BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Desain penelitian
Menurut Nasution (2011:23) "Desain penelitian merupakan rencana tentang
cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis
serta serasi dengan tujuan penelitian." Desain penelitian mengatur kesesuaian antara
pengumpulan dan penganalisisan data dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriftif dan Verifikatif.
Sukmadinata (2012:54) memaparkan “Metode deskriftif merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka.”
Sedangkan metode verifikatif menurut Moch. Nazir (2005:91) merupakan
“Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau
diterima.”
Berdasarkan pengertian tersebut metode deskriptif merupakan metode yang
digunakan untuk mengkaji fakta-fakta yang ada dilapangan dengan fenomena yang
ada. Sedangkan metode verifikatif merupakan metode yang ditujukan untuk
mengetahui hubungan antara variabel yang menjadi penelitian melalui pengujian
hipotesis dengan menggunkan perhitungan statistik. Adapun tujuan penulis
menggunakan metode deskriptif dan verifikatif adalah untuk menggambarkan
B. Operasional Penelitian
1. Operasional Variabel
Menurut Arikunto (2006:161) "Variabel merupakan objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian." Berdasarkan judul yang diteliti yaitu,
"Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan dan Minuman pada periode 2010 -
2014 maka penjabaran mengenai variabel yang diteliti yaitu sebagai berikut.
a. Variabel Bebas (Independent)
Menurut Sugiyono (2010:3) “Variabel independen merupakan variabel yang
sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent." Variabel independen
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen adalah likuiditas.
Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Untuk mengukur likuiditas
perusahaan dalam penelitian ini menggunakan current ratio.
b. Variabel Terikat (Dependent)
Menurut Sugiyono (2010:3) “Variabel dependen sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen." Variabel terikat (dependent) dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen.
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil manajemen dalam
menentukan pembagian keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham
(investor) baik dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham. Dalam kebijakan
dividen ditentukan besarnya laba yang akan dibagikan dan laba yang ditahan untuk
diinvestasikan kembali pada perusahaan.
Untuk memudahkan penjelasan kedua variabel tersebut berikut disajikan
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Variabel Bebas :
Likuiditas CR (Current Ratio) Rasio
Variabel Terikat :
Kebijakan Dividen
DPR (Dividend Payout
Ratio) Rasio
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) "Populasi merupakan keseluruhan subjek
penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang dan konsumi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Berikut disajikan pada tabel 1.4 daftar perusahaan manufaktur sektor
barang dan konsumi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang menjadi populasi dalam penelitian ini dengan jumlah 15 perusahaan.
Tabel 3.2
Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).
No. Kode Nama
1 ADES PT Akasha Wira Internasional Tbk
2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 ALTO PT Tri Banyan Tirt Tbk
4 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
6 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
No. Kode Nama
9 MYOR PT Mayora Indah Tbk
10 PSDN PT Prashida Aneka Niaga
11 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
12 SKBM PT Sekar Bumi Tbk
13 SKLT PT Sekar Laut Tbk
14 STTP PT Siantar Top Tbk
15 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk
Sumber : Sahamok.com
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010:173) "Sampel merupakan sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Tujuan penentuan sampel ialah untuk memperoleh keterangan
mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi,
suatu reduksi terhadap jumlah objek penelitian.”
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Probability
Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Usman dan Akbar (2010:186)
memaparkan “Teknik ini (purposive sampling) digunakan apabila anggota sampel
yang dipilih secara keseluruhan berdasarkan tujuan penelitiannya.” Berdasarkan
pemaparan tersebut adapun kriteria yang digunakan penulis untuk mengambil sampel
pada penelitian ini adalah :
a. Perusahaan manufaktur harus terdaftar di BEI pada sektor barang konsumsi sub
sektor makanan dan minuman
b. Perusahaan manufaktur harus tercatat pada periode penelitian yaitu pada tahun
2010 – 2014 dan tidak mengalami delisting
Setelah melakukan proses pemilihan sampel, terdapat 10 Perusahaan yang
memenuhi kriteria, 10 perusahaan tersebut akan dijadikan sampel dalam penelitian
ini. Berikut daftar 10 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yang
disajikan pada tabel 1.5.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Kode Nama
1 ADES PT Akasha Wira Internasional Tbk
2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
3 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
4 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
5 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
6 MYOR PT Mayora Indah Tbk
7 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk
8 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
9 STTP PT Siantar Top Tbk
10 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk
D. Teknik pengumpulan data
Menurut Riduwan (2011:69) “Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara
-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:274) “Metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.”
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan atau laporan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 –
2014 yang telah diaudit dan dipublikasikan.
E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Menurut Siregar
(2011:205) “Pada penelitian kuantitatif kegiatan analisis data meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data dan
melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik.” Model (uji)
statistik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu analisis
deskriptif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk menggambarkan tentang
variabel-variabel yang diamati. Variabel tersebut meliputi variabel independent
(likuiditas) dan variabel dependent (Dividen Payout Ratio).
Menurut Siregar (2011:205) “Uji statistik dalam analisis deskriptif bertujuan untuk menguji hipotesis pernyataan sementara dari peneliti yang bersifat deskriptif.”
Penerapan uji statistik dalam penelitian ini berdasarkan skala rasio. Untuk itu
sebelum melakukan uji statistik peneliti menghitung variabel-variabel yang diteliti
dalam bentuk skala rasio sebagai berikut.
1) Variabel Independen Likuiditas
Current Ratio = � � �
� � �� ��� � %
(Syamsuddin, 2009:43)
2) Variabel Dependen Kebijakan Dividen
� = � � � � � ℎ �ℎ �
(Lukas, 2008:285)
2. Pengujian Hipotesis
2.1 Uji Asumsi Klasik
uji asumsi klasik.
Menurut Riduwan (2010:184) “Analisis data di atas dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang diajukan, karena menggunakan skala interval dan rasio, maka sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu, dengan asumsi bahwa data harus dipilih secara acak, bersifat homogen, berdistribusi normal, bersifat linier dan berpasangan.”
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi sederhana. Oleh
karena itu, sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
tersebut peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan uji linearitas agar
pengujian hipotesis tersebut dapat dilakukan.
a) Uji Normalitas Data
Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah uji normalitas data. Apabila data
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal perhitungan dengan
menggunakan analisis regresi dapat dilakukan. Usman dan Akbar (2006:109)
memaparkan "Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data
kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas, reabilitas, uji t,
korelasi, regresi dapat dilaksanakan."
Menurut Usman dan Akbar (2006:109) "Pengujian normalitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut : (1) Kertas peluang
normal yang disingkat kertas peluang, (2) Koefisien kurtosis, (3) Koefisien kurtosis
presentil, (4) Uji chi kuadrat, (5) Lillieford. "
Dari kelima cara tersebut cara yang peneliti ambil untuk mengetahui normalitas
data dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat karena cara tersebut yang paling
mudah dilakukan.
Menurut Usman dan Akbar (2006:271) “Chi kuadrat (kai skuer) berguna untuk : (1) Mendapatkan adanya hubungan atau pengaruh dua variabel nominal (uji independen antara dua variabel), (2) Kuatnya derajat hubungan antara variabel yang satu dengan dengan variabel nominal lainnya yang dinyatakan dengan lambang C singkatan dari coefisien of contingency atau koefisien kontengensi. (3) Menguji model distribusi normal berdasarkan data hasil pengamatan.”
� = ∑ fo − fefe
k
i−
(Riduwan dan Sunarto, 2013:68)
Keterangan :
� = Chi kuadrat hitung
fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi empiris)
fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi teoritis)
Adapun kriteria pengujian instrument dapat dikatakan normal adalah dengan
ketentuan :
1) Jika �ℎ� ��> � �maka data tidak berdistribusi normal.
