• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA PERALATAN INDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA PERALATAN INDUSTRI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA

PERALATAN INDUSTRI

 

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Tahap Sarjana di Departemen Teknik Mesin

Institut Teknologi Bandung

   

Oleh:

Anatas Binsar P Marpaung 13102139

 

Pembimbing: Dr.Ir Sangriyadi Setio Prof. Wiranto Arismunandar

 

 

   

 

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

ABSTRAK

Biaya perawatan adalah komponen penentu yang utama dari seluruh biaya operasi baik pada industri manufaktur atau pabrik produksi. Biaya perawatan yang dikeluarkan oleh suatu pabrik berkisar antara 15%-60% dari total biaya produksi. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh organisasi manajemen perawatan menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga bagian dari biaya yang dikeluarkan dibuang secara percuma akibat dari kegiatan perawatan yang tidak diperlukan bahkan tidak tepat dilakukan.

Hal yang lebih penting dari kerugian biaya perawatan di atas adalah fakta bahwa manajemen perawatan yang tidak efektif secara signifikan mempengaruhi kemampuan suatu pabrik untuk memproduksi hasil yang dapat bersaing dipasar internasional yang penuh dengan persaingan harga yang kritis. Alasan dominan yang sering diajukan adalah kurang efektifnya penyimpanan data mengenai kegiatan perawatan yang dilakukan. Masih banyak pabrik yang mendasarkan kegiatan perawatannya pada data statistik atau kegagalan aktual yang terjadi pada pabrik. Perawatan berbasiskan keandalan adalah salah satu metode untuk meningkatkan keefektifan kegiatan perawatan yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat keandalan komponen yang kita miliki, berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat komponen tersebut semakin berkurang. Ini berarti kita hanya perlu tetap mempertahankan dan menjaga peralatan yang kita miliki tetap berada pada tingkat keandalan yang memuaskan.

Dalam tugas akhir ini dipaparkan pentingnya penjagaan keandalan peralatan yang dimiliki melalui bantuan perangkat lunak yang membantu dalam penyimpanan data tentang kegiatan perawatan yang dilakukan, maupun pencatatan peralatan dan personel perawatan yang terlibat

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya karena berkatNya saja penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang diberi judul Impelementasi Perawatan Berbasikan Keandalan Pada Komponen Industri Proses. Tugas Akhir ini diajukan sebagai satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada tahap sarjana di Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Drs. A. Marpaung dan R.G Siregar yang telah melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis.

2. Dr.Ir. Sangriadi Setio dan Prof. Wiranto Arismunandar selaku pembimbing Tugas Akhir, yang telah memberikan nasehat-nasehat dan pengalaman hidup kepada penulis.

3. Seluruh saudara dan teman-teman yang telah memberikan banyak bantuan selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini

Penulis sangat mengharapkan tugas akhir ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan mamfaat bagi siapa saja yang membacanya. Penulis menyadari sepenuhnya tugas akhir ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan tugas akhir ini.

Bandung, Januari 2008

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Abstrak………. i

Kata Pengantar……….. ii

Daftar Isi………... iii

Daftar Gambar………. viii

Daftar Tabel………. xii

Daftar Notasi……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang……….. 1

1.2 Tujuan Penelitian………. 6

1.3 Batasan Masalah………... 6

1.4 Sistematika Penulisan………. 6

BAB II PERAWATAN BERBASIS KEANDALAN (RCM)...………. 8

2.1 Defenisi Keandalan……….. 8

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan……… 8

2.3 Susunan Keandalan………. 10

2.3.1 Susunan Seri………... 10

2.3.2 Susunan Paralel... 11

2.4 Fault Tree Analysis (FTA)……… 11 iii

(5)

