PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI
ZAMAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
A.
ZAMAN PRA SEJARAH.
B.
MASA AWAL MASUKNYA HINDU
BUDHA.
PENDIDIKAN MASA KERAJAAN-KERAJAAN
HINDU BUDHA
ADA MISI PENYIAR AGAMA BUDHA YANG DISEBUT
DHARMADUTA PADA ABAD 2 M.
BUKTI : PATUNG BUDHA DI SEMPAGA (SULSEL), JEMBER,
BUKIT SIGUNTANG (SUMSEL). CIRI ARCA : LANGGAM AMARAWATI (INDIA SELATAN BAGIAN
TIMUR/KOROMANDEL 2-5 M).
PATUNG BUDHA DI KOTABANGUN, (KUTAI
KITAP SILPASASTRA : kitab pegangan
yang memuat berbagai petunjuk
untuk melaksanakan pembuatan
arca dan bangunan.
Sistem Pengetahuan : Dikenalnya
sistem kalender berdasarkan tahun
saka dan penulisan tahun saka
Kemajuan di bidang pendidikan yang berhasil
dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu hasil
perkembangan dalam waktu yang singkat
tetapi sejak awal pendirian Sriwijaya, raja
Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung
agama dan penganut agama yang taat.
Sebagai penganut agama yang taat maka
raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah
dijelaskan pada uraian materi sebelumnya
juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu
seperti
kitab Hariwangsa
dan
Gatotkacasraya
yang ditulis
Mpu Panuluh
pada masa Jayabaya,
kitab Simaradahana
karya
Mpu Darmaja
,
kitab Lubdaka
dan
Wertasancaya
karya
Mpu Tan Akung,
kitab
Kresnayana
karya
Mpu Triguna
dan
kitab
Sumanasantaka
karya
Mpu Monaguna
.
Semuanya itu dihasilkan pada masa
Masuknya Hindu-Budha juga
mempengaruhi kehidupan
masyarakat Indonesia dalam bidang
pendidikan. Sebab sebelumnya
masyarakat Indonesia belum
mengenal tulisan. Namun dengan
masuknya Hindu-Budha, sebagian
masyarakat Indonesia mulai
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
ü Dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat
Indonesia. Bahasa tersebut terutama digunakan di
kalangan pendeta dan bangsawan kerajaan. Telah mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa
Sansekerta.
ü Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama
(ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan
ü Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak
karya sastra bermutu tinggi yang merupakan
interpretasi kisah-kisah dalam budaya
Hindu-Budha. Contoh :
· Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya
Bharatayudha
· Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna
Wiwaha
· Empu Dharmaja dengan karyanya
Smaradhana
· Empu Prapanca dengan karyanya
Negarakertagama
Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada
berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. Pendidikan tersebut
menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan
diamalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini. Para pendeta awalnya datang ke Indonesia untuk
memberikan pendidikan dan pengajaran mengenai
agama Hindu kepada rakyat Indonesia. Mereka datang karena berawal dari hubungan dagang. Para pendeta tersebut kemudian mendirikan tempat-tempat
Rakyat Indonesia yang telah memperoleh pendidikan tersebut kemudian menyebarkan pada yang lainnya. Sebagian dari mereka ada yang pergi ke tempat asal agama tersebut. Untuk menambah ilmu
pengetahuan dan melakukan ziarah. Sekembalinya dari sana mereka menyebarkan agama
menggunakan bahasa sendiri sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat asal.
Agama Budha tampak bahwa pada masa dulu telah terdapat guru besar agama Budha, seperti di
KERAJAAN KUTAI
KEMAJUAN KERAJAAN KUTAI DITANDAI DENGAN ADANYA
GOLONGAN TERDIDIK.
MEREKA TERDIRI ATAS GOLONGAN BRAHMANA DAN
KSATRIA YANG KEMUNGKINAN SUDAH BEPERGIAN KE INDIA ATAU PUSAT-PUSAT PENYEBARAN AGAMA HINDU DI ASIA TENGGARA.
MASYARAKAT GOLONGAN INI MENDAPATKAN
KERAJAAN TARUMANEGARA
PENGGUNAAN BAHASA SANSEKERTA
KERAJAAN SRIWIJAYA
PUSAT PENYEBARAN AGAMA BUDHA KE ASIA
TENGGARA. JUGA SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN AJARAN BUDHA.
PARA PELAJAR YANG AKAN KE INDIA, BELAJAR DULU DI
PUSAT PENDIDIKAN, SRIWIJAYA.
BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM PENDIDIKAN
ADALAH BAHASA MELAYU KUNO.
KERAJAAN BANYAK MENGIRIM WARGANYA UNTUK
BELAJAR AGAMA DAN PENGETAHUAN UMUM KE INDIA.
RAJA BALAPUTRA DEWA PUNYA HUBUNGAN BAIK
HASIL DARI KEGIATAN PENDIDIKAN, LAHIRLAH BEBERAPA TERPELAJAR TERKEMUKA YANG MENGUASAI ILMU
PENGETAHUAN DAN AHLI DALAM BIDANG AGAMA BUDHA. SALAH SATU GURU BESAR AGAMA BUDHA YANG
BERDARAH ASLI SRIWIJAYA ADALAH DHARMAKIRTI. KEDATANGAN PENDETA DARI TIBET BERNAMA ATTISA
1011-1023 M MEMBUKTIKAN SRIWIJAYA SEBAGAI PUSAT PERKEMBANGAN AGAMA BUDHA. ATTISA BELAJAR PADA DHARMAKIRTI.
DHARMAKIRTI MENGKRITIK SEBUAH KITAB AJARAN AGAMA BUDHA ABHISAMAYALANDARA.
KERAJAAN MALAYU
I TSING 672 M PERNAH SINGGAH DI
KERAJAAN MALAYU DAN MENETAP 2
BULAN SEBELUM BERANGKAT KE
INDIA.
SEJAK ABAD KE 13 PENGARUH
DI JAWA
(MATARAM, KEDIRI,
MAJAPAHIT)
DI JAWA ADA DJANABHADRA, BANYAK PEZIARAH CINAYANG SINGGAH DI NUSANTARA.
KAUM BRAHMANA MERUPAKAN GOLONGAN YANG
MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN.
MATERI YANG DIBERIKAN : TEOLOGI, BAHASA DAN
SASTRA, ILMU-LMU KEMASYARAKATAN, ILMU
PERBINTANGAN, ILMU PASTI, PERHITUNGAN WAKTU, SENI BANGUNAN, SENI RUPA DAN LAIN-LAIN.
BEBERAPA KARYA INTELEKTUAL : ARJUNA WIWAHA
KARYA MPU KANWA (KEDIRI, 1019), BHARATAYUDHA
KARYA MPU SEDAH (KEDIRI, 1157), HARIWANGSA KARYA MPU PANULUH (KEDIRI, 1125), GATOTKACA SRAYA
KARYA MPU PANULUH, SMARADAHANA KARYA MPU
Bhadram Pashyatum
Bhadram Sruvantum
Bhadram Kurvatum
“ Lihat hal-hal yang baik