2) Jika �ℎ� �� ≤� � maka data berdistribusi normal.
b) Uji Linieritas
Setelah melakukan uji normalitas data langkah selanjutnya yang peneliti
lakukan adalah uji linieritas. Jika kedua variabel dalam penelitian ini bersifat linier
maka dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode regresi. Siregar
(2011:178) memaparkan "Tujuan dilakukan uji liniearitas adalah untuk mengetahui
apakah antara vairabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan
linier, uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam penerapan metode regresi."
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan uji linieritas yang dipaparkan
oleh Sudjana (2005:331) Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regesi sebagai
berikut.
1. Menentukan hipotesis
� : persamaan regresi linier � : persamaan regresi tidak linier
2. Menyusun table kelompok data variabel X dan Y, dimana data diurutkan mulai
dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.
3. Menghitung jumlah kuadrat :
= ∑
(Sudjana, 2005 : 332)
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi a
= ∑�
(Sudjana, 2005 : 332)
c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a
= {∑ − ∑ �∑ }
=� ∑� ∑ − ∑− ∑ ∑
(Sudjana, 2005:332)
d. Menghitung jumlah kuadrat residu
= − −
(Sudjana, 2005:332)
e. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan
� = ∑ {∑ − ∑�
� } ��
(Sudjana, 2005:332)
f. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok
� = − �
(Sudjana, 2005:332)
g. Menghitung derajat kebebasan
� = � − �
� = � −
(Sudjana, 2005:332)
2. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat
� =
(Sudjana, 2005:332)
b. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu
= � −
(Sudjana, 2005:332)
c. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat kekeliruan
� =� − ��
(Sudjana, 2005 : 332)
d. Menghitung rata-rata jumlah tuna cocok
� = � −�
(Sudjana, 2005:332)
e. Menghitung nilai F
= �
�
(Sudjana, 2005:332)
f. Kesimpulan
Jika Fhitung > Ftabel berarti data tidak linier
Jika Fhitung < Ftabel berarti data linier
2.2 Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi sederhana untuk
mengetahui pengaruh variable X (likuiditas) terhadap variable Y (kebijakan dividen)
dengan menggunakan indikator current ratio dan dividend payout ratio sebagai
indikatornya.
kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya."
Priadana dan Muis (2009:184) juga memaparkan “Dalam analisis regresi, selain
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunya distribusi probabilistik. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).”
Analisis regresi dalam penelitian ini mendasar pada model probabailistik dan
secara matematis model probabilitas dirumuskan sebagai berikut :
= � + � + �
Priadanan dan Muis (2009:184)
Keterangan :
= variabel dependen (respon)
= variabel independen, yang digunakan sebagai penjelas Y
= � + � = komponen deterministik
�
= komponen kesalahan random (random erorr)= intercept, titik potong garis regresi dengan sumbu Y
= slope, kemiringan garis regresi, yaitu seberapa jauh kenaikan
(penurunan) komponen deterministic dari Y sebagai akibat kenaikan X.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Sebanyak sepuluh perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian akan diteliti
selama periode penelitian yaitu dari tahun 2010 – 2014. Dengan demikian, data yang
digunakan dalam penelitian ini biasa disebut sebagai data panel.
Juanda dan Junaidi (2012:175) memaparkan “Data panel adalah data yang
Dengan demikian, karena data yang digunakan adalah data panel maka dalam
penelitian ini perhitungan analisis regresinya menggunakan software Eviews versi
8.0. dengan memasukan variabel bebas ke dalam model secara bersamaan agar dapat
melihat bagaimana kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
a. Pendekatan-Pendekatan Dalam Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel berbeda dengan analisis regresi data time series atau
cross section. Hal ini disebabkan data panel pada umumnya akan menghasilkan
intersep dan slope koefisien yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap periode
waktu. Maka perlu mengestimasi model persamaan regresidengan data panel.
Rohmana (2103:219) memaparkan “Data panel (panel atau pool data) adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu (time seriess).
Dalam menganalisa data panel terdapat tiga macam pendekatan, yaitu pooled least
square, fixed effects approach, dan random effects model.”
