• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH : TINJAUAN STRATEGI MARKETING SYARI’AH MELALUI MARKETING MIX DAN SWOT ANALYSIS PADA LKS-MICRO FINANCE GERAI MUAMALAH NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH : TINJAUAN STRATEGI MARKETING SYARI’AH MELALUI MARKETING MIX DAN SWOT ANALYSIS PADA LKS-MICRO FINANCE GERAI MUAMALAH NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO."

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH

(Tinjauan Strategi Marketing Syari’ah Melalui Marketing Mix Dan Swot Analysis Pada LKS-Micro Finance Gerai Muamalah

Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ekonomi Syari’ah

P

Oleh

Ahmad Thoyyibul Faroh NIM. F1.4.2.13.193

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)

vii

ABSTRAK

Secara konseptual, Fokus kajian penelitian tesis ini adalah penerapan strategi marketing (Marketing Mix Dan SWOT Analysis) pada lembaga keuangan syariah (LKS), karena fenomena kegiatan pemasaran yang terjadi di LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid ini memperlihatkan bahwa strategi marketing yang dilakukan terlihat efektif untuk basic lembaga keuangan mikro, namun masih ada minus yang terjadi pada LKS tersebut yakni adanya persoalan terkait pembiayaan bermasalah bagi nasabah walau dengan pelayanan yang sudah optimal dan maksimal. Berdasarkan permasalahan ini, maka penelitian ini mempertanyakan tiga hal. Yaitu: Pertama,

Bagaimanakah kondisi perkembangan lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi terhadap realisasi penerapan strategi marketing di LKS-micro finance

Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo; Kedua, Bagaimanakah konsep bauran pemasaran (marketing mix) dan analisis SWOT dapat dijadikan sebagai variabel tolak ukur dalam rangka penerapan strategi pemasaran yang dilakukan LKS-micro finance

Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo; Ketiga, Bagaimanakah dampak strategi pemasaran bagi Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang dilakukan selama ini sehingga apakah benar-benar berpengaruh terhadap operasional dan kinerja LKS-micro finance tersebut.

Ketiga pertanyaan tersebut dijawab melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data utamanya wawancara secara mendalam dan observasi. Penggalian data bersumber pada informan dan situasi sosial masyarakat Karanganyar dan Paiton yang terpilih melalui purposive sampling dengan teknik

snowball sampling. Bersamaan dengan hal itu, pada saat pengumpulan data dengan teknik yang telah disebutkan di atas, analisis data secara simultan dilangsungkan juga. Proses analisis data mengikuti siklus seleksi data, reduksi data, display data, dan pengambilan konklusi.

Hasil temuan yang diperoleh adalah bahwa: Pertama, Kondisi perkembangan LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid menunjukkan laju perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan adanya pengaruh lingkungan internal (mikro)dan lingkungan eksternal (makro). Kedua, penerapan strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi STP ((Segmentation, Targeting, Positioning) dan strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) atau lebih dikenal dengan strategi 4 P (Product/produk, Price/harga, Place/tempat, Promotion/promosi). Ketiga, Pada strategi STP pemilihan segmen pasar, menggunakan pertimbangan strategi pola pasar sasaran, seperti: Selective Specialization, Market Specialization, Product Specialization, Full Market Coverage.

Keempat, Penerapan strategi marketing mix dan analisis SWOT di LKS-Micro Finance

Gerai Muamalah Nurul Jadid sudah diterapkan walaupun masih terdapat hal-hal yang perlu dibenahi kaitannya dengan kesadaran nasabah dalam hal pembiayaan terhadap produk-produknya.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS………...….. iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI... …. iv

PEDOMAN TRANSLITRASI... ...v

MOTTO... …..vi

ABSTRAK... ….vii

KATA PENGANTAR... ... viii

DAFTAR ISI ... … xii

DAFTAR TABEL... ... xvi

DAFTAR GAMBAR... ...xvii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... …...1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah………..11

1. Identifikasi Masalah ………..………...11

2. Batasan Masalah………12

C. Rumusan Masalah……….…....13

D. Tujuan penelitian... ….14

E. Kegunaan Penelitian... ….14

F. Kajian/Penelitian Terdahulu... ….15

G. Definisi Operasional... ….18

H. Sistematika Pembahasan ... ….21

BAB II : PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH A. Konsep Manajemen………..….23

1. Pengertian Manajemen ………..….……….23

2. Proses Manajemen………...24

3. Bidang-bidang Manajemen………..27

4. Fungsi-fungsi Manajemen………...27

5. Tingkatan-tingkatan Manajemen……….30

(5)

xii

B. Manajemen Syariah... ….33

1. Pengertian Manajemen Syariah ... ….33

2. Prinsip Manajemen Syariah... ….33

3. Tujuan Manajemen Syariah... ….36

C. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) ... ….36

1. Pengertian Pasar dan Pemasaran ... ….36

2. Tujuan dan Fungsi Pemasaran ... ….41

3. Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan) ... ….43

4. Proses Pemasaran (Marketing Process)... ….45

5. Lingkungan Pemasaran (Marketing Environment)... ….46

6. Elemen Kesuksesan Pemasaran ... ….48

D. Etika Pemasaran Dalam Kerangka Syariah (Marketing Ethic) …....51

E. Pemasaran Perbankan (Marketing of Banking) ... ….52

F. Perbankan Syariah (Syariate Banking) ... ….53

1. Pengertian Bank Syariah... ….53

2. Manajemen Perbankan Syariah ... ….55

3. Prinsip Dasar Manajemen Perbankan Syariah... ….56

4. Etika dan Pelayanan Perbankan Syariah... ….58

5. Konsep Dasar Transaksi Perbankan Syariah ... ….59

6. Produk Bank Syariah ... ….60

G. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) ... ….64

1. Pengertian Strategi Pemasaran... ….64

2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran... ….67

3. Alat Pencapaian Strategi Pemasaran... ….69

a. STP (Segmentation, Targeting, Positioning) ... ….69

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix = 4P) ... ….75

c. Bauran Pemasaran di Bank Syariah ... ….85

d. Analisa Pasar (Market Analysis) ... ….85

e. Analisa SWOT di Bank Syariah... ….87

BAB III : METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... ….89

B. Jenis Penelitian………..….91

(6)

xiii

D. Jenis dan Sumber Data... ….96

E. Teknik Penelitian………..….98

F. Teknik Pengumpulan Data... ….99

G. Uji Kredibilitas Data………103

H. Teknik Analisis Data………104

I. Analisis Data………108

J. Cek Keabsahan/Kevalidan Data ..………109

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid... ...111

1. Sejarah Singkat berdirinya LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton... ...111

2. Perkembangan LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid... ..115

3. Letak geografis LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid... ..116

4. Struktur dan Unit Usaha LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid... ..119

B. Sistem Kinerja dan Operasional LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid... ..126

1. Simpanan dan Pembiayaan ... ..126

2. Produk Simpanan Mudharabah ... ..128

3. Prinsip dan Rukun Produk Simpanan Mudharabah ... ..130

4. Tujuan dan Karakteristik Produk Tabungan ... ..131

5. Prosedur Pembukaan Produk Simpanan Mudharabah ... ..132

6. Penarikan dan Penutupan Rekening Produk Simpanan Mudharabah……….…133

7. Perhitungan Bagi Hasil Produk Tabungan / Simpanan Berjangka……….………136

8. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Tujuan Pembiayaan ... ..137

