• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP REACH (RESPECT,EMPATHY, AUDIBLE, CLARITY, HUMBLE) DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DI METRO TV JATIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP REACH (RESPECT,EMPATHY, AUDIBLE, CLARITY, HUMBLE) DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DI METRO TV JATIM."

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

K O N S E P R E A C H (

Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble

) D A L A M M E M B A N G U N K O M U N IK A S I A N T A R P R I B A D I D I M E T R O T V J A T IM

S k r ip s i

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

Oleh:

Nurul Maagrufah NIM. B06211026

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)

K O N S E P R E A C H (

Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble

) D A L A M M E M B A N G U N K O M U N IK A S I A N T A R P R I B A D I D I M E T R O T V J A T IM

S k r ip s i

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)

Oleh:

Nurul Maagrufah NIM. B06211026

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAKSI

Nurul Maagrufah, B06211026, 2015. Konsep REACH (Respect, Empathy,

Audible, Clarity, Humble) Dalam Membangun Komunikasi Antar Pribadi di Metro TV Jatim. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci : Komunikasi Antar Pribadi, Metro TV Jatim, Konsep REACH.

Pada penelitian ini peneliti akan mengkaji sebuah fenomena yang terjadi pada sebuah perusahaan media televisi terkemuka di Indonesia yang berada di Surabaya yaitu Metro TV Jawa Timur. Peneliti mengkaji lebih dalam mengenai

Konsep REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) Dalam

Membangun Komunikasi Antar Pribadi di Metro TV Jatim.

Untuk dapat mengungkapkan fenomena tersebut secara menyeluruh dan mendalam, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Apabila disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan, maka teknik pengumpulan data didapatkan melalui proses wawancara, pengamatan secara langsung, foto, dan dokumen resmi lainya, yang diperoleh dari kantor Metro TV Jatim. Dan setelah semua data terkumpul, kemudian data akan dianalisis menggunakan analisis data induktif.

Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa hal, yakni: (1) Karyawan

menerapkan konsep Respect yang ditunjukkan dengan mengikuti acara yang

diselenggarakan oleh karyawan contohnya mengikuti kejutan ulang tahun atau

memberikan sumbangan kematian untuk keluarga karyawan. (2) Konsep Empathy

ditunjukkan dengan lebih sering mengajak karyawan lain mengobrol ringan agar

dapat lebih mengenal karakter. (3) Konsep Audible ditunjukkan dengan

menempatkan diri sebagai pendengar dan pembicara yang baik dan memberikan

respon yang baik pesan yang sampai. (4) Clarity yang merupakan konsep keempat

ditunjukkan karyawan dengan meluruskan segala bentuk kesalahfahaman pesan

komunikasi. (5) Dan konsep Humble ditunjukkan dengan tidak membatasi diri

dan bersedia menerima segala bentuk pesan dari siapapun dalam berkomunikasi. Melihat dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa rekomendasi. Untuk membangun hubungan komunikasi yang baik, menerapkan

konsep REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) adalah pilihan

(7)

3. Komunikasi Antar Pribadi ... 12

4. Metro TV Jatim ... 13

G. Kerangka Pikir Penelitian... 15

H. Metode Penelitian ... 18

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 19

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian ... 20

(8)

4. Tahap-tahap Penelitian ... 25

5. Teknik Pengumpulan Data ... 28

6. Teknik Analisa Data ... 30

I. Sistematika Pembahasan ... 32

BAB II : KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KONSEP REACH PERSPEKTIF TEORITIS ... 34

A. Kajian Pustaka ... 34

1. Komunikasi Antar Pribadi... 34

a. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi ... 35

b. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi ... 36

c. Manfaat Komunikasi Antar Pribadi ... 37

d. Pesan Non Verbal Komunikasi Antar Pribadi ... 44

e. Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi Antar Pribadi ... 53

2. Konsep REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) ... 55

B. Kajian Teori ... 58

1. Teori Penetrasi Sosial ... 58

2. Hubungan antara Teori dengan Tema ... 63

BAB III : PENYAJIAN DATA ... 71

A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian ... 71

1. Deskripsi subyek penelitian ... 71

2. Deskripsi obyek penelitian ... 75

3. Deskripsi lokasi penelitian ... 75

B. Deskripsi Data Penelitian ... 85

1. Karyawan menjalankan prinsip saling menghargai ... 85

2. Memahami orang lain membentuk arus komunikasi yang baik ... 89

(9)

pesan yang baik ... 95

4. Meluruskan kesalah fahaman sebagai solusi kesalahan komunikasi ... 99

5. Karyawan memahami bahwa kedudukan semua orang adalah sama ... 104

6. Karyawan mengakui hubungan pekerjaan ini sebagai sebuah keluarga ... 111

BAB IV : ANALISA DATA ... 115

A. Temuan Penelitian ... 115

1. Menerapkan rasa saling menghargai dalam komunikasi ... 116

2. Mampu memahami lawan komunikasi dengan baik ... 119

3. Menumbuhkan kepercayaan komunikan dengan audible ... 121

4. Mempersempit kesalahfahaman komunikasi dengan menjelaskan ... 123

5. Tidak membatasi diri dalam berkomunikasi ... 125

6. Merasa seperti sebuah keluarga terhadap rekan kerja ... 126

B. Konfirmasi Hasil Temuan dengan Teori ... 127

BAB V : PENUTUP ... 133

A. Kesimpulan ... 133

B. Rekomendasi ... 135

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Komunikasi adalah proses penyampaian sesuatu yang mengandung

arti, lewat media ataupun tidak, yang berupa gagasan/ide/perasaan/

pernyataan dalam upaya mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai

dengan apa yang dikehendaki.1 Kegiatan komunikasi memilki tujuan yaitu

untuk membuat pihak yang diajak berkomunikasi menuruti apa yang

komunikator kehendaki. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan

berkomunikasi maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, tidak

hanya itu komunikasi juga bahkan dapat mempengaruhi banyak orang.

Karena kegiatan komunikasi dapat menggunakan media komunikasi yang

berupa mesin canggih yang memungkinkan komunikator dapat

menyampaikan pesanya kepada komunikan yang lebih banyak. Pengguna

mesin-mesin cangih untuk berkomunikasi itulah yang disebut dengan

media massa.

Media massa dalam suatu kegiatan komunikasi telah menjalankan

peran sebagai seorang komunikator dan komunikanya adalah penonton.

Komunikasi yang dilakukan adalah jenis komunikasi massa, atau

komunikasi yang komunikanya banyak orang. Karena komunikannya yang

banyak itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hanya dengan memilki

1

(11)

2

media massa maka seseorang telah menggenggam Dunia. Karena itulah

dunia media massa sangat penuh dengan tantangan dan banyak orang yang

ingin bekerja di dalamnya.

Terdapat banyak media massa atau stasiun televisi di Indonesia,

namun ada salah satu stasiun televisi yang menarik yaitu Metro TV,

menurut penulis MetroTV telah menempatkan dirinya sebagai pendukung

dan pemberi inspirasi terdepan untuk pemuda Indonesia. Hal tersebut

dapat dilihat dari beberapa program-program yang ditayangkanya seperti

stand up comedy, kick andy, mario teguh golden ways. Tidak ketinggalan

pula salah satu hal yang paling menonjol dari MetroTV adalah

program-program beritanya yang selalu terdepan dan terbaik. Kesuksesan yang

telah diraih oleh Metro TV dalam merebut hati pemirsa Indonesia itu tidak

terlepas dari etos kerja para karyawan yang ada di dalamnya, salah satu hal

yang menjadi faktornya adalah kedisiplinan dan komunikasi yang baik

yang dibangun oleh para karyawan Metro TV Jatim.

Hubungan intim yang terjalin antar karyawan telah menjadikan

atmosfir kerja menjadi lebih nyaman dan kondusif, hubungan intim ini

terjalin akibat komunikasi antar pribadi yang dibangun sangat baik. Oleh

karena derajat hubungan antar pribadi turut berpengaruh terhadap

keleluasaan dan kedalaman informasi yang dikomunikasikan, sehingga

(12)

3

pihak satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang

terbawa di dalam komunikasi tersebut.

Yang disebut sebagai komunikasi interpersonal yang efektif adalah

apabila pesan yang diterima oleh komunikan dapat dipahami dengan baik

dan sesuai dengan apa yang tengah dimaksudkan oleh pihak komunikator,

dan kemudian pihak komunikan akan memberikan umpan balik yang

berupa tindakan yang datang dari komunikan akibat rangsangan pesan dari

komunikator. Dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal dikatakan

efektif, apabila memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu: (1) pesan yang

dapat diterima dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh

komunikator; (2) ditindak lanjuti dengan perbuatan secara sukarela, (3)

meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.2

Seseorang yang sering bertemu dan bertatap muka dengan orang

yang ada di lingkungan yang bersifat tetap seperti terikat dalam suatu

pekerjaan, maka seseorang membutuhkan cara berkomunikasi yang baik

dan efektif dapat membangun chemistry di dalam pekerjaan yang

dijalankan di perusahaan atau instansi itu dapat menjalankan pekerjaan

tersebut dengan lancar. Karena ketika bekerja di suatu perusahaan

seseorang akan bertemu dan bergaul dengan rekan kerjanya yang memilki

latar belakang yang berbeda satu sama lain.

2

(13)

4

Adapun tersebut juga terjadi di kantor televisi MetroTV Jatim yang

berada di Jl. Ketampon Ruko Permata Bintoro kav 118-123 Surabaya. Para

karyawan yang bekerja di tempat ini sangatlah beragam karena berasal dari

daerah yang berbeda, setiap karyawan juga memilki latar belakang

pendidikan yang berbeda pula. Segala perbedaan yang ada tersebutlah

yang kemudian pasti akan memunculkan gesekan-gesekan pendapat atau

ideologi diantara karyawan. Namun di Metro TV Jatim gesekan-gesekan

dalam komunikasi tersebut tidaklah membuat hubungan karyawan menjadi

buruk.

Di kantor Metro TV ini komunikasi berlangsung sangat ringan dan

menyenangkan. Berdasarkan pengalaman bersama yang dialami oleh

penulis dan karyawan Metro TV Jatim, penulis mendapatkan beberapa

simbol-simbol kedekatan yang baik diantara para karyawan. Diantara

simbol tersebut adalah sikap saling merasakan, dimana hal tersebut dialami

penulis ketika menyaksikan karyawan membuat sebuah sumbangan

kematian untuk salah satu keluarga karyawan yang meninggal. Hal

tersebut mengindikasikan adanya sebuah simbol kekeluargaan yang sangat

erat diantara mereka. Bahkan selama pengalaman bersama karyawan

Metro TV Jatim penulis tidak pernah menyaksikan terjadi pertengkaran

atau perselisihan yang membuat pekerjaan karyawan menjadi berantakan.

Kedekatan hubungan yang terjalin diantara mereka tentu

(14)

5

terbangun tentu tidak muncul begitu saja, ada hal-hal yang mendukung

terbentuknya komunikasi tersebut. Hal tersebutlah yang disebut dengan

komunikasi efektif, komunikasi efektif adalah sebuah komunikasi yang

disampaikan dengan baik oleh komunikator, dan dapat diterima dengan

baik oleh komunikan, sehingga cepat menimbulkan timbal balik dari

pihak komunikan. Komunikasi efektif tersebut dapat dicapai dengan lima

hukum komunikasi efektif yaitu REACH. REACH adalah merupakan lima

hukum komunikasi efektif dalam komunikasi interpersonal. Kelima hukum

tersebut meliputi Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble.

Respect ialah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran

pesan yang kita sampaikan. Empathy adalah kemampuan kita untuk

menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang

lain. Audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, pesan

yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Clarity kejelasan

dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau

berbagai penafsiran yang berlainan. Humble adalah sikap rendah hati,

pengendalian diri serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.3

Untuk mengetahui apakah karyawan MetroTV Jatim menjalankan konsep

komunikasi tersebut dalam dunia kerja yang dijalankanya. Hal tersebutlah

yang kemudian membuat penulis membuat judul skripsi yang berjudul

Konsep REACH Dalam Membangun Komunikasi Antar Pribadi di Metro

TV Jatim

3

(15)

6

B. Rumusan Masalah

Bagaimana komunikasi antar pribadi karyawan Metro TV Jatim

dalam konteks REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui konsep REACH yang dijalankan oleh karyawan

dalam komunikasi antar pribadi di MetroTV Jatim.

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan berguna untuk massa depan

dalam bidang keilmuan. Karena mungkin saja dengan adanya

penelitian ini maka akan muncul teori-teori baru yang berhubungan

dengan fenomena komunikasi dalam sebuah organisasi.

2. Praktis

Dengan adanya penelitian ini maka dapat dijadikan pedoman

ketika bekerja di suatu tempat maka seseorang harus memahami

bahwa kita akan bertemu dengan berbagai macam orang dengan

berbagai macam latar belakang yang berbeda. Maka seseorang harus

dapat menyesuaikan diri dengan menjalin komunikasi yang efektif

agar saat kita bekerja segalanya menjadi lebih mudah dan berjalan

(16)

7

E. Kajian Terdahulu

1. Penelitian ini ditulis oleh Mohammad Mahrus, Mahasiswa Fak.

Dakwah jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dengan judul Komunikasi Interpersonal mekanik dan pembalap dalam

membangun prestasi di team Yamaha Trijaya MBKW2. Metode yang

digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Interaksi

simbolik yang berguna untuk menggambarkan dan memaparkan

secara jelas data tentang komunikasi interpersonal mekanik dan

pembalap di team Yamaha Trijaya Mbwk2.

Dari hasil penelitian yang ditulis oleh Mohammad Mahrus ini

ditemukan bahwa, (1) proses komunikasi interpersonal di team

Yamaha Trijaya Mbwk2 melalui tahap perkenalan kemudian

dilanjutkan dengan tahap keterlibatan dengan cara sering bertemu

maupun dengan menggunakan media sosial secara intens dan

terus-menerus, (2) terdapat hambatan-hambatan antara mekanik dan

pembalap dalam proses komunikasi interpersonal di team Yamaha

Trijaya Mbwk2.

Perbedaan antara penelitian dari Mohammad Mahrus dengan

penelitian yang coba dilakukan oleh penulis adalah pada persoalan

yang coba digali. Pada penelitian Mohammad Mahrus persoalan yang

hendak digali pada point kedua adalah hambatan-hambatan yang

mempengaruhi proses komunikasi interpersonal mekanik dan

(17)

8

penulis persoalan yang coba digali adalah bagaimana karyawan

MetroTV Jatim menjalankan konsep REACH pada komunikasi

interpersonal yang dilakukan dalam kegiatan kerja.

