• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 212007033 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 212007033 Full text"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Tingkat persaingan dunia usa

berusaha untuk dapat meningk

ketat secara tidak langsung

pangsa pasar, perusahaan har

(Pradipta, 2012). Dari data y

pangsa pasar terbesar ditemp

sebesar 91,7 miliar batang rok

sebesar 50,4 miliar batang per

Berdasarkan data sekun

DJARUM BLACK MILD 16

Pangsa Pasa

3

saha di Indonesia sangat ketat karena setiap p

ingkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen b

g akan mempengaruhi suatu perusahaan da

harus bekerja keras dalam mempertahankan lo

yang diperoleh untuk perusahaan rokok di

pati oleh PT. HM Sampoerna, yang memilik

okok per tahun. Sedangkan PT. Djarum, memili

er tahun menempati urutan kedua pangsa pasar

kunder yang diperoleh penulis, disajikan data se

ngsa Pasar Perusahaan Rokok di Indonesia ta

financetoday.com/read/27918, dan PT. Sumber

Tabel 1

arum Black di wilayah Ex Karesidenan Sura Periode Tahun 2011 dan 2012

S I 11 S II 11 S I 12 315.490 369.845 330.966

PT. Djarum Ku

Pasar Perusahaan Rokok di Indon

Tahun 2011

p perusahaan senantiasa

n baru. Persaingan yang

dalam mempertahankan

loyalitas konsumennya

di Indonesia, pemegang

iliki kapasitas produksi

(2)

4

DJARUM BLACK 16 293.320 330.449 262.882 318.774 D. BLACK MENTHOL 16 55.440 66.687 55.070 69.242 D..BLACK Cappuccino 16 47.890 61.074 56.297 64.318

Sumber: PT SUMBER CIPTA MULTINIAGA, 2013

Ket: data diatas menunjukkan penjualan rokok Djarum Black dari tahun 2011-2012 di wilayah karesidenan Surakarta yang mengalami tren kenaikan penjualan dari SI 11 ke SII 11 dan SI 12 ke SII 12 karena adanya konsumen yang loyal.

Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan oleh penulis tanggal 5 November 2012 sampai 19

November 2012 terhadap 30 konsumen rokok Djarum, brand image yang melekat pada rokok tersebut pada konsumennya, cenderung mengarah pada kesan eksklusivitas dan gaya hidup urban.

Promosi dari rokok tersebut juga sering muncul di media elektronik dengan intensitas tinggi dan

konsep yang menarik. Dari segi diferensiasi produk, konsumen menyukai rasa dan aroma

Djarum Black yang berbeda dari rokok lain karena memiliki keunikan tersendiri. Selain itu

Djarum Black sering menyelenggarakan event bergengsi dan memiliki komunitas otomotif.

Sedangkan loyalitas konsumen yang ada pada survey awal ini sebagian besar telah menjadi

perokok diatas 4 tahun. Berdasarkan survey awal, peneliti tertarik meneliti produk rokok

Djarum Black karena rokok ini memiliki banyak varian dengan aroma dan rasa unik, kemasan

yang menarik, intensitas promosi yang tinggi baik di berbagai media, sering mengadakan event

yang sangat diminati bagi masyarkat dan menjadi sponsor utama beberapa klub automotif yang

ada di Indonesia.

Penelitian terdahulu yang berkenaan dengan loyalitas konsumen telah dilakukan oleh beberapa

peneliti, di antaranya Pradipta (2012) dan Anwar (2007). Hasil dari penelitian Pradipta (2012)

menyatakan bahwa ketiga karakteristik brand image, tidak semua berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen, persaingan yang ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi

suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar, perusahaan harus bekerja keras dalam

mempertahankan loyalitas konsumennya. Sedangkan hasil penelitian lainnya dilakukan oleh

Anwar (2007) menunjukkan pengaruh diferensiasi produk secara parsial menunjukkan adanya

hasil yang positif dan signifikan dari variabel bebas yang diteliti. Berdasarkan penelitian

terdahulu oleh Pradipta (2012) dan Anwar (2007) tentang brand image dan diferensiasi produk,

(3)

5

loyalitas konumen ditahun 2013 selain itu peneliti ingin meneliti tentang produk rokok karena

penulis melihat persaingan yang sangat ketat dalam penjualan rokok terutama jenis filter kretek.

Penelitian ini juga akan mengkaji mengenai loyalitas konsumen. Perbedaannya dengan penelitian

terdahulu terletak pada objek penelitian dan indikator-indikator empirik yang digunakan

walaupun variabel yang digunakan untuk uji pengaruh terhadap loyalitas konsumen sama yaitu

brand image dan diferensiasi produk. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu, seperti

mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain (word of mouth) kemudian

membandingkan produk satu dengan produk yang lain sampai akhirnya mengkonsumsinya dan

berdasarkan pengalaman tersebut konsumen akan membeli produk yang sama (loyal). Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan landasan teoritis dari Kotler (2010) yang mengatakan

bahwa dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada akan lebih menguntungkan

dibandingkan dengan pergantian pelanggan dan Keller (2009) tentang perbandingan produk yang

akan dipilih oleh konsumen.

Oleh karena itu upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan hal penting yang harus selalu

dilakukan oleh perusahaan. Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan

perbedaan yang lebih unik daripada pesaing sehingga perbedaan itu konsumen punya nilai lebih

tinggi (Kotler, 2010). Sumber diferensiasi produk fisik merupakan hal yang potensial untuk

dijadikan pembeda. Diferensiasi produk bertujuan untuk meningkatkan penjualan, menghadapi

perubahan selera yang terjadi pada konsumennya. Sehingga produk tersebut bisa bertahan di era

persaingan yang ketat, tetap mempertahankan konsumen, bahkan berusaha agar terus bertambah.