9. Prosedur Pembiayaan... ..138

10. Pembiayaan Murabahah... ..145

11. Pembiayaan Musharakah ... ..151

(7)

xiv

13. Pembiayaan Al-Qard (Talangan Haji) ... ..157 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ..159

1. Dampak Perkembangan Lingkungan Internal dan Eksternal LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid ... ..159 2. Analisa Strategi STP, Marketing Mix Strategy, dan SWOT Analysis Sebagai Tolak Ukur Dalam Penerapan Strategi

Pemasaran di LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid ……….……….165 a. Analisa Strategi STP………165 b. Analisa Marketing Mix Strategy, dan SWOT Analysis…....174 3. Dampak Implementasi Strategi Marketing Mix Terhadap Kelangsungan LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton………..184

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………187 B. Saran………..………..189 DAFTAR PUSTAKA……….190 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah merupakan lahirnya lembaga

keuangan syariah yang telah mendapat momentum sejak 1970-an, secara

umum mengambil dua pola. Pertama, mendirikan bank syariah berdampingan

dengan bank konvensional (dual banking system) seperti di Mesir, Malaysia,

Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Bahrain, Bangladesh, dan bahkan Indonesia.

Kedua, merestrukturisasi sistem perbankan secara keseluruhan sesuai dengan

syariat Islam (full fledged Islamic financial system), seperti di Sudan, Iran, dan

Pakistan. Peranan regulasi menjadi titik kritis terpenting dari kedua pola

tersebut. Seluruh inisiasi awal perbankan syariah dimulai dengan dukungan

regulasi yang memadai.1

Begitu pesatnya perkembangan perbankan syari’ah baik di Indonesia

maupun dunia internasional telah memberikan alternatif baru bagi konsumen

pengguna jasa perbankan untuk menikmati produk-produk perbankan dengan

metode nonbunga dan kepercayaan masyarakat sebagai konsumen terhadap

perbankan syari’ah semakin tinggi.2

Beberapa negara Islam dan berpenduduk mayoritas muslim mulai

timbul usaha-usaha untuk mendirikan lembaga bank alternatif non bunga

1Yusuf Wibisono, Politik Ekonomi Undang-undang Perbankan Syariah: Peluang dan Tantangan

Regulasi Industri Perbankan Syariah, dalam Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Volume 16 Nomor 2, (t.t., t.p., Mei-Agustus 2009), 1.

(9)

2

(ribawi). Pada tahun 1940-an, di Malaysia, dilakukan usaha pertama untuk

mendirikan bank, tapi tidak sukses.3

Ide pendirian Bank Syariah sudah ada sejak tahun 1970-an. Di mana

pembicaraan Bank Syariah muncul pada seminar hubungan Indonesia-Timur

Tengah pada tahun 1974 dan 1976 yang diadakan oleh Lembaga Studi

Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan (LKIK) dan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika.

Perkembangan pemikiran tentang perlunya umat Islam Indonesia memiliki

perbankan Islam sendiri mulai berhembus sejak saat itu, seiring munculnya

kesadaran kaum intelektual dan cendekiawan muslim dalam memberdayakan

ekonomi masyarakat. Pada awalnya memang sempat terjadi perdebatan

mengenai hukum bunga bank dan hukum zakat, pajak di kalangan para ulama,

cendekiawan, intelektual muslim.4

Perkembangan lembaga keuangan syari’ah tergolong cepat. Salah satu

penunjang dari bank syari’ah ini adalah adanya keyakinan dari masyarakat

muslim bahwa bank konvensional mengandung unsur ribawi. Hal ini

diperkuat Keputusan Muktamar NU ke-2 di Surabaya pada 9 Oktober 1927.

Dalam Hasil Bahstul Masail NU,5 diputuskan bunga dalam bank masih timbul

interpretasi yang berbeda-beda dalam menetapkan bunga bank. Akan tetapi,

mayoritas ulama ada yang mengharamkan bunga bank meskipun sebagian

ulama lain membolehkan dan memakruhkannya.6 Diperkuat juga dengan

3Adiwarman Karim, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), ed. ke-5 (Jakarta: Raja Grafindo,

2001), 23. Lihat juga, Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syari’ah di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 5-7.

4Adrian Sutedi, Perbankan Syariah. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), 6.

5Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam (Surabaya:

Khalista, 2011), 200.

(10)

3

fatwa MUI tentang haramnya bunga bank Keputusan Fatwa Ulama’ Nomor 1

Tahun 2004, tentang haramnya bunga bank (intersat/fa’idah).7

Pasar keuangan syariah lahir dengan konsep dan filosofi yang berbeda

dengan pasar keuangan konvensional. Bank syariah lahir dengan konsep dan

filosofi interest free, yang melarang penerapan bunga dalam semua transaksi

perbankan karena termasuk kategori riba. Terkait dengan hal tersebut, terdapat

dalil yang melarang sistem riba.

                                                … 

“Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba …8

Layanan keuangan syari’ah saat ini telah menyebar ke seluruh dunia

dalam berbagai bentuk lembaga keuangan, khusus di Indonesia, sejak tahun

1992 tumbuh berbagai lembaga keuangan dimulai dari Bank Muamalat, BNI

Syari’ah, BTN Syari’ah, serta Koperasi Syari’ah dan lain sebagainya.9

Bulan Mei 1992 merupakan babak baru dalam dunia perbankan

Indonesia. Sejak itulah Bank Syariah eksis di Indonesia, tepatnya dengan

mulai beroperasinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), atas prakarsa

7http://almanaar.wordpress.com/2014/11/11/fatwa-mui-tentang-bunga-bank/, diakses pada tanggal

11-11-2014.

8 al-Qur’an, 2:275

(11)

4

Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang didukung oleh sekelompok pengusaha

dan cendekiawan muslim.10

Landasan hukum operasi bank yang menggunakan sistem syariah, saat

itu hanya dikategorikan sebagai “bank dengan sistem bagi hasil” tanpa rincian

landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.11 Oleh

karena itu semua layanan keuangan syariah tentunya tidak terlepas dari

peranan manajemen pemasaran dengan segala strategi yang dimiliki oleh

lembaga keuangan syariah tersebut.

Kasmir mengatakan jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga

terbagi dua macam, yaitu bank yang berdasar konvensional dan bank yang

berdasarkan prinsip syari’ah. Perbedaan yang utama dari keduanya adalah

penentuan harga, baik harga jual atau harga beli. Penentuan harga bank

konvensional selalu berdasarkan bunga (interest), sedangkan Islam, memakai

skema konsep bagi hasil, baik untung maupun rugi.12

Berkenaan dengan persoalan marketing pada lembaga keuangan

syariah dan transaksi bisnis syariah, berikut di bawah ini akan dibahas sebagai

rujukan dalam penelitian yang dimaksud.