2. Penelitian ini ditulis oleh Nisful Laili, Mahasiswa Fak. Dakwah

jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Dengan judul

Komunikasi interpersonal antara pendeta dengan jemaat (Studi Pada

Gereja Kristen Jawi Wetan Jemaat Waru). Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kualitatif mengunakan teori

interaksionisme simbolik. Dari penelitian yang dilakukan didapat

bahwa, (1) komunikasi verbal antara pendeta dengan jemaat umumnya

menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Shalom merupakan

bahasa verbal yang digunakan untuk kristiani untuk menyapa ketika

bertemu dengan jemaat lain, baik didalam ruang ibadah di gereja

maupun ibadah rumah tangga, (2) Komunikasi nonverbal antara

pendeta dengan jemaat, Berjabat tangan merupakan simbol

komunikasi nonverbal yang terjadi baik antar jemaat maupun majelis

dengan jemaat.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian penulis adalah pada

subyek penelitian. Sasaran dari subyek penelitian yang dilakukan oleh

Nisful Laili tidak memilki intensitas tatap muka yang tetap dan

terus-menerus. Berbeda dengan subyek penelitian dari penulis yang adalah

merupakan sesama karyawan dari MetroTV Jatim, yang intensitas

(18)

9

waktu kerja dimulai har

saja pada hari sabtu dan minggu juga bekerja. Hal tersebut

dikarenakan kantor MetroTV Jatim adalah perusahaan yang berupa

media massa, jadi jam kerja itu berlaku lebih padat.

F. Definisi Konsep 1. Konsep REACH

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan komunikasi sangatlah

penting untuk diperhatikan, karena apabila dalam kehidupam kita

tidak dapat menjalankan komunikasi yang efektif maka kehidupan kita

dapat terganggu. Contohnya ketika seseorang berkeinginan

menyatakan perasaannya kepada orang yang lain, maka orang tersebut

harus mengetahui bagaimana sesungguhnya cara yang tepat untuk

menyampaikan perasaanya tersebut agar tidak terjadi kesalahfahaman.

Dalam buku Make Yourself A Leader (2000), Prijosaksono dkk

menyebutkan lima indikator atau lima hukum komunikasi yang

efektif(The 5 Inevitable Laws of Effective Communication), yang

diringkas REACH(Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble.4

Keefektifan komunikasi interpersonal dapat pula dijelaskan dari

(19)

10

1. Respect hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi

interpersonal yang efektif adalah respect, ialah sikap

menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang

kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan

hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang

lain.

2. Empathyadalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita

pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.

Contohnya janganlah Anda melanggar ketertiban dalam suatu

antrian.

3. Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau

dimengerti dengan baik.

4. Clarityadalah kejelasan pesan itu sendiri sehingga tidak

menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang

berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan

transparansi.

5. Humble adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur

yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa

menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati

yang kita miliki.5

Dari kelima konsep komunikasi efektif yang telah dijelaskan

sebelumnya, apabila dikorelasikan dengan fenomena yang tengah

5

(20)

11

diteliti oleh penulis. Hal ini berarti bahwa bagaimana karyawan

MetroTV Jatim menerapkan kelima konsep tersebut dalam

komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup pekerjaan. Konsep

tersebut dapat berupa sikap atau tindakan yang mengindikasikan

konsep tersebut, seperti (1) saling menghargai terhadap perbedaan

pendapat yang pasti ada ketika melaksanakan pekerjaan, (2) saling

merasakan beban karyawan lain walaupun tidak satu divisi, dengan

ikut berperan mencari solusi terhadap kesulitan yang sedang dihadapi

karyawan lain, (3) dalam pekerjaan karyawan dituntut tidak hanya

mendengarkan namun juga dituntut harus dapat berkomunikasi yang

baik dengan orang lain, dengan cara berkomunikasi yang baik sesuai

dengan kapasitas komunikanya, (4) karyawan harus bisa

berkomunikasi dengan cara atau bahasa yang jelas, sehingga tidak

terjadi kesalahfahaman diantara karyawan lain, (5) dan yang terakhir,

karyawan harus memilki rasa rendah hati, dengan selalu berusaha

menghargai oranglain apapun keadaan orang tersebut, dapat

mengendalikan diri sesuai dengan situasi dan kondisi.

2. Membangun

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan tentang

pengertian membangun artinya adalah membuat bentuk, mendirikan:

~ rumah; ~ jembatan.6 Dari pengertian yang dijelaskan sebelumnya

6

(21)

12

mengenai kata membangun, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

membangun dapat diartikan sebagai suatu kegiatan membina atau

menjalankan sesuatu secara konstan tentang suatu hal. Membangun

memiliki tujuan pendek dan mungkin juga tujuan untuk jangka

panjang atau terus-menerus, jadi membangun juga dapat diartikan

menjaga atau menjalin.

3. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)

merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka

antara dua orang atau lebih, baik secara organisasi maupun kerumunan

orang.7 Komunikasi interpersonal ini terjadi bila berkomunikasi

dengan oranglain atau seseorang dengan sejumlah orang, baik

dilakukan secara verbal, non verbal maupun vokal.8 Tidak hanya itu

komunikasi antar pribadi dapat dikatakan adalah suatu komunikasi

yang penting yang harus dilakukan dalam kehidupan sosial, karena

besar pengaruhnya terhadap efektifitas komunikasi yang dilakukan.

Komunikasi ini biasanya dilakukan seseorang yang memilki ikatan

situasi atau keadaan yang sama, sehingga memungkinkan mereka

untuk sering bertemu dan berinteraksi.

7

.W irayant o, Pengant ar Ilmu Kom unikasi, (Jakart a: PT Gram edia W idiasarana Indonesia, 2004), Hal.32

8

(22)

13

Dari definisi sebelumnya yang telah dijelaskan, terdapat hal

yang tidak kalah pentingnya dalam komunikasi antar pribadi yaitu

ciri-ciri komunikasi antar pribadi, antara lain: (1) spontanitas, terjadi

sambil lalu dengan media utama adalah tatap muka, (2) tidak memilki

tujuan yang ditentukan terlebih dahulu, (3) terjadi secara kebetulan

diantara para peserta yang identitasnya kurang jelas, (4)

mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak disengaja, (5) kerap

kali berbalas-balasan, (6) mempersyaratkan paling sedikit dua orang

dengan hubungan yang bebas dan bervariasi, ada keterpengaruhan, (7)

harus membuahkan hasil, (8) menggunakan lambang-lambang yang

bermakna.9

4. Metro TV Jatim

PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari

Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya

Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT

Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama

"MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November

2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk

siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari,

sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam.

Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini

9

(23)

14

MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di

ruang berita dan daerah produksi.

Setelah siaran MetroTV Nasional, kemudian PT Media Televisi

Indonesia yang telah menayangkan program siaran untuk beberapa

daerah di Indonesia ini kemudian mencoba lebih dekat dengan

pemirsanya di Jawa Timur dengan mendirikan sebuah stasiun televisi

MetroTV Jawa Timur yang khusus mengudara untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat Jawa Timur. Kantor MetroTV Jawa

Timur ini sesungguhnya telah berdiri sejak lama namun masih

berstatus sebagai biro MetroTV untuk wilayah Jawa Timur, kemudian

baru pada tahun 2009 sudah berubah status menjadi stasiun televisi

karena telah memilki program sendiri khusus penonton Jawa Timur.

Kantor yang berada di jl. Ketampon ruko permata bintoro kav

118-123 surabaya ini adalah sebuah ruko yang terdiri dari empat lantai ini

telah menayangkan program untuk masyarakat Jawa Timur yakni di

beberapa wilayah, antara lain: Gresik, Bangkalan, Mojokerto,

(24)

G. Kerangka Pikir Penelitian

Bagan tersebut menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di

MetroTV Jatim menggunakan konsep REACH dalam membangun

kedekatan satu sama lain dalam proses komunikasi antar pribadi. Hal

tersebut akan memberikan dampak terhadap perkembangan hubungan

mereka yaitu mulai dari kenal sampai dengan intim atau dekat, karena

ketika seseorang sudah dekat maka orang tersebut akan saling memahami

(25)

16

digunakan membuat komunikasi antar pribadi yang dijalin menjadi lebih

efektif atau mengena terhadap pihak yang menjalankanya tersebut.

