Membuat Alat Sederhana Mendeteksi Kelembapan Tanah
Menggunakan Arduino Uno
Beni Hendriawan
beni@raharja.info
Abstrak
Perkembangan teknologi Arduino Semuanya berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh
Hernando Barragan, di institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh
Massimo Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama
menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman yang berani.Tujuan awal dibuat
Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada
saat itu.
Kata Kunci: Arduino, Tanah, Sensor
Pendahuluan
Sifat Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat. Sampai
saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenis-jenis Arduino. Mulai dari yang paling
mudah dicari dan paling banyak digunakan. Hingga Arduino yang sudah menggunakan
ARM Cortex, berbentuk Mini PC seperti DFRDuino atau Freeduino, dan kalau yang lokal
ada namanya CipaDuino yang dibuat oleh SKIR70, terus ada MurmerDuino yang dibuat
Pembahasan
Arduino Uno adalah salah satu papan elektronika yang mengandung mikrokontroler
ATmega 328 yang secara fungsional bertindak seperti sebuah komputer. Arduino Uno
dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga
yang kompleks. Arduino Uno dapat diaktifkan dengan menghubungkan kepada komputer
dengan kabel USB, dengan adaptor AC-DC atau baterai. ATmega yang digunakan
Arduino Uno adalah ATmega 328 yang memiliki 28 pin dengan 14 pin untuk digital, 6
pin untuk analog, pin reset, pin ground dan Vcc.
Alat-alat yang diperlukan
1. Bread Board
Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi
2. Kabel konektor
Berfungsi sebagai penghubung rangkaian Arduino ke daya ( PC, Power Bank)
3. Probe Sensor
4. Sensitif Sensor
Berfungsi sebagai pengatur sensitifitas
5. Kabel Jumper
6. Arduino Uno
Berfungsi sebagai Mikrokontroler
Dan berikut adalah Coding/Skript untuk menjalankan Project
// jadikan pin power sebagai output
pinMode(powerPin, OUTPUT);
// default bernilai LOW
digitalWrite(powerPin, LOW);
// mulai komunikasi serial
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
Serial.print ("Nilai Kelembapan: ");
Serial.print(bacaSensor()/8.05);
delay(500);
// baca nilai analog dari sensor
int nilaiSensor = analogRead(sensorPin);
digitalWrite(powerPin, LOW);
float persen = map(bacaSensor,0,1023,0,100);
// makin lembab maka makin tinggi nilai outputnya
return 1023 - nilaiSensor;
}
Penutup
Dengan menggunakan arduino kita dapat mengetahui nilai dari kelembapan tanah, jadi
dengan penelitian ini sangat membantu untuk perkebunan dan pertanian, dimana dengan
alat ini tidak perlu repot – repot menyiram tanaman setiap waktu. Semoga artikel ini dapat
bermanfaat untuk pembaca terutama bagi yang suka bercocok tanam, mungkin
perkembangan alat seperti ini kedepan bisa sangat bermanfaat. Terimakasih
Referensi
Pengalaman pribadi
Biografi
Nama saya Beni Hendriawan, biasa dipanggil beni. Saat ini saya sedang melanjutkan studi
Strata 1 disalah satu Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dikota tangerang. Saya juga sedang
bekerja di salah satu manufaktur di tangerang. Saat ini saya sedang sibuk kuliah dan bekerja,
memiliki hobi memancing dan bermain futsal. Dan juga saya sedang belajar tentang
pemrograman web PHP dan JSON. Jika ingin menghubungi saya bisa lewat email