• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

23

3.1Analisis

Pada suatu pelajaran atau perhitungan matriks, penulis menemui beberapa hal yang menjadi kendala bagi pelajar ketika mengerjakan soal – soal yang ada di perhitungan matriks. Dicontohkan : ketika ujian semester dimana pelajar diberikan waktu pengerjaan selama 90 menit untuk mengerjakan beberapa soal yang berkaitan dengan pelajaran matriks. Dan pada saat waktu pengerjaan 90 menit habis terlihat beberapa pelajar saja yang dapat menyelesaikan tepat pada waktunya, sedangkan pelajar lainnya terlihat masih mengerjakan dengan kebingungan dalam memilih rumus atau hasil akhir dari soal matriks tersebut. Dari contoh diatas penulis memperhatikan bahkan mengalami kejadian tersebut dan mengambil kesimpulan mengapa dari sekian pelajar yang menguikuti ujian hanya beberapa pelajar saja yang dapat menyelesaikan tepat waktu sedangkan pelajar lainnya hanya dapat mengerjakan beberapa soal saja. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

1. Aspek perhitungan

Jika kita perhatikan dan pelajari soal matriks kemudian kita mulai mengerjakan proses perhitungan dari awal sampai benar-benar selesai dan menemukan jawabannya, disitulah kita akan melihat panjangnya penjabaran perbaris dan perkolom sampai proses menemukan jawaban akhir. Dari satu soal yang dikerjakan proses perhitungannya begitu panjang, bagaimana dengan banyak soal yang tentunya akan lebih panjang pula perhitungannya.

2. Aspek waktu

Waktu disini yaitu awal proses pengerjaan soal sampai selesai. Dalam pengerjaan satu soal saja membutuhkan perhitungan yang panjang, dan membutuhkan banyak penggunaan kertas maka waktu perngerjaan yang dibutuhkannya pun akan panjang pula. Dalam proses perhitungan dibutuhkan waktu dalam berfikir untuk menyelesaikan soal-soal,

(2)

bahkan waktu akan bertambah apabila dalam proses perhitungan terdapat kesalahan perhitungan, maka kita harus meneliti kembali dari awal perhitungan.

3. Aspek kesalahan

Dalam penyelesaian perhitungan secara manual pasti mempunyai nilai kesalahan walaupun kecil, tetapi kita akan menghitung dari awal kita membuat kesalahan, dan ini akan memakan waktu untuk memperoleh hasil akhirnya karena kita harus mengulang dan melakukan pengecekan perhitungan dari awal lagi.

4. Aspek rumus

Perhitungan matriks menggunakan banyak rumus dalam menyelesaikan soal-soalnya, seperti : penjumlahan, perkalian, pengurangan, pembagian dan lain-lain yang merupakan operator perkalian dalam perhitungan matriks, dengan banyaknya rumus yang digunakan dapat menjadi kesalahan dalam mendapatkan hasil jawaban. Dengan kecermatan dan ketelitian yang kuat yang biasa menjadi jawabannya agar dalam melakukan proses perhitungan mendapatkan jawaban yang tepat, pas dan pasti.

Dari permasalahan yang penulis jabarkan diatas, maka penulis mencoba mencari solusi yaitu dengan membuat sebuah aplikasi yang berkaitan dengan perhitungan matriks. Fungsionalitas utama dari aplikasi ini nantinya dapat digunakan untuk memberikan kemudahan dalam perhitungan matriks dengan waktu yang lebih efisien dan hasil akhir yang tepat serta meminimalkan kesalahan perhitungan.

Berdasarkan analisa pada aplikasi perhitungan determinan danmatrik invers, agar aplikasi ini mudah dipahami bagi pembaca maupun khususnya penulis dalam hal ini yang membuat aplikasi tersebut, penulis mencoba menguraikannya dalam bentuk yang mudah dipahami dan dimengerti dalam membaca ataupun dalam pembuatan aplikasi tersebut sehingga dapat mengikuti dalam pembuatan logika maupun aplikasinya secara detail dan

(3)

menyeluruh. Oleh karena itu penulis membuat beberapa tahapan dalam membuat perancangan aplikasi pembelajaran matriks melalui komputer.

Aplikasi dalam tugas akhir ini memiliki lima proses utama, yakni membuat matrik baru, menghitung determinan menggunkan metode Sarrus, menghitung menggunakan metode minor kofaktor, menghitung inverse medote Adj dan menghitung invers metode gaus Jordan. Aktor yang terlibat dalam sistem in i yaitu seorang pengguna.Untuk lebih jelas menggambarkan aktifitas yang terdapat pada sistem digunakan diagram use case seperti berikut:

Use Case Diagram

Use Case Description Matriks Baru Use Case Matriks Baru

Actor User

Deskripsi Untuk Membuat Matriks Baru Normal Flow - User memilih menu New Matriks

- User memasukan nama matriks

3.2.1 Pemodelan Use Case

Gambar 3.1 3.2.2 Use Case Description

(4)

- User memasukan nilai ordo matriks

- User memasukan nilai elemen-elemen matriks.