Komunikasi antar prbadi yang dibangun melalui pendekatan

komunikasi dengan menerapkan konsep REACH (Respect, Empathy,

Audible, Clarity, Humble) dengan tujuan utama menjalin kedekatan

(proximity) akan berproses sangat baik. Perkembangan hubungan yang

berjalan mualai dari awal pertemuan sampai dengan saat ini akan

berkembang sangat baik dan dalam, sesuai dengan yang telah dijelaskan

dalam Teori Penetrasi Sosial. Teori Penetrasi Sosial adalah bahwa dalam

hubungan antar pribadi selalu terjadi penyusupan sosial, ketika seseorang

baru berkenalan dengan seseorang yang lain, seseorang sebenarnya mulai

dengan suatu suasana yang tidak akrab, namun setelah proses hubungan

terus berlanjut maka situasi hubungan mulai berubah menjadi lebih

akrab.10

Teori yang disusun oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor ini,

merupakan salah satu karya penting dalam perjalanan panjang penelitian

bidang perkembangan hubungan (relationship development). Teori

pertama dari Altman dan Taylor ini disusun berdasarkan suatu gagasan

yang sangat populer dalam tradisi sosiopsikologi yaitu ide bahwa manusia

membuat keputus cost

(reward). Dengan kata lain, jika untuk mencapai atau meraih sesuatu

membutuhkan biaya besar maka orang akan berpikir dua kali sebelum

10

(26)

17

melakukanya. Jika hasil yang akan diperoleh dari sesuatu yang akan diraih

itu memberikan imbalan yang besar maka orang akan melakukanya

walaupun biayanya juga besar. Setiap keputusan adalah keseimbangan

antara biaya dan imbalan ini. Bila kita menerapkan prinsip ini pada

interaksi manusia, maka kita melihat pada suatu proses yang disebut

social encharge). 11

Karyawan Metro TV Jawa Timur juga pasti mengalami hal sama,

pada awal mereka bekerja mereka tidak saling mengenal, namun secara

perlahan mereka melakukan pendekatan komunikasi dimulai dengan

menyapa, dari menyapa satu sama lain dengan karyawan, hubungan

menjadi semakin dekat, setelah lebih dekat maka mereka akan memulai

berbincang, setelah sering berbincang dan merasa nyaman dengan

karyawan lain, maka hubungan akan menjadi semakin dekat lagi.

Kedekatan yang terbentuk tersebut dapat dilihat dengan keterbukaan antara

karyawan satu dengan yang lain, mereka semakin nyaman dalam berbagi

berbagai hal, misalnya saja saat istirahat makan siang, kegiatan berbincang

berbagi masalah kesulitan pekerjaan. Tidak hanya itu mereka akan

semakin peka terhadap karyawan lainya, problematika rekan kerja akan

menjadi problematikanya. Kedekatan tersebut semakin berkumpul

membentuk sebuah hubungan yang semakin intim selayaknya sebuah

keluarga dalam lingkungan pekerjaan.

11

(27)

18

Hubungan erat yang terjalin dari proses konsep REACH yaitu saling

menghargai, memahami, dapat berkomunikasi dengan baik/Audible,

perhatian, dan rendah hati di antara pelaku komunikasi tersebut

menghasilkan teori penetrasi sosial. Hal tersebut kemudian membuat

komunikasi berjalan dengan baik dan lancar, dan kemudian berpengaruh

terhadap pekerjaan yang dijalankan menjadi lancar pula.

H. Metode Penelitian

Metode berasal dari Yunani, methodos, yang berarti cara atau jalan.

Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara

kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran

ilmu yang bersangkutan.12 Sedangkan penelitian itu sendiri bermakna

usaha untuk menemukan sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan

metode-metode ilmiah. Sebagai suatu proses, yaitu serangkaian

langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

pemecahan masalah dan jawaban atas pertanyaan tertentu dan dapat

dipertanggung jawabkan.13 Dari pernyataan tersebut, metode penelitian

dapat diartikan mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang

digunakan dalam penelitian.14

Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, Pengant ar M et ode Penelit ian Kualt it at if, (Surabaya: Unesa Universit y Press, 2009), hal. 4.

14

(28)

19

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan Interaksionisme

simbolik, Pendekatan Interaksi Simbolik berasumsi bahwa

pengalaman manusia ditengahi oleh sebuah penafsiran. Orang dalam

situasi tertentu sering mengembangkan definisi bersama karena

mereka secara teratur berhubungan dan mengalami pengalaman

bersama.15

Pendekatan interaksi simbolik ini muncul dari pengalaman yang

telah dialami oleh penulis bersama dengan karyawan Metro TV Jatim,

menurut penulis karyawan ini memiliki lingkungan yang berbeda

dengan lingkungan kerja di tempat lainya. Mereka memiliki kedekatan

yang sangat intim dan koordinasi yang baik diantara semua karyawan.

Tidak hanya dengan sesama karyawan, karyawan juga menerapkan

hal yang sama dengan beberapa pihak yang berada disekitar Metro TV

Jatim ini diantaranya adalah peserta magang dan pegawai kantor lain

disekitar kantor Metro TV Jatim.

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghadirkan pendekatan

lebih subyektif. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif

yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.16

15

Lexy J M oeleong, M et odologi Penelit ian Kualit at if, (Bandung: PT Rem aja Rosdakarya Offset , 2009), Hal. 19-20

16

(29)

20

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian

a. Subyek Penelitian: Karyawan di Metro TV Jatim.

Penelitian ini akan mengambil informan sebanyak 6 orang

karyawan yang ada yang terdiri dri berbagai divisi di Metro TV

Jatim. Diantara karyawan yang menjadi subyek dari penelitian ini

antara lain dari divisi MCR, Traffic, Tehnik, Presenter Program,

Security, Petugas Kebersihan. Terdapat kriteria khusus yang harus

dimiliki seorang informan untuk dapat sesuai dengan penelitian

ini antara lain :

1. Informan dapat berkomunikasi dengan baik terhadap lawan

komunikasinya

2. Informan adalah seseorang yang aktif dan sering

bersosialisasi dengan sesama karyawan Metro TV Jatim

3. Informan memilki pekerjaan yang hubungannya dengan

pekerjaan lainya, sehingga menuntut adanya komunikasi

yang aktif setiap harinya

4. Informan termasuk pekerja yang aktif dalam pekerjaan yang

dijalankanya

5. Informan memiliki banyak relasi di dalam kantor

6. Waktu luang atau istirahat dan diluar jam kerja kantor,

(30)

21

b. Obyek Penelitian: komunikasi antar pribadi antara karyawan

dengan sesama karyawan di Metro TV Jatim dalam konsep

REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble).

c. Lokasi Penelitian: MetroTV Jatim

Kantor yang berada di Jl. Ketampon Ruko Permata

Bintoro kav 118-123 Surabaya ini telah menayangkan program

untuk masyarakat Jawa Timur yakni di beberapa wilayah, antara

lain: Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo,

Lamongan. Sesungguhnya terdapat banyak media massa atau

stasiun televisi di Indonesia, namun ada salah satu stasiun

televisi yang menarik menurut penulis yaitu Metro TV, karena

menurut penulis MetroTV telah menempatkan dirinya sebagai

pendukung dan pemberi inspirasi terdepan untuk pemuda

Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa

program-program yang ditayangkanya seperti stand up comedy, kick

andy, mario teguh golden ways dst. Tidak ketinggalan pula salah

satu hal yang paling menonjol dari MetroTV adalah

program-program beritanya yang selalu terdepan dan terbaik.