Untuk meraih keunggulan kompetisi berkelanjutan dengan membentuk brand image yang baik secara emosional akan membentuk kepuasan dalam diri individu yang menghasilkan persepsi

nilai yang dirasakan konsumen atas mutu produk terhadap suatu merek. Hal ini karena dengan

memiliki merek yang kuat dan dikenal luas oleh konsumen merupakan investasi jangka panjang

bagi perusahaan. Perusahaan dapat melakukan promosi melalui beberapa event atau acara untuk

(4)

6

Cara yang dilakukan oleh Djarum Black melalui acara Auto Black Through, Black in News, dan

Djarum Black Auto Club (sumber www.autoblackthrough.com). Contoh kegiatan yang menggambarkan tentang diferensiasi produk adalah kegiatan Djarum Black Car Community di wilayah Solo. Selain itu Djarum Black sering mengadakan event kejuaraan otomotif tahunan seperti Djarum Black Night Slalom, Djarum Black Motodify dan hiburan music techno Djarum Black Menthol Power Beat Road Trip.

Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitan tentang pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black ?

2. Seberapa besar pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen

pada rokok Djarum Black ?

Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis penelitian adalah:

Secara teoritis penelitian ini berguna untuk memotivasi perusahaan agar dapat

meningkatkan produk sesuai selera konsumen dan dalam mempertahankan pangsa pasar.

2. Manfaat praktis penelitian

a) Bagi perusahaan PT. Djarum

(5)

7 b) Bagi penulis

Untuk mengetahui praktik perusahaan tentang loyalitas konsumen yang dipengaruhi oleh

brand image dan diferensiasi produk.

Telaah Teoritis

Brand Image

Brand image sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek, karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat

ditentukan oleh brand image tersebut (Kotler, 2010). Menurut Keller (2009), pengertian brand

image adalah anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Menurut Runyon (1980), brand image terbentuk dari stimulus tertentu yang ditampilkaan oleh produk tersebut yang menimbulkan respon tertentu pada diri konsumen:

a. Stimulus yang muncul dalam brand image tidak hanya terbatas pada stimulus yang bersifat

fisik, tetapi juga mencakup stimulus yang bersifat psikologis. Ada tiga sifat stimulus yang

dapat membentuk brand image yaitu stimulus yang bersifat fisik, seperti atribut-atribut teknis

dari produk tersebut; stimulus yang bersifat psikologis, seperti nama merek, dan stimulus

yang mencakup sifat keduanya, seperti kemasan produk atau iklan produk.

b. Datangnya stimulus menimbulkan respon dari konsumen. Ada dua respon yang

mempengaruhi pikiran seseorang, yang membentuk brand image, yaitu respon rasional— penilaian mengenai performa aktual dari brand yang dikaitkan dengan harga produk tersebut,

dan respon emosional— kecenderungan perasaan yang timbul dari merek tersebut.

Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi

merek (Keller, 2009):

1. Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek.

Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk

(6)

8

2. Strength of brand association/familiarity of brand association / Kekuatan asosiasi merek.

Popularitas produk melalui iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen. 3. Uniquesness of brand association / Keunikan asosiasi merek, merupakan

keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut.

Brand image sangat erat kaitannya dengan apa yang orang pikirkan, rasakan terhadap produk pada suatu merek tertentu, sehingga dalam brand image faktor psikologis lebih banyak berperan

dibandingkan faktor fisik dari brand tersebut.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa brand image merupakan pemahaman merek oleh konsumen mengenai produk secara keseluruhan, kepercayaan konsumen

terhadap produk pada merek tertentu dan bagaimana konsumen mempunyai persepsi pada suatu

merek.

Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2010), mengatakan bahwa diferensiasi produk adalah “ Salah satu strategi

perusahaan untuk membedakan produknya terhadap produk pesaing”. Diferensiasi adalah proses

memberikan dan menambahkan serangkaian perbedaan yang dinilai penting, untuk membedakan

produk yang ditawarkan oleh perusahaan itu dari pesaing, meskipun terkadang dilakukan

berdasarkan atribut-atribut yang tidak relevan (Kotler, 2009). Diferensiasi adalah cara

mengkonkretkan strategi pemasaran suatu perusahaan dengan segala macam aspek yang terkait

di perusahaan yang membedakan dari perusahaan pesaing (Kartajaya, 2007). Menurut Porter

(2009) mengatakan bahwa : “Dalam melaksanakan strategi diferensiasi produk, perusahaan harus

memilih atribut yang berbeda dengan atribut pesaing yang memang dipandang penting oleh

banyak konsumen”. Diferensiasi produk bertujuan untuk meningkatkan penjualan, menghadapi

(7)

9

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk adalah suatu cara

sebuah perusahaan memberikan perbedaan produk dengan produk pesaing dan pemilihan atribut

yang dipandang menarik oleh konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan dan

menghadapi perubahan selera konsumen.

Loyalitas Konsumen

Loyalitas adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dibandingkan

merek yang lain dalam kategori produk (Nugroho, 2011). Konsumen mempunyai rasa suka dan

tidak suka setelah mereka membeli produk dan kemudian persepsi terbentuk dan akan

menentukan perilaku terhadap merek produk tersebut. Hal ini dikarenakan persepsi menjelaskan

evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan

(Nugroho, 2011). Dengan demikian perusahaan perlu mengamati loyalitas konsumen untuk dapat

memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta tercapainya tujuan suatu perusahaan.

Definisi lain kepuasan menurut Kotler dan Keller (2009) adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja produk yang dipikirkan terhadap kinerja

atau hasil yang diharapkan.

