian lain yang membahas lebih lanjut tentang pengembangan karakter remaja melalui konseling kelompok. Bimbingan Kelompok Jumat untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X Multimedia SMK IKIP Surabaya, dalam jurnal Bimbingan Konseling Siswa, Vol.
Winarto, Penerapan Bimbingan Belajar Kelompok Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun Ajaran Disertasi Tidak Diterbitkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 2009.
Layanan
Metode Langsung (Directive Method
Kedua, metode tidak langsung yaitu instruktur bimbingan kelompok hanya memberikan instruksi dan sedikit materi, setelah itu klien berperan aktif di dalam kelas hingga akhir kegiatan. Ketiga, Metode Eklektik yaitu penerapan metode elektif di BPRSW Yogyakarta yaitu pengajar berperan aktif dalam pembelajaran bimbingan kelompok namun juga harus mendapat respon aktif positif dari klien. Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat yang diteliti dapat memperoleh wawasan baru mengenai konseling kelompok untuk membantu memecahkan permasalahan seputar pengembangan karakter pada masa remaja.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengatasi permasalahan individu yang mendapat bimbingan kelompok dalam rangka pembentukan karakter pada masa remaja, serta sebagai bahan referensi penelitian serupa di kemudian hari untuk pengembangan lebih lanjut. Layanan Konseling Bimbingan Sosial Kelompok Untuk Meningkatkan Hubungan Interpersonal Remaja Di Panti Asuhan Kumuda Putri Magelang Tahun 2005 “membahas tentang Efektivitas Layanan Konseling Bimbingan Sosial Kelompok Untuk Meningkatkan Hubungan Interpersonal Remaja Di Panti Asuhan Kumuda Putri Magelang. pelaksanaan konseling kelompok untuk membangun rasa percaya diri siswa kelas VIII dan IX MTs Wahid Hasyim Yogyakarta rutin dilaksanakan pada saat kelas CC.
19 Siti Nur Zahriyah dan Retno Tri Hariastuti, “Penggunaan Kepemimpinan Kelompok dengan Teknik Permainan untuk Mengatasi Siswa Terisolasi”, dalam Jurnal Psikologi dan Bimbingan Pendidikan, Vol. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut pada dasarnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian bimbingan kelompok adalah kegiatan bimbingan yang dilakukan secara berkelompok secara individu untuk membahas permasalahan tertentu dengan menggunakan dinamika untuk mencapai tujuan tertentu. Subyek penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang dapat memberikan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti.50 Subyek penelitian ini adalah seorang praktisi orientasi kelompok di BPRSW yang bernama Priagung Demi Widiakongko M.Sc.
2 orang pekerja sosial di BPRSW yaitu Ibu Desi dan Ibu. Rantini, dan 3 warga binaan (RT, DY, RN) dari 40 klien pilihan pekerja sosial yang mengikuti kelas pembelajaran kelompok di BPRSW Yogyakarta. Melalui metode observasi ini penulis memperoleh data pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di BPRSW, fasilitas dan pelayanan balai, serta pengetahuan mengenai kondisi fisik, sosial dan psikis klien yang mengikuti kegiatan tersebut. pengajaran kelompok dalam Perlindungan Sosial Perempuan di Yogyakarta. dan Balai Rehabilitasi (BPRSW).
Kesimpulan
Saran
Kata Penutup
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, baik berupa bantuan moril maupun spiritual. Akhirnya hanya kepada Allah kami mohon pertolongan dan pasrah, semoga Allah merahmati kami selalu. Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama Republik Indonesia, Peningkatan Manajemen Melalui Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/.
Lickona, Thomas, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Cerdas dan Baik, Bandung: Nusa Media, 2011. Segede, Ayasa dkk., Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Singaraja: Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Undiksha , 2010. Zahriyah, Siti Nur dan Retno Penerapan bimbingan kelompok dengan teknik bermain untuk menangani siswa terisolasi, dalam jurnal Psikologi dan Bimbingan Pendidikan, Vol.