Use Case Description Hitung Determinan Metode Sarrus Use Case Hitung Determinan Metode Sarrus

Actor User

Deskripsi Untuk menghitung nilai determinan dengan menggunakan metoda Sarrus

Normal Flow - User memilih menu Determinan Motode Sarrus

- User memilih nama matriks yang akan dihitung nilai determinannya.

- Sistem menghitung nilai determinan dengan menggunakan metoda Sarrus.

- Sistem menampilkan nilai determinan, dan menyediakan tombol untuk menampilan detil proses.

Use Case Description Hitung Determinan Metode Minor Kofaktor Use Case Hitung Determinan Metode Minor Kofaktor

Actor User

Deskripsi Untuk menghitung nilai determinan dengan menggunakan metoda Minor Kofaltor

Normal Flow - User memilih menu Determinan Motode Minor Kofaktor

- User memilih nama matriks yang akan dihitung nilai determinannya.

- Sistem menghitung nilai determinan dengan menggunakan metoda Minor Kofaktor.

- Sistem menampilkan nilai determinan, dan menyediakan tombol untuk menampilan detil proses. Tabel 3.2

(5)

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Use Case Description Hitung Inverse Metode Adj Use Case Hitung Inverse Metode Adj

Actor User

Deskripsi Untuk mencari matriks inverse dengan menggunakan metoda Adjoin

Normal Flow - User memilih menu Inverse Metode Adjoin

- User memilih nama matriks yang akan dicari matriks inversenya.

- Sistem menghitung nilai determinan, jika nilainya nol maka memberikan informasi matriks tidak memiliki inverse.

- Jika tidak maka proses dilanjutakan, sistem akan mencari matriks inverse dan menampilkannya.

- Sistem akan menyediakan tombol untuk melihat detil proses.

Use Case Description Hitung Inverse Metode Gauss Jordan Use Case Hitung Inverse Metode Gauss Jordan

Actor User

Deskripsi Untuk mencari matriks inverse dengan menggunakan metoda Gauss Jordan

Normal Flow - User memilih menu Inverse Gauss Jordan

- User memilih nama matriks yang akan dicari matriks inversenya.

- Sistem melakukan serangkaian oprasi baris elementer yang telah ditentukan.

- Sistem mengecek hasil operasi baris elementer, apakah didapatkan matriks inverse atau tidak.

- Sistem menampilkan hasil perhitungannya, berupa message apabila tidak ditemukan matriks inversenya, dan berupa matriks apabila matriks invernya didapatkan.

(6)

Tabel 3.6

3.2.3 Pemodelan Activity Diagram

a. Activity diagram matriks baru

Gambar 3.2

Use Case Description Detil Proses Detil Proses Use Case Detil P roses

Actor User

Deskripsi Untuk Melihat detile dari proses matriks

Normal Flow - User mengklik tombol view detail pada form matriks hasil proses.

- Sistem akan membuka windos baru yang berisikan urutan proses yang dilakukan untuk mendapatkan nilai determinan atau nilai matriks inverse.

(7)

b. Activity diagram determinan metode Sarrus

(8)

c. Activity diagram determinan metode minor kofaktor

(9)

d. Activity diagram inverse metode Adjoin

(10)

e. Activity diagram inverse metode Gauss Jordan

(11)

3.2.4 Pemodelan Sequence Diagram

Gambar 3.7

Gambar 3.8

Sequence diagram Matrik baru

Sequence diagram Diagram determinan metode Sarrus S eq u en ce Dia g ra m De te rm in a n M et od e S a rru s L oo kUp M at riks() P i lih M a tri ks() Lo o kup P ro ses() P i lih P ro ses() Da ta M a tri ks T a m pi lkan Ha sil() Use r

M at riks : L ist M a tri ks P rose s : Li st P ro ses Ha sil

L oo kUp M at riks() P i lih M a tri ks() Lo o kup P ro ses() P i lih P ro ses() Da ta M a tri ks T a m pi lkan Ha sil()

(12)

Gambar 3.9

Gambar 3.10

Sequence diagram determinan metode minor kofaktor

SequenceDiagram inverse metode Adjoin S eq uen ce Diag ram De term inan Me tode Mi nor K of akt or