Beberapa program yang ditayangkan di Metro TV menjadi

salah satu program yang ditunggu oleh masyarakat, diantara

program tersebut yaitu Mario teguh Golden Ways, Kick Andy,

(31)

22

juga menjadi stasiun televisi yang menyajikan hasil Quick Count

paling mendekati akurat pada pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden yang baru saja diselenggarakan. Hal tersebut

membuktikan bahwa MetroTV sangat berkompeten dalam

menyajikan informasi untuk masyarakat Indonesia. Kesuksesan

tersebut menjadi bukti bahwa para pegawai yang bekerja

memilki etos kerja yang baik, dan etos kerja yang baik itu tentu

berhubungan pula dengan komunikasi yang baik antara sesama

karyawan. Hal tersebutlah yang membuat penulis kemudian

begitu tertarik untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang

dijalankan oleh para karyawan yang bekerja dalam naungan

Metro TV.

Penulis kemudian memutuskan untuk melakukan

penelitian di Metro TV Jatim yang adalah merupakan tempat

penulis melakukan kegiatan magang sebelumnya, tempat

tersebut begitu melekat pada diri penulis karena telah

membarikan banyak pengetahuan serta pengalaman berharga

kepada penulis. Selain itu penulis juga telah meyaksikan sendiri

bagaimana suasana bekerja di Metro TV Jatim, penulis

mengalami interaksi dengan para pegawai yang bekerja di

tempat tersebut, melihat bagaimana pola komunikasi yang

begitu harmonis walaupun berada dalam lingkungan yang

(32)

23

3. Jenis dan Sumber Data

Definisi data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga

menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan

fakta. Data kualitatif ialah data yang berhubungan dengan

kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa

kata-kata.17

a. Sumber Data: menurut Lofland dan Lofland sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah: kata-kata; dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan sebagainya.18 Data tersebut dapat diperoleh melalui

pengamatan terhadap bagaimana karyawan Metro TV Jatim

saat berkomunikasi misalnya penggunaan bahasa yang

digunakan, respon yang ditunjukkan oleh karyawan saat

menerima pesan dari karyawan lain, dan bagaimana

karyawan meluruskan segala bentuk kesalahfahaman yang

terjadi akibat kesalahan dalam penyampaian maupun

penerimaan pesan.

b. Jenis data

Berdasarkan jenis dan sumber data, data di bagi dua data

primer dan sekunder.

1) Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber

pertama yang ada dilapangan, dalam penggalian data

17

Ikbar, M et ode Penelit ian Sosial Kualit at if, (Bandung: Refika Adit am a, 2012), hal. 155

18

(33)

24

ini peneliti banyak menggunakan

pertanyaan-pertanyaan yang, membutuhkan jawaban terkait

masalah keberlangsungan program adapun data primer

ini diperoleh dengan melihat langsung objek yang

diteliti bukan berasal dari pihak lain atau pihak kedua.

Jenis Data Primer yang digunakan ialah komunikasi

antar pribadi. Data ini akan diperoleh dengan membuat

pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi antar

pribadi dan berfokus kepada bagaimana karyawan

Metro TV Jatim membangun hubungan personal

melalui konsep REACH (Respect, Empathy, Audible,

Clarity, Humble) . Langkah-langkah dalam persiapan

dalam penggalian data primer dijelaskan sebagai

berikut: a) Pertama-tama penulis akan membuat

pedoman wawancara, penulis harus dapat menentukan

batasan pertanyaan agar sesuai dengan fokus penelitian,

2) Penulis mempersiapkan peralatan yang akan

membantu proses penggalian data primer seperti

bulpen, buku catatan, tape recorder atau handphone.

2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak

lain biasanya berbentuk informan atau bacaan yang

sudah ada. Data ini adalah data tambahan yang akan

(34)

25

dari orang sekitar yang sangat dekat aktifitasnya

dengan karyawan Metro TV Jatim, seperti peserta

magang. Peserta magang adalah salah satu data yang

tidak boleh dilupakan, karena aktifitas peserta magang

sangat berhubungan dengan aktifitas para karyawan.

Profil Metro TV Jatim juga dapat digunakan dalam data

sekunder, yang akan melengkapi data-data lain yang

telah ada. Selain data profil perusahaan penulis dapat

melengkapi data sekunder dengan data yang berupa

foto.

4. Tahap-tahap penelitian

a. Pra-lapangan: Merupakan kegiatan sebelum melaksakan

penelitian, diantaranya menyusun rancangan penelitian,

memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,

menjajaki dan menilai lapangan; memilih dan

memanfaatkan informan; menyiapkan perlengkapan

penelitian, dan melaksanakan etika penelitian dengan baik.

1. Menentukan objek penelitian sebagai judul penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal April

2015, yang akan dilaksanakan di kantor Metro TV

Jatim. Tempat ini sangat bersejarah bagi penulis karena

merupakan tempat penulis melaksanakan kegiatan

(35)

26

memberikan kesan yang menyenangkan ketika

melaksanakan kegiatan magang di tempat ini, karena

itu penulis sangat bahagia dapat kembali ke tempat ini

untuk melakukan kegiatan penelitian. Tidak haya itu

tempat ini juga sangat mudah dijangkau karena dekat

dengan kampus.

Beberapa kemudahan lain yang akan didapatkan

penulis karena melakukan kegiatan penelitian di Metro

TV Jatim adalah penulis sudah mengenal beberapa

karyawan, sehingga hal tersebut akan lebih

memudahkan penulis dalam melakukan penggalian

informasi untuk penelitian yang sedang dilaksanakan.

2. Menentukan informan

Informan adalah seseorang yag sangat penting

dalam suatu kegiatan penelitian karena dapat

memberikan data secara deskriptif mengenai hal yang

sedang diteliti. Karena itu tidak berlebihan bila seorang

informan memiliki kedudukan yang penting dalam

sebuah penelitian.

Sebagai seorang informan terdapat beberapa hal

yang harus dimiliki agar informasi yang dicari sesuai

dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti. Maka dalam

(36)

27

karyawan Metro TV Jatim. Tidak hanya itu informan

pendukung juga dibutuhkan oleh peneliti, informan

pendukung ini adalah seseorang yang bukan termasuk

karyawan Metro TV Jatim namun informasi mereka

juga sangat penting untuk dijadikan acuan, informan

pendukung itu adalah para peserta magang yang

membantu pekerjaan para karyawan Metro TV Jatim.

Pada tahapan ini akan dipersiapkan segala macam

kebutuhan yang diperlukan guna proses penelitian,

misalnya persiapan perizinan, persiapan pertanyaan

yang akan diajukan saat wawancara, alat untuk

merekam, tempat wawancara, dan perencanaan waktu

wawancara.

b. Lapangan: dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memahami

latar penelitian dan mempersiapkan diri, memasuki

lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

Karena pengamatan sebelumnya telah dilakukan oleh

penulis sejak lama, jadi penulis dapat melangkah ke tahap

selanjutnya. Pada tahap awal yaitu persiapan akan dimulai

dengan: 1) menentukan informan yang sesuai untuk

penelitian ini, 2) mempersiapkan pedoman wawancara

(37)

28

mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam

proses penggalian data, dan 3) selanjutnya adalah

mempersiapkan mental penulis dalam melakukan

penggalian data. Langkah kedua adalah saat memasuki

lapangan yaitu: 1) penulis akan menemui pimpinan yang

berwenang memberikan izin penggalian data dalam hal ini

adalah Pak Wuriyanto, 2) penulis menunggu waktu yang

tepat untuk proses penggalian data, 3) setelah waktu

memungkinkan untuk proses penggalian data, maka penulis

akan langsung melakukan penggalian data berupa

wawancara.

c. Penulisan Laporan: proses ini adalah proses terakhir dalam

penyusunan sebuah penelitian, dimana penulis akan

mengumpulkan semua data-data baik data primer maupun

data sekunder yang didapatkan dari hasil pengamatan,

wawancara dan sebagainya. Penulis akan menghimpun

semua menjadi satu dan menghubungkan hasil dari data

dengan teori yang bersangkutan.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Partisipasi Observasi

Partisipasi observasi atau pengamatan terlibat. Adalah

kegiatan mengamati keseharian manusia dengan

(38)

29

selain pancaindra lain, dengan ikut berperan menjadi

subyek penelitian. Oleh karena itu, kemampuan seseorang

untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lain.

