• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perka Nomor 122 Tahun 2007 signed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perka Nomor 122 Tahun 2007 signed"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA SANDI NEGARA

SALINAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR OT.001/PERKA.122/2007

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA SANDI NEGARA

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa guna menjawab lingkungan strategis yang ditandai dengan makin tajamnya hakekat ancaman, tantangan, dan gangguan, serta percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang persandian, maka Lembaga Sandi Negara melakukan perubahan Visi dan Misi Organisasi;

b. bahwa dengan berubahnya Visi dan Misi Lembaga Sandi Negara, maka perlu dilakukan penataan kembali terhadap organisasi dan tata kerja Lembaga Sandi Negara yang diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara RI Nomor 15/K/KEP.1.003/2001 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Lemsaneg Nomor OT.101/KEP.151/2005;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen;

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam suratnya nomor: B/942/M.PAN/4/2007 tanggal 16 April 2007.

Bagian

Kumortala

(2)

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA SANDI NEGARA.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 1

Lembaga Sandi Negara yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut LEMSANEG, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 2

LEMSANEG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang persandian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2), LEMSANEG menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang persandian; b. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LEMSANEG;

c. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang persandian;

d. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 4 LEMSANEG terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat Utama, yang selanjutnya disebut Settama;

c. Deputi Bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian, yang selanjutnya disebut Deputi I;

d. Deputi Bidang Pengamanan Persandian, yang selanjutnya disebut Deputi II; e. Deputi Bidang Pengkajian Persandian, yang selanjutnya disebut Deputi III; f. Inspektorat;

(3)

KEPALA

Pasal 5 Kepala adalah Pemimpin LEMSANEG.

Pasal 6 Kepala mempunyai tugas:

a. memimpin LEMSANEG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas LEMSANEG;

c. menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas LEMSANEG yang menjadi tanggung jawabnya;

d. membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain.

BAB III

SETTAMA

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 7

(1) Settama adalah unsur pembantu Pimpinan LEMSANEG yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Settama dipimpin oleh Sekretaris Utama, yang selanjutnya disebut Sestama.

Pasal 8

Settama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan LEMSANEG.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Settama menyelenggarakan fungsi:

a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan LEMSANEG; b. pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan teknis LEMSANEG; c. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata

laksana, kepegawaian, hukum, humas, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga LEMSANEG;

d. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas LEMSANEG;

e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan LEMSANEG.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 10 Settama terdiri dari:

(4)

Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat

Pasal 11

(1) Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan program dan anggaran, koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pelayanan dan dokumentasi hukum, serta penyelenggaraan urusan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hubungan antar lembaga dan pelayanan informasi. (2) Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat

selanjutnya disebut Biro PHKH dipimpin oleh Kepala Biro disebut Karo PHKH.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Biro PHKH menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kerja dan anggaran, penyusunan evaluasi pelaksanaan program, dan pelaporan pelaksanaan program;

b. pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan dan produk hukum lainnya, pelaksanaan inventarisasi, pelayanan, dan dokumentasi hukum, serta pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

c. pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian;

d. pelaksanaan pengelolaan dan penyajian informasi dan media, serta pelaksanaan kegiatan administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga;

e. pelaksanaan bimbingan jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 13 Biro PHKH terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan;

b. Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana; c. Bagian Kepegawaian;

d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 14

(1) Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan akuntabilitas kinerja.

(2) Bagian Perencanaan selanjutnya disebut Bag Ren dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Ren.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), Bag Ren menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran; b. pemantauan dan penilaian rencana program dan anggaran;

c. pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan akuntabilitas kinerja.

Pasal 16 Bag Ren terdiri dari:

(5)

(1) Subbagian Penyusunan Program selanjutnya disebut Subbag Sunprog dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Sunprog, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program.

(2) Subbagian Penyusunan Anggaran selanjutnya disebut Subbag Sunang dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Sunang, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran.

(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan selanjutnya disebut Subbag Evalap dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Evalap, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.

Pasal 18

(1) Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan dan produk hukum lainnya, pelayanan dan dokumentasi hukum, serta analisis dan evaluasi organisasi dan ketatalaksanaan.

(2) Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana selanjutnya disebut Bag Kumortala dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Kumortala.