Menurut Arnould, Price, dan Zinkan (2005) Konsumen dengan loyalitas tinggi akan memberitahukan keunggulan dan kualitas layanan tersebut kepada orang lain bahkan sering

memberikan saran untuk menggunakan layanan jasa yang diberikan kepada konsumen. Griffin

(2008) membagi tingkat loyalitas konsumen dalam tiga tahap, antara lain:

1. Loyalitas advokasi, merupakan sikap pelanggan untuk memberikan rekomendasi kepada

orang lain untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa.

2. Loyalitas repurchase, loyalitas pelanggan berkembang pada perilaku pembelian pelanggan terhadap layanan baru yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan, yang

ditunjukkan dengan keinginan untuk membeli kembali.

3. Loyalitas paymore, loyalitas pelanggan untuk kembali melakukan transaksi untuk menggunakan produk atau jasa yang telah dipakai oleh konsumen tersebut dengan

(8)

10

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen adalah

komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain serta melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas

konsumen sudah sering dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, antara lain oleh :

Tabel 2

Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti

Tahun Judul Penelitian Variabel yang Digunakan

Hasil Penelitian

Anwar 2007 Analisis Strategi

Membangun Loyalitas yang positif dan signifikan dari variable bebas yang diteliti.

Yudhiari 2009 Pengaruh Strategi

Diferensiasi Produk,

Nugroho 2011 Pengaruh Brand

(9)

11

Nama Peneliti

Tahun Judul Penelitian Variabel yang Digunakan

- Customer Loyalty model yang

mendeskripsikan proses pengaruh positif antara brand image produk rokok pada customer loyalty yang dimediasi oleh customer satisfaction.

Pradipta 2012 Pengaruh Citra Merek

(Brand Image)

Citra merek (brand image) dengan dimensi citra perusahaan (corporate image), citra pemakai (user image), dan citra produk (product image) tidak semua berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen produk oli pelumas PT Pertamina (Persero) Enduro 4T di Makassar.

Pengembangan Hipotesa dan Model Penelitian

Pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen.

Diferensiasi yang kokoh akan menghasilkan brand image yang kuat di benak para konsumen. Pengaruh diferensiasi produk secara parsial menunjukkan adanya hasil yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (loyalitas konsumen) yang diteliti (Anwar, 2007). Brand image yang kuat akan memperkuat positioning (Kartajaya, 2010), penciptaan positioning yang unik dan

berharga melibatkan satu set kegiatan yang berbeda (Porter, 1997) yang disebut diferensiasi

(Kartajaya, 2004). Hal ini dapat dijelaskan jika proses tersebut berjalan dengan baik, maka akan

menciptakan mekanisme penguatan terus menerus di antara ketiga unsur brand image - diferensiasi produk - loyalitas konsumen. Proses ini akan menjadi landasan bagi penguatan

(10)

12

Hipotesis penelitian sebagai berikut : “brand image dan diferensiasi produk berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen”.

Penelitian terdahulu dari Anwar (2007) dan Pradipta (2012) tentang brand image dan diferensiasi

produk dengan hasil tidak semua karakteristik brand image berpengaruh signifikan sedangkan diferensiasi berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas konsumen. Penelitian sekarang

dengan judul Pegaruh Brand Image dan Diferensiasi Produk Rokok Djarum Black Terhadap Loyalitas Konsumen, tetapi yang menjadi pembeda adalah penelitian sekarang ini dilakukan

pada produk rokok serta konsep yang berbeda dari penelitian sebelumnya yakni menggunakan

konsep Kotler (2009) dan Keller (2009) yang menyebutkan beberapa faktor terbentuknya brand

image dan diferensiasi produk yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Sehingga model penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 2: model penelitian

Sumber : Pradipta (2012) dan Anwar (2007)

Metode Penelitian

Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner purposive sampling dan pre-test. Data kuesioner diperoleh dari responden yang berjumlah 150 orang (Arikunto, 2006). Untuk data

pre-test, peneliti melakukan wawancara dengan 30 orang konsumen produk Djarum berusia 18-57

tahun. Semua responden harus memiliki kriteria usia diatas 18 tahun, merokok/ mengkonsumsi

produk Djarum, domisili di Solo. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa swalayan dan mini

market yang berada di Kota Solo, adapun waktu penelitian bulan September 2013 sampai bulan Customer Loyalty (Y)

Brand Image (X1)

(11)

13

Januari 2014. Sedangkan data sekunder diperoleh dari staff dan manajer marketing PT. Sumber

Cipta Multiniaga selaku distributor PT. Djarum serta beberapa sumber dari

indonesiafinancetoday.com dan inilah.com.

Definisi Operasional Variabel

Tabel 3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Definisi Operasional Indikator

Brand brand image adalah

1. Keunggulan

1. Merek produk terkenal. 2. Favorit di masyarakat.

3. Kemasan produk menarik.

4. Dikenal melalui berbagai media. 5. Intensitas promosi tinggi. 6. Promosi produk tersebut

menarik.