Berperan dalam hal ini adalah dengan menjadi peran yang

sama dengan subyek.

Dalam penelitian ini, proses pengamatan telah

dilakukan oleh penulis selama kurang lebih 2 bulan. Proses

pengamatan dan berperan serta dalam lingkungan penelitian

ini telah dilakukan penulis bersamaan dengan masa magang

penulis pada semester 7, penulis telah mengamati segala

bentuk interaksi yang berupa komunikasi verbal dan non

verbal. Komunikasi verbal ini berupa perkataan, mengamati

bagaimana cara karyawan berkoordinasi satu sama lain

dalam menjalankan pekerjaan, dan mengamati

perbincangan diluar konteks pekerjaan. Pengamatan kedua

berupa pesan non verbal, pesan non verbal adalah berupa

tindakan misalnya mimik wajah, nada bicara, dan bahasa

tubuh saat berkomunikasi.

b. Wawancara

Ketika penelitian yang dilakukan berupa penelitian

(39)

30

wawancara. Wawancara adalah alat yang dipergunakan

dalam komunikasi tersebut yang berbentuk sejumlah

pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data

sebagai pencari informasi (interviewer) atau informasi yang

dijawab secara lisan pula oleh responden (interview).19

Wawancara akan dilakukan dengan informan yang

telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan pedoman

wawancara penulis akan mengajukan pertanyaan yang

berhubungan dengan fokus penelitian. Sebelumnya penulis

telah menentukan batasan waktu untuk melakukan proses

wawancara yaitu sekitar 15 menit untuk setiap informan,

dan akan bertanya dengan pertanyaan yang akan membuat

informan memberikan jawaban secara deskriptif, karena itu

penulis menyusun pedoman wawancara dengan kata

sehingga penulis dapat menggali informasi lebih dalam.

6. Tehnik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis induktif

dengan mengembangkan teori. Analisis ini didasarkan kepada

peristiwa yang bersifat khusus dari data yang telah didapatkan di

19

(40)

31

lapangan, data ini dapat berupa perkataan, perbuatan, dan situasi

kondisi saat proses penggalian data berlangsung. Setelah

mendapatkan data tersebut, kemudian kita akan menyatukannya

menjadi model, konsep, teori, proposisi/definisi.

Metode analisis induktif ini dimulai dengan membaca

hasil wawancara secara cermat, sehingga dapat menentukan

tema dari hasil wawancara kedalam beberapa kategori.

Sesungguhnya maksud umum dari pendekatan induktif

memungkinkan

temuan-dominan, yang didapatkan dari hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti.20Dan langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1. Untuk memulai analisis ini maka peneliti harus membaca

transkrip wawancara secara berulang-ulang kali agar dapat

menemukan tema dan kategori secara khusus, setelah

menemukan tema khusus tersebut penulis dapat

mengembangkan tema khusus tersebut menjadi tema-tema

umum sesuai dengan yang dibutuhkan penelitian ini.

2. Tema yang telah didapatkan melalui proses membaca secara

berulang ini kemudian dapat digunakan untuk

20

(41)

32

memfokuskan diri pada temuan yang muncul, dan

kemudian dikaitkan dengan penelitian.

I. Sistematika Pembahasan

Setelah proposal penulisan penelitian selesai dan telah mendapatkan

persetujuan, kemudian diteruskan dengan pengumpulan data. Tahap

selanjutnya adalah proses penulisan laporan penelitian. Untuk

mempermudah pelaksanaan penulisan laporan penelitian, maka berikut ini

akan diuraikan sistematika penulisannya yang meliputi :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengawali seluruh rangkaian pembahasan yang terdiri

dari: konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, konseptualisasi dan sistematika pembahasan.

2. BAB II KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini berisi tentang beberapa artikel yang berkaitan

dengan topik penelitian, yaitu hubungan interpersonal dan keakraban.

Selain itu, juga membahas tentang kerangka pikir bagaimana teori

persepsi terhadap diri pribadi dan teori persespsi terhadap orang lain

memandang topik penelitian, yakni komunikasi antar pribadi yang

(42)

33

3. BAB III PENYAJIAN DATA

Bab ini terdiri dari deskripsi subyek penelitian, lokasi penelitian,

serta data-data yang diperoleh selama penelitian, dan juga menjawab

rumusan masalah.

4. BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini menampilkan analisis data yang telah dipaparkan pada

bab sebelumnya. Pemaparan dalam bab ini berisikan temuan-temuan

selama proses penelitian yang selanjutnya dibandingkan dengan teori

yang relevan.

5. BAB V PENUTUP

Bagian penutup (bab penutup) sebuah laporan penelitian sebagai

satu laporan penelitian, berisikan dua hal yang masuk dalam sub bab

yaitu, kesimpulan dan saran.

6. BAGIAN AKHIR

(43)

BAB II

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN KONSEP REACH

PERSPEKTIF TEORITIS

A. Kajian Pustaka

1. Komunikasi Antar Pribadi

Kegiatan komunikasi sangat penting kedudukanya dalam

kehidupan manusia, karena sangat perpengaruh terhadap pemenuhan

kebutuhan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, sampai

dengan kebutuhan tersier. Segala kebutuhan tersebut tidak akan dapat

terpenuhi dengan baik apabila manusia tidak dapat berkomunikasi,

karena bagaimana seseorang dapat mendapatkan apa yang

diinginkanya apabila mausia tidak berkomunikasi begitu lah

pentingnya sebuah komunikasi dalam kehidupan manusia.

Komunikasi ini tidak hanya pesan yang berupa perkataan, tapi dapat

juga dismapaikan melalui bahasa tubuh atau yang biasa disebut

dengan pesan Gestural.