1) Metode Common-Constant (Pooled Ordinary Least Square/PLS)
Menurut Juanda dan Junaidi (2012:180) “Metode ini merupakan yang paling
sederhana. Dalam estimasinya diasumsikan bahwa setiap unit individu memiliki
intersep dan slope yang sama (tidak ada perbedaan pada kurun waktu).” Dengan kata
lain, regresi panel data yang dihasilkan akan berlaku untuk setiap individu. Dengan
bentuk model persamaan sebagai berikut.
� = � ��+ � �
Rosadi (2012:271)
Keterangan :
� = observasi dari unit ke-I dan diamati pada periode waktu ke-t (yakni variabel dependen yang merupakan suatu data panel).
� = vector k-variabel-variabel independen/input/regresor dari unit ke –i dan diamati pada periode waktu ke-t (yakni terdapat k variabel independen, dimana setiap
variabel merupakan data panel), disini diasumsikan � memuat komponen
� �= komponen eror yang diasumsikan memiliki harga mean 0 dan variansi homogeny dalam waktu (homokedastik) serta independen �.
Namun, Common Constant/PLS mengabaikan karakteristik individu sehingga
teknik ini tidak menjadi pilihan utama ketika mengolah data panel.
2) Metode Fixed Effect (Fixed Effect Model/ FEM)
Metode fixed effect terbagi kedalam dua model yaitu model two ways
fixed-effect (efek tetap dua arah) dan model one ways fixed-effect (efek tetap satu arah).
Adapun rumus yang digunakan dalam metode fixed-effect yaitu sebagai berikut :
� = � �� + �+ + ��
Rosadi (2012:272)
Keterangan :
� = konstanta yang bergantung kepada unit ke-I, tetapi tidak kepada waktu t.
� = konstanta yang bergantung kepada waktu t, tetapi tidak kepada waktu t.
Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model one ways fixed-effect
karena hanya menggunakan dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y dapat
kembali dirumuskan sebagai berikut :
� = � �� + � �
Rosadi (2012:271)
3) Metode Random Effects (Random Effect Model/ REM)
Menurut Rosadi (2012:273) “Metode Random Effects untuk dapat melihat
pengaruh dari berbagai karakteristik yang bersifat konstan dalam waktu, atau konstan
di antara individu.” Metode random effect secara umum dirumuskan sebagai berikut :
� = � � + �
Rosadi (2012:273)
Keterangan :
�= � + + �� ( � diasumsikan bersifat independent and identically distributed (iid) normal dengan mean 0 dan variansi � , diasumsikan bersifat iid normal
variansi �� (dan ��, � dan diasumsikan independen satu dengan yang lainnya).
Jika komponen � atau � diasumsikan 0 maka model disebut model two ways
random effect (efek random satu arah) sedangkan untuk � dan � keduanya tidak 0
disebut model dua arah.
b. Pemilihan Model Regresi Data Panel
Dari ketiga model yang telah dijelaskan sebelumnya, selanjutnya akan
ditentukan model yang paling tepat untuk mengestimasi parameter regresi data panel.
Secara formal terdapat dua macam pengujian yang dapat digunakan, yaitu Uji Chow
dan Uji Hausman. Penggunaan kedua pengujian tersebut dalam pemilihan model
regresi ditunjukan oleh gambar berikut.
Uji Chow
Uji Hausman
Gambar 3.1
Hubungan antara Uji Chow dengan Uji Hausman
1) Uji Chow
Uji Chow dilakukan untuk mengetahui model mana yang tepat digunakan
dalam penelitian ini apakah common-constant model atau fixed effect model.
Menurut Juanda dan Junaidi (2012:182) “Uji Chow atau dapat disebut juga uji
statistik F berguna untuk mengetahui apakah model FEM lebih baik dibandingkan model PLS dapat dilakukan dengan melihat signifikansi model FEM dapat dilakukan dengan uji statistik F. Hipotesis nol (H0) yang digunakan
adalah intersep dan slope adalah sama. Adapun uji F statistiknya adalah sebagai
berikut.”