7. Semua jenis varian sesuai selera masyarakat.

1. Memiliki komunitas terkenal 2. Menjadi sponsor utama

3. Memberikan hadiah menarik

pada event yang diselenggarakan 4. Event yang digelar memiliki

daya tarik tersendiri. 5. Masyarakat sangat antusias

dengan event yang digelar. 6. Intensitas promosi terhadap

event yang digelar tinggi 7. Promosi tidak hanya lewat satu

event saja

8. Event yang digelar selalu diekspos oleh media massa

9. Masyarakat mudah mendapatkan

info tentang event yang digelar lewat berbagai media

(12)

14

Variabel Definisi Variabel Definisi Operasional Indikator

11.Varian aroma berbeda dari rokok lain

12.Membuat konsumen menjadi

percaya diri

13.Memiliki rasa dan aroma yang mantab

14.Memiliki variasi rasa, bentuk kemasan dan ukuran

15.Harga produk tersebut terjangkau 16.Bentuk produk berbeda dari

produk lain

17.Kadar tar dan nikotin tersebut sedang kepada orang lain serta melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara

1. Sudah lama menjadi konsumen

2. Sering mengkonsumsi produk

ini tersebut dibanding merek lain

3. Berani membayar lebih demi mendapatkan produk tersebut 4. Produk ini adalah pilihan utama

dibanding produk merek lain

5. Merekomendasikan produk ini

kepada teman

6. Mengkonsumsi produk tersebut

sudah menjadi bagian dari gaya hidup konsumen

7. Mengkonsumsi produk tersebut

(13)

15

Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier ganda dua variabel dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

Y = nilai loyalitas konsumen yang diprediksikan

a = konstanta X=0

b = koefisien regresi

X1 = nilai variabel brand image

X2 = nilai variabel diferensiasi produk

(Sugiyono, 2008)

Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskripsi Hasil Penelitian

Tabel 4

ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL

Variabel Mean

Brand Image 3.5

Diferensiasi

Produk 4

Loyalitas

Konsumen 4

Sumber: Data Primer diolah, 2014

Dari tabel diatas diperoleh nilai minimal dan nilai maksimal dengan mean sebesar 3,5 pada variabel X1 (brand image), 72% masuk kategori cukup setuju dan setuju. Variabel X2

(diferensiasi produk) dengan mean 4, 64,66% masuk kategori cukup setuju dan setuju. Sedangkan variabel Y (loyalitas konsumen) 50% masuk kategori kategori cukup setuju dan

setuju dengan mean 4.

(14)

16

Analisis Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS 14.0 terlihat bahwa

indikator-indikator dari variabel brand image, diferensiasi produk, dan loyalitas konsumen valid

dan reliabel. Uji validitas dilihat dari 9 item variabel X1 brand image semuanya bertanda positif

dan lebih besar dari r tabel (0,159) maka seluruh item variabel X1 valid. R Alpha untuk variabel X1 brand image adalah positif dan lebih besar dari r tabel (0,691> 0,159). Maka seluruh item variabel X1 diatas adalah Reliabel. Uji reliabilitas dilihat dari 19 item variabel X2 (diferensiasi produk) semuanya bertanda positif dan lebih besar dari r tabel (0,159) maka seluruh item

variabel X2 valid. R Alpha untuk variabel X2 diferensiasi produk adalah positif dan lebih besar dari r tabel (0,875 > 0,159). Maka seluruh item variabel X2 diatas adalah Reliabel. Hal ini sesuai dengan tabel r (pada lampiran), untuk df = 150. Tingkat signifikansi 5 %, didapat angka 0,159.

(sumber: tabel r product moment). Adapun skala menurut Arikunto (2010) yakni antara 0,600 -

0,800 : tinggi. Sedangkan >0,800 - 1,00 : sangat tinggi. Suatu instrumen dikatakan reliabel

apabila memiliki nilai Cronbach alpha > 0,60 (Arikunto, 2006)

Tabel 5

(15)

17

x23 65.5533 65.242 0.581 0.866

x24 65.4667 66.667 0.532 0.868

x25 65.5267 65.499 0.616 0.865

x26 65.7 65.983 0.539 0.867

x27 65.64 66.823 0.457 0.87

x28 65.68 66.93 0.514 0.868

x29 65.7467 66.687 0.475 0.869

x210 65.8467 65.366 0.606 0.865

x211 65.8267 65.621 0.555 0.867

x212 66.1467 67.388 0.435 0.871

x213 65.94 65.896 0.493 0.869

x214 65.8533 66.045 0.449 0.871

x215 65.9467 66.225 0.496 0.869

x216 65.8333 66.851 0.419 0.872

x217 65.6067 67.153 0.432 0.871

x218 65.5733 64.729 0.541 0.867

x219 65.8 68.282 0.331 0.875

y1 19.5733 9.924 0.609 0.777

0.813

y2 19.76 10.251 0.644 0.773

y3 19.6867 10.405 0.547 0.788

y4 19.5133 10.104 0.609 0.777

y5 19.6067 10.925 0.461 0.802

y6 19.5333 10.251 0.552 0.787

y7 19.5667 10.704 0.438 0.808

Sumber: Data Primer diolah, 2014

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa penyebaran plot berada di

sekitar dan sepanjang garis 45°, dengan demikian menunjukkan bahwa data pada variabel

penelitian berdistribusi normal.

(16)

18

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

x1 x2 Y

N 150 150 150

Normal Parametersa Mean 34.5067 69.3667 22.8733

Std. Deviation 3.92676 8.57060 3.69890

Most Extreme

Differences

Absolute .088 .066 .080

Positive .085 .066 .080

Negative -.088 -.054 -.060

Kolmogorov-Smirnov Z 1.081 .808 .976

Asymp. Sig. (2-tailed) .193 .531 .297

a. Test distribution is Normal. Sumber: Data Primer diolah, 2014

Dalam tabel diatas memperlihatkan bahwa hasil uji Kolmogorov-Smirnov variabel X1 sebesar

1,081 dengan besarnya angka taraf signifikansi 0,193. Nilai signifikansi 0,193 > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa distribusi data hasil pengukuran variabel X1 adalah normal.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov variabel X2 sebesar 0,808 dengan besarnya angka taraf

signifikansi 0,531. Nilai signifikansi 0,531> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi

data hasil pengukuran variabel X2 adalah normal.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov variable Y sebesar 0,976 dengan besarnya angka taraf

signifikansi 0,297. Nilai signifikansi 0,297> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi

data hasil pengukuran variabel X1 adalah normal.