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1), Bag Kumortala menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan penelitian hukum;

b. pelaksanaan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan produk hukum lainnya;

c. pelaksanaan pelayanan hukum dan pengelolaan dokumentasi hukum;

d. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta tata kerja;

e. pelaksanaan analisis dan evaluasi tatalaksana.

Pasal 20 Bag Kumortala terdiri dari:

a. Subbagian Perundang-undangan;

b. Subbagian Pelayanan dan Dokumentasi Hukum; c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.

Pasal 21

(1) Subbagian Perundang-undangan selanjutnya disebut Subbag Undang dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Undang, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan penelitian hukum dan perancangan peraturan perundang-undangan serta produk hukum lainnya.

(2) Subbagian Pelayanan dan Dokumentasi Hukum selanjutnya disebut Subbag Yandokum dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Yandokum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan hukum dan inventarisasi serta dokumentasi hukum.

(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana selanjutnya disebut Subbag Ortala dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Ortala, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi organisasi, tugas pokok dan fungsi, tata kerja, dan tatalaksana.

Pasal 22

(1) Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian.

(6)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), Bag Kepeg menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan, pengadaan, pengembangan, dan mutasi pegawai; b. pelaksanaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; c. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.

Pasal 24 Bag Kepeg terdiri dari:

a. Subbagian Pengembangan dan Mutasi Pegawai;

b. Subbagian Administrasi Kepegawaian dan Kesejahteraan Pegawai; c. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional.

Pasal 25

(1) Subbagian Pengembangan dan Mutasi Pegawai selanjutnya disebut Subbag Bangmut dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Bangmut, mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan perencanaan, pengadaan, pengembangan, dan mutasi pegawai.

(2) Subbagian Administrasi Kepegawaian dan Kesejahteraan Pegawai selanjutnya disebut Subbag Adminjahpeg dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Adminjahpeg, mempunyai tugas melakukan penyiapan pelayanan administrasi dan kesejahteraan pegawai.

(3) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional selanjutnya disebut Subbag Adminjabfung dipimpin oleh Kasubbag Adminjabfung, mempunyai tugas melakukan penyiapan pelayanan administrasi jabatan fungsional.

Pasal 26

(1) Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga, serta pengelolaan dan penyajian informasi yang tidak bersifat rahasia.

(2) Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama selanjutnya disebut Bag Humajas dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Humajas.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), Bag Humajas menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan administrasi kerjasama dan pelaksanaan hubungan antar lembaga;

b. penyiapan penyajian informasi yang tidak bersifat rahasia dan koordinasi pelaksanaan analisis dan evaluasi media.

Pasal 28 Bag Humajas terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga; b. Subbagian Informasi dan Media.

Pasal 29

(1) Subbagian Administrasi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga selanjutnya disebut Subbag Adkerhal dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Adkerhal, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga.

(7)

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Biro PHKH mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Karo PHKH.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat Biro Umum

Pasal 31

(1) Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kamar sandi, kerumahtanggaan, perlengkapan, dan keuangan.

(2) Biro Umum selanjutnya disebut Biro Um dipimpin oleh Kepala Biro disebut Karo Um.

Pasal 32

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 31 ayat (1), Biro Um menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kamar sandi; b. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga;

c. pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan; d. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan;

e. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 33 Biro Um terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi; b. Bagian Rumah Tangga;

c. Bagian Perlengkapan; d. Bagian Keuangan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 34

(1) Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan dan Kamar Sandi.

(2) Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi selanjutnya disebut Bag TU Kasa dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag TU Kasa.

Pasal 35

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), Bag TU Kasa menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelayanan persuratan, kearsipan, dan kepustakaan; b. pelaksanaan kegiatan Kamar Sandi LEMSANEG;

(8)

(1) Bag TU Kasa terdiri dari:

a. Subbagian Persuratan dan Kearsipan; b. Subbagian Kamar Sandi;

c. Subbagian Tata Usaha Perbantuan.

(2) Subbagian Tata Usaha Perbantuan terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha Sestama; c. Subbagian Tata Usaha Deputi I; d. Subbagian Tata Usaha Deputi II; e. Subbagian Tata Usaha Deputi III.

Pasal 37

(1) Subbagian Persuratan dan Kearsipan selanjutnya disebut Subbag PK dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag PK, mempunyai tugas melakukan pelayanan persuratan, kearsipan, dan kepustakaan.

(2) Subbagian Kamar Sandi selanjutnya disebut Subbag Kasa dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Kasa, mempunyai tugas melakukan pelayanan Kamar Sandi LEMSANEG.

(3) Subbagian Tata Usaha Perbantuan selanjutnya disebut Subbag TU Ban dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Ban, mempunyai tugas melakukan pelayanan ketatausahaan Kepala, Sestama, dan para Deputi.

Pasal 38

Subbag TU Ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) dalam melaksanakan tugasnya secara fungsional bertanggung jawab kepada setiap pimpinan masing-masing, dan secara administratif bertanggung jawab pada Kabag TU Kasa pada Biro Um.

Pasal 39

(1) Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan kegiatan urusan dalam, keamanan, dan protokol.

(2) Bagian Rumah Tangga selanjutnya disebut Bag Rumga dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Rumga.

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), Bag Rumga menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelayanan urusan dalam;

b. pelaksanaan pelayanan keamanan dan protokol.

Pasal 41 Bag Rumga terdiri dari:

a. Subbagian Urusan Dalam;

b. Subbagian Keamanan dan Protokol.

Pasal 42

(1) Subbagian Urusan Dalam selanjutnya disebut Subbag Urdal dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Urdal, mempunyai tugas melakukan kegiatan urusan dalam.

(9)

(1) Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan perlengkapan. (2) Bagian Perlengkapan selanjutnya disebut Bag Kap dipimpin oleh Kepala

Bagian disebut Kabag Kap.

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 43 ayat (1), Bag Kap menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, dan distribusi;

b. pelaksanaan administrasi, inventarisasi, dan penghapusan barang milik negara.

Pasal 45 Bag Kap terdiri dari:

a. Subbagian Pengadaan;

b. Subbagian Administrasi Barang Milik Negara.

Pasal 46

(1) Subbagian Pengadaan selanjutnya disebut Subbag Ada dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Ada, mempunyai tugas melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan distribusi.

(2) Subbagian Administrasi Barang Milik Negara selanjutnya disebut Subbag Admin BMN dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Admin BMN, mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi, inventarisasi, dan penghapusan barang milik negara.

Pasal 47

(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.

(2) Bagian Keuangan selanjutnya disebut Bag Keu dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Keu.

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1), Bag Keu menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan administrasi keuangan; b. pelaksanaan perbendaharaan;

c. pelaksanaan verifikasi dan pembukuan.

Pasal 49 Bag Keu terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Keuangan; b. Subbagian Perbendaharaan;

c. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan.

Pasal 50

(1) Subbagian Administrasi Keuangan selanjutnya disebut Subbag Adminkeu dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Adminkeu, mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi keuangan.

(2) Subbagian Perbendaharaan selanjutnya disebut Subbag Bendahara dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Bendahara, mempunyai tugas melakukan kegiatan perbendaharaan, tata usaha keuangan serta melaksanakan pembayaran dan penggajian.

(10)

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Biro Um mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Karo Um.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

DEPUTI I Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 52

(1) Deputi I adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi I dipimpin oleh Deputi I.

Pasal 53

Deputi I mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan pengendalian persandian.

Pasal 54

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Deputi I menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang persandian;

b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang persandian; c. pembinaan organisasi persandian;

d. koordinasi pelaksanaan penelitian personil dalam bidang persandian; e. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 55 Deputi I terdiri dari:

a. Direktorat Pembinaan Persandian; b. Direktorat Pengendalian Persandian.

Bagian Ketiga

Direktorat Pembinaan Persandian

Pasal 56

(1) Direktorat Pembinaan Persandian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang pembinaan persandian.

(11)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1), Dit Binsan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan rencana kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia sandi;

b. pembinaan profesi sandi;

c. penyiapan perumusan kebijakan rencana kebutuhan dan pengembangan materiil dan jaring komunikasi sandi;

d. penyusunan bahan pengembangan kurikulum dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan sandi;

e. penyiapan penetapan sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan;

f. penyusunan standardisasi tempat kegiatan sandi, materiil, dan jaring komunikasi sandi;

g. pemberian bantuan teknis pembentukan organisasi persandian pada instansi pemerintah dan non pemerintah;

h. analisis dan evaluasi potensi persandian.

Pasal 58 Dit Binsan terdiri dari:

a. Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia;

b. Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi; c. Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi.

Pasal 59

(1) Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sumber daya manusia sandi.