Di masa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara

luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu

berproduksi sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha untuk

menjualkannya kembali. Dalam kondisi semacam ini mereka tidak peduli

10Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah : Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia

(Jakarta: Erlangga, 2010), 97.

11Ali Mutasowifin, “Menggagas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di Pasar Non Muslim,

dalam Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3, No. 1 (Jakarta: Universitas Paramadina, September 2003), 27.

(12)

5

dengan kondisi demand yang ada, sehingga banyak di antara produsen

mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak

sesuai dengan jumlah permintaan.

Di masa sekarang, di mana tingkat kompetitif yang demikian ketatnya.

Pola seperti di atas sudah lama ditinggalkan. Banyak produsen sebelum

barangnya diproduksi terlebih dahulu melakukan riset pasar dengan berbagai

cara, misalnya dengan tes pasar melalui pemasangan iklan, seolah-olah

barangnya sudah ada dan siap untuk dipasarkan. Tujuannya tiada lain adalah

untuk melihat kondisi demand yang ada sekarang ini terhadap produk yang

akan diproduksi, apakah mendapat tanggapan atau tidak dari calon

pembeli/konsumennya, baik dari segi kualitas (quality) maupun harga (price).

Dari hasil tes pasar inilah perusahaan sudah dapat meramalkan berapa besar

pasar yang dapat diserap, bagaimana caranya untuk menyerap pasar yang ada,

termasuk yang ada di tangan para pesaing sekarang ini.

Begitu pentingnya peranan marketing dalam menentukan kelanjutan

usaha suatu perusahaan, sehingga banyak di antara perusahaan dalam

manajemennya menempatkan posisi marketing paling depan. Seorang pelaku

marketing harus selalu mengetahui terlebih dahulu pasar yang akan

dimasukinya seperti :

1. Ada tidaknya pasar yang menjadi target

2. Seberapa besarnya pasar yang menjadi target

(13)

6

4. Tingkat persaingan yang ada, termasuk besarnya market share yang akan

dikuasai/dicapai dan market share pesaing.13

Kebanyakan orang berpikir bahwa manajemen pemasaran berarti

mencari konsumen yang cukup untuk output perusahaan yang ada. Perusahaan

memiliki tingkat demand yang diinginkan untuk produknya. Pada setiap titik

waktu, bisa jadi terjadi: tidak ada permintaan, permintaan yang cukup,

permintaan yang tak teratur atau terlalu banyak permintaan. Manajemen

pemasaran harus menemukan cara untuk menangani permintaan yang

berbeda-beda ini.14

Setiap perusahaan harus menemukan rencana bagi kelangsungan dan

pertumbuhan jangka panjang yang paling masuk akal (secara logika)

berdasarkan situasi, peluang, tujuan, dan sumber dayanya. Hal ini merupakan

salah satu fokus perencanaan strategis (strategic planning) proses

mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategis antara tujuan dan

kemampuan perusahaan serta peluang pemasaran yang sedang berubah.15

Keberhasilan suatu perusahaan mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam

memasarkan produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin

kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin

apabila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang

menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu

13Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, ed. Revisi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2003), 41.

14Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, cet. I (Bandung: Yrama Widya, 2011),

23

15Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, ed. 12, jilid 1, terj. (Jakarta:

(14)

7

mengatasi tantangan dari para pesaing dalam hal pemasaran. Untuk ini

dibutuhkan orang-orang yang dinamis yang mempunyai kreativitas, inisiatif,

dan ulet serta profesional di bidangnya untuk memimpin kegiatan pemasaran

agar perusahaan dapat tercapai dan berhasil.16

Sebenarnya, orientasi pemasaran terjadi sebagai akibat perubahan

lingkungan pasar. Perubahan lingkungan pasar meliputi perubahan sosial,

perubahan pada perspektif konsumen yang menginginkan mutu barang atau

jasa dan mutu pelayanan yang lebih baik dari masa sebelumnya.17

Strategi pemasaran secara menyeluruh pada setiap perusahaan

tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahaan (Corporate Marketing

Plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu

rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat global dan strategis, yang

merumuskan berbagai strategi dan program-program pokok dibidang

pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang

di masa depan.18

Statemen di atas mengingatkan kembali akan pentingnya aspek pasar

dan pemasaran, di mana keduanya merupakan salah satu aspek urgensial

dalam peranannya terhadap perekonomian global. Hal ini disebabkan aspek

pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu unit

usaha/perusahaan. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara

benar, bagaimana prospeknya di masa yang akan datang, bukan mustahil

16 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, cet. 11 (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), 59-60. 17 Ibid, 59-60

18 Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2012),

(15)

8

tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin

kehidupan perusahaan juga akan terancam.19

Oleh karena itu, di dalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk

perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan

berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu, intinya

aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui seberapa besar pasar

yang akan dimasuki atau menjadi target pemasaran berikutnya, struktur pasar

dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta

bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan.20

Namun kaitannya dengan statemen di atas, dalam perjalanannya

lembaga keuangan syari’ah terutama perbankan syariah baik perbankan

syariah mikro maupun yang makro, tentulah banyak mengalami kendala

dalam merealisasikan pemasaran perbankannya lebih-lebih terhadap

kemampuan dan efektifitasnya dalam menjalankan operasional pemasaran

perbankan. Hal tersebut tidak terlepas dari peran strategi manajemen

pemasaran dalam dunia keperbankanan syari’ah.

Berkenaan dengan persoalan yang terjadi di atas, berikut ini lembaga

keuangan yang akan disupervisi guna sebagai bahan penelitian, berlokasi di

wilayah timur dari Propinsi Jawa Timur. Lokasi tersebut adalah “LKS-Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo”. Suatu Lembaga Keuangan

Syariah yang bertempat di Lembaga Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Lembaga keuangan syariah ini,

19Suad Husnan dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik, dan Penyusunan

Laporan (Yogyakarta: LPP AMP YKPN, 1994), 40.

20Sutoyo S., Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek (Jakarta: LPPM dan Pustaka Binaman

(16)

9

tidak kalah pentingnya sebagai fungsi perbankan syariah walau kondisinya

cukup dikategorikan sebagai perbankan syariah mikro (micro finance). LKS

ini bergerak di bidang jasa keuangan yang mempunyai beberapa macam

produk jasa keuangan. Sampai pada tahun 2014, LKS-micro finance ini

mempunyai aset berkisar di atas 3 milyar lebih, dan juga produk pembiayaan

yang disalurkan mencapai di atas 1 milyar lebih. Produk-produk yang

dihasilkan juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini

terlihat dengan adanya permintaan terhadap pembiayaan yang cukup tinggi

sesuai dengan kebutuhan pasar, semisal pembiayaan untuk pertanian, dan lain

sebagainya.