Uji Autokorelasi

Pengujian Autokorelasi bertujuan utnuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang terjadi

dianatara anggota-anggota dari data yang ada. Untuk menguji autokorelasi ini akan dideteksi

dengan metode Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut :

- d < dl, maka terjadi autokorelasi positif

- du < d < 4 – du, maka tidak ada autokorelasi

(17)

19

- du <d < dl atau 4 – du < d < 4 –dl, maka tidak dapat disimpulkan

Dimana d adalah nilai Durbin Watson hitung, dl (d lower) adalah nilai batas bawah yang

didapatkan dari tabel, du (d upper) adalah nilai batas atas yang didapatkan dari tabel.

Dari hasil perhitungan dalam program SPSS diperoleh angka Durbin Watson sebesar +1,613.

Sedangkan dari tebal Durbin Watson diketahui n = 150 dan 2 explanatory variable, maka dl =

1,598 dan du = 1,651 dengan tingkat signifikansi 5 %.

Sehingga 1,598 < 1,613 < 4 – 1,598 = 1,70 < 1,613 < 2,402. ini berarti model tersebut tidak

mengandung autokorelasi baik positif maupun negatif. (Yuwono, 1999)

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 x1 .464 2.156

x2 .464 2.156

a. Dependent Variable: y

Sumber: Data Primer diolah, 2014

Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang

terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Uji Multikolinieritas dapat dikatakan

tidak ada masalah jika mempunyai VIF (variance inflation factor) disekitar angka 1, juga

mempunyai angka Tolerance mendekati 1, dan koefisien korelasi antara variabel independen

haruslah lemah yaitu dibawah 0.5.

Dari hasil perhitungan Multikolinieritas Y dengan variabel-variabel independennya didapat nilai

VIF untuk variabel X1 sebesar 2,156 didapat nilai tolerance 0,464. Dengan demikian dapat

disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. Untuk variabel X2

sebesar 2,156 didapat nilai tolerance 0,464 Dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak

(18)

20

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tampilan pada scatterplot terlampir terlihat bahwa plot menyebar secara acak diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Regression Stidentized ResidualI. Oleh karena itu maka

berdasarkan uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi

yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .485a .235 .225 3.25712

a. Predictors: (Constant), x2, x1

Sumber: Data Primer diolah, 2014

Dari tabel diatas, angka R sebesar 0,485 menunjukkan bahwa hubungan antara Y dengan

variabel-variabel independennya sedang. Definisi sedang karena nilainya diantara 0,41 – 0,60.

(Ihalauw, 2000).

Tabel 7

Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 479.098 2 239.549 22.580 .000a

Residual 1559.495 147 10.609 Total 2038.593 149

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

(19)

21

Secara uji F didapat F hitung adalah 22,580 dengan tingkat signifikansi 0,000. Brand image dan

diferensiasi produk secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Hal ini dapat

dilihat dari table uji F diatas dimana tingkat signifikansi dibawah 0,05.

Sumber: Data Primer diolah, 2014

Berdasarkan uji t, terlihat bahwa brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen karena tingkat signifikansi 0,390 (diatas 0,05).

Sedangkan diferensiasi produk, berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen karena

tingkat signifikansinya 0,000 (dibawah 0,05). Model persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 7,514 + 0,086X1 + 0,179X2

Hal ini berarti jika tidak ada keempat variabel independen maka besarnya nilai Y adalah 7,514.

Setiap penambahan 1 variabel X1 akan meningkatkan Y sebesar 0,086. Setiap penambahan 1

variabel X2 akan meningkatkan Y sebesar 0,179.

Pengaruh brand image dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black

Tabel 8

Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.514 2.448 3.070 .003

x1 .086 .100 .091 .862 .390

x2 .179 .046 .414 3.907 .000

(20)

22

Secara uji t, brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen karena tingkat signifikansi brand image sebesar 0,390 > 0,05. Faktor ini dipengaruhi oleh rata-rata responden berumur 18-27 tahun dimana pada umur tersebut masih dalam berganti-ganti

produk yang sesuai dengan selera dan kemampuan keuangan. Selain itu ada berbagai macam

pilihan rokok yang ditawarkan dipasaran yang juga memiliki image yang kuat di benak para responden. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian Pradipta (2012) yang menyatakan

bahwa dari ketiga dimensi brand image tidak semua berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dari ketiga dimensi tersebut, ditunjukkan melalui dimensi citra produsen

(corporate image) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen

atau dapat dikatakan citra pembuat tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Selain itu

dimensi citra produk (product image) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

loyalitas konsumen.

Diferensiasi produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Diferensiasi

produk yang menyangkut perbedaan produk, strategi pemasaran, keistimewaan, kualitas mampu

untuk mempengaruhi loyalitas konsumen. Perbedaan produk rokok Djarum Black sulit

ditemukan pada rokok pesaing karena rokok ini adalah rokok kretek filter non mild dengan

bentuk batang menyerupai rokok mild. Di Kota Solo, strategi Djarum Black dalam

meningkatkan penjualan melalui event-event bergengsi. Keistimewaan yang ada pada rokok

Djarum Black yakni melalui inovasi-inovasi yang diciptakan misalnya dengan warna hitam pada

batang rokok Djarum Black dan Black Menthol, aroma cappuccino, filter ganda pada varian

Djarum Black Mild.