(2) Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Subdit Bin SDM dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Bin SDM.

Pasal 60

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1), Subdit Bin SDM menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia sandi;

b. penyusunan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia sandi;

c. penyiapan penyusunan bahan pengembangan kurikulum dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan sandi;

d. pelaksanaan bimbingan dan konsultasi profesi sandi.

Pasal 61 Subdit Bin SDM terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Manusia Sandi; b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Sandi; c. Seksi Pembinaan Profesi Sandi.

Pasal 62

(1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Manusia Sandi selanjutnya disebut Sie Ren SDM San dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Ren SDM San, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia sandi.

(12)

(3) Seksi Pembinaan Profesi Sandi selanjutnya disebut Sie Binprofsan dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Binprofsan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan dan konsultasi profesi sandi.

Pasal 63

(1) Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan materiil dan jaring komunikasi sandi.

(2) Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Subdit Binmat JKS dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Binmat JKS.

Pasal 64

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1), Subdit Binmat JKS menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana kebutuhan materiil dan jaring komunikasi sandi;

b. penyusunan pelaksanaan pengembangan materiil dan jaring komunikasi sandi.

Pasal 65 Subdit Binmat JKS terdiri dari:

a. Seksi Perencanaan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi; b. Seksi Pengembangan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi.

Pasal 66

(1) Seksi Perencanaan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie Renmatsan JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Renmatsan JKS, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan materiil dan jaring komunikasi sandi.

(2) Seksi Pengembangan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie Bangmatsan JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Bangmatsan JKS mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan materiil dan jaring komunikasi sandi.

Pasal 67

(1) Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia sandi, serta akreditasi materiil dan jaring komunikasi sandi.

(2) Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi selanjutnya disebut Subdit Akredsertif dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Akredsertif.

Pasal 68

Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1), Subdit Akredsertif menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana kebutuhan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia sandi;

b. penyusunan pelaksanaan akreditasi materiil dan jaring komunikasi sandi.

Pasal 69 Subdit Akredsertif terdiri dari:

a. Seksi Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia;

(13)

(1) Seksi Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Sie Akred Lemdiklat dan Sertif SDM dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Akred Lemdiklat dan Sertif SDM, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan dan sertifikasi Sumber Daya Manusia sandi.

(2) Seksi Akreditasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie Akredmat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Akredmat JKS, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan akreditasi materiil dan jaring komunikasi sandi.

Bagian Keempat

Direktorat Pengendalian Persandian

Pasal 71

(1) Direktorat Pengendalian Persandian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang pengendalian persandian.

(2) Direktorat Pengendalian Persandian selanjutnya disebut Dit Dalsan dipimpin oleh Kepala Direktorat disebut Kadit Dalsan.

Pasal 72

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1), Dit Dalsan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengendalian sumber daya manusia sandi; b. penyiapan perumusan kebijakan pengendalian materiil dan jaring komunikasi

sandi;

c. pelaksanaan dokumentasi sumber daya persandian;

d. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi sumber daya persandian; e. pelaksanaan penelitian personil dalam bidang persandian.

Pasal 73 Dit Dalsan terdiri dari:

a. Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia;

b. Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.

Pasal 74

(1) Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian sumber daya manusia sandi.

(2) Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Subdit Dal SDM dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Dal SDM.

Pasal 75

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1), Subdit Dal SDM menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan dokumentasi sumber daya manusia sandi;

b. penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi sumber daya manusia sandi.

Pasal 76 Subdit Dal SDM terdiri dari:

a. Seksi Dokumentasi Sumber Daya Manusia;

(14)

(1) Seksi Dokumentasi Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Sie Dok SDM dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Dok SDM, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data sumber daya manusia sandi. (2) Seksi Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Sie

Waseva SDM dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Waseva SDM, mempunyai tugas melakukan penelaahan dan analisis data sumber daya manusia sandi dalam rangka pengawasan dan evaluasi.

Pasal 78

(1) Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.

(2) Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Subdit Dalmat JKS dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Dalmat JKS.

Pasal 79

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1), Subdit Dalmatsan JKS melaksanakan fungsi:

a. penyiapan bahan dokumentasi materiil dan jaring komunikasi sandi;

b. penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi materiil dan jaring komunikasi sandi.

Pasal 80 Subdit Dalmat JKS terdiri dari:

a. Seksi Dokumentasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi;

b. Seksi Pengawasan dan Evaluasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.