2.5. Pengantar RCM... 13

2.6 Prinsip dan Tujuan RCM………... 13

2.7 Dasar-dasar Kegiatan RCM……….. 15

2.8 Komponen RCM………. 16

2.8.1 Perawatan Reaktif……… 16

2.8.2 Perawatan Preventif……… 17

2.8.3 Pemeriksaan dan Pengujian Prediktif………. 18

2.8.4 Perawatan Proaktif………. 19

2.9 Teknik Perawatan dan Pemeriksaan Prediktif………. 23

2.10 Indikator Pengukuran Keandalan dan Keefektifan Program RCM.... 27

BAB III PERAWATAN BEBERAPA KOMPONEN INDUSTRI PROSES... 33

3.1 Kelurusan Poros... 33

3.1.1 Pengertian dan Dasar Kelurusan Poros... 33

3.1.2 Kondisi Kelurusan/Alignment……… 34

3.1.2.1 Kelurusan Sempurna/Perfect Alignment………. 34

3.1.2.2 Offset atau Parallel Misalignment………... 34

3.1.2.3 Angular atau Face Alignment………. 34

3.1.2.4 Combination atau Skew Misalignment…………..…... 35

3.1.3 Metode dan Peralatan Alignment………... 35

(6)

3.1.3.1 Metode Dial Indikator………. 36

3.1.3.2 Metode Optik/Laser……… 37

3.1.4 Perhitungan Alignment... 38

3.2 Membalans Komponen Mesin yang Berputar……….. 39

3.2.1. Defenisi Balancing………. 39

3.2.2 Tujuan Balancing……… 39

3.2.3 Penyebab Umum Unbalance... 40

3.2.4 Jenis-Jenis Unbalance... 40

3.2.4.1 Static Unbalance... 40

3.2.4.2 Couple Unbalance………... 41

3.2.4.3 Quasi Static Unbalance... 42

3.2.4.4 Dynamic Unbalance……… 42

3.2.5. Mesin Pembalans... 43

3.2.5.1 Gravity Balancing Machines……….. 43

3.2.5.2 Centrifugal Balancing Machines……… 44

3.2.6 Perawatan dan Penggunaan Mesin Pembalans……… 45

3.3 Perawatan Bearing... 47

3.3.1 Pemilihan Material Bearing... 48

3.3.2 Pelumasan Bearing... 49

(7)

3.3.3 Kegagalan Bearing dan Penyebabnya... 51

3.4 Perawatan Roda Gigi dan Gearbox... 55

3.4.1 Jenis Gear... 56 3.4.1.1 Spur Gear... 46 3.4.1.2 Bevel Gear... 56 3.4.1.3 Helical Gear... 57 3.4.1.4 Worm Gear... 58 3.4.1.5 Hearingbone Gear……… 58

3.4.2 Modus Kegagalan Roda Gigi……….. 59

3.5 Perawatan Kompresor……… 63

3.5.1 Jenis Kompresor dan Parameter Prestasinya……….. 63

3.5.1.1 Kompresor Sentrifugal………. 63

3.5.1.2 Kompresor Positive Displacement………. 65

3.6 Perawatan Pompa……… 72

3.6.1 Pompa Sentrifugal……… 72

3.6.1.1 Karakteristik Prestasi Pompa Sentrifugal……… 72

3.6.1.2 Operasi Pompa Sentrifugal………. 76

3.6.1.3 Modus Kegagalan Pompa Sentrifugal dan Penyebabnya 77 3.6.2 Pompa Positive Displacement……… 79

(8)

3.6.2.1 Reciprocating Pump……… 80

3.6.2.2 Rotary Pump……… 81

3.6.2.3 Modus Kegagalan Pompa Positive Displacement…. 82 3.6.2.4 Recirculating………. 84

BAB IV SISTEM INFORMASI PADA PERAWATAN BERORIENTASI KEANDALAN……… 85

4.1 Registrasi Komponen……… 85

4.2 Kegiatan Perawatan……….. 90

4.2.1 Kegiatan Restorasi Terjadwal……….. 90

4.2.2. Kegiatan Discard Terjadwal……… 92

4.2.3. Kegiatan Pemantauan Kondisi Terjadwal………….... 93

4.2.4 Kegiatan Default Pada RCM………. 99

4.3 Siapa yang Terlibat Pada Proses RCM……….. 102

4.4 Implementasi dan Pencapaian RCM………. 105

BAB V KESIMPULAN & SARAN……….. 109

5.1 Kesimpulan……… 109

5.2 Saran……….. 109

DAFTAR PUSTAKA……….. 110

vii

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Klasifikasi Perawatan dan Alokasi Pelaksanaannya 3