Berdasarkan uji F, brand image dan diferensiasi produk berpengaruh signifikan positif terhadap

loyalitas konsumen. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 di mana lebih kecil dari α

5%. Penelitian ini mendukung penelitian dari Pradipta (2012) dan Anwar (2008) di mana brand

(21)

23

melalui event-event otomotif skala nasional yang pernah diselenggarakan di Kota Solo seperti

Djarum Black Auto Motodify, Djarum Black Night Slalom, Autoblackthrough dan sampai saat ini

masih menjadi sponsor utama komunitas otomotif baik motor maupun mobil. Selain itu, Djarum

Black pernah menyelenggarakan konser musik techno Black Menthol Power Beat Spinach Road

Trip. Djarum Black memiliki target konsumen khususnya kalangan anak muda. Djarum Black memiliki empat varian rokok yang masing-masing memiliki rasa yang berbeda. Hal ini dapt

terlihat pada mayoritas umur responden dengan usia 18-27 tahun sebanyak 58%.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 150 karena berdasarkan Arikunto (2006) bahwa sampel

tersebut sudah cukup untuk mewakili populasi. Dalam memberikan skala, peneliti menggunakan

metode pengukuran skala interval, yakni skala Likert antara 1-5, dimana angka 1 menunjukan

nilai rendah (sangat jarang/sangat tidak setuju dll) dan angka 5 menunjukan nilai tertinggi

(sangat suka, sangat sering, sangat baik dll) dari variabel brand image, diferensiasi produk dan

loyalitas konsumen terhadap produk rokok Djarum Black. Jumlah responden pria pada

penelitian ini sebanyak 138 orang (92%) sedangkan responden wanita sebanyak 12 orang (8%).

Mayoritas responden berusia antara 18-27 tahun sebanyak 58%. Sedangkan sisanya sebanyak

42% berusia 28-52 tahun.

Pada penelitian ini, variabel diferensiasi produk berpengaruh positif secara simultan, yang

ditunjukkan melalui Uji F. Hipotesis uji simultan: variabel X2 (diferensiasi produk)

mempengaruhi variabel Y (loyalitas konsumen). Hasil tersebut dapat memberikan kontribusi

pada loyalitas konsumen terhadap produk rokok Djarum Black.

Variabel brand image secara parsial tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen ditunjukkan dengan penghitungan regresi linier berganda sebesar 22,5%. Sedangkan

sisanya sebesar 77,5% adalah pengaruh dari faktor lain yaitu corporate image (citra perusahaan)

(22)

24

Kesimpulan

1. Secara simultan brand image dan diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap loyalitas

konsumen, namun secara parsial brand image tidak berpengaruh signifikan jika tidak ada

diferensiasi produk. Hal ini menunjukkan faktor-faktor dalam brand image berpengaruh kecil terhadap loyalitas konsumen.

2. Variabel brand image dan diferensiasi produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black karena prosentase pengaruh hanya

sebesar 22,5% saja, sedangkan sisanya sebesar 77,5% disebabkan oleh faktor lain. Namun

secara simultan, yaitu dengan dimasukkan variabel diferensiasi produk, variabel brand image memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.

Implikasi Terapan

Saran untuk peningkatan brand image dan diferensiasi produk bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan loyalitas konsumen:

1. Variabel diferensiasi produk merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi

loyalitas konsumen. Faktor-faktor dalam diferensiasi produk seperti keistimewaan produk

Djarum Black melalui inovasi, strategi pemasaran melalui event-event besar maupun

komunitas otomotif yang menarik minat masyarakat, dan perbedaan produk rokok

Djarum Black sulit ditemukan pada rokok pesaing menjadi kunci utama produsen dalam

meningkatkan dan mempertahankan loyalitas konsumen.

2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel brand image tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sebaliknya, variabel diferensiasi

(23)

25

produsen rokok Djarum Black sebaiknya dalam meningkatkan brand image, lebih memperhatikan faktor kepercayaan dan pandangan konsumen terhadap produk melalui

peningkatan deferensiasi produk karena brand image akan terlihat pengaruhnya jika terdapat diferensiasi produk.

Keterbatasan Penelitian

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, sejumlah responden lupa akan event yang

pernah diadakan dan disponsori oleh Djarum Black yang diadakan di Kota Solo, hal ini karena

event yang diadakan oleh Djarum Black bersifat dua tahunan dan terakhir diselenggarakan pada

tahun 2012 untuk event Djarum Black Motodify dan tahun 2010 untuk event Djarum Black Night

Slalom. Seharusnya penyebaran kuesioner ini akan lebih efektif jika pada saat itu, berlangsung event yang diselenggarakan oleh Djarum Black

Agenda Penelitian Mendatang

Dari hasil penelitian ini, masih terdapat faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar

77,5%. Maka saran untuk penelitian mendatang adalah dengan mencari faktor lain yang memiliki

hubungan dan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, seperti pendapat dari Pradipta.

Untuk penentuan pertanyaan tentang karakteristik responden, sebaiknya penelitian mendatang

mencantumkan tingkat pendapatan responden. Dengan diketahuinya tingkat pendapatan, peneliti

(24)

26

Daftar Pustaka

Anwar, Chaula. 2007. Analisis Strategi Membangun Loyalitas Konsumen Melalui Diferensiasi Produk (Survei Pada Pengguna Sepeda Motor Honda di Kabupaten Sleman). Telaah Bisnis Vol.8 Nomor 2, Desember 2007. Hal 173-183.

Arikunto. S.1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi IV. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi.2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Arnould, E., Price, L., Zinkan, G. 2005. Consumers 2nd ed. Singapore: McGraw- Hill/Irwin.

Griffin, Jill. 2008. Customer Loyalty . Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihalauw, John JOI. 2003. Bangunan Teori Ed 2. Salatiga. Fakultas Ekonomi Universitas Satya Wacana.

Kartajaya, Hermawan. 2007. On Selling – Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Penerbit Mizan.