Pasal 81

(1) Seksi Dokumentasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie Dokmat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Dokmat JKS, mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.

(2) Seksi Pengawasan dan Evaluasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie Waseva Mat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Waseva Mat JKS, mempunyai tugas melakukan penelaahan dan analisis data materiil dan Jaring Komunikasi Sandi dalam rangka pengawasan dan evaluasi.

BAB V

DEPUTI II

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 82

(1) Deputi II adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala.

(2) Deputi II dipimpin oleh Deputi II.

Pasal 83

(15)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Deputi II menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengamanan persandian;

b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengamanan persandian; c. pelaksanaan pengamanan sinyal;

d. pelaksanaan kegiatan analisis sinyal; e. pelaksanaan dukungan materiil sandi;

f. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 85 Deputi II terdiri dari:

a. Direktorat Pengamanan Sinyal; b. Direktorat Analisis Sinyal; c. Direktorat Materiil Sandi.

Bagian Ketiga

Direktorat Pengamanan Sinyal

Pasal 86

(1) Direktorat Pengamanan Sinyal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang pengamanan persandian dan komunikasi elektronika.

(2) Direktorat Pengamanan Sinyal selanjutnya disebut Dit Pamsinyal dipimpin oleh Kepala Direktorat disebut Kadit Pamsinyal.

Pasal 87

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1), Dit Pamsinyal menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan operasional pengamanan sinyal;

b. perencanaan pelaksanaan kontra penginderaan dalam rangka pengamanan teknik sandi;

c. perencanaan pelaksanaan kamar sandi bergerak dan kamar sandi cadangan nasional dalam rangka pengamanan kripto;

d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 88 Dit Pamsinyal terdiri dari:

a. Subdirektorat Pengamanan Teknik Sandi; b. Subdirektorat Pengamanan Kripto; c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 89

(1) Subdirektorat Pengamanan Teknik Sandi selanjutnya disebut Subdit Pamteksan dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Pamteksan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengamanan teknik sandi.

(2) Subdirektorat Pengamanan Kripto selanjutnya disebut Subdit Pamkripto dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Pamkripto, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengamanan kripto.

(16)

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Pamsinyal adalah Jabatan Fungsional Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kadit Pamsinyal.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kelima Direktorat Analisis Sinyal

Pasal 91

(1) Direktorat Analisis Sinyal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang analisis teknik sandi dan analisis kriptografi.

(2) Direktorat Analisis Sinyal selanjutnya disebut Dit Nalsinyal dipimpin oleh Kepala Direktorat disebut Kadit Nalsinyal.

Pasal 92

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1), Dit Nalsinyal menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis teknik sandi; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis kriptografi; c. penyiapan dan penyajian informasi hasil kriptanalisis;

d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 93 Dit Nalsinyal terdiri dari :

a. Subdirektorat Analisis Teknik Sandi; b. Subdirektorat Analisis Kripto; c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 94

(1) Subdirektorat Analisis Teknik Sandi selanjutnya disebut Subdit Nalteksan dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Nalteksan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis teknik sandi.

(2) Subdirektorat Analisis Kripto selanjutnya disebut Subdit Nalkripto dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Nalkripto mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis kripto.

Pasal 95

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Nalsinyal adalah Jabatan Fungsional Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(17)

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kadit Nalsinyal.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keenam Direktorat Materiil Sandi

Pasal 96

(1) Direktorat Materiil Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan di bidang materiil sandi.

(2) Direktorat Materiil Sandi selanjutnya disebut Dit Matsan dipimpin oleh Kepala Direktorat disebut Kadit Matsan.

Pasal 97

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (1), Dit Matsan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem sandi; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peralatan sandi;

c. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 98 Dit Matsan terdiri dari:

a. Sub Direktorat Sistem Sandi; b. Sub Direktorat Peralatan Sandi; c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 99

(1) Subdirektorat Sistem Sandi selanjutnya disebut Subdit Sissan dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Sissan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem sandi.

(2) Subdirektorat Peralatan Sandi selanjutnya disebut Subdit Palsan dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Palsan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peralatan sandi.

Pasal 100

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Matsan adalah Jabatan Fungsional Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kadit Matsan.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(18)

DEPUTI III

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 101

(1) Deputi III adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi III dipimpin oleh Deputi III.

Pasal 102

Deputi III mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian persandian.