Menurut Johnson, secara luas komunikasi adalah setiap bentuk

tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang

ditanggapi oleh orang lain. Setipa bentuk tingkah laku yang

mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan bentuk

(44)

35

pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima

dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.1

Terdapat berbagai jenis dalam komunikasi antara lain

komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi antar budaya,

dan komunikasi antar pribadi dll. Diantara beberapa macam

komunikasi yang telah disebutkan sebelumnya terdapat macam

komunikasi yang sangat penting untuk diperhatikan yakni komunikasi

antar pribadi atau Interpersonal. Adapun beberapa alasan mengapa

menurut penulis komunikasi antar pribadi sangatlah penting

dibandingkan komunikasi yang lainya, komunikasi antar pribadi ini

adalah salah satu cara seseorang dapat mengenal dirinya sendiri

melalui sebuah komunikasi. Ketika seseorang berkomunikasi

seseorang akan mendapatkan feedback dari lawan komunikasinya dan

respon atau feedback tersebutlah yang dapat menjadi acuan seorang

komunikator tentang dirinya dimata komunikan. Setelah penjelasan

sebelumnya terdapat juga beberapa definisi komunikasi antar pribadi

menurut pakar dalam bidang ilmu komunikasi:

a. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Bochner komunikasi antar pribadi merupakan

suatu proses penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan

pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang , dengan

1

(45)

36

berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memeberikan

umpan balik segera.2

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)

merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap

muka antara dua orang atau lebih, baik secara organisasi maupun

kerumunan orang.3

Komunikasi interpersonal ini terjadi bila berkomunikasi

dengan oranglain atau seseorang dengan sejumlah orang, baik

dilakukan secara verbal, non verbal maupun vokal.4

Effendy mengemukakan bahwa pada hakikatnya

komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang

komunikator dengan komunikan , dan jenis komunikasi tersebut

dianggap paling efektif untuk mengubah sikap , pendapat, atau

perilaku seseorang yang diajak berkomunikasi.5

b. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi

Readon mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi

memiliki enam ciri antara lain: 1) dilaksanakan atas dorongan

berbagai faktor, 2) mengakibatkan dampak yag disengaja dan

2

Joseph A. Devit o, Kom unikai Ant ar M anusia (Tanggerang: Kharism a Publishing Group, 2001), Hal. 252.

3

W irayant o, Pengant ar Ilmu Kom unikasi, (Jakart a: PT Gram edia W idiasarana Indonesia, 2004), Hal.32

4

Yoyon M udjiono, Ilm u Kom unikasi/ Dikt at Kuliah, (Surabaya: Laborat orium PPAI Fakult as Dakw ah IAIN Sunan Am pel Surabaya, 1992), Hal. 85

5

(46)

37

tidak disengaja, 3) kerapkali saling berbalasan, 4) mengisyaratkan

hubungan antar pribadi antara paling sedikit dua orang, 5)

berlangsung dalam suasana bebas bervariasi dan berpengaruh, dan

6) menggunakan berbagai lambang yang bermakna.

De Vito menyatakan bahwa komunikasi atar pribadi

mengandung lima unsur yaitu sebaga berikut: 1) keterbukaan tau

openes, 2) empathy, 3) dukungan, 4) perasaan positif, dan 5)

kesamaan.

Dan Evert M Rogers dalam Depari menyebutkan beberapa

ciri komunikasi atar pribadi yaitu: 1) arus pesan cenderung dua

arah, 2) konteks komunikasi adalah tatap muka, 3) tingkat umpan

balik sangatlah tinggi, 4) kemampuan untuk mengatasi tingkat

selektifitas sangat tinggi, 5) kecepatan untuk menjangkau sasaran

yag besar dan sangat lamban, dan 6) efek yag terjadi sangat cepat

dan efektif.

c. Manfaat Komunikasi Antar Pribadi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai efek

yang ditimbulkan dari kegiatan komunikasi antar pribadi, hal

tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan yang

dapat digunakan untuk berbagai manfaat antara lain:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Seorang filusuf terkenal Socrates bernama Cogito

(47)

38

dengan mengenal diri sendiri maka seseorang bisa

menempatkan dirinya dengan baik dimanapun dan dalam

situasi apapun dengan baik. Hal tersebut yang kemudian

untuk diperhatikan seorang manusia.

Setelah mengetahui pentingnya untuk mengenal diri

sendiri, maka pertanyaan selanjutnya merujuk kepada

bagaimana cara seseorang dapat mengenal dirinya. Karena

pada hakikatnya seseorang pasti mengenal dirinya tentang

siapa namanya, berapa umurnya, apa jenis kelaminya dst,

maka apakah yang sesungguhnya butuh dikenali lagi dari diri

seseorang. Mengenali diri yang dimaksudkan oleh filusuf

socrates tersebut maksudya bukanlah siapa nama, umur, dan

jenis kelamin seseorang. Tetapi hal tersebut lebih berfokus

kepada bagaimana seseorang dipandang oleh seseorang yang

lain, bukan dihadapan seseorang dipandangan dirinya sendiri.

Dan salah satu cara yang tepat untuk mengenal diri

adalah dengan berkomunikasi terutama komunikasi antar

pribadi. Karena hanya dengan komunikasi antar pribadi maka

seseorang dapat memperbincangkan tentang diri kita kepada

orang lain. Seseorang akan mendapatkan perspektif yang

(48)

39

kemudian akan memberikan pertimbangan ketika seseorang

mempersepsikan dirinya sendiri.

Maka setelah seseorang mengenal dirinya, kita akan

mengetahui seperti apa sesungguhnya kedudukan kita. Hal

tersebut akan memberikan pembelajaran bagaimana kita

harus bersikap dan berperilaku kepada orang lain. Tidak

hanya itu, manfaat dari kegiatan komunikasi antar pribadi

dapat menjadikan kita mengenal orang lain. Karena ketika

seseorang melakukan proses pertukaran informasi dalam

kegiatan komunikasi antar pribadi maka mereka akan saling

memberi dan menerima karena sifat komunikasinya yang

arusnya timbal balik, jadi kitak hanya akan mengenal diri kita

tapi akan juga mengenal orang yang kita ajak berkomunikasi.

Orang yang kita ajak berkomunikasi akan memberikan

pendapat tentang diri kita dalam pandanganya, dan dari

pendapat tersebut itulah kita dapat menyimpulkan nilai dan

norma yang orang tersebut terapkan dalam hidupnya.

2. Mengetahui dunia luar

Apabila seseorang berada di dalam suatu tempat yang

baru maka orang tersebut buta pengetahuan akan tempat baru

tersebut, suatu contoh apabila seseorang baru saja diterima

(49)

40

pernah didatangi sebelumnya, maka orang tersebut butuh

mengenal tempat baru tersebut agar dia dapat beradaptasi

ditempat tersebut dengan baik. Maka untuk mencapai

kebutuhan tersebut seseorang harus berkomunikasi kepada

orang lain yang adalah merupakan orang terdekat yang

mengenal dengan baik tempat tersebut.

Begitupula dengan hal lain yang belum kita ketahui di

dunia ini, maka dengan melakukan komunikasi antar pribadi

kita dapat memahami dan mencapai pemahaman yang baik

tentang segala hal yang ada di dunia. Sesungguhnya

informasi tidak hanya bisa didapatkan melalui komunikasi

antar pribadi saja, tetapi dapat bersumber dari komunikasi

massa. Namun perbedaanya pada adanya timbal balik dari

komunikasinya, karena apabila seseorang mendapatkan

informasi dari media massa maka komunikasinya hanya

bersifat satu arah saja, sehingga pengetahuan bersifat lurus

saja.

Berbeda dengan komunikasi antar pribadi yang arus

komunikasinya bersifat timbal balik saling memberi dan

menerima, maka kita dapat mencapai pengetahuan yang

sesuai dengan kemampuan otak kita. Ketika berdialog dan

(50)

41

maka kita dapat bertanya sampai dengan puncak kemampuan

pemahaman kita. Dengan komunikasi antar pribadi kita dapat

menggali informasi lebih dalam tentang berbagai hal, karena

komunikasinya yang bertatap muka langsung dengan sumber

informasi atau pesan maka informasi yang didapatkan akan

lebih lengkap.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan

Manusia dalam kehidupan pasti tidaklah lepas dari

bantuan orang lain, bahkan manusia tidak dapat hidup

seorang diri disuatu tempat tanpa adanya orang lain

didekatnya. Meskipun beberapa orang menyangkal hal

tersebut, tapi kebenaran akan menyatakan bahwa manusia

yang terisolasi dari orang lain maka kehidupanya tidak

normal dan berbeda dengan manusia yang ada pada

umumnya. Mungkin ada beberpa hal yang menyebabkan

seseorang tidak mau hidup dengan orang lain atau terisolasi,

diantaranya dia merasa tidak diterima oleh orang lain atau

memang terdapat penyimpangan sosial dalam dirinya yang

menghalangi dirinya dapat hidup dengan orang lain.