ℎ� � = −/ � − � − �/⁄� −
(Juanda dan Junaidi, 2012:182)
Dengan n adalah jumlah individu; T merupakan jumlah periode waktu; K adalah banyaknya parameter dalam model FEM; serta RSS1 dan RSS2
berturut-COMMON-CONSTANT
FIXED EFFECT
turut adalah resudial sum of squares untuk model PLS dan model FEM. Pengujian ini mengikuti distribusi statistik F dengan derajat bebas sebesar n-1 untuk numerator dan sebesar nT-k untuk denumerator. Jika nilai statistik F lebih besar dari nilai F tabel pada tingkat signifikansi tertentu, hipotesis F nol akan ditolak, yang berarti asumsi koefisien intersep dan slope adalah sama tidak berlaku, sehingga teknik regresi data panel dengan FEM lebih baik dari model regresi data panel dengan PLS (Juanda dan Junaidi, 2012:182).
Menurut Rohmana (2010:242) “Kriteria penilaian uji chow adalah muncul hasil yang menunjukan baik Ftest maupun Chi-square jika p-value > 5% maka � diterima
dan jika p-value < 5 % maka � ditolak.”
� : model mengikuti PLS �� : model mengikuti Fixed
2) Uji Hausman
Uji Chow dilakukan untuk mengetahui model mana yang tepat digunakan
dalam penelitian ini apakah fixed effect model atau random effect model. Menurut
Rohmana (2010:245) “Kriteria penilaian uji hausman adalah jika muncul hasil yang
menunjukkan baik F-test maupun Chi-Square jika p-value > 5 % maka � diterima
dan jika p-calue < 5% maka � ditolak.
Hal ini berarti bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model
FEM. Adapun uji hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut.
� : model mengikuti Random �� : model mengikuti Fixed
2.3 Uji Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap
kebijakan dividen dengan Uji Statistik dan Uji Statistik t.
2.3.1 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik )
Uji digunakan untuk mengetahui keberartian hubungan regresi antara variabel
� : Regresi tidak berarti � : Regresi berarti
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
= �
⁄
� − � −
⁄
(Sudjana, 2005:355)
Keterangan :
� = Jumlah kuadrat regresi
= Jumlah kuadrat sisa
� = Jumlah data
� = Jumlah variabel independen
Sudjana (2005:355) memaparkan langkah-langkah yang dilakukan dalam
menguji keberartian regresi sebagai berikut.
1) Menghitung jumlah kuadrat regresi { � }
� = ∑ + ∑ + ⋯ + �∑ �
(Sudjana, 2005:355)
2) Mencari jumlah kuadrat sisa { }
= ∑ − ̅
atau
= ∑ − ∑� − �
(Sudjana, 2005:355)
Apabila hasil ℎ� �� dikonsultasikan dengan nilai table dengan � pembilang �
dan � penyebut � − � − , taraf nyata 5% maka diperoleh �. Kesimpulan
Jika nilai ℎ� ��> nilai �, maka � ditolak dan � diterima Jika nilai ℎ� �� ≤ nilai �, maka � diterima dan � ditolak
2.3.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dengan
membandingkan nilai ℎ� �� dengan nilai �. Rumusan hipotesis dalam uji ini
sebagai berikut.
� : � = , artinya likuiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen � : � > , artinya likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen Adapun rumus untuk keberartian koefisien regresi sebagai berikut.
=
�
(Sudjana, 2005:325)
Keterangan :
= Standar deviasi
= Koefisien regresi
Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu melakukan perhitungan
berikut.
= √
=
∑ − ∑�
(Sudjana, 2005:325)
Setelah menghitung nilai , selanjutnya ℎ� �� ℎ dibandingkan dengan nilai tabel
� - dengan � = � − , taraf nyata 5% maka yang akan diperoleh nilai
� . Kesimpulan yang diambil dari pembandingan dengan kriteria penerimaan dan penolakan sebagai berikut.