Pasal 103

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Deputi III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pemberian bimbingan di bidang pengkajian dan pengembangan persandian;

b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian dan pengembangan persandian;

c. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan kriptografi; d. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan peralatan sandi; e. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan komunikasi sandi;

f. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 104 Deputi III terdiri dari:

a.Pusat Pengkajian Kriptografi; b.Pusat Pengkajian Peralatan Sandi; c.Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi.

Bagian Ketiga

Pusat Pengkajian Kriptografi

Pasal 105

(1) Pusat Pengkajian Kriptografi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang kriptografi.

(2) Pusat Pengkajian Kriptografi selanjutnya disebut Puskaji Kriptografi dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Kriptografi.

Pasal 106

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat (1), Puskaji Kriptografi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan manajemen kunci sandi;

b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan algoritma; c. pengelolaan laboratorium kriptografi;

(19)

Puskaji Kriptografi terdiri dari: a. Bidang Manajemen Kunci Sandi; b. Bidang Algoritma;

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 108

(1) Bidang Manajemen Kunci Sandi selanjutnya disebut Bid Jemencisan dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Jemencisan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan manajemen kunci sandi.

(2) Bidang Algoritma selanjutnya disebut Bid Algo dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Algo, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan algoritma.

Pasal 109

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Kriptografi adalah Jabatan Fungsional Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kapuskaji Kriptografi.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat

Pusat Pengkajian Peralatan Sandi

Pasal 110

(1) Pusat Pengkajian Peralatan Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang peralatan sandi.

(2) Pusat Pengkajian Peralatan Sandi selanjutnya disebut Puskaji Palsan dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Palsan.

Pasal 111

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1), Puskaji Palsan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan perangkat lunak; b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan perangkat keras; c. pengelolaan laboratorium elektronika;

d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 112 Puskaji Palsan terdiri dari:

(20)

(1) Bidang Perangkat Lunak selanjutnya disebut Bid Pernak dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Pernak, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan perangkat lunak. (2) Bidang Perangkat Keras selanjutnya disebut Bid Peras dipimpin oleh Kepala

Bidang disebut Kabid Peras mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan perangkat keras.

Pasal 114

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Palsan adalah Jabatan Fungsional Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan

fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kapuskaji Palsan.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kelima

Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi

Pasal 115

(1) Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang komunikasi sandi.

(2) Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Puskaji Komsan dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Komsan.

Pasal 116

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 ayat (1), Puskaji Komsan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan jaringan;

b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan materiil komunikasi;

c. pengelolaan laboratorium pengkajian teknologi informasi;

d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 117 Puskaji Komsan terdiri dari:

a. Bidang Jaringan;

b. Bidang Materiil Komunikasi; c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 118

(1) Bidang Jaringan selanjutnya disebut Bid Jaringan dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Jaringan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan jaringan.

(21)

materiil komunikasi.

Pasal 119

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Komsan adalah Jabatan Fungsional Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan

fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kapuskaji Komsan.

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

INSPEKTORAT

Pasal 120

(1) Inspektorat merupakan unsur pengawasan di lingkungan LEMSANEG.

(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala.

Pasal 121

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan LEMSANEG.

Pasal 122

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan petunjuk pemeriksaan di bidang kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG;

b. penyusunan program pengawasan yang meliputi kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG;

c. pelaksanaan pengawasan kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. pelaksanaan pengusutan, pemeriksaan atas adanya laporan, pengaduan, penyimpangan, penyalahgunaan jabatan/wewenang, dan menyiapkan usulan tindakan terhadap pegawai LEMSANEG yang terbukti melakukan perbuatan tercela atau melakukan pelanggaran disiplin pegawai;

e. membina kerjasama dan melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional instansi lain mengenai pelaksanaan pengawasan pada umumnya; f. penyusunan laporan hasil pengawasan;

g. pemberian bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat; h. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat.

Pasal 123 Inspektorat terdiri dari:

a. Subbagian Tata Usaha;

(22)

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, barang milik/kekayaan negara, dan melakukan pemberian bantuan teknis dan administrasi kepada kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

(2) Subbagian Tata Usaha selanjutnya disebut Subbag TU Inspektorat dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Inspektorat.

Pasal 125

(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Inspektorat adalah Jabatan Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur.

(4) Jumlah tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX

PUSDIKLAT

Pasal 126

(1) Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di lingkungan LEMSANEG dan sumber daya manusia sandi.