Berikut ini macam-macam produk jasa keuangan yang dilayani oleh

LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo adalah:21

1. Tabungan

a. Tabungan Ummat

b. Tabungan Hijroh

c. Tabungan Mandiri Sejahtera (Tamara)

2. Pembiayaan

a. Modal Kerja (Musharakah) / MSA (Penyertaan)

b. Murabahah / MRB (Jual Beli)

c. Rahn bi al-Ujrah ( Gadai Shari’ah)

21Gerai Muamalah Nurul Jadid adalah suatu badan hukum yang didirikan dan tunduk pada

(17)

10

d. Qard ( Pinjaman)

Dari berbagai produk dan layanan yang telah disalurkan Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam kurun waktu sampai tahun

2014 sebesar 60 % dari tabungan. Dari data yang diperoleh, tingkat

pembayaran nasabah berkisar 70 – 80 % nasabah yang membayar angsuran

pembiayaan dan 20 % yang tidak membayar. Paparan data pertahun dapat di

lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1. Rencana Realisasi Layanan Pembiayaan

NO Tahun Rencana Realisasi Keterangan

01 2013 100 % 35 % Target tidak terpenuhi

02 2014 100 % 25 % Target tidak terpenuhi

Dari data tersebut produk pembiayaan yang disalurkan masih kurang

mencapai maksimal. Hal ini juga diimbangi dengan tingkat kesadaran

nasabah, di mana banyak tanggungannya yang belum diselesaikan

pembayaran angsuran-angsuran pembiayaannya. Hal ini perlu dilakukan

strategi pemasaran dalam rangka memperluas market segmentation di pasar

serta untuk memenuhi target pencapaian margin perolehan laba yang

ditentukan oleh LKS-micro finance tersebut dalam hal pemasaran produk

perbankan.

Melihat perkembangan pembiayaan yang semakin komplek dari

pembiayaan yang bersifat konvensional sampai kepada yang bersifat modern

telah melahirkan produk-produk jasa pembiayaan yang merambah ke

pedesaan, lebih-lebih produk jasa pembiayaan syariah. Penulis tertarik untuk

(18)

11

Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang dilakukan selama ini

sehingga apakah benar-benar berpengaruh terhadap operasional dan kinerja

LKS-micro finance tersebut. Hal terpenting bagi LKS-micro finance untuk

meningkatkan laju produk pembiayaan yang telah disalurkan adalah dengan

melakukan strategi manajemen pemasaran yang efektif, namun kenyataan di

lapangan mengatakan bahwa bila terjadi hal-hal yang merugikan serta

memperlamban arus kas (cash flow) keuangan pada LKS-micro finance,

itupun disebabkan oleh pembiayaan nasabah yang kadangkala terjadi

penunggakan sehingga mengakibatkan pembiayaan LKS tersebut menjadi

tersendat dan macet. Oleh karena itu perlu adanya pembenahan restrukturisasi

strategi marketing yang handal.

Oleh karena itu penulis memandang perlu diadakan penelitian tentang

“Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah (Tinjauan Strategi

Marketing Syari’ah Melalui Marketing Mix Dan SWOT Analysis Pada

LKS-Micro Finance Gerai Muamalah PP. Nurul Jadid Paiton

Probolinggo)”, guna memperoleh informasi dan data yang lebih jelas dan

disertai bukti-bukti ilmiah mengenai bagaimana penerapan strategi pemasaran

melalui bauran pemasaran (marketing mix) dan analisa SWOT pada

LKS-Micro Finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Penelitian ini tidak meneliti semua aspek yang terkait dengan masalah.

(19)

12

dalam penelitian ini, maka peneliti perlu mengidentifikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Kondisi perkembangan lingkungan internal dan eksternal yang ada pada

LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo

terkait dengan konsep marketing mix seperti : produk (product), harga

(price), tempat (place), promosi/iklan (promotion / advertensing).

2. Realisasi pembiayaan yang terjadi di LKS-micro finance Gerai Muamalah

Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

3. Macam-macam produk jasa keuangan yang dilayani oleh LKS-micro

finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

4. Pengembangan produk unggulan yang ada di LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

5. Kondisi strategi pemasaran yang dilakukan oleh LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui strategi bauran

pemasaran (marketing mix) dan melalui analisis SWOT yang dapat

dijadikan sebagai variabel tolak ukur keberhasilan dalam penerapan

strategi marketing.

2. Batasan Masalah

Beberapa masalah yang telah diidentifikasi di atas, tampaknya sangat

banyak dan kompleks. Peneliti tentu tidak mungkin mengkaji atau meneliti

seluruh masalah yang telah teridentifikasi tersebut.

Mengingat cukup luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini dan

keterbatasan peneliti, maka penelitian ini hanya akan dibatasi pada persoalan

(20)

13

perbankan syariah pada LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid

Paiton Probolinggo. Dalam kaitannya dengan strategi manajemen pemasaran

tersebut, peneliti akan membahas dengan cara mengamati serta menganalisis

terkait perkembangan yang terjadi di lingkungan LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo, baik lingkungan internal maupun

eksternal dengan menggunakan marketing mix (bauran pemasaran) dan SWOT

analysis. Dengan melalui pengamatan yang dilakukan, diharapkan nantinya

benar-benar akan didapatkan gambaran nyata yang berkenaan dengan strategi

manajemen pemasaran LKS-micro finance tersebut, sehingga strategi itulah

yang bisa menjawab semua problem yang terjadi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diformulasikan dalam

sebuah permasalahan :

1. Bagaimana perkembangan lingkungan internal dan eksternal yang

mempengaruhi terhadap realisasi penerapan strategi marketing di

LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo ?

2. Bagaimanakah konsep bauran pemasaran (marketing mix) dan analisis

SWOT dapat dijadikan sebagai variabel tolak ukur dalam rangka

penerapan strategi pemasaran yang dilakukan LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo ?

3. Bagaimana dampak strategi pemasaran bagi Gerai Muamalah Nurul Jadid

(21)

14

benar berpengaruh terhadap operasional dan kinerja LKS-micro finance

tersebut ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini disusun dalam rangka bertujuan untuk

mengidentifikasi dan menganalisis :

1. Kondisi perkembangan lingkungan internal dan ekternal yang

mempengaruhi terhadap realisasi penerapan strategi marketing di

LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

2. Konsep bauran pemasaran (marketing mix) dan analisis SWOT yang

dijadikan sebagai tolak ukur dalam penerapan strategi pemasaran yang

dilakukan LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton

Probolinggo.

3. Dampak strategi pemasaran bagi Gerai Muamalah Nurul Jadid Paiton

Probolinggo yang dilakukan selama ini sehingga apakah benar-benar

berpengaruh terhadap operasional dan kinerja LKS-micro finance tersebut.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik

secara teoritik maupun secara praktik. Adapun manfaatnya antara lain :

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

khazanah ilmu pengetahuan terkait kondisi perkembangan lingkungan

internal maupun ekternal yang mempengaruhi terhadap realisasi penerapan

strategi marketing di LKS-micro finance Gerai Muamalah Nurul Jadid

(22)

15

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi siapa

saja pihak yang berkepentingan dengan penanganan terkait

masalah-masalah bidang manajemen pemasaran perbankan syariah khususnya

masalah yang berhubungan dengan mekanisme penggunaan bauran

pemasaran dan analisis SWOT syariah (syariate marketing mix and

SWOT analysis) yang menjadi inti dari strategi pemasaran.