Gambar 1.2 Hubungan antara Jumlah Kegagalan mesin dan waktu

pengoperasian 5

Gambar 2.1 Keandalan dalam fungsi waktu digambarkan dalam kurva bath-up 8

Gambar 2.2 Susunan keandalan secara seri 10

Gambar 2.3 Keandalan yang disusun secara paralel 11

Gambar 2.4 Simbol dasar yang umum dipakai FTA 12

Gambar 2.5 Contoh applikasi FTA 12

Gambar 2.6 Komponen utama dalam RCM 16

Gambar 2.7 Teknik dasar yang dipergunakan oleh perawatan proaktif 20

Gambar 2.8 Proses yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kegagalan

berulang 22

Gambar 3.1 Kondisi Kelurusan Sempurna 34

Gambar 3.2 Kondisi Parallel Misalignment 34

Gambar 3.3 Angular atau face alignment 35

Gambar 3.4 Combination atau Skew Misalignment 35

Gambar 3.5 Dial Indikator 36

Gambar 3.6 Metode alignment reverse dial indikator 36

Gambar 3.7 Metode Rim-Face Alignment 37

(10)

Gambar 3.8 Metode Alignment dengan sinar laser 37

Gambar 3.9 Pengambilan data alignment yang disederhanakan 39

Gambar 3.10 Konstruksi umum penyebab unbalance 40

Gambar 3.11 Static Unbalance 41

Gambar 3.12 Couple Unbalance 41

Gambar 3.13 Quasi-Static Unbalance 42

Gambar 3.14 Dynamic Unbalance 42

Gambar 3.15 Jenis Gravity Balancing Machines 43

Gambar 3.16 Centrifugal Balancing Machines 45

Gambar 3.17 Kondisi pembebanan umum pada bearing 48

Gambar 3.18 Grafik kekentalan dan temperatur 51

Gambar 3.19 Susunan pinion dan gear pada spur gear dan tata nama menurut

AGMA pada spur gear 56

Gambar 3.20 Konstruksi straight bevel gear, helical bevel gear dan potongan

penampang pada bevel gear 57

Gambar 3.21 Helical gear dan spiral gear 57

Gambar 3.22 Worn dan Worn Gear 58

Gambar 3.23 Hearingbone gear 59

Gambar 3.24 Profil mesh pada kondisi normal 60

Gambar 3.25 Profil mesh pada kondisi aus berlebihan 60

Gambar 3.26 Profil mesh pada roda gigi yang mengalami crack 60

(11)

Gambar 3.27 Pola Keausan pada gear 62

Gambar 3.28 Korosi yang berujung pada patahnya gear 62

Gambar 3.29 Kompresor sentrifugal 64

Gambar 3.30 Sliding vane ,liquid-seal ring ,dan helical lobe 65

Gambar 3.31 Penampang Kompresor Reciprocating 66

Gambar 3.32 Penampang pompa sentrifugal 72

Gambar 3.33 Karakteristik Head dan Flow Rate pompa sentrifugal 73

Gambar 3.34 Net Positive Suction Head pada suatu aplikasi tertentu 74

Gambar 3.35 Kurva Hidrolik Pompa 75

Gambar 3.36 Prinsip pompa positive displacement 80

Gambar 3.37 Prinsip kerja single dan doble acting pump 80

Gambar 3.38 Penampang sederhana Gear Pump 81

Gambar 3.39 Pola getaran akibat recirculating 84

Gambar 4.1 Struktur Registrasi Tiga Tingkat 86

Gambar 4.2 Struktur Registrasi dua tingkat 86

Gambar 4.3 Daftar asset yang dimasukkan kedalam bank data 87

Gambar 4.4 Informasi salah satu asset yang terdiri dari status, pembuat dan

penyalurnya 88

Gambar 4.5 Perekaman data supplier peralatan 88

Gambar 4.6 Record mengenai penyalur komponen 89

(12)

Gambar 4.7 Kode kegagalan dan Gambaran kegagalan komponen 89

Gambar 4.8 Menyusun kegiatan kerja proses Restorasi terjadwal 90

Gambar 4.9 Work Order yang telah diselesaikan direkam dalam WO closing 91

Gambar 4.10 Biaya yang harus dikeluarkan tercatat pada WO cost 91

Gambar 4.11 Batas safe-life dengan kegagalan komponen 93

Gambar 4.12 Kurva P-F yang menggambarkan hubungan prestasi dengan waktu 94 Gambar 4.13 Kegagalan potensial yang menandakan segera terjadinya kegagalan

fungsional 95

Gambar 4.14 Perekaman kegiatan on-condition 96

Gambar 4.15 Interface kegiatan detail on-condition 96

Gambar 4.16 Diagram alir pengambilan keputusan on-condition monitoring 97

Gambar 4.17 Penyimpanan data Kegiatan monitoring terjadwal 98

Gambar 4.18 Hubungan antara perawatan terkomputerisasi dan RCM 99

Gambar 4.19: Kelompok review RCM tipikal 102

Gambar 4.20 Rekaman data personel departemen perawatan 104

Gambar 4.21 Data rekaman identitas personel dan tugas yang diembannya 104

 

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Prioritas Perawatan Reaktif 17

Tabel 2.2 Jenis metode monitoring kelistrikan 24

Tabel 2.3 Berbagai metode analisis keausan dan pelumasan 25

Tabel 2.4 Teknik NDT dan applikasinya 26

Tabel 2.5 Keterbatasan Teknik NDT 27

Tabel 3.1 Tingkat Kualitas Balancing Berbagai Komponen Berdasarkan

ISO 1940 dan ANSI S2.19-1975 46

Tabel 3.2 Berbagai Penyebab Kegagalan Bearing 52

Tabel 3.3 Beberapa Modus Kegagalan Gear dan Penyebabnya 61

Tabel 3.4 Modus dan Penyebab Kegagalan Kompresor Sentrifugal 67

Tabel 3.5 Modus dan Penyebab Kegagalan Kompresor Rotary 68

Tabel 3.6 Modus dan Penyebab Kegagalan Kompresor Reciprocating 70

Tabel 3.7 Modus dan Penyebab Kegagalan Pompa Sentrifugal 77

Tabel 3.8 Modus dan Penyebab Kegagalan Pompa Rotary 82

Tabel 3.9 Modus dan Penyebab Kegagalan Pompa Reciprocating 83

(14)

DAFTAR NOTASI

 

Rs : Keandalan total dari rangkaian seri

n : Jumlah unit

Ri : Keandalan dari setiap unit dalam rangkaian

Ri(t) : Keandalan unit i pada waktu t

λi : Konstanta laju kegagalan unit i

Rs(t) : Keandalan sistem yang disusun seri

Rp : Keandalan sistem paralel

n : Jumlah total unit sistem

Ri : Keandalan unit ke i

Rp(t) : Keandalan sistem parallel pada waktu t

R(t) : Keandalan pawa waktu t

λ(t) : Hazard rate atau time dependent failure rate

s : Variable transformasi Laplace

R(s) : Transformasi Laplace dari fungsi keandalan R(t)

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan kesadaran nilai budaya merupakan sebuah langkah awal yang dilakukan oleh individu maupun masyarakat untuk menghadirkan, mengingat serta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada sebelumnya, maka penulis dapat membuat beberapa simpulan yaitu: dengan

Maka ini dapat dipercaya bahwa ‘ Abdullah ibn Abba>s bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW dan menjadikan sanadnya bersambung ( Muttashil ). Melihat analisa sanad

Maksud dari definisi diatas adalah satu pahaman universal yang kalau tidak dibubuhkan dalam essensi (hakekat) suatu individu, maka individu tersebut tidakbisa

Hal ini didapat karena pada sub variabel better farming dan better bussines memiliki skor nilai sebesar 3,28 dengan kategori cukup tercapai, pada better faming skor nilai

Salah satu cara yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja bagian akademik FKM Unbrah serta membantu mengefektifkan dan mengefisiensikan transaksi pengolahan data- data

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan tingkat efektifitas antara ekstrak teh hijau dan plasebo pada wanita kelebihan berat badan (IMT > 25 kg/m 2 )