(2) Pusdiklat dipimpin oleh Kepala Pusdiklat yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala melalui Sekretaris Utama.

Pasal 127

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi:

a. pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan pegawai berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan pelatihan;

b. pelaksanaan diklat prajabatan golongan I, II, dan III; c. pelaksanaan diklat kepemimpinan, fungsional, dan teknis;

d. koordinasi penyusunan modul, bahan, dan metode diklat, serta penjabaran kurikulum non teknis sandi;

e. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan diklat prajabatan dan dalam jabatan dalam rangka penguatan tugas pokok LEMSANEG;

f. pelaksanaan kerjasama diklat dengan berbagai instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta institusi lain penyelenggara diklat;

g. pengkoordinasian kegiatan widyaiswara pada Pusdiklat;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas pokok Pusdiklat;

i. pelayanan dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Pusdiklat.

Pasal 128 Pusdiklat terdiri dari:

a. Bidang Program;

(23)

c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; d. Subbagian Tata Usaha; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 129

(1) Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan urusan program pendidikan dan pelatihan yang meliputi penyusunan dan pengembangan kurikulum, modul, bahan, dan metode diklat, tenaga pengajar dan peserta.

(2) Bidang Program selanjutnya disebut Bid Prog dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Prog.

Pasal 130

(1) Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan urusan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang meliputi diklat prajabatan, diklat fungsional dan teknis sandi, diklat kepemimpinan, diklat teknis non sandi, penataran, dan workshop.

(2) Bidang Penyelenggaraan selanjutnya disebut Bid Gar dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Gar.

Pasal 131

(1) Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan urusan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan tugas pokok Pusdiklat.

(2) Bidang Evaluasi dan Pelaporan selanjutnya disebut Bid Evalap dipimpin oleh Kepala Bidang disebut Kabid Evalap.

Pasal 132

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan dan administrasi di lingkungan Pusdiklat yang meliputi ketatausahaan, urusan dalam, keuangan, dan kepegawaian.

(2) Subbagian Tata Usaha selanjutnya disebut Subbag TU Pusdiklat dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Pusdiklat.

Pasal 133

(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusdklat adalah Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Jabatan Fungsional lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusdiklat.

(4) Jumlah tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

berdasarkan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB X

TATA KERJA

Pasal 134

(24)

LEMSANEG serta dengan instansi di luar LEMSANEG sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

Pasal 135

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi satuan organisasi dan/atau bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 136

Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 137

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab pada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala dan berjenjang tepat pada waktunya.

Pasal 138

Setiap laporan yang diterima pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk bagi bawahan.

Pasal 139

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 140

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi dipimpin oleh para kepala satuan organisasi di bawahnya, dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB X

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 141

Pejabat struktural eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala.

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 142

Ketentuan mengenai Sekolah Tinggi Sandi Negara yang telah ada pada saat berlakunya peraturan ini tetap berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 143

(25)

Bagan struktur organisasi LEMSANEG sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 145

Peraturan Kepala LEMSANEG ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Mei 2007

Kepala Lembaga Sandi Negara,

Untuk Salinan ttd

Sesuai dengan aslinya

a.n Sekretaris Utama Nachrowi Ramli Kepala Biro Umum

u.b

Kepala Bagian Tata Usaha,

(26)

!

"

! "

#

"

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG. TUNJANGAN IKATAN DINAS BAGI MAHASISWA

bahwa Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Sandi dan Alat Pendukung Utama

Lembaga Sandi Negara menggunakan hasil pemetaan urusan. pemerintahan bidang persandian untuk pembinaan

1) Diklat Teknis Sandi, bertuliskan Lembaga Sandi Negara secara diagonal berwarna coklat dengan ukuran 8 pt. 2) Diklat Sandiman Dasar, bertuliskan Lembaga Sandi Negara

Materiil Sandi yang selanjutnya disebut Matsan adalah barang persandian negara yang memiliki klasifikasi rahasia dan berfungsi sebagai alat pengamanan informasi atau

Pada saat Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Strategis Lembaga Sandi

Bidang yang melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Persandian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b mempunyai tugas pembinaan SDM Sandi, manajemen Peralatan Sandi,

Penyiapan KPBU yang selanjutnya disebut dengan Penyiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/direksi Badan Usaha Milik Negara/direksi Badan