Kartajaya, Hermawan., Yuswohady, Jacky Mussry, Tufik. 2004. Positioning, Diferensiasi dan Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kartajaya, Hermawan. 2010. Perjalanan Pemikiran, Konsep Pemasaran Hermawan Kartajaya: Dari Indonesia Untuk Dunia Redefinisi, Simplifikasi, Futurisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Keller, K. L. 2008. Strategic Brand Management : Intl ed. Building, Measuring and Managing Brand Equity 3 rd ed. New Jersey : Pearson Education, Inc .

(25)

27

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Phillip dan Gary Armstrong, 2010. Principles of marketing 15th ed. New Jersey: Prentice Hall, Inc

Nugroho, Yudha. 2011. Pengaruh Brand Image dan Customer Loyalty yang di Mediasi oleh Customer Satisfaction pada Konsumen Rokok LA Lights. Skripsi: Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Porter, E Michael. 2009. The Five Competitive Forces That Shape Energy. Harvard Business School Publishing, Boston.

Porter, E. Michael. 1997. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Alih Bahasa Tim Penerjemah Binarupa Aksara Jakarta.

Pradipta, Diah Ayu Anisha. 2012. Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Oli PT. Pertamina (Persero) Enduro 4T di Makassar. Skripsi: Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.

Ratri, Lutiary Eka. 2007. Hubungan Antara Citra Merek Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi: Program S1 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.

Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS versi 11.5. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian dan Aplikasinya denan SPSS 10 for Windows. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.

Yudhiari, Bobby. 2009. Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk, Merek, dan Promosi terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen pada Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna Tbk. Jurnal Ikhsan Gorontalo. Volume 4. No 2Edisi Mei - Juli 2009. Hal 2290 – 2306

(26)

28 ” Inilah Para Jawara Bisnis Rokok”,

sumber: http://www.inilah.com , diakses 22 September 2013.

” Diferensiasi Produk ”,

sumber: Error! Hyperlink reference not valid. , diakses 22 September 2013. ” Djarum Beli Pita Cukai Rp 12 Triliun Tahun Ini”,

sumber: Error! Hyperlink reference not valid., diakses 23 September 2013.

(27)

29

LAMPIRAN I

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN A. PENGANTAR

Dalam rangka penulisan skripsi guna menyelesaikan studi, kami bermaksud mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image dan Diferensiasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen pada Rokok Djarum Black di Kota Solo”. Penelitian ini tidak untuk menguji atau menilai saudara tetapi dengan melalui penelitian ini kami ingin

mengetahui ada tidaknya pengaruh Pengaruh Brand Image dan Diferensiasi Produk

Terhadap Loyalitas Konsumen pada Rokok Djarum Black. Sehubungan dengan hal

tersebut, penelitian ini akan bermakna apabila saudara memberikan informasi yang sesuai

dengan keadaan saudara.

Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan dalam mengisi kuesioner ini, diucapkan

(28)

30

Hormat saya,

Novianto Adri Nugroho

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas diri sebelum anda mengerjakan.

2. Bacalah baik-baik setiap item pernyataan dan alternatif jawaban.

3. Jawaban yang anda berikan akan ditanggung kerahasiaannya dan akan sangat

membantu dalam penelitian .

4. Mohon untuk mengisi semua item pernyataan dan tidak ada yang terlewatkan.

5. Berilah (√) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan diri saudara.

SS : jika pernyataan tersebut sangat setuju

S : jika pernyataan tersebut setuju

CS : jika pernyataan tersebut cukup setuju

TS : jika pernyataan tersebut tidak sesuai setuju

STS : jika pernyataan tersebut sangat tidak setuju

Jika anda ingin mengganti jawaban yang sudah ada dengan jawaban yang baru,

(29)

31

Diferensiasi Produk pada Djarum Black

1 Rokok Djarum Black memiliki komunitas otomotif yang

terkenal

2 Rokok Djarum Black menjadi sponsor utama pada acara

kontes otomotif

3 Rokok Djarum Black memberikan hadiah yang menarik

pada setiap event yang disponsori

4 Rokok Djarum Black membuat event yang memiliki daya

tarik tersendiri

5 Rokok Djarum Black membuat event yang diminati

masyarakat

6 Rokok Djarum Black memiliki intensitas promosi event yang tinggi

7 Simbol segitiga merah pada rokok Djarum Black sangat ikonik

NO Item pernyataan SS S CS TS STS

Brand Image / Citra Merek Rokok Djarum Black

1 Merek Rokok Djarum Black terkenal

2 Merek Rokok Djarum Black menjadi favorit di masyarakat

3 Merek Rokok Djarum Black memiliki kemasan menarik

4 Merek Rokok Djarum Black dikenal melalui berbagai

media (TV, radio, internet, surat kabar)

5 Merek Rokok Djarum Black memiliki intensitas promosi

yang tinggi

6 Merek Rokok Djarum Black memiliki promosi yang

menarik

7 Merek Rokok Djarum Black jenis mild sesuai selera masyarakat

8 Merek Rokok Djarum Black jenis kretek sesuai selera masyarakat

(30)