P ilih basis

B asis dan no baris/kolom Loo kUpM atriks()

P ilih Matriks()

Lookup Pro se s()

Pi lihP roses()

Da taM atriks

T amp ilka nHasil() User

M atriks : List M atri ks P roses : Li st P roses Hasil

P ilih basis

B asis dan no baris/kolom Loo kUpM atriks()

P ilih Matriks()

Lookup Pro se s()

Pi lihP roses()

Da taM atriks

T amp ilka nHasil()

S eque nce Dia gram In ve rse A dj

LookUpM atriks()

Pilih Matriks()

Looku pPro ses()

P ilihP roses()

DataM atriks

Tam pilka nHasil() User

Matriks : List Matriks Proses : List Pro ses M atriks Hasil

LookUpM atriks()

Pilih Matriks()

Looku pPro ses()

P ilihP roses()

DataM atriks

(13)

Gambar 3.11

3.3Desain Antarmuka

3.3.1 Antarmuka menu utama

Gambar 3.12

SequenceDiagram inverse metode Gauss Jordan

Rancangan antar muka menu Utama

Nav igasi :

1. Klik File “New Matrik” untuk membuat matrik baru 2. Klik File “Proses” untuk melakukan proses matrik 3. Klik File “Exit” untuk keluar dari program

Sequen Diagram Inverse Gauss Jordan

TampilkanHasil() DataMatriks PilihProses() LookupProses() PilihMatriks() LookUpMatriks() User

Matriks : List Matriks Proses : List Proses Matriks Hasil

TampilkanHasil() DataMatriks PilihProses() LookupProses() PilihMatriks() LookUpMatriks()

(14)

4. Klik File “Windows” untuk memilih tampilan yang ingin dijalankan

5.Klik Windows “close All” untuk menutup semua jendela yang sedang dibuka 6. Klik Help “Content” Untuk menampilkan materi matriks.

Rancangan antar muka New matriks

Navigasi :

1. “ Nama Matriks” isi dengan nama yang ingin digunakan untuk matriks 2. “ Jumlah Baris”isi jumlah baris yang diinginkan

3. “ Jumlah Kolom”isi jumlah kolom yang diinginkan 4. Klik “Next” untuk melanjtkan proses

5. Masukkan angka matriks yang ingin di proses pada baris dan kolom

Rancangan Antar muka Operasi matriks 3.3.2 Antarmuka New Matriks

Gambar 3.13

3.3.3 Antarmuka Pilih Proses

(15)

Nav igasi :

1. “Matriks” untuk memilih nama matriks yang ingin di eksekusi 2. “Operasi” untuk memilih operasi yang ingin digunakan antara

- Determinan Metode Sarrus

- Determinan Metode Minor Kofaktor - Invers Metoda Adjoin

- Invers Metoda Gauss Jordan 3. “Proses” untuk melakukan eksekusi

Rancangan Antar muka HasilProses

Nav igasi :

1. “Detail” untuk menampilkan detail proses perhitungan matriks

3.3.4 Antarmuka Hasil Proses

(16)

3.3.5 Antarmuka Detil Proses

Gambar 3.16

3.3.6 Antarmuka Teori Matriks

Gambar 3.17

Rancangan Antar muka Detail proses

Gambar

Gambar 3.3 Activity Diagram  determinan metode Sarrus
Gambar 3.4 Activity Diagram  determinan metode minor kofaktor
Gambar 3.5 Activity Diagram inverse metode Adjoin
Gambar 3.6 Activity Diagram  inverse metode Gauss Jordan

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan metode certainty factor yang digunakan pada sistem pakar pada tanaman apotek hidup untuk pengobatan alternatif memiliki hasil tingkat kepastian sebagai pengobatan

Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yaitu Size (Ukuran

Pembahasan pengujian yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan menganalisa metode LCG dan ruang warna HSV yang digunakan dalam kegiatan watermarking pada

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, jaringan Internet yang digunakan memiliki peranan penting agar pengguna dapat mengakses media pembelajaran PLC

Dengan menghubungkan antara luas daerah Reklamasi dan Base Line/hutan sekunder, serta potensi simpanan karbon yang di peroleh dari pengukuran lapangan, maka dapat dihasilkan

Faktor-faktor yang telah dilaporkan mempunyai kemampuan mempengaruhi oksidasi LDL in vivo antara lain (1) adanya oksigen yang mendorong terbentuknya radikal bebas

Ukuran-ukuran pada liang terlihat pada Gambar 2, yaitu dibedakan menjadi SD (surface diameter yaitu lebar lubang permukaan liang bioturbasi), AW (arm width yaitu