Untuk faktor penyebab yang pertama maka

kemungkinan orang tersebut tidak dapat diterima oleh orang

(51)

42

untuk menghindari atau menanggulangi hal tersebut kita

butuh komunikasi antar pribadi, karena itu kita harus banyak

meluangkan waktu untuk membangun dan memelihara

hubungan sosial dengan orang lain. Kita perlu menganal

orang disekitar kita dan juga memperkenalkan diri kita

dimata orang lain, singkatnya komunikasi antar pribadi

adalah cara yang dapat digunakan seseorang mempromosikan

dirinya dimata orang lain agar dapat diterima oleh orang lain,

dicintai, disayangi, dan tidak dibenci orang lain.

4. Mengubah sikap dan perilaku

Kelebihan dari komunikasi antar pribadi ini adalah

karena dilakukan secara tatap muka secara langsung dengan

lawan komunikasinya, karenanya komunikasi ini menjadi

sangat efektif. Karena ketika komunikasi ini berlangsung

seluruh panca indera kita semua bergerak untuk ikut

menyampaikan pesan yang coba disampaikan kepada

komunikan, kita tidak akan hanya meyakinkan komunikan

melalui pesan verbal atau kata-kata saja, melainkan melalui

non verbal juga. Jadi seakan-akan pesan yang disampaikan

sangat meyakinkan, tangan, mata, ekspresi wajah, dan

intonasi suara kita ikut melengkapi pesan verbal yang kita

(52)

43

5. Bermain dan mencari hiburan

Dari berbagai manfaat komunikasi antar pribadi yang

sebelumnya telah dijelaskan, manfaat mencari hiburan ini

dianggap tidak penting oleh beberapa orang. Padahal ini

adalah salah satu manfaat yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup manusi, karena sesnugguhnya kebutuhan

manusia tidak hanya kebutuhan makanan, minuman, sandang,

pangan, dan papan saja, namun kebutuhan psikologis juga.

Kebutuhan psikologis ini berupa rasa ingin disayangi,

diterima, melepaskan kejenuhan dan menyelesaikan

problematika dalam hidup.

Segala kebutuhan psikologis tersebut hanya dapat

terpenuhi dengan komunikasi antar pribadi, kita dapat

berbincang-bincang dengan sahabat kita mengenai

problematika yang sedang dihadapi, menceritakan dan

melepaskan segala tumpukan informasi dan membaginya, hal

tersebut tentu sangat menghibur bagi seseorang. Tidak hanya

itu kita juga mendapatkan hiburan juga dari orang lain karena

mendengar cerita lucu dan menyenangkan dari orang yang

berada disekitar kita, kita juga mendapat kepuasan karena

merasa sangat dianggap dan dipercayai orang lain dengan

(53)

44

6. Membantu orang lain

Melengkapi penjelasan sebelumnya mengenai manfaat

komunikasi antar pribadi khususnya fungsi psikologis, maka

manfaat untuk membantu orang lain ini sangatlah

berkesinambungan dengan fungsi sebelumnya. Karena

dengan melakukan komunikasi antar pribadi misalnya dengan

saling curhat problematika yang sedang dihadapi maka

seseorang akan sangat terbantu dengan itu, kita memberikan

pendapat dan memberikan solusi kepada orang lain untuk

menyelesaikan problematikanya.

Adapun hal tersebut juga diterapkan oleh beberapa

profesi yaitu seperti pskiater dan dokter, mereka perlu

melakukan pendekat secara pribadi dengan pasienya agar

dapat membentu pasienya keluar dari permasalahan dan

sembuh dari penyakitnya.

d. Pesan Non Verbal Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi non verbal (Envisi non verbal communication)

dilakukan dengan kode-kode presentasional seperti gerakan

(54)

45

hanya dapat memberikan pesan pada saat terjadi saat ini dan

sekarang.6

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang

menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya

digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar

kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis, komunikasi

nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun ,

dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling menjalin,

saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan

sehari-hari.

Menjalin hubungan antar pribadi dalam kehidupan

sehari-hari tidaklah mudah seperti yang kita harapkan. Banyak aspek

yang kita harapkan. Banyak aspek pendukung yang menjadi kunci

keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi, diantaranya adalah

sebagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain.

Seperti kita maklumi, sifat dan karakter orang berbeda-beda

dan kadang sulit di prediksi. Seringkali, kita tersentak pada

prilaku seseorang yang selama ini dipersepsikan baik, ternyata

mempunyai tabiat yang tidak mengenakkan tanpa diketahui

siapapun. Begitu juga sebaliknya orang yang tidak pernah kita

sangka baik, malah mempunyai sikap yang baik.

6

(55)

46

Barangkali, komunikasi adalah hal yang paling cocok untuk

mengetahui lebih dalam harta karun tersebut . Tapi, komunikasi

ideal seperti apa yang mampu memberikan pencerahan kepada

kita tentang bagaimana cara memahami orang lain dengan segala

kekurangan dan kelebihannya.

Seringkali, orang memeandang bahwa mempelajari lawan

bicara hanya cukup dari cara mereka bertutur kata. Orang yang

pandai berbicara dan mengumbar janji , lebih dianggap telah

mumpuni terhadap segala hal. Padahal, pendapat ini perlu

dipertanyakan keabsahannya karena ada cara lain yang lebih

dapat mewakili pribadi seseorang, yaitu komunikasi Non Verbal.

Albert Mehrabian, seorang professor psikologi dari UCLA

Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian berkaitan dengan

komunikasi bahasa tubuh. Dia meneliti beberapa responden

dengan mengukur seberapa besar konsistensi atau tingkat

kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan non verbal.

Profesor tersebut menemukan hal-hal menarik yaitu sebuah

simpulan bahwa seseorang dapat dipercaya bergantung kepada

konsisitensi dalam tiga factor komunikasi: verbal (perkataan),

vocal (nada suara), dan visual (bahasa tubuh). Teryata, kadar

masing-masing factor dalam mempengaruhi personalitas individu

(56)

47

perkataan atau isi dari apa yang kita ucapkan hanya memegang

kendali sekitar 7% dari bagian yang diperhatikan oleh lawan

bicara. Uniknya, bahasa tubuhsebagai ilmu yang kurang

diperhatikan merebut posisi sebanyak 55% dari harga penuhnya.

Sementara, peringkat runner up adalah bagaimana nada suara

atau intonasi ketika berbicara, meraih sekitar 38%.7

Sesungguhnya pesan-pesan yang diekspresikan dengan

sengaja atau tidak sengaja melalui gerakan-gerakan, tindakan,

perilaku atau suara-suara atau vokal yang berbeda dari

penggunaan kata-kata dalam bahasa verbal (Argyle dalam Kay:

communication management). Komuniksi nonverbal memberi arti

pada komunikasi verbal.

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh menjadi bagian

yang lebih diperhatikan dan mencapai hasil yang paling optimal

dan efektif dalam berkomunikasi dengan seseorang. Justru,

ucapan tak memberikan hasil yang signifikan.

Tubuh manusia adalah transmisi utama dari kode-kode

presentasional. Argyle (1972) mendaftar sepuluh kode-kode

presentasional dan menyarankan beberapa makna yang dapat

mereka kirimkan.

7

Gambar

 Gambar.

Referensi

Dokumen terkait