32

8 Rokok Djarum Black tidak hanya melakukan promosi

dalam kegiatan otomotif saja, tapi juga dalam acara musik dan kuliner

9 Setiap event yang disponsori oleh Rokok Djarum Black selalu diekspos oleh media massa

10 Setiap event rokok Djarum Black dapat diketahui masyarakat melalui berbagai media

11 Rokok Djarum Black memiliki varian rasa yang disukai oleh masyarakat

12 Rokok Djarum Black memiliki varian rasa yang berbeda dari rokok lain

13 Rokok Djarum Black membuat konsumen menjadi percaya diri

14 Rokok Djarum Black memiliki aroma unik yang disukai masyarakat

15 Rokok Djarum Black memiliki rasa dan aroma yang mantab

16 Rokok Djarum Black memiliki variasi rasa, bentuk, dan ukuran

17 Rokok Djarum Black memiliki harga terjangkau 18 Rokok Djarum Black memiliki batang rokok yang

berbeda dari rokok lain

19 Rokok Djarum Black memiliki kadar tar dan nikotin sedang

NO Item Pertanyaan SS S CS TS STS

Loyalitas Konsumen

1 Saya sudah lama mengkonsumsi Rokok Djarum Black

2 Saya sering mengkonsumsi Rokok Djarum Black

daripada rokok merek lain

3 Saya berani membayar lebih demi mendapatkan Rokok

Djarum Black

4 Rokok Djarum Black merupakan pilihan utama saya

dibanding rokok merek lain

5 Saya merekomendasikan Rokok Djarum Black kepada

teman

6 Mengkonsumsi Rokok Djarum Black sudah menjadi gaya

hidup saya

(31)
(32)
(33)
(34)

36

No pertanyaan Ave

(35)
(36)
(37)

39

No pertanyaan Ave

(38)
(39)
(40)
(41)

43

LAMPIRAN 3

TABEL – TABEL

rata-rata skor X1

skor Jumlah Prosentase

1 0 0%

2 0 0%

3 19 13%

4 112 75%

5 19 13%

total 150 100%

rata-rata skor X2

skor Jumlah Prosentase

1 0 0%

2 2 1%

3 49 33%

4 92 61%

5 7 5%

total 150 100%

rata-rata skor Y

skor Jumlah Prosentase

1 0 0%

2 9 6%

3 92 61%

(42)

44

5 3 2%

total 150 100%

ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL

Variabel Min Max Mean Total

Brand

Image 2 5 3.5 9

Diferensiasi

Produk 2 5 3.5 19

Loyalitas

Konsumen 2 5 3.5 8

Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.691 9

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(43)

45 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .875 19

Item-Total Statistics

(44)

46

x28 65.6800 66.930 .514 .868

x29 65.7467 66.687 .475 .869

x210 65.8467 65.366 .606 .865

x211 65.8267 65.621 .555 .867

x212 66.1467 67.388 .435 .871

x213 65.9400 65.896 .493 .869

x214 65.8533 66.045 .449 .871

x215 65.9467 66.225 .496 .869

x216 65.8333 66.851 .419 .872

x217 65.6067 67.153 .432 .871

x218 65.5733 64.729 .541 .867

x219 65.8000 68.282 .331 .875

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1.613a

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 100.0

Excludeda 0 .0

Total 150 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(45)
(46)

48

Regresi

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 x2, x1a . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .485a .235 .225 3.25712

(47)

49

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

Coefficientsa

a. Dependent Variable: y

Frekuensi

Frequency Percent Valid Percent

(48)

50

Frequency Percent Valid Percent

(49)

51

Frequency Percent Valid Percent

(50)

52 a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.813 7

Item-Total Statistics

(51)

53

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dominicus Novianto Adri Nugroho

NIM : 212007033

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat asal : Jl. Amarta 7 RT 4/ RW 4 Ngabeyan, Katasura, Sukoharjo

Judul Skripsi : “ Pengaruh Brand Image dan Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada Rokok Djarum Black”

RINCIAN PENDIDIKAN

1 . 1995 - 2001 SD Pangudi Luhur, Surakarta 2 . 2001 - 2004 SMP / SMP Bintang Laut Surakarta

3 . 2004 - 2007 SMA / SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta

4 . 2007 - 2013 Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENGALAMAN SEMINAR DAN KEPANITIAAN

1. Seminar Kelompok Studi Manajemen “Being Entrepreneur Mandiri of The Year 2009”.

2. Seminar Nasional “ Dinamika Profesi Akuntansi : Fakta dan Masa Depan”

3. Seminar studi lapangan Psikologi Manajemen

4. Neminar Nasional Kewirausahaan “Inspire, Instruct, Improve : Other Side Business”

5. Panitia seminar nasional kewirausahaan “Great Man Have a Great Minds”

6. Partisipan kegiatan pendataan posko pengungsi bencana Erupsi Gunung Merapi 2010

7. Pelaksana bakti sosial di Panti Wreda Mandiri

8. Latihan Kepemimpinan Dasar Mahasiswa

9. Peserta Parade Koor Liturgi tingkat Paroki Surakarta

Gambar

Gambar 1 : Pangsngsa Pasar Perusahaan Rokok di Indonesia ta
Tabel 2 Penelitian Terdahulu
Gambar 2: model penelitian
Tabel 3 Definisi Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari jurnal ini memberikan kontribusi yang bermanfaat dan tepat waktu dalam kaitannya dengan keadaan sekitar dimana perusahaan dapat mengalami berkelanjutan

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan cara pengendalian Fe pada sawah bukaan baru pada Ultisol dengan menggunakan bahan humat dari berbagai sumber

Kurang lebih sudah 1,5 tahun harus berjauhan dengan suami karena suami kerja layar,meskipun suami setiap sebulan sekali pulang akan tetapi banyak kendala yang dialami oleh

BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Palangkaraya merupakan sebagai salah satu badan yang bergerak di dalam menyebarkan informasi penerimaan dan tempat mengadakan ujian penerimaan

Euthanasia pasif, yaitu suatu tindakan dokter yang secara sengaja tidak. memberikan bantuan medis terhadap pasien untuk

Jika jarak kedua kota pada peta 10 cm maka skala yang digunakan adalah ….. Data Hasil ulangan Matematika Asna selama satu semester

Serta dalam penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai konsep dan sistem transaksi pemberian pembiayaan

Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta self efficacy dalam Pembelajaran Matematika melalui Discovery Learning. Universitas Pendidikan Indonesia