3. Hasil penelitian ini diharapkan benar-benar mampu memberikan

kontribusi/sumbangan pemikiran kaitannya dalam penerapan strategi

manajemen pemasaran pada LKS-micro finance, terutama bagi Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

F. Kajian/Penelitian Terdahulu

Beberapa kajian/penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti

sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Adji Damanhuri dengan judul “

Pemasaran Bank Syariah (Analisis Strategi Pemasaran Bank Muamalat

Indonesia di Masa Krisis Moneter dengan Rujukan Khusus Terhadap

Cabang Surabaya)”. Penelitian ini mengkaji tentang pentingnya strategi

pemasaran sangat disadari oleh pengelola Bank Muamalat. Pemasaran

yang dilakukan bukan hanya berorientasi pada duniawi saja namun juga

berorientasi pada akhirat, sehingga kepentingan jangka panjang

pengembangan perseroan sangat diperhatikan.22

22Adji Damanhuri,“Pemasaran Bank Syariah (Analisis Strategi Pemasaran Bank Muamalat

(23)

16

2. Penelitian oleh Anwarsyah dengan judul “ Manajemen Pemasaran Produk

Bagi Hasil dalam Mudharabah pada Bank Syari’ah (Studi Kasus pada

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Surabaya).” Penelitian ini hanya

menfokuskan pada manajemen produk dan perhitungan bagi hasil dalam

mudharabah. Penelitian ini berkesimpulan bahwa (1) Manajemen Bank

Syariah dalam memanaj organisasi dilandasi dengan budaya akhlakul

karimah. (2) Proses dan sasaran pemasaran produk bagi hasil dilakukan

dengan membangun kesadaran, membangun rasa suka dan membangun

keyakinan, dengan sasaran khalayak tidak tahu, khalayak salah persepsi

terhadap produk Bank Syariah dan khalayak kontroversi terhadap bunga

bank. (3) Menjelaskan perbedaan prinsip bank sistem syariah dan sistem

konvensional. (4) Keuntungan deposito Bank Syariah dan bank

konvensional bersifat situasional. 23

3. Penelitian oleh Moh. Ah. Subhan Z.A. dengan judul Strategi Pemasaran

Produk Perbankan Syariah Pada BPR Syariah Amanah Sejahtera Gresik.

Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi pemasaran Bank

Syariah Amanah Sejahtera. Penelitian ini berkesimpulan bahwa strategi

pemasaran yang ada di Bank Syariah Amanah Sejahtera adalah: (a)

Segmentation (b) Targetting (3) Positioning. Dengan melalui strategi

pemasaran tersebut, Bank Syariah Amanah Sejahtera berada dalam kondisi

pertumbuhan yang stabil. Begitu juga halnya dengan penelitian kami,

persamaannya karena keduanya sama-sama membahas strategi pemasaran

namun sedikit berbeda di mana konsentrasi penelitian kami

23Anwarsyah, “Manajemen Pemasaran Produk Bagi Hasil Dalam Mudhorabah Pada Bank

(24)

17

menitikberatkan pada pengimplementasian strategi pemasaran sehingga

benar-benar berpengaruh kepada kesehatan perbankan syariah di Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton.24

4. Penelitian yang dlakukan oleh Rizka Fitriyah dengan judul ” Pemasaran

Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus di Bank Mandiri Syariah Cabang

Sumenep)”. Di dalam penelitian ini menjelaskan bahwa strategi pemasaran

jasa perbankan syariah Bank Syariah Mandiri Cabang Sumenep,

menggunakan model market driven strategy yang dimulai dengan riset

pemasaran. Dan juga menurut penelitian ini, direkomendasikan bahwa

spesifikasi produk Bank Syariah Mandiri Cabang Sumenep lebih

mengedepankan pelayanan dan kepuasan nasabah. Dan dengan strategi

pemasaran yang diterapkan, diupayakan dapat meningkatkan jumlah

nasabah.25

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Wahyudi dengan judul “ Strategi

Pemasaran Produk Bayt Al-Māl Wa Al-Tamwīl Dalam Meningkatkan

Keunggulan Kompetitif (Studi Kasus Koperasi Bayt Al-Māl Wa Al-Tamwīl

Usaha Gabungan Terpadu) BMT UGT Sidogiri”. Penelitian ini membahas

tentang bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pada Koperasi

UGT Sidogiri melalui perkembangan dana zakat dan dana sosial. Dan

perkembangan itu terus mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam

24Moh.Ah.Subhan Z.A, “Strategi Pemasaran Produk Perbankan Syariah Pada BPR Syariah

Amanah Sejahtera Gresik“ (Tesis--IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2011).

25Rizka Fitriyah, ”Pemasaran Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus di Bank Mandiri Syariah

(25)

18

manajemenisasi dana zakat, koperasi ini mampu mengangkat derajat dan

martabat serta membela kepentingan kaum du’afa dan fakir miskin.26

6. Penelitian oleh Aslikhah dengan judul “ Strategi Pemasaran Pada BMT

Maslahah Sidogiri Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam”. Di dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa BMT Maslahah Sidogiri dalam

mengembangkan produk-produknya menggunakan strategi pemasaran

yang berkaitan dengan respon masyarakat dan sosial.27

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan di atas, penulis

menyimpulkan bahwa judul penelitian ini berbeda dengan keenam penelitian

tersebut di atas, sebab meskipun sama-sama berkaitan dengan pengembangan

perbankan syariah yang menggunakan strategi pemasaran namun fokus

penelitian ini diorientasikan kepada strategi pemasaran dengan dua obyek

penelitian yakni bauran pemasaran (marketing mix) dan analisa SWOT disertai

dengan variabel penelitian berupa 4 P (Product, Price, Place, Promotion).

Demikian juga halnya dengan analisa SWOT (Strength = Kekuatan, Weakness

= Kelemahan, Opportunity = Peluang, Threat = Ancaman)

G. Definisi Operasional

1. Marketing Mix (Bauran Pemasaran), SWOT Analysis, LKS

(Lembaga Keuangan Syariah)

a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Beberapa pengertian Marketing Mix, berikut uraiannya :

26Ilham Wahyudi, “Strategi Pemasaran Produk Bayt Al-Māl Wa Al-Tamwīl Dalam Meningkatkan

Keunggulan Kompetitif (Studi Kasus Koperasi Bayt Al-Māl Wa Al-Tamwīl Usaha Gabungan Terpadu) BMT UGT Sidogiri” (Tesis--UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014).

