BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Upah Buruh, 2015
ABSTRAKSI
Buruh yang berstatus di bawah mandor/supervisor merupakan kelas bawah, yang merupakan mayoritas pekerja, sehingga datanya sangat diharapkan, sampai pada taraf tertentu, agar menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat pada level yang sama. Survei Upah Buruh (SUB) yang dilaksanakan secara berkala hasilnya
diharapkan dapat bermanfaat sebagai alat monitoring perkembangan upah buruh di Indonesia dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan penetapan kebijakan dalam hal ketenagakerjaan dan pengupahan di tingkat nasional maupun regional.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
- Mendapatkan informasi/data statistik upah buruh di bawah pengawas/mandor yang berkesinambungan, secermat dan sedini mungkin; - Memperoleh gambaran taraf kesejahteraan masyarakat pada umumnya; - Penyempurnaan kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan, pengendalian, dan analisis upah pekerja/karyawan.
Penanggung Jawab Kegiatan
PENYELENGGARA
Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan
PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan
PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Stat. Upah dan Pendapatan
Informasi Pengumpulan Data
FREKUENSI KEGIATAN Tahunan
RIWAYAT KEGIATAN
Survei Upah Buruh telah dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1979/1980. Pada awal
Perluasan tersebut dilakukan dengan menambah sampel perusahaan pada tiga lapangan usaha, yaitu perdagangan besar dan eceran, restoran, konstruksi, serta peternakan dan perikanan. Sehingga sasaran yang dicakup dalam SUB adalah lapangan usaha pertambangan nonmigas, industri pengolahan , perhotelan dan restoran, konstruksi,
perdagangan besar dan eceran, serta perternakan dan perikanan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2.401 perusahaan. Pada tahun 2008, BPS melakukan updating kerangka sampel dan menambah jumlah sampel SUB menjadi 3.675 perusahaan. Sasaran yang dicakup adalah perusahaan – perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan, perhotelan, pertambangan nonmigas, perdagangan, serta peternakan dan perikanan. Lapangan usaha konstruksi dan restoran tidak lagi dicakup dalam SUB sejak tahun 2008.
PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA
-FREKUENSI PENGUMPULAN DATA - Triwulanan
TIPE PENGUMPULAN DATA Longitudinal dan Cross Sectional
INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL Trend Studies
REFERENSI YANG DIGUNAKAN
-KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 JADWAL KEGIATAN
Metodologi
CARA PENGUMPULAN DATA Survei
JENIS RANCANGAN SAMPEL Single Stage/Phase
METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS