• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL DAN BAHASAN 4.1 Responden Kuesioner

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner uji coba kepada 30 responden dari mahasiswa aktif semua jurusan Universitas Bina Nusantara yang aktif pada semester Genap 2012/2013 (BINUSIAN ≤2013, 2014, 2015, dan 2016) untuk menguji validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Tabel 4.1 memperlihatkan berapa jumlah kuesioner uji coba awal yang disebarkan dan yang terkumpul.

Tabel 4.1 Responden Kuesioner Uji Coba

Responden Kuesioner yang

disebar

Kuesioner yang terkumpul

BINUSIAN ≤2013 17 14

BINUSIAN 2014 12 9

BINUSIAN 2015 8 5

BINUSIAN 2016 6 2

TOTAL 45 30

Jumlah keseluruhan populasi diketahui ada 24.291 mahasiswa sehingga untuk sampel respondennya didapat sejumlah 401 berdasarkan tabel penentuan jumlah pada lampiran L73.

Tabel 4.2 Responden Kuesioner Valid

Responden Jumlah Sampel Kuesioner yang disebarkan Kuesioner yang terkumpul BINUSIAN ≤2013 109 125 109 BINUSIAN 2014 95 115 95 BINUSIAN 2015 94 115 94 BINUSIAN 2016 103 115 103 TOTAL 401 470 401

(2)
(3)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul adalah 401 responden. Setelah dilakukan perhitungan dari data kuesioner tersebut, maka dapat diketahui data-data sebagai berikut:

a. Responden Berdasarkan BINUSIAN

Gambar 4.1 Diagram Responden Berdasarkan BINUSIAN

Profil responden berdasarkan angkatan diperlihatkan pada gambar 4.1. Angkatan responden BINUSIAN ≤2013 sebanyak 109 responden, BINUSIAN 2014 sebanyak 94 responden, BINUSIAN 2015 sebanyak 95 responden, dan BINUSIAN 2016 sebanyak 103 responden. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tidak adanya perbedaan yang terlalu jauh antara pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden BINUSIAN ≤2013-2016. Jadi dapat disimpulkan

(4)

bahwa baik responden BINUSIAN ≤2013-2016 memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda terhadap Facebook.

b. Responden Berdasarkan Jurusan

(5)

Gambar 4.2 digunakan untuk mengetahui pembagian responden dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan secara merata pada setiap jurusan. Responden pengisi kuesioner terbanyak adalah jurusan TI/Teknik Informatika sebanyak 71 responden, kedua SI/Sistem Informasi sebanyak 62 responden, dan ketiga MN/Manajemen sebanyak 40 responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua responden memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda terhadap Facebook.

c. Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.3 Diagram Responden Berdasarkan Usia

Diagram berdasarkan usia diperlihatkan pada gambar 4.3, usia responden 17 tahun sebanyak 6 responden, usia 18 tahun sebanyak 98 responden, usia 19 tahun sebanyak 76 responden, usia 20 tahun sebanyak 17 responden, usia 21

(6)

tahun sebanyak 38 responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa baik responden yang berusia 17 sampai 23 tahun memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda terhadap Facebook.

d. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.4 Diagram Berdasarkan Jenis Kelamin

Profil responden berdasarkan jenis kelamin diperlihatkan pada gambar 4.4. Dari 401 responden yang terlibat dalam penelitian ini, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu dengan jumlah sebanyak 247 responden, atau dengan mendapatkan nilai persentasi sebesar 62%. Sedangkan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu dengan jumlah sebanyak 154 responden, atau nilai persentasinya sebesar 38%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tidak adanya perbedaan yang terlalu jauh antara pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden laki-laki dan responden perempuan. Jadi dapat

(7)

disimpulkan bahwa baik responden laki-laki maupun responden perempuan memiliki pandangan yang tidak terlalu jauh berbeda terhadap Facebook.

4.2 Transformasi Data Ordinal ke Data Interval

Data awal yang terkumpul berupa data ordinal dimana harus terlebih dahulu diubah kedalam bentuk data interval sehingga tahap pengujian dapat dilakukan. Data interval berperan sebagai kunci pengujian karena data interval memperlihatkan jarak pengukuran dari setiap obyek. Untuk lebih jelas mengenai perubahan data ordinal menjadi data interval pada data kuesioner yang terkumpul dapat dilihat di bawah ini.

4.2.1 Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

Pada variabel Social Media (A) terdiri dari 10 pernyataan yaitu Human Social Interaction (A1), Control (A2.1) (A2.2), Consumer –Generated Media (CGM) (A3), Computer-Mediated Communication (A4), Positive Feedback (A5), Collaborative Tool (A6), Engaging and Fostering Relationship (A7), Enhanced Engagement (A8.1) (A8.2). Berikut ini adalah hasil transformasi data ordinal yang telah diubah ke dalam bentuk data interval.

(8)

Tabel 4.3 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Variabel Social Media (Facebook Usage) (A).

Data

Ordinal Data Interval

Skala A5 A6 A7 A8.1 A8.2

1 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 3 1.707965 1 1.816544 1.816544 1.707965 4 2.308434 2.262401 2.536212 2.585452 2.308434 5 3.096427 3.270343 3.44962 3.445823 3.096427 6 4.253637 4.385935 4.62677 4.538786 4.253637 Data

Ordinal Data Interval

Skala A5 A6 A7 A8.1 A8.2

1 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 3 1.707965 1 1.816544 1.816544 1.707965 4 2.308434 2.262401 2.536212 2.585452 2.308434 5 3.096427 3.270343 3.44962 3.445823 3.096427 6 4.253637 4.385935 4.62677 4.538786 4.253637

4.2.2 Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Pada variabel Social Marketing (Social Change) (B) terdapat 3 variabel yaitu Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) terdiri dari 14 pernyataan yaitu Intergrated Marketing Communications (IMC) (B1)(B1.2), Democracy and Experience (B1.1.1)(B1.1.2), Self Expresion (B.1.2.1)(B1.2.2), Empowered

(9)

(B2.1), Awareneess (B3.1), Engagement (B3.2), Behavior (B3.3), Social Norm (B3.4), dan Wellbeing (B3.5.1) (B3.5.2) (B3.5.3). Berikut ini adalah hasil transformasi data ordinal yang telah diubah ke dalam bentuk data interval.

Tabel 4.4 Hasil Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Variabel Social Marketing (Social Change) (B), Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3).

Data

Ordinal Data Interval

Skala B1.1 B1.2 B1.1.1 B1.1.2 B1.2.1 B1.2.2 B2.1.1 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 0 1.809687 2.003661 1.574718 1.710347 1.574718 3 2.136871 1 2.407698 2.725931 1.841212 2.077676 1.841212 4 3.05369 2.003661 3.158464 3.380552 2.308434 2.541314 2.247502 5 3.929774 3.123054 4.000316 4.17398 3.271947 3.301809 3.181973 6 4.981943 4.438706 4.879202 5.166561 3.22696 4.369536 4.459157 Data

Ordinal Data Interval

Skala B3.1.1 B3.2.1 B3.3.1 B3.4.1 B3.5.1 B3.5.2 B3.5.3 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1.816544 1 1.809687 1.574718 1.734159 1.639694 0 3 2.432446 1.574718 2.262294 1.937456 2.095975 2.170019 1.878885 4 3.098127 2.455852 2.725931 2.377117 2.720737 3.020935 2.806892 5 3.998067 3.492911 3.331556 3.271947 3.581109 3.884897 3.8182 6 5.166561 4.62677 4.251426 4.538786 4.554153 4.694584 4.879202

4.3 Daftar Pernyataan pada Kuesioner

Daftar pernyataan pada kuesioner yang akan disebarkan pada mahasiswa aktif semua jurusan Universitas Bina Nusantara pada semester genap 2012/2013

(10)

berdasarkan pada sub variabel yang sebelumnya telah ditentukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Daftar Butir Pernyataan

Variable Sub-Variable Kuesioner

Pernyataan No Social Media (Facebook Usage) (A) Human Social Interaction (A1)

Facebook memberikan perubahan fungsi internet menjadi sebuah sarana komunikasi

1

Control (A2.1)

(A2.2)

Facebook memberikan kendali terhadap iklan yang ingin didapatkan oleh pengguna, contoh: izin akses jika suatu iklan ingin mengakses data personal

2

Facebook menyediakan akses yang lebih baik untuk mendapatkan informasi

3 Consumer –

Generated Media (CGM)

(A3)

Facebook mengizinkan pengguna untuk mengakses informasi produk, merek, jasa, kepribadian, dan permasalahan, contoh: pengguna dapat melihat langsung produk, merek, jasa, kepribadian dan permasalahan yang ada melalui facebook sesuai dengan keinginan pengguna

4

Computer-Mediated Communication

(A4)

Facebook memberikan sarana berkomunikasi dengan orang lain

5

Positive Feedback

(A5)

Facebook menyediakan fasilitas feedback untuk para penggunanya, contoh: pengguna memberikan comment yang positif pada perusahaan yang melakukan kegiatan pemasaran, penjualan jika puas dengan pelayanannya

6

Collaborative Tool (A6)

Facebook membantu mengembangkan dan memelihara hubungan dalam kelompok 7 Engaging and Fostering Relationship (A7)

Facebook dapat mengembangkan hubungan secara online antar sesama pengguna dan mendorong pertumbuhan sebuah hubungan, contoh: Pengguna lama dapat bertemu dengan teman lamanya yang sudah terpisah jarak dan waktu

8

Enhanced Engagement

(A8.1)

Facebook sangat fleksibel dalam bagaimana dan kapan saja informasi dapat diakses

9

(11)

Variable Sub-Variable Kuesioner

Pernyataan No

berinteraksi dengan orang lain menggunakan teks, video, audio

Social Marketing (Social Change) (B) Integrated Marketing Communications (IMC )(B1.1)

Facebook dapat membantu perusahaan untuk berkomunikasi dengan target pasarnya

11

(B1.2) Facebook memberikan kemudahan bagi individu atau perusahaan untuk melakukan promosi, contoh: penjualan produk atau jasa yang ditawarkan.

12 Civic Engagement (Participation) (B1) Democracy and Experience (B1.1.1) (B1.1.2)

Facebook membantu pengguna semakin dekat dengan pemerintah untuk dapat menyampaikan dukungan atau kritikan terhadap pemerintah langsung, contoh: memberikan dukungan maupun kritikan melalui akun pribadi yang bersangkutan

13

Facebook membantu penggunanya untuk membantu generasi muda untuk mulai peka terhadap politik yang akan menentukan kondisi negara di masa depan nanti, contoh: pengguna membagi pengalaman kepada generasi muda untuk berdemokrasi dan berpolitik

14

Self Expresion (B1.2.1)

Facebook menyediakan fasilitas bagi penggunanya untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dialami contoh: dengan mengunggah foto, video, atau memberikan icon-icon yang mencerminkan keadaan pengguna.

15

(B1.2.2) Facebook dapat menyampaikan aktivitas pengguna, contoh: update status tentang aktivitas yang dilakukan pengguna

16

Empowerment (B2)

Empowered (B2.1)

Facebook menyediakan fitur bagi pengguna untuk menciptakan profil, membuat group, dan berbagi content contoh: pengguna dapat berinteraksi dalam group tersebut

17 Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) Awareness (B3.1)

Facebook berperan untuk menyampaikan informasi atau issue untuk peningkatan kesadaran pengguna, contoh: informasi yang diberikan oleh pengguna lain meningkatkan kesadaran saya akan penipuan di facebook.

18

Engagement (B3.2)

Pengguna facebook dapat mengetahui perilaku para pengguna lain, contoh: melihat postingan pengguna lain

19

(12)

Pernyataan No kecanduan game mengakibatkan pengguna lupa dengan waktu

Social Norm (B3.4)

Facebook membantu merubah perilaku antara sesama penggunanya, contoh: fitur chating membantu pengguna untuk lebih sering berinteraksi

21

Wellbeing (B3.5.1)

Facebook meningkatkan perubahan kualitas hidup terhadap penggunanya, contoh : memasarkan produk di facebook dapat meminimalisasi pengeluaran

22

(B.3.5.2) (B.3.5.3)

Secara keseluruhan, saya percaya dengan facebook

23 Secara keseluruhan, saya puas menggunakan facebook

24

4.4 Analisa Validitas dan Reliabilitas

Analisa validitas dinyatakan berhasil jika nilai sampel yang ada dapat dipertanggungjawabkan sehingga data yang digunakan dapat dikatakan sebagai data yang valid. Uji validitas ini menggunakan alat bantu software SPSS v20, untuk uji validitas ini ditentukan melalui perbandingan uji r tabel dengan r uji. Dikatakan valid apabila r uji > r tabel (0.361) untuk jumlah 30 responden.

Analisis reabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban kuesioner yang didapat sudah dapat diandalkan atau realibel. Uji reabilitas juga menggunakan alat bantu yaitu software SPSS v20 untuk uji reabilitas ditentukan melalui uji reabilitas dengan menentukan Cronbach’s Alpha yang kemudian dibandingkan dengan r tabel. Dikatakan reliabel jika Cronbach’s Alpha > r tabel (0.361) untuk jumlah 30 responden.

(13)

4.4.1 Uji Validitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

Dari hasil penyebaran kuesioner awal dilakukan uji validitas variabel Social Media (Facebook Usage) (A). dan setelah dilakukan validitas item pernyataan Social Media (Facebook Usage) (A) maka didapat hasil bahwa butir pernyataan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dinyatakan valid.

Gambar 4.5 Uji Validitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(14)
(15)

Dari pengujian validitas dengan SPSS 20 pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa subvariabel Human Social Interaction (A1), Control (A2.1) (A2.2), Consumer–Generated Media (CGM) (A3), Computer-Mediated Communication (A4), Positive Feedback (A5), Collaborative Tool (A6), Engaging and Fostering Relationship (A7), Enhanced Engagement (A8.1) (A8.2), dan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) menunjukkan hasil yang positif seperti terlihat pada table 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

No. Pernyataan Nilai Pearson

Correlation

r Table Kesimpulan 1 Human Social Interaction

(A1)

0.657

0.361

Valid

2 Control (A2.1) 0.502 Valid

3 Control (A2.2) 0.931 Valid

4 Consumer –Generated Media

(CGM) (A3) 0.870 Valid

5 Computer-Mediated

Communication (A4) 0.720 Valid

6 Positive Feedback (A5) 0.758 Valid

7 Collaborative Tool (A6) 0.604 Valid

8 Engaging and Fostering

Relationship (A7) 0.943 Valid

9 Enhanced Engagement (A8.1) 0.939 Valid

10 Enhanced Engagement (A8.2) 0.758 Valid

Berdasarkan tabel 4.7, seluruh butir pernyataan untuk variabel Social Media (Facebook Usage) (A) adalah valid, karena nilai Pearson Correlation lebih besar dari r tabel (0.361).

(16)

4.4.2 Uji Validitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Dari hasil penyebaran kuesioner awal dilakukan uji validitas variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk juga variabel Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) dan setelah dilakukan validitas item pernyataannya maka didapat hasil bahwa butir pernyataan dinyatakan valid.

Gambar 4.6 Uji Validitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) yang termasuk juga variabel Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment

(B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(17)

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) yang termasuk juga variabel Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

(18)
(19)

Dari pengujian validitas dengan SPSS 20 pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa subvariabel Intergratd Marketing Communications (IMC) (B1) (B1.2), Democracy and Experience (B1.1.1) (B1.1.2), Self Expresion (B.1.2.1) (B1.2.2), Empowered (B2.1), Awareneess (B3.1), Engagement (B3.2), Behavior (B3.3), Social Norm (B3.4), dan Wellbeing (B3.5.1) (B3.5.2) (B3.5.3), dan variabel Social Marketing (B) Social Marketing (Social Change) (B) yang termasuk juga Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) menunjukkan hasil yang positif seperti terlihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

No Pernyataan Nilai Pearson

Correlation r Table Kesimpulan 1 Integrated Marketing Communications (IMC) (B1.1) 0.597 0.361 Valid 2 Integrated Marketing

Communications (IMC) (B1.2) 0.593 Valid

3 Democracy and Experience

(B1.1.1) 0.681 Valid

4 Democracy and Experience

(B1.1.2) 0.627 Valid

5 Self Expresion (B1.2.1) 0.597 Valid

6 Self Expresion (B1.2.2) 0.465 Valid

7 Empowered (B2.1) 0.814 Valid

8 Awareneess (B3.1) 0.747 Valid

9 Engagement (B3.2) 0.472 Valid

10 Behavior (B3.3) 0.592 Valid

11 Social Norm (B3.4) 0.815 Valid

12 Wellbeing (B3.5.1) 0.545 Valid

13 Wellbeing (B3.5.2) 0.674 Valid

14 Wellbeing (B3.5.3) 0.583 Valid

Berdasarkan tabel 4.9, seluruh butir pernyataan untuk variabel Social Marketing (Social Change) (B) yang termasuk juga variabel Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns

(20)

(Attitudes) (B3) adalah valid, karena nilai Pearson Correlation lebih besar dari r tabel (0.361).

4.4.3 Uji Reabilitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A), Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3). Reliabilitas merupakan nilai sampel yang harus dapat dipertanggung-jawabkan bahwa data yang digunakan adalah data yang reliabel. Di bawah ini diuji reliabilitas terhadap variabel Social Media (Facebook Usage) (A), Social Marketing (Social Change) (B) yang didalamnya termasuk juga variabel Civic Engagement (Participation) (B1), variabel Empowerment (B2), dan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3).

4.4.3.1 Uji Reliabilitas terhadap variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

Dari hasil penyebaran kuesioner awal dilakukan uji reliabilitas terhadap variabel Social Media (Facebook Usage) (A). Hasil pengujian reliabilitas item pernyataan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) menunjukkan bahwa butir pernyataan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) reliabel.

(21)

Gambar 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .923 10

Hasil analisa reliabilitas menghasilkan bahwa semua butir pernyataan penilaian variabel Social Media (Facebook Usage) (A) reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0.923 > r tabel (0.361) seperti terlihat pada tabel berikut.

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(22)

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Social Media (Facebook Usage) (A)

No Variabel Cronbach’s Alpha r table Kesimpulan

1 Social Media (A) 0.923 0.361 reliabel

4.4.3.2 Uji Reliabilitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3).

Dari hasil penyebaran kuesioner awal dilakukan uji reliabilitas terhadap variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3). Hasil pengujian reliabilitas item pernyataan menunjukkan bahwa butir pernyataan variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) reliabel.

(23)

Gambar 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment

(B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3).

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3). Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .881 14

Hasil analisa reliabilitas menghasilkan bahwa semua butir pernyataan penilaian variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(24)

dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) reliable karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0.881 > r tabel (0.361) seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Social Marketing (Social Change) (B) termasuk Civic Engagement (Participation) (B1), Empowerment (B2), dan Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3).

No Variabel Cronbach’s

Alpha r table Kesimpulan 1 Social Marketing (Social Change) (B) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2) Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3). 0.881 0.361 reliabel 4.5 Analisis Korelasi

Setelah uji validitas dan reliabilitas terhadap Social Media (Facebook Usage) (A), Social Marketing (Social Change) (B) termasuk variabel Civic Engagement (Participation) (B1), variabel Empowerment (B2), dan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3), maka akan dilakukan analisis korelasi dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, dinyatakan berkaitan bila nilai r hitung > r tabel yaitu 0,098 untuk 401 responden.

(25)

4.5.1 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

Gambar 4.9 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

Uji korelasi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Civic Engagement (Participation) (B1) dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan SPSS 20 menunjukkan hubungan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Civic Engagement (Participation) (B1) memiliki r hitung = 0,951 > dari r tabel (0,098), dimana detil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.14.

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(26)

Tabel 4.14 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

(27)
(28)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa koefisien hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Civic Engagement (Participation) (B1) adalah 0,951. Nilai korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terbesar yaitu sub variabel Control (A2.1) dan sub variabel Positive Feedback (A5) sebesar 0,737, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Consumer-Generated Media (CGM) (A3) sebesar 0,649. Sedangkan nilai korelasi variabel Civic Engagement (Participation) (B1) terbesar yaitu sub variabel Democracy and Experience (B1.1.2) yaitu 0,737 dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Self Expresion (B1.2.1) sebesar 0,526.

Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Civic Engagement (Participation) (B1), sehingga pernyataan hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Civic Engagement (Participation) (B1)” diterima dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

(29)

4.5.2 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

Gambar 4.10 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

Uji korelasi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Empowerment (B2) dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan SPSS 20 menunjukkan hubungan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Empowerment (B2) memiliki r hitung = 0,545 > dari r tabel (0,098), dimana detil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.15. Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(30)

Tabel 4.15 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

(31)
(32)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa koefisien hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Empowerment (B2) adalah 0,545. Nilai korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terbesar yaitu sub variabel Enhanced Engagement (A8.1) sebesar 0,571, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Human Social Interaction (A1) sebesar 0,216. Sedangkan nilai korelasi variabel Empowerment (B2) terbesar dan terkecil yaitu sub variabel Empowered (B2.1) sebesar 1.

Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Empowerment (B2), sehingga pernyataan hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Empowerment (B2)” diterima dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

(33)

4.5.3 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Chenge in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

Gambar 4.11 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

Uji korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan SPSS 20 menunjukkan hubungan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Change in Behavorial Paterns (Attitudes) (B3) memiliki r hitung = 0,537 > dari r tabel (0,098), dimana detil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16.

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(34)

Tabel 4.16 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

(35)
(36)
(37)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa koefisien hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Change in Behavorial Patterns (Attiutdes) (B3) adalah 0,537. Nilai korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terbesar yaitu sub variabel Human Social Interaction (A1) sebesar 0,619, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Consumer-Generated Media (CGM) (A3) dan sub variabel Enhanced Engagement (A8.2) sebesar 0,320. Sedangkan nilai korelasi variabel Change in Behavorial Patterns (Attitude) (B3) terbesar yaitu sub variabel Social Norm (B3.4) yaitu 0,764, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variablel Engagement (B3.2) sebesar 0,447.

Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3), sehingga pernyataan hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Change In Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)” diterima dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

(38)

4.5.4 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Gambar 4.12 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Uji korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Social Marketing (Social Change) (B) dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan SPSS 20 menunjukkan hubungan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Social Marketing (Social Change) (B) memiliki r hitung = 0,269 > dari r tabel (0,098), dimana detil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.17.

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(39)

Tabel 4.17 Uji Korelasi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

(40)
(41)

Dari tabel di atas, diketahui bahwa koefisien hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Social Marketing (Social Change) (B) adalah 0,269. Nilai korelasi variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terbesar yaitu sub variabel Human Social Interaction (A1) sebesar 0,286, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Enhanced Engagement (A8.1) sebesar 0,115. Sedangkan nilai korelasi variabel Social Marketing (Social Change) (B) terbesar yaitu sub variabel Integrated Marketing Communications (IMC) (B1.1) yaitu 0,808, dan nilai korelasi terkecil yaitu sub variabel Integrated Marketing Communications (IMC) (B1.2) sebesar 0,795.

Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Social Marketing (Social Change) (B), sehingga pernyataan hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Social Marketing (Social Change) (B)” diterima dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

4.6 Analisa Regresi

Setelah uji korelasi terlihat bahwa variabel-variabel tidak terikat Social Media (Facebook Usage) (A) dan variabel Social Marketing (Social Change) (B) yang didalamnya termasuk variabel Civic Engagement (Participation) (B1), variabel Empowerment (B2), dan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) memiliki hubungan yang kuat dan positif, maka akan dilanjutkan dengan uji regresi dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

(42)

4.6.1 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

Gambar 4.13 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

Uji regresi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Civic Engagement (Participation) (B1) dilakukan menggunakan SPSS 20.

Tabel 4.18 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) Terhadap Variabel Civic Engagement (Participation) (B1)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .951a .904 .904 2.17402

a. Predictors: (Constant), TOTAL_B1 b. Dependent variabel: TOTAL_A

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(43)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan didapat nilai R square sebesar 0,904 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Civic Engagement (Participation) (B1) sebesar 90,4% dan sisanya sebesar 9,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Ini berarti bahwa hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Civic Engagement (Participation) (B1)” diterima, dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

4.6.2 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

Gambar 4.14 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

Uji regresi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Empowerment (B2) dilakukan menggunakan SPSS 20.

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(44)

Tabel 4.19 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Empowerment (B2)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .545a .297 .295 5.89052

a. Predictors: (Constant), TOTAL_B2 b. Dependent variabel: TOTAL_A

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan didapat nilai R Square sebesar 0,297 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Empowerment (B2) sebesar 29,7% dan sisanya sebesar 70,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Ini berarti bahwa hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Empowerment (B2)” diterima, dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

(45)

4.6.3 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Change in Behavorial Patterns (Atittude) (B3)

Gambar 4.15 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

Uji regresi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) dilakukan menggunakan SPSS 20.

Tabel 4.20 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .537a .289 .287 5.92531

a. Predictors: (Constant), TOTAL_B3 b. Dependent variabel: TOTAL_A

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(46)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan didapat nilai R sebesar 0,289 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) sebesar 28,9% dan sisanya sebesar 71,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Ini berarti bahwa hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Change In Behavorial Patterns (Attitudes) (B3)” diterima, dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

4.6.4 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Gambar 4.16 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Uji regresi antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Social Marketing (Social Change) (B) dilakukan menggunakan SPSS 20. Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(47)

Tabel 4.21 Uji Regresi Variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Variabel Social Marketing (Social Change) (B)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .269a .073 .070 6.76668

a. Predictors: (Constant), TOTAL_B b. Dependent variabel: TOTAL_A

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan didapat nilai R Square sebesar 0,073 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel Social Media (Facebook Usage) (A) dengan variabel Social Marketing (Social Change) (B) sebesar 7,3% dan sisanya sebesar 92,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Ini berarti bahwa hipotesis 1 (H1) tentang “Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Social Marketing (Social Change) (B)” diterima, dan hipotesis 0 (H0) ditolak.

(48)

4.7.1 Hasil Pengujian Korelasi

Berdasarkan hasil pengujian korelasi terhadap kuesioner yang valid maka didapat nilai Pearson Correlation pada gambar di bawah ini.

0,269 0,951

0.545

0,537

Gambar 4.17 Hasil Pengujian Korelasi

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diketahui bahwa hubungan variabel yang paling besar adalah variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Civic Engagement (Participation) (B1) dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0,951, sedangkan hubungan variabel paling kecil terdapat pada hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Social Marketing (Social Change) (B) dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0,269. Hal tersebut menyatakan bahwa hubungan paling erat terjadi pada hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Civic Engagement (Participation) (B1) dibandingkan dengan variabel lainnya.

4.7.2 Hasil Pengujian Regresi

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(49)

Berdasarkan hasil pengujian regresi terhadap kuesioner yang valid maka didapat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat pada gambar di bawah ini.

7,3%

90,4%

29,7%

28,8%

Gambar 4.18 Hasil Pengujian Regresi

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diketahui bahwa pengaruh variabel yang paling besar adalah variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Civic Engagement (Participation) (B1) dengan nilai sebesar 90,4%, sedangkan pengaruh variabel yang paling kecil terdapat pada hubungan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap Social Marketing (Social Change) (B) dengan nilai sebesar 7,3%. Hal tersebut menyatakan bahwa pengaruh paling erat terjadi pada variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Civic Engagement (Participation) (B1) dibandingkan dengan variabel lainnya.

4.7.3 Hasil Pengujian Korelasi, Regresi, dan Hipotesis

Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(50)

Berdasarkan data hipotesis yang didapat keseluruhan hasil korelasi dan regresi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

7,3%

0,269 0,951 90,4%

0,545 29,7%

0,537 28,8%

Gambar 4.19 Hasil Pengujian Korelasi dan Regresi

Tabel 4.22 Hasil Hipotesis

Hipotesis H1 H0 Hipotesis yang Diterima

Hipotesis 1 Diterima Ditolak Social Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Civic Engagement (Participation) (B1) Hipotesis 2 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A)

memiliki hubungan dengan Empowerment (B2)

Hipotesis 3 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A) memiliki hubungan dengan Change In Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) Hipotesis 4 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A)

memiliki hubungan dengan Social Marketing (Social Change) (B)

Hipotesis 5 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Civic Engagement (Participation) (B1) Hipotesis 6 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A)

ada pengaruh dengan Empowerment (B2) Social Marketing (Social Change) (B) Social Media (Facebook Usage) (A) Civic Engagement (Participation) (B1) Empowerment (B2)

Change in Behavorial Patterns (Attitudes)

(51)

Hipotesis 7 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A) ada pengaruh dengan Change In Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) Hipotesis 8 Diterima Ditolak Social Media (Facebook Usage) (A)

ada pengaruh dengan Social Marketing (Social Change) (B)

4.7.4 Analisa Deskriptif Berdasarkan Kepuasan

Gambar 4.20 Kepuasan Pengguna Facebook secara Keseluruhan

Data berikut ini adalah hasil kepuasan responden yang diambil dari kuesioner atas Facebook.

Tabel 4.23 Kepuasan Responden terhadap Facebook secara Keseluruhan Nilai Jumlah Responden Persentase

1 34 36% 2 26 3 86 4 163 64% 5 50 6 42

(52)

dan jumlah nilai 4 sampai 6 mempresentasikan rasa puas dengan jumlah responden 254 responden, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna Facebook merasa puas dalam mengakses Facebook.

4.7.5 Analisa Deskriptif Berdasarkan Kepercayaan

Gambar 4.21 Kepercayaan Pengguna Facebook secara Keseluruhan

Data berikut ini adalah kasih kepercayaan responden yang diambil dari kuesioner atas Facebook.

(53)

Nilai Jumlah Responden Persentase 1 22 25% 2 7 3 72 4 167 75% 5 99 6 34

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, didapat hasil jumlah nilai 1 sampai 3 mempresentasikan rasa tidak percaya dengan jumlah responden 101 dan jumlah nilai 4 sampai 6 mempresentasikan rasa percaya dengan jumlah responden 300 responden, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna Facebook merasa percaya dalam mengakses Facebook.

4.8 Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi dalam penelitian ini maka direkomendasikan beberapa hal yang perlu ditingkatkan kinerjanya agar dapat meningkatkan variabel Social Media (Facebook Usage) (A) terhadap variabel Social Marketing (Social Change) (B) yang di dalamnya termasuk variabel Civic Engagement (Participation) (B1), variabel Empowerment (B2) dan variabel Change in Behavorial Patterns (Attitudes) (B3) pada Facebook, yaitu:

1. Tingkatkan kualitas dan kinerja dari facebook.com untuk meningkatkan inisiatif para pengguna facebook sehingga pengguna akan lebih tertarik untuk mengunakan facebook sebagai media social.

2. Facebook diharapkan mengoptimalkan fitur-fitur yang telah dimiliki seperti chat, wall dan fitur-fitur lain yg dimiliki Facebook.

(54)

4. Sebaiknya facebook meningkatkan kinerja web server agar tidak terjadi overload pada saat mengakses.

5. Facebook harus meningkatkan positive feedback untuk para penggunanya untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna yang mengaksesnya.

6. Facebook perlu mendorong setiap pengguna untuk meningkatkan empowered 7. Facebook perlu meningkatkan kinerja websitenya untuk meningkatkan

self-expresion kepada para penggunanya.

8. Facebook perlu meningkatkan awareness untuk para penggunanya.

Referensi

Dokumen terkait

Menggambarkan sistem yang ada Variabel

SEGMEN BERITA REPORTER B Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi pada saat perayaan hari raya idul adha 1430 H/PT KAI Daop XI melakukan penambahan gerbong //namun penambahan gerbong ini

cermin kearifan lokal masyarakat desa mandalasari dalam mantra pengobatan (kajian antropolinguistik).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ini adalah use case yang wajib dilakukan terlebih dahulu sebelum pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi dengan dokter atau ibu hamil

Dari output SPSS diperoleh hasil Sig.. Jika nilai Asymp. < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan. Jika nilai Asymp. > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan

Penerimaan dana dari mitra kerja baik dari kerjasama penelitian/pengabdian masyarakat, penerimaan sewa, layanan laboratorium dan penerimaan lainnya yang sah harus

b. Hipotesis kedua menyatakan bahwa faktor keluarga ber- pengaruh signifikan terhadap prestasi akademik maha- siswa FITK. Dengan demikian hipotesis penelitian