27Aslikhah, “Strategi Pemasaran Pada BMT Maslahah Sidogiri Dalam Perspektif Etika Bisnis

(26)

19

1). Sofjan Assauri dalam bukunya ”Manajemen Pemasaran”

menjelaskan mengenai Marketing Mix merupakan kombinasi

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,

variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.28

2). Setelah strategi bersaing dan unsur segmentasi, target dan posisi

pasar (STP) ditetapkan, maka selanjutnya perlu diselaraskan

dengan kegiatan marketing lainnya seperti strategi bauran

pemasaran (marketing mix strategy). Adapun strategi bauran

pemasaran tersebut antara lain : 29

a). Strategi produk (Product strategy)

b). Strategi harga (Price strategy)

c). Strategi lokasi dan distribusi ((Place and Distribution strategy)

d). Strategi promosi (Promotion strategy)

1). Kasmir dalam judul bukunya ”Pemasaran Bank” mengemukakan

Marketing Mix merupakan strategi kombinasi yang dilakukan oleh

berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran.30

2). Referensi lain juga disampaikan tentang Marketing Mix atau

bauran pemasaran, yaitu kegiatan mengombinasikan berbagai

kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil

28Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi, cet. Ke-11, ed. 1-11, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2011), 198.

29Orville C Walker, Jr.Harper W.Boyd, Jr and Jean Claude Larrece, Marketing Strategy. Terj. (t.t.:

Homewood, IL, t.th.), 251.

(27)

20

yang paling memuaskan. Elemen marketing mix tersebut dikenal

dengan 4P (product, price, place, dan promotion).31

3). Robert D. Hisrich, Michael P. Peter dan Dean A. Shepherd juga

menyampaikan Bauran pemasaran (Marketing Mix) dalam judul

bukunya ’Entrepreneurship’ adalah kombinasi dari produk, harga,

promosi, dan distribusi serta berbagai aktivitas pemasaran lainnya

yang dibutuhkan untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran.32

b. SWOT Analysis

1). Perusahaan/lembaga keuangan harus menganalisis pasar dan

lingkungan pemasarannya. Dalam mengevaluasi kinerja pemasaran

diperlukan adanya ; kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (strengths,

weaknesses, opportunities, threatment) merupakan cara untuk

mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal.33

c. LKS (Lembaga Keuangan Syariah)

Berikut pengertian dari LKS (Lembaga Keuangan Syariah) :

1). Ahmad Rodoni, mengemukakan Lembaga keuangan syariah

(syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau

institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset

keuangan (financial assets) maupun non-financial assets atau aset

riil berlandaskan konsep syariah. Menurut Undang-undang tentang

perbankan syariah di Indonesia bahwa Lembaga keuangan syariah

31Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2013M), 193-195.

32Robert D. Hisrich, Michael P. Peter dan Dean A. Shepherd, Entrepreneurship, edisi 7 (Jakarta:

Salemba Empat, 2008), 315.

(28)

21

merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana

dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat

berlandaskan prinsip syariah. Hal ini dinyatakan pula bahwa

Lembaga keuangan syariah adalah semua badan usaha yang

kegiatannya di bidang keuangan syariah melakukan

penghimpunan dana dan penyaluran dana kepada masyarakat,

terutama dalam membiayai investasi pembangunan.34

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan hasil penelitian ini, maka diuraikan dengan

sistematika pembahasan sebagai berikut :

Bab Pertama, Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,

Identifikasi dan Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Kegunaan/manfaat penelitian, Kajian/Penelitian Terdahulu, Definisi

Operasional, dan Sistematika Pembahasan.

Bab Kedua, Landasan teori tentang Manajemen, Manajemen

Pemasaran, Perbankan Syariah, Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah,

Pengertian Strategi, Strategi Marketing, Marketing Mix (Bauran Pemasaran),

SWOT Analysis, LKS (Lembaga Keuangan Syariah).

Bab Ketiga, Metode Penelitian yang meliputi : Gambaran Umum

Tentang Objek Penelitian, Jenis Penelitian, Desain Penelitian, Jenis dan

Sumber Data, Teknik Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis

Data, Analisis Data, Cek Keabsahan Data.

34Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, cet. Ke-I, (Jakarta: Zikrul

(29)

22

Bab Keempat, Analisis hasil penelitian meliputi Objek penelitian

meliputi : a).Gambaran Umum LKS Micro finance Gerai Muamalah Nurul

Jadid : Sejarah berdirinya, Identitas LKS Micro finance Gerai Muamalah

Nurul Jadid, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Produk LKS Micro finance

Gerai Muamalah Nurul Jadid, Mitra Kerja, Struktur Modal, b).Perkembangan

dan dampak lingkungan internal dan eksternal bagi LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo, c).Marketing Mix dan SWOT

analysis sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penerapan strategi pemasaran

serta; d).Dampaknya strategi pemasaran bagi LKS-micro finance Gerai

Muamalah Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam menunjang operasional dan

kinerja yang dilakukan.

Bab Kelima, Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran atau

(30)

BAB II

PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH

A. Konsep Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Kata ”manajemen” erat kaitannya dengan konsep organisasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya dipahami terlebih dahulu

pengertian dari organisasi. Menurut Giffin, organisasi adalah a group of

people working together in a structured and coordinated fashion to achieve a

set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam

struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.1

Di bawah ini akan dibahas terkait pemahaman manajemen secara

tekstual, berikut pembahasannya :

Nickels, McHugh mengemukakan Manajemen sebagai berikut :

The process used to accomplish organizational goals through planning, organizing, directing, and controlling people and other organizational resources. (Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya).2

Ismail Nawawi menjelaskan, manajemen adalah sebuah ilmu, seni

profesi, proses dan sistem yang mengubah berbagai sumber daya dalam suatu

ruang usaha yang berguna bagi kemanusiaan serta untuk mencapai tujuan

1Ernie Trinawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), 4

(31)

24

tertentu melalui kerjasama dengan orang lain secara sistematis rasional, efektif

dan efisien.3

Kast dan James E. Rosenzweig, juga menjelaskan mengenai

Manajemen adalah pekerjaan mental (pikiran intuisi, perasaan) yang

dilaksanakan oleh orang-orang dalam konteks organisasi.4

James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 5

Marry Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk

melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Statemen di atas

mengandung perhatian pada kenyataan bahwa dalam mencapai tujuan

organisasi para manajer mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa

saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan

pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.6

2. Proses Manajemen

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara

rapi, benar, tertib, dan teratur. Hal demikian tidak terlepas dari

proses-prosesnya yang harus diikuti dengan baik. Di dalam hukum syar’i,

menjelaskan bahwa segala sesuatu tidak boleh dilakukan dengan serba

3Ismail Nawawi, Manajemen Perbankan Syari’ah (Jakarta: VIV Press, 2014), 1.

4Kast dan James E. Rosenzweig, Organisasi dan Manajemen, terj. A. Hasyimi Ali, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 6-7.

5James A.F. Stoner, Management (New York: Prentice/Hall International, Inc., Englewood Cliffs, 1982), 8.

(32)

25

asalan, sebab yang demikian ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam.

Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam at-Tabrani, beliau bersabda,7

(33)

26

Fungsi manajer ditinjau dari sudut proses merupakan tahapan yang

secara kontinu mutlak dioperasikan oleh manajer sebagaimana dijelaskan pada

[image:33.595.121.513.175.702.2]

gambar berikut ini.9

Gambar 2.1. Proses Manajemen

Perencanaan 1 Pengendalian 5 Pengendalian 2 Pemotivasian 4 3 Pengarahan

Keterkaitan fungsi manajemen di atas dapat disajikan juga melalui

gambar skema berikut: 10

Gambar 2.2. Keterkaitan fungsi manajemen

Feed back / umpan balik

9Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 23. 10Ibid., 25.

(34)

27

3. Bidang-bidang Manajemen

Unsur manajemen terdiri-dari man, money, methods, materials,

machines, and market disingkat menjadi 6M. Setiap unsur manajemen ini

berkembang menjadi bidang manajemen yang eksistensinya memberikan

peranan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Bidang-bidang manajemen

secara global terdiri atas: 11

a. Manajemen pemasaran (unsur market)

b. Manajemen produksi (unsur mechines)

c. Manajemen akuntansi biaya (unsur materials)

d. Manajemen permodalan/pembelanjaan (unsur money)

e. Manajemen sumber daya manusia (unsur market)

f. Methods adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang

manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur

manajemen.

4. Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan

dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu

tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Adapun beberapa fungsi

manajemen sebagaimana dipaparkan oleh Ernie Trisnawati Sule dan

Kurniawan Saefullah, yaitu:12

11Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen. Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi, Cet.4 (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 20.

(35)

28

a). Perencanaan (Planning), yaitu proses yang menyangkut upaya yang

dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang

datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan

target dan tujuan organisasi.

b). Pengorganisasian (Organizing), yaitu proses yang menyangkut bagaimana

strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain

dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan

lingkungan organisasi yang kondusif dan bisa bekerja secara efektif dan

efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c). Pengimplementasian (Directing), yaitu proses implementasi program agar

bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses

memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung

jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

d). Pengendalian (Controlling), yaitu proses yang dilakukan untuk

memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,

diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target

yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan

(36)

29

Berikut ini Tabel 2.1. Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli: 13

No G.R.TERRY JOHN F. MEE LOUIS A. ALLEN MC. NAMARIA

1 Planning Planning Leading Planning

2 Organizing Organizing Planning Programming

3 Actuating Motivating Organizing Bugdetting

4 Controlling Controlling Controlling System

No HENRY

FAYOL

HAROLD KOONTZ & CYRIL O’DONEL

DR.S.P. SIAGIAN

PROF. DRS. OEY LIANG LEE

1 Planning Planning Planning Perencanaan

2 Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian

3 Commanding Staffing Motivating Pengarahan

4 Coordinating Directing Controlling Pengkoordinasian 5 Controlling Controlling Evaluating Pengontrolan

No W.H.NEWMAN LUTHER

GULLICK

LYNDALL F. URWICK

JOHN D. MILLET

1 Planning Planning Forecasting Directing

2 Organizing Organizing Planning -

3 Assembling

Resources Staffing Organizing Facilitating

4 Directing Directing Commanding -

5 Controlling Coordinating Coordinating -

6 - Reporting Controlling -

7 - Bugdetting - -

(37)

30

5. Tingkatan-Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer

menjadi tiga golongan yang berbeda :14

a). Manajemen Puncak (Top Management). Klasifikasi manajemen tertinggi

ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak

bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas

bagi manajemen puncak antara lain: direktur, presiden direktur, kepala

divisi, presiden komisaris, dan sebagainya.

b). Manajemen Menengah (Middle Management). Manajemen menengah

dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer

menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer

lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain

manajemen kelas ini antara lain: kepala biro, kepala departemen, kepala

cabang, kepala pengawas/supervisi, dan sebagainya.

c). Manajemen Bawah (Low Management). Tingkatan paling rendah dalam

suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga

operasional, disebut manajemen lini. Sebutan manajemen bawah/lini ini

antara lain: mandor, supervisi, kepala regu, kepala seksi, dan sebagainya.

(38)

31

Tingkatan-tingkatan manajemen di atas dapat digambarkan berikut

[image:38.595.130.509.169.521.2]

ini:15

Gambar 2.3. Level Hiratikel manajemen

Sebutan antara lain:

Presiden direktur, Presiden

Komisaris, Dirut, Sekretaris, Manajemen Manajer bagian dsb. Puncak

Sebutan antara lain: Tingkatan

KaDept, Ka.cab, Kep. Manajemen Menengah Manajemen Pengawas, dsb.

Sebutan antara lain:

Penyelia, Mandor, Manajemen Bawah Supervisi, dsb.

Sebutan antara lain:

Sales, Accounting, Karyawan Operasional pergudangan,

Satpam, dsb.

Berdasarkan jenjang atau tingkatan manajemen di atas, perbedaan

tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang

dilaksanakan. Dengan adanya klasifikasi tingkatan manajemen di atas, semua

pekerjaan yang dilakukan di perusahaan dapat terarah dan terorganisir sesuai

dengan job description dan job spesification.

6. Peran Manajemen

Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat

berjalan secara efektif dan egitfisien. Agar manajemen yang dilakukan

mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen

perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen (managerial functions).

(39)

32

Fungsi-fungsi tersebut sebagaimana dikemukakan dalam definisi di muka

mencakup fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi

pengimplementasian, serta fungsi pengendalian dan pengawasan.16

Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua

kegiatan dalam semua lini. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan

kerja sama akan lebih tampak serasi dan harmonis, sehingga tujuan optimal

akan tercapai. Begitu pentingnya peranan manajemen dalam kehidupan

manusia, sehingga mengharuskan kita untuk mempelajari, menerapkan dan

melaksanakannya demi keberlanjutan semua bentuk kegiatan apapun yang

lebih baik.

Hal di atas, senada dengan apa yang disampaikan oleh Malayu S.P.

Hasibuan dalam bukunya ’Manajemen’, mengatakan pada dasarnya

manajemen itu sangat essensi sekali, sebab:17

a. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan

pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.

b. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan

baik.

c. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna

semua potensi yang dimiliki.

d. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.

e. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan

memanfaatkan 6M dalam proses manajemen tersebut.

f. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.

(40)

33

g. Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur.

h. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan t indakan

i. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.

B. Manajemen Syariah

1. Pengertian Manajemen Syariah18

Mahdi bin Ibrahim bin Muhammad Mujbir yang dikutip oleh

Muhammad, frase Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan idarah.

Idarah diambil dari perkataan adartasy-syai’a atau perkataan ’adarta bihi juga

dapat didasarkan pada kata ad-dauran. Oleh karena itu dalam Elias’ Modern

Dictionary English Arabic kata management (Inggris), sepadan dengan kata

tadbir, idarah, siyasah dan qiyadah dalam bahasa Arab. Dalam Al-Qur’an

dari terma-terma tersebut, hanya ditemui terma tadbir. Tadbir berarti

penertiban, pengarturan, pengurusan, perencanaan dan persiapan.

Secara istilah, idarah (manajemen) adalah suatu aktivitas khusus

menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal,

perencanaan, pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan

dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek dengan tujuan agar hasil-hasil

yang ditargetkan dapat tercapai dengan cara yang efektif, efisien dan barokah.

2. Prinsip Manajemen Syariah

Beberapa prinsip atau kaidah dan teknik manajemen yang ada

relevansinya dengan Al-Qur’an atau Hadith antara lain sebagai berikut: 19

(41)

34

a. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Setiap muslim wajib melakukan perbuatan yang ma’ruf, yaitu

perbuatan yang baik dan terpuji seperti perbuatan tolong-menolong

(ta’awun), menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

mempertinggi efisiensi, dan lain-lain. Sedangkan perbuatan mungkar;

seperti korupsi, riswah, isrof, dan sebagainya harus dijauhi dan bahkan

diberantas. Untuk melaksanakan prinsip tersebut, ilmu manajemen harus

dipelajari dan dilaksanakan secara sehat, baik secara bijak maupun secara

ilmiah. Sebagaimana firman Allah SWT:































”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar20

b. Kewajiban Menegakkan Kebenaran

Manajemen sebagai suatu metode pengelolaan yang baik dan benar,

untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dan menegakkan kebenaran.

Menegakkan kebenaran adalah metode Allah SWT yang harus ditaati dan

dilakukan oleh manusia. Dengan demikian, manajemen yang disusun oleh

manusia untuk menegakkan kebenarn itu menjadi wajib. Hal ini tersirat di

dalam firman Allah SWT:





















“Dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”21

19Muhammad, “Paradigma Manajemen Teologis-Etis”, Jurnal Muqaddimah, (Yogyakarta: Kopertais Wilayah III DI. Yogyakarta, 1997).

(42)

35

Firman Allah dalam surah Ali Ilmran ayat 60 juga menyatakan:



















“(apa yang telah Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu Termasuk orang-orang yang ragu-ragu.”22

c. Kewajiban Menegakkan Keadilan

Hukum syariah mewajibkan kita untuk menegakkan keadilan, kapan

dan di manapun. Sewaktu sebagai orang kecil maupun sewaktu menjadi

orang yang berkuasa dengan jabatan yang dimilikinya tetap harus berbuat

adil. Oleh karena itu tiap muslim harus berlaku adil kepada dirinya sendiri

maupun kepada sesamanya. Allah berfirman:



















“…dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil...23

d. Kewajiban Menyampaikan Amanah

Hak dan kewajiban seseorang dalam manajemen secara tegas diatur

di dalam hukum syariah. Pengaturannya antara lain terdapat dalam hukum

syariah bab al-buyu’, hukum perjanjian atau bab Imarah dan khilafah yang

dinyatakan dengan dalil dan nash dalam Al-Qur’an dan Hadith. Demikian

pula prinsip-prinsip manajemen syariah yang terdapat di dalam Al-Qur’an

dan Hadith, yang selalu segar, tidak menemui kejanggalan, sehingga

sewajarnyalah diterapkan dalam praktik. Dengan kedua dalil di atas,

dituntut seorang manajer akan dapat ber-ijtihad sehingga mendapatkan

(43)

36

hasil (natijah) yang memuaskan. Kewajiban menunaikan amanah di

bidang muamalah, dinyatakan oleh Allah SWT dalam firmanNya:

















... Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)...24

3. Tujuan Manajemen Syariah25

Manajemen yang kita kenal saat ini adalah manajemen barat yang

individualistis dan kapitalistis, yang tujuannya semata-mata hanyalah

untuk kepentingan pribadi yang dikedepankan dan kepentingan bersama

ditangguhkan. Hal ini disebabkan karena mereka telah meninggalkan

nilai-nilai religiusnya. Perbedaannya hanyalah pada falsafah hidup yang dianut

oleh masing-masing pendiri dan pelaku bisnis usaha tersebut. Dengan

demikian tujuan manajemen syariah di sini adalah bagaimana

mengembalikan dan menyadarkan kembali sosok perilaku pelaku bisnis

untuk melakukan kegiatan yang bernilai amar ma’ruf dan nahi mungkar.

C. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

1. Pengertian Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan

saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain, setiap ada kegiatan

24Al-Qur’an 2: 283.

(44)

37

pasar selalu diikuti oleh pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan

pasar.26

Menurut Swastha dan Irawan, konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat

penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan

tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian

pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.27

Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat

bertemunya para produsen (penjual) dan konsumen (pembeli) untuk

melakukan transaksi. Atau dapat juga diartikan sebagai tempat (area) yang di

dalamnya merupakan bertemunya permintaan (demand) dan penawaran

(supply) sehingga dapat membentuk suatu harga, di mana harga yang dibentuk

adalah harga pasar, sehingga pada akhirnya juga tercipta harga keseimbangan

pasar (equilibrium of market price).

Pengertian lain yang lebih luas juga dikemukakan oleh Kasmir dan

Jakfar, tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial

atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar

merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata

maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. 28

26Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Ed. Revisi (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2003), 43.

(45)

38

William J. Stanton yang dikutip oleh Mursid mengemukakan bahwa

pengertian lain dari Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan

untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.29

Menurut Kotler, pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran

(exchange). 30

Dari definisi Kotler di atas, dapat disimpulkan bahwa ”konsep inti

[image:45.595.113.520.236.522.2]

pemasaran” adalah sebagai berikut :31

Gambar 2.4. Konsep Inti Pemasaran

Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan goverment.

Di mana ke semua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar,

baik pasar tenaga kerja, pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain,

mekanisme, mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara demand dan

supply yang tingkat harga tertentu. Sehingga dengan adanya transaksi tersebut

akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimiliki

oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya transaksi

29M.Mursid, Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cet.7, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 26. 30Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002), 9.

31Ibid.

Needs, Wants,

Demand Product Customer, Value,Cost, Satisfaction Exchange, Transaction, Relationship

Market Marketing,

(46)

39

pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah salah satu

syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar. 32

Kemudian pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh

Philip Kotler adal

Gambar

Tabel 1.1. Rencana Realisasi Layanan Pembiayaan
Gambar 2.1. Proses Manajemen
Gambar 2.3. Level Hiratikel manajemen
Gambar 2.4. Konsep Inti Pemasaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh informasi ada atau tidak hubung- an antara kecerdasan kinestetik dan penguasa- an kalimat efektif secara bersama-sama dengan keterampilan

NOTE FROM KPM : Peralatan yang berada di Makmal Komputer dan Pusat akses adalah Aset yang tidak boleh dialih.. BIL JENIS NO.PENDAFTARAN NO S/N

Sementara itu faktor peluang yang dimiliki SKB Putra Handicraft adalah mekanisasi dalam proses produksi, adanya permintaan produk parket lantai bambu, tersedia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempermudah monitoring jarak aman saat parkir dan mengetahui jumlah kendaraan yang masuk dan keluar.Pada sistem yang dirancang kali

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Rektor Universitas Trunojoyo Madura tentang Hasil Seleksi Calon Mahasiswa

[r]

Karakter tanaman utama yang berkorelasi nyata dengan keragaan tanaman ratun adalah tinggi tanaman utama, total klorofil daun, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan,